Anisyah Achmad

Departement of Clinical Pharmacy, Major of Pharmacy

FKIK-UNSOED
Antibiotic: Chemical produced
by a microorganism that kills
or inhibits the growth of
another microorganism
Antimicrobial agent: Chemical
that kills or inhibits the growth
of microorganisms
Viruses use host enzymes inside host
cells
Fungi and protozoa have own eukaryotic
enzymes

The more similar the pathogen and host
enzymes, the more side effects the
antimicrobials will have

Pengawasan infeksi (Infection

Control Commitee).
Meminimalkan penggunaan
obat immunosupresif.
Identifikasi penyakit & kontrol
penyebaran.













ASPEK
FARMAKOLOGI
ANTI JAMUR
1.Infeksi sistemik (Mikosis
profunda) jarang,
berbahaya

2.Infeksi lokal jumlah >>


KLASIFIKASI INFEKSI JAMUR







Mikosis superfisial Mikosis Profunda
(Aspergilosis
paru)
1.AMFOTERISIN B
Bersifat fungistatik
/fungisidal
tergantung dosis &
sensivitivitas jamur


Absorpsi melalui saluran cerna
sedikit.
T 24 - 48 jam.
Kadar mantap dicapai setelah
beberapa bulan.
Dapat melewati plasenta,CSS &
vitreus.
Ekskresi melalui ginjal lambat sekali.

Infus kulit panas, keringatan,
sakit kepala, demam, flebitis
,penurunan
fungsi ginjal > 80% pasien ,dll.
Derajat kerusakan ginjal
tergantung dosis.
Efek toksik ginjal dapat ditekan
dengan pemberian bersama
flusitosin.

1.Terapi awal infeksi jamur
yang
mengancam kehidupan
2.Koksidiomikosis,Aspergilosis,
kandidiosis dll.
3.Obat terpilih (Drug of choice)
untuk Blastomikosis.


1.Selama pengobatan pasien harus di
rawat di rumah sakit
2.Monitoring ketat urinalisis, darah
dan
kimia darah (K,Mg,ureum dan
kreatinin)
menjelang tercapai dosis optimal
3.Bila terjadi insuffisiensi ginjal,terapi
stop


Spektrum sempit
Efektif untuk kriptokokosis,
kandidiasis, Aspergilosis
Bila diberikan bersama
Amfoterisin B bersifat
supraaditif.


Toksisitas < amfoterisin B
Dapat menimbulkan anemia,
leukopenia dan trombositopenia
Tidak bersifat nefrotoksik.
Keamanan pada ibu hamil belum
terbukti.

Spektrum luas
Terdiri dari : ketokonazol,
mikonazol, fluokonazol , dll.
Banyak digunakan sebagai anti
jamur sistemik.
Vorikonazol relatif baru,
tosisitas
lebih rendah.

1.Griseofulvin
in vitro efektif terhadap berbagai
jenis
jamur.
Absorpsi melalui sal cerna kurang
baik
Efek samping : Leukopenia &
granulo
sitopenia.
Sediaan tablet 125 mg & 500mg

2.Imidazol & triazol
3.Tolnaftat
4.Nistatin
Mekanisme kerja :
Nistatin + sterol perubahan
permeabilitas membran sel sel
kehilangan berbagai molekul
kecil


Asam benzoat & as salisilat
(whitfield) 2 : 1
Asam benzoat fungistatik
Asam salisilat keratolitik
Asam undesilenat
Haloprogin

Infeksi berat gol imidazol
Lesi hiperkeratosis kuku anti
jamur topikal + zat keratolitik
Infeksi jamur dgn tanda
radanghebat anti jamur +
kortikosteroid
Tinea versikolor selenium sulfid


Antiviral Drugs
Viruses are composed of nucleic acid,
protein capsid, and host membrane
containing virus proteins
Viruses live inside host cells and use many
host enzymes
Some viruses have unique enzymes for
DNA/RNA synthesis or protein cutting in
virus assembly
Figure 20.16a
Antiviral Drugs
Nucleoside and Nucleotide Analogs
Figure 20.16a
Figure 20.16b, c
Analogs Block DNA Synthesis
Antiviral Drugs
Enzyme Inhibitors
Inhibit assembly
Indinavir (HIV)
Inhibit attachment
Zanamivir (Influenza)
Inhibit uncoating
Amantadine (Influenza)
Antiviral Drugs
Enzyme Inhibitors
Interferons prevent spread of viruses to new
cells (Viral hepatitis)
Natural products of the immune system in viral
infections