Kelompok 1
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
9.
10. 11.
Nurul Afifah Rizki Pandu Sudarmawan Sulaeman Amin Desna Qurratul Aini Mariska Maghfiroh M Abid Kamalsyah Nadia Siti Adlina Panca P Sri Ayu Lestari Windy Rizkaprilisa Wihardi
(0906635684) (09065570450) (0906557051) (1106069254) (1106022843) (1106019445) (1106005370) (1106069222) (1106020705) (1106008896) (1106068440)
Latar Belakang
Dalam perhelatan Liga Champions lalu sempat terlihat spanduk protes yang dibentangkan oleh aktivis Greenpeace yang menentang aktivitas eksplorasi yang dilakukan oleh Perusahaan GAZPROM di Alaska, yang dikhawatirkan dapat merusak lingkungan.
Latar Belakang
Para aktivis Greenpeace mendesak PT Gazprom dan perusahaan lain untuk tidak melakukan aktivitas eksplorasi minyak di wilayah Arktik (Alaska) karena dikhawatirkan dapat merusak lingkungan. Potensi kerusakan lingkungan akibat eksplorasi minyak di kawasan kutub akan sulit diatasi.
Menurut Professor Peter Wadhams, peneliti es kutub asal Cambridge University, tumpahan minyak di kawasan Arktika berpotensi menghadirkan bencana lingkungan yang tidak akan terkontrol dan bisa merusak kawasan ekosistem yang paling tidak tersentuh di dunia itu secara luas. Minyak dari kebocoran bawah laut sangat sulit diatasi dalam kondisi kutub yang membeku. Pasalnya, minyak akan berinteraksi dengan es yang ada di permukaan lalu terserap ke dalamnya. Setelah itu, bongkahan es yang mengandung minyak itu akan beredar di kawasan samudra seluas 1.600 kilometer.
Metodologi
Metodologi yang dilakukan pada proyek ini, mencakup :
Infrastructure Physical Scope and Node Definition Preliminary Infrastructure Risk Screening Risk Analysis (Operational Hazards Assessment and Natural Hazards Assessment)
Tujuan
Analisis potensi bahaya pada proses eksplorasi minyak yang dilakukan di Alaska oleh PT Gazprom.
North Slope
Ruang lingkup proyek infrastruktur North Slope meliputi fasilitas produksi dan jaringan pipa yang mengirim minyak ke Stasiun Pompa 1 di Prudhoe Bay. Secara umum, ruang lingkup proyek dimulai pada lubang sumur produksi (wellbore), dan ruang lingkup berakhir pada titik pengiriman (umumnya tidak termasuk sistem distribusi).
Kuparuk River Unit Colville River Unit Milne Point Unit Oooguruk Unit Prudhoe Bay Unit Duck Island Unit/Endicott Northstar Unit Badami Unit
Komponen yang terlibat : Units and Associated Pipelines to Facilities, Nuiqsut Natural Gas Pipeline and Associated Receiving Facilities, Barrow Gas Fields and Associated Pipeline Distribution System
Cook Inlet
Lingkup wilayah infrastruktur Cook Inlet termasuk dalam proyek ini dimulai pada lubang sumur, baik untuk platform lepas pantai dan fasilitas minyak dan gas di darat dan berakhir di titik distribusi.
Cook Inlet : 16 offshore oil and gas production platforms, 5 onshore production/processing facilities providing platform support, numerous onshore central oil and gas production facilities, the Drift River Terminal facility, and pipelines.
