Anda di halaman 1dari 40

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai sumber daya manusia kita dituntut untuk mempunyai keahlian,
pengalaman dan kepekaan dalam mengatasi dan menghadapi berbagai
permasalahan dan tantangan yang terjadi di dunia kerja. Untuk dapat terjun ke
dunia kerja setelah lulus kuliah, setiap mahasiswa harus memiliki kesiapan dalam
menghadapi keprofesionalan pekerjaannya yang sesuai dengan bidang yang
digelutinya. Banyak sekali hal yang menjadi hambatan bagi seseorang yang belum
mengalami pengalaman kerja untuk terjun ke dunia pekerjaan, seperti halnya ilmu
pengetahuan yang diperoleh di kampus bersifat statis (pada kenyataannya masih
kurang adaptif atau kaku terhadap kegiatan kegiatan dalam dunia kerja yang
nyata), teori yang diperoleh belum tentu sama dengan praktek kerja di lapangan,
dan keterbatasan waktu dan ruang yang mengakibatkan ilmu pengetahuan yang
diperoleh masih terbatas.
Program studi ! "nalis #armasi dan $akanan #$%P" U&'"$
berusaha menghasilkan lulusan yang dapat bersaing dengan dunia kerja. "gar
dapat menghasilkan lulusan yang dapat bersaing di dunia kerja maka mahasiswa
perlu dibekali dengan ilmu(ilmu yang nantinya dapat diterapkan di dunia kerja,
namun keterampilan dan keahlian dalam suatu bidang tertentu hanya bisa
diperoleh apabila seseorang mempunnyai pengalaman dalam bidang tersebut.
)leh karena itu, mahasiswa dapat memperoleh pengalaman mengenai dunia kerja
1
*
melalui program praktek kerja lapangan yang ditawarkan oleh program studi !
"nalis #armasi dan $akanan #$%P" U&'"$.
Balai +iset dan Standardisasi Banjarbaru merupakan unit pelaksana teknis
di lingkungan ,ementerian Perindustrian berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada kepala Badan Penelitian dan Pengembangan %ndustri yang mana di
dalamnya terdapat laboratorium lingkungan yang berfungsi sebagai instalasi
pengujian kandungan kimia seperti pengujian logam berat pada suatu sampel air
yang dikirim oleh suatu perusahaan misalkan perusahaan batu bara ataupun
perusahaan kelapa sawit. -etapi sampel yang ada di Balai +iset dan Standardisasi
Banjarbaru adalah sampel yang berasal dari limbah pertambangan batu bara.
%ndustri pertambangan batu bara adalah salah satu industri yang berpotensi
menghasilkan air asam tambang. Batu bara biasanya berasosiasi dengan mineral
sulfida seperti pirit, pirotit dan kalkopirit, sehingga apabila lapisan tersebut
disingkap untuk mengambil batubara, maka senyawa tersebut akan teroksidasi
oleh air dan udara sehingga terbentuklah air asam tambang yang mengandung
asam sulfat yang diakselerasi mikroorganisme yang hidup pada p. rendah. Sifat
asam dapat memi/u terbentuknya logam(logam reaktif yaitu dalam bentuk ionnya,
dengan demikian akan menimbulkan pen/emaran logam pada lingkungan
perairan.
B. Tujuan
-ujuan dari kerja praktek ini adalah 0
1. Se/ara umum, untuk mendapat pengalaman se/ara langsung aplikasi ilmu
dalam skala industri dan menambah pengetahuan mengenai proses(proses
standarisasi pada suatu industri.
!
*. Se/ara khusus, untuk melakukan analisis kualitas air sungai dan air limbah
yang ada di tempat magang, yang meliputi uji -SS, p., 1) dan /emaran
logam (#e, $n dan 2n).
C. Manfaat
$anfaat yang diperoleh dari kerja praktek ini antara lain 0
1. Bagi mahasiswa yaitu dapat mengetahui /ara pengujian sampel air sungai
dan air limbah dengan berbagai parameter serta pengujian sampel yang
ada di Balai +iset dan Standardisasi %ndustri Banjarbaru.
*. Bagi %nstansi Balai +iset dan Standardisasi %ndustri Banjarbaru, yaitu
adanya tempat untuk sharing mengenai metode(metode yang diterapkan
di sana dengan metode yang dilakukan di kampus pada saat praktikum
ataupun penelitian.
!. Bagi Program Studi dan #akultas, yaitu terbukanya jaringan kemitraan
yang harapannya dapat bekerja sama dalam hal riset dan teknologi yang
dimiliki.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM INSTANSI BARISTAND INDUSTRI
A. Sejarah Dan Perkemangann!a
Balai +iset dan Standardisasi %ndustri ini berlokasi di 4alan Panglima
Batur Barat &omor *, Banjarbaru ,alimantan Selatan. Bangunan tersebut
didirikan di atas tanah seluas 5.617 m
*
. Selain di ,alimantan Selatan, balai ini
juga ditemui di "/eh, $edan, Padang, Palembang, 'ampung, $anado, "mbon,
Pontianak, Samarinda, dan Surabaya. Sebelum akhirnya menjadi Baristand
%ndustri Banjarbaru, balai ini telah mengalami beberapa kali pergantian nama.
Pada tahun 1671, balai ini dinamakan Balai Penyelidikan ,imia Perwakilan
Bogor di Banjarmasin, kemudian mengalami perubahan nama pada tahun 165!
menjadi Balai Penelitian ,imia Banjarbaru, dan berlanjut pada tahun 1689
berganti nama kembali menjadi Balai Penelitian dan Pengembangan %ndustri
(Balai %ndustri) Banjarbaru, hingga kemudian menjadi Balai +iset dan
Standardisasi %ndustri dan Perdagangan (Baristand %ndag) Banjarbaru pada tahun
*99*, dan pada tahun *997 melalui peraturan $enteri Perindustrian +.%. &o.
36:$(%&:P;+:7:*997, dengan nama Balai +iset dan Standardisasi %ndustri
(Baristand %ndustri) Banjarbaru sampai sekarang.
Balai +iset dan Standardisasi %ndustri Banjarbaru merupakan balai yang
memiliki tugas pokok untuk melaksanakan riset dan standardisasi serta sertifikasi
di bidang industri. Selain itu, balai ini berfungsi juga sebagai 0
1. Pemasaran, promosi, pelayanan informasi, penyebarluasan, dan
pendayagunaan hasil riset:litbang.
3
<
*. Perumusan dan penerapan standar, pengujian, dan sertifikasi dalam bidang
bahan baku, bahan penolong proses peralatan:mesin, dan hasil produk.
!. Pengembangan teknologi, dan penanggulangan pen/emaran industri.
3. Penyusunan program dan pengembangan kompetensi di bidang jasa
riset:litbang.
<. Pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, tata persuratan,
perlengkapan, kearsipan, rumah tangga, koordinasi penyusunan bahan ren/ana
dan program, penyiapan bahan e=aluasi dan pelaporan Baristand %ndustri.
"e#ala
Bala$
Sek%$
Pengemangan
&a%a Tekn$%
Sek%$
Pr'gram Dan
Pengemangan
"'m#eten%$
Su Bag$an
Tata U%aha
Sek%$
Stan(ar($%a%$
Dan
Sert$f$ka%$
"el'm#'k
&aatan
)ung%$'nal
Sek%$
Tekn'l'g$
In(u%tr$
7
B. *$%$ (an M$%$ Tem#at "erja Praktek
*$%$
$enjadi pusat riset yang unggul dan terper/aya dalam memperkuat
industri pengolahan sumber daya alam, khususnya kayu, rotan, bambu, dan hasil
hutan lainnya.
M$%$
1. $enghasilkan penelitian, perekayasaan, testing, standardisasi dan
pelatihan teknologi pengolahan sumber daya alam (kayu, rotan, bambu) yang
memiliki nilai tanggung jawab sosial serta ramah lingkungan.
