Anda di halaman 1dari 13

BAB III

ANALISA PENYEBAB KOROSI PIPA AIR LAUT PADA


“MT MAKMUR SEJAHTERA”

3.1 Pendahuluan
Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di
lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tak dikehendaki. Dalam
bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim
adalah perkaratan besi.Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan
oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida dan
karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3. xH2O, suatu zat padat yang
berwarna coklat-merah.
3.2 Pengertian Pipa
Pipa adalah sebuah selongsong bundar yang digunakan untuk mengalirkan
fluida -cairan atau gas.Terminologi pipa biasanya disamakan dengan istilah tube,
namun biasanya istilah untuk pipa memiliki diameter lebih dari 3/4 in. Berdasarkan
standard dalam pebuatannya, pipa biasanya di dasarkan pada diameter nominalnya,
ia biasanya memiliki nilai ouside diamter (OD) atau diameter luarnya tetap
sedangkan untuk tebalnya mengunakan istilah schedule yang memiliki nilai
berfariasi. Dalam sebuah pipa atau lebih tepatnya sistem pemipaan, kita akan
mengenal istilah NPS. NPS yang memiliki kepanjangan dari Nominal Pipe Size
adalah istilah yang menunjukan diameter nominal (bukan ukuran sebenarnya) dari
sebuah pipa. Maksudnya nominal disini adalah hanya angka standar yang digunakan
sebagain satuan umum. Contohnya adalah ketika kita menyebutkan pipa 2” (dua in)
Maka pipa tersebut memiliki ukuran sekitar dua in, namun ukuran aslinya bila di
ukur tidak tepat dua in. Nilai dua in tersebut hanya nominal yang di gunakan untuk
meyebutkan jenis pipa agar baik penjual atau pemakai sama sama tahu, tapi bukan
ukuran sebenarnya. Pipa sendiri di bedakan menjadi dua istilah, piping dan pipeline.
Piping di gunakan untuk istilah pipa yang mengalirkan dari satu tempat ke tempat
lain dalam jarak yang berdekatan, sedangkan pipa yang digunakan berukuran relatif
kecil. Sedangakan pipeline istilah tersebut digunakan untuk mengalirkan fluida dari
satu fasilitas (plant) ke plant yang lain, dan biasanya ukurannya sangat besar

12
Kesadahan air ( Water Hardness )
Ada beberapa pengertian tentang keadahan air, yaitu :

 Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air,


umumnya ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam
karbonat.
 Sedangkan menurut Jurnal Nasional (2007), kesadahan air adalah kandungan
mineral-mineral tertentu di dalam air, umumnya ion kalsium (Ca) dan
magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat. Selain ion kalsium dan
magnesium, penyebab kesadahan juga bisa merupakan ion logam lain
maupun garam-garam bikarbonat dan sulfat. Air sadah tidak berbahaya untuk
diminum, namun dapat menyebabkan beberapa masalah, ini terjadi karena
kandungan ionnya yang tinggi.

3.3 Jenis-Jenis Koros Pada Pipa

3.3.1. Uniform attack (korosi seragam)

Adalah korosi yang terjadi pada permukaan logam akibat reaksi kimia karena pH air
yang rendah dan udara yang lembab,sehingga semakin lama logam makin
menipis.Biasanya ini terjadi pada pelat baja atau profil,logam homogen.

13
3.3.2. Pitting corrosion (korosi sumur)

Adalah korosi yang disebabkan karena komposisi logam yang tidak homogen yang
dimana pada daerah batas timbul korosi yang berbentuk sumur

3.3.3. Errosion corrosion (korosi erosi)

Adalah korosi yang terjadi karena keausan dan menimbulkan bagian-bagian yang
tajam dan kasar,bagian-bagian inilah yang mudah terjadi korosi dan juga diakibatkan
karena fluida yang sangat deras dan dapat mengkikis film pelindung pada
logam.Korosi ini biasanya terjadi pada pipa propeller

14
3.3.4. Galvaniscorrosion (korosi galvanis)

Adalah Korosi yang terjadi karena adanya 2 logam yang berbeda dalam satu
elektrolit sehingga logam yang lebih anodic akan terkorosi.Korosi ini dapat dicegah
dengan cara :

 Beri isolator yang cukup tebal hingga tidak ada aliran elektrolit
 Pasang proteksi kotodika
 Penambahan anti korosi inhibitor pada cairan

3.3.5. Stress corrosion (Korosi tegangan)

Adalah terjadi karena butiran logam yang berubah bentuk yang diakibatkan karena
logam mengalami perlakuan khusus (seperti diregang,ditekuk dll.) sehingga butiran
menjadi tegang dan butiran ini sangat mudah bereaksi dengan lingkungan.