Daerah infrastruktur TAPS berawal pada Remotely Operated Valves (ROVs) dari Utara. Kemiringan saluran barang persediaan untuk memompa Stasiun 1 dan berlanjut melalui saluran dan pompa berhubungan setasiun ke VMT, sampai terminal laut. Komponen infra struktur TAPS utama termasuk dalam bidang lapangan dari proyek ini didaftarkan di bawah dan diperlihatkan di Figur 4 - 4. . Saluran Trans Alaska (TAPS) . Fuel Gas Line . Stasiun Pompa . Laut Terminal Valdez Di luar dari komponen bidang lapangan liputi yang berikut: . Instalasi penyulingan Bukit batu api (ditempatkan di Kutub Utara)* . Petro Menandai Lewat Bintang instalasi penyulingan
TAPS Pipeline
Tujuan
Untuk mengetahui potensial resiko yang terjadi
Proses pendahuluan sebelum screening (preliminary screening) pada suatu daerah diperlukan agar dapat mengetahui efek yang dapat ditimbulkan kepada lingkungan
Ukuran jumlah cairan yang tumpah dapat memberikan gambaran seberapa besar dampak yang akan terjadi bagi lingkungan
Untuk setiap tipe konsekuensi, infrastruktur akan dibagi ke daerah fisik atau node untuk proses analisis
Pendahuluan
Environmental risk disini didefinisikan sebagai resiko operasional dari fasilitas minyak dan gas di Alaska terhadap faktor abiotik (tanah, air, udara) dan faktor biotik (flora dan fauna) Environmental risk assessment adalah untuk tumpahan (spill) cairan hidrokarbon atau air laut ke lingkungan Karena Risk=(Consequences)x(Likelihood), analisis Environmental risk terdiri dari Spill Consequence Analysis (SCA) dan Spill Likelihood Analysis
Lokasi spill bisa terjadi di process facility, koridor jalur pipa, atau di offshore. Severity dari spill bergantung pada banyak faktor, seperti kuantitas dan tipe material yang terlepas, sensitivitas lingkungan yag terpapar tumpahan, dan efektivitas usaha mitigasi dan remediasi. Sebagai contoh, tumpahan crude oil yang relatif kecil (10 sampai 1000 barrel) di saluran air yang cepat berpindah (misalnya sungai atau laut dengan arus deras), namun akibat dari kecepatannya menyebarkan tumpahan (sehingga area paparan menjadi lebih luas), dapat berdampak lebih besar dibanding tumpahan crude oil yang lebih besar (lebih dari 1000 barrel) di saluran air beku (dimana mitigasi dan remediasi lebih mudah dilakukan).
Kejadian-kejadian (Events) yang mungkin terjadi dibagi menjadi empat kategori: Release Material Composition Categories Release Quantity Categories Release Recovery/Remediation Factor Categories Release Environmental Sensitivity Categories Index dari Events di tiap category dapat bernilai 1, 2, atau 3 , kecuali Events di Release Quantity Categories dapat bernilai 4, 5, atau 6. Indeks kejadian di kategori 3 (Recovery factor) dan kategori 4 (Environmental sensitivity) dapat berasal dari pertimbangan Negara atau ahli lingkungan.
Crude oil atau hidrokarbon cair lainnya (misal: diesel) Air laut atau air olahan (termasuk kontaminasi hidrokarbon dengan jumlah kecil)
Hidrokarbon berat seperti crude oil dapat berdampak terusmenerus (persistent) ketika tumpah ke lingkungan, sehingga dampaknya di kategori ini adalah yang tertinggi. Dampaknya dianggap lebih kecil dibanding crude oil, namun salinitas dan kontaminasi hidrokarbon di air olahan setelah di-treating membuat air laut atau air olahan dapat berdampak cukup besar pada lingkungan.
Tumpahan dari NGLs diperkirakan berdampak lebih kecil terhadap lingkungan dibanding kategori material lainnya karena NGLs sangat volatile dan diperkirakan terdispersi dengan cepat ke dalam lingkungan (konsentrasinya menjadi lebih kecil).
6
5 4
Release quantities dihitung dari process flow rates, kemungkinan tumpahan bertambah/berlanjut, release detection time, dan waktu isolasi.
Keterangan: Kategori ini diberi indeks 4, 5, atau 6 untuk menunjukkan bahwa bobot kategori ini lebih besar dibanding kategori lain (yang diberi indeks 1, 2, atau 3). Hal ini juga membuat kategori ini dapat dikurangkan dengan Release Recovery/ Remediation Categories pada perhitungan Calculated Environmental Consequence Scores.
Diantaranya: Tumpahan langsung di saluran air bergerak (misalnya sungai atau laut) Tumpahan ke bawah permukaan (subsurface) Situasi lain yang dikategorikan sulit di-recover Diantaranya: Tumpahan ke tanah atau tundra yang tidak beku Tumpahan ke permukaan yang dapat mudah diremediasi Situasi lain yang dikategorikan terbatas sampai menengah dapat di-recover
Diantaranya: Tumpahan di musim dingin di atas es atau permukaan beku (i.e., perpindahannya terbatas). Tumpahan di atas permukann yang telah dipersiapkan sehingga tumpahan bisa langsung dipindahkan.
Diantaranya: Saluran air atau rute langsung ke saluran air yang mendukung pemancingan komersial, aquaculture, dan aktivitas makhluk hidup lainnya Diantaranya: Tanah yang mendukung keberlangsungan makhluk hidup, terutama flora dan fauna yang unik (e.g., tundra) Area yang meliputi lokasi historis atau kultural Area rekreasi / pariwisata Area dalam kondisi murni dan mendukung aktivitas pariwisata Diantaranya: Tanah (di atas atau dibawah permukaan) selain yang dikategorikan pada kategori 2 di atas.
Tanah lainnya
Manageable Release yang dampak lingkungannya terlokalisasi dan reversible. Aktivitas kehidupan akan terganggu, namun setelah remediasi selesai, dalam jangka waktu singkat dapat kembali normal seperti sebelum terjadi tumpahan.