*. $endorong terwujudnya penguasaan teknologi yang bermanfaat bagi
industri khususnya %,$, dalam meningkatkan nilai tambah dan daya saing.
!. $emberikan jasa layanan yang berkualitas di bidang pengujian,
konsultasi, teknologi produk:proses, standardisasi, sertifikasi,
penganggulangan pen/emaran industri dan inkubasi bisnis serta informasi
teknologi.
3. $enjamin kemitraan dengan industri, lembaga litbang, perguruan tinggi,
dan lembaga lain di dalam maupun di luar negeri.
C. "eg$atan Un$t Tem#at "erja
a. Per%'n$l
Baristand %ndustri Banjarbaru didukung oleh personil sebanyak 76 orang
P&S dan 7 orang kontrak dari berbagai tingkatan pendidikan dan disiplin ilmu.
Peningkatan kemampuan personil dilakukan melalui berbagai jenjang pendidikan
dan diklat di bidang teknologi
5
. )a%$l$ta%
#asilitas yang terdapat di Baristand %ndustri meliputi fasilitas fisik berupa 0
". >edung
Balai memiliki luas lantai 1.8!5 m
*
dan berada di atas tanah seluasnya kira
kira 5.617 m
*
.
".1 'aboratorium Pengujian
1. 'aboratorium Pengujian ,ayu dan +otan
*. 'aboratorium Pengujian $akanan dan $inuman
!. 'aboratorium Pengujian 'ingkungan
3. 'aboratorium Pengujian Pupuk dan Bahan >alian
<. 'aboratorium Pengujian $ikrobiologi
7. 'aboratorium Proses
".* Perpustakaan
Untuk mendukung kegiatannya, Balai memiliki perpustakaan yang
dilengkapi dengan 7.956 meliputi buku(buku ilmiah, laporan hasil penelitian,
dan majalah ilmiah, ?arung %nformasi -eknologi (?arintek).
B. Peralatan laboratorium, di antaranya 0
Peralatan yang digunakan untuk mendukung kegiatan adalah 0
1. Bidang ,imia 0 AAS, Spectrophotometer,
Flamephotometer, Bomb Calorimeter@ dll.
*. Bidang #isika:Bangunan:,ayu 0 UTM,
$esin Aus, Moisture Tester, Humidifer Chamber, Veneer, Lathe, Hot ress,
dll.
8
!. Bidang >as ;misi 0 !as "mfinger,
Automatic !as ortable Anal#$er, High Volume Sampler, dll.
+. &a%a Pela!anan Tekn$% ,&PT-
4asa pelayanan teknis yang dapat diberikan oleh balai kepada masyarakat
adalah 0
.. Penel$t$an (an Pengemangan
$ampu memberikan jasa pelayanan teknis di bidang penelitian dan
pengembangan (bahan baku, proses, produk, peralatan, dan pen/emaran) untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi dunia usaha.
/. Pela!anan Tekn$% 0#era%$'nal
apat memberikan pelatihan dalam bidang 0
1. -eknologi Proses
*. -eknik Sampling
!. Pengujian (bahan, produk dan limbah)
1. Penguj$an
1. Bahan dan produk makanan dan minuman
*. ,ayu, produk kayu dan bahan bangunan non logam lainnya.
!. 'imbah %ndustri (padat, /air, gas emisi dan ambient)
3. "neka komoditi
<. $ikrobiologi (%& coli, coliform, -P1, salmonella, kapang, dll)
2. "'n%ulta%$
$emberikan konsultasi di bidang 0
1. -eknologi
*. Sistem $anajemen $utu
6
!. Standardisasi
3. Sampling dan Pengawasan $utu
<. Perekayasaan Peralatan (-->).
3. Stan(ar($%a%$ (an #enga4a%an mutu #r'(uk
1. Penyiapan +an/angan S&%
*. Penerapan dan Pengawasan S&%
!. Sampling Produk
5. Pereka!a%aan
Perekayasaan peralatan teknologi tepat guna untuk meningkatkan
produkti=itas %,$ (alat pengering pellet ikan, pengering hortikultura, mesin
pembelah batu aji, pen/etak amplang, dll).
6. Akre($ta%$ La'rat'r$um
'aboratorium Penguji Balai +iset dan Standardisasi %ndustri Banjarbaru
telah menerapkan %S) >uide *< dan mendapatkan akreditasi dari ,omite
"kreditasi &asional (,"&) terhitung sejak tanggal *9 )ktober *911 dengan &o.
"kreditasi 'P ( <3! %&. Untuk meningkatkan mutu uji dan memberikan
kepuasan bagi pelanggan, maka laboratorium menerapkan %S) 159*<(*998
19
BAB III
MET0DE "ER&A PRA"TE"
A. 7aktu Pelak%anaan
,erja praktek ini dilakukan selama minimal <9 hari kerja mulai tanggal
*9 4anuariA9< "pril *913 dan bertempat di 'aboratorium Balai +iset an
Standardisasi %ndustri Banjarbaru dengan alamat 4l. Panglima Batur Barat
&o. *, Banjarbaru. ,erja Praktek dimulai dari pukul 95.!9(17.99 ?%-" pada
hari kerja Senin sampai 4umBat.
B. Bentuk "erja Praktek
Bentuk kerja praktek yang dilakukan oleh mahasiswa adalah magang,
dimana mahasiswa ikut melakukan pekerjaan yang biasa dilakukan staf di
laboratorium khususnya dalam analisis sampel. ,egiatan kerja praktek
mahasiswa meliputi pemeriksaan sampel di laboratorium, namun lebih
menekankan pada pemeriksaan kandungan kimia terhadap sampel. .asil
pemeriksaan ini digunakan sebagai e=aluasi terhadap pengendalian mutu
laboratorium yang dilakukan se/ara berkala.
Bentuk kerja praktek magang mahasiswa untuk memperoleh berbagai
informasi dan analisa kualitas sampel dari berbagai sumber serta merasakan
kondisi suasana dunia kerja, sehingga dalam kegiatannya mahasiswa tidak
bisa lepas dari staf laboratorium yang membantu mahasiswa dalam
melakukan pemeriksaan sampel di laboratorium. alam melakukan praktek,
mahasiswa dibimbing sehingga bisa mengetahui apa yang harus dilakukan
dalam melakukan praktek.
19
11
C. Pr'%e(ur "erja
C... Uj$ #a(atan ter%u%#en%$ t'tal ,total suspended solid8TSS- ,SNI 95:
5;<;.1=/992-
A. Pr$n%$#
1ontoh uji yang telah homogen disaring dengan kertas saring yang telah
ditimbang. +esidu yang tertahan pada saringan dikeringkan sampai men/apai
berat konstan pada suhu 19!1 sampai dengan 19<1. ,enaikan berat saringan
mewakili padatan tersuspensi total (-SS). 4ika padatan tersuspensi mengahambat
saringan dan memperlama penyaringan, diameter pori(pori saringan perlu
diperbesar atau mengurangi =olume /ontoh uji. Untuk memperoleh estimasi -SS,
dihitung perbedaan antara padatan terlarut total dan padatan total.
B. Bahan
a) ,ertas saring
b) "ir suling.
C. Peralatan
a) esikator yang berisi silika gel.
b) )=en, untuk pengoperasian pada suhu 19!1 sampai dengan 19<1.
/) -imbangan analitik dengan ketelitian 9,1 mg.
d) Pengaduk magnetik.
e) Pipet =olume.
f) >elas ukur.
g) 1awan aluminium.
h) /awan porselen:/awan !ooch.
i) Penjepit.
1*
j) ,a/a arloji.
k) Pompa =a/um.
D. Per%$a#an (an #enga4etan +'nt'h uj$
a- Per%$a#an +'nt'h uj$
>unakan wadah gelas atau botol plastik polietilen atau yang setara.
