Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA KEDOKTERAN II

PEMERIKSAAN KARBOKSIHEMOGLOBIN
(HbCO)
Disusun Oleh :
Naa : A!ia R"selina
NIM : K#A $$%$&#
Kel"'"( : )III
Asis*en : As+in,a- A,hi Guilan.
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER
UNI)ERSITAS /ENDERAL SOEDIRMAN
PUR0OKERTO
1$$&
#2 /u,ul P-a(*i(u
Pemeriksaan Karboksihemoglobin (HbCO)
II2 Tan..al P-a(*i(u
Sabtu, 1 Oktober 2005
#2 Tu3uan P-a(*i(u
2. Mengukur kaar karboksihemoglobin.
!. Men"elaskan nilai normal karboksihemoglobin an nilai #atologis ari
hasil #raktikum.
$. Melakukan iagnosa ini #en%akit %ang itanai oleh hasil
karboksihemoglobin abnormal atau #atologis melalui bantuan hasil
#raktikum %ang ilakukan.
#2 Dasa- Te"-i
&as CO %ang berasal ari #roses #embakaran %ang tiak sem#urna
a#at mengikat Hb membentuk HbCO. 'katan ini sangat kuat, lebih kuat 200
kali ari#aa ikatan Hb engan oksigen. HbCO ber(arna sangat terang.
HbO
2
) CO HbCO ) O
2
12 Ala* ,an Bahan
a. *lat +
1. S#uit ! ,,
2. -orni.uet
!. -abung reaksi ukuran 5 ml seban%ak 2 buah
$. Senok s#atula
5. Mikro#i#et 100 /l an 1000 /l
0. Ku1et
2. 3##enor4
5. 3rlenme%er
6. 7otol #lakon
10. S#ektro4otometer
b. 7ahan +
1. Sam#el arah
2. 38-* #aat
!. 9arutan amonia 0,1:
$. Soium ithionit
42 Ca-a Ke-3a
5. Men%ia#kan erlenme%er an tabung sentri4uge serta botol #lakon berisi
38-*.
0. Memi#et reagen amonia 0,1: seban%ak 20 ml kemuian
memasukkann%a ke alam erlenme%er.
2. Mengambil arah 1ena ari #robanus seban%ak 1 ,, kemuian
memasukkann%a ke alam botol %ang telah berisi 38-* #aat.
Mengo,ok larutan tersebut hingga homogen.
5. Mengambil arah seban%ak 10 /l ari botol 38-*, kemuian
memasukkann%a ke alam erlenme%er %ang berisi larutan amonia 0,1:
seban%ak 20 ,,. Mengo,ok larutan tersebut hingga homogen.
6. Mengambil kembali larutan tersebut seban%ak 10 ,, kemuian
isentri4uge selama 10 menit engan ke,e#atan $000 r#m.
10. Sesuah 10 menit, menuangkan larutan ke alam 2 tabung masing;
masing seban%ak 5 ,,. -abung ' tan#a itambah soium ithionit an
tabung '' engan itambah soium ithionit seban%ak 1 #u,uk s#atula.
11. Memba,a absorbansi menggunakan s#ektro4otometer engan #an"ang
gelombang 5$0 nm.
#2 Ruus Pe-hi*un.an
Kaar HbCO < =* > 0,05:
5*rH7
12 Nilai N"-al
CO enogen + ? 1:
7atas toleransi CO + 2 ; ? 5:
Mulai timbul ge"ala@tiak normal@kera,unan + A 5:
42 Hasil P-a(*i(u
Probanus
Bama + Kurnia(an *i Prabo(o
Cenis kelamin + 9aki;laki
Dmur + 16 tahun
A2 Hasil Pen.aa*an
; tabung E7


bening hi"au kekuningan
; tabung S-8

bening merah ke,oklatan


; tabung SP9

bening merah ke,oklatan agak mua
; tabung SP

bening lebih terang
B2 Hasil 'e-hi*un.an
*bs sam#el (kel 2) < 0,2$!
