Anda di halaman 1dari 29

OLIVIA OKTAVIANI P (110.2011.

204) 1
1. KLB
Definisi
Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kesakitan/kematian
yang bermakna secara epidemiologis dalam kurun waktu dan daerah tertentu (Kep. Dirjen
PP!PLP "o.#$%&'/PD.().(#/%**%Kejadian Luar Biasa (KLB) merupakan salah satu istilah
yang sering digunakan dalam epidemiologi. 'stilah ini juga tidak jauh dari istilah wabah yang
sring kita dengar dalam kehidupan sehari&hari. Kedua istilah ini sering digunakan akan tetapi
sering kali kita tidak mengetahui apa arti kedua kata tersebut.enurut ++ , # -ahun %*.#/
kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan/kematian
yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.
0abah,
berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya
meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang la1im pada waktu dan daerah
tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka. enteri menetapkan dan/ mencabut daerah
tertentu dalam wilayah 'ndonesia yang terjangkit wabah sebagai daerah wabah
Perbedaan definisi antara Wabah dan KLB :
0abah harus mencakup,
o 2umlah kasus yang besar.
o Daerah yang luas
o 0aktu yang lebih lama.
o Dampak yang timbulkan lebih berat.
Kriteria KLB
KLB meliputi hal yang sangat luas seperti sampaikan pada bagian sebelumnya/ maka untuk
mempermudah penetapan diagnosis KLB/ pemerintah 'ndonesia melalui Keputusan Dirjen
PP!PLP "o. #$%&'/PD.().(#/%*** tentang Pedoman Penyelidikan 3pidemiologi dan
Penanggulangan KLB telah menetapkan criteria kerja KLB yaitu ,
-imbulnya suatu penyakit/menular yang sebelumnya tidak ada/tidak dikenal.
Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus&menerus selama ) kurun
waktu berturut&turut menurut jenis penyakitnya (jam/ hari/ minggu/ bulan/
tahun)
Peningkatan kejadian penyakit/kematian/ 4 kali atau lebih dibandingkan
dengan periode sebelumnya (jam/ hari/ minggu/ bulan/ tahun).
2umlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan dua kali lipat
atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata&rata perbulan dalam tahun
sebelumnya.
5ngka rata&rata per bulan selama satu tahun menunjukkan kenaikan dua kali
lipat atau lebih dibanding dengan angka rata&rata per bulan dari tahun
sebelumnya.
6ase 7atality 8ate dari suatu penyakit dalam suatu kurun waktu tertentu
menunjukan kenaikan $(9 atau lebih/ dibanding dengan 678 dari periode
sebelumnya.
Propotional 8ate (P8) penderita baru dari suatu periode tertentu
menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibanding periode yang sama dan
kurun waktu/tahun sebelumnya.
Beberapa penyakit khusus , Kholera/ :D;7/D<<=/ (a)<etiap peningkatan
kasus dari periode sebelumnya (pada daerah endemis). (b)-erdapat satu
OLIVIA OKTAVIANI P (110.2011.204) 1
atau lebih penderita baru dimana pada periode # minggu sebelumnya daerah
tersebut dinyatakan bebas dari penyakit yang bersangkutan.
Klasifikasi KLB
a. enurut Penyebab,
3ntero to>in , misal yang dihasilkan oleh <taphylococus aureus/ ?ibrio/ Kholera/
3schorichia/ <higella.
3>oto>in (bakteri)/ misal yang dihasilkan oleh 6lostridium botulinum/ 6lostridium
per@ringens.
3ndoto>in , 'n@eksi/ ?irus/ Bacteri/ Proto1oa/ 6acing/ -oksin Biologis/ 8acun jamur/
5l@ato>in/ Plankton/ 8acun ikan/ 8acun tumbuh&tumbuhan/ -oksin Kimia.
Aat kimia organik, logam berat (seperti air raksa/ timah)/ cyanide/ nitrit/ pestisida.
Bas&gas beracun, 6C/ 6C4/ ;6".
b. enurut <umber KLB
anusia misal, jalan napas/ tenggorokan/ tangan/ tinja/ air seni/ muntahan/ seperti ,
<almonella/ <higella/ <taphylococus/ <treptoccocus/
Proto1oa/ ?irus ;epatitis.
Kegiatan manusia/ misal , -o>in biologis dan kimia (pembuangan tempe bongkrek/
penyemprotan/ pencemaran lingkungan/ penangkapan ikan dengan racun).
Binatang seperti , binatang piaraan/ ikan/ binatang mengerat/ contoh , Leptospira/
<almonella/ ?ibrio/ 6acing dan parasit lainnya/ keracunan ikan/plankton
<erangga (lalat/ kecoa/ dan sebagainya) misal , <almonella/ <taphylokok/
<treptokok.
+dara/ misal , <taphyloccoccus/ <treptococcus/ ?irus/ pencemaran udara.
Permukaan benda&benda/alat&alat misal , <almonella.
5ir/ misalnya , ?ibrio 6holerae/ <almonella.
akanan/minuman/ misal , keracunan singkong/ jamur/ makanan dalam kaleng.
c. enurut Penyakit wabah
Beberapa penyakit dari sumber di atas yang sering menjadi wabah,
Kholera/ Pes/ Demam kuning/ Demam bolak&balik/ -i@us bercak wabah/ DBD/
6ampak/ Polio/ DP-/ 8abies/ alaria/ 'n@luensa/ ;epatitis/ -ipus perut/ eningitis/
3ncephalitis/ <58</ 5nthra>
Pelacakan Kejadian Luar Biasa
%. Baris Besar Pelacakan 0abah/Kejadian Luar Biasa
Keberhasilan pelacakan wabah sangat ditentukan oleh berbagai kegiatan khusus.
Pengumpulan data dan in@ormasi secara seksama langsung di lapangan atau tempat
kejadian/ yang disusul dengan analisis data yang teliti dengan ketajaman pemikiran
merupakan landasan dari suatu keberhasilan pelacakan.
4. 5nalisis <ituasi 5wal
Pada tahap awal pelacakan suatu situasi yang diperkirakan bersi@at wabah atau
kejadian luar biasa/ diperlukan tiga kegiatan awal/ yaitu ,
a. Penentuan / penegakan diagnosis
+ntuk kepentingan diagnosis maka diperlukan penelitian/pengamatan klinis dan
pemeriksaan laboratorium. ;arus diamati secara tuntas apakah laporan awal
yang diperoleh sesuai dengan keadaan yang sebenarnya (perhatikan tingkat
kebenarannya). <elain itu/ harus pula ditetapkan kapan seseorang dapat
dinyatakan sebagai kasus. Dalam hal ini sangat tergantung pada keadaan dan
jenis masalah yang dihadapi.
b. Penentuan adanya wabah
+ntuk menentukan apakah situasi yang dihadapi adalah wabah atau tidak/ maka
OLIVIA OKTAVIANI P (110.2011.204) 1
perlu diusahakan melakukan perbandingan keadaan jumlah kasus sebelumnya
untuk melihat apakah terjadi kenaikan @rekuensi yang istimewa atau tidak.
c. +raian keadaan wabah
Bila keadaan dinyatakan wabah harus dilakukan penguraian keadaan wabah
bedasarkan tiga unsur utama yaitu waktu/ tempat dan orang.
Bambaran wabah berdasarkan waktu
KurDa 3pidemi
5dalah gambar perjalanan suatu letusan/ berupa histogram dari jumlah kasus
berdasarkan waktu timbulnya gejala pertama. +ntuk membuatnya dibutuhkan
in@ormasi tentang waktu timbulnya gejala pertama. isalnya/ tanggal timbulnya
gejala pertama/ jam timbulnya gejala pertama/ untuk masa inkubasi sangat
pendek
an@aat kurDa epidemic
endapatkan 'n@ormasi tentang perjalanan wabah dan kemungkinan
kelanjutan
Bila penyakit dan masa inkubasi diketahui/ dapat memperkirakan kapan
pemaparan terjadi dengan memusatkan penyelidikan pada periode
tersebut.
Kesimpulan pola kejadian && apakah bersumber tunggal/ ditularkan dari
orang ke orang/ atau campuran keduanya
Perjalanan 0abah
kurDe menanjak, jumlah kasus terus bertambah/ wabah sedang
memuncak/ akan ada kasus&kasus baru
Puncak kurDe sudah dilalui, kasus yang terjadi semakin berkurang/ wabah
akan segera berakhir.encari Periode pemaparan
Pada point source epidemic && penyakit dan masa inkubasi diketahui/
kurDe epidemic dapat digunakan untuk mencari periode pemaparan &&
penting menanyakan sumber letusan
Bambaran wabah berdasarkan tempat
emberikan in@ormasi tentang luasnya wialyah yang terserang
enggambarkan pengelompokkan atau pola lain ke arah penyebab
Berupa, <pot map atau area map
<pot map, peta sederhana yang berguna untuk menggambarkan tempat
para penderita tinggal/ bekerja/ atau kemungkinan terpapar
5rea map, menunjukkan insidens atau distribusi kejadian pada wilayah
dengan kode/ arsiran
encantumkan angka serangan (rate) untuk masing&masing wilayah
Bambaran wabah berdasarkan orang
+mur
+mur merupakan salah satu @aktor yang menentukan penyakit/ karena
mempengaruhi,
Daya tahan tubuh
Pengalaman kontak dengan penyakit
Lingkungan pergaulan yang memungkinkan kontak dengan sumber
penyakit
2enis KelaminE 8as/ sukuE dsb.
7aktor&@aktor ini digambarkan apabila diduga ada perbedaan risiko diantara
golongan&golongan dalam @aktor tsb.Di negara&negara multirasial/ gambaran
penderita berdasarkan ras sering ditampilkan. 5danya perbedaan cara hidup/
tingkat sosial ekonomi/ kekebalan/ dsb.
Berdasarkan pemaparan, Pekerjaan/ 8ekreasi/ Penggunaan obat&obatan
OLIVIA OKTAVIANI P (110.2011.204) 1
). 5nalisis Lanjutan
<etelah melakukan analisis awal dan menetapkan adanya situasi wabah/ maka
selain tindak pemadaman wabah/ perlu dilakukan pelacakan lanjut serta analisis
berkesinambungan yaitu ,
+saha penemuan kasus tambahan
Ditelusuri kemungkinan adanya kasus yang tidak dikenal dan kasus yang tidak
dilaporkan. Dengan cara mengadakan pelacakan ke rumah sakit dan ke dokter
praktek umum setempat dan pelacakan yang itensi@ adanya gejalaatau yang
kontak dengan penderita.
5nalisis data
elakukan analisis data secara berkesinambungan sesuai tambahan in@ormasi
yang didapatkan dan laporkan hasil intrepesi data tersebut.
enegakkan hipotesis
;asil analisis dari seluruh kegiatan dibuat keputusan yang bersi@at hipotesis
tentang keadaan yang diperkirakan. Kesimpulan dari semua @akta
yangditemukan harus sesui dengan apa yang tercantum dalam hipotesis.
-indak pemadaman wabah dan tindak lanjut
-indakan diambil berdasarkan hasil analisis dan sesuai dengan keadaan wabah
yang terjadi. <etiap tindakan pemadaman wadah harus disertai dengan berbagai
tindak lanjut (@ollow up) sampai keadaan sudah normal kembali. Biasanya
kegiatan tindak lanjut dan pengamatan dilakukan sekurang&kurangnya 4 kali
masa tunas penyakit yang mewabah.
Penanggulangan KLB
Penanggulangan KLB dikenal dengan nama <istem Kewaspadaan Dini (<KD&KLB)/ yang
dapat diartikan sebagai suatu upaya pencegahan dan penanggulangan KLB secara dini
dengan melakukan kegiatan untuk mengantisipasi KLB. Kegiatan yang dilakukan berupa
pengamatan yang sistematis dan terus&menerus yang mendukung sikap tanggap/waspada
yang cepat dan tepat terhadap adanya suatu perubahan status kesehatan masyarakat.