- Penga4etan +'nt'h
"wetkan /ontoh pada suhu 31 untuk meminimalkan dekomposisi
mikrobiologikal terhadap padatan. 1ontoh uji sebaiknya disimpan tidak
lebih dari *3 jam.
E. Pr'%e(ur
a) 'akukan penyaringan dengan peralatan =akum. Basahi saringan dengan sedikit
air suling.
b) "duk /ontoh uji dengan pengaduk magnetik untuk memperoleh /ontoh uji
yang lebih homogen.
/) Pipet /ontoh uji dengan =olume tertentu, pada waktu /ontoh diaduk dengan
pengaduk magnetik.
d) 1u/i kertas saring atau saringan dengan ! C 19 m' air suling, biarkan kering
sempurna dan lanjutkan pengeringan dengan =akum selama ! menit agar
diperoleh penyaringan sempurna.
e) Pindahkan kertas saring se/ara hati(hati dari peralatan penyaring dan
pindahkan ke wadah timbangan aluminium sebagai penyangga.
f) ,eringkan dalam o=en selama 1 jam pada suhu 19!1(19<1, dinginkan dalam
desikator untuk menyeimbangkan suhu dan timbang.
1!
g) Ulangi tahapan pengeringan, pendinginan dalam desikator dan lakukan
penimbangan sampai diperoleh berat konstan atau sampai perubahan berat
lebih ke/il dari 3D terhadap penimbangan sebelumnya atau lebih ke/il dari
9,< g.
C./. Uj$ (erajat kea%aman ,#H- ,SNI 95:5;<;...=/992-
A. Pr$n%$#
$etode pengukuran p. berdasarkan pengukuran aktifitas ion hidrogen
se/ara potensiometri:elektrometri dengan menggunakan p. meter.
B. Bahan
'arutan penyangga (buffer) 3, buffer 5, dan buffer 19.
C. Peralatan
a) p. meter dengan perlengkapannya.
b) Pengaduk gelas atau magnetik.
/) >elas piala *<9 m'.
d) ,ertas tissue.
e) -imbangan analitik.
f) -ermometer.
D. Per%$a#an #enguj$an
'akukan kalibrasi alat p. meter dengan larutan penyangga sesuai instruksi
kerja alat. Untuk /ontoh uji yang mempunyai suhu tinggi, kondisikan /ontoh uji
sampai suhu kamar.
E. Pr'%e(ur
a) ,eringkan dengan kertas tissue selanjutnya bilas elektroda dengan air suling.
b) Bilas elektroda dengan /ontoh uji.
13
/) 1elupkan elektroda ke dalam /ontoh uji sampai p. meter menunjukan
pemba/aan yang tetap.
d) 1atat hasil pemba/aan skala atau angka pada tampilan dari p. meter.
C.1. Anal$%$% C0D
A. Pr$n%$#
Senyawa organik dan anorganik, terutama organik dalam /ontoh uji
dioksidasi oleh 1r
*
)
5
*(
dalam refluks tertutup menghasilkan 1r
!E
. 4umlah oksidan
yang dibutuhkan dinyatakan dalam ekui=alen oksigen ()
*
mg:') diukur se/ara
spektrofotometri sinar tampak. 1r
*
)
5
*(
kuat mengabsorpsi pada panjang
gelombang 3*9 nm dan 1r
!E
kuat mengabsorpsi pada panjang gelombang 799 nm.
Untuk nilai 1) 199 mg:' sampai dengan 699 mg:' kenaikan 1r
!E
ditentukan pada panjang gelombang 799 nm. Pada /ontoh uji dengan nilai 1)
yang lebih tinggi, dilakukan pengen/eran terlebih dahulu sebelum pengujian.
Untuk nilai 1) lebih ke/il atau sama dengan 69 mg:' penurunan konsentrasi
1r
*
)
5
*(
ditentukan pada panjang gelombang 3*9 nm.
B. Bahan
a) "ir bebas organik@
b) 'igestion solution pada kisaran konsentrasi tinggi.
-ambahkan 19,*17 g yang ,
*
1r
*
)
5
telah dikeringkan pada suhu 1<9
F1 selama * jam ke dalam <99 m' air suling. -ambahkan 175 m'

.
*
S)
3
pekat dan !!,! g .gS)
3
. 'arutkan dan dinginkan pada suhu ruang dan
en/erkan sampai 1999 m'.
/) 'arutan pereaksi asam sulfat
1<
'arutkan 19,1* g serbuk atau kristal "g
*
S)
3
ke dalam 1999 m'
.*S)3
pekat. "duk hingga larut.
d) "sam sulfamat (&.
*
S)
!
.)
igunakan jika ada gangguan nitrit. -ambahkan 19 mg asam sulfamat
untuk setiap mg &)
*
(& yang ada dalam /ontoh uji.
e) 'arutan baku ,alium .idrogen #talat (.))11
7
.
3
1)),, ,.P) G 1) <99
mg )
*
:'
>erus perlahan ,.P, lalu keringkan sampai berat konstan pada suhu
119
F
1. 'arutkan 3*< mg ,.P ke dalam air bebas organik dan tepatkan
sampai 1999 m'. 'arutan ini stabil bila disimpan dalam kondisi dingin pada
temperatur 3 F1 H * F1 dan dapat digunakan sampai 1 minggu selama tidak
ada pertumbuhan mikroba.
C. Alat
a) Spektrofotometer sinar tampak (399 nm sampai dengan 599 nm)@
b) ,u=et@
/) 'igestion (essel, lebih baik gunakan kultur tabung borosilikat dengan ukuran
17 mm C 199 mm@ *9 mm C 1<9 mm atau *< mm C 1<9 mm bertutup ulir.
"tau alternatif lain, gunakan ampul borosilikat dengan kapasitas 19 m'
(diameter 16 mm sampai dengan *9 mm)@
d) Pemanas dengan lubang(lubang penyangga tabung )heating bloc*+
e) Buret@
f) 'abu ukur <9,9 @ 199,9 @ *<9,9 @ <99,9 dan 1999,9 m'@
g) Pipet =olumetrik <,9@ 19,9@ 1<,9@ *9,9 dan *<,9 m'@
h) >elas piala@
17
i) Magnetic stirrer@ dan
j) -imbangan analitik dengan ketelitian 9,1 mg.
D. Per%$a#an (an #enga4etan +'nt'h uj$
a. Per%$a#an +'nt'h uj$
a. homogenkan /ontoh uji@
b. /u/i digestion (essel dan tutupnya dengan .
*
S)
3
*9 D sebelum
digunakan@
. Penga4etan +'nt'h uj$
Bila /ontoh uji tidak dapat segera diuji, maka /ontoh uji diawetkan dengan
menambahkan .
*
S)
3
pekat sampai p. lebih ke/il dari * dan disimpan dalam
pendingin pada temperatur 3 F1 H * F1 dengan waktu simpan maksimum yang
direkomendasikan 5 hari.
+. Pemuatan larutan kerja
Buat deret larutan kerja dari larutan induk ,.P dengan 1 (satu) blanko
dan minimal ! kadar yang berbeda se/ara proporsional yang berada pada rentang
pengukuran.
E. Pr'%e(ur "erja
a. #r'%e% digestion
1) pipet =olume /ontoh uji atau larutan kerja, tambahkan digestion solution
dan tambahkan larutan pereaksi asam sulfat yang memadai ke dalam
tabung atau ampul, seperti yang dinyatakan dalam tabel berikut0
-abel 1 A 1ontoh uji dan larutan pereaksi untuk berma/am(ma/am
digestion (essel
15
'igestion Vessel
1ontoh
uji (m')
'igestion
solution (m')
'arutan
pereaksi asam
sulfat (m')
-otal =olume
(m')
-abung kultur
17 C 199 mm *,<9 1,<9 !,< 5,<
*9 C 1<9 mm <,99 !,99 5,9 1<,9
*< C 1<9 mm 19,99 7,99 13,9 !9,9
Standar "mpul0
19 $l *,<9 1,<9 !,< 5,<
*) tutup tabung dan ko/ok perlahan sampai homogen@
!) letakkan tabung pada pemanas yang telah dipanaskan pada suhu 1<9 F1,
lakukan refluks selama * jam.