*bs sam#el (kel 11) < 0,255
*bs stanar < 0,!$5
*bs #atologis < 0,100
E7 < 0,001
Hb (kel 2) < *bs sam#el F E7 > 15 mg@l
*bs stn F E7
< (0,2$!;0,001) > 15 mg@l
(0,!$5;0,001)
< 10,$0 mg@l
Hb (kel 11) < *bs sam#el F E7 > 15 mg@l
*bs stn F E7
< (0,255;0,001) > 15 mg@l
(0,!$5;0,001)
< 10,65 mg@l
Patologis < Patologis F E7 > 15 mg@l
*bs S-8 F E7
< (0,100;0,001) > 15 mg@l
(0,!$5;0,001)
< 0,52 mg@l
Perhitungan HbCO
; tan#a soium ithionit =* < 0,10!
; engan soium ithiont =*rHb < 0,005
Kaar HbCO < =* > 0,05:
=*rHb
< 0,10! > 0,05:
0,005
< 1$,52$:
%2 Pebahasan
Hasil %ang i#eroleh ari #er,obaan Hemoglobin kali ini %aitu Hb
sam#el (kelom#ok 2) aalah 10,$0 mg@lG Hb sam#el (kelom#ok 11) aalah
10,65 mg@l engan keua #robanus laki;laki. Cika ilihat ari nilai normal
untuk laki;laki antara 1$;15 mg@l, kaar Hb keua #robanus tersebut
termasuk renah karena sangat kurang ari nilai normal. Dntuk Hb #atologis
ia#at hasil 0,52 mg@l. Paa #erhitungan HbCO tan#a itambahkan
soium ithionit atau isebut "uga absorbansi reagen (=*) hasiln%a aalah
0,10!G seangkan itambah soium ithionit atau absorbansi sam#el
(=*rHb) hasiln%a aalah 0,005. Cai "ika ilakukan #erhitungan engan
rumus HbCO, ia#atkan hasil kaar HbCO sebesar 1$,52$:. Kaar HbCO
engan #robanus Kurnia(an *i tersebut abnormal. Keabnormalann%a
bukan ari keaaan #atologis #robanus, namun akibat kesalahan #raktikan
#aa saat melakukan #raktikum.
Hemoglobin meru#akan #igmen merah %ang memba(a oksigen
alam sel arah merah, %aitu suatu #rotein engan berat molekul 0$.$50
8alton. Hemoglobin aalah suatu molekul %ang berbentuk bulat %ang teriri
ari $ subunit. Setia# subunit menganung satu bagian heme %ang
berkon"ugasi engan suatu #oli#e#tia. Heme aalah suatu eri1at #or4irin
%ang menganung besi. Poli#e#tia itu se,ara kolekti4 isebut sebagai
bagian globin ari molekul hemoglobin. Hemoglobin mengikat O
2
untuk
membentuk oksihemoglobin, O
2
menem#el #aa He
2)
alam heme. *4initas
hemoglobin terhaa# O
2
i#engaruhi oleh #H, suhu, an konsentrasi 2,!;
i4os4ogliserat (2,!;8P&) alam sel arah merah.
1
8alam men"alankan 4ungsin%a memba(a oksigen ke seluruh
tubuh, hemoglobin i alam sel arah merah mengikat oksigen melalui suatu
ikatan kimia khusus. Eeaksi %ang membentuk ikatan antara hemoglobin
engan oksigen tersebut a#at ituliskan sebagai berikut
Hb ) O
2
I HbO
2
Eeaksi tersebut berlangsung alam ua arah. Eeaksi ke arah kanan
meru#akan reaksi #enggabungan atau asosiasi %ang ter"ai i al1eolus #aru;
#aru tem#at berlangsungn%a #ertukaran uara antara tubuh engan
lingkungan, seangkan reaksi ke arah kiri aalah reaksi #enguraian atau
isosiasi terutama ter"ai i "aringan. 8engan emikian, a#at ikatakan
bah(a hemoglobin alam sel arah merah mengikat oksigen i #aru;#aru
an mele#askann%a i "aringan, untuk iserahkan an igunakan i sel;sel.
Hemoglobin %ang tiak atau belum mengikat oksigen isebut sebagai
eoksihemoglobin atau eoksiHb an umumn%a a#at itulis sebagai Hb
sa"a.
Hungsi lain ari sel arah merah aalah mengikat an
mem#ermuah trans#ortasi gas CO
2
%ang terbentuk i seluruh "aringan %ang
mam#u melakukan metabolisme se,ara aerob, untuk iba(a ke "aringan
#embuangan ekskreta %ang berbentuk gas, %aitu #aru;#aru. 8engan
emikian, i alam #aru;#aru ter"ailah #ertukaran gas engan lingkungan+
oksigen iambil ari lingkungan an CO
2
ikeluarkan ke lingkungan.
*alah sarana %ang sama, %aitu sel arah merah, %ang igunakan untuk
#roses transaksi gas antara sel tubuh engan lingkungan. 7erbea engan
oksigen, %ang ham#ir semuan%a berikatan langsung engan molekul Hb
alam bentuk oksihemoglobin, maka han%a sebagian sa"a ari CO
2
%ang
berikatan langsung engan molekul Hb melalui ikatan karbamino, beru#a
HbCO
2
. Sebagian %ang lebih besar ari CO
2
ini "ustru iangkut sebagai
bentuk terlarut alam #lasma. *kan teta#i berbea engan oksigen, CO
2
tersebut tiaklah larut se,ara 4isik alam bentuk sen%a(a tersebut, akan
teta#i sebagai ion bikarbonat (HCO
!
;
), %ang #embentukann%a sangat
memerlukan sel arah merah. 8i alam sel arah merah tera#at enJim
anhirase karbonat %ang mengkatalis reaksi berikut+
CO
2
) H
2
O H
2
CO
!
H
)
) HCO!
;

*sam karbonat ion bikarbonat
'on bikarbonat %ang terbentuk i alam sel arah merah karena ker"a enJim
ini, beri4usi keluar ari sel tersebut an masuk ke alam #lasma an engan
muah sekali larut i sana. 8alam bentuk ion bikarbonat iba(a oleh arah
ari seluruh "aringan menu"u #aru;#aru untuk ibuang i organ ini melalui
uara %ang ihembuskan keluar (uara eks#irasi) ke lingkungan. 8engan
emikian, berla(anan engan oksigen, CO
2
iikat oleh sel arah merah an
sebagian besar iubah oleh sel ini men"ai ion bikarbonat %ang larut alam
#lasma an ile#askan alam #aru;#aru.
2
Karbon monoksia (CO) mengikat heme %ang terseniri engan
kekuatan 25.000 kali lebih besar ari#aa kekuatan ikatan oksigen. *tmos4er
uara menganung CO alam "umlah renik, an katabolisme heme %ang
normal akan membentuk seniri se"umlah ke,il CO. &ugus heme %ang
tera#at #aa mioglobin, hemoglobin, an ban%ak #rotein heme %ang lain
teriri ari struktur ,in,in organik %ang kom#leks, #roto#or4irin, %ang
mengikat suatu atom besi alam bentuk 4ero He (''). *tom besi mem#un%ai
enam ikatan koorinasi, em#at mengikat molekul #or4irin %ang atar an
%ang ua lagi tegak lurus #aa biang ini. Paa mioglobin an hemoglobin
salah satu ikatan ini iisi oleh atom nitrogen an resiu histiin. 'katan %ang
lain KterbukaL an ber4ungsi sebagai sisi #engikatan bagi oksigen. Paa
hemoglobin karbon monooksia (CO) a#at bersaing engan O
2
untuk
mengikat bagian@ikatan %ang kosong tersebut. Karbon monoksia terikat
kira;kira 200 kali lebih kuat ibaningkan engan O
2
. Paa kera,unan
karbon monoksia, ban%ak hemoglobin %ang beraa alam bentuk karbon
monoksia hemoglobin, sehingga men%ebabkan hambatan trans#ort ke
"aringan.
!
'm#likasi biomeis %ang berhubungan engan keaaan #atologis
hemoglobin aalah sebagai berikut+
a. *nemia
Keaaan anemia a#at isebabkan oleh karena ter"ai #enurunan "umlah sel
arah merah atau hemoglobin alam arah akibat gangguan sintesis
hemoglobin (misaln%a, #aa e4isiensi besi) atau gangguan #rouksi
eritrosit. *nemia %ang sangat berat isebabkan oleh #en%akit talasemia.
b. Hemoglobino#ati
Meru#akan suatu keaaan mutasi #aa gen %ang mengkoe rantai al4a atau
beta %ang a#at mem#engaruhi 4ungsi biologik hemoglobin. 8i antara
bebera#a ratus mutan hemoglobin manusia %ang suah iketahui (sebagian
besar bersi4at benigna an sangat langka), bebera#a mutan engan 4ungsi
biologik %ang suah berubah ,ontohn%a #aa hemoglobin S, imana resiu
&lutamat (#aa hemoglobin normal) tergantikan oleh resiu Malin. Sehingga
#enerita biasan%a mengalami suatu #en%akit %ang isebut engan anemia
sel sabit (si,kle ,ell anaemia).
,. Hemoglobin terglikolisasi (Hb*
1,
)
Hemoglobin akan mengalami glikolisasi nonenJimatik kalau glukosa arah
masuk ke alam ertrosi an gugus hiroksil anomerikn%a meru#akan
eri1at gugus amino %ang tera#at #aa resiu lisil an #aa u"ung terminal
amino. Hraksi hemoglobin terglikolisasi, %ang normaln%a sekitar 5:,
sebaning engan konsentrasi glukosa arah. 8engan melakukan
#engukuran Hb*
1,
memberikan in4ormasi %ang berguna bagi #enanganan
iabetes melitus. Karena usia #aruh rata;rata eritrosit aalah 00 hari, maka
kaar Hb*
1,
men,erminkan konsentrasi glukosa arah rata;rata selama 0;5
minggu sebelumn%a. Peninggian kaar Hb*
1,
%ang menun"ukkan "elekn%a
#engenalian kaar glukosa arah a#at memanu okter alam memilih
tera#i %ang te#at (misaln%a, #engenalian iet %ang lebih ketat atau
#eningkatan insulin).
$
Se"umlah #en%akit %ang a#at isebabkan oleh kaar HbCO %ang
tinggi i alam tubuh aalah as4iksia. Kematian #aa as4iksia isebabkan
oleh karena #enurunan kaar O
2
alam arah an "aringan ikat imana
kaarn%a turun iba(ah kaar %ang i#erlukan untuk #emeliharaan
kehiu#an. 8a#at isebut "uga anoksia@hi#oksia. 7erkurangn%a bahan %ang
memba(a oksigen arah a#at isebabkan oleh anemia berat an
intoksi4ikasi karbon monoksia. -ana;tana %ang tera#at #aa #enerita
as4iksi aalah kulit menun"ukkan sianosis #aa bibir, mukosa mulut, an
asar kuku. Paa sistem kario1askuler %ang ter"ai aalah mula;mula
takikaria, kemuian brakikaria "ika otot "antung tiak ,uku# mena#at
oksigen. 7iasan%a "aringan otak lebih sering terkena, engan tana;tana
sering sakit ke#ala (akibat 1asoilatasi serebral), keka,auan mental, rasa
mengantuk %ang berlebihan akibat hi#oksia, an lain;lain.
5
Paa orang %ang semalam suntuk tiak beristirahat@tiur
larut@begaang kaar hemoglobinn%a a#at mengalami #enurunan. Hal ini
karena orang %ang tiak tiur biasan%a kaar oksigenn%a men"ai menurun
sehingga mengantuk. Kaar oksigen berkurang men%ebabkan Hb sebagai
#engikat O
2
"uga men"ai berkurang akibatn%a tubuh men"ai lemas. Dntuk
mengembalikan kaar Hb men"ai normal aalah engan ,ara beristirahat
,uku# an berolahraga teratur.
6I2 Kesi'ulan
1. Kaar Hb #robanus laki;laki aalah 10,$0 mg@l an 10,65 mg@l.
Hasil renah karena iba(ah nilai normal %aitu 1$;15 mg@l.
