Anda di halaman 1dari 40

A.

Definisi
Gastroenteritis adalah peradangan yang terjadi pada lambung dan usus yang memberikan
gejala diare dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 ml per jam) yang
disebabkan oleh bakteri, virus dan parasit yang pathogen.
B. Etiologi
enyebab dari diare akut antara lain !
Faktor infeksi
1. Infeksi virus
a. "etavirus ! penyebab tersering diare akut pada bayi, sering didahului atau disertai
dengan muntah, timbul sepanjang tahun, tetapi biasanya pada musin dingin.
b. #nterovirus ! $iasanya timbul pada musim panas
%. &denovirus ! 'imbul sepanjang tahun, menyebabkan gejala pada saluran
pen%ernaan(pernafasan
d. )or*alk ! #pidemik, dapat sembuh sendiri.
2. Infeksi bakteri
a. +tigella
b. +almonella
%. #s%heri%hia %oli
d. ,ampyloba%ter
e. -ersinia entere%oliti%a
Faktor Non Infeksiosus
1. .alabsorbsi
a. .alabsorbsi karbohidrat
b. .alabsorbsi lemak
%. .alabsorbsi protein ! asam amino, $-laktoglobulin
2. /aktor makanan ! .akanan basi, bera%un, alergi terhadap makanan (milk allergy, food
allergy, do*n milk protein senditive enteropathy ,.+#)
0. /aktor psikologis ! "asa takut, %emas
C. Patofisiologi
enyebab gastroenteritis akut adalah masuknya virus (rotravirus, adenovirus enteris,
virus )or*alk), bakteri atau toksin (%ampyloba%ter, salmonella, es%herihia %oli, bersinia dan
lainnya). arasit (biardia lambia, %ryptosporidium) . $eberapa mikroorganisme patogen ini
menyebabkan infeksi pada sel-sel, memproduksi enteroksin atau %ytotoksin dimana merusak
sel-sel, atau melekat pada dinding usus pada gastroenteritis akut.
enularan gastroenteritis bisa melalui kekal oral dari satu klien ke klien lain, beberapa
kasus ditemui penyebaran patogen dikarenakan makanan dan minuman yang terkontaminasi.
.ekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmoti% (makanan yang
tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meningkat
sehingga terjadi pergeseran air dan elektronik ke dalam rongga usus. 1si rongga usus
berlebihan sehingga timbul diare). +elain itu menimbulkan gangguan sekresi akibat toksin di
dinding usus , sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat kemudian terjadi diare.
Gangguan multilitas usus yang mengakibatkan hiperperistaltik dan hipoperistaltik. &kibat
dari diare itu sendiri adalah kehilangan air dan elektrolit (dehidrasi) yang mengakibatkan
gangguan asam basa (asidosis metaboli% dan hipokalemia), gangguan gi2i (intake kurang,
output berlebih), hipoglikemia dan gangguan siklus darah.
D. Gejala klinis
1. 3iare
2. .untah
0. 3emam
4. )yeri abdomen
5. .embran mukosa mulut dan bibir kering
6. /ontanel %ekung
7. 8ehilangan berat badan
9. 'idak nafsu makan
:. $adan terasa lemah
E. Ko!likasi
1. 3ehidrasi
2. "enjatan hipovolemik
0. 8ejang
4. $akterimia
5. .altrunisi
6. ;ipoglikemia
7. 1ntoleransi sekunder akibat kerusakan mukosa usus
F. "ingkat #e$i#rasi gastroenteritis
1. De$i#rasi ringan ! kehilangan %airan 2-5 < dari berat badan dengan gambaran klinik
turgor kulit kurang elasti%, suara serak klien belum jatuh pada keadaan syok.
2. De$i#rasi se#ang ! kehilangan %airan 5-9 < dari berat badan dengan gambaran klinik
turgor kulit jelek, suara serak, presyok nadi %epat dan dalam.
0. De$i#rasi berat ! kehilangan %airan 9-10 < dari berat badan dengan gambaran klinik
seperti tanda-tanda dehidrasi sedang ditambah dengan kesadaran menurun, apatis sampai
koma, otot-otot kaku sampai sianosis.
G. Peeriksaan !enunjang
Peeriksaan laboratoriu %ang eli!uti &
1. emeriksaan tinja
a. .ikroskopis dan .akroskopis
b. p; dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus dan tablet dinistest, bila di duga
terdapat intoleransi gula.
%. $ila diperlukan, lakukan pemeriksaan biakan dan uji resistensi
2. emeriksaan darah
a. p; darah dan %adangan dikali dan elektrolit ()atrium, kalium, kalsium dan fosfor)
b. 8adar ureum dan kreatmin untuk mengetahui foal ginjal.
0. 3oudenal 1ntubation
=ntuk mengetahui jasad renik atau parasit se%ara kualitatif dan kuantitatif, terutama di
lakukan pada penderita diare kronik.
'. Penatalaksanaan e#is
1. Peberian (airan
a. ,airan per oral ! pada klien dengan dehidrasi ringan dan sedang, %airan di berikan per
oral berupa %airan yg berisikan )a,l dan )a, ;,>, 8 dan glukosa. =ntuk diare akut
di atas umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan atau sedang kadar natrium 50-60 meg(l
dapat di buat sendiri (mengandung larutan garam dan gula) atau air tajin yang diberi
gula dengan garam.
b. ,airan parenteral !
3ehidrasi ringan ! 1 jam pertama 25-50 ml(kg $$(hari. 8emudian 125 ml(kg
$$(oral
3ehidrasi sedang ! 1 jam pertama 50-100 ml(kg $$(hari. 8emudian 125 ml(kg
$$(oral
3ehidrasi berat ! untuk anak umur 1 bulan-2 tahun dengan berat badan 0-10 kg, 1
jam pertama ! 40 ml(kg $$(jam ! 10 tetes(kg $$(menit (infus set 1 ml ! 15 tetes
atau 10 tetes(kg $$(menit), 7 jam berikutnya 12 ml(kg $$(jam ! 0 tetes(kg
$$(menit (infuse set 1ml ! 20 tetes), 16 jam berikutnya 125 ml(kg $$ oralit per
oral, bila anak mau minum, teruskan dengan 2& intra vena 2 tetes(kg $$(menit
atau 0 tetes(kg $$(menit.
=ntuk anak lebih dari 2-5 tahun dengan berat badan 10-15 kg, 1 jam pertama 00
ml(kg $$(jam atau 9 tetes(kg $$(menit (infuse set 1 ml ! 15 tetes) atau 10
tetes(kg $$(menit (1 ml ! 20 tetes), 7 jam kemudian 127 ml(kg $$ oralit per oral,
bila anak tidak mau minum dapat diteruskan dengan 2& intra vena 2 tetes(kg
$$(menit atau 0 tetes(kg $$(menit.
=ntuk anak lebih dari 5-10 tahun dengan 15-25 kg, 1 jam pertama 20 ml(kg
$$(jam atau 5 tetes (kg $$(menit (infuse set 1 ml ! 20 tetes), 16 jam berikutnya
105 ml(kg $$ oralit per oral.
2. Diatetik )!eberian akanan*
'erapi diatetik adalah pemberian makan dan minum khusus pada klien dengan tujuan
meringankan, menyembuhkan serta menjaga kesehatan klien. ;al-hal yang perlu
diperhatikan ! memberikan &+1, memberikan bahan makanan yang mengandung %ukup
kalori, protein, mineral dan vitamin, makanan harus bersih.
+. ,bat-obatan
a. >bat antiseri
b. >bat anti spasmolitik
%. >bat anti biotik
DAF"A. P/0"AKA
,arpetino, ?j, (1:::). "en%ana asuhan dan dokumentasi kepera*atan. #d.2 jakarta ! #G,
3ongoes (2000). 3iagnosa kepera*atan.#d.9.@akarta ! #G,
.ansjoer, &rif, et all. (1:::). 8apita selekta kedokteran. /akultas kedokteran =1 ! .edia
&es%ullapius.
itono +oeparto, dkk. (1::7). Gastroenterologi &nak. +urabaya ! G"&.18 fk =niversitas
&irlangga
ri%e, &ndrean +ylvia. (1::7). atofisiologi. #d. 1. @akarta ! #G,
1AP,.AN PENDA'/1/AN DIA.E PADA ANAK
LANDASAN TEORI MEDIK
A. PENGERTIAN
Menurut WHO (1999) secara klinis diare didefinisikan sebagai bertambahnya
defekasi (buang air besar) lebih dari biasanya/lebih dari tiga kali sehari, disertai dengan
perubahan konsisten tinja (menjadi cair) dengan atau tanpa darah
Menurut menurut Depkes RI (2005), diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda
adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair dan
bertambahnya frekuensi buang air besar biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari
Sedangkan menurut C.L Betz & L.A Sowden (1996) dare merupakan
suatu keadaan ter|adnya namas mukosa ambung atau usus.
Menurut Suradi & Rita (2001), dare dartkan sebaga suatu keadaan
dmana ter|adnya kehangan caran dan eektrot secara berebhan yang
ter|ad karena frekuens buang ar besar satu ka atau ebh dengan bentuk
encer atau car.
|ad dare dapat dartkan suatu konds, buang ar besar yang tdak
norma yatu ebh dar 3 ka sehar dengan konsstens tn|a yang encer
dapat dserta atau tanpa dserta darah atau endr sebaga akbat dar
ter|adnya proses namas pada ambung atau usus.
B. KLASIFIKASI
Departemen Kesehatan RI (2000), mengkaskaskan |ens dare
men|ad empat keompok yatu:
1. Dare akut: yatu dare yang berangsung kurang dar empat beas har
(umumnya kurang dar tu|uh har)
2. Dsentr; yatu dare yang dserta darah daam tn|anya,
3. Dare perssten; yatu dare yang berangsung ebh dar empat beas har
secara terus - menerus,
4. Dare dengan masaah an; anak yang menderta dare (dare akut dan
perssten) mungkn |uga dserta penyakt an sepert demam, gangguan gz
atau penyakt annya.
C. PENYEBAB
Menurut Haroen N.S, Suraatmaa dan !." A#ni$ (199%), dtn|au dar
sudut patosoog, penyebab dare akut dapat dbag daam dua goongan
yatu:
1. Dare sekres (secretory darrhoe), dsebabkan oeh :
a. Infeks vrus, kuman-kuman patogen dan apatogen sepert shgea,
samonea, E. Co, goongan vbro, B. Cereus, costrdum perfarngs,
stapyococus aureus, comperastatk usus haus yang dsebabkan bahan-
bahan kma makanan (msanya keracunan makanan, makanan yang pedas,
teraau asam), gangguan psks (ketakutan, gugup), gangguan saraf, hawa
dngn, aerg dan sebaganya.
b. Desens mum terutama SIGA (secretory mono bun A) yang
mengakbatkan ter|adnya berpat gandanya bakter/ata usus dan |amur
terutama canada.
2. Dare osmotk (osmotk darrhoea) dsebabkan oeh:
a. maabsorps makanan: karbohdrat, emak (LCT), proten, vtamn dan
mnera.
b. Kurang kaor proten.
c. Bay berat badan ahr rendah dan bay baru ahr.
Sedangkan menurut N&a#ti'a( (199)), penyebab dare dapat dbag
daam beberapa faktor yatu:
1. Faktor nfeks
a. Infeks entera
Merupakan penyebab utama dare pada anak, yang meput: nfeks bakter,
nfeks vrus (enteovrus, pomyets, vrus echo coxsacke). Adeno vrus, rota
vrus, astrovrus, d) dan nfeks parast : cacng (ascars, trchurs, oxyurs,
strongxodes) protozoa (entamoeba hstoytca, garda amba, trchomonas
homuns) |amur (canda abcous).
b. Infeks parentera aah nfeks duar aat pencernaan makanan sepert otts
meda akut (OMA) tonsts/tonsofarngts, bronkopeneumona, ensefats
dan sebaganya. Keadaan n terutama terdapat pada bay dan anak berumur
dbawah dua (2) tahun.
2. Faktor maabors : Maabsorbs karbohdrat: dsakarda (ntoerans aktosa,
matosa dan sukrosa), monosakarda (ntoerans gukosa, fruktosa dan
gaaktosa). Intoerans aktosa merupakan penyebab dare yang terpentng
pada bay dan anak. D sampng tu dapat pua ter|ad maabsorbs emak dan
proten.
3. Faktor makanan : Dare dapat ter|ad karena mengkonsums makanan bas,
beracun dan aerg terhadap |ens makanan tertentu.
4. Faktor pskoogs : Dare dapat ter|ad karena faktor pskoogs (rasa takut
dan cemas)
Beberapa peraku yang dapat menngkatkan rsko ter|adnya dare
pada bata ( Depkes RI, 2007), yatu :
1. Tdak memberkan ASI secara penuh 4-6 buan pertama pada kehdupan.
Pada bata yang tdak dber ASI resko menderta dare ebh besar darpada
bata yang dber ASI penuh, dan kemungknan menderta dehdras berat
ebh besar.
2. Menggunakan boto susu, penggunaan boto n memudahkan pencemaran
oeh kuman karena boto susah dbershkan. Penggunaan boto yang tdak
bersh atau sudah dpaka seama ber|am-|am dbarkan dngkungan yang
panas, serng menyebabkan nfeks usus yang parah karena boto dapat
tercemar oeh kuman-kuman/bakter penyebab dare. Sehngga bata yang
menggunakan boto tersebut beresko ternfeks dare
3. Menympan makanan masak pada suhu kamar, ba makanan dsmpan
beberapa |am pada suhu kamar, makanan akan tercermar dan kuman akan
berkembang bak.
