Anda di halaman 1dari 2

5/9/14 Cara memasang paving block yang benar |

jatimakmuragung.com/tips 1/2
Manufacturers and Paving Contractors
Jati Makmur Agung
Search our site...
METODE PEKERJAAN PAVING BLOCK
Oleh : Sofa
Persyaratan dan tata cara Pemasangan Paving.
Sebelum pekerjaan pemasangan paving kita mulai, kita harus memperhatikan syarat-syarat yang harus dipenuhi
sebagai berikut:
1. Lapisan Subgrade
Subgrade atau lapisan tanah paling dasar harus diratakan terlebih dahulu, sehingga mempunyai profil dengan
kemiringan sama dengan yang kita perlukan untuk kemiringan Drainage (Water run off) yaitu minimal 1,5 %.
Subgrade atau lapisan tanah dasar tersebut harus kita padatkan dengan kepadatan minimal 90 % MDD (Modified
Max Dry Density) sebelum pekerjaan subbase dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknis yang kita butuhkan. Ini
sangat penting untuk kekuatan landasan area paving nantinya.
2. Lapisan Subbase
Pekerjaan lapisan subbase harus disesuaikan dengan gambar dan spesifikasi teknis yang kita butuhkan. Profil
lapisan permukaan dario subbase juga harus mempunyai minimal kemiringan 2 %, dua arah melintang kekiri dan
kekanan. Kemiringan ini sangat penting untuk jangka panjang kestabilan paving kita.
3. Kanstin/Penguat Tepi
Kanstin atau Penguat tepi atau Kerb harus sudah kita pasang sebelum pemasangan paving dilakukan. Hal ini harus
dilakukan untuk menahan paving pada tiap sisi agar paving tidak bergeser sehingga paving akan lebih rapi pada
hasil akhirnya.
4. Drainage/Saluran Air
Seperti halnya kanstin, Drainage atau Saluran air ini juga harus sudah kita pasang sebelum pemasangan paving
dilakukan. Hal ini sangat wajib dilakukan untuk effisiensi waktu/kecepatan pekerjaan. Drainage yang dikerjaan
setelah paving terpasang akan sangat mengganggu pekerjaan pemasangan paving itu sendiri karena harus
membongkar paving yang sudah terpasang.
5. Kelengkapan Peralatan Kerja
Peralatan yang kita butuhkan harus sudah disiapkan sebelum pemasangan paving dimulai. Adapun alat-alat yang
kita butuhkan adalah sebagai berikut:
5.1. Mesin Plat Compactor (Stamper Kodok) dengan luas permukaan plat antara 0,35 s/d 0,50 m2 dan mempunyai
gaya sentrifugal sebesar 16 s/d 20 kN dengan frekwensi getaran berkisar 75 s/d 00 Hz.
5.2. Alat Pemotong paving (Cutter).
5.3. Kayu yang diserut rata/jidar untuk Levelling Screeding abu batu/pasir.
5.4. Benang.
5.5. Alat handling berupa Lori/gerobak untuk pemindahan paving.
5.6. Pin stick/Linggis yang bagian bawahnya dibuat runcing melebar sebagai naating.
6. Cara Pemasangan Paving
6.1. Abu batu/pasir alas seperti yang dipersyaratkan segera digelar diatas lapisan base. Kemudian diratakan dengan
jidar kayu sehingga mencapai kerataan yang seragam dan harus mengikuti kemiringan yang sudah dibentuk
sebelumnya pada lapisan base.
6.2. Penggelaran abu batu/pasir alas tidak melebihi jarak 1 meter didepan paving terpasang dengan tebal screeding.
6.3. Pemasangan paving harus kita mulai dari satu titik/garis (starting point) diatas lapisan abu batu/pasir alas (laying
course).
Tips
Call Me :
Bapak S O F A
Jl. Jati Makmur No. 70 - Bekasi
021-98341656
081806019737
082113219373
2A4E9045
021-8511086
jatimakmuragung@gmail.com
Projects Gallery 1
Gereja HKBP Jakasampurna
KBIH Klapa Nunggal
Masjid UI Salemba
Perumahan Puri Kencana
PT Biru Int'l Jl. Ancol Barat II
PT Prana Jl. Klapa Dua
Puri Gading Residence 2
Rumah Tinggal Jl. Mampang 11
Rumah Tinggal Jl. Wijaya 1
Studio & Cafe Jl. Radio Dalam
Projects Gallery 2
KBN Marunda
Masjid LDII Marga Kaya Cikampek
Penerbit Erlangga Jl H Baping
PT ARGA Citereup
Rumah Tinggal Taman Kedoya Baru
Wisma PSM Tanjung Barat
Home About Us F.A.Q Projects How to Order
Tips
Special Offer Contact Us
5/9/14 Cara memasang paving block yang benar |
jatimakmuragung.com/tips 2/2
Copyright 2014 Jati Makmur Agung
Powered by Sofa-JMA
Gi ve Bl ood or an Onl i ne Donati on to the Ameri can Red Cross
6.4. Tentukan kemiringan dengan menggunakan benang yang kita tarik tegang dan kita arahkan melintang sebagai
pedoman garis A dan memanjang sebagai garis B, kemudian kita buat pasangan kepala masing-masing diujung
benang tersebut.
6.5. Pemasangaan paving harus segera kita lakukan setelah penggelaran abu batu/pasir alas. Hindari terjadinya
kontak langsung antar block dengan membuat jarak celah/naat dengaan spasi 2-3 mm untuk pengisian joint filler.
6.6. Memasang paving harus maju, dengan posisi sipekerja diatas block yang sudah terpasang.
6.7. Apabila tidak disebutkan dalam spesifikasi teknis, maka profil melintang permukaan paving minimal mencapai 2
% dan maksimal 4 % denga toleransi cross fall 10 mm untuk setiap jarak 3 meter dan 20 mm utnuk jarak 10 meter
garis lurus. Pembedaan maksimum kerataaan antaar block tidak boleh melebihi 3 mm.
6.8. Pengisian joint filler harus segera kita lakukan setelah pamasangan paving dan seera dilanjutkan dengan
pemadatan paving.
6.9. Pemadatan paving dilakukan dengan menggunakan alat plat compactor yang mempunyai plat area 0,35 s/d 0,50
m2 dengan gaya sentrifugal sebesar 16 s/d 20 kN dan getaran dengan frekwensi 75 s/d 100 MHz. Pemadatan
hendaknya dilakukan secara simultan bersamaan dengan pemasangan paving dengan minimal akhir pemadatan
meter dibelakang akhir pasangan. Jangan meninggalkan pasangan paving tanpa adanya pemadatan, karena hal
tersebut dapat memudahkan terjadinya deformasi dan pergeseran garis joint akibat adanya sesuatu yang melintas
melewati pasangan paving tersebut.
Pemadatan sebaiknya kita lakukan dua putaran, putaran yang pertama ditujukan untuk memadatkan abu batu/pasir
alas dengan penurunan 5 15 mm (tergantung abu batu/pasir yang dipakai).
Pemadatan putaran kedua, disertai dengan menyapu abu batu/pasir pengisi celah/naat block, dan masing-masing
putaran dilakukan paling sedikit 2 lintasan.

Anda mungkin juga menyukai