Seangkan kaar HbCO aalah 1$,52$:. Hasil bukan karena keaaan
#atologis #robanus namun karena kesalahan #raktikan.
2. Hemoglobin isintesis ari Hem (#or4irin an He
2)
) serta &lobulin
(albumin).
!. *4initas Hb terhaa# CO lebih kuat 200 kali ibaningkan terhaa# O
2
sehingga a#at menimbulkan keaaan #atologis #aa tubuh.
$. *#likasi klinis hemoglobin+ anemia, hemoglobino#ati, an hemoglobin
terglikosilasi.
*#likasi klinis HbCO+ as4iksia@anoksia@hi#oksia
DA7TAR PUSTAKA
1. Nilliam H. &anong. Sirkulasi Cairan -ubuh. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran,
eisi 20. Cakarta+ 3&C, 1662+ 51!.
2. Mohamma Saikin, 8S,. Sel 8arah Merah. Biokimia Darah. Cakarta+ Ni%a
Meika, 2001+ 1$;2.
!. *lbert 9. 9ehninger. &lobular Protein+ Struktur an Hungsi Hemoglobin.
Dasar-dasar Biokimia Jilid 1. Cakarta+ Penerbit 3rlangga, 1652+ 165.
$. Eobert K. Murra%. Protein+ Mioglobin an Hemoglobin. Biokimia Harper,
eisi 2$. Cakarta+ 3&C, 1666+ 52.
5. 7ambang 3. Putranto. Kelainan Mekanis, *s4iksia, 3m4isema, -enggelam.
Patologi Saluran Nafas. Semarang+ Penerbit Dni1ersitas 8i#onegoro, 2001+
$2.
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA KEDOKTERAN II
Oleh
Bama + *1ia Eoselina
B'M + K1*00$051
Kelom#ok + M'''
8isusun untuk memenuhi #ers%aratan mengikuti #raktikum an u"ian #raktikum
mata kuliah 7iokimia Keokteran '' selan"utn%a #aa Program Peniikan 8okter
Dni1ersitas Ceneral Soeirman
PDENOK3E-O
8iterima an isahkan oleh,
Pur(okerto, Oktober 2005
*sisten
*s(inar *hi &umilang
K1*00200$
LAMPIRAN
1. 7agaimana #roses ter"ain%a kera,unan COO
2. 7agaimana ge"ala klinis kera,unan COO
Ca(ab+
1. &as karbon monooksia (CO) meru#akan gas hasil sisa #embakaran %ang
tiak sem#urna. Ketika gas tersebut ikut terhiru# bersama uara ins#irasi
a#at men%ebabkan gangguan #aa tubuh. Hemoglobin %ang seharusn%a
berikatan engan O
2
, "ustru terikat engan CO (men"ai HbCO) karena a%a
ikat CO tehaa# hemoglobin 200 kali lebih kuat ibaning a%a ikat O
2
engan Hb. Oksigen men"ai tiak bisa iistribusikan ke "aringan, akibatn%a
sel;sel tubuh tiak a#at melakukan metabolisme an timbulah kerusakan;
kerusakan #aa "aringan. Contohn%a #aa kasus as4iksia@anoksia@hi#oksia.
HbO
2
) CO HbCO ) O
2
2. &e"ala klinis kera,unan CO+
Sistem #erna#asan -aki#neaG menurunn%a 1olume tialG is#neaG
mengua#G menggunakan otot;otot #erna#asan
tambahanG lubang hiung melebar.
Sistem sara4 #usat Sakit ke#ala, keka,auan mental, tingkah laku %ang
aneh, gelisah, eks#resi (a"ah ,emas, berkeringat.
Sistem kario1askular Mula;mula takikaria, kemuian brakikaria
"ika otot "antung tiak ,uku# mena#at oksigenG
#eningkatan tekanan arah %ang iikuti engan
#enurunan tekanan arahG aritmia.
Kulit Sianosis #aa bibir, mukosa mulut, an asar kuku.

Anda mungkin juga menyukai