Anda di halaman 1dari 3

Nama :

Konsentrasi : Produksi dan Perancangan


NIM :
Mata Kuliah : Teknik Pemesinan

1. Kepala Pembagi (Dividing Head)
1.1. Alat pembagi hanya cocok untuk pembagian dalam sejumlah bagian kecil yang
nisbi(relative).
Tetapi kepala pembagi masih mempunyai kemungkinan-kemungkinan lain. Karena itu
kita sebut kepala pembagi universal(gambar 338).
Gambar 1
Pada porosa dipasang roda cacing (roda ulir) b (gambar 2). Pada roda cacaing ini bekerja
sebuah cacing(ulir) c, yang dapat diputar dengan bantuan engkol f. pena penusuk dari
engkol itu dapat di setel ke dalam.
Dengan demikian maka berbagi lingkaran lubang dari piringan pembagi d dapat di pakai.
Piringan pembagi yang dapat ditukar-tukar yang dapat diputar terhadap poros cacing,
dapat digerendel pada rangka kepala pembagi dengan bantuan e.
Supaya kita tidak selalu harus menghitung banyaknya bagian, meliputi mana engkolnya
ingin kita putarkan, dipasang sebuah gunting dengan kaki-kaki h yang dapat di setel.
Kebanyakan kepala pembagi dapat digulirkan.
Bagian depan dari poros pembaginya dilengkapi dengan ulir sekerup untuk pemasangan
pelat cakar, bila diperlukan.
Sehubung dengan kemungkinan adanya kelonggaran antara cacing roda-cacing,
engkolnya harus selalu diputar ke jurusan yang sama, umapanya menurut arah putaran ja.
Jadi engkol itu tidak boldeh diputar kembali pada waktu pembagian
Bila engkol itu diputarkan terlalu jauh, maka ia harus diputarkan kembali dahulu yang
agak jauh umpamanya setengah keliling, sebelum dapat dilakukan pembagian lagi
menurut arah yang benar.
Gambar 2

1.2. Pembagian Langsung
Pada poros pembagi dipasang sebuah pelat pembagi(gambar 2) dengan 24 lubang
secara tetap, yang dapat diblokir dengan sebuah pasak(pal).
Maka terdapat kemungkinan untuk membagi lingkaran dalam 2, 3, 4, 6, 8, 12 atau 24
bagian.
Agar dapat bekerja dengan cepat dan mudah, penggerakan cacingnya kita putusakan,
sehingga benda kerjanya dapat diputar dengan tangan.
1.3. Pembagian Tidak Langsung
Pembagian tidak langsung dilakukan dengan tangan pada waktu masuknya
penggerakan cacing. Piringan pembagi d (gambar 2) digerendelkan pada rangkanya.
(piring pembagi i para poros pembagi poros roda cacing hanya berfungsi pada
pembagian langsung dan pada semua metoda pembagian lainnnya, di mana ia tidak
digunakan, gerendel itu harus dilepaskan).
Cacing(ulir) yang menggerakan, berulir tunggal (z
1
= 1) dan roda cacing yang
digerakkannya mempunyai 40 gigi (z
2
= 40), perpindahan i
v
antara cacing dan roda-
cacing ialah:
I
V
=

= 40 i
V
= perbandingan perpindahan kepala pembagi
Z
1
= jumlah ulir(langkah) dari cacing
Z
2
= jumlah gigi roda-cacing





2. Micrometer
Micrometer merupakan alat ukur linier yang mempunyai kecermatan yang lebih baik
daripada mistar ingsut. Pada umumnya mempunyai kecermatan sampai 0,01 mm, jadi
sebetulnya tidak dapat mengukur sampai kecermatan satu micrometer(meskipun nama
alat ini adalah micrometer). Kadang-kadang ada pula yang dibuat dengan kecermatan
0,005 mm. meskipun demikian, karena keterbatasan dari ketelitian pembuatan ulir yang
merupakan komponen utama dari sistem pengubah micrometer ini maka derajat
kepercayaan atas hasil pengukuran akan turun apabila micrometer tersebut mempunyai
kecermatan yang lebih kecil dari 0,005 mm. Proses pengukuran dengan memakai
micrometer biasa dan dilakukan oleh operator yang belum ahli, biasanya akan
mempunyai kesalah rambang lebih dari satu micrometer, dengan demkian kecermatan
pembagian skala sampai dengan satu micrometer menjadi tidak berarti.pengukuran yang
menghendaki kecermatan sampai satu micrometer atau lebih memerlukan alat ukur yang
lebih peka seperti Johansson Micrometer atau alat ukur pembanding (comparator) yang
lain.
Komponen terpenting dari micrometer adalah ulir utama, lihar gambar 3. Dengan
memutar silinder putar satu kali maka poros ukur akan bergerak linier sepanjang satu
kisaran sesuai dengan kisar (pitch) dari ulir utama (biasanya 0,5 mm). meskipun ulir
utama ini dibuat dengan teliti akan tetapi kesalahan selalu ada. Untuk sepanjang ulir
utama kesalahan kisar pada suatu tempat akan berbeda dengan kesalahan kisar di tempat
lain. Apabila poros ukur digerakkan mulai dari nol sampai batas akhir, maka kesalahan
kisar ini akan terkumpul sehingga menimbulkan kesalahan yang disebut sebagai
kesalahan kumulatip. Oleh karena itu untuk membatasi kesalahan kumulatip kisar, maka
biasanya panjang dari ulir utama (jarak dari poros ukur) hanya dibuat sampai 25mm.(Gbr
3)

Anda mungkin juga menyukai