Kegiatan yang dilakukan adalah pengumpulan data kasus baru dari penyakit&penyakit yang
berpotensi terjadi KLB secara mingguan sebagai upaya <KD&KLB. Data&data yang telah
terkumpul dilakukan pengolahan dan analisis data untuk penyusunan rumusan kegiatan
perbaikan oleh tim epidemiologi (Dinkes Kota <urabaya/ 4((4).
Berdasarkan +ndang&undang "o. # tahun %*.# tentang wabah penyakit menular serta
Peraturan enteri Kesehatan "o. $F( tahun %*.*/ maka penyakit DBD harus dilaporkan
segera dalam waktu kurang dari 4# jam. +ndang&undang "o. # tahun %*.# juga
menyebutkan bahwa wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam
masyarakat/ yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari keadaan yang
la1im pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka. Dalam rangka
mengantisipasi wabah secara dini/ dikembangkan istilah kejadian luar biasa (KLB) sebagai
pemantauan lebih dini terhadap kejadian wabah. -etapi kelemahan dari sistem ini adalah
penentuan penyakit didasarkan atas hasil pemeriksaan klinik laboratorium sehingga
seringkali KLB terlambat diantisipasi (<idemen 5./ 4(()).
Badan Litbangkes berkerja sama dengan "amru 4 telah mengembangkan suatu sistem
surDeilans dengan menggunakan teknologi in@ormasi (computeri1e) yang disebut dengan
3arly 0arning Cutbreak 8ecognition <ystem (30C8<). 30C8< adalah suatu sistem
jaringan in@ormasi yang menggunakan internet yang bertujuan untuk menyampaikan berita
adanya kejadian luar biasa pada suatu daerah di seluruh 'ndonesia ke pusat 30C8<
secara cepat (Badan Litbangkes/ Depkes 8'). elalui sistem ini peningkatan dan
penyebaran kasus dapat diketahui dengan cepat/ sehingga tindakan penanggulangan
penyakit dapat dilakukan sedini mungkin. Dalam masalah DBD kali ini 30C8< telah
OLIVIA OKTAVIANI P (110.2011.204) 1
berperan dalam hal mengin@ormasikan data kasus DBD dari segi jumlah/ gejala/karakteristik
penyakit/ tempat/lokasi/ dan waktu kejadian dari seluruh rumah sakit D5-' '' di 'ndonesia
(<idemen 5./ 4(())
Pencegahan terjadinya wabah/KLB
a. Pencegahan tingkat pertama
enurunkan @aktor penyebab terjadinya wabah serendah mungkin
dengan cara desin@eksi/ pasteurisasi/ sterilisasi yang bertujuan untuk
menghilangkan mikroorganisme penyebab penyakit dan menghilangkan
sumner penularan.
engatasi/modi@ikasi lingkungan melalui perbaikan lingkungan @isik
seperti peningkatan air bersih/ sanitasi lingkungan/ peningkatan
lingkungan biologis seperti pemberntasan serangga dan binatang
pengerat serta peningkatan lingkungan sosial seperti kepadatan rumah
tangga.
eningkatkan daya tahan pejamu meliputi perbaikan status gi1i/kualitas
hidup penduduk/ pemberian imunisasi serta peningkatan status
psikologis.
b. Pencegahan tingkat kedua
<asaran pencegahan ini terutama ditunjukkan pada mereka yang menderita atau
dianggap menderita (suspek) atau yang terancam akan menderita (masa tunas)
dengan cara diagnosis dini dan pengobatan yang tepat agar dicegah meluasnya
penyakit atau untuk mencegah timbulnya wabah serta untuk segera mencegah
proses penyakit lebih lanjut serta mencegah terjadinya komplikasi.
c. Pencegahan tingkat ketiga
Bertujuan untuk mencegah jangan sampai penderita mengalami cacat atau kelainan
permanen/ mencegah bertambah parahnya suatu penyakit atau mencegah kematian
akibat penyakit tersebut dengan dilakukannya rehabilitasi.
d. <trategi pencegahan penyakit
Dilakukan usaha peningkatan derajad kesehatan indiDidu dan masyarakat/
perlindungan terhadap ancaman dan gangguan kesehatan/ pemeliharaan kesehatan/
penanganan dan pengurangan gangguan serta masalah kesehatan serta rehabilitasi
lingkungan.
Faktr !enyebab KLB
<alah satu @aktor yang dapat mempengaruhi timbulnya KLB/0abah adalah ;erd
'mmunity. <ecara umum dapat dikatakan bahwa herd immunity ialah kekebalan yang dimiliki
oleh sebagian penduduk yang dapat menghalangi penyebaran. ;al ini dapat disamakan
dengan tingkat kekebalan indiDidu yaitu makin tinggi tingkat kekebalan seseorang/ makin
sulit terkena penyakit tersebut. Demikian pula dengan herd immunity/ makin banyak proporsi
penduduk yang kebal berarti makin tinggi tingkat herd immunity&nya hingga penyebaran
penyakit menjadi semakin sulit.
<etelah terjadi wabah/ jumlah penduduk yang kebal bertambah hingga herd
immunity meningkat hingga penyebaran penyakit berhenti. <etelah beberapa waktu jumlah
penduduk yang kebal menurun demikian pula dengan herd immunity&nya dan wabah
penyakit tersebut datang kembali/ demikianlah seterusnya.
Kekebalan Kelompok (;erd 'mmunity)
5dalah tingkat kemampuan atau daya tahan suatu kelompok penduduk tertentu
terhadap serangan atau penyebaran unsur penyebab penyakit menular tertentu
berdasarkan tingkat kekebalan sejumlah tertentu anggota kelompok tersebut.
OLIVIA OKTAVIANI P (110.2011.204) 1
;erd 'mmunity merupakan @aktor utama dalam proses kejadian wabah di masyarakat
serta kelangsungan penyakit pada suatu kelompok penduduk tertentu.
0abah terjadi karena 4 keadaan ,
Keadaan kekebalan populasi yakni suatu wabah besar dapat terjadi jika agent
penyakit in@eksi masuk ke dalam suatu populasi yang tidak pernah terpapar oleh
agen tersebut atau kemasukan suatu agen penyakit menular yang sudah lama absen
dalam populasi tersebut.
Bila suatu populasi tertutup seperti asrama/ barak dimana keadaan sangat tertutup
dan mudah terjadi kontak langsung/ masuknya sejumlah orang&orang yang peka
terhadap penyakit tertentu dalam populasi tsb. 3>, 5srama mahasiswa/tentara.
Pengukuran e!ide"ilgi : +K+85"&+K+85" D5L5 3P'D3'CLCB'
Proporsi, Proporsi adalah perbandingan yang pembilangnya merupakan bagian dari
penyebut. Proporsi digunakan untuk melihat komposisi suatu Dariabel dalam populasi
8umus,
Proporsi , > / (>Gy) > k
6ontoh,
Proporsi hs wanita H
2umlah ahasiswa wanita
&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& k
2umlah ahasiswa wanita G pria
Proporsi ahasiswa berprestasi
Proporsi ahasiswa ha@al 5l IurJan
8atio, 8atio adalah perbandingan dua bilangan yang tidak saling tergantung. 8atio
digunakan untuk menyatakan besarnya kejadian
8umus,
8atio, (>/y) k
8atio dapat juga dinyatakan sebagai perbandingan
8atio > , y H % , 4
6ontoh,
jumlah pria
&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& k
jumlah wanita
Pria , 0anita H > , y
Dependency ratio H
2uml usia (( & K%#th) G (LF$ th)
&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& k
2umlah usia (%$ M F# th)
6ontoh, 2umlah ahasiswa <tikes H %((/ ratio pria , wanita H 4 , ). Berapa jumlah masing4
mahasiswaN
8ate , 8ate adalah perbandingan suatu kejadian dengan jumlah penduduk yang mempunyai
risiko kejadian tersebut. 8ate digunakan untuk menyatakan dinamika dan kecepatan
kejadian tertentu dalam masyarakat
8umus,
OLIVIA OKTAVIANI P (110.2011.204) 1
8ate, (>/y) k
O, angka kejadian
P, populasi berisiko
K, konstanta (angka kelipatan dari %()
6ontoh,
6ampak Q berisiko pada balita
Diare Q berisiko pada semua penduduk
6a serDik Q berisiko pada wanita
P#$%&K&'($ ($%K( K#)(K*+($/ ,-'B*D*+()
'"6'D3"63 85-3
'ncidence rate adalah @rekuensi penyakit baru yang berjangkit dalam masyarakat di
suatu tempat / wilayah / negara pada waktu tertentu
'ncidence 8ate ('8),
2umlah penyakit baru
&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& k
2umlah populasi berisiko
P83?5L3"63 85-3
PreDalence rate adalah @rekuensi penyakit lama dan baru yang berjangkit dalam
masyarakat di suatu tempat/ wilayah/ negara pada waktu tertentu. P8 yang ditentukan pada
waktu tertentu (misal pada 2uli 4((() disebut Point PreDalence 8ate. P8 yang ditentukan
pada periode tertentu (misal % 2anuari 4((( s/d )% Desember 4((() disebut Periode
PreDalence 8ate
PreDalence 8ate (P8),
2umlah penyakit lama G baru
&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& k
2umlah populasi berisiko
5--56K 85-3
5ttack 8ate adalah jumlah kasus baru penyakit dalam waktu wabah yang berjangkit
dalam masyarakat di suatu tempat/ wilayah/ negara pada waktu tertentu
5ttack 8ate (58),
2umlah penyakit baru
&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& k
2umlah populasi berisiko (dalam waktu wabah berlangsung)
P#$%&K&'($ ,-'+(L*+. '(+#
68+D3 D35-; 85-3
6D8 adalah angka kematian kasar atau jumlah seluruh kematian selama satu tahun
dibagi jumlah penduduk pada pertengahan tahun
8umus, 6D8 (6rude Death 8ate)
OLIVIA OKTAVIANI P (110.2011.204) 1
2umlah semua kematian
&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& k
2umlah semua penduduk
<P36'7'6 D35-; 85-3
<D8 adalah jumlah seluruh kematian akibat penyakit tertentu selama satu tahun
dibagi jumlah penduduk pada pertengahan tahun
8umus, <D8 (<peci@ic Death 8ate
2umlah kematian penyakit >
&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& k
2umlah semua penduduk
65<3 75-5L'-P 85-3
678 adalah persentase angka kematian oleh sebab penyakit tertentu/ untuk
menentukan kegawatan/ keganasan penyakit tersebut
678 (6ase 7atality 8ate),
2umlah kematian penyakit >
&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& > %((9
2umlah kasus penyakit >
5-38"5L C8-5L'-P 85-3
8 H 5K' H 5ngka kematian 'bu adalah jumlah kematian ibu oleh sebab
kehamilan/ melahirkan/ ni@as (sampai #4 hari post partum) per %((.((( kelahiran hidup
8 (aternal ortality 8ate),
2umlah kematian 'bu
&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& > %((.(((
2umlah kelahiran hidup
'"75"- C8-5L'-P 85-3
'8 H 5KB H angka kematian bayi adalah jumlah kematian bayi (umur K%tahun) per
%((( kelahiran hidup
'8 ('n@ant ortality 8ate),
2uml kematian bayi
&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& > %(((
2uml kelahiran hidup
"3C"5-5L C8-5L'-P 85-3
"8 H 5K" H 5ngka Kematian "eonatal adalah jumlah kematian bayi sampai umur
K # minggu atau 4. hari per %((( kelahiran hidup
"8 ("eonatal ortality 8ate),
2umlah kematian neonatus
&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& > %(((
OLIVIA OKTAVIANI P (110.2011.204) 1
2umlah kelahiran hidup
P38'"5-5L C8-5L'-P 85-3
P8 H 5KP H angka Kematian Perinatal adalah jumlah kematian janin umur 4.
minggu s/d R hari seudah lahir per %((( kelahiran hidup
P8 (Perinatal ortality 8ate),
2umlah kematian perinatal
&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& &> %(((
2umlah kelahiran hidup
/. Perilaku scial budaya "asyarakat dala" !erilaku kesehatan dala" !e"anfaatan
!elayanan kesehatan
Perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktiDitas manusia/ baik yang diamati
langsung/ maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar ("otoatmodjo/ 4(()).
enurut <kinner/ seperti yang dikutip oleh "otoatmodjo (4(())/ merumuskan bahwa
perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari
luar. Cleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme/
dan kemudian organisme tersebut merespons/ maka teori <kinner ini disebut teori :<&C&8=
atau Stimulus Organisme Respon.
Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini/ maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua
("otoatmodjo/ 4(()) ,
a. Perilaku tertutup (convert behavior). Perilaku tertutup adalah respon seseorang
terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup (convert). 8espon
atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian/ persepsi/
pengetahuan/ kesadaran/ dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima
stimulus tersebut/ dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.
b. Perilaku terbuka (oDert behaDior).8espon seseorang terhadap stimulus dalam
bentuk tindakan nyata atau terbuka. 8espon terhadap stimulus tersebut sudah
jelas dalam bentuk tindakan atau praktek/ yang dengan mudah dapat diamati
atau dilihat oleh orang lain.
P#$D*D*K($ K#)#0(+($ ,().('(K(+
Prinsip pendidikan kesehatan masyarakat
a. Pendidikan kesehatan bukan hanya pelajaran di kelas tetapi merupakan kumpulan
pengalaman dimana saja dan kapan saja sepanjang dapat mempengaruhi pengetahuan
sikap dan kebiasaan sasaran pendidikan
b. Pendidikan kesehatan tidak dapat secara mudah diberikan oleh seseorang kepada
orang lain karena pada akhirnya sasaran pendidikan itu sendiri yang dapat mengubah
kebiasaan dan tingkah lakunya sendiri.
c. Bahwa yang harus dilakukan oleh pendidik adalah menciptakan sasaran agar indiDidu
keluarga/ kelompok dan masyarakat dapat mengubah sikap dan tingkah lakunya sendiri.
d. Penddikan kesehatan dikatakan berhasil bila sasaran pendidikan ( indiDidu)/keluarga/
kelompok/ dan masyarakat) sudah mengubah sikap dan tingkah lakunya sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan.
8uang Lingkup Pendidikan kesehatan masyarakat.
Dimensi sasaran
Pendidikan kesehatan indiDidu dengan sasaran indiDidu
Pendidikan kesehatan kelompok dengan sasaran kelompok masyarakat tertentu
Pendidikan kesehatan masyarakat dengan sasaran masyarakat luas
Dimensi tempat pelaksanaan
OLIVIA OKTAVIANI P (110.2011.204) 1
Pendidikan kesehatan dirumah sakit dengan sasaran pasien dan keluarga
Pendidikan kesehatan di sekolah dengan sasaran pelajar
Pendidikan kesehatan di masyarakat atau tempat kerja dengan sasaran
masyarakat atau pekerja
Dimensi tingkat pelayanan kesehhatan
Pendidikan kesehatan promosi kesehatan ( health promotion) missal E
Peningkatan gi1i/ perbaikan sanitasi lingkungan / gaya hidup dan sebagainya
Pendidikan kesehatan untuk perlindungan khusus ( speci@ic Protection) missal ,
imunisasi
Pendidikan kesehatan untuk diagnosis dini dan pengobatan tepat (early
diagnostic and promt treatment ) missal , dengan pengobatan layak dan
sempurna dapat menghindari dari resiko kecacatan
Pendidikan kesehatan untuk rehabilitasi missal , dengan memulihkan kondisi
cacat melalui latihan latihan tertentu
,#+-D# P#$D*D*K($ K#)#0(+($ ,().('(K(+
a. etode pendidikan indiDidual ( perorangan)
Bimbingan dan penyuluhan ( guidance and counseling) yaitu E kontak antara klien
dengan petugas lebih intensi@/ setiap masalah yang dihadapi oleh klien dapat
dikoreksi dan dibantu penyelesaianya/ akhirnya klien tersebut akan dengan
sukarela dan bedasarkan kesadaran penuh pengertian akan menerima perilaku
tersebut ( mengubah prilaku)
'nterDiew ( wawancara)EPaitu merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan
dan menggali in@ormasi mengapa ia tidak atau belum menerima perubhan untuk
mengetahui apakah perilaku yang sudah atau yang akan diadopsi itu mempunyai
dasar pngertian dan kesadara yang kuat apabila belum maka peru penyuluhan
yang lebih mendalam lagi.
b. etode pendidikan kelompok
Kelompok Besar , 6eramah/ seminar
kelompok Kecil , diskusi kelompok / 6urah pendapat ( brain storming)/
Bola salju ( snow balling)/ kelompok kecil kecil ( bu11 group)/ emainkan
peranan ( role play)/ Permainan simulasi ( simulation game ).
c. etode pendidikan massa
6eramah umum ( public speaking)
Pidato pidato diskusi tentang kesehatan melalui media elektronik baik -?
maupun radio/ pada hakikatnya adalah merupakan bentuk pendidikan
kesehatan massa
<imulasi dialog atar pasien dengan dokter atau petugas kesehatan lainnya
tentang suatu penyakit atau masalah kesehatan melalui tD atau radio
-ulisan tulisan di majalah / Koran baik dalam bentuk artikel maupun -anya
jawab / konsultasi tentang kesehatan
Bill board yang dipasang dipinggir jalan /spanduk dan poster
d. 5lat bantu dan media pendidikan kesehatan masayarakat
5lat bantu (peraga) 5lat alat yang digunakan oleh peserta didik dalam
menyampaikan bahan pendidikan /pengajaran. acam macam alat bantu
pendidikan , & 5lat bantu lihat ( Disual body) seperti <lide / @ilm/
@ilm strip
5lat bantu dengar ( audio aids) seperti piringan hitam/ radio/ pita suara
5lat bantu lihat dengar seperti , -eleDisi
e. edia Pendidikan Kesehatan
edia pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah alat bantu pedidikan ( audio
Disual aids) disebut media pendidikan karena alat alat tersebut merupakan alat
saluran ( channel) untuk menyampaikan kesehatan karena alat alat tersebut
OLIVIA OKTAVIANI P (110.2011.204) 1
digunakan untuk mempermudah penerimaan pesan pesan kesehatan bagi
masyarakat atau klien . berdasarkan @ungsinya sebagai penyaluran pesan pesa
kesehatan ( media) media ini dibagi menjadi ) , 6etak / elektronik. edia papan
( billboard)
1.Perilaku Kesehatan ,asyarakat
*L,& P#'*L(K& D($ P#'*L(K& K#)#0(+($
Konsep perilaku
<kinner ( %*). ) seorang ahli perilaku mengemukakakn bahwa perilaku adalah merupakan
hasil hubungan antara perangsang ( stimulus) dan tanggapan ( respon) ia membagi menjadi
4 yaitu E
a. 8espondent respons re@le>iDe respons ialah yang ditimbulkan oleh rangsangan
tertentu .perangsangan semacam ini disebut elicting stimuli/ karena menimbulkan
respon respons yang relatiDe tetap misalnya , makanan le1at menimbulkan keluarnya air
liur / cahaya yang kuat akan menimbulkan mata tertutup dll. 8espondent respons ini
mencakup juga emosi respons atau emotional behaDior. 3motional respons ini timbul
karena hal yang kurang mengenakan organism yang ersangkutan. isalnya menangis
karena sedih / sakit . muka merah sebaliknya hal hal yang mengenakan pun dapat
menimbulkan perilaku emosinal misalnya tertawa/ berjingkat jingkat karena senang.
b. Cperant respons atau instrumental respons adalah respons yang timbul dan
berkembang diikuti oleh perangsangan tertentu. Perangsangan semacam ini disebut
rein@orcing stimuli atau rein@orce/ karena perangsangan perangsangan tersebut
memperkuat respons yang telah dilakukan oleh organism. Cleh karena itu perangsangan
yang demikian itu mengikuti atau memperkuat sesuatu perilaku tertentu yang telah
dilakukan . 6ontoh , apabila memperoleh hadiah maka ia akan menjadi lebih giat belajar
atau akan lebih baik lagi melakukan perbuatan tersebut. Dengan kata lain respons nya
akan lebih intensi@ atau lebih kuat lagi.
P#'*L(K& K#)#0(+($
Paitu respon seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit /
system pelayanan kesehatan makanan serta lingkungan .perilaku kesehatan mencangkup #
yaitu ,
a. Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit yaitu bagaimana manusia merespon
baik pasi@ maupun akti@ perilaku terhadap sakit dan penyakit ini dengan sendirinya
sesuai dengan tingkatan tingkatan pencegahan penyakit misalnya , Perilaku
pencegahan penyakit ( health preDention behaDior) respon utuk melaakukan
pencegahan penyakit misalnya tidur dengan kelambu untuk mencegah gigitan nyamuk
malaria .imunisasi
b. Perilaku terhadap pelayanan kesehatan / baik pelayanan kesehatan tradisional maupun
modern. Perilaku ini mencakup respons terhadap @asillitas pelayanan cara pelayanan/
petugas kesehatan/ dan obat obatan yang terwjud dalam pengetahuan / persepsi/ sikap
dan penggunaan @asilitas /petugas dan obat obatan
c. Perilaku terhadap makanan ( nutrition behaDior) yaitu respons seseorang terhadap
makanan sebagai kebutuhan Dital bagi kehidupan / meliputi pengetahuan /persepsi/
sikap dan praktek kita terhadap makanan serta unsure unsure yang terkandung
didalamnya
d. Perilaku terhadap lingkungan kesehatan ( enDironmental health behaDior) adalah respon
seseorang terhadap lingkungan sekitarnya sebagai determinan kesehatan manusia.
Lingkup perilaku ini seluas lingkup kesehatan lingkungan itu sendiri dengan bersih /
pembuangan air kotor dengan limbah dengan rumah yang sehat dengan pembersihan
sarang saranng nyamuk ( Dector) dll.
KL()*F*K()* P#'*L(K&
a. Perilaku kesehatan ( health behaDior) yaitu hal hal yang berkaitan dengan memelihara /
meningkatkan dan mencegah penyakit dengan tindakan tindakan perorangan seperti
sanitasi/ memilih makanan dn kebersihan
OLIVIA OKTAVIANI P (110.2011.204) 1
b. Perilaku sakit ( illness behaDior) yaitu tindakan seseorang dalam menyikapi sakit dan
kemampuan indiDidu untuk mengidenti@ikasi penyakit /penyebab penyakit serta usaha
usaha mencegah penyakit tersebut.
c. Perilaku peran sakit (the sick role behaDior) yaitu tindakan seseorang yang sedang sakit
untuk memperoleh kesembuhan . perilaku ini disamping berpengaruh terhadap
kesehatan /kesakitanya sendiri juga berpengaruh terhadap kesehatan/kesakitanya
sendiri juga berpengaruh terhadap orang lain terutama anak anak yang belm
mempunyai kesadaran dan tanggung jawab terhadap kesehatanya.
