Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanda vital merupakan cara yang cepat dan efisein untuk memantau kondisi klien untuk
mengidentifikasi masalah dan mengevaluasi respons klien terhadap intervensi. Teknik dasar
inspeksi, palpasi dan auskultasi digunakan untuk menentukan tanda vital. Pengukuran yang
paling sering dilakukan oleh praktisi kesehatan adalah pengukuran suhu, nadi, oksigen.
Sebagai indicator dari status kesehatan, ukuran-ukuran ini menandakan keefektifan sirkulasi,
respirasi, fungsi neural dan endokrin tubuh. Karena sangat penting maka disebut tanda vital.
Banyak factor seperti suhu lingkungan, latihan fisik, dan efek sakit yang menyebabkan
perubahan tanda vital, kadang-kadang di luar batas normal.
B. Rumusan Masalah
1. pa yang dimaksud dengan pemeriksaan !ital Sign tekanan darah "
#. pa yang dimaksud dengan pemeriksaan !ital Sign nadi "
$. pa yang di maksud dengan pemeriksaan !ital Sign suhu "
%. pa yang di maksud dengan pemeriksaan !ital Sign respirasi "
C. Tujuan
1. &engetahui tentang pemeriksaan tekanan darah
#. &engetahui tentang pemeriksaan nadi
$. &engetahui tentang pemeriksaan suhu
%. &engetahui tentang pemeriksaan respirasi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Pengukuran yang paling sering dilakukan oleh praktisi kesehatan adalah pengukuran
suhu, nadi, oksigen. Sebagai indicator dari status kesehatan, ukuran-ukuran ini menandakan
keefektifan sirkulasi, respirasi, fungsi neural dan endokrin tubuh. Karena sangat penting
maka disebut tanda vital. Banyak factor seperti suhu lingkungan, latihan fisik, dan efek sakit
yang menyebabkan perubahan tanda vital, kadang-kadang di luar batas normal.
B. TEANAN DARAH
Tekanan darah merupakan kekuatan lateral pada dinding arteri oleh darah yang
didorong dengan tekanan dari 'antung. Tekanan sistemik atau arteri darah, tekanan darah
dalam system arteri tubuh, adalah indicator yang baik tentang kesehatan kardiovaskuler.
liran darah mengalir pada system sirkulasi karena perubahan tekanan. (arah mengalir dari
daerah yang tekanannya tinggi ke daerah yang tekanannya rendah. Kontraksi 'antung
mendorong darah dengan tekanan tinggi ke aorta. Puncak dari tekanan maksimum saat e'eksi
ter'adi adalah tekanan darah sistolik. Pada saat vertikel relaks, darah yang tetap dalam arteri
menimbulkan tekanan distolik atau minimum. Tekanan diastolic adalah tekanan minimal
yang mendesak dinding arteri setiap )aktu.
*nit standar untuk pengukuran tekanan darah adalah millimeter air raksa +mm
,g-. Pengukuran menandakan sampai setinggi mana tekanan darah dapat mencapai kolom air
raksa. Tekanan darah dicatat dengan pembasa sistolik +mis 1#./0.-. Perbedaan antara
tekanan sistolik dan diastolic adalah tekanan nadi untuk tekanan darah 1#./0., tekanan nadi
adalah %..
2
!. "#s#$l$g# Tekanan Darah arter#
Tekanan darah menggambarkan interelasi dari curah 'antung, tekanan vaskuler
perifer, volume darah, viskositas darah dan elestisitas arteri. Pengetahuan pera)at tentang
variable hemodinamik membantu dalam pengka'ian perubahan tekanan darah.
%. Curah &antung
1urah 'antung seseorang adalah volume darah yang dipompa 'antung +volume
sekuncup- selama 1 menit +frekuensi 'antung-.
1urah 'antung 2 frekuensi 'antung 3 !olume sekuncup
Tekanan darah +T(- bergantung pada curah 'antung dan tahanan vascular panifer
Tekanan darah 2 1urah 'antung 3 tahanan vascular perifer
'. "akt$r (ang Mem)engaruh# Tekanan Darah
Tekanan darah tidak konstan namun dipengaruhi oleh banyak faktor secara kontinu
sepan'ang hari. Tidak ada pengukuran tekanan darah yang dapatb secara adekuat
menun'ukkan tekanan darah klien. &eskipun saat dalam kondisi yang paling baik,
tekanan darah berubah dari satu denyut 'antung ke denyut 'antung lainnya.
Kecendurangan tekanan darah , bukan mengukur individu, memandu intervensi
kepera)atan. Pemahaman faktor ini memastikan interprestasi yang lebih akurat dari
bacaan tekanan darah.
a. 1urah 'antung
Tekanan darah berbanding lurus dengan curah 'antung +ditentukan
berdasarkan isi sekuncup dan frekuensi 'antungnya-.
3
b. Tekanan Perifer terhadap tekanan darah
Tekanan darah berbanding terbalik dengan tahanan dalam pembuluh. Tahanan
perifer memiliki beberapa faktor penentu 4
1- !iskositas darah.
Semakin banyak kandungan protein dan sel darah dalam plasma, semakin
besar tahanan terhadap aliran darah. Peningkatan hematokrit menyebabkan
peningkatan viskositas 4 pada anemia, kandungan hematokrit dan viskositas
berkurang.
#- Pan'ang pembuluh
Semakin pan'ang pembuluh, semakin besar tahanan terhadap aliran darah.
$- 5adius pembuluh
Tahanan perifer berbanding terbalik dengan radius pembuluh sampai
pangkat keempatnya
a- 6ika radius pembuluh digandakan seperti yang ter'adi pada fase dilatasi, maka
aliran darah akan meningkat enambelas kali lipat. Tekanan darah akan turun.
b- 6ika radius pembuluh dibagi dua, seperti yang ter'adi pada vasokontriksi,
maka tahahan terhadap aliran akan meningkat enambelas kali lipat dan
tekanan darah akan naik. Karena pan'ang pembuluh dan viskositas darah
secara normal konstan, maka perubahan dalam tekanan darah didapat adri
perubahan radius pembuluh darah
c. Pengukuran Tekanan (arah rteri Sistolik dan (iastolik
Tekanan darah diukur secara tidak langsung melalui metode auskultasi dengan
menggunakan sfigmomanometer 4
4
Peralatannya terdiri dari sebuah manset lengan untuk mengehentikan aliran darah
arteri brakial, sebuah manometer raksa untuk membaca tekanan, sebuah bulb
pemompa manset untuk menghentikan aliran darah arteri brakial, dan sebuah katup
untuk mengeluarkan udara dari manset.
Sebuah stetoskop dipakai untuk mendeteksi a)al dan akhir bunyi Karotkoff, yaitu
bunyi semburan darah yang melalui sebagian pembuluh yang tertutup. Bunyi dan
pembacaan angka pada kolom raksa secara bersamaan merupakan cara untuk
menentukan tekanan sistolik dan diastolik.
d. Tekanan darah rata-rata pada pria de)asa muda adalah sistolik 1#. mm,g dan
diastolic 0. mm,g, biasanya ditulis 1#./0.. Tekanan darah pada )anita de)asa
muda, baik sistolik maupun diastolic biasannya lebih kecil 1. mm,g dari tekanan
darah laki-laki de)asa muda
e. Tekanan darah arteri adalah tekanan darah lateral yang disebabkan oleh volume darah
pada dinding pembuluh darah. Tekanan darah merupakan hasil curah 'antung dan
pembuluh darah tepi. Tekanan darah bergantung pada volume darah yang
die'edinding erteri, ksikan, kecepatan, distensibilitas, viskositas darah, dan tekanan di
dalam pembuluh setelah e'eksi terakhir.
f. Tekanan darah sistolik merupakan puncak tekanan di dalam arteri yang diatur oleh isi
sekuncup dan kelenturan pembuluh darah. Tekanan darah diastolik merupakan
tekanan darah di dalam arteri dan bergantung pada tahanan perifer. Perbedaadan
diastolik dan tekanan sistolik adalah tekanan nadi. Tekanan darah pada lengan kanan
biasanya 7-1. mm,g lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan darah pada lengan
kiri. Sedangkan tekanan darah di tungkai biasanya 17-#. mm,g lebih tinggi
dibandingkan dengan tekanan darah pada lengan , meskipun dengan berbaring. ,al
ini sebagian berkaitan dengan hukum Poisuille, yang pada intinya menyatakan
tahanan total pembuluh darah yang dihubungkan secara parallel lebih besar daripada
tahanan satu pembuluh darah besar. Tekanan darah di dalam aorta lebih kecil
dibandingkan tekanan darah di dalam cabang-cabang arteri ekstremitas ba)ah.
Tekanan darah sangat bervariasi, bergantung pada tingkat eksitasi pasien, tingkat
5
aktivitas, kebiasaan merokok, nyeri, distensi kandung kemih atau pola diet. Selama
pernapasan tenang biasanya ter'adi penurunan tekanan sistolik sampai 1. mm,g
pada )aktu inspirasi.
g. Teknik Pengukuran Tekanan (arah
Pengukuran tekanan darah dilakukan dengan pasien berbaring terlentang yang
nyaman. Kantong manset diletakkan di atas arteri brakhialis kanan. 6ika lengannya
terlalu gemuk, pakailah manset paha. 8engan sedikit difleksikan dan disokong kira-
kira setinggi 'antung. Pengukuran tekanan darah secara palpasi ini seperti diuraikan di
atas untuk menentukan tekanan sistolik secara memadai dan untuk menyingkirkan
permasalahan karena adanya celah auskultasi, sebaiknya tekanan darah mula-mula
diperiksa dengan cara palpasi. &enurut prosedur ini, arteri brakhialis atau radialis
kanan dipalpasi sementara manset dipompa di atas tekanan darah yang diperlukan
untuk menghilangkan denyut nadi. Sekrup yang dapat diputar dibuka perlahan untuk
mengurangi tekanan di dalam kantong karet secara lambat. Tekanan sistolik
dikketahui dengan timbulnya kembali denyut brachial. Segera setelah denyut teraba,
sekrup itu dibuka untuk mengurangi tekanan kantong karet dengan cepat. 9ni adalah
tekanan darah sistolik.
C. NADI
:adi adalah aliran darah yang menon'ol dan dapat diraba diberbagai tempat pada tubuh.
:adi merupakan indicator status sirkulasi merupakan alat melalui sel menerima nutrient yang
membuangb sampah yang dihasilkan dari metabolisme
!. "#s#$l$g# *an Regulas#
liran darah mengaliri tubuh dalam siskuit yang continu implus elektris berasal
dari nodus sinoatrial +!- ber'alan melaui otot 'antung untuk menstimulasi kontraksin
'antung. ;aktor mekanis, neural dan kimia meregulasi kekuatan kontrasi 'antung dan
6
volume secukupnya tetapi, bila faktor mekanis, neural dan volume secukupnya. tau
kimia tidak dapat mengubah volume secukup, perubahan frekuensi 'antung akan
mengakibatkan perubahan pada tekanan darah. 6ika frekuensi 'antung meningkat )aktu
yang dibutuhkan untuk mengisi 'antung men'adi lebih sedikit. Penyebab nadi men'adi
lambat, cepat atau tidak regular secara normal dapat mengubah curah 'antung
%. Pengkaj#an Na*#
;rekuensi nadi dapat dika'i disetiap arteri, namun arteri radialis dan arteri korotik
dapat dengan mudah diraba pada nadi perifer. Pada saat kondisi klien tiba-tiba memburuk
area carotid adalah yang terbaik untuk menemukan nadi dengan cepat. 6antung akan
menghantar darah melalui arteri carotid secara terus menerus keotak bila curah 'antung
menurun secara signifikan nadi feriher akan melemah dan sukar diraba.
'. arakter#st#k Na*#
Pengka'ian nadi radialis termasuk pengukuran frekuensi irama kekuattan dan
kesamaan. Pada saat mengauskultasi nadi apical, pera)at hanya mengka'i frekuensi dan
irama.
a. ;rekuensi
Sebelum mengka'i nadi, pera)at mening'au ulang frekueensi dasar klien sebagai
perbandingan. Banyak dari praktisi lebih menyukai untuk membuat dasar pengukuran
dari frekuensi nadi saat klien dalam posisi duduk berdiri dan berbaring.
b. 9rama
Secara normal irama merupakan interfal regular yang ter'adi antara setiap denyut
nadi atau 'antung. 9nterval yang disela oleh denyut dia)al atau diakhir atau tidak ada
denyut menandakan irama yang tidak normal atau disritmia.
7
c. Kekuatan
Kekuatan atau amplitude dari nadi menun'ukan volume darah yang yang
die'eksikan ke dinding arteri pada setiap kontraksi 'antung dan kondisi system
pembuluh darah arterial yang mengarah pada nadi. Secara normal, kekuatan nadi
tetap sama pada setiap denyut 'antung.
d. Kesamaan
:adi kedua tempat dari system pembuluh darah ferifer harus dika'i. Pera)at
mengka'i kedua nadi radialis untuk membandingkan karakteristik masing-masing.
+. Pemer#ksaan Den(ut Na*#
Pemeriksaan denyut nadi dilakukan di arteri 4
arteri radialis pada pergelangan tangan
arteri brachialis pada siku bagian dalam
arteri karotis pada leher
arteri temporalis
arteri femoralis
arteri dorsalis pedis
arteri frontalis pada ubun-ubun bayi
,. tujuan Pengh#tungan Na*# -
a. &enghitung denyut nadi dalam satu menit
b. &engetahui keadaan umum klien
8
c. &engetahui integritas system kardiovaskuler
d. &engetahui perkembangan 'alannya penyakit
D. SUHU
Suhu yang dimaksud adalah <panas= atau <dingin= suatu substansi . suhu tubuh adalah
perbedaan antara 'umlah panas yang diproduksi oleh proses tubuh dan 'umlah panas yang
hilang ke lingkungan luar. &eskipun dalam kondisi tubuh yang ekstrem dan aktivitas fisik,
mekanisme control suhu manusia tetap men'aga suhu inti atau suhu 'aringan dalam relative
konstan. Bagaimanapun suhu permukaan berfluktuasi bergantung pada aliran darah kekulit
dan 'umlah panas yang hilang ke lingkungan luar. Karena fuktuasi suhu permukaan ini suhu
yang dapat diterima berkisar dari $>
o
1 sampai $0
o
1. tempat pengukuran suhu +oral, rectal,
aksila, membrane timpani, esophagus, arteri polmuner atau bahkan kandung kemih
merupakan faktor yang menentukan suhu tubuh klien dalam rentang sempit ini.
!. Regulas#
Keseimbangan suhu tubuh diregulasi oleh mekanisme fisiologis dan prilaku. gar
suhu tubuh tetap konstan dan berada dalam batas normal, hubungan antara produksi
panas dan pengeluaran panas harus dipertahankan. ,ubungan diregulasi melalui
mekanisme neurologis dan kardiovaskular.
%. Neular *an .askuler
,ipotalamus yang terletak antara hemisoerselebral mengontrol suhu tubuh
sebagaimana ker'a termostrat dalam rumah. Suhu yang nyaman adalah pada setpoint
dimana system panas beroperasi. (irumah, turunnya suhu ruangan mengaktifkan
perapian, sebaliknya naiknya suhu mematikan perapian. ,ipotalamus anteriol mengontrol
pengeluaran panas dan hipotalamus posterior mengontrol memproduksi panas. Bila saraf-
saraf dihipotaklamus an terior men'adi panas melebihi setpoint implus dikirim untuk
9
menurunkan suhu tubuh. 8esi atau trauma pada hipotalamus atau kordaspinalis, yang
memba)a pesan hipotalamus dapat menyebabkan perubanhan yang serius pada control
suhu.
'. Pr$*uks# Panas
Panas diproduksi didalam tubuh melalui metabolism yang merupakan reaksi kima
pada semua sel tubuh makanan merupakan sumber bahan bakar yang utama bagi
metabolism. Termoregulasi membutuhkan fungsi normal dari proses produksi panas,
produksi panas ter'adi pada saat istirahat, gerakan otot polos, getaranotot, dan
termogenesis tanpa menggigil.
1. &etabolism basal menghasilkan panmas yang diproduksi tubuh saat istirahat.
#. ?erakan volunter seperti aktivitas otot selama latihan
$. &enggigil merupakan respon tubuh involunter terhadap suhu yang berbeda terhadap
tubuh. ?erakan otot skelet selama menggigil membutuhkan energy yang signifikan.
+. Pengeluaran Panas
Pengeluaran dan produksi panas ter'adi secara simultan struktur kulit dan paparan
terhadap lingkungan secara konstan. Pengeluaran panas secara normal melalui radiasi
konduksi konveksi dan epaporasi. 5adiasi adalah perpindahan panas dari permukaan
suatu ob'ek ke permukaan ob'ek lain tanpa keduannya bersentuhan. Panas berpindah
melalui gelombang elektromagnetik. 6umlah panas yang diba)a ke permukaan
tergantung dari tingkat vasokontriksi dan vasodilitasi yang diatur oleh hipotalamus. Panas
menyebar dari kulit ke setiap ob'ek yang lebih dingin di sekelilingnya. Penyebaran
meningkat bila perbedaan suhu antara ob'ek 'uga meningkat. !asokonstriksi perifer
meminimalkan kehilangan panas keluar. Sampai 07@ area permukaan tubuh manusia
menyebarkan panas ke lingkungan. :amun, bila lingkungan lebih hangat dari kulit, tubuh
mengabsorbsi panas melalui radiasi.
