Anda di halaman 1dari 8

Cara Menguji Transistor dengan AVO Meter

Posted by MohDuro On 10 September, 2012 Cara Mengecek Transistor dengan AVO Meter | Sebelumnya kita sudah mempelajari bagaimana fungsi multimeter dan cara menggunakannya. AVO meter adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur Arus listrik (Ampere), Hambatan listrik (Ohm) dan tegangan listrlk (volt), jadi bisa kita simpulkan bahwa Avo meter merupakan paket alat ukur yang multi fungsi (Multimeter). Pada tulisan kali ini kita bahas khusus cara mengukur Transistor (menentukan kaki-kaki transistor, menentukan jenis transistor dan men-cek transistor dalam kondisi baik atau sudah rusak). Kita ketahui bahwa Transistor ekivalen dengan dua buah dioda yang digabung, sehingga prisip pengujian dioda diterapkan pada pengujian transistor.

Menguji transistor 1. Menguji transistor jenis NPN Sakelar jangkah pada x100 ,

Penyidik hitam pada Basis, Penyidik merah pada Kolektor, jarum harus bergerak ke kanan Penyidik hitam tetap pada Basis, Penyidik merah dipindah ke Emitor, jarum harus bergerak ke kanan lagi. Penyidik merah dipindah pada Basis dan hitam pada Kolektor, jarum harus tidak bergerak Penyidik merah tetap pada Basis Penyidik hitam dipindah ke Emitor jarum juga harus tidak bergerak.

Saklar jangkah pada 1 k,

Penyidik hitam ditempel pada kolektor dan merah pada emitor, jarum harus sedikit bergerak ke kanan dan bila dibalik jarum harus tidak bergerak.

2. Menguji transistor jenis PNP Sakelar jangkah pada x100


Penyidik hitam pada Basis, Penyidik merah pada Kolektor, jarum harus tidak bergerak Penyidik hitam tetap pada Basis, Penyidik merah dipindah ke Emitor, jarum harus tidak bergerak

Penyidik merah dipindah pada Basis dan hitam pada Kolektor, jarum harus bergerak Penyidik merah tetap pada Basis Penyidik hitam dipindah ke Emitor harus bergerak.

Saklar jangkah pada 1 k,

Penyidik hitam ditempel pada kolektor dan merah pada emitor, jarum harus sedikit bergerak ke kanan dan bila dibalik jarum harus tidak bergerak.

Kesimpulan : Apaila salah satu peristiwa/pengujian diatas tidak terjadi, maka kemungkinan transistor rusak, dan dengan cara pengujian diatas kita juga bisa menentukan posisi/letak kakikaki tranistor (basis, kolektor dan emitor) 3. Menguji Transistor FET Penentuan jenis FET dilakukan dengan saklar jangkah pada x100 penyidik hitam pada Source dan merah pada Gate. Bila jarum menyimpang, maka janis FET adalah kanal P dan bila tidak, FET adalah kanal N

Menguji Transistor Jenis FET Kerusakan FET dapat diamati dengan rangkaian pada gambar diatas. Dengan Mengunakan potensiometer dan dirangkai seperti gambar, Saklar Jangkah diletakkan pada x1k atau x10k, potensio pada minimum, resistansi harus kecil. Bila potensio diputar ke kanan, resistansi harus tak terhingga. Bila peristiwa ini tidak terjadi, maka kemungkinan FET rusak 4. Menguji Transistor UJT Cara kerja UJT (Uni Junktion Transistor) adalah seperti switch, UJT kalau masih bisa on off berarti masih baik.

Saklar Jangkah pada 10 VDC dan potensio pada minimum, tegangan harus kecil. Setelah potensio diputar pelan-pelan jarum naik sampai posisi tertentu dan kalau diputar terus jarum tetap disitu. Bila jaum diputar pelan-pelan ke arah minimum lagi, pada suatu posisi tertentu tibatiba jarum bergerak ke kiri dan bila putaran potensio diteruskan sampai minimum jarum tetap disitu. Bila peristiwa tersebut terjadi, maka UJT masih baik.

Cara Menggunakan Oscilloscope

Posted by Lembaga Pendidikan Wiraswasta Indonesia On 09.03 1 comment Osiloskop adalah sebuah perangkat atau alat bantu yang biasa digunakan untuk menganalisa frekuensi yang terdapat didalam perangkat elektronika, dan biasanya yang sering digunakan oleh para teknisi pesawat televisi, namun Osiliscop ini juga dapat dipergunakan dalam menganalisa frekuensi handphon, walaupupun jika dilihat dari sisi fungsi kurang efisien dalam melakukan analisa pada perangkat ponsel, namun banyak para teknisi dan lembaga pelatihan teknisi handphone menggunakan perangkat osiloskop tersebut, akan tetapi untuk para teknisi yang memang tidak cukup dana untuk membelinya, maka tidak harus pesimis dengan kondisi tersebut, karena memang tanpa Osiloscop kita masih sangat dapat memperbaiki perangkat handphone.

Sedangkan untuk para pengguna perangkat Osiloskop, disini kami akan memberikan petunjuk dalam menggunakan perangkat tersebut : Fungsi dari tiap-tiap bagian: 1. POSITION : Untuk mengatur posisi berkas signal arah vertical untuk channel 1. 2. DC. BAL : Untuk menyeimbangkan DC vertical guna pemakaian channel 1 (atau Y ), Penyetelan dilakukan sampai posisi gambar diam pada saat variabel diputar. 3. INPUT : Terminal masukan pada saat pengukuran pada CH 1 juga digunakan untuk Kalibrasi.

4. AC ? GND ? DC Posisi AC = Untuk megukur AC, objek ukur DC tidak bisa diukur melalui Posisi ini, karena signal DC akan terblokir oleh kapasitor. Posisi GND = Terminal ini terbuka dan berkas merupakan garis nol/lived nol. Posisi DC = Untuk mengukur tegangan DC dan masukan-masukan yang lain. 5. VOLT/DIV : Sakelar putar untuk memilih besarnya tegangan per cm (volt/div) pada layar CRT, ada II tingkat besaran tegangan yang tersedia dari 0,01 v/div s.d 20V/div 6 VARIABLE : Untuk mengontrol sensitifitas arah vertical pada CH 1 (Y). pada putaran maksimal Ke arah jarum jam (CAL) gunanya untuk mengkalibrasi mengecek apakah Tegangan 1 volt tepat 1 cm pada skala layar CRT. 7 MODE (CH 1, CH 2, DUAL, ADD, SUB) CH 1 : Jika signal yang diukur menggunakan CH 1, maka posisi switch pada CH 1 dan berkas yang nampak pada layar hanya ada satu. CH 2 : Jika signal yang diukur menggunakan CH 2, maka posisi switch pada CH 2 dan berkas yang nampak pada layar hanya satu. DUAL : Yaitu suatu posisi switch apabila hendak mengunakan CH 1 dan CH 2 Secara bersamaan, dan pada layar pun akan tampak dua berkas. ADD : Bentuk gelombang dari kedua channel masukan yang dapat dijumlahkan Secara aljabar dan penjumlahannya dapat dilihat dalam bentuk satu Gambar. SUB : Masukan dengan polaritas terbaik pada CH 2, ditambah masukan CH 1,

Maka perbedaan secara aljabar akan tampak satu gambar pada layar. Apabila CH 1 tidak diberi signal masukan, maka bentuk gelombang Dengan polaritas terbaik dari channel 2 akan tampak. 8. LED PILOT LAMP : Lampu indicator untuk power masuk, apabila switch ILLUM diputar ke on. 9. ILLUM : Bila diputar berlawanan jarum jam maksimum, maka power AC akan mati dan jika Ke kanan, maka power AC akan masuk dengan ditandai LED pilot lampu menyala. 10. INTENSITY : Untuk mengatur gelap atau terangnya berkas sinar supaya enak pada penglihatan. Diputar ke kiri untuk memperlemah sinar dan apabila diputar ke kanan akan membuat terang 11. FOCUS : Untuk memperkecil/menebalkan berkas sinar atau garis untuk mendapatkan Gambar yang lebih jelas. 12. ASTIG : Pengaturan astigmatisma adalah untuk memperoleh titik cahaya yang lebih baik Ketika menyetel FOCUS 13. EXT-TRIG : Terminal dari sinkronisasi eksternal tegangan eksternal yang lebih dari IV peak To peak harus menggunakan switch SOURCE di set pada posisi EXT. 14. SOURCE : Sakelar dengan tiga posisi untuk memilih tegangan sinkronisasi.

