Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA DASAR
Gerak Harmonik Sederhana


Disusun oleh

Nama : Ismail
NPM : 240110130109
Kelompok/shift : 1/TMIP B2
Hari/Tanggal : Rabu, 20 November 2013
Waktu : Pukul 15.00 17.00 WIB
Asisten : Koko Iwan Agus Kurniawan














LABORATORIUM FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2013
BAB 1
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Pada kehidupan sehari-hari banyak benda yang bergetar. Setiap getaran dari
benda tersebut memiliki periode dan frekuensinya masing-masing. Getaran dan
gelombang merupakan dua hal yang saling berkaitan. Gelombang, baik itu
gelombang air laut, gelombang gempa bumi, gelombang suara yang merambat di
udara; semuanya bersumber pada getaran. Dengan kata lain, getaran adalah
penyebab adanya gelombang. Getaran tersebut merupakan gerak bolak-balik yang
melalui titik keseimbangannya dan berlangsung secara periodik.
Pada saat suatu benda menjalani gerak periodik, maka posisi kecepatan,dan
percepatannya akan berulang dalam interval waktu yang sama. Salah satu jenis
gerak periodik memiliki persamaan gerak sebagai fungsi waktu berbentuk
sinusoidal yang disebut gerak harmonik atau gerak selaras. Gerak Harmonik
Sederhana dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu : Gerak Harmonik Sederhana
Linier seperti gerak horizontal/vertikal dari pegas dan Harmonik Sederhana
Angular, misalnya gerak bandul/ bandul fisis.
Dengan demikian, sangat jelaslah bahwa untuk banyak bidang ilmu fisika,
pengetahuan mengenai gerak harmonik ini amat penting untuk dipelajari.

1.2 Tujuan
Tujuan utama dari dilaksanakannya praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Mengungkapkan Hukum Hooke
2. Menyelesaikan soal-soal gerak harmonik sederhana
3. Menentukan tetapan gas dan massa efektif pegas dengan melakukan
percobaan ayunan pegas yang dibebani
4. Menentukan percepatan gravitasi dengan mengukur perpanjangan pegas
yang dibebani.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gerak Harmonik Sederhana
Gerak harmonik sederhana (GHS) adalah gerak periodik dengan lintasan
yang ditempuh selalu sama (tetap). Gerak harmonik sederhana juga merupakan
gerak bolak-balik suatu benda melewati titik keseimbangan. Gerak harmonik
sederhana dibagi menjadi 2, yaitu gerak harmonik sederhana linier dan gerak
harmonik sederhana angular.
Gerak harmonik sederhana (GHS) Linier, gerak ini terjadi pada gerak
penghisap dalam silinder gas, gerak osilasi air raksa/air dalam pipa U, gerak
horizontal/vertical dari pegas, dan sebagainya. Selanjutnya gerak harmonik
sederhana (GHS) angular, gerak ini terjadi pada gerak bandul/bandul fisis, osilasi
ayunan torsi, dan sebagainya.
Osilasi pada pegas terdapat dua macam, yaitu osilasi pada pegas yang
dipasang secara horizontal dan osilasi pada pegas yang digantung secara vertikal.
Berikut adalah contoh osilasi harmonis sederhana pada pegas yang digantung
secara vertikal.
Pada dasarnya osilasi alias getaran dari pegas yang digantungkan secara
vertikal sama dengan getaran pegas yang diletakan horisontal. Bedanya, pegas
yang digantungkan secara vertikal lebih panjang karena pengaruh gravitasi yang
bekerja pada benda.

2.2 Hukum Hooke
Hukum Hooke berbunyi: Jika gaya tarik tidak melampaui batas elastis
pegas, maka pertambahan panjangnya akan sebanding dengan gaya tariknya.
Pernyataan ini dikemukakan oleh Robert Hooke, oleh karena itu, pernyataan ini
dikenal sebagai Hukum Hooke. Hukum Hooke dapat dihitung dengan rumus:

F = k . L

dimana k merupakan konstanta pembanding atau tetapan dan L adalah
perubahan panjang. F merupakan gaya dengan satuan Newton. Hukum Hooke
berlaku untuk semua material padat, tetapi hanya berlaku hingga titik tertentu.
Jika gaya semakin diperbesar, obyek akan terus bertambah panjang dan akhirnya
putus.
Hukum Hooke juga masih berlaku untuk penekanan dan penarikan asalkan
tegangan tekan tidak terlalu besar. Bila batas proporsional tidak dilampaui,
perbandingan antara tegangan dengan regangan adalah konstan, dan hukum
Hooke sama dengan pernyataan bahwa dalam batas proporsional, modulus elastik
suatu bahan adalah tetap, tegantung hanya pada bahannya.

