PENELITIAN KOMPLIKASI, EFEK SAMPING
DAN KEGAGALAN KONTRASEPSI
Pusat Peneltian Blomedis dan Reproduksi Manusia
‘Badan Koortinasi Keluerze Berencena Nasional
. PENDAHULUAN
Keberhasilan gerakan Keluarga Berencana (KB) di Indonesia selama Pembangunan Jangka
Panjang Tahap | telah memberkan hasil yang menggembirakan dan diakul oleh dunia
intemasional. Dalam tahap ini, harus ciakui bahwa tujuan program KB nasional lebih banyak
cipusatkan pada usaha-usaha untuk memperoleh calon peserta KB sebanyak mungkin sebagai
Usaha untuk menurunkan fectitas sera membudayakan norma keluarga kecil bahagia sejahtera,
Keberhasilan gerakan KB nasional dalam menurunkan angka fertitas dapat terlinat pada laju
pertumbuhan penduduk dari 234% pada dekade 1970 menjadi 1,97% pada dekade 1980 dan
1,88% pada tahun 1995 (SUPAS, 1995). Demikian pula angka rata-rata fertiitas nasional, turun
ddan 5:61 pada tahun 1970 menjadi 2,58 pada tahun 1984 (SDKI 1994). Dari data SDK! 1994 juga
terthat 64,7% wanita kawin di Indonesia telah menggunakan metode kentrasepsi dan 52,1% telah
menggunakan cara kontrasepsi modem.
‘Selain pencapaian jumiah akseptor yang cukup baik, kualtas peserta dan kualtas pelayanan juga
tertinat semakin baik. Sebagian besar (60%) akseptor KB adalah pasangan berusia muda dan
berparitas rendah. Dar segi pelayanan, 96% akseptor menyatakan telah memperoleh perlakuan
Yang bak dan manusiawi oleh pemberi pelayanan (SAKERT! 1993), dan 84% menyatakan puas
dengan pelayanan KB yang diperoleh (SOK! 1994),
Sejalan dengan meningkatrya jumiah akseptor dan usaha peningkatan kualitas pel
masala efek samping, Komplkasi dan kegagalan alat kontrasepsi peru mendapat pernatian. Efek
‘samping, Kompiiasi dan kegagalan kontrasepsi bervariasi antara satu metode dengan metode
yang lsin dan dani satu akseptor ke akseptor yang lain.
alam usaha memperbaiki kualtas pelayanan serta mempertahankan Konbnuttas keikutserta
‘akseptor dalam program KB, BKKBN telah mengembangkan program pengayoman medis peser
KB. Salah satu tujuan program ini adalah untuk menanggulangi efek samping, Komplikasi dan
-kegegalan kontrasepsi yang tejadi. Estimasi kejadian efek samping, komplikasi serta kegagalan
kontrasepsi dlakukan setap tahun anggaran untuk mempersiapkan biaya serta sarana-prasarana
yang dibutuhkan. Selama ini, dana untuk penanggulangan efek samping, Komplikasi dan
Kegagaian meds ciperterakan menurut model yang telah dipergunakan selama 14 tahun, Dengan
meningkatnya jumish akseptor serta kualtas pelayanan kortrasepsi, model yang ada pertu ditnjau
Kembali sebagai usaha peningkatan efisiensi dan efektivitas dana, sarana dan tenaga dalam
— FCG dfe fer‘operasionalisasi pelayanan kontrasepsi sebagai bagian dari gerakan reproduksi keluarga
sejahtera.
NDefinisi Efek Samping, Komplikas! dan Kegagalan Kontrasepsi
BKKEN membust definisi efek samping, komplikasi dan kegagalan kontrasepsi sebagai benikut:
Efek Samping: keluhan yang dirasakan olek akseptor keluarga berencana yang secara medis
dapat dikaltkan dengan jenis metode kontrasepsi yang digunakan.
‘Komplikasi: gangguan kesehatan yang terjadi akibat proses pemberian/pemasangan metode
ontrasepsi. Komplikasi disagi menjadi kompikasiringan yaitu komplikasi yang tidak memertukan
‘awat inap dan komplkasi berat yaitu komplikasi yang memertukan rawat inap.
Kegagalan: terjadinya kehamilantanda kehamilan pada wanita yang pada saat tersebut
menggunakan metode kontrasepsi.
lM Model Estimasi Efek Samping, Komplikasi dan Kegagalan Kontrasepsi
‘Model estimasi efek sarmping, kompiikasi dan kegagalan kontrasepsi dibuat dengan tujuan untuk
‘meramalkan jumiah akseptor yang mengalami efek samping, komplikasi dan kegagalan
kontrasepsi di masa datang. Tujuan utama pengembangan model adalah untuk mengetahui
bberapa biaya yang periu disiapkan oleh BKKBN untuk menanggulangi efek samping, komplikasi
5 th. Hasil pengamatan di lapangan pada
3 kabupaten di Jawa Barat menunjukkan bahwa data sepert ini tidak dapat diperoleh di lapangan.
Penggunaan rumus 2 menuntut variabel masukan yang lebih sederhana, Misalkan untuk
‘memperkirakan jumiah akseptor AKDR yang mengalami komplikasi, yang pertu diketahui adalah
jumiah akseptor AKOR pada tahun tersebut. Kelangsungan pemakaian kontrasepsi yang
igunakan pada rumus 2 dan 1 berbeda, Pada rumus 1, kelangsungan pemakaian kontrasepsi
‘adalah kelengsungan pemiakaian kontrasepsi pada tahun pertama, kedua, ketiga dan seterusnya,
‘seperti yang diperoleh pada analisis ketahanan hidup dengan metode aktuarial. Sedangkan pada
‘mus 2, kelangsungan pemakaian kontrasepsi yang dimaksud adalah kelangsungan pemakaian
kontrasepsi dari tahun t ke tahun t+1. Pada tahun t terdapat mg akseptor dengan campuran
_akseptor yang telah menggunakan metode tersebut selama 1, 2,3 tahun atau lebih. Dan pada
‘tahun t+, jumlah tersebut berkurang menjadi m,.y, Kelangsungan pemakaian kontrasepsi adalah
Mau» dibagi dengan mp,
‘Setama ini BKKEN menggunakan rumus 2 untuk memperkirakan efek samping, komplikasi serta,
kegagalan kortrasepsi, Pada penggunaan rumus tersebut, n, merupakan vaniabel tergantung dan
‘metode kontrasepsi dan tahun anggaran, sedangkan p, dan 5 merupakan konstanta yang
diperoieh dan kepustakaan,1V_ Mode! Estimasi yang Sekarang Digunakan
Model estimasi yang telah digunakan oleh BKKN sejak tahun 1984 sampai sekarang adalah:
1. Komplikasi
Komplikasi ringan = jumiah akseptor aktif pada akhit tahun sebelumnya “proposi
komplikasi * kelangsungan pemakaian Kontrasepsi “proporsi
komplixasi ringan
Komplikasi berat = jumiah akseptor aktif pada akhit tahun sebelumnya “proposi
komplikasi * kelangsungan pemakaian kontrasepsi “proporsi
komplikasi berat
Komplikasi rujukan= jumiah akseptor aktif pada akhit tahun sebelumnya “proposi
komplikasi * kelangsungan pemakaian Kontrasepsi *proporsi
komplikasi rujukan
Rumus dengan konstanta untuk masing-masing kontrasepsi:
Komplikasi ringa
umiah akseptor aktt * 0,028 * 0,68 * 0,95
imlah akseptor aktf * 0,0028 * 0,60 * 0.95
jumlan akseptor aktf * 0.0028 * 0,99 * 0.95
umiah akseptor akti * 0,028 * 0,68 * 0.05
jumiah akseptor aktit * 0,0028 * 0,60 * 0,05,
imlah akseptor akti * 0,028 * 0,95 * 0,05
= jumlah akseptor aktif "0.0028 * 0,99 * 0,05,
Komplikasi rujukan:
‘AKOR jumlah akseptor akif “0,0028 * 0,68 * 0,05,
‘Sunk jurniah akseptor aktif "0.0028 * 0,60 * 0,05
tmplant jumlah akseptor aktif “0.0028 * 0,95 * 0,05,
Kontap = jumlah akseptor aktif * 0,0028 * 0,99 * 0,05
Rumus yang diguniakan menggunakan asumsi prevalensi Komplikasi sebesar 0.28% dan
prevalens ini sama untuk ke tiga metode kontrasepsi dengan proporsi komplikasi ringan’
‘Sebesar 95% dan kompkasi berat dan rujukan sebesar 5%, yang juga sama untuk ke tga
metode kontrasepsi
2. Efek Samping
Preventif = 100% * (umiah antibiotka untuk akseptor baru AKDR + jumiah
antibiotika untuk akseptor baru Impant)
4