CH 1 : Huruf akan sinkron dengan masukan gelombang dari CH 1. Jika menggunakan CH 1 hendaklah switch source ditetapkan pada CH 1. CH 2 : Sweep akan sinkron dengan masukan gelombang dari CH 2. apabila Menggunakan CH 2 hendaknya switch source diletakkan pada CH 2. Sweep CH 1 dan CH 2 akan sikron pula pada saat menggunakan DC/AC. EXT : Sweep akan sikron dengan masukan signal dari luar melalui Terminal EXT + TR 16 (19). 15. SYNC : Sakelar pemisah sinkronisasi. 15. LEVEL; Meengontrol sync level adalah mengatur phase sync untuk menentukan bentuk titik awal gelombang signal. 16. PULL AUTO Dengan mencabut pemutar level sweep akan sedikit terganggu.bentuk gelombang tidak diam selama tidak menggunakan signal trigger,yang nampak hanyalah garis lurus dan ini akan terjadi bila signal teriger masuk. 17 POSITION. Untuk menyetel kekiri dan kekanan berkas gambar ( posisi arah horizontal) Switch pelipat sweep dengan menarik knop ,bentuk gelombang dilipatkan 5 Kali lipat kearah kiri dan kearah kanan usahakan cahaya seruncing mungkin. 18. SWEEP TIME /DIV; Yaitu untuk memilih skala besaran waktu dari suatu priode atau pun square trap Cm (div ) sekitar 19 tingkat besaranyang tersedia terdiri dari 0,5 s/d 0,5

second.pengoperasian X-Y didapatkan dengan memutar penuh kearah jarum jam.perpindahan Chop-ALT-TVV-TVH.secara otomatis dari sini.Pembacaan kalibrasi sweep time/div juga dari sini dengan cara variabel diputar penuh se arah jarum jam. 19. VARIABEL; Digunakan untuk menyetel sweeptime pada posisi putaran maksimum arah jarum jam. ( CAL ) tiap tingkat dari 19 posisi dalam keadaan terkalibrasi . 20. CAL IV PP Yaitu terminal untuk mengkalibrasi voltage frequency chanel 1 dan chanel 2 Dimana untuk frequency 1 Khz tegangan harus 1 volt P-P. 21. AC VOLTAGE SELECTOR ; Untuk menyetel tegangan listrik 110 Volt atau 220 Volt. 22. INT MOD Teminal intensitas Brightness OSILOSKOP Osiloskop berguna untuk: melihat tingkah laku tegangan gelombang secara visual, ada beberapa jenis tegangan gelombang yang akan diperlihatkan pada layar monitor osiloskop . 1) Gelombang sinusoida 2) Gelombang blok 3) Gelombang gigi gergaji 4) Gelombang segitiga. Untuk dapat menggunakan osiloskop, harus bisa memahaami tombol-tombol yg ada pada pesawat perangkat ini,seperti telah diutarakan diatas. Secara umum osiloskop hanya untuk circuit osilator ( VCO ) disemua perangkat yg menggunakan rangkaian VCO.

Walau sudah berpengalaman dalam hal menggunakan osiloskop, kita harus mempelajari tombol instruksi dari pabrik yg mengeluarkan alat itu. Untuk mengukur: Volt dari (tiap jenis tegangan gelombang.) Besaran gelombang frequency Betuk gelombang frequency. W a k t u ( time ) Fasa Tegangan tinggi maksimum Tegangan tinggi minimum. Lengkung dan cacat modulasi ( audio ) Cara menghitung frequency tiap detik. Dengan rumus sbb ; F = 1/T F = freq T = waktu Untuk menggunakan osiloskop haruslah berhati-hati, bila terjadi kesalahan sangat fatal akibatnya?.

Anda mungkin juga menyukai