Failure data analysis diperlukan untuk memperkirakan frekuensi kegagalan (failure frequencies) dari komponen fasilitas minyak dan gas. Data reliability industri yang bersifat umum harus digabungkan dengan data kegagalan fasilitas yang bersifat khusus untuk proses analisis data kegagalan. Contoh data spesifik yang harus diambil di fasilitas adalah pengaruh temperatur dingin terhadap kinerja peralatan. Kemudian estimasi Bayesian yang merupakan alat statistikal probabilitas dipakai untuk menentukan laju kegagalan.
Selain itu, teknik event tree juga dapat dipakai untuk mendapatkan probabilitas rangkaian kejadian yang dapat mengakibatkan tumpahan (spill).
Setelah Spill Consequence Analysis dan Spill Likelihood Analysis berhasil dilakukan, Environmental Risk Calculation dapat dilakukan.
Terjadinya tumpahan cairan hidrokarbon atau air laut ke lingkungan eksternal. Penelitian menggunakan teknik FMEA (Failure Modes and Effects Analysis) untuk mengidentifikasi kegagalan peralatan yang dapat membentuk konsekuensi lingkungan yang signifikan. Tingkat kebocoran terbesar kemungkinan tidak selalu mengakibatkan kuantitas rilis terbesar.
73
Tingkat keparahan dampak tumpahan tergantung pada banyak faktor termasuk jumlah dan jenis bahan yang dirilis, kepekaan lingkungan sekitar, dan efektivitas mitigasi/ usaha remediasi. Konsekuensi tumpahan yang tidak disengaja akan ditentukan menggunakan metode skoring yang dijelaskan di bawah ini untuk semua pertimbangan skenario bahaya operasional. Berdasarkan pendekatan ini, setiap skenario tumpahan akan dianalisis dan skor konsekuensi lingkungan yang sesuai akan dihitung yang setara dengan kategori konsekuensi lingkungan.
1.
Kategori komposisi bahan yang tumpah Kategori kuantitas bahan yang tumpah
Contd
77
Jenis bahan yang tumpah merupakan pertimbangan utama dalam pemeriksaan potensi risiko lingkungan yang dapat terjadi selama operasi lanjutan infrakstruktur minyak dan gas Alaska. Tim proyek telah mendefinisikan tiga kategori bahan yang telah ditetapkan sebagai tujuan penilaian risiko tumpahan yang tidak direncanakan, yang bisa berdampak buruk pada lingkungan (pada tabel). Kategori material dengan potensi dampak lingkungan terburuk akan digunakan untuk menetapkan komposisi indeks bahan yang tumpah. Penelitian ini hanya pada berfokus kepada kehilangan hidrokarbon dan air laut. Tidak termasuk jenis bahan berbahaya lainnya.
Contd
79
Sejumlah tumpahan dari berbagai ukuran lubang kebocoran dan pecahnya peralatan/ komponen simpul akan diestimasi dengan mempertimbangkan laju aliran proses, waktu kehilangan yang terdeteksi (berdasarkan deteksi kebocoran dan pemantauan operasi daerah), dan kemampuan isolasi kebocoran terdeteksi. Ukuran kehilangan dikategorikan menggunakan batas-batas kategori (pada tabel). Aturan kategori kuantitas yang hilang ini telah ditetapkan berdasarkan ukuran tumpahan yang dianggap benar dari signifikansi yang melihat rentang berbagai aliran produksi dari fasilitas kecil.
Dampak lingkungan utama tumpahan dipengaruhi tidak hanya oleh sifat bahan yang dilepaskan dan ukuran tumpahan awal, tetapi sensitif terhadap kemampuan untuk memulihkan cairan sebelum jangka panjang kerusakan yang dilakukan
Setiap tumpahan disengaja hidrokarbon atau air laut memiliki beberapa konsekuensi lingkungan. Namun, dampak konsekuensi ini memiliki potensi bervariasi berdasarkan lokasi tertentu dalam tumpahan yang terjadi Dengan demikian, lingkungan sensitivitas telah dimasukkan ke dalam proses peringkat menggunakan pemangku kepentingan faktor sensitivitas yang direkomendasikan seperti tercantum pada Tabel 7-5 di bawah ini.
84
86
Index
Kesimpulan
Berdasarkan Risk Assessment yang dilakukan resiko tertinggi terjadi pada produksi crude oil di daerah perairan. Natural hazard memiliki pengaruh cukup besar pada sistem dan fasilitas proses produksi. Karena kita tidak dapat mengendalikan alam, kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko adalah
Pencegahan kerusakan akibat pihak ketiga Pencegahan korosi Perbaikan desain Pencegahan kesalahan operasi