Anda di halaman 1dari 16

Visum et Repertum dan Prosedur

Pemeriksaan Kedokteran Forensik


Oleh :
Reza Oktarama Putra (0907101010096)
Ely Rahmayani Sirait (0907101010166)
Pembimbing : dr. H. Taufik Suryadi, Sp.F

mengenai hasil
pemeriksaan
medik
terhadap
manusia
dibuat oleh
dokter
permintaan
penyidik
Visum et
Repertum
Definisi VeR
(1) Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan
menangani seorang korban baik luka, keracunan
ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang
merupakan tindak pidana, ia berwenang
mengajukan permintaan keterangan ahli kepada
ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau
ahli lainnya
(2) Permintaan keterangan ahli sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) dilakukan secara tertulis,
yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk
pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat dan atau
pemeriksaan bedah mayat.
Dasar Hukum :
Pasal 133 KUHAP
menyebutkan:

Pasal 1
Pasal 2 ayat 1
Dasar Hukum :
Staatsblad ( Lembaran
Negara ) tahun 1937
No. 350
Barangsiapa dengan sengaja tidak menuruti
perintah atau permintaan yang dilakukan
menurut undang-undang oleh pejabat yang
tugasnya mengawasi sesuatu, atau oleh
pejabat berdasarkan tugasnya, demikian pula
yang diberi kuasa untuk mengusut atau
memeriksa tindak pidana; demikian pula
barangsiapa dengan sengaja mencegah,
menghalang-halangi atau mengga-galkan
tindakan guna menjalankan ketentuan,
diancam dengan pidana penjara paling lama
empat bulan dua minggu atau denda paling
banyak sembilan ribu rupiah
Sanksi hukum bila dokter
menolak permintaan penyidik,
dapat dikenakan sanki pidana :
Pasal 216 KUHP menyatakan :

Peranan dan Fungsi VeR
Visum et repertum turut berperan dalam proses pembuktian suatu
perkara pidana terhadap kesehatan dan jiwa manusia.


Struktur VeR, Setiap visum et repertum harus dibuat memenuhi ketentuan umum sebagai berikut:
Diketik di atas kertas berkepala surat instansi pemeriksa
Bernomor dan bertanggal
Mencantumkan kata Pro Justitia di bagian atas kiri (kiri atau tengah)
Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Tidak menggunakan singkatan,
terutama pada waktu mendeskripsikan temuan pemeriksaan
Ditandatangani dan diberi nama jelas
Berstempel instansi pemeriksa tersebut
Diperlakukan sebagai surat yang harus dirahasiakan
Hanya diberikan kepada penyidik peminta visum et repertum
Salinannya diarsipkan dengan mengikuti ketentuan arsip pada umumnya, dan disimpan
sebaiknya hingga 20 tahun
Konsep VeR itu
sendiri disusun
dalam
kerangka dasar
yang terdiri
dari:
Pro Justisia.
Pendahuluan
Pemeriksaan. Kesimpulan.
Penutup
Keterangan Terdakwa
Keterangan Saksi
Keterangan Ahli
Surat
Petunjuk
NILAI VeR
KUHAP 184 alat
bukti yang sah :
JENIS VeR
VeR pada org
hidup
VeR pada
perlukaan
VeR pada korban
kejahatan asusila
VeR pada
jenazah
Pemeriksaan
dalam
Pemeriksaan luar
dan dalam
Prosedur Pemeriksaan Jenazah
Pemeriksaan Luar
Pemeriksaan jenazah dengan mengamati kelainan yang
ditimbulkan oleh tindak kekerasan pada tubuh korban dan
kemudian dicatat dan dibuatkan deskripsi secara sistematis
dengan menggunakan titik-titik anatomis yang tetap pada tubuh
korban.

Fasilitas yang perlu dipersiapkan dalam
pemeriksaan luar jenazah
Meja pemeriksaan
Alat tulis dan alat ukur
Formulir pemeriksaan luar (laporan obduksi)
Wadah untuk pemeriksaan penunjang
Strip test narkoba
Autopsi atau Pemeriksaan Dalam
1
Autopsi anatomi
2
Autopsi Klinis
3
Autopsi Forensik
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai