DAN GIPSUM TERHADAP SIFAT FISIKA TANAH VERTISOL HASIL APLIKASI SIPRAMIN DENGAN INDIKATOR TANAMAN PADI A. Hervani 1 , dan R. Rosariastuti 2 1 Balai Penelitian Lingkungan Pertanian 2 Fakultas Pertanian, Jurusan Ilmu Tanah, Universitas Sebelas Maret PENDAHULUAN Pemupukan merupakan salah satu usaha penting untuk meningkatkan produksi, bahkan sampai sekarang menjadi faktor yang dominan dalam produksi pertanian (Rosmarkam & Nasih, 2002). Dari sekian banyak limbah agroindustri salah satu yang telah dimanfaatkan adalah sipramin. Sipramin (sisa fermentasi asam amino) merupakan bahan organik cair yang berasal dari hasil samping pembuatan penyedap masakan (monosodium glutamat atau MSG). Sipramin dapat digunakan sebagai salah satu sumber pupuk karena mengandung hara makro N, P, K, Ca, Mg dan beberapa unsur mikro seperti Mn, Cu dan Zn selain unsur unsur lainnya. Limbah monosodium glutamat ini diproses dengan penambahan amoniak (NH3) sehingga mengandung 0.038% P2O5 total, 3.52 % N total, 1.67% K total, 4.756 me/100 Na, dan pH 3,76 (Anonim, 2000). Namun selama ini penggunaan sipramin di lapangan telah menimbulkan perdebatan karena pengaruh negatif atau positif dari bahan tersebut (Premono et al, 2001). Tetapi selain keunggulan-keunggulan tersebut sipramin juga diduga dapat menyebabkan kerusakan sifat fisik tanah, hal ini disebabkan adanya kandungan Na dalam sipramin. Menurut Soepardi (1983), natrium akan mendispersikan koloid mineral yang selanjutnya akan membentuk suatu lapisan kedap air. Pupuk yang mengandung natrium dapat membawa pengaruh negatif, karena ion-ion Na tidak memungkinkan dipersatukannya bagian-bagian halus tanah liat menjadi butiran-butiran yang lebih besar. Tanah basahnya merupakan pasta yang kaku, yang bila dikeringkan menjadi keras. Sehingga aerasi terhambat secara parah (Tan, 1991). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pencucian, penambahan bahan organik, gipsum terhadap sifat fisika tanah vertisol hasil dari aplikasi pupuk sipramin. Untuk mengetahui kombinasi perlakuan dengan pencucian, penambahan bahan organik dan gipsum yang memberikan pengaruh A. Hervani dan R. Rosariastuti
86 teradap sifat fisika tanah vertisol hasil dari aplikasi pupuk sipramin. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan pencucian, penambahan bahan organik dan gipsum terhadap tanaman padi. METODOLOGI Penelitian ini dilakukan di Laboratorium rumah kaca, dengan analisis dilakukan di Laboratorium Fisika Tanah dan Laboratorium Kimia Tanah Fakultas Pertanian, Universitas sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan tiga faktor sebagai perlakuan yang dicobakan, yaitu :
Faktor 1 : Perlakuan Pencucian a. P0 Tanpa Pencucian b. P1 : Dengan Pencucian . Faktor 2 : Penambahan Bahan Organik BO : 0 ton/ha B1 : 10 ton/ha B2 : 20 ton/ha Faktor 3 : Penggunaan Gipsum G0 : 0 % dosis sipramin G1 : 2,5 % dosis sipramin G2 : 5 % dosis sipramin. Sehingga di dapat 18 kombinasi perlakuan dan masing masing perlakuan di ulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 54 pot perlakuan. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Hasil Analisis Tanah Awal Parameter Satuan Nilai Keterangan Kadar lengas % 6.74 - Berat Jenis gr/cm 3 2.05 - Berat Volume gr/cm 3 1.67 - Porositas % 18.54 - Permeabilitas ml/jam cm 2 0.184 lambat Kemantapan Agregat - 80 teguh Tekstur: Debu % 22.58 Lempung % 61.74 liat Pasir % 15.58 pH 7.165 netral Bahan organic % 2.862 rendah Kadar Na Tanah me 0.92 tinggi Sumber: Hasil analisis Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UNS, 2006 Dari semua kombinasi perlakuan yang dicobakan (gambar 1) dapat diketahui bahwa pH H 2 O tertinggi dicapai pada interaksi perlakuan dengan Pengaruh Pencucian, Penambahan Bahan Organik, dan Gipsum
87 pencucian, tanpa bahan organic dan gipsum (P1B0G0). Sedangkan pH H 2 O tanah terendah dicapai pada ineraksi perlakuan tanpa pencucian, bahan organic dan gipsum (P0B0G0).
Gambar 1. Pengruh Pencucian, Penambahan Bahan Organik dan Gipsum Terhadap pH Tanah.
Gambar 2. Pengruh Pencucian, Penambahan Bahan Organik dan Gipsum Terhadap BO Tanah. Dari gambar 2, seluruh kombinasi perlakuan yang diujikan, dapat diketahui bahwa kombinasi perlakuan pencucian, penambahan bahan organic 20 ton/ha pengaruh perlakuan terhadap pH tanah 7.087 7.3 7.38 7.26 7.49 7.27 7.32 7.37 7.353 7.61 7.41 7.507 7.41 7.393 7.45 7.427 7.55 7.277 6.8 6.9 7 7.1 7.2 7.3 7.4 7.5 7.6 7.7 P 0 B 0 G 0 P 0 B 0 G 1 P 0 B 0 G 2 P 0 B 1 G 0 P 0 B 1 G 1 P 0 B 1 G 2 P 0 B 2 G 0 P 0 B 2 G 1 P 0 B 2 G 2 P 1 B 0 G 0 P 1 B 0 G 1 P 1 B 0 G 2 P 1 B 1 G 0 P 1 B 1 G 1 P 1 B 1 G 2 P 1 B 2 G 0 P 1 B 2 G 1 P 1 B 2 G 2 perl akuan p H
t a n a h pengauh perlakuan terhadap BO tanah 2.822 3.168 2.968 3.372 3.637 3.252 3.289 3.154 3.259 2.907 3.475 3.044 3.748 3.707 3.263 3.489 3.753 3.547 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 P 0 B 0 G 0 P 0 B 0 G 1 P 0 B 0 G 2 P 0 B 1 G 0 P 0 B 1 G 1 P 0 B 1 G 2 P 0 B 2 G 0 P 0 B 2 G 1 P 0 B 2 G 2 P 1 B 0 G 0 P 1 B 0 G 1 P 1 B 0 G 2 P 1 B 1 G 0 P 1 B 1 G 1 P 1 B 1 G 2 P 1 B 2 G 0 P 1 B 2 G 1 P 1 B 2 G 2 perlakuan b a h a n
o r g a n i n
( % ) A. Hervani dan R. Rosariastuti
88 dan penambahan gipsum dosis 2,5% (P1B2G1) mempunyai kadar bahan organic sebesar 3.753%, dibandingkan perlakuan tanpa pencucian, bahan organic dan gipsum (kontrol). Kombinasi perlakuan tanpa pencucian, tanpa penambahan bahan organic dan tanpa penambahan gipsum (P0B0G0) (2.822%).
Gambar 3. Pengruh Pencucian, Penambahan Bahan Organik dan Gipsum Terhadap kadar Na tanah. Dari semua kombinasi yang dicobakan (Gambar 3) dapat diketahui bahwa kadar Na tanah terendah dicapai pada interaksi perlakuan tanpa pencucian, bahan organik dosis 10 ton/ha dan gipsum dosis 2.5% (P0B1G1) yang mempunyai kadar Na sebesar 0.139 m.e. dibandingkan dengan kontrol P0B0G0 yang mempunyai kadar Na tanah tertinggi sebesar 0.658 m.e. Berdasarkan gambar 4, dapat diketahui bahwa perubahan berat jenis tanah yang terjadi tidak terlalu besar. Nilai berat jenis berkisar antara 1.870-1.989 g/cm 3 . hal ini karena berat jenis tanah merupakan nilai yang menunjukkan berat partikel tanah, jadi tidak termasuk air tanah maupun pori tanah. Oleh karena itu perubahan yang terjadi berlangsung sangat lambat. Perlakuan yang diberikan pada tanah hanya mampu merubah berat jenis tanah tetapi hanya dalam skala yang kecil.
pengaruh perlakuan terhadap kadar Na tanah 0.159 0.169 0.153 0.139 0.154 0.153 0.152 0.148 0.155 0.159 0.16 0.172 0.184 0.17 0.177 0.189 0.181 0.658 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 P 0 B 0 G 0 P 0 B 0 G 1 P 0 B 0 G 2 P 0 B 1 G 0 P 0 B 1 G 1 P 0 B 1 G 2 P 0 B 2 G 0 P 0 B 2 G 1 P 0 B 2 G 2 P 1 B 0 G 0 P 1 B 0 G 1 P 1 B 0 G 2 P 1 B 1 G 0 P 1 B 1 G 1 P 1 B 1 G 2 P 1 B 2 G 0 P 1 B 2 G 1 P 1 B 2 G 2 perl akuan k a d a r
N a
t a n a h
( m . e ) Pengaruh Pencucian, Penambahan Bahan Organik, dan Gipsum
89
Gambar 4. Pengruh Pencucian, Penambahan Bahan Organik dan Gipsum Terhadap Berat Jenis tanah. Dari gambar 4 di atas menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan tanpa pencucian, dengan penambahan bahan organik dosis 10 ton/ha serta tanpa penambahan gipsum mempunyai nilai berat jenis tanah tertinggi sebesar 1.989 g/cm 3 . Berdasarkan gambar 5, dapat dilihat bahwa dengan perlakuan pencucian, tanpa penambahan bahan organik dan penambahan gipsum dosis 2.5 % (P1B0G1), perlakuan pencucian, penambahan bahan organik dosis 10 ton/ha dan gipsum dosis 5% (P1B1G2), serta serta perlakuan pencucian, penambahan bahan organik dosis 20 ton/ha dan gipsum dosis 2.5 % (P1B2G1) mempunyai rerata kemantapan agregat tanah sebesar 56.666.
pengaruh perlakuan terhadap BJ tanah 1.957 1.905 1.95 1.989 1.944 1.907 1.909 1.908 1.918 1.87 1.885 1.92 1.914 1.959 1.954 1.916 1.92 1.912 1.8 1.82 1.84 1.86 1.88 1.9 1.92 1.94 1.96 1.98 2 P 0 B 0 G 0 P 0 B 0 G 1 P 0 B 0 G 2 P 0 B 1 G 0 P 0 B 1 G 1 P 0 B 1 G 2 P 0 B 2 G 0 P 0 B 2 G 1 P 0 B 2 G 2 P 1 B 0 G 0 P 1 B 0 G 1 P 1 B 0 G 2 P 1 B 1 G 0 P 1 B 1 G 1 P 1 B 1 G 2 P 1 B 2 G 0 P 1 B 2 G 1 P 1 B 2 G 2 perl akuan B J
( g r / c m 3 ) A. Hervani dan R. Rosariastuti
90
Gambar 5. Pengruh Pencucian, Penambahan Bahan Organik dan Gipsum Terhadap kemantapan agregat tanah vertisol.
Gambar 6. Pengruh Pencucian, Penambahan Bahan Organik dan Gipsum Terhadap permeabilitas Tanah vertisol. pengaruh perlakuan terhadap kemantapan agregat tanah 70 70 63.33 73.33 63.33 66.76 63.33 63.33 66.76 63.33 56.67 60 66.76 63.33 56.67 63.33 56.67 63.33 0 10 20 30 40 50 60 70 80 P 0 B 0 G 0 P 0 B 0 G 1 P 0 B 0 G 2 P 0 B 1 G 0 P 0 B 1 G 1 P 0 B 1 G 2 P 0 B 2 G 0 P 0 B 2 G 1 P 0 B 2 G 2 P 1 B 0 G 0 P 1 B 0 G 1 P 1 B 0 G 2 P 1 B 1 G 0 P 1 B 1 G 1 P 1 B 1 G 2 P 1 B 2 G 0 P 1 B 2 G 1 P 1 B 2 G 2 perl akuan k e m a n t a p a n
a g r e g a t pengaruh perlakuan terhadap permeabilitas tanah 0.219 0.247 0.311 0.445 0.287 0.343 0.325 0.419 0.333 0.159 0.3420.343 0.441 0.162 0.364 0.218 0.187 0.25 0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0.45 0.5 P 0 B 0 G 0 P 0 B 0 G 1 P 0 B 0 G 2 P 0 B 1 G 0 P 0 B 1 G 1 P 0 B 1 G 2 P 0 B 2 G 0 P 0 B 2 G 1 P 0 B 2 G 2 P 1 B 0 G 0 P 1 B 0 G 1 P 1 B 0 G 2 P 1 B 1 G 0 P 1 B 1 G 1 P 1 B 1 G 2 P 1 B 2 G 0 P 1 B 2 G 1 P 1 B 2 G 2 perl akuan p e r m e a b i l i t a s
( m l / j a m
c m 2 ) Pengaruh Pencucian, Penambahan Bahan Organik, dan Gipsum
91 Berdasarkan gambar 6 untuk permeabilas tanah, kombinasi perlakuan tanpa pencucian, penambahan bahan organik dosis 10 ton/ha dan tanpa penambahan gipsum mempunyai permeabilitas sebesar 0.445 ml/jam cm 2 .
permeabilitas terendah ada pada perlakuan perlakuan pencucian, tanpa penambahan bahan organik dan gipsum.