. Pemuatan kur>a kal$ra%$
,ur=a kalibrasi dibuat dengan tahapan sebagai berikut0
1. hidupkan alat dan optimalkan alat uji spektrofotometer sesuai petunjuk
penggunaan alat untuk pengujian 1). "tur panjang gelombangnya pada
799 nm atau 3*9 nm@
*. ukur serapan masing(masing larutan kerja kemudian /atat dan plotkan
terhadap kadar 1)@
C.2. Anal$%$% l'gam Mn ,mangan- ,SNI 5;<;.3=/99;-
A. Pr$n%$#
"nalit logam mangan dalam nyala udara(asetilen diubah menjadi bentuk
atomnya, menyerap energi radiasi elektromegnetik yang berasal dari lampu katoda
dan besarnya serapan berbanding lurus dengan kadar analit.
B. Bahan
a) "ir bebas mineral.
b) "sam nitrat (.&)
!
) pekat.
/) 'ogam mangan ($n) dengan kemurnian minimum 66,<D.
18
d) >as asetilen (1
*
.
*
) .P dengan tekanan minimum 199 psi.
e) 'arutan pengen/er .&)
!
9,9< $.
'arutkan !,< m' .&)
!
pekat ke dalam 1999 m' air bebas mineral dalam gelas
piala.
f) 'arutan pen/u/i .&)
!
<D (=:=).
-ambahkan <9 m' asam nitrat pekat ke dalam 899 m' air bebas mineral ke
dalam gelas piala 1999 m', lalu tambahkan air bebas mineral hingga 1999 m'
dan homogenkan.
g) 'arutan kalsium
'arutkan 7!9 mg kalsium karbonat (1a1)
!
) dalam <9 m' .1l (1E<). Bila
perlu larutan didihkan untuk menyempurnakan larutan. inginkan dan
en/erkan dengan air bebas mineral hingga 1 liter.
h) Udara tekan.
C. Peralatan
a) Spektrofotometer Serapan "tom (SS")(nyala.
b) 'ampu katoda berongga (Hollo, Cathode Lamp:.1') mangan.
/) >elas piala 199 dan *<9 m'.
d) Pipet =olumetrik 19,9 dan <9,9 m'.
e) 'abu ukur <9,9@ 199,9@ dan 1999 m'.
f) %rlenme#er 199 m'.
g) 1orong gelas.
h) ,a/a arloji.
i) Pemanas listrik.
j) Seperangkat alat saring =akum.
16
k) ,ertas saring ,hatman 39@ dengan ukuran pori 9,3< Im.
l) -imbangan analitik dengan ketelitian 9,9991 g.
m)'abu semprot.
D. Penga4etan +'nt'h uj$
Bila /ontoh uji tidak dapat segera diuji, maka /ontoh uji diawetkan dengan
penambahan .&)
!
sampai p. kurang dari * dengan waktu simpan maksimal 7
bulan.
E. Per%$a#an #enguj$an
a. Per%$a#an +'nt'h uj$ mangan terlarut
Siapkan /ontoh uji yang telah disaring dengan saringan membran berpori
9,3< Im dan diawetkan. 1ontoh uji siap diukur.
. Per%$a#an +'nt'h uj$ mangan t'tal
a. $asukkan <9,9 m' /ontoh uji yang sudah diko/ok sampai homogen ke dalam
gelas piala 199 m' atau %rlenme#er 199 m'.
b. -ambahkan < m' .&)
!
pekat, bila menggunakan gelas piala, tutup dengan
ka/a arloji dan bila dengan erlenme#er gunakan /orong sebagai penutup.
/. Panaskan perlahan(lahan sampai sisa =olumenya 1< m' sampai dengan *9 m'.
d. itambahkan <9,9 m' air suling.
e. 1ontoh uji siap diukur serapannya.
+. Pemuatan larutan $n(uk l'gam mangan .99 mg Mn8L
1) -imbang H 9,199 g logam mangan, masukan ke dalam labu ukur 1999,9 m'.
*) -ambahkan 19 m' .1l

pekat dan 1 m' .&)
!
pekat hingga larut.
!) -ambahkan air bebas mineral hingga tepat tanda tera dan homogenkan.
*9
3) .itung kembali kadar sesungguhnya berdasarkan hasil penimbangan.
(. Pemuatan larutan aku l'gam mangan .9 mg8L
1) Pipet 19,9 m' larutan induk 199 mg $n:', masukan ke dalam labu ukur 199,9
m'.
*) -epatkan dengan larutan pengen/er sampai tanda batas dan homogenkan.
e. Pemuatan larutan kerja l'gam mangan
Buat deret larutan kerja dengan satu blanko dan minimal ! kadar yang
berbeda se/ara proporsional dan berada pada rentang pengukuran.
). Pr'%e(ur (an #emuatan kur>a kal$ra%$
a) )ptimasikan alat SS" sesuai petunjuk pengguanaan alat.
b) Ukur masing(masing larutan kerja yang telah dibuat pada panjang gelombang
*56,< nm.
/) 'akukan pembilasan pada selang aspirator dengan larutan pengen/er.
d) Buat kur=a kalibrasi untuk mendapatkan persamaan garis regresi.
e) 'anjutkan dengan pengukuran /ontoh uji yang sudah dipersiapkan.
C.3. Anal$%$% l'gam )e ,SNI 5;<;.2=/99;-
A. Pr$n%$#
"nalit logam besi dalam nyala udara(asetilen diubah menjadi bentuk
atomnya, menyerap energi radiasi elektromegnetik yang berasal dari lampu katoda
dan besarnya serapan berbanding lurus dengan kadar analit.
B. Bahan
1. "ir bebas mineral.
*. "sam nitrat (.&)
!
) pekat.
!. 'arutan standar logam besi (#e).
*1
3. >as asetilen (1
*
.
*
) .P dengan tekanan minimum 199 psi.
<. 'arutan pengen/er .&)
!
<D (=:=).
-ambahkan <9 m' asam nitrat pekat ke dalam 899 m' air bebas mineral ke
dalam gelas piala 1999 m', lalu tambahkan air bebas mineral hingga 1999 m'
dan homogenkan.
7. 'arutan pen/u/i .&)
!
<D (=:=).
-ambahkan <9 m' asam nitrat pekat ke dalam 899 m' air bebas mineral ke
dalam gelas piala 1999 m', lalu tambahkan air bebas mineral hingga 1999 m'
dan homogenkan.
5. 'arutan kalsium
'arutkan 7!9 mg kalsium karbonat (1a1)
!
) dalam <9 m' .1l (1E<). Bila
perlu larutan didihkan untuk menyempurnakan larutan. inginkan dan
en/erkan dengan air bebas mineral hingga 1 liter.
8. Udara tekan.
C. Peralatan
a) Spektrofotometer Serapan "tom (SS")(nyala.
b) 'ampu katoda berongga (Hollo, Cathode Lamp:.1') besi.
/) >elas piala 199 m' dan *<9 m'.
d) Pipet =olumetrik 19,9 m' dan <9,9 m'.
e) 'abu ukur <9,9@ 199,9@ dan 1999 m'.
f) %rlenme#er 199 m'.
g) 1orong gelas.
h) ,a/a arloji.
i) Pemanas listrik.
**
j) Seperangkat alat saring =akum.
k) ,ertas saring ,hatman 39@ dengan ukuran pori 9,3< Im.
l) -imbangan analitik dengan ketelitian 9,9991 g.
m)'abu semprot.
D. Penga4etan +'nt'h uj$
Bila /ontoh uji tidak dapat segera diuji, maka /ontoh uji diawetkan dengan
penambahan .&)
!
sampai p. kurang dari * dengan waktu simpan maksimal 7
bulan.