2.3 Tetapan Pegas
Gerakan harmonis itu terjadi karena dipengaruhi oleh gaya yang berasal dari
pegas. Gaya tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor dari besarnya
jarak simpangan yang diberikan pada pegas dan oleh faktor nilai tetapan pegas itu
sendiri. Tetapan pegas yaitu gaya luar yang menimbulkan perubahan bentuk
berbanding lurus dengan perubahan yang dialami benda tersebut. Faktor nilai
tetapan pegas ini juga dapat mempengaruhi periode yang dialami oleh pegas
tersebut sehingga juga dapat mempengaruhi frekuensi dari pegas tersebut.

2.4 Periode dan Frekuensi
Waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu lintasan bolak-balik disebut
Periode, sedangkan banyaknya getaran tiap satuan waktu disebut Frekuensi.
Hubungan antara periode (T) dan frekuensi (f) menurut pernyataan ini adalah :
T
f

1

Satuan frekuensi dalam SI adalah putaran per detik atau Hertz (Hz). Posisi
pada saat resultan gaya bekerja pada partikel yang bergetar sama dengan nol
disebut posisi seimbang.

2.5 Percepatan Gravitasi
Percepatan gravitasi adalah suatu objek yang berada pada permukaan laut
dikatakan equivalen dengan 1g, yang didefinisikan memiliki nilai 9.80665 m/s
2
.
Percepatan di tempat lain seharusnya dikoreksi dari nilai ini sesuai dengan
ketinggian dan juga pengaruh benda-benda bermassa besar di sekitarnya.
Percepatan gravitasi di Bandungmenurut pengukuran yang telah diteliti adalah
9,78 m/s
2
.




























BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Alat alat
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut.
1. Statip, sebagai penopang rangkaian alat dan bahan praktikum
2. Skala pelengkap statip, untuk membaca skala perubahan
3. 10 buah beban, sebagai pemberat
4. Tabung, sebagai tempat menaruh beban
5. Beban tambahan, untuk memberi beban pegas
6. Stopwatch, sebagai alat penghitung waktu
7. Kalkulator, sebagai alat pengolah data

3.2 Bahan bahan
Pegas spiral, sebagai alat yang diamati gerak harmoniknya

3.3 Prosedur Percobaan
Prosedur percobaan kali ini adalah sebagai berikut.
1. Mempersiapkan alat-alat yang digunakan dalam praktikum
2. Setelah alat siap, skala awal alat pegas tersebut dihitung, dengan massa
ember yang kosong
3. Selanjutnya, secara teratur 2 buah beban dimasukkan secara berkala ke
dalam tabung sampai semua beban masuk. Pada setiap penambahan beban,
dihitung sampai 10 getaran dan waktunya dihitung dengan stopwatch,
kemudian periodenya dicatat.
4. Kemudian percobaan selanjutnya dilakukan, yaitu percobaan penambahan
beban, pada percobaan ini beban satu per satu dimasukkan sampai 10
beban. Lalu setiap perubahan skala yang terjadi dicatat.
5. Setelah percobaan penambahan beban dilakukan, selanjutnya dilakukan
percobaan pengurangan beban. Secara perlahan setiap beban dikurangi
satu per satu sampai ember kosong. Pada setiap pengurangan beban,
perubahan skala yang terjadi diukur.
6. Setelah semua data didapatkan, kemudian dilakukan perhitungan a,b,dan r
dengan cara regresi menggunakan kalkulator.
7. Lalu tetapan pegasn dan percepatan gravitasi dihitung dengan
menggunakan rumus yang sudah ditentukan.
8. Hasil percepatan gravitasi yang diperoleh dibandingkan dengan percepatan
gravitasi yang sebenarnya.
9. Grafik percobaan 1 dan percobaan 2 dibuat.

























BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1 Hasil Percobaan
Data awal
Massa pegas = (5,63x10
-2
0,5x10
-3
)kg
Massa ember = (63,6x10
-3
0,5x10
-3
)kg
Massa beban = (5x10
-3
0,5x10
-3
)kg
M
1
=

(7,1x10
-3
0,5x10
-3
)kg


M
2
= (7,1x10
-3
0,5x10
-3
)kg
M
3
= (6,9x10
-3
0,5x10
-3
)kg
M
4
= (6,6x10
-3
0,5x10
-3
)kg
M
5
= (6,5x10
-3
0,5x10
-3
)kg
M
6
= (7,1x10
-3
0,5x10
-3
)kg
M
7
= (7x10
-3
0,5x10
-3
)kg
M
8
= (6,8x10
-3
0,5x10
-3
)kg
M
9
= (6,9x10
-3
0,5x10
-3
)kg
M
10
= (7,3x10
-3
0,5x10
-3
)kg

Tabel 1. Data Percobaan 1

Beban m0,5.10
-3

(kg)
t (10T)
0,5.10
-3
(s)
T= t/10 (s) T
2
(s
2
)
m
ember
64x10
-3
5,54 0,554 0,306916
m
ember
+m
1
+m
2
78,2x10
-3
6,84 0,684 0,467856
m
ember
++m
4
91,7x10
-3
7,20 0,720 0,5184
m
ember
++m
6
105,3x10
-3
7,42 0,742 0,550564
m
ember
++m
8
119,1x10
-3
7,69 0,769 0,591361
m
ember
++m
10
133,3x10
-3
8,05 0,805 0,648025
Sumber : Data hasil praktikum


a = 0,0828625328
b = 4,373324545
r = 0,9511693092
Y= 4,373x + 0,0829
K=

= 9,027
mpegas =

= 18x10
-3
kg

Tabel 2. Data Percobaan 2
Xember = X0 = ( 0 0,5x10
-3)
m ; g = 9,78 m/s
Beban F= m.g
(N)
(x
+
0,5.10
-2
)
(m)
(x
-
0,5.10
-2
)
(m)
(<x>0,5.
10
-2
) (m)
(x= <x> -
x
0
) (m)
m
1
0,0694 1,1 x10
-2
1x10
-2
1,05x10
-2
1,05x10
-2
m
1
+m
2
0,0765 1,8 x10
-2
1,9 x10
-2
1,85 x10
-2
1,85 x10
-2

m
1
++m
3
0,0816 2,8 x10
-2
2,9 x10
-2
2,85 x10
-2
2,85 x10
-2

m
1
++m
4
0,0856 3,9 x10
-2
3,8 x10
-2
3,85 x10
-2
3,85 x10
-2

m
1
++m
5
0,0912 4,5 x10
-2
4,6 x10
-2
4,55 x10
-2
4,55 x10
-2

m
1
++m
6
0,1036 5,3 x10
-2
5,6 x10
-2
5,45 x10
-2
5,45 x10
-2

m
1
++m
7
0,4723 6,3 x10
-2
6,3x10
-2
6,3x10
-2
6,3x10
-2

m
1
++m
8
0,5389 7,3 x10
-2
7,3x10
-2
7,3x10
-2
7,3x10
-2

0.306916
0.467856
0.5184
0.550564
0.591361
0.648025
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0 20 40 60 80 100 120 140
T


(
s

)

mtotal (x10
-3
) (kg)
Gambar 1. Grafik Hubungan Antara Massa Total dengan T
y =4,373x + 0,0829
m
1
++m
9
0,6064 8,3 x10
-2
8,1 x10
-2
8,2 x10
-2
8,2 x10
-2

m
1
++m
10
0,6777 9,1 x10
-2
9,1 x10
-2
9,1 x10
-2
9,1 x10
-2

Sumber : Data hasil percobaan

a = 0,02403148667
b =0,09440969523
r = 0,8997046485
Y= 0,094x + 0,024
g = b . K = 0,8521 m/s

