Anda di halaman 1dari 17

1 | S u s i S u s a n t i

BABI
PENDAHULUAN
1.1 Pergulaan Indonesia
Gula merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi penduduk Indonesia.
Kebutuhan gula Indonesia diperkirakan mencapai 4 juta ton setiap tahun dengan asumsi
jumlah penduduk sekitar 200 juta orang dengan konsumsi gula 20 kg/ orang/tahun.
Kebutuhan gula sebanyak itu dapat dipenuhi oleh 20 pabrik gula di mana masing-masing
pabrik mengelola perkebunan tebu 10.000 ha dengan kapasitas produksi minimum 2 ton
gula Kristal per hektar. Sebenarnya kapasitas produksi gula kristal lebih dari itu, sehingga
sisanya dapat diekspor.,Namun, kenyataannya impor gula beberapa tahun terakhir terus
meningkat sehingga memprihatinkanmbanyak pihak.
Pada masa penjajahan Belanda hingga beberapa tahun setelah merdeka atau
menjelang nasionalisasi pabrik gula sekitar tahun 1959, Indonesia masih mengekspor
gula sekitar 2 juta t/tahun. Meskipun saat ini jumlah penduduk Indonesia melebihi 200
juta jiwa dan mesin pabrik telah sangat tua, kondisi tersebut tidak dapat dijadikan alas an
sebagai penyebab menurunnya produksi, sehingga gula harus diimpor. Keputusan
pemerintah untuk mengimpor gula mengindikasikan bahwa pemerintah sangat lambat
dalam melakukan reformasi di bidang agribisnis gula.
Upaya meningkatkan produksi gula dalam negeri dapat dilakukan dengan
memperbaiki manajemen produksi serta mematok harga gula dalam negeri sama atau
sedikit lebih rendah dari harga gula luar negeri. Keberhasilan pengembangan tebu lahan
kering di Gunung Madu, Lampung, dan di wilayah lain di Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi, dan Papua menunjukkan bahwa industri gula Indonesia mempunyai prospek
yang cukup baik.



2 | S u s i S u s a n t i

1.2 Tujuan
Mengetahui efektifan persamaan dalam sebuah model dengan pendekatan Order
Condition
Mengetahui hasil pengujian dari model yang sudah ditentukan di order condition
Mengetahuin tingkat kevalidan persamaan dengan membandingan antara persamaan
actual dan prediksi





















3 | S u s i S u s a n t i

BAB II
METODOLOGI
2.1 Range Order Test
a) Copy semua data ke SPSS (kecuali kolom tahun)







b) Mengganti Variable View







c) Klik Analyze Regresin 2 Stage Least Square







4 | S u s i S u s a n t i

d) Memasukan Variabel ke Kolom Dependent , Explanatory dan Instrumental

Dependent : Variabel yang dipengaruhi dari tiap persamaan
Explanatory : Varibel yang masuk dalam tiap persamaan
Instrumental : Sisa variabel yang tidak ada dalam persamaan






e) Klik option Predicted Continue OK





f) Pada pengujian Persamaan 1 akan muncul FIT_1 ganti dengan PRE_Dt
Persamaan 2 FIT_1 PRE_PRODGt
sPersamaan 3 FIT_1 PRE_PDGt






g) Ulangi semua langkah diatas hingga persamaan 2 dan 3
5 | S u s i S u s a n t i


2.2 Uji Validitas
a. Kembali ke SPSS dan klik Analyze Descriptive Statistic Frequencies






b. Masukan semua variabel dependent dari semua persamaan (Dt,PRODGt dan
PDGt) dan hasil simultan (Fit for Dt, Fit for PRODGt dan Fit for PDG)







c. Pilih Statistics mean OK






d. Lihat kolom statistic dan sajikan dalam tabel

6 | S u s i S u s a n t i

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Order Condition
Persamaan :
1. Dt =
0
+
1
POPt +
2
It +
3
PDGt +
4
Dt1
2. PRODGt =
0
+
1
PDGt +
2
Lt +
3
PDVt
3. PDGt =
0
+
1
PWGt +
2
NTt +
3
IMGt +
4
PDGt1

Pers K k m K-k m-1 Ket
1 13 5 4 8 3 Over identifikasi (2 SLS)
2 13 4 4 9 3 Over identifikasi (2 SLS)
3 13 5 4 8 3 Over identifikasi (2 SLS)

Keterangan :
K : Jumlah seluruh variabel dari semua persamaan
k : Jumlah variabel dalam tiap persamaan
m : Jumlah model / persamaan
(K-k) < (m-1) : Under Identifikasi
(K-k) > (m-1) : Over identifikasi (2 SLS)
(K-k) = (m-1) : Exactly identifikasi (OLS / 1 SLS)
Dari hasil identifikasi persamaan model , didapatkan bahwa semua persamaan
memiliki nilai (K-k) > (m-1) sehingga order contition berupa Over Indentifikasi (2
SLS)