'#)P-$ P#'*L(K& +#'0(D(P P#$.(K*+
a. Bentuk pasi@ , respon internal yang terjadi di dalam diri manusia dan tidak secara
langsung dapat terlihat oleh orang lain missal tanggapan atau sikap batin dan
pengetahuan.
b. Bentuk 5kti@ , yaitu perilaku itu jelas dapat diobserDasi secara langsung misalnya
pada kedua contoh diatas si ibu sudah membawa anaknya ke puskesmas untuk
imunisasi
F(K+-' F(K+-' .($% ,#,P#$%('&0*
a. 7aktor predisposing berupa pengetahuan / sikap / kepercayaa/ tradisi/ nilai dll
b. 7aktor enabling /pemungkin berupa ketersediaan sumber sumber / @asilitas peraturan
peraturan
c. 7aktor rein@orcing/ mendorong/memperkuat berupa tokoh agama / tokoh masyarakat.
P#'&B(0($ P#'*L(K&
a. -eori <timulus dan -rans@ormasi
b. -eori teori belajar social ( social searching )
-ingkah laku sama ( same behaDior )
-ingkah laku tergantung ( matched dependent behaDior (
-ingkah laku salinan ( copying behaDior )
e. -eori belajar social dari bandara dan walter
3@ek modeling ( modeling e@@ect ) yaitu peniru melakukan tingkah laku baru melalui
asosiasi sehingga sesuai dengan tingkah laku model
3@ek menghambat ( inhibition) dan menghapus hambatan ( dishinbition ) dimana
tingkah laku yang tidak sesuai dengaan model dihambat timbulnya/ sedangkan
tingkah laku yang sesuai dengan tingkah laku model dihapuskan hambatannya
sehingga timbul tingkah laku yang dapat menjadi nyata
3@ek kemudahan ( @acilitation e@@ect ) yaitu tingkah laku yang sudah pernah dipelajari
oleh peniru lebih mudah muncul kembali dengan mengamati tingkah laku model.
Pengetahuan2 )ika! dan Perilaku ,engbati
ayoritas masyarakat dengan pengetahuan kurang dan sedang (R.9)/ sikap yang
sedang (.9) cenderung akan berobat ke puskesmas jika mereka telah menderita atau
merasakan matanya sakit seperti gatal/ mata merah/ belekan/ jika telah mengalami
kebutaan/ bila sudah tidak dapat bekerja / tidak dapat mengenali seseorang dalam jarak
dekat maupun jauh/ dan tidak bisa berjalan dengan baik. ereka biasanya akan mengeluh
sakit pada matanya sehingga mereka baru memeriksakan sakitnya ke puskesmas.
Berdasarkan teori perilaku pencarian pelayanan kesehatan disebutkan bahwa perilaku
orang yang sakit untuk memperoleh penyembuhan mencakup tindakan& tindakan seperti
perilaku pencarian dan penggunaan @asilitas/tempat pelayanan kesehatan (baik tradisional
maupun modern). -indakan ini dimulai dari mengobati sendiri sampai mencari pengobatan
di luar negeri
asyarakat jika menderita sakit cenderung mengobati sendiri terlebih dahulu dengan
membeli obat di warung seperti tetes mata/ salep di apotik tanpa resep dari dokter/ mereka
hanya menanyakan kepada penjaga apotik obat mana yang biasa digunakan untuk mata
merah/ padahal dengan mereka membeli obat tanpa resep dokter belum tentu itu baik buat
kesehatan mata/ dan belum tentu obat tersebut tidak menimbulkan e@ek samping jika
mengabaikan aturan pemakaian. Dan ada juga yang mengobati secara tradisional yaitu
OLIVIA OKTAVIANI P (110.2011.204) 1
dengan mengompres mata dengan air hangat/ air sirih/ air teh/ daun kelor dan air bambu. Di
sisi lain masyarakat dengan pengetahuan baik (449) dan bersikap baik (*49) berperilaku
langsung mengobati ke puskesmas atau rumah sakit. ;al ini dikarenakan mereka
mengetahui apa yang akan terjadi jika terlambat dalam melakukan pengobatan/ dan juga
mereka memiliki dasar pengetahuan yang baik tentang kesehatan/ khususnya kesehatan
mata. <ehingga jika mengalami gangguan pada mata mereka langsung mengobati dengan
rasional.
Pelayanan Kesehatan ,dern
%. Polindes.
Polindes adalah salah satu program pembangunan oleh pemerintah 8' bidang
kesehatan yang berangkat dari persoalan tingginya angka kesakitan dan kematian ibu
karena hamil dan bersalin. Program ini merupakan program penyediaan @asilitas layanan
kesehatan di desa yang jauh dari @asilitas kesehatan yang memadai. -iga tujuan utama
program adalah,
sebagai tempat pelayanan kesehatan ibu/ anak dan KB.
sebagai tempat pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan.
sebagai tempat konsultasi/ penyuluhan dan pendidikan kesehatan bagi
masyarakat/ dukun bayi dan kader kesehatan.
<ecara institusi dan gagasan/ polindes merupakan representasi sistim medis modern
yang dalam proses interDensi di masyarakat sasaran akan bertemu dengan sistim medis
lokal tradisional. Dinamika dan proses komunikasi yang terjadi antara keduanya
menghasilkan adopsi parsial program oleh masyarakat sasaran. ;al yang menarik dari
data temuan lapangan adalah terdapat perbedaan perspekti@ antara program dan nilai&
nilai lokal dalam menginterpretasi kehamilan dan persalinan dan etiologi tentang sehat
sakit. Program beroperasi atas dasar prinsip&prinsip @isiologis dan model&model biomedis
serta bekerja atas diktum preDenti@.
;al ini konsisten dengan cara kerja sistem medis modern (dalam hal ini program K'5
di polindes) yaitu mencegah lebih baik dari pada mengobati. Bagi pengetahuah lokal/
kehamilan dan persalinan lebih dijelaskan dalam kerangka religius dan transendental
sehingga campur tangan manusia dianggap minimal dan pasi@. Dalam konteks pemikiran
ini/ pemeliharaan dan perawatan dengan makna mencegah resiko sebalum terjadi tidak
dikenal dan dianggap mendahului takdir yang memberi rasionalisasi rendahnya angka
kunjungan konsultasi ibu selama kehamilan hingga paska bersalin. Pada gilirannya hal
ini menghambat deteksi dini resiko pada kehamilan ibu dan menghalangi upaya&upaya
untuk mengatasinya. Pendekatan program yang cendrung tekhnikal medis membuat
program menjadi keras dan impersonal bagi ibu. emperhatikan dan mengadopsi sistim
kognisi lokal/ etiologi setempat dan pola keterlibatan indiDidu&indiDidu dalam sistim sosial
setempat kedalam program dapat memberi keuntungan pada program dalam jangka
panjang hingga program dapat menyediakan layanan yang lebih sesuai dengan kondisi
dan pengetahuan lokal. +paya memahami nilai&nilai budaya dan sistim sosial setempat
memberi pemahaman tentang @aktor& @aktor yang menghambat diadopsinya program dan
merancang strategi yang dapat mendukung program. Kata kunci, Polindes/ pelayanan
kesehatan ibu hamil bersalin/ @aklor sosial budaya.
4. ;olistik odern
<udah saatnya bagi masyarakat untuk beralih ke layanan kesehatan :holistik
modern=. Dalam situasi biaya pelayanan kesehatan umum sekarang ini sangat tinggi dan
kadang&kadang terasa mencekik dan sulit dijangkau oleh sebagian besar masyarakat/
maka untuk mendapatkan konsultasi dan pengobatan berbagai penyakit secara
maksimum dengan akurat dan hemat/ sudah saatnya masyarakat meman@aatkan
layanan kesehatan :;olistik odern=.
D8.5<?'5L 8'?5'/ .D (.5) sang pelopor dan pengembang layanan kesehatan
holistik modern itu di 'ndonesia sejak tahun %**R/ menjelaskan. Di bawah ini/ kami
tampilkan wawancara Kris <adipun dari Bekasi 3kspres (B3) dengan D8.5<?'5L 8'?5'
OLIVIA OKTAVIANI P (110.2011.204) 1
(58) di Kantor Pusat ;olistik oderen/ all BelannoDa/ <entul 6ity/ Bogor/ dalam
bentuk tanya&jawab menyangkut keunggulan layanan kesehatan ;olistik oderen
B3, 5pa yang dimaksud dengan layanan kesehatan :;olistik odern=N
58, 'tu hanya sebuah nama. 5palah arti sebuah nama/ banyak orang berkata
begitu. -api sebenarnya :holistik modern= merupakan sebuah sebutan terhadap
satu sistem pelayanan :terpadu= dalam memenuhi berbagai kebutuhan untuk
pemeliharaan dan perbaikan tingkat kesehatan yang mungkin sudah rusak yang
disebut sakit&sakitan. Layanan kesehatan :holistik modern= dalam arti yang
sangat dalam/ meliputi berbagai pelayanan termasuk layanan pemeriksaan
kesehatan secara menyeluruh/ konsultasi kesehatan secara menyeluruh (baik
@isik/ emosional dan juga kejiwaan)/ perawatan / pengobatan penyakit&penyakit
secara menyeluruh (juga @isik/ emosional dan kejiwaan)/ pemberian nasehat dan
anjuran&anjuran kesehatan secara menyeluruh (berlaku juga untuk kesehatan
@isik/ emosional dan kejiwaan)/ kontrol ulang serta bimbingan / tuntunan selama
penyakit&penyakitnya belum sembuh atau selama masih dibutuhkan oleh
sipenderita. 'tu dilakukan secara terpadu oleh satu tenaga praktisi yang sudah
dilatih untuk menekuni pro@esi itu/ tanpa harus rujuk kesana sini/ tanpa harus
ambil darah/ tanpa suntikan/ tanpa melukai dan malah tanpa buka&buka pakaian
sangat etis.
Dalam melakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh/ digunakan berbagai metode
yang megacu pada ilmu pengetahuan kesehatan dengan benar/ sebagai satu
pandangan lain nonmedis/ yang merupakan terobosan baru dalam bidang kesehatan
yang sangat sederhana tapi sangat e@ekti@/ yaitu ilmu iridology yang berasal atau
ditemukan oleh seorang dokter medis di 3ropa (yaitu satu ilmu pengetahuan bagaimana
mendeteksi penyakit malalui tanda&tanda yang terjadi pada mata akibat adanya
gangguan penyakit itu)/ 'lmu kinesiology yang berasal atau ditemukan oleh seorang ahli
sara@ di 5merika (yaitu ilmu pengetahuan bagaimana mengetahui tingkat kesehatan
organ&organ dan sistem tubuh melalui kelemahan yang terjadi pada otot lengan) dan
ilmu phytobiophysics yang berasal atau ditemukan oleh seorang dokter juga di 'nggris
(yaitu bagaimana mengetahui dan memperbaiki tingkat penyakit dan kelemahan tubuh
seseorang melalui perobahan energy yang terjadi pada tubuh yang ditest dengan energy
bunga&bungaan berbagai warna). Dan ada juga berbagai cara pendeteksian dan
perawatan yang lain/ seperti :heart lock=/ :jump leading=/ :uniDersal energy=/
:podorachidian= dan lain&lain.
). Pelayanan Kesehatan -radisional
<ekalipun pelayanan kesehatan moderen telah berkembang di 'ndonesia/ namun
jumlah masyarakat yang meman@aatkan pengobatan tradisional tetap tinggi. enurut
<urDei <osial 3konomi "asional/ 4((% ditemukan sekitar $R/R9 penduduk 'ndonesia
melakukan pengobatan sendiri/ sekitar )%/R9 menggunakan obat tradisional serta
sekitar */.9 menggunakan cara pengobatan.
5dapun yang dimaksud dengan pengobatan tradisional disini adalah cara
pengobatan atau perawatan yang diselenggarakan dengan cara lain diluar ilmu
kedokteran atau ilmu keperawatan yang la1im dikenal/ mengacu kepada pengetahuan/
pengalaman dan keterampilan yang diperoleh secara turun temurun/ atau berguru
melalui pendidikan/ baik asli maupun yang berasal dari luar 'ndonesia/ dan diterapkan
sesuai norma yang berlaku dalam masyarakat (++ "o 4) -ahun %**4 tentang
Kesehatan).
Banyak @aktor yang berperan/ kenapa peman@atan pengobatan tradisional masih tinggi di
'ndonesia. Beberapa diantaranya yang dipandang penting adalah,
%. Pengobatan tradisional merupakan bagian dari sosial budaya masyarakat.
4. -ingkat pendidikan/ keadaan sosial ekonomi dan latar belakang budaya masyarakat
menguntungkan pengobatan tradisional.
). -erbatasnya akses dan keterjangkauan pelayanan kesehatan moderen.
OLIVIA OKTAVIANI P (110.2011.204) 1
#. Keterbatasan dan kegagalan pengobatan modern dalam mengatasi beberapa penyakit
tertentu.
$. eningkatnya minat masyarakat terhadap peman@aatan bahan&bahan (obat) yang
berasal dari alam (back to nature).
F. eningkatnya minat pro@esi kesehatan mempelajari pengobatan tradisional.
R. eningkatnya modernisasi pengobatan tradisional.
.. eningkatnya publikasi dan promosi pengobatan tradisional.
*. eningkatnya globalisasi pelayanan kesehatan tradisional.
%(. eningkatnya minat mendirikan sarana dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan
tradisional.
Pengobatan alternati@ bias dilakukan dengan menggunakan obat&obat tradisional/ yaitu
bahan atau ramuan bahan yang berasal dari tumbuhan/ hewan/ mineral/ sediaan sarian
(galenik)/ atau campuran dari bahan&bahan tersebut yang turun&temurun telah digunakan
untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Pengobatan alternati@ merupakan bentuk
pelayanan pengobatan yang menggunakan cara/ alat atau bahan yang tidak termasuk
dalam standar pengobatan kedokteran moderen (pelayanan kedoteran standar) dan
digunakan sebagai alternati@ atau pelengkap pengobatan kedokteran moderen tersebut.
Berbagai istilah telah digunakan untuk cara pengobatan yang berkembang di tengah
masyarakat. 0;C (%*R#) menyebut sebagai :traditional medicine= atau pengobatan
tradisional. Para ilmuwan lebih menyukai :traditional healding=. 5dapula yang
menyebutkan:alternati@ medicine=. 5da juga yang menyebutkan dengan @olk medicine/ ethno
medicine/ indigenous medicine (5goes/ %**4E$*).
Dalam sehari&hari kita menyebutnya :pengobatan dukun=. +ntuk memudahkan penyebutan
maka dalam hal ini lebih baik digunakan istilah pengobatan alternati@/ karena dengan istilah
ini apat ditarik garis tegas perbedaan antara pengobatan moderen dengan pengobatan di
luarnya dan juga
dapat merangkum sistem&sistem pengobatan oriental (timur) seperti pengobatan tradisional
atau sistem penyembuhan yang berakar dari budaya turun temurun yang khas satu etnis
(etno medicine).
Pengobatan alternati@ sendiri mencakup seluruh pengobatan tradisional dan pengobatan
alternati@ adalah pengobatan tradisional yang telah diakui oleh pemerintah. Pengobatan
yang banyak dijumpai adalah pengobatan alternati@ yang berlatar belakang akar budaya
tradisi suku bangsa maupun agama. Pengobat (curer) ataupun penyembuh (healer) dari
jasa pengobatan maupun penyembuhan tersebut sering disebut tabib atau dukun.
Pengobatan maupun diagnosa yang dilakukan tabib atau dukun tersebut selalu identik
dengan campur tangan kekuatan gaib ataupun yang memadukan antara kekuata rasio dan
batin.
<alah satu cirri pengobatan alternati@ adalah penggunaan doa ataupun bacaan&
bacaan. Doa atau bacaan dapat menjadi unsur penyembuh utama ketika dijadikan terapi
tunggal dalam penyembuhan.<elain doa ada juga ciri yang lain yaitu adanya pantangan
pantangan.
Pantangan berarti suatu aturan&aturan yang harus dijalankan oleh pasien. Pantangan&
pantangan tersebut harus dipatuhi demi kelancaran proses pengobatan/ agar penyembuhan
dapat selesai dengan cepat.
Dimana pantanganpantangan tersebut sesuai dengan penyakit yang diderita pasien.
<eperti misalnya penyakit patah tulang maupun terkilir/ biasanya dilarang unutk
mengkonsumsi minum es dan kacang&kacangan. akanan&makanan tersebut menurutnya
dapat mengganggu aliran syara@&syara@ yang akan disembuhkan.
3. )iste" 'ujukan
)isti" !erujukan
5dalah suatu sistem jaringan pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya
penyerahan tanggung jawab secara timbal balik atas timbulnya masalah dari suatu kasus
atau masalah kesehatan masyarakat/ baik secara Dertikal maupun horisontal/ kepada yang
lebih kompeten/ terjangkau dan dilakukan secara rasional.
OLIVIA OKTAVIANI P (110.2011.204) 1
<istem rujukan adalah system yang dikelola secara strategis/ proakti@/ pragmati@ dan
koordinati@ untuk menjamin pemerataan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal yang
paripurna dan komprehensi@ bagi masyarakat yang membutuhkannya terutama ibu dan bayi
baru lahir/ dimanapun mereka berada dan berasal dari golongan ekonomi manapun agar
daoat dicapai peningkatan derajat kesehatan ibu dan bayi melalui peningkatan mutu dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan dan neonatal di wilayah mereka berada. (Depkes 8'/
4((F)
enurut tata hubungannya/ sistem rujukan terdiri dari , rujukan internal dan rujukan
eksternal.
'ujukan *nternal adalah rujukan hori1ontal yang terjadi antar unit pelayanan di
dalam institusi tersebut. isalnya dari jejaring puskesmas (puskesmas pembantu) ke
puskesmas induk
'ujukan #ksternal adalah rujukan yang terjadi antar unit&unit dalam jenjang
pelayanan kesehatan/ baik hori1ontal (dari puskesmas rawat jalan ke puskesmas rawat
inap) maupun Dertikal (dari puskesmas ke rumah sakit umum daerah).
enurut lingkup pelayanannya/ sistem rujukan terdiri dari , rujukan edik dan rujukan
Kesehatan.
'ujukan ,edik adalah rujukan pelayanan yang terutama meliputi upaya
penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif). isalnya/ merujuk pasien puskesmas
dengan penyakit kronis (jantung koroner/ hipertensi/ diabetes mellitus) ke rumah sakit umum
daerah.
'ujukan Kesehatan adalah rujukan pelayanan yang umumnya berkaitan dengan
upaya peningkatan promosi kesehatan (promotif) dan pencegahan (preventif). 6ontohnya/
merujuk pasien dengan masalah gi1i ke klinik konsultasi gi1i (pojok gi1i puskesmas)/ atau
pasien dengan masalah kesehatan kerja ke klinik sanitasi puskesmas (pos +nit Kesehatan
Kerja).
OLIVIA OKTAVIANI P (110.2011.204) 1
Bbr, 5lur rujukan
Keterangan,
OLIVIA OKTAVIANI P (110.2011.204) 1
S 8+5; <5K'- -'P3 5
erupakan 8umah <akit yang telah mampu memberikan pelayanan Kedokteran <pesialis dan
<ubspesialis luas sehingga oleh pemerintah ditetapkan sebagai tempat rujukan tertinggi (-op 8e@erral
;ospital) atau biasa juga disebut sebagai 8umah <akit Pusat.
S 8+5; <5K'- -'P3 B
erupakan 8umah <akit yang telah mampu memberikan pelayanan Kedokteran <pesialis dan
<ubspesialis terbatas. 8umah <akit ini didirikan di setiap 'bukota Propinsi yang mampu menampung
pelayanan rujukan dari 8umah <akit tingkat Kabupaten.
S 8+5; <5K'- -'P3 6
erupakan 8umah <akit yang telah mampu memberikan pelayanan Kedokeran <pesialis terbatas.
8umah <akit tipe 6 ini didirikan di setiap 'bukota Kabupaten (8egency hospital) yang mampu
menampung pelayanan rujukan dari Puskesmas
4enis rujukan
<ecara konsepsional meliputi,
%. 8ujukan edik,
Konsultasi penderita/ untuk keperluan diagnostik/ pengobatan/ tindakan
operati@ dan lain&lain
Pengiriman bahan (spesimen) pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap
endatangkan atau mengirim tenaga yang lebih kompeten atau ahli untuk
meningkatkan mutu pelayanan pengobatan setempat.
4. 8ujukan Kesehatan,
5dalah rujukan yang menyangkut masalah kesehatan masyarakat yang bersi@at
preDenti@ dan promoti@ yang antara lain meliputi bantuan,
<urDey epidemiologi dan pemberantasan penyakit atas kejadian luar biasa
atau berjangkitnya penyakit menular
Pemberian pangan atas terjadinya kelaparan di suatu wilayah
Penyidikan sebab keracunan/ bantuan teknologi penanggulangan keracunan
dan bantuan obat&obatan atas terjadinya keracunan masal
Pemberian makanan/ tempat tinggal dan obat&obatan untuk pengungsi atas
terjadinya bencana alam
<aran dan teknologi untuk penyediaan air bersih atas masalah kekurangan
air bersih bagi masyarakat umum
Pemeriksaan spesimen air di laboratorium kesehatan dan sebagainya.
+ujuan )iste" 'ujukan &!aya Kesehatan
a. +mum,
Dihasilkannya pemerataan upaya pelayanan kesehatan yang didukung mutu
pelayanan yang optimal dalam rangka memecahkan masalah kesehatan secara
berdaya guna dan beerhasil guna
b. Khusus,
Dihasilkannya upaya pelayanan kesehatan klinik yang bersi@at kurati@ dan
rehabilitati@ secara berhasil guna dan berdaya guna
Dihasilkannya upaya kesehatan masyarakat yang bersi@at preDenti@ dan
promoti@ secara berhasil guna dan berdaya guna.
4alur 'ujukan berlangsung sebagai berikut:
a. 'ntern antar petugas Puskesmas
b. 5ntara Puskesmas Pembantu dengan Puskesmas
c. 5ntara masyarakat dengan Puskesmas
d. 5ntara satu Puskesmas dengan Puskesmas yang lain
e. 5ntara Puskesmas dengan 8</ Laboratorium atau @asilitas kesehatan lainnya
@. +paya kesehatan 8ujukan
OLIVIA OKTAVIANI P (110.2011.204) 1
Langkah5langkah dala" "eningkatkan rujukan:
a. eningkatkan mutu pelayanan di Puskesmas dalam menampung rujukan dari
Puskesmas Pembantu dan Pos Kesehatan dari masyarakat
b. engadakan =Pusat 8ujukan 5ntara= dengan mengadakan ruangan tambahan untuk
%( tempat tidur perawatan penderita gawat darurat pada lokasi yang strategis
c. eningkatkan sarana komunikasi antara unit&unit pelayanan kesehatan dengan
perantaraan telpon atau radio komunikasi pada setiap unit pelayanan kesehatan
d. enyediakan puskesmas keliling pada setiap kecamatan dalam bentuk kendaraan
roda # atau perahu bermotor yang dilengkapi dengan radio komunikasi
e. enyediakan sarana pencatatan dan pelaporan yang memadai bagi sistem rujukan/
baik rujukan medik maupun rujukan kesehatan
@. eningkatkan dana sehat masyarakat untuk menunjang pelayanan rujukan
Keuntungan syste" rujukan
%. Pelayanan yang diberikan sedekat mungkin ke tempat pasien/ berarti bahwa
pertolongan dapat diberikan lebih cepat/ murah/ dan secara psikologi member rasa
aman pada pasien dan keluarganya
4. Dengan adanya penataran yang teratur diharapkan pengetahuan dan keterampilan
petugas daerah makin meningkat sehingga semakin banyak kasus yang dapat
dikelola di daerah masing&masing.
). asyarakat desa dapat menikmati tenaga ahli
$.,utu Pelayanan Keshatan dan *"unisasi !ada bayi
,utu !elayanan
<yarat pokok pelayanan kesehatan yang dimaksud adalah (51war/ %**F) adalah ,
a. -ersedia dan berkesinambungan
<yarat pokok pertama pelayanan kesehatan yang baik adalah pelayanan tersebut
harus tersedia di masyarakat (aDailable) serta bersi@at berkesinambungan
(continuous). 5rtinya semua jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh
masyarakat dan mudah dicapai oleh masyarakat.
b. Dapat diterima dan wajar
<yarat pokok kedua pelayanan kesehatan yang baik adalah apa yang dapat diterima
(acceptable) oleh masyarakat serta bersi@at wajar (appropriate). 5rtinya pelayanan
kesehatan tersebut tidak bertentangan dengan adat istiadat/ kebudayaan/ keyakinan/
kepercayaan masyarakat dan bersi@at wajar.
c. udah dicapai
<yarat pokok ketiga pelayanan kesehatan yang baik adalah yang mudah dicapai
(accessible) oleh masyarakat. Pengertian ketercapaian yang dimaksud disini
terutama dari sudut lokasi. Dengan demikian untuk mewujudkan pelayanan
kesehatan yang baik/ maka pengaturan sarana kesehatan menjadi sangat penting.
d. udah dijangkau
<yarat pokok pelayanan kesehatan yang ke empat adalah mudah dijangkau
(a@@ordable) oleh masyarakat. Pengertian keterjangkauan di sini terutama dari sudut
biaya. Pengertian keterjangkauan di sini terutama dari sudut jarak dan biaya. +ntuk
mewujudkan keadaan seperti ini harus dapat diupayakan pendekatan sarana
pelayanan kesehatan dan biaya kesehatan diharapkan sesuai dengan kemampuan
ekonomi masyarakat.
e. Bermutu
<yarat pokok pelayanan kesehatan yang kelima adalah yang bermutu
(Tuality).Pengertian mutu yang dimaksud adalah yang menunjuk pada tingkat
kesempurnaan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan/ yang disatu pihak dapat
memuaskan para pemakai jasa pelayanan/ dan pihak lain tata cara
penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik serta standar yang telah ditetapkan.
OLIVIA OKTAVIANI P (110.2011.204) 1
Faktr5faktr .ang ,e"!engaruhi ,utu Pelayanan Kesehatan
7aktor&@aktor tersebut antara lain ,
a. Pergeseran "asyarakat dan knsu"en
;al ini sebagai akibat dari peningkatan pengetahuan dan kesadaran konsumen
terhadap peningkatan kesehatan/ pencegahan penyakit dan upaya pengobatan.
sebagai masyarakat yang memiliki pengetahuan tentang masalah kesehatan yang
meningkat/ maka mereka mempunyai kesadaran yang lebih besar yang berdampak
pada gaya hidup terhadap kesehatan. akibatnya kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan meningkat.
b. *l"u !engetahuan dan teknlgi baru.
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di sisi lain dapat meningkatkan
pelayanan kesehatan karena adanya peralatan kedokteran yang lebih canggih dan
memadai walau di sisi yang lain juga berdampak pada beberapa hal seperti
meningkatnya biaya pelayanan kesehatan/ melambungnya biaya kesehatan dan
dibutuhkannya tenaga pro@esional akibat pengetahuan dan peralatan yang lebih
modern.
c. *ssu legal dan etik.
<ebagai masyarakat yaang sadar terhadap haknya untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan dan pengobatan / issu etik dan hukum semakin meningkat ketika mereka
menerima pelayanan kesehatan. Pemberian pelayanan kesehatan yang kurang
memadai dan kurang manusiawi maka persoalan hukum kerap akan
membayanginya.
d. #kn"i
Pelayanan kesehatan yang sesuai dengan harapan barangkali hanya dapat
dirasakan oleh orang&orang tertentu yang mempunyai kemampuan untuk
memperoleh @asilitas pelayanan kesehatan yang dibutuhkan/ namun bagi klien
dengan status ekonomi rendah tidak akan mampu mendapatkan pelayanan
kesehatan yang paripurna karena tidak dapat menjangkau biaya pelayanan
kesehatan.
e. Plitik
Kebijakan pemerintah dalam sistem pelayanan kesehatan akan berpengaruh pada
kebijakan tentang bagaimana pelayanan kesehatan yang diberikan dan siapa yang
menanggung biaya pelayanan kesehatan
Di"ensi ,utu Pelayanan
a. Dimensi Kompetensi -eknisE berhubungan dengan bagaimana pemberi layanan
kesehatan mengikuti standar layanan kesehatan yang telah disepakati/ yang meliputi
ketepatan/ kepatuhan/ kebenaran dan konsistensi.
b. Dimensi KeterjangkauanE artinya layanan kesehataan yang diberikan harus dapat
dicapai oleh masyarakat/ baik dari segi geogra@is/ sosial/ ekonomi/ organisasi/ dan
bahasa.
c. Dimensi 3@etiDitasE layanan kesehatan yang diberikan harus mampu mengobati atau
megurangi keluhan masyarakat/pasien dan mampu mencegah meluasnya penyakit
yang diderita olehnya.
d. Dimensi 3@isiensiE dengan adanya layanan kesehatan yang e@isiens maka
masyarakat atau pasien tidak perlu menunggu terlalu lama yang dapat
mengakibatkan masyarakat/pasien tersebut membayar terlalu mahal.
e. Dimensi KesinambunganE masyarakat/pasien dilayanai secara terus menerus sesuai
dengan kebutuhannya/ termasuk rujukan yang tidak perlu mengulangi prosedur.
@. Dimensi KeamananE layanan kesehatan harus aman dari resiko cidera/ in@eksi/ e@ek
samping/ atau bahaya lainnya/ sehingga prosedur yang akan menjamin pemberi dan
penerima pelayan disusun.
OLIVIA OKTAVIANI P (110.2011.204) 1
g. Dimensi KenyamananE layanan kesehatan yang diberikan akan terasa nyaman bagi
masyarakat/pasien jika dapat mempengaruhi kepuasan dan menimbulkan
kepercayaan untuk datang kembali.
h. Dimensi 'n@ormasiE layanan kesehatan ini sangat perlu diberikan oleh petugas
puskesmas dan rumah sakit kepada masyarakat/ yang mana dapat mempengaruhi
perubahan perilaku.
i. Dimensi Ketepatan 0aktuE layanan kesehatan harus dilakukan dalam waktu dan
cara yang tepat/ oleh pemberi layanan yang tepat/ menggunakan peralatan dan obat
yang tepat/ serta biaya yang tepat (e@isien).
j. Dimensi ;ubungan 5ntarmanusiaE hubungan antarmanusia yang baik akan
menimbulkan kepercayaan dan kredibilitas dengan cara saling menghargai/ menjaga
rahasia/ saling menghormati/ responsi@/ memberi perhatian/ dan lain&lain.
Imunisasi adalah suatu prosedur rutin yang akan menjaga kesehatan anak anda.
Kebanyakan dari imunisasi ini adalah untuk memberi perlindungan menyeluruh terhadap
penyakit&penyakit yang berbahaya dan sering terjadi pada tahun&tahun awal kehidupan
seorang anak. 0alaupun pengalaman sewaktu mendapatkan Daksinasi tidak
menyenangkan untuk bayi anda (karena biasanya akan mendapatkan suntikan)/ tapi rasa
sakit yang sementara akibat suntikan ini adalah untuk kesehatan anak dalam jangka waktu
panjang.
Waktu dan 4adwal Pe"berian i"unisasi dasar !ada bayi dan i"unisasi ++ !ada ibu
ha"il
'munisasi 5kti@ adalah kekebalan tubuh yang di dapat seorang karena tubuh yangsecara
akti@ membentuk 1at antibodi/ contohnya, imunisasi polio atau campak. 'munisasi akti@ juga
dapat di bagi 4 macam,
%. 'munisasi akti@ alamiah adalah kekebalan tubuh yang secara otomatis di peroleh
sembuh dari suatu penyakit.
4. 'munisasi akti@ buatan adalah kekebalan tubuh yang di dapat dari Daksinasi yang
diberikan untuk mendapatkan perlindungan dari sutu penyakit.
'munisasi Pasi@ adalah kekebalan tubuh yang di dapat seseorang yang 1at kekebalan
tubuhnya di dapat dari luar. 6ontohnya Penyuntikan 5-6 (5nti tetanus<erum). Pada
orang yang mengalami luka kecelakaan. 6ontah lain adalah terdapat pada bayi yang
baru lahir dimana bayi tersebut menerima berbagi jenis antibodi dari ibunya melalui
darah plasenta selama masa kandungan/ misalnya antibodi terhadap campak.
'munisasi pasi@ ini dibagi yaitu,
%. 'munisai pasi@ alamiah adalah antibodi yang didapat seorang karena diturunkan oleh
ibu yang merupakan orang tua kandung langsung ketika berada dalam kandungan.
4. 'munisasi pasi@ buatan. adalah kekebalan tubuh yang di peroleh karena suntikan
serumuntuk mencegah penyakit tertentu.
Lima macam ?aksin imunisasi dasar pada bayi yang wajib ,
6aksin PliE
Bibit penyakit yang menyebabkan polio adalah Dirus/ Daksin yang digunakan oleh
banyak negara termasuk 'ndonesia adalah Daksin hidup (yang telah diselamatkan)
Daksin berbentuk cairan. pemberian pada anak dengan meneteskan pada mulut.
Kemasan sebanyak % cc / 4 cc dalam % ampul.
6aksin 7a"!akE
Bibit penyakit yang menyebabkan campak adalah Dirus. ?aksin yang
digunakan adalah Daksin hidup. Kemasan dalam @lacon berbentuk gumpalan
yang beku dan kering untuk dilarutkan dalam $ cc pelarut. <ebelum
menyuntikkan Daksin ini/ harus terlebih dahulu dilarutkan dengan pelarut
Daksin (aTua bidest). Disebut beku kering oleh karena pabrik pembuatan
Daksin ini pertama kali membekukan Daksin tersebut kemudian
OLIVIA OKTAVIANI P (110.2011.204) 1
mengeringkannya. ?aksin yang telah dilarutkan potensinya cepat menurun
dan hanya bertahan selama . jam.
6aksin B7%E
?aksin B6B adalah Daksin hidup yang berasal dari bakteri. Bentuknya Daksin beku
kering seperti Daksin campak berbentuk bubuk yang ber@ungsi melindungi anak
terhadap penyakit tuberculosis (-B6). Dibuat dari bibit penyakit hidup yang telah
dilemahkan/ ditemukan oleh 6almett Buerint. <ebelum menyuntikkan B6B/ Daksin
harus lebih dulu dilarutkan dengan # cc cairan pelarut ("a6l (/*9). ?aksin yang
sudah dilarutkan harus digunakan dalam waktu ) jam. ?aksin akan mudah rusak bila
kena sinar matahari langsung. -empat penyuntikan adalah sepertinya bagian lengan
kanan atas.
6aksin 0e!atitis BE
Bibit penyakit yang menyebabkan hepatitis B adalah Dirus. ?aksin hepatitis B dibuat
dari bagian Dirus yaitu lapisan paling luar (mantel Dirus) yang telah mengalami proses
pemurnian. ?aksin hepatitis B akan rusak karena pembekuan dan pemanasan.
?aksin hepatitis B paling baik disimpan pada temperatur 4/.U6. Biasanya tempat
penyuntikan di paha %/) bagian atas luar.
6aksin DP+E
-erdiri toxoid difteri, bakteri pertusis dan tetanus toxoid/ kadang disebut :triple
vaksin=. Berisi Dasin DP+2 ++ dan D+. ?aksin DP- disimpan pada suhu 4/.U6
kemasan yang digunakan , Dalam & $ cc untuk DP-/ $ cc untuk --/ $ cc untuk
D-. Pemberian imunisasi DP-/ D-/ -- dosisnya adalah (/$ cc. Dalam pemberiannya
biasanya berupa suntikan pada lengan atau paha.
'munisasi yang disarankan ,
*"unisasi D+
'munisasi D- memberikan kekebalan akti@ terhadap toksin yang dihasilkan oleh
kuman penyebab di@teri dan tetanus. 'munisasi diberikan bagi anak dengan
kebutuhan khusus/ misalnya sudah mendapat suntikan DP-.
*"unisasi ++
'munisasi tetanus (--/ tetanus toksoid) memberikan kekebalan akti@ terhadap
penyakit tetanus. 5-< (5nti -etanus <erum) juga dapat digunakan untuk
pencegahan (imunisasi pasi@) maupun pengobatan penyakit tetanus. 2enis imunisasi
ini minimal dilakukan lima kali seumur hidup untuk mendapatkan kekebalan penuh.
*"unisasi 0ib
'munisasi ;ib membantu mencegah in@eksi oleh ;aemophilus in@luen1a tipe b.
Crganisme ini bisa menyebabkan meningitis/ pneumonia dan in@eksi tenggorokan
berat yang bisa menyebabkan anak tersedak. <ampai saat ini/ imunisasi ;iB belum
tergolong imunisasi wajib/ mengingat harganya yang cukup mahal. Dua jenis Daksin
yang beredar di 'ndonesia/ yaitu 5ct ;ib dan PedDa>.
*"unisasi ,eningitis
'munisasi ini belum diwajibkan pemerintah karena biayanya masih cukup besar.
'munisasi dilakukan bagi bayi dibawah usia satu tahun hingga balita. 'munisasi ini
mencegah terjadinya in@eksi meningitis atau lapisan otak yang banyak terjadi pada
bayi dan balita.
*"unisasi 6arisella
'munisasi Darisella memberikan perlindungan terhadap cacar air.
*"unisasi 0B6
'munisasi ;B? memberikan kekebalan terhadap hepatitis B. ;epatitis B adalah
in@eksi hati yang bisa menyebabkan kanker hati dan kematian. Karena itu imunisasi
OLIVIA OKTAVIANI P (110.2011.204) 1
hepatitis B termasuk yang wajib diberikan. 2adwal pemberian imunisasi ini sangat
@leksibel/ tergantung kesepakatan dokter dan orangtua. Bayi yang baru lahir pun bisa
memperolehnya. 'munisasi ini pun biasanya diulang sesuai petunjuk dokter.
*"unisasi Pneu"kkus Knjugata
'munisasi pneumokokus konjugata melindungi anak terhadap sejenis bakteri yang
sering menyebabkan in@eksi telinga. Bakteri ini juga dapat menyebabkan penyakit
yang lebih serius/ seperti meningitis dan bakteremia (in@eksi darah).
*"unisasi +i!a
'munisasi tipa diberikan untuk mendapatkan kekebalan terhadap demam ti@oid (ti@us
atau parati@us). Kekebalan yang didapat bisa bertahan selama tiga&lima tahun dan
harus diulang kembali. 'munisasi ini dapat diberikan dalam 4 jenis, imunisasi oral
berupa kapsul yang diberikan selang sehari selama ) kali. Biasanya untuk anak yang
sudah dapat menelan kapsul.
*"unisasi 0e!atitis (
Penyakit ini sebenarnya tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya.
-etapi bila terkena penyakit ini penyembuhannya memerlukan waktu yang lama/
yaitu sekitar %& 4 bulan. 2adwal pemberian yang dianjurkan tak berbeda dengan
imunisasi hepatitis B. ?aksin hepatitis 5 diberikan dua dosis dengan jarak F & %4
bulan.
*"unisasi dasar untuk bayi
6aksinasi 4adwal
!e"berian5usia
Bster/&langan
B7% 0aktu lahir && -uberkulosis
0e!atitis
B
0aktulahir&dosis '
%bulan&dosis 4
Fbulan&dosis )
% tahun&& pada
bayi yang lahir
dari ibu dengan
hep B.
;epatitis B
DP+ dan
Pli
) bulan&dosis%
# bulan&dosis4
$ bulan&dosis)
%.bulan&booster%
Ftahun&booster 4
%4tahun&booster)
Dipteria/
pertusis/
tetanus/dan
polio
ca"!ak * bulan && 6ampak
OLIVIA OKTAVIANI P (110.2011.204) 1
*"unisasi yang dianjurkan
6aksinasi 4adwal
!e"berian5usia
Bster/&langan *"unisasi untuk
"elawan
,,' %&4 tahun %4 tahun easles/
meningitis/ rubella
0ib )bulan&dosis %
#bulan&dosis 4
$bulan&dosis )
%. bulan ;emophilus
in@luen1a tipe B
0e!atitis ( %4&%.bulan && ;epatitis 5
7acar air %4&%.bulan && 6acar air
Pang harus diperhatikan/ tanyakan dahulu dengan dokter anda sebelum imunisasi jika bayi
anda sedang sakit yang disertai panasE menderita kejang&kejang sebelumnya E atau
menderita penyakit system sara@.
4adwal i"unisasi adalah in@ormasi mengenai kapan suatu jenis Daksinasi atau imunisasi
harus diberikan kepada anak. 2adwal imunisasi suatu negara dapat saja berbeda dengan
negara lain tergantung kepada lembaga kesehatan yang berwewenang mengeluarkannya
L5"BK5;&L5"BK5; K3B'5-5" ,
a. Petugas 'munisasi menerima kunjungan bayi sasaran 'munisasiyang telah membawa
Buku K'5 / K< di 8uang 'munisasi setelahmenda@tar di loket penda@taran.
b. Petugas memriksa status 'munisasi dalam buku K'5 / K< danmenentukan jenis
imunisasi yang akan diberikan.
c. Petugas menanyakan keadaan bayi kepada orang tuanya( keadaan bayi yang
memungkinkan untuk diberikan imunisasi atau bilatidak akan dirujuk ke 8uang
Pengobatan ).
d. Petugas menyiapkan alat ( menyeteril alat suntik dan kapas airhangat ).
e. Petugas menyiapkan Daksin ( Daksin dimasukkan ke dalamtermos es ).
@. Petugas menyiapkan sasaran ( memberitahukan kepada orangbayi tentang tempat
penyuntikan.
g. Petugas memberikan 'munisasi ( memasukkan Daksin ke dalamalat suntik/ desin@eksi
tempat suntikan dengan kapas air hangat/ memberikansuntikan Daksin / meneteskan
Daksin sesuai dengan jadwal imunisasi yangakan diberikan.
h. Petugas melakukan K'3 tentang e@ek samping pasca imunisasikepada orang tua bayi
sasaran imunisasi.
i. Petugas memberikan obat antipiretik untuk imunisasi DP-/dijelaskan cara dan dosis
pemberian.
j. Petugas memberitahukan kepada orang tua bayi mengenai jadwalimunisasi
berikutnya.Petugas mencatat hasil imunisasi dalam Buku K'5 / K< dan Buku 6atatan
'munisasiserta rekapitulasi setiap akhir bulannya
IMUNISASI TT UNTUK IBU HAMIL
Prgra" *"unisasi ++ *bu 0a"il
Program 'munisasi bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan/ kecacatan dan
kematian dari penyakit&penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD)').+ntuk
mencapai hal tersebut/ maka program imunisasi harus dapat mencapai tingkat cakupan
yang tinggi dan merata di semua wilayah dengan kualitas pelayanan yang memadai.
Pelaksanaan kegiatan imunisasi -- ibu hamil terdiri dari kegiatan imunisasi rutin dan
kegiatan tambahan. Kegiatan imunisasi rutin adalah kegiatan imunisasi yang secara rutin
dan terus&menerus harus dilaksanakan pada periode waktu yang telah ditetapkan. yang
OLIVIA OKTAVIANI P (110.2011.204) 1
pelaksanaannya dilakukan di dalam gedung (komponen statis) seperti puskesmas/
puskesmas pembantu/ rumah sakit/ rumah bersalin dan di luar gedung seperti posyandu
atau melalui kunjungan rumah. Kegiatan imunisasi tambahan adalah kegiatan imunisasi
yang dilakukan atas dasar ditemukannya masalah dari hasil pemantauan atau eDaluasi.
(Depkes 8'/ 4(($).
,anfaat i"unisasi ++ ibu ha"il
a. elindungi bayinya yang baru lahir dari tetanus neonatorum (BKKB"/ 4(($E 6hin/ 4((().
-etanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi berusia
kurang % bulan) yang disebabkan oleh clostridium tetani/ yaitu kuman yang
mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang sistim sara@ pusat (<ai@uddin dkk/ 4((%).
b. elindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka (Depkes 8'/ 4((()
Kedua man@aat tersebut adalah cara untuk mencapai salah satu tujuan dari program
imunisasi secara nasional yaitu eliminasi tetanus maternal dan tetanus neonatorum
(Depkes/ 4((#)
4adwal *"unisasi ++ ibu ha"il
k. Bila ibu hamil sewaktu caten (calon penganten) sudah mendapat -- sebanyak 4 kali/
maka kehamilan pertama cukup mendapat -- % kali/ dicatat sebagai -- ulang dan pada
kehamilan berikutnya cukup mendapat -- % kali saja yang dicatat sebagai -- ulang
juga.
l. Bila ibu hamil sewaktu caten (calon penganten) atau hamil sebelumnya baru mendapat
-- % kali/ maka perlu diberi -- 4 kali selama kehamilan ini dan kehamilan berikutnya
cukup diberikan -- % kali sebagai -- ulang.
m. Bila ibu hamil sudah pernah mendapat -- 4 kali pada kehamilan sebelumnya/ cukup
mendapat -- % kali dan dicatat sebagai -- ulang.
7ara !e"berian dan dsis
a. <ebelum digunakan/ Daksin harus dikocok terlebih dahulu agar suspensi menjadi
homogen.
b. +ntuk mencegah tetanus/tetanus neonatal terdiri dari 4 dosis primer yang
disuntikkan secara intramuskular atau subkutan dalam/ dengan dosis pemberian (/$
ml dengan interDal # minggu. Dilanjutkan dengan dosis ketiga setelah F bulan
berikutnya. +ntuk mempertahankan kekebalan
terhadap tetanus pada wanita usia subur/ maka dianjurkan diberikan $ dosis. Dosis
ke empat
dan ke lima diberikan dengan interDal minimal % tahun setelah pemberian dosis ke
tiga dan ke
empat. 'munisasi -- dapat diberikan secara aman selama masa kehamilan bahkan
pada periode
trimester pertama.
c. Di unit pelayanan statis/ Daksin -- yang telah dibuka hanya boleh digunakan selama
# minggu dengan ketentuan ,
?aksin belum kadaluarsa
?aksin disimpan dalam suhu G4V & G.V6
-idak pernah terendam air.
<terilitasnya terjaga
?? (Vaccine Vial Monitor masih dalam kondisi 5 atau B.
d. Di posyandu/ Daksin yang sudah terbuka tidak boleh digunakan lagi untuk
hari berikutnya.