4.2 Pembahasan
Praktikum gerak harmonik sederhana ini dilakukan untuk mengetahui
percepatan gravitasi pada suatu benda lalu membandingkannya dengan percepatan
gravitasi pada literatur.
Seperti kita ketahui, percepatan gravitasi adalah suatu objek yang berada pada
permukaan laut dikatakan equivalen dengan 1g, yang didefinisikan memiliki nilai
9.80665 m/s
2
. Percepatan di tempat lain seharusnya dikoreksi dari nilai ini sesuai
dengan ketinggian dan juga pengaruh benda-benda bermassa besar di sekitarnya.
Pada praktikum kali ini digunakan nilai g = 9,78 m/s
2
.
1.05
1.85
2.85
3.85
4.55
5.45
6.3
7.3
8.2
9.1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
<
X
>

x

1
0


0
,
5

x

1
0


(
m
)

F (N)
Gambar 2. Grafik Hubuongan Antara F dengan <x>
y =0,094x + 0,024
Setelah dilakukan praktikum,didapatkan nilai K sebesar 9,0271. Selain itu,
didapatkan juga nilai massa efektif pegas sebesar 2,5 x 10
-3
. Sedangkan massa
pegas sendiri adalah 18,9 x 10
-3
kg. Terjadi perbedaan yang tidak jauh antara
massa efektif dan massa pegas. Namun, didapatkan nilai percepatan gravitasi yang
cukup jauh dibandingkan nilai percepatan gravitasi literatur, yaitu 0,77 m/s
2
. Nilai
gravitasi yang didapatkan jauh lebih kecil disbanding nilai gravitasi dalam
literatur.
Hal tersebut dapat dialami karena terdapat beberapa faktor kesalahan dalam
menjalankan praktikum. Faktor - faktor tersebut adalah kurangnya tingkat
ketelitian praktikan, penghitungan waktu dengan stopwatch yang masih kurang
tepat, posisi penggaris tidak stabil sehingga sering berubah posisi, dan kesalahan
kesalahan teknis, seperti ember beban tidak stabil saat dilakukan percobaan.




















BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Hal yang dapat disimpulkan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut.
1. Hukum Hooke adalah hubungan antara gaya dan pertambahan panjangnya.
2. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan diperoleh hasil K sebesar
9,0271 N/m
2
.
3. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan diperoleh hasil massa efektif
sebesar 2,5 x 10
-2
, dengan massa pegas sebesar 18,9 x 10
-3
kg.
4. Nilai percepatan gravitasi yang didapatkan melalui praktikum sebesar g =
0,8521 m/s
2
jauh lebih kecil dibandingkan nilai percepatan gravitasi
literatur

5.2 Saran
1. Sebaiknya saat mengukur perubahan skala yang terjadi dilakukan seteliti
mungkin agar memperoleh hasil yang tepat.
2. Sebaiknya saat menggunakan stopwatch harus setepat mungking karena
ketepatan waktu sangat mempengaruhi hasil akhir dari percobaan gerak
harmonik sederhana.












DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, Douglas C. 2001.Fisika, Edisi kelima. Jakarta: Erlangga
Kurniawan, Ade.2011. Terdapat pada :
http://blogcahfisika.blogspot.com/2011/02/download-buku-buku-fisika-
dasar-dan.html (diakses pada 27 November 2013 pukul 20.45 WIB)
Satriawan, Mirza . 2007. Fisika Dasar . Yogyakarta . Universitas Gadjah Mada
Tipler, P.A.,1998, Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan), Jakarta :
Verawati, Adelina. 2009. Gerak Harmonik Sederhana. Terdapat pada :
http://adelinaverawati.blogspot.com/2009/12/gerak-harmonik-
sederhana.html. (diakses pada 27 November 2013pukul 20.37 WIB)
Viridi, Sparisoma .2010. Fisika Dasar Universitas . Bandung . FMIPA ITB
Warsito, Adi. 2009.Gerak Harmonis. Terdapat pada :
http://adiwarsito.wordpress.com (diakses pada tanggal 27 November 2013,
pukul 20.54 WIB.)
Weisstein, Erik W. 2008.Percepatan Gravitasi. Terdapat pada :
Http//www.gogle.co.id/id&q=percepatan+gravitasi. (diakses pada tanggal
27 November 2013, pukul 20.40 WIB.)
Young, Hugh D.2002.Fisika Universitas, Edisi Kesepuluh. Jakarta : Erlangga
Zaida. 2005. Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Bandung: Laboratorium Fisika

Anda mungkin juga menyukai