4. Menggunakan ar mnum yang tercemar.
5. Tdak mencuc tangan sesudah buang ar besar dan sesudah membuang
tn|a anak atau sebeum makan dan menyuap anak
6. Tdak membuang tn|a dengan benar, serngnya beranggapan bahwa tn|a
tdak berbahaya, padaha sesungguhnya mengandung vrus atau bakter
daam |umah besar. Sean tu tn|a bnatang |uga dapat menyebabkan nfeks
pada manusa
C. PATOFISIOLOGI
Mekansme dasar yang menyebabkan dare aah yang pertama
gangguan osmotk, akbat terdapatnya makanan atau zat yang tdak dapat
dserap akan menyebabkan tekanan osmotk daam rongga usus menngg,
sehngga ter|ad pergeseran ar dan eektrot kedaam rongga usus, s rongga
usus yang berebhan n akan merangsang usus untuk mengeuarkannya
sehngga tmbu dare.
Kedua akbat rangsangan tertentu (msanya toksn) pada dndng usus
akan ter|ad penngkatan seka ar dan eektrot ke daam rongga usus dan
sean|utnya dare tmbu karena terdapat penngkatan s rongga usus.
Ketga gangguan motatas usus, ter|adnya hperperstatk akan
mengakbatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan
sehngga tmbu dare sebaknya ba perstatk usus menurun akan
mengakbatkan bakter tmbu berebhan yang sean|utnya dapat
menmbukan dare pua.
Sean tu dare |uga dapat ter|ad, akbat masuknya mkroorgansme
hdup ke daam usus seteah berhas meewat rntangan asam ambung,
mkroorgansme tersebut berkembang bak, kemudan mengeuarkan toksn
dan akbat toksn tersebut ter|ad hpersekres yang sean|utnya akan
menmbukan dare.
Sedangkan akbat dar dare akan ter|ad beberapa ha sebaga berkut:
1. Kehilangan air (dehidrasi)
Dehdras ter|ad karena kehangan ar (output) ebh banyak dar pemasukan
(nput), merupakan penyebab ter|adnya kematan pada dare.
2. Gangguan keseimbangan asam basa (metabik asidosis)
Ha n ter|ad karena kehangan Na-bcarbonat bersama tn|a. Metabosme
emak tdak sempurna sehngga benda kotor tertmbun daam tubuh,
ter|adnya penmbunan asam aktat karena adanya anorexa |arngan. Produk
metabosme yang bersfat asam menngkat karena tdak dapat dkeuarkan
oeh gn|a (ter|ad ogura/anura) dan ter|adnya pemndahan on Na dar
caran ekstraseuer kedaam caran ntraseuer.
3. Hipoglikemia
Hpogkema ter|ad pada 2-3% anak yang menderta dare, ebh serng pada
anak yang sebeumnya teah menderta KKP. Ha n ter|ad karena adanya
gangguan penympanan/penyedaan gkogen daam hat dan adanya
gangguan absorbs gukosa.Ge|aa hpogkema akan muncu |ka kadar
gukosa darah menurun hngga 40 mg% pada bay dan 50% pada anak-anak.
4. Gangguan gizi
Ter|adnya penurunan berat badan daam waktu sngkat, ha n dsebabkan
oeh:
a. Makanan serng dhentkan oeh orang tua karena takut dare atau muntah
yang bertambah hebat.
b. Waaupun susu dteruskan, serng dberkan dengan pengeuaran dan susu
yang encer n dberkan terau ama.
c. Makanan yang dberkan serng tdak dapat dcerna dan dabsorbs dengan
bak karena adanya hperperstatk.
5. Gangguan sirkulasi
Sebaga akbat dare dapat ter|ad ren|atan (shock) hpovoemk, akbatnya
perfus |arngan berkurang dan ter|ad hpoksa, asdoss bertambah berat,
dapat mengakbatkan perdarahan otak, kesadaran menurun dan ba tdak
segera datas ken akan menngga.
D. MANIFESTASI KLINIS
Pada anak yang mengaam dare tanpa dehdras (kekurangan caran),
tanda-tandanya : Berak car 1-2 ka sehar, muntah ( - ), haus ( - ), nafsu
makan tdak berkurang, mash ada kengnan untuk berman
Pada anak yang mengaam dare dengan dehdras rngan/sedang.
Tanda-tandanya : Berak car 4-9 ka sehar, Kadang muntah 1-2 ka sehar,
suhu tubuh kadang menngkat, Haus, tdak ada nafsu makan, Badan esu
emas
Pada anak yang mengaam dare dengan dehdras berat.Tanda-
tandanya: Berak car terus-menerus, Muntah terus-menerus, Haus, Mata
cekung, Bbr kerng dan bru, Tangan dan kak dngn, Sangat emah, Tdak
ada nafsu makan, Tdak ada kengnan untuk berman, Tdak BAK seama 6
|am atau ebh, Kadang-kadang dengan ke|ang dan panas tngg
Dare akut karena nfeks dapat dserta muntah-muntah, demam,
tenesmus, hematoscheza, nyer perut dan atau ke|ang perut. Akbat pang
fata dar dare yang berangsung ama tanpa rehdras yang adekuat adaah
kematan akbat dehdras yang menmbukan ren|atan hpovoemk atau
gangguan bokmaw berupa asdoss metabok yang beran|ut. Seseorang
yang kekurangan caran akan merasa haus, berat badan berkurang, ubun -
ubun dan mata cekung, membrane mukosa kerng, tuang pp tampak ebh
menon|o, turgor kut |eas (eaststas kut menurun) serta suara men|ad
serak. Keuhan dan ge|aa n dsebabkan oeh depes ar yang sotonk.
Karena kehangan bkarbonat (HCO3) maka perbandngannya dengan
asam karbonat berkurang mengakbatkan penurunan pH darah yang
merangsang pusat pernapasan sehngga frekuens pernapasan menngkat
dan ebh daam (pernapasan Kussmau)
Gangguan kardovaskuer pada tahap hpovoemk yang berat dapat
berupa ren|atan dengan tanda-tanda denyut nad cepat (> 120 x/ment),
tekanan darah menurun sampa tdak terukur. Pasen mua gesah, muka
pucat, akra dngn dan kadang-kadang sanoss. Karena kekurangan kaum
pada dare akut |uga dapat tmbu artma |antung.
Penurunan tekanan darah akan menyebabkan perfus gn|a menurun
sampa tmbu ogura/anura. Ba keadaan n tdak segera dats akan tmbu
penyut nekross tubuus gn|a akut yang berart suatu keadaan gaga gn|a
akut.
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Dagnoss dtegakkan berdasarkan ge|aa dan has pemerksaan sk. :
1. Pemerksaan tn|a
a. Makroskops dan mkroskops
b. PH dan kadar gua daam tn|a
c. Ba peru dadakan u| bakter untuk mengetahu organsme penyebabnya,
dengan meakukan pembakan terhadap contoh tn|a.
2. Pemerksaan aboratorum
Pemerksaan darah dakukan untuk mengetahu kadar eektrot dan |umah
se darah puth.
3. Pemerksaan gangguan kesembangan asam basa daam darah, ba
memungknkan dengan menentukan PH kesembangan anasa gas darah
atau astrup.
4. Pemerksaan kadar ureum dan kreatnn untuk mengetahu faa gn|a.
5. Pemerksaan eektrot ntubas duodenum untuk mengetahu |asad renk
atau parast secara kuanttatf,terutama dakukan pada penderta dare
kronk.
F. KOMPLIKASI
a. Dehdras (rngan, sedang, berat, hpotonk, sotonk atau hpertonk).
b. Ren|atan hpovoemk.
c. Hpokaema (dengan ge|aa mekorsmus, hpton otot, emah, bradkard,
perubahan pada eektro kardagram).
d. Hpogkema.
e. Introerans aktosa sekunder, sebaga akbat desens enzm aktase karena
kerusakan v mukosa, usus haus.
f. Ke|ang terutama pada dehdras hpertonk.
g. Manutrs energ, proten, karena sean dare dan muntah, penderta |uga
mengaam keaparan.
Dar kompkas Gastroentrts,tngkat dehdras dapat dkaskaskan sebaga
berkut :
- Dehdras rngan
Kehangan caran 2 - 5 % dar berat badan dengan gambaran knk turgor
kut kurang easts, suara serak, penderta beum |atuh pada keadaan syok.
- Dehdras Sedang
Kehangan caran 5 - 8 % dar berat badan dengan gambaran knk turgor
kut |eek, suara serak, penderta |atuh pre syok, nad cepat dan daam.
- Dehdras Berat
Kehangan caran 8 - 10 % dar bedrat badan dengan gambaran knk sepert
tanda-tanda dehdras sedang dtambah dengan kesadaran menurun, apats
sampa koma, otot-otot kaku sampa sanoss.
G. PENCEGAHAN
Pada dasarnya ada tga tngkatan pencegahan penyakt secara umum
yakn : pencegahan tngkat pertama (!rimar' !re*ention) yang meput
promos kesehatan dan pencegahan khusus, pencegahan tngkat kedua
(Se+ondar' !re*ention) yang meput dagnoss dn serta pengobatan yang
tepat, dan pencegahan tngkat ketga (tertiar' ,re*ention) yang meput
pencegahan terhadap cacat dan rehabtas (Nasry Noor, 1997).
1. Pencegahan Primer
Pencegahan prmer penyakt dare dapat dtu|ukan pada faktor
penyebab, ngkungan dan faktor pe|amu. Untuk faktor penyebab dakukan
berbaga upaya agar mkroorgansme penyebab dare dhangkan.
Penngkatan ar bersh dan santas ngkungan, perbakan ngkungan boogs
dakukan untuk memodkas ngkungan. Untuk menngkatkan daya tahan
tubuh dar pe|amu maka dapat dakukan penngkatan status gz dan
pemberan munsas.
a. Penyedaan ar bersh
Ar adaah saah satu kebutuhan pokok hdup manusa, bahkan hampr
70% tubuh manusa mengandung ar. Ar dpaka untuk keperuan makan,
mnum, mand, dan pemenuhan kebutuhan yang an, maka untuk keperuan
tersebut WHO menetapkan kebutuhan per orang per har untuk hdup sehat
60 ter. Sean dar peranan ar sebaga kebutuhan pokok manusa, |uga dapat
berperan besar daam penuaran beberapa penyakt menuar termasuk dare
(Sanrope, 1984).
Sumber ar yang serng dgunakan oeh masyarakat adaah: ar
permukaan yang merupakan ar sunga, dan danau. Ar tanah yang
tergantung kedaamannya bsa dsebut ar tanah dangka atau ar tanah
daam. Ar angkasa yatu ar yang berasa dar atmosr sepert hu|an dan
sa|u (Soemrat, 1996).
Ar dapat |uga men|ad sumber penuaran penyakt. Peran ar daam
ter|adnya penyakt menuar dapat berupa, ar sebaga penyebar mkroba
patogen, sarang nsekta penyebar penyakt, ba |umah ar bersh tdak
mencukup, sehngga orang tdak dapat membershkan drnya dengan bak,
dan ar sebaga sarang hospes sementara penyakt (Soemrat, 1996).
Dengan memaham daur/skus ar d aam semesta n, maka sumber
ar dapat dkaskaskan men|ad; a) ar angkasa sepert hu|an dan ar sa|u,
b) ar tanah sepert ar sumur, mata ar dan artess, c) ar permukaan yang
meput sunga dan teaga. Untuk pemenuhan kebutuhan manusa akan ar,
maka dar sumber ar yang ada dapat dbangun bermacam-macam saran
penyedaan ar bersh yang dapat berupa perppaan, sumur ga, sumur
pompa tangan, perndungan mata ar, penampungan ar hu|an, dan sumur
artess (Sanrope, 1984).
Untuk mencegah ter|adnya dare maka ar bersh harus damb dar
sumber yang terndung atau tdak terkontamnas. Sumber ar bersh harus
|auh dar kandang ternak dan kakus pang sedkt sepuuh meter dar sumber
ar. Ar harus dtampung daam wadah yang bersh dan pengamban ar
daam wadah dengan menggunakan gayung yang bersh, dan untuk mnum
ar harus d masak. Masyarakat yang ter|angkau oeh penyedaan ar bersh
mempunya resko menderta dare ebh kec ba dbandngkan dengan
masyarakat yang tdak mendapatkan ar besh (Andranto, 1995).
b. Tempat pembuangan tn|a
Pembuangan tn|a merupakan bagan yang pentng dar kesehatan
ngkungan. Pembuangan tn|a yang tdak tepat dapat berpengaruh angsung
terhadap nsden penyakt tertentu yang penuarannya meau tn|a antara
an penyakt dare (Haryoto, 1983).
Keuarga yang tdak memk |amban harus membuat dan keuarga
harus membuang ar besar d |amban. |amban harus d|aga dengan
mencucnya secara teratur. |ka tak ada |amban, maka anggota keuarga
harus membuang ar besar |auh dar rumah, |aan dan daerah anak berman
dan pang kurang sepuuh meter dar sumber ar bersh (Andranto, 1995).
Untuk mencegah kontamnas tn|a terhadap ngkungan, maka
pembuangan kotoran manusa harus dkeoa dengan bak. Suatu |amban
memenuh syarat kesehatan apaba memenuh syarat kesehatan: tdak
mengotor permukaan tanah, tdak mengotor ar permukaan, tdak dapat d
|angkau oeh serangga, tdak menmbukan bau, mudah dgunakan dan
dpehara, dan murah (Notoatmod|o, 1996).
Tempat pembuangan tn|a yang tdak memenuh syarat santas akan
menngkatkan rsko ter|adnya dare berdarah pada anak bata sebesar dua
ka pat dbandngkan keuarga yang mempunya kebasaan membuang
tn|anya yang memenuh syarat santas (Wbowo, 2003).
c. Status gz
Status gz ddenskan sebaga keadaan kesehatan yang berhubungan
dengan penggunaan makanan oeh tubuh (Para|anto, 1996). Penaan status
gz dapat dakukan dengan menggunakan berbaga metode, yang
tergantung dan tngkat kekurangan gz. Menurut Gbson (1990) metode
penaan tersebut adaah;
- konsums makanan
- pemerksaan aboratorum
- pengukuran antropometr, dan
- pemerksaan kns
Metode-metode n dapat dgunakan secara tungga atau kombnaskan untuk
mendapatkan has yang ebh efektf.
Makn buruk gz seseorang anak, ternyata makn banyak epsode dare
yang daam. Pada anak dengan manutrs, keen|ar tmusnya akan mengec
dan kekebaan se-se men|ad terbatas seka sehngga kemampuan untuk
mengadakan kekebaan nonspesk terhadap keompok organsme berkurang
(Suharyono, 1986).
d. Pemberan ar susu bu (ASI)
ASI adaah makanan yang pang bak untuk bay komponen zat
makanan terseda daam bentuk yang dea dan sembang untuk dcerna dan
dserap secara optma oeh bay. ASI sa|a sudah cukup untuk men|aga
pertumbuhan sampa umur 4-6 buan. Untuk menyusu dengan aman dan
nyaman bu |angan memberkan caran tambahan sepert ar, ar gua atau
susu formua terutama pada awa kehdupan anak. Memberkan ASI segera
seteah bay ahr, serta berkan ASI sesua kebutuhan. ASI mempunya
khasat preventf secara munoogk dengan adanya antbod dan zat-zat an
yang dkandungnya. ASI turut memberkan perndungan terhadap dare,
pemberan ASI kepada bay yang baru ahr secara penuh mempunya daya
ndung empat ka ebh besar terhadap dare dar pada pemberan ASI yang
dserta dengan susu boto. Pada bay yang tdak dber ASI pada enam buan
pertama kehdupannya, rsko mendapatkan dare adaah 30 ka ebh besar
dbandng dengan bay yang tdak dber ASI (Depkes, 2000).
Bay yang memperoeh ASI mempunya morbdtas dan mortatas dare
ebh rendah. Bay dengan ar susu buatan (ASB) mempunya rsko ebh
tngg dbandngkan dengan bay yang sean mendapat susu tambahan |uga
mendapatkan ASI, dan keduanya mempunya rsko dare ebh tngg
dbandngkan dengan bay yang sepenuhnya mendapatkan ASI. Rsko reatf
n tngg daam buan-buan pertama kehdupan (Suryono, 1988).
e. Kebasaan mencuc tangan
Dare merupakan saah satu penyakt yang penuarannya berkatan
dengan penerapan peraku hdup sehat. Sebahagan besar kuman nfeksus
penyebab dare dtuarkan meau |aur ora. Kuman-kuman tersebut
dtuarkan dengan perantara ar atau bahan yang tercemar tn|a yang
mengandung mkroorgansme patogen dengan meau ar mnum. Pada
penuaran sepert n, tangan memegang peranan pentng, karena ewat
tangan yang tdak bersh makanan atau mnuman tercemar kuman penyakt
masuk ke tubuh manusa.
Pemutusan ranta penuaran penyakt sepert n sangat berhubungan
dengan penyedaan fastas yang dapat menghaang pencemaran sumber
perantara oeh tn|a serta menghaang masuknya sumber perantara tersebut
kedaam tubuh meau muut. Kebasaan mencuc tangan paka sabun adaah
peraku amat pentng bag upaya mencegah dare. Kebasaan mencuc
tangan dterapkan seteah buang ar besar, seteah menangan tn|a anak,
sebeum makan atau member makan anak dan sebeum menyapkan
makanan. Ke|adan dare makanan terutama yang berhubungan angsung
dengan makanan anak sepert boto susu, cara menympan makanan serta
tempat keuarga membuang tn|a anak (Howard & Bartram, 2003).
Anak kec |uga merupakan sumber penuaran pentng dare. Tn|a
anak, terutama yang sedang menderta dare merupakan sumber penuaran
dare bag penuaran dare bag orang an. Tdak hanya anak yang sakt, anak
sehatpun tn|anya |uga dapat men|ad +arrier asmptomatk yang serng
kurang mendapat perhatan. Oeh karena tu cara membuang tn|a anak
pentng sebaga upaya mencegah ter|adnya dare (Sunoto dkk, 1990).
f. Imunsas
Dare serng tmbu menyerta penyakt campak, sehngga pemberan
munsas campak dapat mencegah ter|adnya dare. Anak harus dmunsas
terhadap penyakt campak secepat mungkn seteah usa semban buan
(Andranto, 1995).
. Pencegahan Se!"n#er
Pencegahan tngkat kedua n dtu|ukan kepada sanak yang teah
menderta dare atau yang terancam akan menderta yatu dengan
menentukan dagnosa dn dan pengobatan yang cepat dan tepat, serta
untuk mencegah ter|adnya akbat sampng dan kompkas. Prnsp
pengobatan dare adaah mencegah dehdras dengan pemberan orat
(rehdras) dan mengatas penyebab dare. Dare dapat dsebabkan oeh
banyak faktor sepert saah makan, bakter, parast, sampa radang.
Pengobatan yang dberkan harus dsesuakan dengan kns pasen. Obat
dare dbag men|ad tga, pertama kemoterapeutka yang memberantas
penyebab dare sepert bakter atau parast, obstpansa untuk
menghangkan ge|aa dare dan spasmotk yang membantu menghangkan
ke|ang perut yang tdak menyenangkan. Sebaknya |angan mengkonsums
goongan kemoterapeutka tanpa resep dokter. Dokter akan menentukan obat
yang dsesuakan dengan penyebab darenya msa bakter, parast.
Pemberan kemoterapeutka memk efek sampng dan sebaknya dmnum
sesua petun|uk dokter (Fahra Syam, 2006).
$. Pencegahan Ter%ier
Pencegahan tngkat ketga adaah penderta dare |angan sampa
mengaam kecatatan dan kematan akbat dehdras. |ad pada tahap n
penderta dare dusahakan pengembaan fungs sk, pskoogs semaksma
mungkn. Pada tngkat n |uga dakukan usaha rehabtas untuk mencegah
ter|adnya akbat sampng dar penyakt dare. Usaha yang dapat dakukan
yatu dengan terus mengkonsums makanan bergz dan men|aga
kesembangan caran. Rehabtas |uga dakukan terhadap menta penderta
dengan tetap memberkan kesempatan dan kut memberkan dukungan
secara menta kepada anak. Anak yang menderta dare sean dperhatkan
kebutuhan sk |uga kebutuhan pskoogs harus dpenuh dan kebutuhan
sosa daam bernteraks atau berman daam pergauan dengan teman
sepermanan
I. PENATALAKSANAAN
Pada anak yang mengaam dare tanpa dehdras (kekurangan caran).
Tndakan :
- Untuk mencegah dehdras, ber anak mnum ebh banyak dar basanya
- ASI (Ar Susu Ibu) dteruskan - Makanan dberkan sepert basanya
- Ba keadaan anak bertambah berat, segera bawa ke Puskesmas terdekat
Pada anak yang mengaam dare dengan dehdras rngan/sedang
Tndakan :
- Berkan orat
- ASI (Ar Susu Ibu) dteruskan
- Teruskan pemberan makanan
- Sebaknya yang unak, mudah dcerna dan tdak merangsang
- Ba tdak ada perubahan segera bawa kemba ke Puskesmas terdekat.
Pada anak yang mengaam dare dengan dehdras berat
Tndakan :
- Segera bawa ke Rumah Sakt / Puskesmas dengan fastas Perawatan
- Orat dan ASI dteruskan seama mash bsa mnum
Ta!aran Pem&erian Ora'i%
D bawah 1 thn :
3 |am pertama 1,5 geas sean|utnya 0.5 geas setap ka mencret
D bawah 5 thn (anak bata) :
3 |am pertama 3 geas, sean|utnya 1 geas setap ka mencret
Anak datas 5 thn :
3 |am pertama 6 geas, sean|utnya 1,5 geas setap ka mencret
Anak datas 12 thn & dewasa :
3 |am pertama 12 geas, sean|utnya 2 geas setap ka mencret (1 geas :
200 cc)
Da(ar Peng)&a%an Diare
1. Pemberan caran, |ens caran, cara memberkan caran, |umah
pemberannya.
a. Caran per ora
Pada ken dengan dehdras rngan dan sedang dberkan perora berupa
caran yang bersfat NaC dan NaHCO3 dan gukosa. Untuk dare akut dan
koera pada anak datas 6 buan kadar Natrum 90 mEg/. Pada anak dbawah
umur 6 buan dengan dehdras rngan-sedang kadar natrum 50-60 mEg/.
Formua engkap dsebut orat, sedangkan arutan gua garam dan ta|n
dsebut formua yang tdak engkap karena banyak mengandung NaC dan
sukrosa.
b. Caran parentra
Dberkan pada ken yang mengaam dehdras berat, dengan rncan
sebaga berkut:
Untuk anak umur 1 b-2 tahun berat badan 3-10 kg
- 1 |am pertama : 40 m/kgBB/ment= 3 tts/kgBB/mnt (nfus set berukuran 1
m=15 tts atau 13 tts/kgBB/ment (set nfus 1 m=20 tetes).
- 7 |am berkutnya : 12 m/kgBB/ment= 3 tts/kgBB/mnt (nfusset berukuran 1
m=15 tts atau 4 tts/kgBB/ment (set nfus 1 m=20 tetes).
- 16 |am berkutnya : 125 m/kgBB/ orat
Untuk anak ebh dar 2-5 tahun dengan berat badan 10-15 kg
1 |am pertama : 30 m/kgBB/|am atau 8 tts/kgBB/mnt (1 m=15 tts atau 10
tts/kgBB/ment (1 m=20 tetes).
Untuk anak ebh dar 5-10 tahun dengan berat badan 15-25 kg
- 1 |am pertama : 20 m/kgBB/|am atau 5 tts/kgBB/mnt (1 m=15 tts atau 7
tts/kgBB/ment (1 m=20 tetes).
- 7 |am berkut : 10 m/kgBB/|am atau 2,5 tts/kgBB/mnt (1 m=15 tts atau 3
tts/kgBB/ment (1 m=20 tetes).
- 16 |am berkut : 105 m/kgBB orat per ora.
Untuk bay baru ahr dengan berat badan 2-3 kg
Kebutuhan caran: 125 m + 100 m + 25 m = 250 m/kg/BB/24 |am, |ens
caran 4:1 (4 bagan gukosa 5% + 1 bagan NaHCO3 1 %.
Kecepatan : 4 |am pertama : 25 m/kgBB/|am atau 6 tts/kgBB/ment (1 m = 15
tts) 8 tts/kg/BB/mt (1mt=20 tts).
Untuk bay berat badan ahr rendah
Kebutuhan caran: 250 m/kg/BB/24 |am, |ens caran 4:1 (4 bagan gukosa
10% + 1 bagan NaHCO3 1 %).
2. Pengobatan detetc
Untuk anak dbawah 1 tahun dan anak datas 1 tahun dengan berat badan
kurang dar 7 kg, |ens makanan:
- Susu (ASI, susu formua yang mengandung aktosa rendah dan emak tak
|enuh
- Makanan setengah padat (bubur atau makanan padat (nas tm)
- Susu khusus yang dsesuakan dengan keanan yang dtemukan msanya
susu yang tdak mengandung aktosa dan asam emak yang beranta sedang
atau tak |enuh.
3. Obat-obatan
Prnsp pengobatan menggantkan caran yang hang dengan caran yang
mengandung eektrot dan gukosa atau karbohdrat an.
LANDASAN TEORI ASKEP
A. PENGKA*IAN KEPERA+ATAN
1. Identtas
Peru dperhatkan adaah usa. Epsode dare ter|ad pada 2 tahun pertama
kehdupan. Insden pang tngg adaah goongan umur 6-11 buan.
Kebanyakan kuman usus merangsang kekebaan terhadap nfeks, ha n
membantu men|easkan penurunan nsdence penyakt pada anak yang ebh
besar. Pada umur 2 tahun atau ebh muntas aktf mua terbentuk.
Kebanyakan kasus karena nfeks usus asmptomatk dan kuman enterc
menyebar terutama ken tdak menyadar adanya nfeks. Status ekonom
|uga berpengaruh terutama dhat dar poa makan dan perawatannya .
2. Keuhan Utama
BAB ebh dar 3 x
3. Rwayat Penyakt Sekarang
BAB warna kunng keh|auan, bercamour endr dan darah atau endr sa|a.
Konsstens encer, frekuens ebh dar 3 ka, waktu pengeuaran : 3-5 har
(dare akut), ebh dar 7 har ( dare berkepan|angan), ebh dar 14 har (dare
krons).
4. Rwayat Penyakt Dahuu
Pernah mengaam dare sebeumnya, pemakan antbotk atau kortkosterod
|angka pan|ang (perubahan candda abcans dar saprot men|ad parast),
aerg makanan, ISPA, ISK, OMA campak.
5. Rwayat Nutrs
Pada anak usa todder makanan yang dberkan sepert pada orang dewasa,
pors yang dberkan 3 ka setap har dengan tambahan buah dan susu.
kekurangan gz pada anak usa todder sangat rentan,. Cara pengeoahan
makanan yang bak, men|aga kebershan dan santas makanan, kebasan
cuc tangan,
6. Rwayat Kesehatan Keuarga
Ada saah satu keuarga yang mengaam dare.
7. Rwayat Kesehatan Lngkungan
Penympanan makanan pada suhu kamar, kurang men|aga kebershan,
ngkungan tempat tngga.
8. Rwayat Pertumbuhan dan perkembangan
a. Pertumbuhan
Kenakan BB karena umur 1 -3 tahun berksar antara 1,5-2,5 kg (rata - rata
2 kg), PB 6-10 cm (rata-rata 8 cm) pertahun.
Kenakan nkar kepaa : 12cm dtahun pertama dan 2 cm dtahun kedua dan
seterusnya.
Tumbuh gg 8 buah : tambahan gg susu; geraham pertama dan gg tarng,
seuruhnya ber|umah 14 - 16 buah
Erups gg : geraham perama menusu gg tarng.
b. Perkembangan
Tahap perkembangan Pskoseksua menurut Sgmund Freud.
Fase ana :
Pengeuaran tn|a men|ad sumber kepuasan bdo, meua menun|ukan
keakuannya, cnta dr sendr/ egostc, mua kena dengan tubuhnya, tugas
utamanyan adaah athan kebershan, perkembangan bcra dan bahasa
(menru dan menguang kata sederhana, hubungna nterpersona, berman).
Tahap perkembangan pskososa menurut Erk Erkson.
Autonom' *# S(ame and doundt
Perkembangn ketrampan motork dan bahasa dpea|ar anak todder dar
ngkungan dan keuntungan yang a peroeh Daro kemam puannya untuk
mandr (tak tergantug). Meau dorongan orang tua untuk makan,
berpakaan, BAB sendr, |ka orang tua terau over protektf menuntut
harapan yanag terau tngg maka anak akan merasa mau dan ragu-ragu
sepert |uga hanya perasaan tdak mampu yang dapat berkembang pada dr
anak.
Gerakan kasar dan haus, bacara, bahasa dan kecerdasan, bergau dan
mandr : Umur 2-3 tahun :
1. berdr dengan satu kak tampa berpegangan sedktpun 2 htungan (GK)
2. Menru membuat gars urus (GH)
3. Menyatakan kengnan sedktnya dengan dua kata (BBK)
4. Meepasa pakaan sendr (BM)
9. Pemerksaan Fsk
a. pengukuran pan|ang badan, berat badan menurun, ngkar engan mengec,
ngkar kepaa, ngkar abdomen membesar,
b. keadaan umum : ken emah, gesah, rewe, esu, kesadaran menurun.
c. Kepaa : ubun-ubun tak teraba cekung karena sudah menutup pada anak
umur 1 tahun ebh
d. Mata : cekung, kerng, sangat cekung
e. Sstem pencernaan : mukosa muut kerng, dstens abdomen, perstatc
menngkat > 35 x/mnt, nafsu makan menurun, mua muntah, mnum norma
atau tdak haus, mnum ahap dan kehatan haus, mnum sedkt atau
kehatan bsa mnum
f. Sstem Pernafasan : dspnea, pernafasan cepat > 40 x/mnt karena asdoss
metaboc (kontraks otot pernafasan)
g. Sstem kardovaskuer : nad cepat > 120 x/mnt dan emah, tens menurun
pada dare sedang .
h. Sstem ntegumen : warna kut pucat, turgor menurun > 2 dt, suhu
menngkat > 37
5 0
c, akra hangat, akra dngn (waspada syok), capary re
tme mema|ang > 2 dt, kemerahan pada daerah perana.
. Sstem perkemhan : urn produks ogura sampa anura (200-400 m/ 24
|am ), frekuens berkurang dar sebeum sakt.
|. Dampak hosptasas : semua anak sakt yang MRS bsa mengaam stress
yang berupa perpsahan, kehangan waktu berman, terhadap tndakan
nvasve respon yang dtun|ukan adaah protes, putus asa, dan kemudan
menerma.
10. Pemerksaan Penun|ang
1) Laboratorum :
feses kutur : Bakter, vrus, parast, candda
Serum eektrot : Hponatrem, Hpernatrem, hpokaem
AGD : asdoss metaboc ( Ph menurun, pO2 menngkat, pcO2 menngkat,
HCO3 menurun )
Faa gn|a : UC menngkat (GGA)
2) Radoog : mungkn dtemukan bronchopemon
B. PENATALAKSANAAN DIARE
1. Rehdras
a. |ens caran
1) Cara rehdras ora
Formua engkap (NaC, NaHCO3, KC dan Gukosa) sepert ora, pedyat
setap ka dare.
Formua sederhana ( NaC dan sukrosa)
2) Cara parentera
Caran I : RL dan NS
Caran II : D5 V san,nabc. KCL
D5 : RL = 4 : 1 + KCL
D5 + 6 cc NaC 15 % + Nabc (7 mEq/t) + KCL
HSD (haf strengh darrow) D 2,5 NS caran khusus pada dare usa > 3
buan.
b. |aan pemberan
1) Ora (dehdras sedang, anak mau mnum, kesadaran bak)
2) Intra gastrc ( ba anak tak mau mnum,makan, kesadran menurun)
c. |umah Caran ; tergantung pada :
1) Dest ( dera|at dehdras)
2) Kehangan sesaat (concurrent ess)
3) Rumatan (mantenance).
d. |adwa / kecepatan caran
1) Pada anak usa 1- 5 tahun dengan pemberan 3 geas ba berat badanya
kurang ebh 13 kg : maka pemberanya adaah :
BB (kg) x 50 cc
BB (kg) x 10 - 20 = 130 - 260 cc setap dare = 1 gs.
2) Terap standar pada anak dengan dare sedang :
+ 50 cc/kg/3 |am atau 5 tetes/kg/mnt
2. Terap
a. obat ant sekres : Asetosa, 25 mg/har dengan doss mnma 30 mg,
korpromazne 0,5 - 1 mg / kg BB/har
b. onat ant spasmotk : Papavern, opum, operamde
c. antbotk : ba penyebab |eas, ada penyakt penyerta
3. Detetk
a. Umur > 1 tahun dengan BB>7 kg, makanan padat / makanan car atau
susu
b. Daam keadaan mabasorbs berat serta aerg proten susu sap dapat dber
eemen atau sem eementa formua.
4. Supportf
Vtamn A 200.000. IU/IM, usa 1 - 5 tahun
C. DIAGNOSA KEPERA+ATAN
1. Perubahan nutrs kurang dar kebutuhan tubuh berhubungan dengan dare
atau output berebhan dan ntake yang kurang
2. Gangguan kesembangan caran dan eektrot berhubungan dengan
kehangan caran skunder terhadap dare.
3. Resko penngkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses nfeks skunder
terhadap dare
4. Resko gangguan ntegrtas kut berhubungan dengan penngkatan
frekwens dare.
5. Resko tngg gangguan tumbuh kembang berhubungan dengan BB menurun
terus menerus.
6. Kecemasan anak berhubungan dengan tndakan nvasve
D. INTER,ENSI KEPERA+ATAN
1. Diagn)(a 1 - Gangguan kesembangan caran dan eektrot berhubungan
dengan kehangan caran skunder terhadap dare
T"."an - seteah dakukan tndakan keperawatan seama 3 x 24 |am
kesembangan dan eektrot dpertahankan secara maksma
Kri%eria ha(i' -
Tanda vta daam batas norma (N: 120-60 x/mnt, S; 36-37,5
0
c, RR : < 40
x/mnt )
Turgor eastk , membran mukosa bbr basah, mata tdak cowong, UUB tdak
cekung.