#fek )a"!ing
OLIVIA OKTAVIANI P (110.2011.204) 1
3@ek samping jarang terjadi dan bersi@at ringan/ gejalanya seperti lemas dan kemerahan
pada lokasi suntikan yang bersi@at sementara dan kadang&kadang gejala demam. (Depkes
8'/ 4(($).
6aksin ++ 8Tetanus Toxoid9
Deskri!si ?aksin jerap -- ( !etanus !oxoid ) adalah Daksin yang mengandung to>oid
tetanus yang telah dimurnikan dan terabsorbsi ke dalam ) mg/ml aluminium @os@at.
-himerosal (/% mg/ml digunakan sebagai pengawet. <atu dosis (/$ ml Daksin mengandung
potensi sedikitnya #( '+. Dipergunakan untuk mencegah tetanus pada bayi yang baru lahir
dengan mengimunisasi 0anita +sia <ubur (0+<) atau ibu
hamil/ juga untuk pencegahan tetanus pada ibu bayi. (Depkes 8'/ 4(($).
Ke"asan 6aksin
Kemasan Daksin dalam Dial. % Dial Daksin -- berisi %( dosis dan setiap % bo> Daksin terdiri
dari %( Dial. ?aksin -- adalah Daksin yang berbentuk cairan.
Kntraindikasi 6aksin ++
'bu hamil atau 0+< yang mempunyai gejala berat (pingsan) karena dosis pertama --.
(Depkes 8'/ 4(($).
)ifat 6aksin
?aksin -- termasuk Daksin yang sensiti@ terhadap beku ("ree#e SensitiveH7<) yaitu
golongan Daksin yang akan rusak bila terpapar/terkena dengan suhu dingin atau suhu
pembekuan. (Depkes 8'/ 4(($).
Kerusakan 6aksin
Keterpaparan suhu yang tidak tepat pada Daksin -- menyebabkan umur Daksin menjadi
berkurang dan Daksin akan rusak bila terpapar /terkena sinar matahari langsung.
F.0uku" "enjaga kesehatan dan berbat dala" syariat *sla"
'slam menetapkan tujuan pokok kehadirannya untuk memelihara agama/ jiwa/
akal/ jasmani/ harta/ dan keturunan.<etidaknya tiga dari yang disebut berkaitan
dengankesehatan. -idak heran jika ditemukan bahwa 'slam amat kayadengan tuntunan
kesehatan.
Paling tidak ada dua istilah literatur keagamaan yang digunakan untuk
menunjuk tentang pentingnya kesehatan dalampandangan 'slam.
%. Kesehatan/ yang terambil dari kata sehatE
4. 5@iat.
Keduanya dalam bahasa 'ndonesia/ sering menjadi kata majemuk sehat a@iat.
Dalam Kamus Besar Bahasa 'ndonesra/ kata Wa@iatW dipersamakan dengan WsehatW. 5@iat
diartikan sehat dan kuat/sedangkan sehat (sendiri) antara lain diartikan sebagai
keadaan baik segenap badan serta bagian&bagiannya (bebas dari sakit).Kalau sehat
diartikan sebagai keadaan baik bagi segenap anggota badan/ maka agaknya dapat
dikatakan bahwa mata yang sehat adalah mata yang dapat melihat maupun membaca
tanpa menggunakan kacamata. -etapi/ mata yang a@iat adalah yang dapat melihat dan
membaca objek&objek yang berman@aat serta mengalihkan pandangan dari objek&objek
yang terlarang/ karena itulah @ungsi yang diharapkan dari penciptaan mata. Dalam konteks
kesehatan @isik/ misalnya ditemukan sabda "abi
uhammad <aw.,
<esungguhnya badanmu mempunyai hak atas dirimu.
Demikian "abi <aw. menegur beberapa sahabatnya yang bermaksud melampaui batas
beribadah/ sehingga kebutuhan jasmaniahnya terabaikan dan kesehatannya terganggu.
OLIVIA OKTAVIANI P (110.2011.204) 1
Pembicaraan literatur keagamaan tentang kesehatan @isik/ dimulai dengan meletakkan
prinsip,
Pencegahan lebih baik daripada pengobatan.
Karena itu dalam konteks kesehatan ditemukan sekian banyak petunjuk Kitab
<uci dan <unah "abi <aw. yang pada dasarnya mengarah pada upaya pencegahan.
<alah satu si@at manusia yang secara tegas dicintai 5llah adalah orang yang menjaga
kebersihan. Kebersihan digandengkan dengan taubat dalam surat 5l&BaTarah (4), 444,
<esungguhnya 5llah senang kepada orang yang bertobat/dan senang kepada
orang yang membersihkan diri. -obat menghasilkan kesehatan mental/ sedangkan
kebersihan lahiriah menghasilkan kesehatan @isik.0ahyu kedua (atau ketiga) yang
diterima "abi uhammad <aw.
adalah, : Dan bersihkan pakaianmu dan tinggalkan segala macam kekotoran (I< 5l&
uddatstsir XR#Y, #&$)=.
*)L(, ,#,#'*$+(0K($ &,(+$.( &$+&K B#'-B(+
Berobat pada dasarnya dianjurkan dalam agama islam sebab berobat termasuk upaya
memelihara jiwa dan raga/ dan ini termasuk salah satu tujuan syariJat islam ditegakkan/
terdapat banyak hadits dalam hal ini/ diantaranyaE
%. Dari 5bu Darda berkata/ "abi shallallahu $alaihi %a sallam bersabda,

$&Sesungguhn'a (lloh menurunkan pen'akit beserta obatn'a, dan )ia *adikan setiap
pen'akit ada obatn'a, maka berobatlah kalian, tetapi *angan berobat dengan 'ang haram+&&
(;8.5bu Dawud ).R#/ dan disahihkan oleh al&5lbani dalam Shahih %a )ha&if al,-amiJ 4F#))
4. Dari +samah bin <yarik berkata/ ada seorang arab baduwi berkata kepada "abi
shallallahu $alaihi %a sallam,
! " # 9 : $ % &' &( )*
+ 8 # : , - " # 9 : . 9
$&.ahai Rosululloh, apakah kita berobat/, "abi bersabda,&&berobatlah, karena
sesungguhn'a (lloh tidak menurunkan pen'akit, kecuali pasti menurunkan obatn'a, kecuali
satu pen'akit ('ang tidak ada obatn'a,&& mereka bertan'a,&&apa itu&& / 0abi
bersabda,&&pen'akit tua+&& (;8.-irmid1i 4()./ dan disahihkan oleh al&5lbani dalam Sunan
Ibnu Ma*ah )#)F)
1. ,enjadi wajib dala" bebera!a kndisi:
a.2ika penyakit tersebut diduga kuat mengakibatkan kematian/ maka menyelamatkan jiwa
adalah wajib.
b.2ika penyakit itu menjadikan penderitanya meninggalkan perkara wajib padahal dia
mampu berobat/ dan diduga kuat penyakitnya bisa sembuh/ berobat semacam ini adalah
untuk perkara wajib/ sehingga dihukumi wajib.
c.2ika penyakit itu menular kepada yang lain/ mengobati penyakit menular adalah wajib
untuk mewujudkan kemaslahatan bersama.
d.2ika penyakit diduga kuat mengakibatkan kelumpuhan total/ atau memperburuk
penderitanya/ dan tidak akan sembuh jika dibiarkan/ lalu mudhorot yang timbul lebih banyak
OLIVIA OKTAVIANI P (110.2011.204) 1
daripada maslahatnya seperti berakibat tidak bisa mencari na@kah untuk diri dan keluarga/
atau membebani orang lain dalam perawatan dan biayanya/ maka dia wajib berobat untuk
kemaslahatan diri dan orang lain.
/. Berbat "enjadi sunnah/ "ustahab
2ika tidak berobat berakibat lemahnya badan tetapi tidak sampai membahayakan diri dan
orang lain/ tidak membebani orang lain/ tidak mematikan/ dan tidak menular / maka berobat
menjadi sunnah baginya.
1. Berbat "enjadi "ubah/ bleh
2ika sakitnya tergolong ringan/ tidak melemahkan badan dan tidak berakibat seperti kondisi
hukum wajib dan sunnah untuk berobat/ maka boleh baginya berobat atau tidak berobat
3. Berbat "enjadi "akruh dala" bebera!a kndisi
a. 2ika penyakitnya termasuk yang sulit disembuhkan/ sedangkan obat yang digunakan
diduga kuat tidak berman@aat/ maka lebih baik tidak berobat karena hal itu diduga kuat akan
berbuat sis& sia dan membuang harta.
b.2ika seorang bersabar dengan penyakit yang diderita/ mengharap balasan surga dari ujian
ini/ maka lebih utama tidak berobat/ dan para ulama membawa hadits 'bnu 5bbas dalam
kisah seorang wanita yang bersabar atas penyakitnya kepada masalah ini.
c.2ika seorang @ajir/rusak/ dan selalu dholim menjadi sadar dengan penyakit yang diderita/
tetapi jika sembuh ia akan kembali menjadi rusak/ maka saat itu lebih baik tidak berobat.
d.<eorang yang telah jatuh kepada perbuatan maksiyat/ lalu ditimpa suatu penyakit/ dan
dengan penyakit itu dia berharap kepada 5lloh mengampuni dosanya dengan sebab
kesabarannya.
Dan semua kondisi ini disyaratlkan jika penyakitnya tidak mengantarkan kepada
kebinasaan/ jika mengantarkan kepada kebinasaan dan dia mampu berobat/ maka berobat
menjadi wajib.
:. Berbat "enjadi haram
2ika berobat dengan sesuatu yang haram atau cara yang haram maka hukumnya haram/
seperti berobat dengan khomer/minuman keras/ atau sesuatu yang haram lainnya.
,e"aha"i KLB dala" !andangan *sla"
Dan apa saja musibah yang menimpa kamu/ maka adalah disebabkan oleh perbuatan
tanganmu sendiri/ dan 5llah memaa@kan sebagian besar (dari kesalahan&kesalahanmu).
(I.s. 5s&<yura, )()
Dalam sudut pandang wahyu 5llah terakhir/ musibah dan bencana ada kaitannya dengan
dosa atau maksiat yang dilakukan oleh manusia&manusia pendurhaka.Bencana alam berupa
letusan gunung api/ banjir bandang/ wabah penyakit/ kekeringan/ kelaparan/ kebakaran/ dan
lain sebagainya/ dalam pandangan alam 'slam ('slamic worldDiew)/ tidaklah sekedar
@enomena alam. 5l&IurJan menyatakan dengan lugas bahwa segala kerusakan dan musibah
yang menimpa umat manusia itu disebabkan oleh :perbuatan tangan mereka sendiri=. -entu
saja kata ZtanganJ sebatas simbol perbuatan dosa/maksiat/ karena suatu perbuatan maksiat
OLIVIA OKTAVIANI P (110.2011.204) 1
melibatkan panca indera/ dan juga dikendalikan dan diprogram sedemikian rupa oleh otak/
kehendak dan hawa na@su manusia. aksiat/ sebagaimana taat/ ada yang bersi@at
menentang tasyriJ 5llah seperti melanggar perkara yang haram/ dan ada yang bersi@at
menentang takwin 5llah (sunnatullah) seperti melanggar dan merusak alam lingkungan
Bahkan sebelum dunia mengenal karantina/ "abi uhammad <aw. telah menetapkan
dalam salah satu sabdanya/
5pabila kalian mendengar adanya wabah di suatu daerah/janganlah mengunjungi daerah
itu/ tetapi apabila kalian berada di daerah itu/ janganlah meninggalkannya

Anda mungkin juga menyukai