E. Per%$a#an #enguj$an
a. Per%$a#an +'nt'h uj$ e%$ terlarut
Siapkan /ontoh uji yang telah disaring dengan saringan membran berpori
9,3< Im dan diawetkan. 1ontoh uji siap diukur.
. Per%$a#an +'nt'h uj$ e%$ t'tal
1) $asukkan <9,9 m' /ontoh uji yang sudah diko/ok sampai homogen ke dalam
gelas piala 199 m' atau %rlenme#er 199 m'.
*) -ambahkan < m' .&)
!
pekat, bila menggunakan gelas piala, tutup dengan
ka/a arloji dan bila dengan erlenme#er gunakan /orong sebagai penutup.
!) Panaskan perlahan(lahan sampai sisa =olumenya 1< m' sampai dengan *9 m'.
3) itambahkan <9,9 m' air suling.
<) 1ontoh uji siap diukur serapannya.
.. Pemuatan larutan $n(uk l'gam e%$ .99 mg8L
1) -imbang H 9,199 g logam besi, masukan ke dalam labu ukur 1999,9 m'.
*) -ambahkan 19 m' .1l

(1E1) pekat dan ! m' .&)
!
pekat hingga larut.
*!
!) -ambahkan < m' .&)
!
pekat lalu en/erkan dengan air bebas mineral hingga
tepat tanda tera.
3) .itung kembali kadar sesungguhnya berdasarkan hasil penimbangan.
+. Pemuatan larutan aku l'gam e%$ .9 mg8L
a. Pipet 19,9 m' larutan induk 199 mg #e:', masukan ke dalam labu ukur 199,9
m'.
b. -epatkan dengan larutan pengen/er sampai tanda batas dan homogenkan.
(. Pemuatan larutan kerja l'gam e%$
Buat deret larutan kerja dengan satu blanko dan minimal ! kadar yang
berbeda se/ara proporsional dan berada pada rentang pengukuran.
G. Pr'%e(ur (an #emuatan kur>a kal$ra%$
1) )ptimasikan alat SS" sesuai petunjuk pengguanaan alat.
*) Ukur masing(masing larutan kerja yang telah dibuat pada panjang
gelombang *38,! nm.
!) 'akukan pembilasan pada selang aspirator dengan larutan pengen/er.
3) Buat kur=a kalibrasi untuk mendapatkan persamaan garis regresi.
<) 'anjutkan dengan pengukuran /ontoh uji yang sudah dipersiapkan.
C.5. Anal$%$% L'gam ?n ,SNI 5;<;.6=/99;-
A. Pr$n%$#
*3
"nalit logam seng dalam nyala udara(asetilen diubah menjadi bentuk atomnya,
menyerap energi radiasi elektromagnetik yang berasaldari lampu katoda dan
besarnya serapan berbanding lurus dengan kadar analit. .
B. Bahan
a) air bebas mineral@
b) asam nitrat (.&)!) pekat p.a@
/) logam seng (2n) dengan kemurnian 66,6D@
d) gas asetilen (1
*
.
*
) .P dengan tekanan minimum 199 psi@
e) larutan pengen/er .&)
!
9,9< $@
'arutkan !,< m' .&)
!
pekat ke dalam 1999 m' air bebas mineral dalam gelas
piala.
f) larutan pen/u/i .&)
!
<D (=:=).
-ambahkan <9 m' asam nitrat pekat ke dalam 899 m' air bebas mineral dalam
gelas piala 1999 m', lalu tambahkan air bebas mineral hingga 1999 m' dan
homogenkan.
g) 'arutan kalsium
'arutkan 7!9 mg kalsium karbonat (1a1)
!
) dalam <9 m' .1l (1E<). Bila
perlu larutan dididihkan untuk menyempurnakan larutan. inginkan dan
en/erkan dengan air bebas mineral hingga 1 liter.
h) udara tekan.
C. Peralatan
a) Spektrofotometer Serapan "tom (SS")(nyala@
b) lampu katoda berongga (.ollow 1athode 'amp, .1') seng@
/) gelas piala 199 m' dan *<9 m'@
*<
d) pipet =olumetrik 19,9 m' dan <9,9 m'@
e) labu ukur <9,9@ 199,9 dan 1999,9 m'@
f) ;rlenmeyer199 m'@
g) /orong gelas@
h) ka/a arloji@
i) pemanas listrik@
j) seperangkat alat saring =akum@
k) saringan membran dengan ukuran pori 9,3< Jm@
l) timbangan analitik dengan ketelitian 9,9991 g@ dan
m) labu semprot.
D. Penga4etan +'nt'h uj$
Bila /ontoh uji tidak dapat segera diuji, maka /ontoh uji diawetkan dengan
penambahan .&)
!
sampai p. kurang dari * dengan waktu simpan maksimal 7
bulan.
E. Per%$a#an #enguj$an
a. Per%$a#an +'nt'h uj$ %eng terlarut
Siapkan /ontoh uji yang telah disaring dengan saringan membran berpori
9,3< Im dan diawetkan. 1ontoh uji siap diukur.
. Per%$a#an +'nt'h uj$ %eng t'tal
Siapkan /ontoh uji untuk pengujian seng total, dengan tahapan sebagai
berikut0
a) homogenkan /ontoh uji, pipet <9,9 m' /ontoh uji dan masukkan ke dalam
gelas piala 199 m' atau ;rlenmeyer199 m'@
*7
b) tambahkan < m' .&)
!
pekat, bila menggunakan gelas piala, tutup dengan
ka/a arloji dan bila dengan ;rlenmeyer gunakan /orong sebagai penutup@
/) panaskan perlahan(lahan sampai sisa =olumenya 1< ( *9 m'@
d) jika destruksi belum sempurna (tidak jernih), maka tambahkan lagi < m'
.&)
!
pekat, kemudian tutup gelas piala dengan ka/a arloji atau tutup
;rlenmeyer dengan /orong dan panaskan lagi (tidak mendidih). 'akukan
proses ini se/ara berulang sampai semua logam larut, yang terlihat dari
warna endapan dalam /ontoh uji menjadi agak putih atau /ontoh uji
menjadi jernih@
e) bilas ka/a arloji dan masukkan air bilasannya ke dalam gelas piala@
f) pindahkan /ontoh uji ke dalam labu ukur <9,9 m' (saring bila perlu) dan
tambahkan air bebas mineral sampai tepat tanda tera dan dihomogenkan@
g) /ontoh uji siap diukur serapannya.
a. Pemuatan larutan $n(uk l'gam %eng .99 mg8L
a) timbang H9,199 g logam seng, masukkan ke dalam labu ukur 1999,9 m'@
b) tambahkan *9 m' .1l (1E1) hingga larut (G199 mg 2n:')@
/) tambahkan air bebas mineral hingga tepat tanda tera, lalu homogenkan@
d) hitung kadar seng berdasarkan hasil penimbangan.
. Pemuatan larutan aku l'gam %eng .9 mg8L
a) pipet 19,9 m' larutan induk seng 199 mg:', masukkan ke dalam labu ukur
199,9 m'@
b) tepatkan dengan larutan pengen/er sampai tanda tera dan homogenkan.
+. Pemuatan larutan kerja l'gam %eng
*5
Buat deret larutan kerja dengan 1 (satu) blanko dan minimal ! (tiga) kadar
yang berbeda se/ara proporsional dan berada pada rentang pengukuran.