Pera)at meningkatkan kehilangan panas melalui radiasi dengan melepaskan
pakaian atau selimut. Konduksi adalah perpindahan panas dari 1 ob'ek ke ob'ek lain
10
dengan kontak lansung ketika kulit hangat menyentuh ob'ek yang dingin panas akan
hilang. Konveksi adalah perpindahan panas karena gerakan udara. Panas dikonduksi
pertama kali pada molekul udara secara langsung dalam kontak dengan kulit. rus udara
memba)a udara hangat. Avaporasi adalah perpindahan energy panas ketika cairan
berubah men'adi gas. (iaphoresis adalah respirasi visual dahi dan toraB atas. (iaphoresis
kurang efisien bila gerakan udara minimal atau bila kelembaban udara tinggi.
,. ul#t )a*a Regulas# Tu/uh
Peran kulit pada regulasi suhu meliputi insulasi +isolasi- ke tubuh. ;asokontriksi
+yang mempengaruhi 'umlah aliran darah dan kehilangan panas pada kulit-, dan sensasi
tubuh. Kulit, 'aringan sumputan, dan lemak menyimpan panas pada tubuh. Ketika aliran
darah antara lapisan kulit berkurang, kulit itu sendiri adalah isolator paling baik. 1ara
kulit mengontrol suhu tubuh sama dengan cara radiator mobil mengontrol suhu mesin,
mesin mobil melakukan pengendalian panas yang baik.pada tubuh manusia organ internal
menghasilkan panas, dan selama latihan atau peningkatan stilulasi simpatis. Kulit disuplai
baik oleh reseptor panas dan dingin karena resetor dingin lebih banyak, fungsi kulit
terutama untuk mendektesi suhu permukaan dingin. Bila kulit kedinginan, sensornya
mengngirim informasi kehipotalamus yang menimbulkan menggigil untuk meningkatkan
produksi panas tubuh menghambat berkeringat dan fasokontriksi.
0. "akt$r (ang Mem)engaruh# Suhu Tu/uh
Banyak faktor yang mempengaruhi suhu tubuh antara lain4
a. Us#a
Pada saat lahir bayi meninggalkan lingkungan yaCng hangat, yang relative
konstan. &asuk dalam lingkungan yang suhunya berfluktuasi dengan cepat. Suhu
tubuh bayi dapat berespons secara derastis terhadap perubahan suhu lingkungan. Bayi
baru lahir pengeluaran lebih dari $.@ panas tubuhnya melalui kepala dan oleh karena
itu perlu menggunakan penutup kepala untuk mencegah pengeluaran panas. Bila
terlindung dari lingkungan yang eBstrim suhu tubuh bayi dopertahankan pada $7,7
o
1
11
sampai $D
o
1. titik produksi panas akan meningkat sering dengan pertumbuhan bayi
memasuki masa kanak-kanak. Perbedaan secara individu .,#7
o
1 E 1,77
o
1 adalah
normal.
/. 1lahraga
ktifitas memerlukan peningkatan suplai darah dan pemecahan karbohidrat dCan
lemak. ,al ini menyebabkan peningkatan metabolism dan produksi panas.
2. a*ar h$rm$ne
Secara umum, )anita mengalami flukuuasi suhu tubuh yang lebih besar
dibandingkan pria. !ariasi hormonal selama siklus menstruasi memnyebabkan
flukuasi suhu tubuh. Kadar progeteron meningkat dan menurun secara bertahap selam
siklus menstruasi. Bila kadar progeteron rendah, suhu tubuh beberapa dera'at diba)ah
kadar batas. Selama ovulasi, 'umlah progesterone yang lebih besar memasuki system
sirkulasi dan meningkatkan suhu tubuh sampai kadar batas akan lebih tinggi.
Perubahan suhu 'uga ter'adi pada )anita selam monepause + penghentian menstruasi-
)anita yang sudah berhenti menstruasi dapat mengalami periode panas tubuh dan
berkeringat banyak, $. detik sampai 7 menit.
*. Irama s#rka*#an
Suhu tubuh berubah secara normal .,
o
1 E 1
F
1 selama periode #%'am. Bagaimana
pun suhu merupakan irama paling stabil pada manusia suhu tubuh biasanya paling
rendah antara pukul 1... -%... dini hari sepan'ang hari, suhu tubuh naik sampai
sekitar 10... dan kemudian turun seperti pada dini hari.
e. Stress
12
Stress fisik dan emosi meningkatkan suhu tubuh melalui stimulasi hormonal dan
fersaravan. Perubahan fisiologis meningkatkan panas.
3. L#ngkungan
8ingkungan mempengaruhi suhu tubuh. 6ika suhu dika'i dalam ruangan yang
sangat, klien-klien mungkin tidak mempu meregulasi suhu tubuh melalui mekanisme
pengeluaran-panas dan suhu tubuh akan naik.
4. Peru/ahan Suhu
Perubahan suhu tubuh diluar rentang normal mempengaruhi setpoint hipotalamus.
Perubahan ini dapat berhubungan dengan produksi panas berlebihan, pengeluaran panas
yang berlebihan, pengeluaran panas yang berlebihan, produksi panas minimal.
a. Deman
,iperpireksia atau demam ter'adi karena mekanisme pengeluaran panas tidak
mampu untuk mempertahankan kecepatan pengeluaran kelebihan produksi panas
yang mengakibatakn peningkatan suhu tubuh abnormal. (emam biasanya tidak
berbahaya 'ika berada pada suhu diba)ah $D dera'at. Pembacaan suhu tunggal
mungkin tidak menandakan derman.
/. elehanan ak#/at )anas
Kelahan akibat panas ter'adi bila diaphoresis yang banyak mengakibatkan
kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan. Tanda dan kege'ala kurang volume
cairan adalah hal yang umum selama kelelahan akibat panas.
2. h#)erterm#a
Peningkatan suhu tubuh sehubungan dengan ketidak mampuan tubuh untuk
meningkatkan pengeluarran panas atau menurunkan produksi panas adalah
13
hipertemia. ,ipertemia malignan adalah kondisi ba)aan tidak dapat mengontrol
produksi panas yang ter'adi ketika orang yang rentan menggunakan obat-obatan
anestastik tertentu.
5. Ma2am 6 Ma2am Pengukuran Suhu
a. Suhu $ral
&engukur suhu badan dengan menggunakan thermometer yang ditempatkan
di mulut.
/. Suhu aks#la
&engukur suhu badan dengan menggunakan thermometer yang ditempatkan
di ketiak
2. Suhu rektal
&engukur suhu badan dengan menggunakan thermometer yang ditempatkan
di rektal/anus.
7. Pem/uangan )anas
Pembuangan panas dapat ter'adi melalui berbagai proses di antaranya4
a. 5adiasi, yaitu proses penyebaran panas melalui gelombang elektromagnetik
b. Konveksi, yaitu proses penyebaran panas karena pergeseran antara daerah yang
kepadatannya tidak sama seperti dari tubuh pada udara dibngin yang bergerak atau
pada air di kolam renang
c. Avaporasi, yaitu proses perubahan cairan men'adi uap
14
d. Konduksi, yaitu proses pemindahan panas pada ob'ek lain dengan kontak langsung
tanpa gerakan yang 'elas, seperti bersentuhan dengan permukaan yang dingin, dan
lain lain.
E. RESPIRASI
Kelangsungan hidup manusia terganytung pada kemampuan oksigen +F
#-
- untuk
mencapai sel-sel tubuh dan karbondioksida +1F
#
- dikeluarkan dari sel. 5espirasi adalah
mekanisme tubuh menggunakan pertukaran udara antara atmosfir dengan darah serta darah
dengan sel. 5espirasi termasuk ventilasi + pergerakan udara masuk dan keluar dari paru-,
difusi + pergerakan oksigen dan karbon dioksida antara alveoli dan sel darah merah- dan
perfusi + distribusi sel darah merah ked an dari kapiler paru-. Semua dapat dika'i secara
tunggal. ;rekuensi, didalaman dan irama gerakan ventilasi menandakan kualitas dan efisiensi
ventilisasi. Tes diagnosik yang mengukur kadar F
#
dan 1F
#
dalam darah arteri memberikan
informasi yang berguna tentang difusi maupun perfusi. Bagaimanapun 'uga, analisis efisiensi
pernafasaan membutuhkan data pengka'ian yang terintergrasi dari ketiga proses tersebut.
Keadekuataan ventilator dapat mempengaruhi difusi dan perfusi, yang ada dialirannya akan
mempengaruhi ventilasi.
