Anda di halaman 1dari 21

ILMU KEPERAWATAN DASAR III (IKD III)

PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN


Oleh Kelopok 8:
Made Ari Purnami
Ni Putu Intan Pradnya Dewi
Ni Putu Sri Utami Dewi
Wayan Santiyasa
Putu Bahari Eka Putra


PEMERIKSAAN FISIK
ABDOMEN
1. Persiapan
Siapkan Peralatan: baju periksa, selimut,
stetoskop, senter, pena, penggaris, sarung
tangan (tambahan), masker (tambahan).
Cuci tangan
Jelaskan prosedur kepada klien
Anjurkan klien tuntuk menanggalkan baju
sampai pinggang dan mengenkan baju periksa
Ruang periksa cukup penerangan
2. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
Jaga privasi klien
Gunakan prinsip universal precaution
Tentukan jika nyeri abdomenada sebelum pemeriksaan,
maka periksa daerah yang nyeri pada urutan terakhir
Ikuti Urutan pemeriksaan sebagai berikut: inspeksi,
auskultasi, perkusi dan palpasi
Pemeriksaan harus terorganisasi dengan baik untuk
menghemat tenaga klien
Visualisasikan struktur/organ dibawahnya sebelum
memulai pemeriksaan.
Anjurkan klien relaksasi saat dilakukan pemeriksaan
Klien mungkinbatuk dan bersinn selama pemeriksaan
untuk itu gunakan prinsip universal precaution.

TEKNIK-TEKNIK
PEMERIKSAAN ABDOMEN
1. INSPEKSI
Atur posisi klien: Posisi klien supine. Letakkan
satu bantal dibawah kepala klien dan lutut.
Tutupi dada klien dengan baju periksa hanya
buka daerah abdomen.
Visualisasikan kuadran atatu region abdomen:
Visualisasikan garis horisontal dan vertikal
yang membagi abdomen kedalam 4 kuadran
dan 9 region. Visualisasikan organ/struktur
yangada dibawahnya.
Abdomen terbagi dalam 4 Kuadran
atau 9 Regio

Tentukan kontur/bentuk kesimetrisan abdomen:

Observasi bentuk abdomen antara batas tulang
rusuk dengan simpisis pubis.
Observasi kesimetrisan abdomen
Observasi umbilikalis
Observasi kulit abdomen
Observasi pergerakan dinding abdomen
Bentuk abdomen
Massa/Benjolan
Kesimetrisan bentuk abdomen


grey turner's sign
2. AUSKULTASI
Untuk mengetahui peristaltic usus atau bising
usus. Catat frekuensinya dalam satu menit,
normalnya 535 kali per menit, bunyi
peristaltic yang panjang dan keras disebut
Borborygmi biasanya terjadi pada klien
gastroenteritis, dan bila sangat lambat
(meteorismus) pada klien ileus paralitik.
a) Auskultasi bising usus
b) Auskultasi bunyi vaskular dan friction rub
3. PALPASI
Menanyakan pada klien bagian mana yang
mengalami nyeri.
a) Palpasi abdomen secara dangkal
b) Palpasi abdomen dengan tekanan sedang
c) Palpasi hepar
d) Palpasi limfa
e) Palpasi ginjal
4. PERKUSI
Suara abdomen yang terdengar pada perkusi:
(a) Timphany
(b) Dullnes (redup)
(c) Hyperresonance
(d) Flat
Perkusi pada 4 kuadran
(a) Perkusi pada hepar/hati
(b) Perkusi limfe
(c) Palpasi dan perkusi kandung kemih
(d) Perkusi ginjal



PEMERIKSAAN RECTUM DAN
ANUS
TUJUAN
Mengetahui kondisi anus dan rectum
Menentukan adanya massa atau bentuk tidak
teratur dari dinding rectal
Mengetahui integritas spingter anal eksternal
Memeriksa kanker rectal

PERSIAPAN ALAT
Sarung tangan sekali pakai
Zat pelumas
Penerangan untuk pemeriksaan

PROSEDUR PELAKSANAAN
PEMERIKSAAN RECTUM DAN
ANUS
PRIA
Posisikan pasien
berbaring miring, atau
berdiri membungkuk
berdasarkan meja
pemeriksaan dan
panggul fleksi.

1) Inspeksi
Area sakrokoksigius
Area perianal
2) Palpasi: Palpasi kanul anus dan rektum
dengan jari (menggunakan sarung tangan
dan beri pelumas). Kemudian raba pada:
Dinding rectum
Kelenjar prostat

WANITA
Baringkan pasien pada posisi litotomi
atau berbaring miring. Kemudian
lakukan:
Inspeksi anus, kemungkinan terdapat
hemoroid. Palpasi kanul anus dan
rektum. kemungkinan terdapat
kanker rektum, serviks uterus normal
atau tampon (teraba melalui dinding
rectum). Pada wanita, palpasi serviks
uterus melalui dinding rectal anterior.
Normalnya, teraba licin, melingkar,
tegas, dan dapat digerakkan. Setelah
selesai, tarik jari pemeriksa dari
rectum dan anus, amati keadaan
feses pada sarung tangan. Catat hasil
pemeriksaan.

Anda mungkin juga menyukai