7 | S u s i S u s a n t i

3.2 Range Order Tes
3.2.1 Multiple R ,Uji R Square , Uji F, dan Uji t
PERSAMAA 1 : Dt =
0
+
1
POPt +
2
It +
3
PDGt +
4
Dt1




a) Multiple R
Dari data diatas didapatkan nilai Multiple R sebesar 0.753 yang
menyatakan bahwa terdapat korelasi antara hasil observasi permintaan (Dt)
terhadap hasil predikasi sebesar 75.3 %.

b) Uji R Square
Dari data didapatkan nilai R square sebesar 0.567 yang
menyatakan bahwa variabel dependen (Dt) dijelaskan sebesar 56.7% oleh
variabel independennya (Jumlah penduduk,pendapatan,harga gula
domestic,dan permintaan gula tahun sebelumnya) dan sisanya 43,3%
dijelaskan oleh factor lain diluar model.
c) Uji Anova atau uji F




Dari data didapatkan nilai signifikan sebesar 0.007 yang
menyatakan bahwa variabel independen (Jumlah
penduduk,pendapatan,harga gula domestic,dan permintaan gula tahun
sebelumnya) berpengaruh nyata terhadap permintaan gula dengan tingkat
kepercayaan sebesar 99.3%
8 | S u s i S u s a n t i

d) Uji T




Dari tabel koefisien menyatakan bahwa variable independent POPt
(jumlah penduduk),lt (pendapatan) dan PDG (Harga gula domestik)
berpengaruh signifikan pada variable dependent (Permintaan Gula)
dengan nilai signfikan < 0.005 .

PERSAMAAN 2 : PRODGt =
0
+
1
PDGt +
2
Lt +
3
PDVt




a) Multiple R
Dari data diatas didapatkan nilai Multiple R sebesar 0.699 yang
menyatakan bahwa terdapat korelasi antara hasil observasi produksi gula
(PRODGt) terhadap hasil predikasi sebesar 69,9 %.

b) Uji R Square
Dari data didapatkan nilai R square sebesar 0.487 yang
menyatakan bahwa variabel dependen (PRODGt) dijelaskan sebesar
48,7% oleh variabel independennya (harga gula domestic,luas lahan dan
produktivitas gula) dan sisanya 51,3% dijelaskan oleh factor lain diluar
model.
9 | S u s i S u s a n t i

c) Uji Anova atau uji F




Dari data didapatkan nilai signifikan sebesar 0.009 yang
menyatakan bahwa variabel independen (harga gula domestic,luas lahan
dan produktivitas gula) berpengaruh nyata terhadap permintaan gula
dengan tingkat kepercayaan sebesar 99.1%
d) Uji T





Dari tabel koefisien menyatakan bahwa hanya variable
independent PDVT (produktivitas gula) yang berpengaruh nyata atau
signifikan terhadap pada variable dependent PRODGt(produksi gula)
dengan tingkat kepercayaan 99,3 %.

PERSAMAAN 3 : PDGt =
0
+
1
PWGt +
2
NTt +
3
IMGt +
4
PDGt1





10 | S u s i S u s a n t i

a) Multiple R
Dari data diatas didapatkan nilai Multiple R sebesar 0.984 yang
menyatakan bahwa terdapat korelasi antara hasil observasi harga gula
domestik (PDGt) terhadap hasil predikasi sebesar 98,4 %.

b) Uji R Square
Dari data didapatkan nilai R square sebesar 0.969 yang
menyatakan bahwa variabel dependen (PDGt) dijelaskan sebesar 96.9%
oleh variabel independennya (harga gula dunia,nilai tukar,import gula dan
harga gula domestic tahun sebelumnya) dan sisanya 3,1 % dijelaskan oleh
factor lain diluar model.
c) Uji Anova atau uji F




Dari data didapatkan nilai signifikan sebesar 0.000 yang
menyatakan bahwa variabel independen (harga gula dunia,nilai
tukar,import gula dan harga gula domestic tahun sebelumnya))
berpengaruh nyata terhadap harga gula domestic dengan tingkat
kepercayaan sebesar 100 % .
d) Uji T





11 | S u s i S u s a n t i

Dari tabel koefisien menyatakan bahwa hanya variable
independent PDGT1 (Harga gula domestic tahun sebelumnya )yang
berpengaruh nyata atau signifikan terhadap pada variable dependent
PDGt (harga gula domestik) dengan tingkat kepercayaan 99,9 % .