5espirasi normal 4
1 E 11 bulan $.B/menit
# tahun #7B/menit
G % E 1# tahun 1D E #$B/menit
G 1% E 10 tahun 1> E 10B/menit
15
G (e)asa 1# E #.B/menit
G 8ansia +H>7 tahun - 6umlah respirasi meningkat bertahap
!. $ntr$l Ps#k$l$g#s
Bernafas merupakan proses yang umumnya pasif. Biasanya individu 'arang
berpikir tentang hal tersebut. Pusat system pernafasan dalam batang otak mengatur
control involunter pernapasan. Frang de)asa normalnya bernafas dengan halus dan tidak
ada interupsi, 1# sampai #. kali per menit. !entilasi diatur ventilasi diatur oleh kadar
1F
#
,F
#
dan konsentrasi ion hydrogen +p,- dalam darah arteri. Peningkatan Pco
#
,
mengakibatkan system control pernafasaan di otak meningkatkan frekuensi dan
kedalaman bernafas. *saha ventilasi yang meningkatkan mengeluarkan kelebihan 1F
#
selama ekshalasi. ,iperkarbia, kelebihan 1F
#
kronik dalam darah arteri, dapat menekan
ventilasi. Kemoreseptor pada arteri korotid dan aorta sensitive terhadap hipoksemia atau
kadar F
#
arteri yang rendah. 6ika kadar oksigen arteri turun, reseptor ini memberi tanda
pada otak untuk meningkatkan frekuensi dan kedalam ventilasi.
%. "akt$r (ang Mem)engaruh# arakter Perna)asan
1. Flahraga
Flahraga meningkatkan frekuensi dan kedClaman untuk memenuhi kebutuhan
tubuh untuk menambah oksigen.
#. :yeri kut
:yeri akut meningkatkan frekuensi dan kedalaman sebegai akibat dari stimulasi
simpatik. Klien dapat menghambat atau membebat pergerakan dinding dada 'ika ada
nyeri pada area dada atau abdomen. :afas akan men'adi dangkal.
$. nsietas
nsietas meningkatkan fekuensi dan kedalaman sebagai akibat stimulasi simpatik.
16
%. &erokok
&erokok kronik mengubh 'alan arus udara paru, mengakibatkan peningkatan
frekuensi.
7. nemia
Penurunan kadar hemoglobin menurunkan 'umlah pemba)a F
#
dalam darah.
9ndividu bernafas dengan lebih cepat untuk meningkatkan penghantaran F
#
.
>. Posisi Tubuh
Postur tubuh yang lurus dan tegak, meningkatkan ekspantasi penuh paru. Posisi
bungkuk dan telungkup mengganggu pergerakan ventilasi.
I. &edikasi
nalgesic narkotik dan sedative menekan frekuensi dan kedalaman. mfetamin
dan kokain dapat meningkatkan frekuensi dan kedalaman.
0. 1edera Batang Ftak
1edera pada batang otak menggangu pusat pernafasan dCan menghambat
frekuensi dan irama pernafasan.
'. Mekan#ka Berna)as
Selama inspirasi, pusat pernafasan mengirim implus sepan'ang nervus frenik,
mengakibatkan diafragma berkontraksi. (iagfragma bergerak sekitar 1 cm iga tertarik ke
atas dari garis tengah tubuh sekitar 1,# sampai #,7 cm. selama bernafas normal dan rileks,
individu menghirup udara 7.. ml. 'umlah ini disebut sebagai volume tidCl. Selama
ekspirasi diagfragma rileks dan organ abdomen kembali ke posisi asalnya. Paru dan
dinding dada kembali ke posisi rileks. Akspirasi merupakan proses pasif. ;rekuensi dan
kedalaman normal dari entilasi, eupnea , di interupsi berdesau desau, nafas lebih dalam
17
yang pan'ang, adalah mekanisme fisiologis protektif untuk mencegah udara bertukar di
'alan udara kecil yang mengembang dengan alveoli selama bernafas normal. Pengka'ian
pernafasan yang akurat bergantung pada pengenalan pera)at terhadap gerakan normal
toraks dan abdomen. Selama bernafas tenang, gerakan diagrafragmatik menyebabkan
rongga abnomen membesar dan mengecil dengan lambat.
Bila bernafas membutuhkan usaha yang lebih, otot interkostal dan aksesoris
beker'a secara aktif untuk menggerakan udara masuk dan keluar. Bahu naik turun, dan
otot aksesoris ventilasi di leher terlihat berkontraksi. ?erakan diafragmatik men'adi
sedikit kelihatan karena pernafasaan kostal meningkat. Kondisi klinis tertentu seperti
nyeri pada dinding dada, pneumotoraks, emiifisema dan penyakit neuromuscular
mempengaruhi gerakan ventilator.
+. Pengkaj#an Perna)asan
Pernafasan adalah tanda vital yang ,pa,ling mudah dika'i namun yang paling
sering diukur secara sembrono. Pera)at tidak boleh menaksir pernafasan. Pengukuran
yang akurat memerlukan observasi dan palpasi gerakan dinding dada. Perubahan karakter
pernafasan yang tiba-tiba mungkin penting. Karena pernafasan berhubungan erat dengan
berbagai system tubuh, pera)at harus mempertimbangkan semua variableJl saat ter'adi
perubahan. &iaslkan , pernafasan yang sangat rendah ter'adi pada klien setelah cedera
pada batang otak. Trauma abdomen dapat mencederai nervus frenik, yang bertanggung
'a)ab terhadap kontraksi diafragma. Pera)at harus memahami luasnya cedera dan
implikasinya terhadap system pernafasan.
Pera)at yang terampil tidak akan member tahu klien pernafasannya sedang dika'i.
Klien yang )aspada terhadap perhatian pera)at dapat sadar mengubah frekuensi dan
kedalaman pernafasan. Pengka'ian dapat sangat baik dilakukan segera setelah mengukur
frekuensi nadi, dengan tangan pera)at tetap di atas abdomen atau dada. Pada saat
mengka'i pernafasan klien, pera)at harus mengingat pola dan frekuensi normal ventilasi
klien, pengaruh dari penyakit atau keadaan sakit pada fungsi pernafasan, hubungan antara
pernafasan dengan kardiovaskular dan pengaruh terapi pada pernafasan. Pengukuran
18
ob'ektif dari pengka'ian status pernafasan termasuk frekuensi dan kedalaman bernafas
serta irama gerakan ventilator.
,. "rekuens# Perna)asan
Pera)at mengobservasi inspirasi dan ekspirasi penuh pada saat menghitung
frekuensi ventilasi dan pernafasan. ;rekuensi pernafasan bervariasi sesuai dengan usia.
;rekuensi pernafasan normal turun sepan'ang hidup.
lat monitor pernafasan yang membantu pengka'ian pera)at adalah monitor
apnea. lat tersebut menggunakan lead yang dikaitkan pada dinding dada klien yang
merasakan gerakan. Tidak adanya gerakan dinding dada diter'emahkan oleh monitor
sebagai apnea dan mencetuskan alarm. Pemantauan apnea sering digunakan pada bayi di
rumah sakit dan di rumah untuk mengobservasi ke'adian apnea yang meman'ang.
Pemantauan non-invasif member informasi yang membantu pera)at mengka'i frekuensi,
kedalaman dan irama pernafasan lebih mudah diketahui.
0. Tujuan Pengukuran Perna)asan
&engetahui keadaan umum pasien
&engetahui 'umlah dan sifat pernapasan dalam 1 menit
&engikuti perkembangan penyakit
&embantu menegakkan diagnose
BAB III
PENUTUP
A. ESIMPULAN
Pengukuran tanda vital dan pengukuran fisiologis lain merupakan dasar bagi
penyelesaian masalah klinis. Pengka'ian tanda vital memungkinkan pera)at untuk
mengidentifikasi diagnosa kepera)atan, mengimplementasikan rencana intervensi dan
19
mengevaluasi keberhasilan bila tanda vital di kembalikan pada nilai yang dapat diterima.
Ketika pera)at mempela'ari variabel yang mempengaruhi tanda vital dan mengenali
hubungan perubahan tanda vital terhadap temuan lain dalam pengka'ian fisiologis, masalah
kesehatan klien dapat ditentukan dengan tepat. Pengka'ian tanda vital merupakan unsur yang
esensial bila pera)at dan dokter melakukan kolabosi dalam menentukan status kesehatan
klien. Teknik pengukuran yang cermat men'amin temuan yang akurat.
B. SARAN
gar makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca terutama untuk kepera)atan dalam
men'alankan tugasnya.
DA"TAR PUSTAA
1. Perry K potter.#..7.Buku Ajar Fundamental Keperawatan vol.1.6akarta4A?1.

20

Anda mungkin juga menyukai