Anda di halaman 1dari 13

TUGAS IV PERPINDAHAN MASSA 2013

Problem 9.15 Treybal 3rd Edition, hal 470-471, dimana komponen karbon tetrachlorida & karbon disulfida, diganti dengan toluena & etil benzena. A solution of benzene and ethyl benzene containing 50 wt% each is to be continuosly fractionated at standard atmospheric pressure at the rate 4000 kg/h. The distillate product is to contain 95 wt% toluene, the residue 0.5%. The feed will be 30 mol% vaporized before it enters the tower. A total condenser will be used, and reflux will be returned at the bubble point. a. Determine the product rates, kg/h. b. Determine the minimum reflux ratio. c. Determine the minimum number of theoritical trays, graphycally and by means of Eq. (9.85). d. Determine the number of theoritical trays required at a reflux ratio equal to twic the minimum and the position of the feed tray. e. Estimate the overall tray efficiency of a sieve-tray tower of conventional design and the number of real trays. f. Using the distillate temperature as the base temperature , determine the enthalpy of the feed, the products, and the vapor entering the condenser. Determine the heat loads of the condenser and reboiler. Latent and specific heats are available in The Chemical Engineerss Handbook, 5th Ed., pp. 3-116 and 3-129. Jawab: Basis: Operasi dilakukan selama 1 hr. Data dari Soal: Toluena adalah senyawa yang lebih volatil, sehingga semua konsentrasi dinyatakan untuk toluena. -

Perhitungan Analitis

Tekanan adalah tekanan atmosfer, 101.33 kPa. Fraksi massa toluena pada feed, zF = 0.5. Laju alir feed, F = 4000 kg/hr. Fraksi massa toluena pada distilat, xD = 0.95. Fraksi massa toluena pada residu, xW = 0.005. Feed adalah campuran dua fasa (cair dan uap) dengan fraksi uap sebesar 0.3.

Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia

TUGAS IV PERPINDAHAN MASSA 2013


Data dari Sumber Literatur: Parameter Persamaan Antoine untuk toluena dan etil benzena diberikan pada Tabel 1. Persamaan Antoine dirumuskan sebagai: (1)
Tabel 1. Parameter Persamaan Antoine untuk toluena dan etil benzena Nama Toluena E-Benzena A 14.0098 14.0045 B 3103.01 3279.47 C 219.79 213.2

Massa jenis toluena, M1 = 92.14 kg/kgmol. Massa jenis etil benzena, M2 = 106.17 kg/kgmol. Kalor laten toluena, 1 = 33131.88 kJ/kgmol. Kalor laten etil benzena, 2 = 35456.11 kJ/kgmol. Kapasitas panas cairan toluena rata-rata dari suhu 25-110.62oC, CL,1 = 171.4081 kJ/kgmol.oC. Kapasitas panas cairan etil benzena rata-rata dari suhu 25-136.19oC, CL,2 = 208.0192 kJ/kgmol.oC

Ditanyakan: Laju produk (distilat, D dan residu, W) dalam kg/hr. Rasio refluks minimum, Rm. Jumlah tray minimum teoritis dengan grafik dan dengan Persamaan (9.85). Jumlah tray teoritis saat R = 2Rm. Efisiensi tray total dari sieve-tray tower konvensional dan jumlah tray sebenarnya. Entalpi feed, HF, entalpi produk, HD dan HW, entalpi uap yang masuk condenser, HG, beban condenser dan reboiler. Asumsi: Campuran pada feed membentuk campuran ideal. Hukum Raoult bisa digunakan untuk sistem ini. Larutan di separator adalah larutan ideal. Di setiap tray, kesetimbangan uap dan cairan tercapai. Sistem cukup sederhana sehingga bisa diselesaikan dengan menggunakan metode McCabe-Thiele.

Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia

TUGAS IV PERPINDAHAN MASSA 2013


Analisis: Penyelesaian permasalahan di atas dapat dilakukan dengan mengikuti langkah berikut. Menyatakan Fraksi Massa yang Diketahui Menjadi Fraksi Molar Fraksi molar, x, dapat dinyatakan dalam fraksi massa, w, dengan rumus: (2) Hasil perhitungan untuk berbagai fraksi massa yang diketahui diberikan pada Tabel 2. Sebagai contoh, fraksi molar toluena pada feed dihitung sebagai berikut:

Tabel 2. Fraksi mol dari beberapa aliran yang sudah diketahui Fraksi Massa wF 0.5 wD 0.95 wW 0.005 zF 0.5354 Fraksi Mol xD 0.9563 xW 0.0058

Menjawab Pertanyaan (a) Laju produk diperoleh dari neraca massa: (3) Massa jenis rata-rata untuk feed, distilat, dan residu berturut-turut adalah 98.6587, 92.7529, dan 106.0892 kg/kgmol. Dengan memasukkan nilai ini pada Persamaan (3), diperoleh:

Membuat grafik Vapor-Liquid Equilibrium Grafik Vapor-Liquid Equilibrium yang dibutuhkan adalah grafik T vs y* dan T vs x. Pada tekanan kerja (101.33 kPa), titik didih metil asetat dan metanol dapat dihitung dengan hasil modifikasi Persamaan Antoine: (4)

Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia

TUGAS IV PERPINDAHAN MASSA 2013

Dari hasil perhitungan ini, besaran-besaran lainnya akan dihitung pada T1sat < T < T2sat. Hasil perhitungan besaran-besaran untuk membuat grafik Vapor-Liquid Equilibria ditunjukkan pada Tabel 3. Berikut akan dijelaskan contoh perhitungan untuk T = 115.7345oC. Nilai x dan y* dihitung dengan persamaan berikut: dan (6) Dengan memasukkan data-data yang diketahui, diperoleh nilai x dan y*: (5)

Tabel 3. Data-data untuk membentuk grafik Vapor-Liquid Equilibria T (K) 110.6191 115.7345 118.2921 120.8498 123.4075 125.9651 128.5228 131.0805 133.6381 136.1958 121.6971 p2 (kPa) 101.3300 116.9284 125.4023 134.3491 143.7864 153.7321 164.2044 175.2217 186.8025 198.9656 137.4202 p1 (kPa) 48.2804 56.5158 61.0348 65.8376 70.9366 76.3446 82.0745 88.1397 94.5536 101.3300 67.4933 x 1.0000 0.7418 0.6260 0.5181 0.4172 0.3229 0.2345 0.1515 0.0735 0.0000 0.4839 y* 1.0000 0.8560 0.7747 0.6869 0.5920 0.4898 0.3799 0.2619 0.1354 0.0000 0.6562 zF 1.0000 0.7761 0.6706 0.5687 0.4696 0.3730 0.2781 0.1846 0.0920 0.0000 0.5356 2.0988 2.0690 2.0546 2.0406 2.0270 2.0137 2.0007 1.9880 1.9756 1.9635

Setelah Tabel 3 dibuat, grafik T vs x dan T vs y* juga bisa dibuat pada tekanan konstan. Persamaan garis yang dihasilkan adalah persamaan polinomial berikut: (T vs x) (7) (T vs y*) (8)

Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia

TUGAS IV PERPINDAHAN MASSA 2013

Gambar 1. Grafik T vs x dan T vs y*

Menentukan Temperatur Feed, Bubble Point, dan Dew Point Feed adalah campuran dua fasa (cair dan uap) dengan fraksi uap 0.3. Karena itu, pada temperatur tertentu, fraksi mol toluena dalam feed dengan fraksi uap 0.3 dirumuskan: (9) Pada Tabel 2, nilai ini sudah dimasukkan. Sebagai contoh, pada suhu 115.7345oC, feed dengan fraksi uap 0.3 adalah:

Karena pada Tabel 1 sudah diketahui zF = 0.5354, nilai temperatur dicoba sampai zF yang dihitung dengan Persamaan (6) sama dengan zF diketahui. Nilai ini dipenuhi pada T = 121.6971oC. Selanjutnya, bubble point diperoleh dari Grafik T vs x dan dew point dari grafik T vs y* pada zF, hasilnya masing-masing adalah 120.3874oC dan 124.8742oC. Menentukan Rasio Refluks Minimum Untuk menentukan rasio refluks minimum, Rm, pertama kali kita harus membuat garis operasi feed. Garis operasi feed dapat dituliskan sebagai berikut: (10) Sedangkan q dirumuskan sebagai berikut: (11) Jika temperatur basis adalah 25oC, nilai entalpi pada Persamaan (9) dihitung sebagai:

Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia

TUGAS IV PERPINDAHAN MASSA 2013


(12)

(13)

(14)

Lalu q dinyatakan sebagai berikut:

Akhirnya, Persamaan (8) bisa diperoleh: (Feed Line)(15) Untuk rasio refluks minimum, garis operasi enriching tepat melalui perpotongan feed line dan kurva ekuilibrium y* vs x. Kurva ekuilibrium y* vs x diberikan pada Gambar 2 dan dirumuskan dalam persamaan polinomial: (garis y* vs x) (16)

Dengan menyamakan Persamaan (15) dan (16), diperoleh titik potong pada x = 0.4832 dan y =0.6572 (perhitungan dilakukan dengan program Newton-Raphson pada kalkulator Casio fx-570ES). Garis enriching sendiri dirumuskan sebagai: (garis enriching) (17)

Garis enriching melalui titik perpotongan yang sudah dicari dan titik x = y = xD. Dengan adanya dua titik ini, gradien garis enriching pada Gambar 2 diketahui adalah 0.6324. Akhirnya, rasio refluks minimum diketahui adalah:

Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia

TUGAS IV PERPINDAHAN MASSA 2013

Gambar 2. Ilustrasi untuk menentukan rasio refluks minimum, Rm

Menentukan Jumlah Tray Minimum Teoritis Secara Grafis dan Matematis 1. Secara Grafis Jumlah tray minimum diperoleh pada saat R = , L/G = 1, dan garis operasi pada bagian enriching dan stripping mengapit garis diagonal. Dengan cara grafis (Gambar 3), dapat diketahui bahwa jumlah tray minimum teoritis adalah 11.6753 tray (termasuk reboiler sebagai tray terakhir). Pada Gambar 3, disertakan perbesaran tray ke-11 dan ke-12 untuk menekankan bawa angka 0.6753 tray diperoleh dari perbandingan luas segitiga untuk tray ke-12 dan tray yang berakhir di x = xW.

Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia

TUGAS IV PERPINDAHAN MASSA 2013


1.2000 1.0000 0.8000 y* 0.6000 0.4000 0.2000 0.0000 0.0000

0.2000

0.4000

0.6000 x

0.8000

1.0000

1.2000

Gambar 3. Gambar untuk menentukan jumlah tray minimum teoritis

2. Secara Matematis Jumlah tray minimum bisa diperoleh secara matematis dengan persamaan: (18) Nilai diperoleh dari Tabel 1, yakni 2.0231, sehingga jumlah tray minimum konstan adalah (sudah termasuk reboiler sebagai tray terakhir):

dengan asumsi

Menentukan Jumlah Tray Teoritis dan Posisi Feed Tray jika R = 2Rm Hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari perpotongan feed line dan garis enriching. Feed line dirumuskan sama dengan Persamaan (15), tetapi garis enriching

Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia

TUGAS IV PERPINDAHAN MASSA 2013


berubah. Garis enriching masih melalui titik x = y = xD, tetapi intersepnya kini bernilai:

Perpotongan feed line dan enriching line diberikan pada Gambar 4.


2.0000 1.8000 1.6000 1.4000 1.2000 1.0000 0.8000 0.6000 0.4000 0.2000 0.0000 0.0000 0.2000 0.4000 0.6000 x Gambar 4. Perpotongan feed line dan enriching line untuk R = 2Rm 0.8000 1.0000 1.2000 y

Dengan perhitungan matematis, dapat diketahui perpotongan itu ada pada titik x = 0.5049 dan y = 0.6066. Selanjutnya titik ini dihubungkan dengan titik x = y = xW untuk membentuk stripping line. Pada Gambar 5, diperlihatkan cara penentuan jumlah tray teoritis untuk R = 2Rm. Dari gambar, diketahui bahwa jumlah tray teoritis adalah 17.0069 dan feed dimasukkan di tray ke-6.

Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia

TUGAS IV PERPINDAHAN MASSA 2013


1.2000 1.0000 0.8000 0.6000 0.4000 0.2000 0.0000 0.0000

0.2000

0.4000

0.6000 x

0.8000

1.0000

1.2000

Gambar 5. Gambar untuk menentukan jumlah tray dan letak feed dimasukkan

Menentukan Efisiensi Tray Total dan Jumlah Tray Sebenarnya Jika Digunakan Sievetray Tower Konvensional Sebetulnya, cara terbaik menentukan efisiensi tray total adalah dengan mementukan efisiensi Murphree pada setiap nilai x, menggambarkan kurva kesetimbangan sebenarnya, dan menghitung jumlah tray dengan grafis seperti pada bagian sebelumnya. Sayangnya, difusivitas toluena pada etil benzena tidak tersedia di literatur, sehingga efisiensi total rata-rata ditentukan dengan hasil eksperimen

10

Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia

TUGAS IV PERPINDAHAN MASSA 2013


OConnell yang terdapat di Figure 6.25 buku Treyball. Dalam bentuk matematis, hasil eksperimen OConnell ini bisa dituliskan sebagai: ( dalam satuan cP) (19)

Selanjutnya, karena secara definitif Eo dinyatakan sebagai: (20) Maka jumlah tray sebenarnya adalah:

Menentukan Entalpi Umpan, Produk, dan Uap yang Masuk Condenser dengan Temperatur Distilat Sebagai Basis Dengan menggunakan Persamaan (7) dengan x = xD = 0.9563, diperoleh bubble point distilat, yakni 111.4530oC. Titik ini adalah basis perhitungan berikutnya. Karena temperatur distilat digunakan sebagai basis, entalpi distilat, HD = 0 dan entalpi refluks, HR = 0. Pada perhitungan berikutnya, kapasitas panas dihitung pada temperatur basis (tidak seperti sebelumnya di mana digunakan entalpi rata-rata dari suhu 25oC sampai bubble point komponen) karena perbedaan suhu relatif kecil. Entalpi feed, HF adalah: (13)

Selanjutnya, suhu residu, Tw, dihitung dengan Persamaan (7) pada x = xW = 0.0058. Entalpi residu dihitung sebagai berikut: (21)

Entalpi produk adalah jumlah entalpi residu dan distilat: (22)

Uap yang masuk condenser memiliki laju molar, G: (23)

11

Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia

TUGAS IV PERPINDAHAN MASSA 2013


Uap ini memiliki komposisi dan suhu yang sama dengan distilat, sehingga entalpi uap yang masuk condenser adalah: (21)

Menentukan Beban Condenser dan Reboiler Beban atau laju kalor condenser dihitung sebagai: (22)

(23)

Sedangkan beban atau laju kalor reboiler dihitung sebagai: (24)

(25)

Perhitungan dengan Hysis 2006 Perhitungan dengan software Hysys 2006 dilakukan dengan kolom distilasi sederhana, yakni Short Cut Distillation, hasil perhitungannya ditunjukkan dalam bentuk gambar pada Gambar 6.

12

Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia

TUGAS IV PERPINDAHAN MASSA 2013

Gambar 6. Ilustrasi Short Cut Distillation yang dibuat dengan Hysys 2006 dan hasil perhitungannya

Perbandingan hasil perhitungan analitis dan hysis 2006 diberikan pada Tabel 4. Secara umum, kesalahan relatif kecil, yakni kurang dari 5%. Pengecualian ada pada letak feed tray, di mana kesalahan sebesar 17.8088 terjadi karena pada analitis nilai letak feed harus berupa bilangan bulat. Perbedaan lain ini muncul karena perhitungan analitis

mengasumsikan larutan ideal dan adanya ketidaktelitian dalam membaca grafik.


Tabel 4. Perbandingan perhitungan analitis dan dengan software Hysys 2006 Pertanyaan a b c Besaran D (kg/hr) W (kg/hr) Rm Nmin Analitis 2095 1905 1.7200 11.69 (matematis), 11.67 (grafis) d N untuk R = 3.44012 Feed tray Eo Nreal QC (kJ/h) QB (kJ/h) 17.00 6 0.595 28.5886 3.333 2.923 10
6

Hysys 2006 2095 1905 1.757 11.66

Kesalahan Relatif (%) 0.0000 0.0000 2.1059 0.2573 (matematis), 0.0858 (grafis)

17.76 5.093 3.347 2.950 10


6

4.2793 17.8088 0.4183 0.9153

106

106

13

Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai