Anda di halaman 1dari 28

PARADE BEDAH THORAKS

Tn. Rusman
Lontara 1 atas Depan kamar 4
Identitas Pasien
Nama : Tn. Rusman
Umur : 26 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
RM : 661862
MRS : 5 Mei 2014
Ruangan : lontara 1
atas Depan kamar 4
Anamnesia
KU : pro cimino
AT: Pasien dikonsulkan dari bagian Ginjal Hipertensi
dengan D/ CKD Stage 5. Pasien diketahui menderita
penyakit ginjal sejak 2 tahun yang lalu. Riwayat HD
reguler sebanyak 3 kali. Demam (-), sesak (-), batuk (-
), mual (-), muntah (-), riw. minum jamu-jamuan (-).


RPS :
Riw. hipertensi baru diketahui 2 tahun yang lalu
Riw. DM (-)

Pemeriksaan Fisis
Sakit sedang / gizi cukup / composmentis
T : 180/120 mmHg
N : 80 x / menit
P : 20 x/ menit
S : 36,8 C
Status Lokalis
Regio antebrachii sinistra
I : warna sama dengan
sekitar, sikatriks (-),
hematom (-) edem (-)
tanda- tanda infeksi (-)
P : nyeri tekan (-) pulsasi
arteri radialis dan ulnaris
(+) kuat angkat, allen test
(+)

Staus Lokalis
Regio antebrachii dekstra
I : warna sama dengan
sekitar, sikatriks (-),
hematom (-) edem (-)
tanda- tanda infeksi (-)
P : nyeri tekan (-) pulsasi
arteri radialis dan ulnaris
(+) kuat angkat, allen test
(+)

FOTO THORAKS (9/2/2012)
-Perselubungan homogen pada
kedua lapangan paru diesertai
periapical capping yang menutup
kedua sinus dan difragma
Corakan bronchovesikuler
berkurang
Cor membesar kekiri dan ke
kanan dengan CTI 0,65, pinggang
jantung melurus apex
tertanam(LVE), aorta normal.
Tulang tulang intak
Kesan
cardiomegaly DD/efusi
pericard
Efusi pleura bilateral

Laboratorium 08/05/2014
WBC 15,6
RBC 1,58
HGB 5,0
HCT 15,2
PLT 436
Laboratorium 08/05/2012
PT 14,1
APTT 36.7
Laboratorium 08/05/2012
Ureum 202
Creatinin 16.10
GOT 99
GPT 100
Diagnosis
Pro Cimino ec CKD stage V
AV Shunt
TUJUAN TINDAKAN :
Akses hemodialisa dengan teknik pembuatan
arteri vena shunt merupakan tindakan
bedah yang dilakukan untuk mempermudah
akses hemodialisa dengan tujuan
meningkatkan aliran vena sehingga dapat
dilakukan kanulasi aliran darah ke mesin
hemodialisa dengan kecepatan sekitar 200
cc/menit.

Indikasi

End Stage Renal Disease (ESRD)
Evaluasi Preoperatif
Riwayat sebelumnya
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Foto
Doppler ultrasonography
Venography
Arteriography
Magnetic resonance

Saiz vena dan arteri
Tes dilatasi vena
Tes dilatasi arteri
Aliran ateri brachial
Mapping

Evaluasi preoperatif

Faktor yang mempengaruhi peningkatan kesukaran dalam
menperoleh akses AV yang fungsional : diabetes mellitus,
penyakit vaskuler perifer, payah jantung yang teruk, usia tua,
dan jantina wanita

Ultrasonor vena mapping adalah sangat penting untuk
pasien ini bukan hanya untuk mengenalpasti akses
autogenous tetapi juaga untuk mengevaluasi kedalaman
stuktur vena.

The Allens test membuktukan bahawa oalmar arch paten
sangat penting apabila akses AV autogenous tipasang pada
pergelangan tangan. Tekanan darah ekstrim yang bilateral
dapat direkod dan ditemukan secara bersamaan

Allen Test
Kriteria Non-invasif untuk Pemilihan Arteri dan Vena
Ekstrimitas Atas Untuk Prosidur Akses
Pemeriksaan Vena
Diameter vena luminal 2.5 mm untuk autogenous AVFs, 4.0 mm
untuk bridge AV graft
Ketiadaan stenosis segmental atau segment occluded
Penyambungan dengan sistem vena dalampada lengan
Ketiadaan stenosis atau okulasi vena sentral ipsilateral
Pemeriksaan arteri
Diameter arteri luminal 2.0 mm
ketiadaan perbezaan tekanan 20 mm Hg antara lengan
Arc palmar paten(Allen Test)


Strategi operatif untuk mengoptimalkan
peletakan akses AV autogenous
Bagian akses ekstrimitas atas digunakan terlebih dahulu dengan lengan
nondominan dibanding dengan lengan dominan dengan persyaratan
peluang akses adalah sama pada kedua ekstrimitas

Akses AV diletakkan sejauh distal yang mungkin pada ekstrimitas atas AV
bagi menyediakan bagian proximal untuk akses selanjutnya.

Jika bisa, akses AV autogenous perlu diberi dipertimbangkan sebelum
akses aterovenous prostethic diletakkan. Konfigurasi akses outogenous
ini harus termasuk dengan berdasarkan prefrensi, digunakan untuk
anastomosis AV direk, transposisi vena dan translokasi

Ekstremitas bawah dan bagian akses dinding tubuh digunakan hanya
selepas semua bagian akses ekstremitas atas telah tidak bisa digunakan.
Fistula Arteriovena
Standar setelah kesemua fistula yang lain telah diukur, adalah
Brescia-cimino fistula ( 2 tahun patensi: 55% to 89%)

KONFIGURASI AKSES
Akses autogenous lengan atas
Brachal autogenous (atau radial proximal)-akses cephalic
lengan atas direk
Brachial autogenous (atau radial proximal)-transposisi basilic
lengan atas
Brachial autogenous(atau ateri radial proximal)-transposisi
vena brachial lengan atas
Brachial autogenous(radial proximal) vena ateri-axillary
lengan atas indirek lebih besar daripada translokasi
saphenous
fistula radiocephal
(anatomic snuff-box)

fistula
radiocephal(Brescia-
Cimino)

Akses vaskuler via AVFs:
Fistula brachiocephal fistula brachiobasil
PERAWATAN POST OPERATIF
Pasien harus rajin berlatih buka tutup kepalan
tangan agar aliran vena cepat meningkat.
Tangan harus diposiskan seenak mungkin,
elevasi tak diperlukan malahan elevasi dapat
menyebabkan iskemia tangan pada pasien
dengan perfusi yang marginal, perban
konstriksi tak boleh dipakai pada tindakan ini.
PERAWATAN POST OPERATIF
Pemeriksaan patensi av fistula harus dilakukan
selama kurun wakrtu 6 jam dengan meraba
thrill atau mendengarkan murmur dengan
stetoskop. Waspadai ischemia steal syndrome,
bila hal ini terjadi maka harus dilakukan revisi
dengan memperkecil av fistula.
PERAWATAN POST OPERATIF
Pengantian kasa pertama kali dilakukan pada
hari ketiga setelah operasi kecuali jika di
temukan kasa yg kotor atau basah dan kasa
diganti tiap tiga hari.

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai