Anda di halaman 1dari 11

85

PENGARUH PENCUCIAN, PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK,


DAN GIPSUM TERHADAP SIFAT FISIKA TANAH VERTISOL
HASIL APLIKASI SIPRAMIN DENGAN INDIKATOR
TANAMAN PADI
A. Hervani
1
, dan R. Rosariastuti
2
1 Balai Penelitian Lingkungan Pertanian
2 Fakultas Pertanian, Jurusan Ilmu Tanah, Universitas Sebelas Maret
PENDAHULUAN
Pemupukan merupakan salah satu usaha penting untuk meningkatkan
produksi, bahkan sampai sekarang menjadi faktor yang dominan dalam produksi
pertanian (Rosmarkam & Nasih, 2002). Dari sekian banyak limbah agroindustri
salah satu yang telah dimanfaatkan adalah sipramin. Sipramin (sisa fermentasi
asam amino) merupakan bahan organik cair yang berasal dari hasil samping
pembuatan penyedap masakan (monosodium glutamat atau MSG). Sipramin
dapat digunakan sebagai salah satu sumber pupuk karena mengandung hara
makro N, P, K, Ca, Mg dan beberapa unsur mikro seperti Mn, Cu dan Zn selain
unsur unsur lainnya. Limbah monosodium glutamat ini diproses dengan
penambahan amoniak (NH3) sehingga mengandung 0.038% P2O5 total, 3.52 %
N total, 1.67% K total, 4.756 me/100 Na, dan pH 3,76 (Anonim, 2000). Namun
selama ini penggunaan sipramin di lapangan telah menimbulkan perdebatan
karena pengaruh negatif atau positif dari bahan tersebut (Premono et al, 2001).
Tetapi selain keunggulan-keunggulan tersebut sipramin juga diduga dapat
menyebabkan kerusakan sifat fisik tanah, hal ini disebabkan adanya kandungan
Na dalam sipramin. Menurut Soepardi (1983), natrium akan mendispersikan
koloid mineral yang selanjutnya akan membentuk suatu lapisan kedap air. Pupuk
yang mengandung natrium dapat membawa pengaruh negatif, karena ion-ion Na
tidak memungkinkan dipersatukannya bagian-bagian halus tanah liat menjadi
butiran-butiran yang lebih besar. Tanah basahnya merupakan pasta yang kaku,
yang bila dikeringkan menjadi keras. Sehingga aerasi terhambat secara parah
(Tan, 1991).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pencucian,
penambahan bahan organik, gipsum terhadap sifat fisika tanah vertisol hasil dari
aplikasi pupuk sipramin. Untuk mengetahui kombinasi perlakuan dengan
pencucian, penambahan bahan organik dan gipsum yang memberikan pengaruh
A. Hervani dan R. Rosariastuti

86
teradap sifat fisika tanah vertisol hasil dari aplikasi pupuk sipramin. Untuk
mengetahui pengaruh perlakuan pencucian, penambahan bahan organik dan
gipsum terhadap tanaman padi.
METODOLOGI
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium rumah kaca, dengan analisis
dilakukan di Laboratorium Fisika Tanah dan Laboratorium Kimia Tanah Fakultas
Pertanian, Universitas sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini menggunakan
rancangan acak lengkap dengan tiga faktor sebagai perlakuan yang dicobakan,
yaitu :

Faktor 1 : Perlakuan Pencucian a. P0 Tanpa Pencucian b. P1 : Dengan
Pencucian .
Faktor 2 : Penambahan Bahan Organik BO : 0 ton/ha B1 : 10 ton/ha B2 : 20
ton/ha
Faktor 3 : Penggunaan Gipsum G0 : 0 % dosis sipramin G1 : 2,5 % dosis
sipramin G2 : 5 % dosis sipramin. Sehingga di dapat 18 kombinasi perlakuan dan
masing masing perlakuan di ulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 54 pot
perlakuan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Hasil Analisis Tanah Awal
Parameter Satuan Nilai Keterangan
Kadar lengas % 6.74 -
Berat Jenis gr/cm
3
2.05 -
Berat Volume gr/cm
3
1.67 -
Porositas % 18.54 -
Permeabilitas ml/jam cm
2
0.184 lambat
Kemantapan Agregat - 80 teguh
Tekstur:
Debu % 22.58
Lempung % 61.74 liat
Pasir % 15.58
pH 7.165 netral
Bahan organic % 2.862 rendah
Kadar Na Tanah me 0.92 tinggi
Sumber: Hasil analisis Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UNS, 2006
Dari semua kombinasi perlakuan yang dicobakan (gambar 1) dapat
diketahui bahwa pH H
2
O tertinggi dicapai pada interaksi perlakuan dengan
Pengaruh Pencucian, Penambahan Bahan Organik, dan Gipsum


87
pencucian, tanpa bahan organic dan gipsum (P1B0G0). Sedangkan pH H
2
O
tanah terendah dicapai pada ineraksi perlakuan tanpa pencucian, bahan organic
dan gipsum (P0B0G0).










Gambar 1. Pengruh Pencucian, Penambahan Bahan Organik dan Gipsum
Terhadap pH Tanah.








Gambar 2. Pengruh Pencucian, Penambahan Bahan Organik dan Gipsum
Terhadap BO Tanah.
Dari gambar 2, seluruh kombinasi perlakuan yang diujikan, dapat diketahui
bahwa kombinasi perlakuan pencucian, penambahan bahan organic 20 ton/ha
pengaruh perlakuan terhadap pH tanah
7.087
7.3
7.38
7.26
7.49
7.27
7.32
7.37
7.353
7.61
7.41
7.507
7.41
7.393
7.45
7.427
7.55
7.277
6.8
6.9
7
7.1
7.2
7.3
7.4
7.5
7.6
7.7
P
0
B
0
G
0
P
0
B
0
G
1
P
0
B
0
G
2
P
0
B
1
G
0
P
0
B
1
G
1
P
0
B
1
G
2
P
0
B
2
G
0
P
0
B
2
G
1
P
0
B
2
G
2
P
1
B
0
G
0
P
1
B
0
G
1
P
1
B
0
G
2
P
1
B
1
G
0
P
1
B
1
G
1
P
1
B
1
G
2
P
1
B
2
G
0
P
1
B
2
G
1
P
1
B
2
G
2
perl akuan
p
H

t
a
n
a
h
pengauh perlakuan terhadap BO tanah
2.822
3.168
2.968
3.372
3.637
3.252 3.289
3.154
3.259
2.907
3.475
3.044
3.748
3.707
3.263
3.489
3.753
3.547
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
P
0
B
0
G
0
P
0
B
0
G
1
P
0
B
0
G
2
P
0
B
1
G
0
P
0
B
1
G
1
P
0
B
1
G
2
P
0
B
2
G
0
P
0
B
2
G
1
P
0
B
2
G
2
P
1
B
0
G
0
P
1
B
0
G
1
P
1
B
0
G
2
P
1
B
1
G
0
P
1
B
1
G
1
P
1
B
1
G
2
P
1
B
2
G
0
P
1
B
2
G
1
P
1
B
2
G
2
perlakuan
b
a
h
a
n

o
r
g
a
n
i
n

(
%
)
A. Hervani dan R. Rosariastuti

88
dan penambahan gipsum dosis 2,5% (P1B2G1) mempunyai kadar bahan organic
sebesar 3.753%, dibandingkan perlakuan tanpa pencucian, bahan organic dan
gipsum (kontrol). Kombinasi perlakuan tanpa pencucian, tanpa penambahan
bahan organic dan tanpa penambahan gipsum (P0B0G0) (2.822%).







