Anda di halaman 1dari 4

A.

Reaksi Kimia Crevice Corrosion


Korosi celah (crevice corrosion), yaitu korosi lokal yang biasanya terjadi pada
sela-sela sambungan logam yang sejenis atau pada reatakan di permukaan logam. Hal
ini disebabkan perbedaan konsentrasi ion logam atau konsentrasi oksigen antara celah
dan lingkungannya.
Korosi celah ialah sel korosi yang diakibatkan oleh perbedaan konsentrasi zat
asam. Karat ini terjadi, karena celah sempit terisi dengan elektrolit (air yang ph-nya
rendah), maka terjadilah suatu sel korosi dengan katodanya permukaan sebelah luar
celah yang basa dengan air yang lebih banyak mengandung zat asam daripada bagian
sebelah dalam celah yang sedikit mengandung zat asam sehingga bersifat anodic.
Korosi celah mirip dengan korosi galvanic, dengan pengecualian pada
perbedaan konsentrasi media korosifnya. Celah atau ketidak teraturan permukaan
lainnya seperti celah paku keeling (rivet), baut, washer, gasket, deposit dan
sebagainya, yang bersentuhan dengan media korosif dapat menyebabkan korosi
terlokalisasi.
Korosi celah merupakan korosi yang terkonsentrasi pada daerah tertentu.
Korosi celah terjadi karena adanya larutan atau elektrolit yang terperangkap di dalam
celah atau lubang, misalnya pada sambungan dua permukaan logam yang sejenis,
permukaan logam yang retak, baut dan tapal. Elektrolit yang terperangkap pada
lubang akan menimbulkan beda konsentrasi
oksigen, sehingga terbentuk sel korosi. Daerah dengan konsentrasi oksigen tinggi
berperan sebagai katoda dan daerah konsentrasi oksigen rendah berperan sebagai
anoda.
Untuk menerangkan prinsip dasar korosi celah diumpamakan dua buah logam
yang direndam dalam air lau, pada mulanya reaksi terjadi diseluruh permukaan
meliputi permukaan dalam celah dan permukaan luar celah.
Dengan reaksi sebagai berikut:

Karena oksigen didalam larutan hanya terdapat dalam jumlah sedikit, maka
akibatnya oksigen ini akan habis. Sementara itu reduksi oksigen terus terjadi. Sebagai
akibat kondisi ini, maka didalam celah logam akan terdapat ion logam M+ yang
diseimbangkan muatannya dengan adanya migrasi ion Cl- MCL ini akan mengalami
hidrolisis:
Ion H+ dan Cl- ini mempercepat laju korosi pada hamper semua jenis logam.

Pada gambar 2.6 dapat menjelaskan fenomena korosi celah dimana (a) kondisi
awal: korosi terjadi diseluruh permukaan logam, (b). kondisi akhir pelarutan logam
hanya terjadi disebelah dalam celah karena keasaman meningkat, konsentrasi ion
klorida meningkat, dan reaksi selanjutnya mampu berjalan sendiri.

Reaksi utama yang terjadi Fe Fe2+ + 2e , elektron yang dilepaskan, yang mana reaksi
dengan oksigen lebih dominan. Kelebihan ion Fe2+ dalam celah membentuk
banyaknya muatan positif yang mengikat ion klorida dari larutan. Fe2+ bereaksi
dengan air menurut reaksi berikut ini.
Fe 2+ + 2H2O Fe(OH)2 + 2H+
Secara umum, ion logam dimisalkan M+

M+ + Cl - + H2O MOH + H+ + Cl Tahap tahap terjadinya korosi celah:


Seluruh permukaan logam di dalam dan di luar celah ditutupi oleh
elektrolit Coksigen, Ekor dan laju korosi di dalam dan di luar celah sama.
Konsentrasi O2 dalam celah berkurang dengan cepat karena
dikonsumsi oleh katodiknya, sedangkan supplay oksigen ke dalam
celah terbatas karena perpindahannya ke dalam celah cukup lambat
melalui mekanisme difusi.
Terbentuk sel elektrokimia padamana lokasi dalam celah dengan
kandungan oksigen lebih kecil berfungsi sebagai anoda, dan lokasi di
luar celah sebagai katoda .
Celah kelebihan muatan positif yaitu kation logam yang larut
Mendorong migrasi ion Cl- kedalam celah, dan terbentuk metal klorida.
Oleh karena konsentrasi M++ di dalam celah meningkat, sebagian M++
akan berdifusi dan bermigrasi keluar celah.
Di muka celah MCl terhidrolisis sesuai dengan reaksi :
M++ + 2Cl + 2H2O M(OH)2 + 2H+ + 2ClH+ akan masuk ke dalam celah mengkompensasi ion positif yang
berpindah keluar celah sehingga keasaman di dalam celah semakin
meningkat.
Kandungan ion H+ dan Cl- yang tinggi dalam celah, mencegah
pasivasi
logam, dan meningkatkan pelarutan anodik sehingga
proses berlangsung secara autokatalitik.

http://soar.wichita.edu/bitstream/handle/10057/917/grasp+216.pdf;jsessionid=119C1
BD772D70385D29B4342D75F3947?sequence=1
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7202-2702100027-bab2.pdf

Anda mungkin juga menyukai