Oleh kerana Seni Tampak adalah merupakan pernyataan tanpa kata , ia
mempunyai tata dan laras bahasanya yang tersendiri yang bersifat sejagat dimengertikan dan difahami melalui Unsur-unsur seni Prinsip Rekaan Bahan dan alat Teknik dan Gayaan Terminologi dan Simbol
1. MENGELOMPOKKAN BENDA SENI Berilah pengelompokkan pada benda seni yang Anda miliki. Pengelompokkan dapat berdasarkan pada seniman pembuat karya, tahun pembuatan karya, jenis karya (2 atau 3 dimensional), seri karya, warna karya, nilai pembelian karya, dan lain sebagainya. Cara pengelompokkan ini tentunya akan berbeda- beda pada tiap orang, sesuai dengan idealisme masing-masing. Setelah itu kelompokkan lagi, mana karya seni yang akan dipamerkan dan mana yang disimpan. Cara memamerkan karya seni dibagi menjadi beberapa cara, yaitu : a. Digantung : Karya seni yang yang dipamerkan dengan cara digantung biasanya adalah lukisan, karya drawing, karya fotografi (biasanya seluruh karya 2 dimensional dipamerkan dengan cara digantung di bidang dinding) dan berbagai seni instalasi. Penggantungan karya dilakukan dengan menggunakan pengait atau sistem penggantungan lainnya. Jangan lupa untuk melakukan pembingkaian pada karya seni 2 dimensional sebelum memajangnya. Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan sebelum menggantung karya seni di bidang dinding: 1. Tidak terdapat tekanan pada setiap bagian karya seni maupun sistem penggantung, sehingga kerusakan karya seni dapat dihindari. 2. Gunakan sistem penggantung yang dapat menahan bobot karya agar karya tidak terjatuh sewaktu-waktu karena sistem penggantungan yang kurang kuat. 3. Gunakan sistem penggantung yang tahan karat. Jangan sampai karya seni rusak hanya karena sistem penggantung yang termakan umur dan cuaca. 4. S ebelum menggantung, periksa bagian dinding tempat menggantung. Pastikan bidang dinding dalam kondisi baik dan stabil. Jangan mendisplay karya seni di bidang dinding yang berlumut, berjamur, lembab, rapuh dan tidak memiliki kekuatan struktur yang baik (misalnya pada bangunan lama yang dindingnya sangat rapuh, sehingga bila terkena tekanan sedikit saja konstruksi bidang dinding langsung hancur). 5. B agilah sistem penggantung di beberapa titik bidang karya agar tekanan terbagi rata di seluruh bidang karya seni. Jangan gantung karya hanya pada satu titik saja. Tekanan yang tidak seimbang dapat menyebabkan karya menjadi miring dan rusak pada bagian-bagian rangka kanvas. 6. A turlah suhu ruang koleksi seni ke dalam suhu kamar yang sedang (18 - 200C). 7. Mengingat karya seni sangat rentan dengan udara yang lembab, simpanlah karya pada ruang dengan kelembaban udara tidak terlalu tinggi. Kelembaban yang tinggi dapat merusak bagian-bagian sensitif karya seni, terutama karya lukis. 8. Jangan memaparkan karya seni, terutama karya lukis dengan cahaya yang terang dalam waktu lama. Simpanlah karya pada ruangan yang cukup gelap dan tidak terlalu banyak terpapar sinar matahari langsung. Karya lukis dapat mengalami kepudaran dan kelunturan warna bila terkena cahaya dengan intensitas tinggi dalam waktu yang lama. 9. Bila ruang koleksi seni Anda menggunakan lampu sorot untuk mendukung karya seni, nyalakanlah lampu disaat diperlukan saja. Matikanlah lampu bila ruangan tidak dipergunakan untuk memamerkan karya seni b. Diletakkan di atas base : Karya seni yang membutuhkan base (alas/dasar) biasanya adalah karya seni 3 dimensional, seperti patung, arca, kerajinan dari keramik, naskah kuno, dan berbagai seni instalasi. Gunakanlah base yang kuat untuk menopang beban karya seni, mengingat karya seni 3 dimensional memiliki bobot yang relatif lebih berat dibandingkan karya seni 2 dimensional. Base yang digunakan untuk memajang karya seni biasanya terbuat dari rangka kayu solid dan dilapisi multipleks. c. Dimasukkan ke dalam lemari atau rak kaca : Biasanya karya yang dipajang dengan memasukkannya ke suatu tempat merupakan karya seni yang rapuh, berukuran kecil sampai sedang, bernilai sangat tinggi serta tidak dapat terkena debu. Fasilitas penyimpanan yang digunakan untuk memajang karya seni biasanya terbuat dari kayu serta kaca berkualitas terbaik, misalnya jati dan kaca tempered (tempered glass). Penggunaan tempered glass pada tempat penyimpanan benda koleksi seni berharga dapat membantu melindungi benda seni agar tidak rusak saat kaca pecah (karena pecahannya berupa butiran-butiran).