Gambar 8. Pengruh Pencucian, Penambahan Bahan Organik dan Gipsum Terhadap berat brangkasan kering tanaman padi
Dari semua kombinasi yang dicobakan (Gambar 8) dapat diketahui bahwa berat brangkasan kering tertinggi dicapai pada interaksi perlakuan dengan pencucian, bahan organik dan gipsum dosis 2.5 % (P1B0G1). Kombinasi perlakuan ini mempunyai berat brangkasan kering sebesar 53.044 gram, dibandingkan interaksi perlakuan tanpa pencucian, bahan organik dan gipsum (P0B0G0) yang sebesar 45.55 gram. Dari semua kombinasi perlakuan yang dicobakan (gambar 9) diketahui bahwa Na jaringan tertinggi dicapai pada interaksi perlakuan dengan pencucian, bahan organik dosis 20 ton/ha dan gipsum dosis 5 % (P1B2G2). Kombinasi perlakuan (P1B2G2) mampu memberikan kadar Na jaringan tanaman sebesar 0.784 ppm dibandingkan dengan interaksi perlakuan tanpa pencucian, bahan organik dan gipsum (P0B0G0). Dari hasil analisis Na jaringan tanaman, semua kombinasi perlakuan yg dicobakan masih di bawah ambang batas toleransi tanaman terhadap kadar Na yaitu sebesar 60 ppm sehingga tidak berpengaruh pada fisiologis tanaman padi. pengaruh perlakuan terhadap berat brangkasan kering 45.55 42.66 47.46 48.33 49.77 42.76 42.59 39.81 40.97 48.85 67.78 48.94 36.06 44.65 46.36 40.34 47.56 0 10 20 30 40 50 60 70 80 P 0 B 0 G 0 P 0 B 0 G 1 P 0 B 0 G 2 P 0 B 1 G 0 P 0 B 1 G 1 P 0 B 1 G 2 P 0 B 2 G 0 P 0 B 2 G 1 P 0 B 2 G 2 P 1 B 0 G 0 P 1 B 0 G 1 P 1 B 0 G 2 P 1 B 1 G 0 P 1 B 1 G 1 P 1 B 1 G 2 P 1 B 2 G 0 P 1 B 2 G 1 perl akuan b e r a t
b r a n g k a s a n
k e r i n g
( g r ) A. Hervani dan R. Rosariastuti
92
Gambar 9. Pengruh Pencucian, Penambahan Bahan Organik dan Gipsum terhadap Na jaringan tanaman padi. Tabel 2. Hasil Analisis sidik ragam semua variable pengamatan No Variable P B G P*B P*G B*G P*B*G 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 pH Bahan Organik Kadar Na Tanah Kadar Lengas Berat Jenis Berat Volume Porositas Kemantapan Agregat Permeabilitas Berat Gabah Kering Isi Berat Brangkasan Kering Na Jaringan Tanaman * * * ns ns ns ns * * ns * * ns * * ns * ns ns ns * ns ns * ns ns * ns ns ns ns ns ns ns ns ns ns ns * ns * ns ns ns * ns * ns * ns * ns * ns ns ns ns ns * ns ns ns * ns ns ns ns ns * ns ns ns * ns * ns ns ns ns ns ns ns ns ns Keterangan : * : Berbeda nyata ns : Berbeda tidak nyata dengan uji F pada taraf 5 %
pengaruh perlakuan terhadap Na jaringan tanaman 0.567 0.57 0.531 0.551 0.586 0.633 0.605 0.615 0.605 0.728 0.692 0.726 0.713 0.711 0.757 0.714 0.753 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 P 0 B 0 G 0 P 0 B 0 G 1 P 0 B 0 G 2 P 0 B 1 G 0 P 0 B 1 G 1 P 0 B 1 G 2 P 0 B 2 G 0 P 0 B 2 G 1 P 0 B 2 G 2 P 1 B 0 G 0 P 1 B 0 G 1 P 1 B 0 G 2 P 1 B 1 G 0 P 1 B 1 G 1 P 1 B 1 G 2 P 1 B 2 G 0 P 1 B 2 G 1 perl akuan N a
j a r i n g a n
t a n a m a n
( p p m ) Pengaruh Pencucian, Penambahan Bahan Organik, dan Gipsum
