KAKI LANGIT

Utara
Timur
Selatan
Barat
-03
0
11 22
Pelabuhan Ratu
IJTIMA: Jum,at, 12 November 2004, JAM 14.27 GMT (21.27 WIB)
MTH. TERBENAM JAM. 17.50 WIB.
TINGGI HILAL=
-03
0
11 22

UMUR HILAL =
-03
JAM
37
MENIT
KEDUDUKAN BULAN & MATAHARI PADA TGL. 12-11-2004
KAKI LANGIT
Utara
Timur
Selatan
Barat
KEDUDUKAN BULAN & MATAHARI PADA TGL. 14-10-2004
IJTIMA: KAMIS, 14 Oktober 2004, JAM 02.48 GMT (09.48 WIB)
MTH. TERBENAM JAM. 17.47 WIB.
TINGGI HILAL=
+03
0
13 45

UMUR HILAL =
07
JAM
59
MENIT
Pelabuhan Ratu
KAKI LANGIT
Utara
Timur
Selatan
Barat
-00
0
05 41
Pelabuhan Ratu
IJTIMA: Senin, 10 Januari 2005, JAM 12.04 GMT ( 19.04 WIB )
MTH. TERBENAM JAM. 18:16:07 WIB.
TINGGI HILAL=
-00
0
05 41

UMUR HILAL =
- 48
MENIT
KEDUDUKAN BULAN & MATAHARI PADA TGL. 10-01-2005
KAKI LANGIT
Utara
Timur
Selatan
Barat
-00
0
05 41
Pelabuhan Ratu
IJTIMA: Senin, 10 Januari 2005, JAM 12.04 GMT ( 19.04 WIB )
MTH. TERBENAM JAM. 18:16:07 WIB.
TINGGI HILAL=
-00
0
05 41

UMUR HILAL =
- 48
MENIT
KEDUDUKAN BULAN & MATAHARI PADA TGL. 10-01-2005
BOLA BUMI




o
KS
KU
T
A
o
o
B
BB BT
KU = Kutub Utara
KS = Kutub Selatan

BB = Bujur Barat
BT = Bujur Timur


AT = Lintang Tempat
BT = Bujur Tempat

Khatulistiwa = Lintang 0

Bujur 0 Bujur 180
B
S
T
U
A
Q
LINGKARAN UFUQ
AQ = Arah Qiblat
BOLA LANGIT
z
N
U
S
B
T
O
BOLA LANGIT
z
N
B
T
S
U
O
BOLA LANGIT
z
N
S
U
T
B
O
BOLA LANGIT
z
N
T
B
U
S
O
BOLA LANGIT
Z
N
S
U
T
B
/E
/Q
O
KU/
/
KS
BOLA LANGIT
z
N
S
U
T
B
Q
E
KU
KS
BOLA LANGIT
z
N
S
U
T
B
Q
E
O
KU
KS
BOLA LANGIT
z
N
S
U
T
B
Q
E
O
E
Q
B
T
KU
KS
BOLA LANGIT
z
N
S
U
T
B
Q
E
O
E
Q
B
T
KU
KS
BOLA LANGIT
z
N
S
U
T
B
Q
E
KU
KS
BOLA LANGIT
z
N
S
U
T
B
Q
E
KU
KS
E
Q
B
T
BOLA LANGIT
z
N
S
U
T
B
Q
E
KU
KS
E
Q
B
T
MAHKAMAH
AGUNG
DEPARTEMEN
KEHAKIMAN &
HAM
PENGADILAN
TINGGI
PENGADILAN
A G A M A
PENGADILAN
NEGERI
PENGADILAN
TINGGI AGAMA
PENGADILAN
TINGGI TUN
PENGADILAN
T U N
Peradilan Umum Peradilan Agama* Peradilan Militer
Peradilan TUN
= Pembinaan Judisial
= Pembinaan Non Judisial
* Termasuk Mahkamah Syariyah di Nanggroe Aceh Darussalam
SISTEM PERADILAN NASIONAL (UU 14/1970)
DEPARTEMEN
A G A M A
MABES
A B R I
PENGADILAN
MILITER
PENGADILAN
MIL. TINGGI
PENGADILAN
MIL. UTAMA
MAHKAMAH
AGUNG
DEPARTEMEN
KEHAKIMAN &
HAM
PENGADILAN
TINGGI
PENGADILAN
A G A M A
PENGADILAN
NEGERI
PENGADILAN
TINGGI AGAMA
PENGADILAN
TINGGI TUN
PENGADILAN
T U N
Peradilan Umum Peradilan Agama* Peradilan Militer
Peradilan TUN
= Pembinaan Judisial
= Pembinaan Non Judisial
* Termasuk Mahkamah Syariyah di Nanggroe Aceh Darussalam
SISTEM PERADILAN NASIONAL ( UU 4/2004)
DEPARTEMEN
A G A M A
MABES
A B R I
PENGADILAN
MILITER
PENGADILAN
MIL. TINGGI
PENGADILAN
MIL. UTAMA
MAHKAMAH
AGUNG
PENGADILAN
TINGGI
PENGADILAN
A G A M A
PENGADILAN
NEGERI
PENGADILAN
TINGGI AGAMA
PENGADILAN
TINGGI TUN
PENGADILAN
T U N
Peradilan Umum Peradilan Agama* Peradilan Militer
Peradilan TUN
= Pembinaan Judisial / Non Judisial
* Termasuk Mahkamah Syariyah di Nanggroe Aceh Darussalam
SISTEM PERADILAN NASIONAL ( UU 4/2004)
PENGADILAN
MILITER
PENGADILAN
MIL. TINGGI
PENGADILAN
MIL. UTAMA
KEWENANGAN
PENANGANAN HISAB RUKYAT
(Paska UU 4/2004 Ttg Kekuasaan Kehakiman)
Hisab rukyat tetap menjadi kewenangan
Departemen Agama
Dalam masa transisi, Ditbinpera, PA/Msy dan
PTA/MSyP tetap berwenang dalam
melaksanakan kegiatan hisab rukyat, sampai ada
struktur baru di MA (Keppres 21/2004, pasal 6)
Ke depan, PA hanya berwenang dalam
mengitsbat kesaksian rukyatul dan memberi
saran/pertimbangan ttg hisab rukyat,
Kanwil & Kandepag mengelola hisab rukyat.
HISAB
RUKYAT
KEGIATAN
MELIHAT
KEGIATAN
MENGHITUNG
UNTUK
MENENTUKAN
ARAH KIBLAT

WAKTU SALAT

AWAL BULAN

GERHANA
KAIDAH IPTEK
(Ilmu Falak & Matematik)
KAIDAH AGAMA
(Quran, Hadits dsb)
ULAMA/MUI
ORMAS ISLAM
PERGUR.TINGGI
BMG/PLANETAR
TOKOH/AHLI
INSTANSI/PEMDA
BADAN
HISAB RUKYAT

PUSAT/DAERAH

dikordinasikan
oleh

DITBINPERA-PTA-PA
B H R
-------------
DITBIN
PERA
PROSES PENETAPAN 1 R, 1 SY, (1 DzH)
D A T A
D A T A
PERINTAH
RUKYAT
343 PA
&
25 PTA
LAPOR
MENTERI

(SIDANG
ITSBAT/
BHR)
KEPUTUSAN
F E E D B A C K
LAPOR
PENENTUAN BULAN QOMARIYAH
DAN PERMASALAHANNYA
DI INDONESIA



Oleh




Wahyu Widiana
PENYEBAB PERBEDAAN
1. PERBEDAAN ANTARA HISAB DAN RUKYAT
2. PERBEDAAN INTERN HISAB
3. PERBEDAAN INTERN RUKYAT
4. PENYEBAB LAINNYA/MATHLA
vs
HISAB RUKYAT

(Permasalahan bukan hanya disebabkan oleh perbedaan antara
hisab dan rukyat saja, tapi juga karena adanya
perbedaan intern hisab dan intern rukyat)
URFI - HAKIKI

DATA KITAB RUJUKAN

KRITERIA
PENENTUAN

TAK ADA BUKTI

KESESUAIAN DG HISAB

SANGAT PERSONAL


PERMASALAHAN PENENTUAN AWAL BULAN QOMARIYAH
DI INDONESIA
GARIS KETINGGIAN HILAL NOL DERAJAT
MENJELANG AWAL BULAN RAMADHAN 1424 H
IJTIMA: SABTU, 25-10-2003, PKL. 19.51 GMT
Ketinggian hilal di Indonesia: -1 sampai -3
RUKYAT/SIDANG ITSBAT: SABTU, 25-10-2003
Rukyat tidak berhasil, 1 Ramadhan = 27-10-2003 (Sepakat)
-3
-2
-1
+

Senin 27 Oktober 2003
Ahad 26 Oktober 2003

SITUASI SABTU, 25 OKT 2003/29 SYBN 1424 H

Ufuk Barat
1 RAMADHAN 1424 H =SENIN, 27 OKTOBER (SEPAKAT)
GARIS KETINGGIAN HILAL NOL DERAJAT
AWAL BULAN SYAWAL 1424 H
IJTIMA = SENIN, 24 NOVEMBER 2003, 06:00 WIB
Tinggi Hilal di Indonesia: +4 sampai +6,
Rukyat berhasil, 1 Syawal = Selasa, 25 11 - 2003
+4
+5
+6
+
+
-
Ufuk Barat
SENIN, 29 Rmd 1424 / 24 Nov 2003
1 SYAWAL 1424 = SELASA, 25 NOV.2003 (SEPAKAT)
6
Ufuk Barat
KAMIS
29 Zqdh/22 Jan 2004
1 ZHjjh 1424 = Jumat 23 Jan 2004, Idul Adha = Ahad 1 Februari 2004
(SEPAKAT)
8
GARIS KETINGGIAN HILAL NOL DERAJAT
AWAL BULAN DZULHIJJAH 1423 H
IJTIMA = SABTU, 1 FEBRUARI 2003, 17:49 WIB
Tinggi Hilal di Indonesia: -1 sampai +1, Rukyat tidak berhasil
1 Dzulhijjah 1423 = Senin, 3 Februari 2003 (TIDAK SEPAKAT)
+1
1
+
_
POSISI DI WILAYAH INDONESIA BARAT
SABTU, 1 FEBRUARI 2003/ 29 DZ.QADAH 1423 H
Ufuk barat
1
Menjelang Dzulhijjah 1423 H
POSISI DI WILAYAH INDONESIA TIMUR
SABTU, 1 FEBRUARI 2003/ 29 DZ.QADAH 1423 H
Ufuk barat
1
Menjelang Dzulhijjah 1423 H
KASUS PERBEDAAN HISAB DAN HISAB
Menjelang SYAWAL 1423 H
Ijtima : Rabu, 4 Desember 2002, pkl. 14:34 WIB
Tinggi Hilal di Indonesia: 0 sampai 1 . Rukyat tidak berhasil
1 Syawal 1423 H : Kamis (Hisab),Jumat (Hisab dan Rukyat)
+ 1
+
_

RABU, 4 DESEMBER 2002
29 RAMADHAN 1423 H
Ufuk barat
2

1
Menjelang Syawal 1423 H
KASUS PERBEDAAN ANTARA HISAB DENGAN RUKYAT
AWAL BULAN RAMADHAN 1422 H
Ijtima = Kamis, 15 Nov. 2001, 17:49 WIB;
Tinggi Hilal 0 sampai 2 ; Rukyat tidak berhasil.
1 Ramadhan 1422 H = JUMAT (Hisab), Sabtu (Rukyat)
+2
+
_
KAMIS, 15 NOV 2001
Ufuk barat
2
Menjelang Ramadhan 1421
KAMIS, 15 NOV 2001
Ufuk barat
2
Menjelang Ramadhan 1421

Perbedaan Hisab dg. Hisab dan Rukyat dg. Rukyat
KASUS IDUL FITHRI
1412, 1413, 1414 H/1992, 1993, 1994
Ufuk Barat
SYAWAL 1412 H/1992
SISTEM HISAB SAAT IJTIMA HILAL

1.