3.2.2 Harapan dan Kesesuaian
Pers Variabel
Tanda
Keterangan
Harapan
Analisis
SPSS
1
Dt
+ + Sesuai dg teori karena permintaan
gula tahun sebelumnya akan
mempengaruhi permintaan gula tahun
ini
POPt
+ + Sesuai dg teori , karena jika jumlah
penduduk bertmabah akan
meningkatkan permintaan gula
lt
+ _ Tidak sesuai teori, karne jika
pendapatan naik maka permintaan
guka juga akan meningkat
PDGt - _
Tidak sesuai dg teori karena jika
harga gula domestik turun maka
seharusnya permintaan gula akan
meningkat
Dt1
+ + Sesuai dg teori karena permintaan
gula tahun sebelumnya akan
mempengaruhi permintaan gula tahun
ini



12 | S u s i S u s a n t i


Pers Variabel
Tanda
Keterangan
Harapan
Analisis
SPSS
2
PRODGt
+ + Sesuai dg teori karena produksi gula
tahun sebelumnya akan mempengaruhi
produksi gula tahun ini
PDGt
-

+ Tidak Sesuai dg teori karena jika harga
gula domestik turun maka produksi gula
juga akan menurun
LT
+ - Tidak sesuai teori,karena jika luas lahan
bertambah maka produksi gula justru
akan meningkat
PDVT
+ + Sesuai dg teori , jika produktivitas gula
tinggi makan produksi gula juga akan
meningkat

Pers Variabel
Tanda
Keterangan
Harapan
Analisis
SPSS
3
PDGt
+ + Sesuai dg teori karena harga gula
domestic tahun sebelumnya akan
mempengaruhu harga gula domestic
tahun ini
PWGt
+ + Sesuai dg teori karena jika harga gula
dunia naik maka harga gula domestic
juga akan naik
NTt
+ + Sesui dg teori , karena jika nilai tukar
mata uang naik maka akan
mempengaruhi harga gula
domestic,harga gula domestic akan
naik
13 | S u s i S u s a n t i

IMGt
- _ Sesuai dg teori karena jika import
gula menurun makan harga gula
domestic akan naik
PDGt1
+ + Sesuai dg teori karena harga gula
domestic tahun sebelumnya akan
mempengaruhu harga gula domestic
tahun ini


3.2 Uji Validitas





Disajikan dala tabel :
VARIABEL
Rata
Aktual Prediksi
Demand Gula 3.4144 3.4143
Produksi Gula 2.0042 2.0041
Harga Domestik 2.055 2.054

Dari hasil analisisdata menggunakan SPSS di dapatkan hasil bahwa nilai
data actual dari Permintaan Gula (Dt) , Produksi Gula (PRODGt) dan Harga Gula
Domestik (PDG) memiliki nilai yang tidak berbeda jauh dengan nilai data
prediksinya . Hal ini menujukan bahwa hasil persamaan model dapat dikatakan
valid atau sesuai dan dapat dugunakan

14 | S u s i S u s a n t i

BAB IV
PENUTUP

Dari pendekatan order condition didapatkan bahwa semua persamaan memiliki nilai (K-
k) > (m-1) sehingga order contition berupa Over Indentifikasi (2 SLS) .
Dari hasil kesesuain teori pada ranger order test
- Pada persamaan 1(Dt =
0
+
1
POPt +
2
It +
3
PDGt +
4
Dt1) terdapat ketidak
sesuaian teori antara harapan dan predikasi pada variabel lt (pendapatan)
terhadap permintaan gula (Dt) karena jika pendapatan naik maka seharusnya
permintaan guka juga akan meningkat , begitu juga pada variabel LT (Luas lahan)
terhadap permintaan gula (Dt) tidak sesuai dg teori karena jika harga gula
domestik turun maka seharusnya permintaan gula akan meningkat.
- Pada persamaan 2 (PRODGt =
0
+
1
PDGt +
2
Lt +
3
PDVt) terdapat ketidak
sesuaian teori antara harapan dan predikasi pada variabel PDGt (harga gula
domestik) terhadap PRODGt (produksi gula) karena jika harga gula domestik
turun maka produksi gula juga akan menurun.Begitu juga pada variabel LT (Luas
lahan) terhadap PRODGt (produksi gula) ,karena jika luas lahan bertambah maka
seharusnya produksi gula justru akan meningkat.
- Pada persamaan 3 (PDGt =
0
+
1
PWGt +
2
NTt +
3
IMGt +
4
PDGt1) hasil
analisis SPSS pengaruh semua varibel independent terhadap variabel
dependentnya (PDGt) memiliki kesesuaian dengan teori .

Dari hasil uji validitas di dapatkan hasil bahwa nilai data aktual dari Permintaan Gula
(Dt) , Produksi Gula (PRODGt) dan Harga Gula Domestik (PDG) memiliki nilai yang
tidak berbeda jauh dengan nilai data prediksinya . Hal ini menujukan bahwa hasil
persamaan model dapat dikatakan valid atau sesuai dan dapat dugunakan




15 | S u s i S u s a n t i

DAFTAR PUSTAKA

Jabri, Al.2013. Gagasan Swasembada Gula di Indonesia . Balai Penelitian Tanah. Bogor

16 | S u s i S u s a n t i

LAMPIRAN :
Hasil Persamaan 1











Hasil Persamaan 2











17 | S u s i S u s a n t i

Hasil Persamaan 3

Anda mungkin juga menyukai