93 KESIMPULAN Dari hasil analisis sidik ragam diketahui bahwa keseluruhan perlakuan yang diujikan memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap kadar lengas tanah, berat volume tanah, porositas tanah vertisol dan berat gabah kering isi. Pencucian berepengaruh pada kemantapan agregat, permeabilitas, Na jaringan tanaman, pH tanah, bahan organik tanah, kadar Na tanah; penambahan bahan organik berpengaruh pada berat jenis tanah, permeabilitas, Na jaringan tanaman, bahan organik tanah, kadar Na tanah; penambahan gipsum berpengaruh nyata terhadap kadar Na tanah. Kombinasi anatara pencucian, penambahan bahan organik dan penambahan gipsum berpengaruh tidak nyata terhadap sifat fisika tanah vertisol dan berpengaruh tidak nyata terhadap tanaman padi, kombinasi perlakuan pencucian, penambahan bahan organik dan gipsum berpengaruh nyata pada pH tanah dan kadar Na tanah. Kombinasi perlakuan pencucian, penambahan bahan organik dan gipsum memberikan pengaruh tidak nyata terhadap tanaman padi. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2000. Industry Glutamic Acid and Monosodium Glutamate. PT Palur Raya. Karanganyar. Premono, E. , S. Simon, E. Purnomo, S. Arifin, Sumoyo, Soeparmono, A. Bachtiar, S.Effendi, N.Andriani, dan Chujaemi. 2001. Pengaruh Sipramin Terhadap Tebu, Sifat Nira, Kualitas Gula, Dan Sifat-Sifat Tanah. Dalam : Proc. Seminar Pengaruh Sipramin Terhadap Tanaman Pangan dan Tebu Serta Dampaknya Terhadap Tanah. Puslitbangnak, Balitbang, Deptan. Jakarta. Rosmarkam, A. & Nasih, W.Y. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius. Yogyakarta. Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Sastra Hudaya. Bogor. Tan, K.H. 1991. Dasar-dasar Nimia Tanah. Gajah Mada University Press. Yogyakarta
A. Hervani dan R. Rosariastuti
94 TANYA JAWAB Pertanyaan Santun RP. Sitorus (IPB-Bogor) : Kenapa penelitian sipramin untuk sifat fisika dilakukan di lahan sawah ? karena lahan sawah terutama struktur dan agregat justru dirusak sehingga hasil penelitian tidak nyata terhadap sifat fisik daun padi Jawaban : Pengaplikasian sipramin dalam jangka waktu lama yang dilakukan oleh petani di areal sawah Kabupaten Ngawi menjadi latar belakang penelitian ini, dimana akumulasi Na dalam sipramin yang dipalikasikan di areal tersebut dalam jangka waktu lama akan menyebabkan kerusakan sifat fisika tanah karena adanya Natrium dalam sipramin. Terima kasih atas masukan dan ilmunya, hal ini akan menjadi pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.
Pertanyaan M. Al-Jabri (Balittanah) : 1. Kerusakan sifat tanah apa yang paling dominan ? 2. Mengapa saudara tidak melakukan pengukuran Ec (Electrical conductivity). Jika diukur dan nilai Ec tanah sawah masih < 4.000 mm ha maka tanaman padi masih dapat tumbuh. 3. Upaya-upaya apa saja untuk mencegah pengaruh sipramin yang dapat memperbaharui sifat-sifat tanah Jawaban : 1. Akibat dari pemakaian sipramin dalam waktu lama akan menyebabkan akumulasi Na, sebagai akibatnya adalah pada tekstur tanah relatif besar dan mudah pecah tetapi dibawah dimana ada akumulasi liat, tanah membentuk suatu lapisan yang rapat.
Pengaruh Pencucian, Penambahan Bahan Organik, dan Gipsum
95 2. Dalam penelitian ini diukur juga KPK dan ESP (Exchangable sodium percentage), dimana nilai KPK tinggi ( 23.900) dalam penelitian. 3. Jika kadar Na dalam tanah tinggi, namun jika KPK tanah juga tinggi maka tidak menjadi masalah karena yang menjadi dasar tingkat kerusakan tanah atau pengaruh Na terhadap dispersi tanah adalah nilai ESP yaitu persentase kejenuhan Na.