3.3.6. Crevice corrosion (korosi celah)

Adalah sel korosi yang diakibatkan oleh perbedaan konsentrasi zat asam.Korosi yang
terjadi pada logam yang berdempetan dengan logam lain diantaranya adalah celah
yang dapat menahan kotoran dan air sehingga konsentrasi O2 pada mulut kaya
disbanding pada bagian dalam,sehingga bagian dalam lebih anodic dan bagian mulut
jadi katodik

15
3.3.7. Korosi Mikrobiologi

Adalah korosi yang terjadi karena mikroba Mikroganisme yang mempengaruhi


korosi antara lain bakteri,jamur,alga dan protozoa. Korosi ini bertanggung jawab
terhadap degradasi material di lingkungan.

Pengaruh inisiasi atau laju korosi di suatu area,mikrooganisme umumnya


berhubungan dengan permukaan korosi kemudian menempel pada permukaan logam
dalam bentuk lapisan tipis atau biodeposit.Lapisan film tipis atau
biofilm.Pembentukan lapisan tipis saat 2-4 jam pencelupan sehingga membentuk
lapisan ini terlihat hanya bintik-bintik dibandingkan menyeluruh di permukaan

3.3.8. Fatigue corrosion (korosi lelah)

Korosi ini terjadi karena logam mendapatkan beban siklus yang terus berulang
sehingga semakin lama logam akan mengalami patah karena terjadi kelelahan
logam.Korosi ini biasanya terjadi pada turbin uap,pengeboran minyak dan propeller
kapal

16
3.4. Hal-hal yang menyebabkan korosi pada pipa

3.4.1. Derajat Keasaman (pH) air

Sebagai pengukuran sifat keasaman atau kebiasaan air diambil nilai Ph yang
didefinisikan sebagai logaritma dari pulang baliknya konsentrasi ion hidrogen dalam
mol per liter dari tiap-tiap jenis.Dengan demikian, pH dari air netral adalah 7.Air
yang pHnya kurang dari 7 ,sifat asam,sedangkan yang pHnya lebih dari itu bersifat
basa

3.4.2. Kesadahan

Kesadahan digunakan untuk menunjukkan kandungan garam kalsium dan


magnesium yang terlarut,dinyatakan sebagai ekuivalen (setara) Kalsium karbonat
kesadahan air dapat dibagi atas dua kelompok: karbonat dan nonkarbonat,atau
kesadahan sementara (temporary)dan kesadahan permanen(kekal).Tingkat kesadahan
sementara biasanya dapat diturunkan dengan pemanas,untuk menurunkan kesadahan
permanen disebabkan oleh sulfat dan klorida kalsium dan magnesium.Unsur-unsur
kesadahan(seperti Mg,Ca dan lain-lain) menyebabkan erosi pada sudu-sudu
turbin.Dengan demikian diperlukan proses pelunakan air,yaitu demineralisasi dan
softener untuk menghilangkan unsur-unsur perusak tersebut

3.4.3. Alkalinitas

Tinggi rendahnya alkalinitas air ditentukan oleh senyawa karbonat,garam


hidroksida,kalium,magnesium,dan natrium dalam air.Semakin tinggi kesadahan
suatu air semakin sulit air membuih.Penggunaan air untuk ketel selalu diupayakan air
yang mempunyai kesadahan rendah karena zat tersebut dalam konsentrasi tinggi
menimbulkan terjadinya kerak pada dinding pipa

3.5. Metode Pencegahan Korosi

Lima macam metode yang digunakan untuk mengontrol korosi adalah


pelapisan atau coating, Perlakuan lingkungan,Pemilihan material,desain berlebihan
dan proteksi katodik

17
3.5.1. Pelapisan

Pelapisan merupakan cara yang paling umum dilakukan untuk


melindungi logam dari serangan korosi.Pelapisan yang dapat digunakan antara lain
cat,logam(galvanisasi,plastik dan semen)

3.5.2. Perlakuan Lingkungan

Perlindungan terhadap korosi dapat juga dilakukan dengan mengusahakan


lingkungan menjadi tidak korosif.Namun hal ini biasanya hanya bisa dilakukan pada
lingkungan terbatas.Misalnya mengurangi atau menghilangkan uap air dan partikel
partikel korosi yang bersifat korosif.

3.5.3. Pemilihan Material

Pencegahan korosi dengan memilih material dilakukan dengan


menggunakan material logam ataupun paduannya yang bersifat tahan korosi
misalnhya titanium ataupun baja tahan karat.

3.5.4. Catodik Proteksi

Catodik Proteksi adalah perlindungan terhadap suatu logam dari serangan


korosi.Proteksi katodik memanfaatkan konsep deret Galvanis(mekanisme korosi
Galvanis) untuk melindungi logam.

3.5.5. Laju Korosi

Korosi sangat dipengaruhi oleh lingkungan misalnya temperatur

18
Baja untuk konstruksi kapal pada umumnya dibagi menjadi tiga bagian, yaitu
baja konstruksi kapal biasa, baja konstruksi kapal dengan tegangan tinggi, dan baja
tempa.Baja untuk konstruksi kapal mempunyai sifat mekanis yang sudah mendapat
persetujuan dari BKI.

Berikut adalah sifat mekanis plat baja kapal menurut BKI tahun 2006

sifat mekanis plat baja kapal menurut BKI tahun 2006

Pemakaian pelat baja untuk bangunan kapal memiliki resiko kerusakan yang tinggi,
terutama terjadinya korosi pada pelat baja yang merupakan proses elektrokimia,
akibat lingkungan air laut yang memiliki resistivitas sangat rendah + 25 Ohm-cm,jika
dibandingkan dengan air tawar + 4.000 Ohm-cm, (Caridis, 1995) dan sesuai dengan
posisi pelat pada lambung kapal.

Posisi pelat baja lambung kapal terbagi dalam tiga bagian yaitu :

1. Selalu tercelup air yaitu pelat lajur alas, pelat lajur bilga, dan pelat lajur sisi
sampai sarat minimal.

19
2. Keluar masuk air yaitu pelat lajur sisi kapal dari sarat air minimal sampai
sarat air maksimal
3. Tidak tercelup air yaitu pelat lajur sisi mulai dari sarat maksimal sampai dek
utama kapal

3.5Jenis Korosi

Korosi kapal baja dapat dibedakan menjadi menjadi 5 jenis yaitu :

1. Korosi Merata (uniform corrosion) adalah seluruh permukaan pelat terserang


korosi biasanya pada bagian pelat yang berada diatas garis air.
2. Korosi Pelobangan (pitting corrosion), pada permukaan pelat terjadi lobang
yang semakin lama akan bertambah dalam dan akhirnya dapat menembus
pelat kapal.
3. Korosi Tegangan (stress corrosion), korosi pada bagian pelat yang memikul
beban besar.
4. Korosi Erosi (errosion corrosion), korosi yang terjadi pada material yang
menerima tumbukan partikel cairan yang mengalir dengan kecepatan tinggi.
5. Korosi Celah (crevice corrosion), korosi yang terjadi pada celah, daerah
jepitan, sambungan dan daerah yang ditutupi binatang dan tumbuhan kecil.

3.6 Penanggulangan dan Pengendalian Korosi

3.6.1 Pengendalian Korosi Dengan Proteksi Katodik

Proteksi Katodik (Cathodic Protection) adalah teknik yang


digunakanuntuk mengendalikan korosi pada permukaan logam dengan
menjadikan permukaan logam tersebut sebagai katoda dari sel elektrokimia.

Proteksi katodik ini merupakan metode yang umum digunakan untuk


melindungi struktur logam dari korosi. Sistem proteksi katodik ini biasanya
digunakan untuk melindungi baja, jalur pipa, tangki, tiang pancang,
kapal,anjungan lepas pantai dan casing (selubung) sumur minyak di darat.