). Pemuatan kur>a kal$ra%$ (an #engukuran +'nt'h uj$
a. Pemuatan kur>a kal$ra%$
,ur=a kalibrasi dibuat dengan tahapan sebagai berikut0
a) operasikan alat dan optimasikan sesuai dengan petunjuk penggunaan alat
untuk pengukuran seng@
b) aspirasikan larutan blanko ke dalam SS"(nyala kemudian atur serapan
hingga nol@
/) aspirasikan larutan kerja satu persatu kedalam SS"(nyala, lalu ukur
serapannya pada panjang gelombang *1!,6 nm, kemudian /atat@
d) lakukan pembilasan pada selang aspirator dengan larutan pengen/er@
e) buat kur=a kalibrasi dari data pada butir !.7.1./) di atas, dan tentukan
persamaan garis lurusnya@
f) jika koefisien korelasi regresi linier (r) K 9,66<, periksa kondisi alat dan
ulangi langkah pada butir !.7.1 b) sampai dengan /) hingga diperoleh nilai
koefisien r L9,66<.
a. Pengukuran +'nt'h uj$
Uji kadar seng dengan tahapan sebagai berikut0
a) aspirasikan /ontoh uji ke dalam SS"(nyala lalu ukur serapannya pada
panjang gelombang *1!,6 nm. Bila diperlukan, lakukan pengen/eran@
b) /atat hasil pengukuran.
BAB I*
*8
PELA"SANAAN "ER&A PRA"TE"
A. E>alua%$ Pelak%anaan "erja Praktek
,erja praktek yang dilaksanakan selama <9 hari kerja di Balai +iset
dan Standardisasi %ndustri mulai dari tanggal *9 4anuari A 9< "pril *913
berjalan dengan lan/ar dan banyak memberikan pengalaman kerja yang
berharga bagi mahasiswa sehingga dapat dijadikan a/uan apabila sudah
memasuki dunia kerja yang sesungguhnya. $ahasiswa mampu berinteraksi
dan terlibat langsung dalam kerja sama tim yang diterapkan pada perusahaan
tersebut. ,erjasama tim menunjukkan profesionalisme karyawan sebagai
bentuk koordinasi yang baik dan terstruktur. Pembagian tugas kerja pun
mutlak dilakukan karena banyak pekerjaan yang harus dilakukan. $ahasiswa
ikut terlibat sehingga mahasiswa banyak mendapatkan keterampilan dalam
bekerja. Selama kerja praktek hingga selesai telah terjalin kerja sama yang
baik antara mahasiswa dengan pihak instansi tersebut. iharapkan hubungan
ini dapat berlanjut dan memberi manfaat bagi kedua belah pihak. .arapan
selanjutnya, berkat adanya kerja praktek ini tidak menutup kemungkinan
alumni #$%P" Unlam untuk dapat bekerja di instansi tersebut karena sudah
terjalin hubungan yang baik antara #$%P" Unlam dengan instansi tersebut.
B. Ha%$l Anal$%$% (an Pemaha%an
.asil Pengamatan terhadap sampel air sungai dan air limbah dengan
parameter -SS, derajat keasaman (p.), 1), dan /emaran logam ($n, #e
dan 2n) di 'aboratorium 'ingkungan Balai dan +iset Standardisasi %ndustri
Banjarbaru.
Tael .. Data Ha%$l Anal$%$% A$r Sunga$
*8
*6
&o Parameter Uji
.asil Uji
Satuan
Syarat $utu
Sampel
"ir
Sungai
1
Sampel
"ir
Sungai
*
,elas % ,elas %% ,elas %%% ,elas %M
1 -SS *78 75 mg:' <9 <9 399 399
* p. 7,88 7,83 ( 7(6 7(6 7(6 <(6
! 1) 171,*7 6,75*3 mg:' 19 *< <9 199
3 Besi (#e) 9,153 9,<8* mg:' 9,! ( ( (
< $angan ($n) 9,881 9,998 mg:' 9,1 ( ( (
7 Seng (2n) -'. -'. mg:' 9,9< 9,9< 9,9< *
,eterangan0 N -' / -ot 'etection
Tael /. Data Ha%$l Anal$%$% A$r L$mah
&o Parameter Uji
.asil Uji "ir 'imbah
Syarat $utu
1 -SS 3!3 *99 mg:'
* Ph 5,58 7(6
! 1) *5<,7 199 mg:'
3 Besi (#e) 1,357 < mg:'
< $angan ($n) 9,16< * mg:'
7 Seng (2n) 9,919 * mg:'
"ir merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi sangat
penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia, serta untuk memajukan
kesejahteraan umum, sehingga merupakan modal dasar dan faktor utama
pembangunan. ,lasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 3 (empat) kelas 0
a. ,elas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum,
dan atau peruntukan lain yang memper(syaratkan mutu air yang sama dengan
kegunaan tersebut.
b. ,elas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana:sarana
rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi
!9
pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang
sama dengan kegunaan tersebut.
/. ,elas tiga, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan
ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau
peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan
tersebut.
d. ,elas empat, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi
pertanaman dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang
sama dengan kegunaan tersebut.
"ir limbah adalah sisa dari suatu hasil usaha dan:atau kegiatan yang
berwujud /air. Pembuangan air limbah baik yang bersumber dari kegiatan
domestik (rumah tangga) maupun industri ke badan air dapat menyebabkan
pen/emaran lingkungan apabila kualitas air limbah tidak memenuhi baku mutu
limbah sehingga menyebabkan terjadinanya penurunan mutu atau kualitas pada
badan air.
B.. Anal$%$% TSS
Total Suspended Solid )TSS+ atau padatan tersuspensi adalah padatan
yang menyebabkan kekeruhan air, tidak terlarut, dan tidak dapat mengendap.
Padatan tersuspensi terdiri dan partikel(partikel yang ukuran maupun beratnya
lebih ke/il dari pada sedimen, seperti bahan(bahan )rganik tertentu, tanah liat
dan lainnya. Partikel menurunkan intensitas /ahaya yang tersuspensi dalam air
umumnya terdiri dari fitoplankton, Oooplatkton, kotoran hewan, sisa tanaman
dan hewan, kotoran manusia dan limbah industri ("Owir, *997).
!1
-SS merupakan tempat berlangsungnya reaksi(reaksi kimia yang
heterogen, dan berfungsi sebagai bahan pembentuk endapan yang paling awal
dan dapat menghalangi kemampuan produksi Oat organik di suatu perairan.
-SS umumnya dihilangkan dengan flokulasi dan penyaringan. -SS
memberikan kontribusi untuk kekeruhan dengan membatasi penetrasi /ahaya
untuk fotosintesis dan =isibilitas di perairan. )leh karena itu nilai kekeruhan
tidak dapat dikon=ersi ke nilai -SS. -SS berhubungan erat dengan erosi tanah
dan erosi dari saluran sungai. -SS sangat ber=ariasi, mulai kurang dari < mg'
(
1
yang yang paling ekstrem !9.999 mg'
(1
di beberapa sungai. -SS ini menjadi
ukuran penting erosi di alur sungai. ;stimasi nilai -SS diperoleh dengan /ara
menghitung perbedaan antara padatan terlarut total dan padatan total.
.asil yang diperoleh dari analisis -SS yaitu untuk sampel air sungai 1
yaitu sebesar *78 mg:' dari hasil air sungai tersebut tidak memenuhi syarat
mutu untuk kelas air satu dan dua sedangkan kelas air ! dan 3 memenuhi
persyaratan. Untuk sampel air sungai * hasil yang diperoleh yaitu sebesar 75
mg:' dari hasil air sungai tersebut tidak memenuhi syarat mutu untuk kelas air
satu dan dua sedangkan kelas air tiga dan empat memenuhi persyaratan,
sedangkan untuk sampel air limbah yaitu sebesar 3!3 mg:' hasil analisis
tersebut melebihi syarat mutu yang diperbolehkan yaitu *99 mg:'.
B./. Anal$%$% #H
erajat keasaman adalah ukuran untuk menentukan sifat asam dan
basa. Perubahan p. di suatu air sangat berpengaruh terhadap proses fisika,
kimia, maupun biologi dari organisme yang hidup di dalamnya. erajat
keasaman diduga sangat berpengaruh terhadap daya ra/un bahan pen/emaran
!*
dan kelarutan beberapa gas, serta menentukan bentuk Oat didalam air. &ilai
p. air digunakan untuk mengekpresikan kondisi keasaman (kosentrasi ion
hidrogen) air limbah. Skala p. berkisarantara 1(13. ,isaran nilai p. 1(5
termasuk kondisi asam, p. 5(13 termasuk kondisi basa, dan p. 5 adalah
kondisi netral ("Owir, *997).
.asil yang diperoleh dari analisis p. yaitu untuk sampel air sungai 1
yaitu sebesar 7,88, untuk sampel air sungai * yaitu sebesar 7,83 dan untuk
sampel air limbah yaitu sebesar 5,58. ari hasil analisis tersebut pada
pengukuran p. semua sampel baik air sungai maupun air limbah memenuhi
syarat mutu yang diperbolehkan.
B.1. Anal$%$% C0D
,ebutuhan oksigen kimiawi atau 1) menggambarkan jumlah total
oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan organik se/ara kimiawi,
baik yang dapat didegradasi se/ara biologis maupun yang sukar didegradasi
se/ara biologis menjadi 1)
*
dan .
*
). ,eberadaan bahan organik dapat
berasal dari alam ataupun dari akti=itas rumah tangga dan industri. Perairan
yang memiliki nilai 1) tinggi tidak diinginkan bagi kepentingan perikanan
dan petanian. &ilai 1) pada perairan yang tidak ter/emar biasanya kurang
dari *6 mg:liter. Sedangkan pada perairan yang ter/emar dapat lebih dari *99
mg:liter pada limbah industri dapat men/apai 79.999 mg:liter ("Owir, *997).
,andungan 1) tinggi baik itu untuk air sungai maupun untuk
sedimen karena nilainya sangat jauh berada di atas ambang batas maksimum.
1) nilainya harus lebih tinggi dari nilai B) karena pada B) hanya
sebagian saja bahan organik yang diuraikan. ,onsentrasi 1) di air lebih
!!
rendah dibandingkan dengan konsentrasi 1) di sedimen. &amun
keberadaan 1) di perairan tersebut /ukup dominan. -ingginya 1) pada
air dan sedimen kemungkinan di perairan terdapat buangan yang mengandung
logam berat sehingga buangan tersebut bersifat toksik dan sulit untuk
diuraikan ($eilawati dkk, *997).
.asil analisis 1) memperoleh hasil untuk sampel air sungai 1 yaitu
sebesar 171,*7 mg:', menurut syarat mutu sampel tersebut melebihi ambang
batas yang diperbolehkan, ambang batas yang diperbolehkan yaitu untuk air
kelas % sebesar 19 mg:', kelas %% sebesar *< mg:', kelas %%% sebesar <9 mg:'
dan untuk kelas %M sebesar 199 mg:'. .asil untuk sampel air sungai * yaitu
sebesar 6,75*3 mg:' sampel ini memenuhi syarat mutu pada tiap kelas air
yang sudah ditentukan. Sedangkan untuk sampel air limbah hasil analisis
yang diperoleh yaitu sebesar *5<,7 mg:' sampel tersebut tidak memenuhi
syarat mutu yang diperbolehkan yaitu 199 mg:'.
B.2. Anal$%$% L'gam )e@ Mn@ (an ?n
Besi adalah salah satu elemen yang dapat ditemui hampir pada setiap
tempat di bumi, pada semua lapisan geologis dan semua badan air. Pada
umumnya besi yang ada di dalam air dapat bersifat terlarut sebagai #e
*E
atau
#e
!E.
,andungan ion #e (#e
*E
, #e
!E
) pada air sumur bor berkisar antara < A 5
mg:'. -ingginya kandungan #e (#e
*E
,#e
!E
) ini berhubungan dengan keadaan
struktur tanah. Struktur tanah dibagian atas merupakan tanah gambut,
!3
selanjutnya berupa lempung gambut dan bagian dalam merupakan /ampuran
lempung gambut dengan sedikit pasir (4uli, *913)
Besi dalam air berbentuk ion ber=alensi dua (#e
*E
) dan ber=alensi tiga
(#e
!E
) . alam bentuk ikatan dapat berupa #e
*
)
!
, #e().)
*
, #e().)
!
atau
#eS)
3
tergantung dari unsur lain yang mengikatnya. inyatakan pula bahwa
besi dalam air adalah bersumber dari dalam tanah sendiri di sampng dapat
pula berasal dari sumber lain, diantaranya dari larutnya pipa besi, reser=oir air
dari besi atau endapan(endapan buangan industri. "dapun besi terlarut yang
berasal dari pipa atau tangki(tangki besi adalah akibat dari beberapa kodisi, di
antaranya 0
1) "kibat pengaruh p. yang rendah (bersifat asam), dapat melarutkan
logam besi.
*) Pengaruh akibat adanya 1)
*
agresif yang menyebabkan larutnya
logam besi.
!) Pengaruh tingginya temperature air akan melarutkan besi(besi dalam
air.
3) ,uatnya daya hantar listrik akan melarutkan besi.
<) "danya bakteri besi dalam air akan memakan besi (4uli, *913).
Besi terlarut dalam air dapat berbentuk kation ferro (#e
*E
) atau
kation ferri (#e
!E
). .al ini tergantung kondisi p. dan oksigen terlarut dalam
air. Besi terlarut dapat berbentuk senyawa tersuspensi, sebagai butir koloidal
seperti #e().)
!
, #e), #e
*
)
!
dan lain(%ain. ,onsentrasi besi terlarut yang
masih diperbolehkan dalam air bersih adalah sampai dengan 9,1 mg:l.
!<
"pabila kosentrasi besi terlarut dalam air melebihi batas tersebut akan
menyebabkan berbagai masalah, diantaranya 0
1. >angguan teknis
;ndapan #e().) bersifat korosif terhadap pipa dan akan mengendap
pada saluran pipa, sehingga mengakibatkan pembuntuan dan efek(efek
yang dapat merugikan seperti $engotori bak yang terbuat dari seng.
$engotori wastafel dan kloset.
*. >angguan fisik
>angguan fisik yang ditimbulkan oleh adanya besi terlarut dalam air
adalah timbulnya warna, bau, rasa. "ir akan terasa tidak enak bila
konsentrasi besi terfarutnya P 1,9 mg:l.
!. >angguan kesehatan
Senyawa besi dalam jumlah ke/il di dalam tubuh manusia berfungsi
sebagai pembentuk sel(sel darah merah, dimana tubuh memerlukan 5(
!< mg:hari yang sebagian diperoleh dari air. -etapi Oat #e yang
melebihi dosis yang diperlukan oleh tubuh dapat menimbulkan masalah
kesehatan. .al ini dikarenakan tubuh manusia tidak dapat mengsekresi
#e, sehingga bagi mereka yang sering mendapat tranfusi darah warna
kulitnya menjadi hitam karena akumulasi #e. "ir minum yang
mengandung besi /enderung menimbulkan rasa mual apabila
dikonsumsi. Selain itu dalam dosis besar dapat merusak dinding usus.
,ematian sering kali disebabkan oleh rusaknya dinding usus ini. ,adar
#e yang lebih dari 1 mg:l akan menyebabkan terjadinya iritasi pada
!7
mata dan kulit. "pabila kelarutan besi dalam air melebihi 19 mg:l akan
menyebabkan air berbau seperti telur busuk (4uli, *913).
ari hasil analisis konsentrasi Oat besi tertinggi terdapat pada
sampel air sungai 1 yaitu sebesar 9,153 mg:' berdasarkan pada syarat
mutu sampel ini memenuhi syarat pada tiap kelas air, sedangkan untuk
sampel air sungai * konsentrasi besi yang terkandung yaitu sebesar 9,<8*
mg:' sampel ini melebihi syarat mutu. Pada sampel air limbah Oat besi
yang terkandung yaitu sebesar 1,357 mg:' berdasarkan pada syarat mutu
sampel tersebut masih memenuhi syarat.