Gambar 3. Pengruh Pencucian, Penambahan Bahan Organik dan Gipsum
Terhadap kadar Na tanah.
Dari semua kombinasi yang dicobakan (Gambar 3) dapat diketahui bahwa
kadar Na tanah terendah dicapai pada interaksi perlakuan tanpa pencucian,
bahan organik dosis 10 ton/ha dan gipsum dosis 2.5% (P0B1G1) yang
mempunyai kadar Na sebesar 0.139 m.e. dibandingkan dengan kontrol P0B0G0
yang mempunyai kadar Na tanah tertinggi sebesar 0.658 m.e.
Berdasarkan gambar 4, dapat diketahui bahwa perubahan berat jenis
tanah yang terjadi tidak terlalu besar. Nilai berat jenis berkisar antara 1.870-1.989
g/cm
3
. hal ini karena berat jenis tanah merupakan nilai yang menunjukkan berat
partikel tanah, jadi tidak termasuk air tanah maupun pori tanah. Oleh karena itu
perubahan yang terjadi berlangsung sangat lambat. Perlakuan yang diberikan
pada tanah hanya mampu merubah berat jenis tanah tetapi hanya dalam skala
yang kecil.




pengaruh perlakuan terhadap kadar Na tanah
0.159
0.169
0.153
0.139
0.154 0.153 0.152 0.148
0.155 0.159 0.16
0.172
0.184
0.17
0.177
0.189
0.181
0.658
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
P
0
B
0
G
0
P
0
B
0
G
1
P
0
B
0
G
2
P
0
B
1
G
0
P
0
B
1
G
1
P
0
B
1
G
2
P
0
B
2
G
0
P
0
B
2
G
1
P
0
B
2
G
2
P
1
B
0
G
0
P
1
B
0
G
1
P
1
B
0
G
2
P
1
B
1
G
0
P
1
B
1
G
1
P
1
B
1
G
2
P
1
B
2
G
0
P
1
B
2
G
1
P
1
B
2
G
2
perl akuan
k
a
d
a
r

N
a

t
a
n
a
h

(
m
.
e
)
Pengaruh Pencucian, Penambahan Bahan Organik, dan Gipsum


89












Gambar 4. Pengruh Pencucian, Penambahan Bahan Organik dan Gipsum
Terhadap Berat Jenis tanah.
Dari gambar 4 di atas menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan tanpa
pencucian, dengan penambahan bahan organik dosis 10 ton/ha serta tanpa
penambahan gipsum mempunyai nilai berat jenis tanah tertinggi sebesar 1.989
g/cm
3
.
Berdasarkan gambar 5, dapat dilihat bahwa dengan perlakuan pencucian,
tanpa penambahan bahan organik dan penambahan gipsum dosis 2.5 %
(P1B0G1), perlakuan pencucian, penambahan bahan organik dosis 10 ton/ha dan
gipsum dosis 5% (P1B1G2), serta serta perlakuan pencucian, penambahan
bahan organik dosis 20 ton/ha dan gipsum dosis 2.5 % (P1B2G1) mempunyai
rerata kemantapan agregat tanah sebesar 56.666.








pengaruh perlakuan terhadap BJ tanah
1.957
1.905
1.95
1.989
1.944
1.907
1.909 1.908
1.918
1.87
1.885
1.92
1.914
1.959
1.954
1.916
1.92
1.912
1.8
1.82
1.84
1.86
1.88
1.9
1.92
1.94
1.96
1.98
2
P
0
B
0
G
0
P
0
B
0
G
1
P
0
B
0
G
2
P
0
B
1
G
0
P
0
B
1
G
1
P
0
B
1
G
2
P
0
B
2
G
0
P
0
B
2
G
1
P
0
B
2
G
2
P
1
B
0
G
0
P
1
B
0
G
1
P
1
B
0
G
2
P
1
B
1
G
0
P
1
B
1
G
1
P
1
B
1
G
2
P
1
B
2
G
0
P
1
B
2
G
1
P
1
B
2
G
2
perl akuan
B
J

(
g
r
/
c
m
3
)
A. Hervani dan R. Rosariastuti

90











Gambar 5. Pengruh Pencucian, Penambahan Bahan Organik dan Gipsum
Terhadap kemantapan agregat tanah vertisol.















Gambar 6. Pengruh Pencucian, Penambahan Bahan Organik dan Gipsum
Terhadap permeabilitas Tanah vertisol.
pengaruh perlakuan terhadap kemantapan agregat tanah
70 70
63.33
73.33
63.33
66.76
63.33 63.33
66.76
63.33
56.67
60
66.76
63.33
56.67
63.33
56.67
63.33
0
10
20
30
40
50
60
70
80
P
0
B
0
G
0
P
0
B
0
G
1
P
0
B
0
G
2
P
0
B
1
G
0
P
0
B
1
G
1
P
0
B
1
G
2
P
0
B
2
G
0
P
0
B
2
G
1
P
0
B
2
G
2
P
1
B
0
G
0
P
1
B
0
G
1
P
1
B
0
G
2
P
1
B
1
G
0
P
1
B
1
G
1
P
1
B
1
G
2
P
1
B
2
G
0
P
1
B
2
G
1
P
1
B
2
G
2
perl akuan
k
e
m
a
n
t
a
p
a
n

a
g
r
e
g
a
t
pengaruh perlakuan terhadap permeabilitas tanah
0.219
0.247
0.311
0.445
0.287
0.343
0.325
0.419
0.333
0.159
0.3420.343
0.441
0.162
0.364
0.218
0.187
0.25
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
0.4
0.45
0.5
P
0
B
0
G
0
P
0
B
0
G
1
P
0
B
0
G
2
P
0
B
1
G
0
P
0
B
1
G
1
P
0
B
1
G
2
P
0
B
2
G
0
P
0
B
2
G
1
P
0
B
2
G
2
P
1
B
0
G
0
P
1
B
0
G
1
P
1
B
0
G
2
P
1
B
1
G
0
P
1
B
1
G
1
P
1
B
1
G
2
P
1
B
2
G
0
P
1
B
2
G
1
P
1
B
2
G
2
perl akuan
p
e
r
m
e
a
b
i
l
i
t
a
s

(
m
l
/
j
a
m

c
m
2
)
Pengaruh Pencucian, Penambahan Bahan Organik, dan Gipsum


91
Berdasarkan gambar 6 untuk permeabilas tanah, kombinasi perlakuan
tanpa pencucian, penambahan bahan organik dosis 10 ton/ha dan tanpa
penambahan gipsum mempunyai permeabilitas sebesar 0.445 ml/jam cm
2
.

permeabilitas terendah ada pada perlakuan perlakuan pencucian, tanpa
penambahan bahan organik dan gipsum.










Gambar 8. Pengruh Pencucian, Penambahan Bahan Organik dan Gipsum
Terhadap berat brangkasan kering tanaman padi

Dari semua kombinasi yang dicobakan (Gambar 8) dapat diketahui bahwa
berat brangkasan kering tertinggi dicapai pada interaksi perlakuan dengan
pencucian, bahan organik dan gipsum dosis 2.5 % (P1B0G1). Kombinasi
perlakuan ini mempunyai berat brangkasan kering sebesar 53.044 gram,
dibandingkan interaksi perlakuan tanpa pencucian, bahan organik dan gipsum
(P0B0G0) yang sebesar 45.55 gram.
Dari semua kombinasi perlakuan yang dicobakan (gambar 9) diketahui
bahwa Na jaringan tertinggi dicapai pada interaksi perlakuan dengan pencucian,
bahan organik dosis 20 ton/ha dan gipsum dosis 5 % (P1B2G2). Kombinasi
perlakuan (P1B2G2) mampu memberikan kadar Na jaringan tanaman sebesar
0.784 ppm dibandingkan dengan interaksi perlakuan tanpa pencucian, bahan
organik dan gipsum (P0B0G0). Dari hasil analisis Na jaringan tanaman, semua
kombinasi perlakuan yg dicobakan masih di bawah ambang batas toleransi
tanaman terhadap kadar Na yaitu sebesar 60 ppm sehingga tidak berpengaruh
pada fisiologis tanaman padi.
pengaruh perlakuan terhadap berat brangkasan kering
45.55
42.66
47.46
48.33
49.77
42.76 42.59
39.81
40.97
48.85
67.78
48.94
36.06
44.65
46.36
40.34
47.56
0
10
20
30
40
50
60
70
80
P
0
B
0
G
0
P
0
B
0
G
1
P
0
B
0
G
2
P
0
B
1
G
0
P
0
B
1
G
1
P
0
B
1
G
2
P
0
B
2
G
0
P
0
B
2
G
1
P
0
B
2
G
2
P
1
B
0
G
0
P
1
B
0
G
1
P
1
B
0
G
2
P
1
B
1
G
0
P
1
B
1
G
1
P
1
B
1
G
2
P
1
B
2
G
0
P
1
B
2
G
1
perl akuan
b
e
r
a
t

b
r
a
n
g
k
a
s
a
n

k
e
r
i
n
g

(
g
r
)
A. Hervani dan R. Rosariastuti

92











Gambar 9. Pengruh Pencucian, Penambahan Bahan Organik dan Gipsum
terhadap Na jaringan tanaman padi.
Tabel 2. Hasil Analisis sidik ragam semua variable pengamatan
No Variable P B G P*B P*G B*G P*B*G
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
pH
Bahan Organik
Kadar Na Tanah
Kadar Lengas
Berat Jenis
Berat Volume
Porositas
Kemantapan Agregat
Permeabilitas
Berat Gabah Kering Isi
Berat Brangkasan Kering
Na Jaringan Tanaman
*
*
*
ns
ns
ns
ns
*
*
ns
*
*
ns
*
*
ns
*
ns
ns
ns
*
ns
ns
*
ns
ns
*
ns
ns
ns
ns
ns
ns
ns
ns
ns
ns
ns
*
ns
*
ns
ns
ns
*
ns
*
ns
*
ns
*
ns
*
ns
ns
ns
ns
ns
*
ns
ns
ns
*
ns
ns
ns
ns
ns
*
ns
ns
ns
*
ns
*
ns
ns
ns
ns
ns
ns
ns
ns
ns
Keterangan :
* : Berbeda nyata
ns : Berbeda tidak nyata dengan uji F pada taraf 5 %


pengaruh perlakuan terhadap Na jaringan tanaman
0.567 0.57
0.531
0.551
0.586
0.633
0.605
0.615
0.605
0.728
0.692
0.726
0.713 0.711
0.757
0.714
0.753
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
P
0
B
0
G
0
P
0
B
0
G
1
P
0
B
0
G
2
P
0
B
1
G
0
P
0
B
1
G
1
P
0
B
1
G
2
P
0
B
2
G
0
P
0
B
2
G
1
P
0
B
2
G
2
P
1
B
0
G
0
P
1
B
0
G
1
P
1
B
0
G
2
P
1
B
1
G
0
P
1
B
1
G
1
P
1
B
1
G
2
P
1
B
2
G
0
P
1
B
2
G
1
perl akuan
N
a

j
a
r
i
n
g
a
n

t
a
n
a
m
a
n

(
p
p
m
)
Pengaruh Pencucian, Penambahan Bahan Organik, dan Gipsum


93
KESIMPULAN
Dari hasil analisis sidik ragam diketahui bahwa keseluruhan perlakuan
yang diujikan memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap kadar lengas
tanah, berat volume tanah, porositas tanah vertisol dan berat gabah kering isi.
Pencucian berepengaruh pada kemantapan agregat, permeabilitas, Na jaringan
tanaman, pH tanah, bahan organik tanah, kadar Na tanah; penambahan bahan
organik berpengaruh pada berat jenis tanah, permeabilitas, Na jaringan tanaman,
bahan organik tanah, kadar Na tanah; penambahan gipsum berpengaruh nyata
terhadap kadar Na tanah. Kombinasi anatara pencucian, penambahan bahan
organik dan penambahan gipsum berpengaruh tidak nyata terhadap sifat fisika
tanah vertisol dan berpengaruh tidak nyata terhadap tanaman padi, kombinasi
perlakuan pencucian, penambahan bahan organik dan gipsum berpengaruh
nyata pada pH tanah dan kadar Na tanah. Kombinasi perlakuan pencucian,
penambahan bahan organik dan gipsum memberikan pengaruh tidak nyata
terhadap tanaman padi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2000. Industry Glutamic Acid and Monosodium Glutamate. PT Palur
Raya. Karanganyar.
Premono, E. , S. Simon, E. Purnomo, S. Arifin, Sumoyo, Soeparmono, A.
Bachtiar, S.Effendi, N.Andriani, dan Chujaemi. 2001. Pengaruh Sipramin
Terhadap Tebu, Sifat Nira, Kualitas Gula, Dan Sifat-Sifat Tanah. Dalam :
Proc. Seminar Pengaruh Sipramin Terhadap Tanaman Pangan dan Tebu
Serta Dampaknya Terhadap Tanah. Puslitbangnak, Balitbang, Deptan.
Jakarta.
Rosmarkam, A. & Nasih, W.Y. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius.
Yogyakarta.
Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Sastra Hudaya. Bogor.
Tan, K.H. 1991. Dasar-dasar Nimia Tanah. Gajah Mada University Press.
Yogyakarta



A. Hervani dan R. Rosariastuti

94
TANYA JAWAB
Pertanyaan Santun RP. Sitorus (IPB-Bogor) :
Kenapa penelitian sipramin untuk sifat fisika dilakukan di lahan sawah ? karena
lahan sawah terutama struktur dan agregat justru dirusak sehingga hasil
penelitian tidak nyata terhadap sifat fisik daun padi
Jawaban :
Pengaplikasian sipramin dalam jangka waktu lama yang dilakukan oleh petani di
areal sawah Kabupaten Ngawi menjadi latar belakang penelitian ini, dimana
akumulasi Na dalam sipramin yang dipalikasikan di areal tersebut dalam jangka
waktu lama akan menyebabkan kerusakan sifat fisika tanah karena adanya
Natrium dalam sipramin.
Terima kasih atas masukan dan ilmunya, hal ini akan menjadi pertimbangan
untuk penelitian selanjutnya.

Pertanyaan M. Al-Jabri (Balittanah) :
1. Kerusakan sifat tanah apa yang paling dominan ?
2. Mengapa saudara tidak melakukan pengukuran Ec (Electrical conductivity).
Jika diukur dan nilai Ec tanah sawah masih < 4.000 mm ha maka tanaman
padi masih dapat tumbuh.
3. Upaya-upaya apa saja untuk mencegah pengaruh sipramin yang dapat
memperbaharui sifat-sifat tanah
Jawaban :
1. Akibat dari pemakaian sipramin dalam waktu lama akan menyebabkan
akumulasi Na, sebagai akibatnya adalah pada tekstur tanah relatif besar dan
mudah pecah tetapi dibawah dimana ada akumulasi liat, tanah membentuk
suatu lapisan yang rapat.


Pengaruh Pencucian, Penambahan Bahan Organik, dan Gipsum


95
2. Dalam penelitian ini diukur juga KPK dan ESP (Exchangable sodium
percentage), dimana nilai KPK tinggi ( 23.900) dalam penelitian.
3. Jika kadar Na dalam tanah tinggi, namun jika KPK tanah juga tinggi maka
tidak menjadi masalah karena yang menjadi dasar tingkat kerusakan tanah
atau pengaruh Na terhadap dispersi tanah adalah nilai ESP yaitu persentase
kejenuhan Na.

Anda mungkin juga menyukai