Dalam perancangan yang tepat laju oksidasi pada logam yang


dilindungi dapat ditekan sehingga laju oksidasi tersebut dapat diabaikan.Jika

20
hal itu terjadimaka dapat dikatakan proteksi katodik telah efektif. Efek
samping dari penggunaan yang tidak tepat adalah timbulnya molekul
hidrogen yang dapatterserap ke dalam logam sehingga menyebabkan
hydrogen embrittlement(kegetasan hidrogen).

Proteksi katodik adalah cara yang effektif dalam mencegah


stresscorrosion cracking (retak karena korosi).Proteksi katodik tercapai
denganmenyuplai elektron ke struktur logam yang dilindungi. Jika arus
mengalir darikutub (+) ke (-), maka struktur terlindungi.Jika arus memasuki
struktur/logam melalui elektrolit, maka struktur tidak terlindungi.

Proteksi katodik tidak dapat bekerja pada struktur yang terekspos


dilingkungan udara bebas (atmosfer) karena udara merupakan elektrolit
lemah yang menghambat terjadinya aliran arus dari anoda ke
katoda.Efektifitas proteksi katodik memungkinkan baja karbon untuk
digunakan dalam lingkungan yang sangat korosif seperti air laut atau tanah
dengan tingkat keasaman yang tinggi.

Secara umum, proteksi katoda terbagi menjadi dua jenis, yaitu :


Sacrificialanode dan ICCP/Impressed Current Cathodic Protection.

 Sacrificial anode
Sistem ini tidak menggunakan sumber arus dan hanya memakai anoda
yang akan dikorbankan.Dalam mendesain perlindungan katoda, yang pertama
kali dianalisa adalah komposisi material anoda yang akan dikorbankan.

Anoda ini haruslah lebih bersifat korosif dari pada katoda. Kalau sifat
material anoda sama korosif atau tidak lebih korosif dari pada katoda yang
akan dilindungi, maka tujuan proteksi katoda tidak tercapai.

Komposisi anoda terkait erat dengan lokasi penempatannya. Anodayang


akan ditempatkan di pinggir pantai atau di laut akan berbeda dengananoda
yang akan ditempatkan di tanah pada ketinggian tertentu. Derajat oksidasi
untuk tiap tempat berbeda satu sama lain. Sehingga, kecepatan penggerusan
katoda pun akan berlainan.

21
 ICCP/Impressed Current Cathodic Protection
Untuk struktur (bangunan) yang lebih besar, ICCP sangat diperlukan
untuk perlindungan yang menyeluruh.Sistem Impressed Current Cathodic
Protection (ICCP) menggunakan anoda yang dihubungkan dengan sumber
arus searah (DC) yang dinamakan cathodic protection rectifier.Anoda untuk
sistem ICCP dapat berbentuk batangan tubular atau pita panjang dari
berbagai material khusus. Material ini dapat berupa high silikon cast
iron(campuran besi dan silikon), grafit, campuran logam oksida, platina dan
niobium serta material lainnya.

Tipe sistem ICCP yang umum untuk jalur pipa terdiri dari rectifier
bertenaga arus bolak-balok (AC) dengan output arus DC maksimum antara
10 - 50 ampere dan 50 volt. Terminal positif dari output DC tersebut
dihubungkan melalui kabel ke anoda-anoda yang ditanam didalam tanah.
Banyak aplikasi menanam anoda hingga kedalaman 60 m(200 kaki) dengan
diameter lubang 25 cm (10 inchi) serta ditimbun dengan conductive coke
(material yang dapat meningkatkan performa dan umur dari anoda)

3.6.2Pengecatan Kapal / Coating

Di Indonesia Marine Coating memiliki sebutan nama tersendiri untuk


membedakan dengan jenis cat lain. Para nelayan biasanya menyebut marine
coating dengan sebutan cat marine atau cat kapal, cat marine termasuk jenis
cat kapal yang berkelas dan berkualitas, karena cat kapal ini di fungsikan
untuk melindungi bagian kapal agar terhindar dari korosi dalam jangka waktu
yang cukup lama. Sifat proteksi pada cat kapal sangat diutamakan mengingat
kapal terus menerus berhadapan dengan air laut yang mengandung garam
yang sangat tinggi (NaCl), disamping itu cat kapal sendiri juga berhadapan
langsung dengan cuaca yang tiada henti-hentinya, yaitu hujan, panas dan
dingin. Kombinasi resin dan pigment serta additive dalam material cat kapal
mempunyai sifat atau karakteristik yang sangat baik.