$angan merupakan nutrisi yang esensial bagi tumbuhan dan
hewan. $angan terdapat dalam semua jaringan tubuh, dan le=el
,onsentrasi mangan dalam tubuh dikontrol oleh regulasi eksresinya
dari hati menuju empedu. Selain itu, hati berfungsi dalam penyerapan
senyawa kimia dan Oat toksik lainnya yang masuk ke dalam tubuh
tertinggi ditemukan pada hati, ginjal dan pankreas (&ormaningsih, *996).
,onsentrasi mangan yang meningkat pada sungai kemungkinan
ter/emar oleh akti=itas pertambangan atau oleh akti=itas alam itu sendiri.
Bila tidak dilakukan pengolahan dengan baik sebelum dikonsumsi maka
akan menimbulkan berbagai ma/am penyakit. 1iri air yang mengandung
mangan tinggi yaitu rasanya anyir dan berbau, serta akan menimbulkan
noda(noda kuning ke/oklatan pada peralatan dan pakaian yang di /u/i
("ntarakalsel, *913).
ari hasil analisa tersebut didapatkan kadar mangan pada sampel
air sungai 1 9,881 mg:' sampel tersebut melebihi ambang batas dari yang
!5
diperbolehkan sedangkan untuk sampel air sungai * yaitu sebesar 9,998
mg:' masih memenuhi syarat mutu yang diperbolehkan. an untuk
sampel air limbah hasil analisis kadar mangan yaitu sebesar 9,16< mg:'
sampel tersebut masih memenuhi syarat mutu yang diperbolehkan yaitu
sebesar * mg:'.
Seng (2n) merupakan logam berat yang esensial dengan sejumlah
fungsi bagi system biologis. %on seng (2n
*E
) berperan penting pada
akti=itas enOimatis sebagai ko(faktor maupun terdapat pada gugus aktif
(a/ti=ator) berbagai enOim. efisiensi seng mengakibatkan substitusi
logam lain untuk menggantikan fungsi seng, terutama pada sistem kerja
enOim. $asuknya ion(ion logam lain pada gugus logam yang seharusnya
ditempati seng, dapat menyebabkan gangguan akti=itas hingga kerusakan
struktur enOim (ewi dkk, *91*).
'ogam seng /enderung membentuk ion jika berada dalam air.
%on seng mudah terserap dalam sedimen dan tanah serta kelarutan
logam berat seng dalam air relatif rendah pada air, logam berat
/enderung mengikuti aliran air dan pengaruh pengen/eran ketika ada
air masuk, seperti air hujan, turut mengakibatkan menurunnya
konsentrasi logam berat pada air. ,onsentrasi logam berat pada air akan
turut mempengaruhi konsentrasi logam berat yang ada pada sedimen.
,e/enderungan peningkatan konsentrasi logam berat di sedimen
diakibatkan oleh tingginya konsentrasi logam berat tersebut di air.
Selain itu, terdapat parameter(parameter lain yang berpengaruh dalam
kesetimbangan reaksi di sistem perairan, seperti p., konsentrasi logam
!8
dan tipe senyawanya, kondisi reduksioksidasi perairan, dan bilangan
oksidasi dari logam tersebut. "danya logam berat seng di dalam air
yang melampaui batas dapat menyebabkan gangguan kesehatan terhadap
manusia yang mengkonsumsinya, walaupun seng merupakan logam yang
dibutuhkan oleh tubuh namun berbahaya jika melebihi ambang batas dan
dapat menimbulkan rasa kesat pada air dan dapat menimbulkan gejala
muntaber (Sunti dkk, *998).
ari hasil analisis didapatkan hasil konsentrasi seng pada sampel
air sungai 1 yaitu tidak terdeteksi, sedangkan untuk sampel air sungai *
yaitu tidak terdeteksi kedua sampel air sungai tersebut memenuhi syarat
mutu air pada tiap kelas. Sedangkan untuk sampel air limbah hasil
analisisnya yaitu sebesar 9,919 mg:' sampel air limbah tersebut masih
memenuhi syarat mutu yang diperbolehkan yaitu sebesar * mg:'.
!6
BAB *
PENUTUP
A. "e%$m#ulan
ari analisis yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa
1. Sampel air sungai 1 beberapa parameter memenuhi syarat mutu yaitu
seperti p. dengan hasil 7,88, 2n dengan hasil tidak terdeteksi, #e dengan
hasil 9,153 mg:' dan untuk -SS dengan hasil *78 mg:' memenuhi syarat
pada kelas air %%% dan kelas air %M, sedangkan 1) dengan hasil 171,*7
mg:' dan $n dengan hasil 9,881 mg:' yang tidak memenuhi syarat.
*. Sampel air sungai * beberapa parameter memenuhi syarat mutu yaitu
seperti -SS untuk kelas air %%% dan ,elas %M dengan hasil analisis 75 mg:',
p. dengan hasil 7,83, 1) dengan hasil analisis 6,75*3 mg:', $n dengan
hasil 9,998 mg:' dan 2n dengan hasil tidak terdeteksi, sedangkan untuk #e
tidak memenuhi syarat mutu dengan hasil analisis sebesar 9,<8* mg:'.
!. Sampel air limbah juga memenuhi syarat beberapa parameter seperti p.
dengan hasil analisis sebesar 5,58, logam #e dengan hasil 1,357 mg:', $n
dengan hasil 9,16< mg:', dan 2n dengan hasil 9,919 mg:', sedangkan
untuk -SS dengan hasil 3!3 mg:' dan 1) dengan hasil *5<,7 mg:'
tidak memenuhi persyaratan baku mutu.
B. Saran
Perlu dilakukan analisis lebih lanjut mengenai kriteria uji lainnya mulai
dari fisika, kimia dan mikrobiologi untuk mengetahui kualitas dari air sungai
dan air limbah tersebut.
39
DA)TAR PUSTA"A
"ntarakalsel. *913. Air Sungai 0alsel Sudah Ancam 0esehatan.
http0::www.antarakalsel./om
iakses Pada -anggal < "pril *913
"Owir. *997. Analisa encemaran Air Sungai Tapung 0iri 1leh Limbah "ndustri
0elapa Sa,it T& eputra Masterindo 'i 0abupaten 0ampar. Program
$agister %lmu 'ingkungan Program Pas/a Sarjana Uni=ersitas
iponegoro. Semarang
ewi, &.,. #. # Perdhana. " Quniastuti. *91*. aparan Seng 'i erairan
0aligarang Terhadap %*spresi 2n3Thionein 'an 0onsentrasi Seng ada
Hati "*an Mas. 4urnal $%P " !< (*) (*91*). %SS& &) 9*1<(663<
4uli, ;ko. *913. Mengatasi 2at Besi )Fe+ Tinggi 'alam Air&
http0::ad=an/ebpp.wordpress./om:
iakses Pada -anggal < "pril *913
$eilawati Q.

Q. .. Pradiko, Qulianti P. *997. Analisis 0ualitas Air dan Sedimen
di daerah Muara Sungai Cipalabuhan. 4urusan -eknik 'ingkungan
#akultas -eknik A Uni=ersitas Pasundan
&ormaningsih. *996. 0andungan Mangan 'alam Air Sungai 4iam 0anan 'an
Hati "*an -ila )1reochromis -iloticusl+ 'i 0ecamatan 0arang "ntan
0abupaten Ban5ar& 4urnal Bios/ientiae Molume 7 &omor * .alaman 1<(
*<.
Sunti, %. ". aud. S. $anyullei. *998. Studi 0andungan Logam Berat Seng )2n+
'alam Air 'an 0erang Ba5aba5a)Anodonta 6oodiana+ 'i Sungai
ang*a5ene 0abupaten ang*ep. Bagian ,esehatan 'ingkungan #akultas
,esehatan $asyarakat Uni=ersitas .asanuddin. $akasar.

Anda mungkin juga menyukai