Anda di halaman 1dari 2

SH TERATE ADALAH ANUGERAH BAGI UMAT MANUSIA

Saat melatih kita pun harus sadar akan diri, bahwa tak selamanya cara mengemas latihan itu
harus kita samakan dimanapun tempat latihan berada, karena setiap tempat pastilah mempunyai
kebutuhan yang berbeda dalam menyesuaikan diri. Pelatih harus berfikir dan mengemas
bagaimana latihanya agar mampu diterima dengan baik di wilayah itu. Contoh : ketika tempat
latihan di sekolah/kampus , pelatih harus tahu bahwa yg dibutuhkan sekolah utamanya adalah
prestasi. apapun gonjang ganjing keadaan SH Terate di luar akan dapat tertutupi oleh prestasi
yg didapat anggotanya disekolah tersebut. cara model ini biasanya cocok diterapkan di wilayah
pusat pemerintahan semisal kota/ ibukota kec dll, seringnya di adakan penataran dan diklat
kepelatihan demi peningkatan mutu SDM pelatih sangat di butuhkan, juga adanya Try out dan
kejuaraan internal antar atlit / siswa sangat menunjang percepatan peningkatan kwalitasnya.
Sedangkan tempat latihan yang berada di dusun2, mushola atau balai desa seyogyanya pelatih
juga harus tahu bahwa yg utama bukan lah prestasi , namun akhlak atau etika siswa latihan
tersebut di masyarakat sekitarnya.
Hal itu jelas bahwa masyarakat tak akan memandang apakah orang itu juara atau jawara,
tarungnya bagus dll, bagaimanapun kemampuanya apabila etikanya kurang baik dimasyarakat
maka akan di cap buruk perguruanya. Semoga faktor kedewasaan yg terapkan sebagai salah
satu syarat untuk menjadi warga/pelatih di SH Terate akan mampu membuat terus
berkembangnya SH Terate dan dapat mengemas model latihan yang diterima hasil didikanya di
masyarakat.
Saling iri, dengki, sakit hati dan sifat egoisme sesama warga harus dihilangkan, apalagi
berkaitan dengan keinginan melatih (berebut ingin melatih) ataupun keinginan menjadi
Pengurus, karena hal itu akan merusak citra persaudaraan, bukan kebaikan yang akan kita
dapatkan namun kehancuran. Tansah mikul duwur, mendem jeru lan ojo sok gawe alane liyan,
opo alane gawe senenge liyan.
Orang SH Terate harus bangga apabila salah satu dari saudaranya kaya, harus bangga apabila
salah satu saudaranya pinter, dapat melatih menghasilkan juara2 digelanggang maupun orang
panutan di masyarakat . maknanya kita harus bisa berfikir untung saja yang kaya dulur/saudara
saya, untung saja yang pinter orang SH Terate, coba kalo orang lain dalam melatih misalnya,
bukankah malah akan menghasilkan pesilat2 yang tangguh yang bisa mengalahkan SH Terate
?..
Kembali ke pola pikir dasar saat kita siswa dulu, kenapa persaudaran sebagai bentuk organisasi
kita?? , kenapa bukan perguruan atau keluarga pesilat sebagai bentuk organisasi?? Jelas kita
semua sudah tahu, jawabanya : karena yang utama di SH Terate adalah rasa persaudaraan
sesama anggotanya, bukan pinter silatnya, bukan saktinya. Oleh karenanya sering di ibaratkan
walupun ada anggota/warga yang sudah tua renta tak bisa apa-apa , dalam SH Terate tetap di
anggap saudara atau anggota tetap, tidak begitu hal nya bila organisasi iti berbentuk perguruan
pencak silat, apabila sudah tua/ sudah tidak latihan dan tak bisa apa-apa maka akan di anggap
mantan pesilat. Sangat jauh berbeda dengan kondisi di SH Terate, tak ada mantan warga,
mantan pelatih, manta pesilat , yang ada semua adalah saudara baik tua maupun muda, baik
masih bisa silat maupun sudah tak bisa silat, baik masih melatih ataupun sudah tak melatih.
Sungguh sebuah anugerah bagi dunia ini kaguyubaning jagad wahyuning terate apabila
semua orang di dunia ini tahu pentingnya ajaran dan ilmu SH Terate dalam membentuk
kepribadian kehidupan sehari hari. Orang SH Terate takkan pernah memandang apapun
sukunya, apapun agamanya, apapun warna kulitnya, apapun golonganya ( partai, klub sepak
bola dll) selama dia mau dan bisa menjadi saudara di SH Terate maka akan di terima dengan
lapang dada dan ikhlas tanpa ada maksud dan kepentingan apapun pasaduluran kang ora ono
balung lan erine. Karenanya sering kita dengar ada jerih payah perjuangan saudara kita yang
melatih di pedalaman suku kalimantan, di pedalaman suku di papua, di timor leste, di ambon, di
Luar Negeri (salah satunya oleh TKW Hongkong) dll. Semua tak lepas dari tujuan mulia yaitu
menjadikan mereka saudara yang ikhlas tanpa mengharapkan imbalan materi apapun, tidak
pernah menuntut, yang ada dalam diri mereka hanyalah pengabdian untuk mengembangkan
PSHT.
Semoga orang orang seperti ini akan diangkat derajatnya oleh Tuhan YME nanti dengan
dimasukkan ke surganya di akhirat kelak.
Amiin.....

Anda mungkin juga menyukai