22
Bagian kapal besi yang perlu perhatian khusus adalah under water
atau bawah air laut, karena bagian ini merupakan bagian kapal yang selalu
terendam kedalam air, apalagi air yang dihadapi adalah air laut, dimana air
laut ini mengandung kadar garam laut (NaCl) yang sangat tinggi, sehingga
mudah sekali terjadi korosi. Proses pengecatannya pun terdiri dari 3 lapisan
diantaranya : Primer coat, Intermediate coat dan finish coat.
Proses pengecatan kapal besi pada bagian yang terendam air setelah proses
blasting, dianjurkan menggunakan Primer Coat yang mempunyai ketahanan
anti korosi yang sangat baik, primer coat ini hendaknya mempunyai pigment
yang berbasis zinc pigment, dimana zinc pigment ini dapat mencegah besi
terkorosi, baik oleh air maupun air laut.

Proses pengecatan kapal besi pada bagian yang terendam air setelah
pengecatan primer coat, dianjurkan menggunakan Intermediate coat,
Intermediate Coat ini disamping berfungsi sebagai pelindung lambung kapal
agar supaya tidak teresap air laut langsung, juga berfungsi sebagai penebal
cat.

Proses pengecatan kapal besi pada bagian yang terendam air setelah
pengecatan Intermediate coat, dianjurkan menggunakan Anti Fouling, cat
anti fouling ini berfungsi sebagai pelindung lambung kapal bagian bawah
yang terendam air laut agar supaya tidak ditumbuhi lumut dan tertempelnya
binatang laut. Seperti tiram, kerang dan lainnya.

Pada pengecatan kapal besi untuk bagian yang tidak terendam air laut
langsung, tetapi kadang kala bersentuhan dengan air laut, pada bagian ini
biasanya kita sebut sebagai bagian boot top. Pengecatan pada Boot top terdiri
dari 3 lapisan, diantaranya Primer Coat, Intermediate Coat dan Finish Coat

Proses pengecatan kapal besi pada bagian boot top setelah proses
blasting, dianjurkan menggunakan Primer Coat yang mempunyai ketahanan
anti korosi yang sangat baik, primer coat ini hendaknya mempunyai pigment
yang berbasis zinc pigment, dimana zinc pigment ini dapat mencegah besi
terkorosi, baik oleh air maupun air laut.

23
Proses pengecatan lambung kapal pada bagian yang Boot top setelah
pengecatan primer coat, dianjurkan menggunakan Intermediate coat,
Intermediate Coat ini disamping berfungsi sebagai pelindung lambung kapal
agar tidak mudah korosi, juga berfungsi sebagai penebal cat.

Proses pengecatan lambung kapal pada bagian Boot top setelah


pengecatan Intermediate coat, dianjurkan menggunakan Finish Coat yang
berfungsi sebagai pelindung lambung kapal bagian atas (boottop). Finish
Coat ini berfungsi sebagai decorative paint yang mempunyai agen sebagai
anti weathering (anti cuaca) juga berfungsi sebagai anti gores atau gesekan.
Finish coat ini mempunyai ketahanan usia hingga 5 tahun lebih.
Pada pengecatan kapal besi untuk bagian top side, cat primer coat dianjurkan
yang mempunyai basis resin dan pigment yang tahan terhadap korosi dan
cuaca.karena akan berhadapan langsung dengan matahari dan hujan. Sinar
ultraviolet serta air hujan yang mengandung asam serta basa dapat
mengakibatkan kapal besi mudah terkorosi.

Pada pengecatan Finich coat kapal besi untuk bagian top side,
dianjurakan material cat yang mempunyai dua fungsi, diantaranya fungsi
sebagai Decorative dan fungsi sebagai Protective. Pada fungsi decorative
finish coat untuk top side, sedang pada fungsi protective finish coat
mempunyai ketahanan terhadap sinar ultraviolet matahari dan cuaca air
hujan.

24

Anda mungkin juga menyukai