Sullamun Nayyirain

Jumat, 3-4-1992, 10.28

+ 3 46
2. Fathurroufil Manan Jumat, 3-4-1992, 11.04 + 3 28
3. Qowaidul Falakiyah Jumat, 3-4-1992, 12.06 + 3 08

4.

Khulashoh Wafiyah

Jumat, 3-4-1992, 12.08

- 0 03
5. Hisab Haqiqi Jumat, 3-4-1992, 11.05 - 0 21
6. Nurul Anwar Jumat, 3-4-1992, __ __

7.

Almanak Nautika

Jumat, 3-4-1992, 12.01

- 0 53
8.
9.
Jean Meeus
New Comb
Jumat, 3-4-1992, 12.00
Jumat, 3-4-1992, 12.10
- 0 53
- 0 51


SYAWAL 1413 H/ 1993 M
NO. SISTIM HISAB SAAT IJTIMAK TINGGI
HILAL

1.

Sulamun Nayyirain

Selasa, 23-3-1993, 12.27

+ 3 46
2. Fathurroufil Manan Selasa, 23-3-1993, 13.04 + 2 28
3. Qowaidul Falakiah Selasa, 23-3-1993, 14.29 + 2 06

4.

Khulashoh Wafiyah

Selasa, 23-3-1993, 14.13

- 0 37
5. Hisab Haqiqi Selasa, 23-3-1993, 13.34 - 01 31
6. Nurul Anwar

Selasa, 23-3-1993, 14.10 Blm wujud
7. Almanak Nautika Selasa, 23-3-1993, 14.14 - 1 54
8. Jean Meeus Selasa, 23-3-1993, 14.15 - 1 54
9. New Comb Selasa, 23-3-1993, 14.25 - 1 51

.
SYAWAL 1414 H/ 1994 M
NO. SISTIM HISAB SAAT IJTIMAK TINGGI HILAL

1.

Sulamun Nayyirain

Sabtu, 12-3-1994, 12..53

+ 2 33
2. Fathurroufil Manan Sabtu, 12-3-1994, 13..32 + 2 28
3. Qowaidul Falakiah Sabtu, 12-3-1994, 14.23 + 1 31

4.

Khulashoh Wafiyah

Sabtu, 12-3-1994, 14.03

- 0 26
5. Hisab Haqiqi Sabtu, 12-3-1994, 14.08 Blm wujud
6. Nurul Anwar Sabtu, 12-3-1994, 13.53 Blm wujud

7.

Almanak Nautika

Selasa, 23-3-1993, 14.04

- 1 22
8. Jean Meeus Selasa, 23-3-1993, 14.06 - 1 22
9. New Comb Selasa, 23-3-1993, 14.01 - 1 22
PERMASALAHAN POKOK
PENENTUAN AWAL RAMADHAN & IED
PARA ULAMA TIDAK SEPAKAT
TENTANG KEWAJIBAN MENGIKUTI
PENETAPAN PEMERINTAH

PARA ULAMA/MASYARAKAT
ADA YANG BERPEGANG PADA HISAB
ADA YANG BERPEGANG PADA RUKYAT
GARIS KETINGGIAN HILAL NOL DERAJAT
AWAL BULAN RAMADHAN 1425 H
IJTIMA = KAMIS, 14 OKTOBER 2004, 9:48 WIB
Tinggi Hilal di Indonesia: +2 sampai +3 ,
1 Ramadhan 1425 = Jumat, 15 Oktober 2004 (Hisab)
+3
+2
+
_
GARIS KETINGGIAN HILAL NOL DERAJAT
MENJELANG SYAWAL 1425 H
Ijtima : Jumat, 12 November 2004, pkl. 21:27 WIB
Tinggi Hilal di Indonesia: -2 sampai -4 . Rukyat: 12 November 2004
1 Syawal 1423 H : Ahad, 14 November 2004 (Hisab).
-3

+
_
- 4
Ufuk Barat
SELASA

SENIN
Ufuk Barat
POSISI DI WILAYAH INDONESIA TIMUR
SABTU, 1 FEBRUARI 2003/ 29 DZ.QADAH 1423 H
Ufuk barat
1
Menjelang Dzulhijjah 1423 H
SENIN, 24 NOVEMBER 2003
Ufuk barat
2
5
Awal Syawal 1424 H jatuh pada hari Selasa, 25 November
KAMIS, 22 JANUARI 2004
Ufuk barat
2
5
Awal Dzulhijjah 1424 H jatuh pada hari Jumat, 23 Januari
PERBEDAAN PENETAPAN IDUL ADHA

SAUDI ARAB INDONESIA INTER NAL
1975
1976
1977
1978

1982
1984
1986

1987
1990
1991

1993
1997
1999

2001
2003


Jum 12 DES
Rab 1 DES
Ahd 20 NOV
Jum 10 NOV

Sen 27 SEP
Rab 5 SEP
Jum 15 AGUS

Sel 4 AGUS
Sen 2 JUL
Sab 22 JUN

Sen 30 MEI
Sen 17 APR
Sab 27 MAR

Sen 5 MAR
Sel 11 FEB
13 DES
2 DES
21 NOV
11 NOV

28 SEP
6 SEP
16 AGUS

5 AGUS
3 JUL
23 JUN

1 JUN
18 APR
28 MAR


6 MAR
12 FEB




28 SEP
6 SEP
16 AGUS

5 AGUS
3 JUL
23 JUN



TH SAUDI ARABIA INDONESIA KOMISI INT NAL
1975 Jumat 12 Des Sabtu 13 Des
1976 Rabu 1 Des Kamis 2 Des
1977 Ahad 20 Nov Senin 21 Nov
1978 Jumat 10 Nov Sabtu 11 Nov

1982 Senin 27 Sep Selasa 28 Sep Selasa, 28 Sep
1984 Rabu 5 Sep Kamis 6 Sep Kamis, 6 Sep
1986 Jumat 15 Ags Sabtu 16 Ags Sabtu, 16 Ags
1987 Selasa 4 Ags Rabu 5 Ags Rabu, 5 Ags

1990 Senin 2 Juli Selasa 3 Juli Selasa, 3 Juli
1991 Sabtu 22 Juni Ahad 23 Juni Ahad, 23 Juni
1993 Senin 30 Mei Selasa 1 Juni

1997 Kamis 17 Apr Jumat 18 Apr
1999 Sabtu 27 Mar Ahad 28 Mar
2003 Selasa 11 Feb Rabu 12 Feb
2005 Kamis 20 Jan Jumat 21 Jan
PERMASALAHAN PENETAPAN
AWAL BULAN QOMARIYAH DI INDONESIA
DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH








OLEH
WAHYU WIDIANA
DIREKTUR PEMBINAAN PERADILAN AGAMA
2003
SELAMAT DATANG
PESERTA ORIENTASI HISAB RUKYAT
SISTEM KOMPUTER

DISELENGGARAKAN OLEH DIREKTORAT
PEMBINAAN PERADILAN AGAMA
DI WISMA UNIVERSITAS TERBUKA
JAKARTA SELATAN
TANGGAL 1 S.D. 5 OKTOBER 2003

PENYEBAB PERBEDAAN (1)
PERBEDAAN ANTARA HISAB DAN RUKYAT
(KARENA PERBEDAAN FIQH)


Ufuk Barat
SENIN/28 RAMADHAN
KAMIS, 15 NOV 2001
Ufuk barat
2
Menjelang Ramadhan 1421
PENYEBAB PERBEDAAN (2)
PERBEDAAN INTERN HISAB
1) KARENA PERBEDAAN SISTEM HISAB
2) KARENA PERBEDAAN KRITERIA
PENYEBAB PERBEDAAN (3)

PERBEDAAN INTERN RUKYAT
KESESUAIAN DENGAN HISAB
MASALAH MATHLA
PENYEBAB PERBEDAAN (4)

PENYEBAB NON TEHNIS
KELOMP. MASYARAKAT BERPEGANG
PADA SISTEMNYA MASING-MASING
( TIDAK ADANYA KESEPAKATAN )
KHUSUS IDUL ADHA, KAITANNYA DG.
INFORMASI PENETAPAN S. ARABIA
PERBEDAAN PENETAPAN IDUL ADHA
DAN DATA HISABNYA

SAUDI ARAB INDONESIA INTER NAL
1975
1976
1977
1978

1982
1984
1986

1987
1990
1991

1993
1997
1999

2001
2003


Jum 12 DES
Rab 1 DES
Ahd 20 NOV
Jum 10 NOV

Sen 27 SEP
Rab 5 SEP
Jum 15 AGUS

Sel 4 AGUS
Sen 2 JUL
Sab 22 JUN

Sen 30 MEI
Sen 17 APR
Sab 27 MAR

Sen 5 MAR
Sel 11 FEB
13 DES
2 DES
21 NOV
11 NOV

28 SEP
6 SEP
16 AGUS

5 AGUS
3 JUL
23 JUN

1 JUN
18 APR
28 MAR


6 MAR
12 FEB




28 SEP
6 SEP
16 AGUS

5 AGUS
3 JUL
23 JUN




TH IJTIMA S. ARABIA INDONESIA

1975

RABU, 3 DESEMBER 1975
03.50 WSA / 07.50 WIB

1 DZHJ : RABU
10 DZHJ : JUMAT

1 DZHJ : KAMIS
10 DZHJ : SABTU

1976

AHAD, 21 NOVEMBER 1976
18.11 WSA / 22.11 WIB

1 DZHJ : SENIN
10 DZHJ : RABU

1 DZHJ : SELASA
10 DZHJ : KAMIS

1977

JUMAT, 11 NOVMBER 1977
10.09 WSA / 14.09 WIB

1 DZHJ : JUMAT
10 DZHJ : AHAD

1 DZHJ : SABTU
10 DZHJ : SENIN

1978

SELASA, 31 OKTOBER 1978
23.06 WSA / RABU 3.06 WIB

1 DZHJ : RABU
10 DZHJ : JUMAT

1 DZHJ : KAMIS
10 DZHJ : SABTU

1984

AHAD, 26 AGUSTUS 1984
22.26 WSA/ SNN, 02.26 WIB

1 DZHJ : SENIN
10 DZHJ : RABU

1 DZHJ : SELASA
10 DZHJ : KAMIS
PERBEDAAN PENETAPAN IDUL ADHA
DAN DATA HISABNYA

SAUDI ARAB INDONESIA INTER NAL
1975
1976
1977
1978

1982
1984
1986

1987
1990
1991

1993
1997
1999

2001
2003


Jum 12 DES
Rab 1 DES
Ahd 20 NOV
Jum 10 NOV

Sen 27 SEP
Rab 5 SEP
Jum 15 AGUS

Sel 4 AGUS
Sen 2 JUL
Sab 22 JUN

Sen 30 MEI
Sen 17 APR
Sab 27 MAR

Sen 5 MAR
Sel 11 FEB
13 DES
2 DES
21 NOV
11 NOV

28 SEP
6 SEP
16 AGUS

5 AGUS
3 JUL
23 JUN

1 JUN
18 APR
28 MAR


6 MAR
12 FEB




28 SEP
6 SEP
16 AGUS

5 AGUS
3 JUL
23 JUN




TH IJTIMA S. ARABIA INDONESIA


1986


SELASA, 5 AGUSTUS 1986
21.36 WSA/RABU, 01.36 WIB


1 DZHJ : RABU
10 DZHJ : JUMAT


1 DZHJ : KAMIS
10 DZHJ : SABTU


1987


SABTU, 25 JULI 1987
23.37 WSA/AHAD, 03.37


1 DZHJ : AHAD
10 DZHJ : SELASA


1 DZHJ : SENIN
10 DZHJ : RABU


1990


JUMAT, 22 JUNI 1990
21.55 WSA/SABTU, 1.55 WIB


1 DZHJ : SABTU
10 DZHJ : SENIN


1 DZHJ : AHAD
10 DZHJ : SELASA


1993


JUMAT, 21 MEI 1993
17.05 WSA / 21.05 WIB


1 DZHJ : SABTU
10 DZHJ : SENIN


1 DZHJ : AHAD
10 DZHJ : SELASA



AWAL
BULAN
IJTIMA TINGGI
HILAL
KEMUNGKIN-
AN TGL 1
TGL 1 BERDA-
SAR MABIMS

RAMADHAN
Sabtu,
25 Okt. 2003
Pk. 19.51 WIB
- 3
sampai
- 1
Senin,
27 Okt. 2003
Senin,
27 Okt. 2003


SYAWAL
Senin,
24 Nov. 2003
Pk. 06.00 WIB
4
sampai
6
Selasa,
25 Nov. 2003
Selasa,
25 Nov. 2003

DZULHIJJAH
Kamis,
22 Jan. 2004
Pk. 04.07 WIB
6
sampai
8
Jumat,
23 Jan. 2004
Jumat,
23 Jan. 2004
DATA HISAB DAN KEMUNGKINAN JATUHNYA
1 RAMADHAN, SYAWAL DAN DZULHIJJAH 1424 H DI INDONESIA
Kesimpulan : Kemungkinan 1 Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah 1424 H di Indonesia
tidak ada perbedaan, termasuk dengan Brunei, Malaysia dan Singapura.
KEBIJAKAN
(UMUM)
Menghimpun para ulama, para ahli dan instansi
terkait dalam Badan Hisab Rukyat
Mengembangkan ilmu hisab & ilmu rukyat
Melaksanakan musyawarah/pertemuan/sosialisasi
Melakukan rukyat bersama
Menyelenggarakan pelatihan bersama
Menyusun/menyebarkan buku, almanak dsb
Melakukan kerjasama Dalam/Luar Negaeri
KEBIJAKAN
PENETAPAN AWAL BULAN
QOMARIYAH

Selain R, Sy, (DzH), berdasar hisab
Untuk R, Sy, (DzH) berdasar hisab-rukyat
Data hisab & hasil rukyat sebagai masukan
Ditetapkan dalam sidang itsbat
Rukyat dilaksanakan oleh Peg. Depag,
instansi terkait dan masyarakat luas
(Koordinator : Pengadilan Agama)


Mata Kuliyah : Ilmu Falak I

Komponen : MKK
Jurusan : SAS
Program Studi : AKI dan PA

Fakultas Syariah
Universitas Islam Negeri Jakarta
2003

Mata Kuliyah : Ilmu Falak I
Komponen/Jurusan/Program Studi : AKI dan PA
==================================================
Tujuan: Agar mhs memahami pentingnya I.Falak bagi penentuan
waktu shalat dan dapat melakukan perhitungan dengan baik

Materi pembahasan:

1. Pengertian I.Falak, sejarah, kepentingannya, permasalahannya.
2. Alam semesta: Mth, Bm, Bl, gerak sebenarnya - gerak semu.
3. Bola Bumi dan istilah-istilah yang digunakan.
4. Bola langit dan istilah-istilah yang digunakan.
5. Dasar-dasar matematik yang diperlukan.
6. Kaidah agama dan astronomi dalam penentuan waktu shalat.
7. Menghitung waktu shalat
8. Menyusuan jadwal waktu shalat dan imsakiyah

Beberapa Difinisi:

ILMU FALAK : Ilmu pengetahuan yang mempelajari lintasan
benda-benda langit seperti Matahari, Bulan,
Bintang-bintang dan benda-benda langit lain-
nya, dengan tujuan untuk mengetahui posisi
dari benda-benda langit itu serta kedudukan-
nya dari benda-benda langit lain.

ASTRONOMI : Ilmu pengetahuan yang mempelajari benda-
benda langit secara umum

KOSMOGRAPI: Cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari
benda-benda langit dengan tujuan untuk me-
ngetahui data dari seluruh benda-benda langit.

(Almanak Hisab Rukyat, Dep. Agama ,1998/1999 halaman 374-375)
PERMASALAHAN
HISAB RUKYAT
PERBEDAAN SISTIM DALAM HISAB/RUKYAT

BELUM ADANYA SISTEM YANG DISEPAKATI

MASIH KUAT BERPEGANG PADA SISTEM
SENDIRI

MASIH BELUM KONSISTEN DALAM
MENYEPAKATI SIAPA YG. BERWENANG
MENETAPKAN
KASUS 1
Jika semua sistem hisab sepakat menyatakan hilal masih
di bawah ufuk, maka selalu hilal dilaporkan tidak terlihat
Ufuk Barat
KASUS 2
Jika semua sistem hisab sepakat menyatakan hilal sudah
di atas ufuk, maka -hampir selalu- hilal dilaporkan terlihat
Ufuk Barat
KASUS 3
Jika ahli hisab tidak sepakat. Sebagian menyatakan
hilal di atas ufuk, sebagian lainnya menyatakan
dibawah ufuk, maka seringkali hilal dilaporkan
terlihat. Kesaksian tersebut ditolak oleh yang
berpendapat bahwa hilal masih di bawah ufuk.
Ufuk Barat
GARIS KETINGGIAN HILAL NOL DERAJAT
MENJELANG AWAL BULAN RAMADHAN 1423 H
IJTIMA: SENIN, 4-11-2002, PKL. 20.34 GMT
PELAKSANAAN RUKYAT: SELASA, 5-11-2002
- 5
7
_
+
TATA SURYA KITA
Merkurius

MATAHARI
Venus
Bumi
Mars
Yupiter
Saturnus
Uranus
Neptunus
Pluto
DATA PLANET DALAM TATASURYA KITA
Nama
Planet
Jmlah
Bulan
Jarak
ke Mth
Revolusi Rotasi Penam-
pang

1
2
3
4
5
6
7
8
9


Merkurius
Venus
Bumi
Mars
Yupiter
Saturnus
Uranus
Neptunus
Pluto
Matahari

-
-
1
2
12
10
5
2
-


58 jut km
108 juta
150 juta
228 juta
778 juta
1.426 jut
2.872 jut
4.490 jut
5.910 jut

88 hari
225 hari
365,25 hr
687 hari
11,9 thn
29,5 thn
84 thn
164,8 thn
248,4 thn

58.646 h
243 hari
23j 56 m
24j 37m
9 j 50 m
10j 14m
10j 49m
15j 40m
6h 9j 17
26 hari

4.879 km
12.104
40.076
6.787
141.700
120.000
50.800
48.600
4.500-
1,5 juta
.
POSISI 1
Mth
Bm
Bm
B2
B1
P

Bulan pada POSISI 1 sampai
menempati P pada POSISI 2
berarti Bulan telah berrevolusi
1X putaran penuh (360).

Bulan sinodis dan bulan Sideris
POSISI 1 & POSISI 2 = IJTIMA
SELASA, 3 DES. 2002
Ufuk barat
Awal Syawwal
(INDONESIA)
SELASA, 3 DES. 2002
Ufuk barat
Awal Syawwal
(INDONESIA)
RABU, 4 DES. 2002
Ufuk barat
Awal Syawwal
(JAKARTA)
RABU, 4 DES. 2002
Ufuk barat
Awal Syawwal
(JAKARTA)
.
B
KAMIS, 5 DES. 2002
Ufuk barat
Awal Syawwal
(JAKARTA)
.
B
RABU
Ufuk barat
Awal Syawwal
.
B
KAMIS
Ufuk barat
Awal Syawwal
.
B
JUMAT
Ufuk barat
Awal Syawwal
.
B
Ufuk barat
Awal Syawwal
.
B
RABU, 4 DES. 2002
Ufuk barat
Awal Syawwal
(JAYAPURA)
PERKIRAAN 1 SYAWAL 1423


1 Syawal 1423, kemungkinan ada perbedaan :

a. Kamis, 5 Des. 2002 atas dasar :
1). Ijtima qabla ghurub,
2). Wujudul hilal di Indonesia

b. Jumat, 6 Des. 2002 atas dasar istikmal. Hal ini disebabkan
pada hari Rabu, di seluruh wilayah MABIMS hilal sudah
di atas ufuq, namun maksimal baru sekitar 1 . derajat
( belum imkan rukyat).


PERKIRAAN 1 RAMADHAN, SYAWAL, DZULHIJJAH 1423
1 Ramadhan 1423, insya Allah jatuh pada hari Rabu, 6 Nov. 2002,
sebab hari sebelumnya di wil. MABIMS, hilal sudah di atas
ufuq antara 6 sampai 8 derajat.
1 Syawal 1423, kemungkinan ada perbedaan :
a. Kamis, 5 Des. 2002 atas dasar :
1). Ijtima qabla ghurub,
2). Wujudul hilal di Indonesia
b. Jumat, 6 Des. 2002 atas dasar istikmal. Hal ini disebabkan
pada hari Rabu, di seluruh wilayah MABIMS hilal sudah
di atas ufuq, namun maksimal baru sekitar 1 derajat
( belum imkan rukyat).
1 Dzulhijjah 1423, kemungkinan ada perbedaan. Ada yang me-
netapkan Ahad, 2 Feb.2003, dan pada hari Senin, 3 Feb.
Hal ini disebabkan pada Sabtu, 1 Februari 2003, di seba-
gian wil. MABIMS, tinggi hilal sudah di atas ufuq (+1)
dan sebagian lainnya masih di bawah ufuq (1/2).
TINGGI
HILAL
DI
INDONESIA
KET.

RAMDHAN
1423 H



SYAWAL
1423 H



DZ.HIJJAH
1423 H

SELASA,
5 NOV. 02



RABU,
4 DES. 02



SABTU,
1 FEB. 03

+ 6 - +8




-0,5 - +1




-1,5 - +1,5

RABU,
6 NOV. 02

1. Kamis,
5-12-2002
2. Jumat,
6-12-2002

1. Ahad,
2-2-2003
2. Senin,
3-2-2003

KEMUNG-
KINAN
SEPAKAT


KEMUNG-
KINAN ADA
PERBEDAAN




KEMUNG-
KINAN ADA
PERBEDAAN
BULAN
WAKTU
RUKYAT/
ITSBAT
PERKIRAAN
AWAL
BULAN
KEMUNGKINAN PENETAPAN AWAL BULAN
DATA HISAB AWAL SYAWAL
1423 H/ 2002 M

NO.

SISTIM HISAB

SAAT IJTIMAK
TINGGI HILAL
dan Perkiraan
Awal Bulan
1.
2.
3.
4.
Sullamun Nayyirain
Fathuraufil Manan
Al Qawaidul Falakiyah
Hisab QathI
Rabu,04-12-2002 : 14.27
Rabu,04-12-2002 : 14.59
Rabu,04-12-2002 : 14.43
Rabu,04-12-2002 : 14.35
1
o
46 :Kamis,5-12-2002
1
o
30 :Kamis,5-12-2002
1
o
21 :Kamis,5-12-2002
0
o
37 :Kamis,5-12-2002
5.
6.
7.
Ittifaq Dzatil Bain
New Comb
Jean Meuus
Rabu,04-12-2002 : 15.06
Rabu,04-12-2002 : 14.36
Rabu,04-12-2002 : 14.24
1
o
27 :Kamis,5-12-2002
0
o
56 :Kamis,5-12-2002
0
o
50 :Kamis,5-12-2002


9.
10.
11.
Tadzkiratul Ikhwan
Risalah Qamarain
Matahari Bulan dg. Hisab
Rabu,04-12-2002 : 14.36
Rabu,04-12-2002 : 14.48
Rabu,04-12-2002 : 15.17
1
o
22 :Jumat,6-12-2002
1
o
38 :Jumat,6-12-2002
1
o
12 :Jumat,6-12-2002
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
Menara Kudus
Al Mathlaus Said
Badiaatul Mitsal
Al Khulasah Wafiyah
Nurul Abwar
Muntaha Nataijul Aqwal
Manahijul Hamidiyah
Hisab Hakiki
Rabu,04-12-2002 : 14.30
Rabu,04-12-2002 : 14.34
Rabu,04-12-2002 : 14.34
Rabu,04-12-2002 : 14.38
Rabu,04-12-2002 : 14.33
Rabu,04-12-2002 : 14.15
Rabu,04-12-2002 : 14.35
Rabu,04-12-2002 : 14.46
1
o
56 :Jumat,6-12-2002
0
o
43 :Jumat,6-12-2002
1
o
01 :Jumat,6-12-2002
1
o
14 :Jumat,6-12-2002
0
o
52 :Jumat,6-12-2002
1
o
17 :Jumat,6-12-2002
0
o
40 :Jumat,6-12-2002
0
o
58 :Jumat,6-12-2002
20.
21.
22.
23.
EW. Brown
Ephemeris Hisab Rukyat
Almanak Nautika
Mawaqit
Rabu,04-12-2002 : 14.34
Rabu,04-12-2002 : 14.34
Rabu,04-12-2002 : 14.34
Rabu,04-12-2002 : 14.35
0
o
56 :Jumat,6-12-2002
0
o
56 :Jumat,6-12-2002
0
o
56 :Jumat,6-12-2002
0
o
38 :Jumat,6-12-2002
KOTA
GHURUB MATAHARI
04 Desember 2002
TINGGI HILAL
AWAL SYAWAL 1423
JAYAPURA
AMBON
MANADO
MATARAM
KUPANG
SAMARINDA
BANJARMASIN
SURABAYA
JAKARTA
PLBHN. RATU
PALEMBANG
BANDA ACEH
15.39 WIB
16.30
16.35
17.26
16.59
17.09
17.24
17.38
17.59
18.02
18.03
18.27

-0 30
0 05
0 10
0 20
0 15
0 42
0 56
1 00
1 00
1 00
1 00
1 00





Menjelang Awal Ramadhan 1423 H
SENIN, 4 NOV. 2002
Ufuk Barat


Menjelang Awal Ramadhan 1423 H
SENIN, 4 NOV. 2002
Ufuk Barat

Menjelang Awal Ramadhan 1423 H
SELASA, 5 NOV. 2002
Ufuk Barat
KEBIJAKAN
HISAB RUKYAT

disampaikan oleh:

Direktorat Pembinaan Peradilan Agama
Ditjen Bimas Islam & Penyelanggaraan Haji

pada:
Workshop Nasional
Metodologi Penetapan Awal Bulan Qomariyah
Model Muhammadiyah

Yogyakarta, 19-20 Oktober 2002/12-13 Syaban 1422 H
RABU, 4 DES. 2002
Ufuk barat
2
5
Awal Syawwal
KASUS 1
Jika semua sistem hisab sepakat menyatakan hilal masih
di bawah ufuk, maka selalu hilal dilaporkan tidak terlihat
KASUS 2
Jika semua sistem hisab sepakat menyatakan hilal sudah
di atas ufuk, maka -hampir selalu- hilal dilaporkan terlihat
KASUS 3
Jika ahli hisab tidak sepakat. Sebagian menyatakan
hilal di atas ufuk, sebagian lainnya menyatakan
dibawah ufuk, maka seringkali hilal dilaporkan
terlihat. Kesaksian tersebut ditolak oleh yang
berpendapat bahwa hilal masih di bawah ufuk.
PERMASALAHAN
PENENTUAN AWAL BULAN
Perbedaan hasil hisab dan hasil rukyat
Perbedaan sistem perhitungan
Perbedaan sistem rukyat (fiqh)
Perbedaan kriteria penentuan awal bulan
Perbedaan data/sumber hisab
Kurang adanya pengembangan observasi
lapangan
Kurang sosialisasi
PERKIRAAN 1 RAMADHAN, SYAWAL, DZULHIJJAH 1423
1 Ra
madhan 1423, insya Allah jatuh pada hari Rabu, 6 Nov. 2002,
sebab hari sebelumnya di wil. MABIMS, hilal sudah di atas
ufuq antara 6 sampai 8 derajat.

1 Syawal 1423, kemungkinan ada perbedaan, ada yang mene-
tapkan jatuh pada hari Kamis, 5 Des. 2002, dan ada yang
menetapkan jatuh hari Jumatnya. Hal ini disebabkan
pada hari Rabu, di seluruh wilayah MABIMS hilal sudah
di atas ufuq, namun maksimal baru sekitar 1 derajat.

1 Dzulhijjah 1423, kemungkinan ada perbedaan. Ada yang me-
netapkan Ahad, 2 Feb.2003, dan pada hari Senin, 3 Feb.
Hal ini disebabkan pada Sabtu, 1 Februari 2003, di seba-
gian wil. MABIMS, tinggi hilal sudah di atas ufuq (+1)
dan sebagian lainnya masih di bawah ufuq (1/2).
PERKIRAAN 1 RAMADHAN, SYAWAL DAN DZULHIJJAH 1423 H
1 RMDH 1 SYWWL 1 DZ.HJJH
TAQWIM
MABIMS
Rabu,
6 Nov. 2002
Jumat,
6 Des. 2002
Senin,
3 Feb. 2003
Brunei D.S. 6 Nov. 2002 6 Des. 2002 3 Feb. 2003
Indonesia 6 Nov. 2002 5 Des. 2002/
6 Des. 2002
2 Feb. 2003/
3 Feb. 2003
Malaysia 6 Nov. 2002 6 Des. 2002 3 Feb. 2003
Singapura 6 Nov. 2002 6 Des. 2002 3 Feb. 2003
RABU, 4 DES. 2002
Ufuk barat
2
5
Awal Syawwal
RABU, 4 DES. 2002
Ufuk barat
2
5
Awal Syawwal
B
POSISI BULAN-MATAHARI,
PELABUAN RATU, SELASA, 12 FEB. 2002, 18.22 WIB
.
Ufuk barat
2
KOTA
GHURUB MATAHARI
12 FEBRUARI 2002
TINGGI HILAL
AWAL D.HIJJAH 1422
JAYAPURA
AMBON
MANADO
MAKASSAR
KUPANG
SAMARINDA
BANJARMASIN
SURABAYA
JAKARTA
PLBHN. RATU
PALEMBANG
BANDA ACEH
16.00 WIB
16.51
16.57
17.28
17.16
17.32
17.45
17.57
18.19
18.22
18.24
18.51

1 13
1 35
1 25
2 01
2 15
1 42
1 56
2 21
2 27
2 31
2 17
1 58



METODE/SISTIM SAAT IJTIMA
TINGGI
H I L A L
DATA MENJELANG AWAL DZULHIJJAH 1422 H
Selasa, 12 02 - 2002
Hisab Hakiki pukul 14.42 WIB + 02 24
Khulashoh Wafiyah 14.34 02 10
Badiatul Mitsal 14.38 02 40

Sulamun Nayyirain 13.19 02 18
Fathurroufil Manan 13.20 02 02
Qawaidul Falakiyah 14.46 02 46

New Comb 14.40 02 31
J. Meeus 14.52 02 19
E.W. Brown 14.40 01 47
Ephemeris HR 14.42 02 24


B
POSISI BULAN-MATAHARI,
PELABUAN RATU, SENIN, 11 FEB. 2002, 18.22 WIB
.
Ufuk barat
B

B
POSISI BULAN-MATAHARI,
MAKKAH, SENIN, 11 FEB. 2002, 18.22 WSA
.
Ufuk barat
Ufuk Barat
JAKARTA
S E N I N
(PUKUL 18.00)
Awal Bulan di Jakarta = R A B U
Ufuk Barat
MEKKAH
S E N I N
(PKL.14.00)












Ufuk Barat
MEKKAH
S E N I N
(PKL.14.30)












Ufuk Barat
MEKKAH
S E N I N
(PKL.15.30)












Ufuk Barat
MEKKAH
S E N I N
(PKL.16.30)












Ufuk Barat
MEKKAH
S E N I N
(PKL.17.30)












Ufuk Barat
MEKKAH
S E N I N
(PKL.18.00)












Ufuk Barat
MEKKAH
SENIN
PKL. 18.00
Awal Bulan di MEKKAH = S E L A S A
(Lebih awal dari di JAKARTA)
PERMASALAHAN
HISAB RUKYAT
PERBEDAAN SISTIM DALAM HISAB/RUKYAT

BELUM ADANYA SISTEM YANG DISEPAKATI

MASIH KUAT BERPEGANG PADA SISTEM
SENDIRI

MASIH BELUM KONSISTEN DALAM
MENYEPAKATI SIAPA YG. BERWENANG
MENETAPKAN
GARIS KETINGGIAN HILAL NOL DERAJAT
AWAL BULAN RAMADHAN 1422
IJTIMA : Kamis, 15 Nov. 2001, pk. 13.40 WIB
PELAKSANAAN RUKYAT/ITSBAT = Kamis, 15 Nov. 2001
+1
+3
+5 +6
GARIS KETINGGIAN HILAL NOL DERAJAT
AWAL BULAN SYAWAL 1422
Ijtima : Sabtu, 15 Des. 2001, pkl. 03:47 WIB
Pelaksanaan Rukyat/Itsbat = Jumat/Sabtu, 14/15 Des. 2001
METODE/SISTIM SAAT IJTIMA
TINGGI
H I L A L
DATA MENJELANG AWAL RAMADHAN 1422 H
Kamis, 15 11 - 2001
Hisab Hakiki pukul 13.41 WIB + 01 20
Khulashoh Wafiyah 13.37 01 56
Badiatul Mitsal 13.39 01 34

Fathurroufil Manan 14.10 01 55
Qawaidul Falakiyah 13.53 01 58
New Comb 13.45 01 22

J. Meeus 13.34 01 32
E.W. Brow 13.39 00 56
Almanak Nautika 13.40 01 34
METODE/SISTIM SAAT IJTIMA
TINGGI
H I L A L
DATA MENJELANG AWAL SYAWAL 1422 H
Sabtu, 15 12 2001 S a b t u
Hisab Hakiki pukul 03.45 WIB + 05 57
Khulashoh Wafiyah 03.35 07 12
Badiatul Mitsal 03.45 06 12

Fathurroufil Manan 02.42 07 39
Qawaidul Falakiyah 03.59 07 02

New Comb 03.46 05 56
J. Meeus 01.38 05 58
E.W. Brown 03.47 05 10
Almanak Nautika 03.47 05 49
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
PENANGANAN
HISAB & RUKYAT

PASKA UU 4/2004
TENTANG
KEKUASAAN KEHAKIMAN



Oleh
Wahyu Widiana