Konsstens BAB embek, frekwens 1 ka perhar
In%er/en(i -
a. Pantau tanda dan ge|aa kekurangan caran dan eektrot
R/ Penurunan ssrkuas voume caran menyebabkan kekerngan mukosa dan
pemekata| urn. Deteks dn memungknkan terap pergantan caran segera
untuk memperbak dest
b. Pantau ntake dan output
R/ Dehdras dapat menngkatkan a|u tras gomeruus membuat keuaran
tak aadekuat untuk membershkan ssa metabosme.
c. Tmbang berat badan setap har
R/ Mendeteks kehangan caran , penurunan 1 kg BB sama dengan
kehangan caran 1 t
d. An|urkan keuarga untuk member mnum banyak pada ken, 2-3 t/hr
R/ Menggant caran dan eektrot yang hang secara ora
e. Koaboras :
- Pemerksaan aboratorum serum eektrot (Na, K,Ca, BUN)
R/ koreks kesembang caran dan eektrot, BUN untuk mengetahu faa gn|a
(kompensas).
- Caran parentera ( IV ne ) sesua dengan umur
R/ Menggant caran dan eektrot secara adekuat dan cepat.
- Obat-obatan : (antsekresn, antspasmotk, antbotk)
R/ ant sekres untuk menurunkan sekres caran dan eektrot agar smbang,
antspasmotk untuk proses absorbs norma, antbotk sebaga ant bakter
berspektrum uas untuk menghambat endotoksn.
. Diagn)(a - Perubahan nutrs kurang dar kebutuhan tubuh berhubungan
dengan tdak adekuatnya ntake dan out put
T"."an - seteah dakukan tndakan perawatan seama drumah d RS
kebutuhan nutrs terpenuh
Kri%eria -
Nafsu makan menngkat
BB menngkat atau norma sesua umur
In%er/en(i -
a. Dskuskan dan |easkan tentang pembatasan det (makanan berserat tngg,
beremak dan ar terau panas atau dngn)
R/ Serat tngg, emak,ar terau panas / dngn dapat merangsang mengrtas
ambung dan suran usus.
b. Cptakan ngkungan yang bersh, |auh dar bau yang tak sedap atau
sampah, sa|kan makanan daam keadaan hangat
R/ stuas yang nyaman, reks akan merangsang nafsu makan.
c. Berkan |am strahat (tdur) serta kurang kegatan yang berebhan
R/ Mengurang pemakaan energ yang berebhan
d. Montor ntake dan out put daam 24 |am
R/ Mengetahu |umah output dapat merencenakan |umah makanan.
e. Koaboras dengan tm kesehtaan an :
a. terap gz : Det TKTP rendah serat, susu
b. obat-obatan atau vtamn ( A)
R/ Mengandung zat yang dperukan , untuk proses pertumbuhan
$. Diagn)(a $ - Resko penngkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses
nfeks dampak sekunder dar dare
T"."an - Steah dakukan tndakan perawatan seama 3x 24 |am tdak
ter|ad penngkatan suhu tubuh
Kri%eria ha(i' -
suhu tubuh daam batas norma ( 36-37,5 C)
Tdak terdapat tanda nfeks (rubur, door, kaor, tumor, fungto easa)
In%er/en(i -
a. Montor suhu tubuh setap 2 |am
R/ Deteks dn ter|adnya perubahan abnorma fungs tubuh ( adanya nfeks)
b. Berkan kompres hangat
R/ merangsang pusat pengatur panas untuk menurunkan produks panas
tubuh
c. Koaboras pemberan antprektk
R/ Merangsang pusat pengatur panas d otak
0. Diagn)(a 0 - Resko gangguan ntegrtas kut perana berhubungan
dengan penngkatan frekwens BAB (dare)
T"."an - seteah dakukan tndaka keperawtan seama d rumah sakt
ntegrtas kut tdak terganggu
Kri%eria ha(i' -
Tdak ter|ad rtas : kemerahan, ecet, kebershan ter|aga
Keuarga mampu mendemontraskan perawatan perana dengan bak dan
benar
In%er/en(i -
a. Dskuskan dan |easkan pentngnya men|aga tempat tdur
R/ Kebershan mencegah perkembang bakan kuman
b. Demontraskan serta batkan keuarga daam merawat perana (ba basah
dan menggant pakaan bawah serta aasnya)
R/ Mencegah ter|adnya rtass kut yang tak dharapkan oeh karena
keebaban dan keasaman feces
c. Atur poss tdur atau duduk dengan seang waktu 2-3 |am
R/ Meancarkan vaskuersas, mengurang penekanan yang ama sehngga
tak ter|ad skem dan rrtas .
1. Diagn)(a 1 - Kecemasan anak berhubungan dengan tndakan nvasve
T"."an - seteah dakukan tndakan perawatan seama 3 x 24 |am, ken
mampu beradaptas
Kri%eria ha(i' - Mau menerma tndakan perawatan, ken tampak tenang dan
tdak rewe
In%er/en(i -
a. Lbatkan keuarga daam meakukan tndakan perawatan
R/ Pendekatan awa pada anak meau bu atau keuarga
b. Hndar perseps yang saah pada perawat dan RS
R/ mengurang rasa takut anak terhadap perawat dan ngkungan RS
c. Berkan pu|an |ka ken mau dberkan tndakan perawatan dan pengobatan
R/ menambah rasa percaya dr anak akan keberanan dan kemampuannya
d. Lakukan kontak seserng mungkn dan akukan komunkas bak verba
maupun non verba (sentuhan, beaan d)
R/ Kash sayng serta pengenaan dr perawat akan menunbuhkan rasa aman
pada ken.
e. Berkan manan sebaga rangsang sensor anak
Dposkan oeh Evra Nngs Kdng d 09.29
1. 2. Diagnosa %ang 2ungkin 2un(ul

a. 8ekurangan volume %airan b.d kehilangan berlebihan melalui feses dan muntah serta intake
terbatas (mual).
b. erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d gangguan absorbsi nutrien dan peningkatan
peristaltik usus.
%. )yeri (akut) b.d hiperperistaltik, iritasi fisura perirektal.
d. 8e%emasan keluarga b.d perubahan status kesehatan anaknya
e. 8urang pengetahuan keluarga tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan terapi b.d pemaparan
informasi terbatas, salah interpretasi informasi dan atau keterbatasan kognitif.
f. 8e%emasan anak b.d perpisahan dengan orang tua, lingkungan yang baru

1. +. Intervensi #an .asional

D3.1 Kekurangan volue (airan b4# ke$ilangan berlebi$an elalui feses #an unta$ serta
intake terbatas )ual*
'ujuan ! 8ebutuhan %airan akan terpenuhi dengan kriteria tidak ada tanda-tanda dehidrasi
$erikan %airan oral dan parenteral sesuai dengan program rehidrasi
+ebagai upaya rehidrasi untuk mengganti %airan
antau intake dan output. yang keluar bersama feses.
.emberikan informasi status keseimbangan %airan untuk menetapkan kebutuhan %airan
pengganti.
8aji tanda vital, tanda(gejala dehidrasi dan hasil pemeriksaan laboratorium .enilai status
hidrasi, elektrolit dan keseimbangan asam basa
8olaborasi pelaksanaan terapi definitif
emberian obat-obatan se%ara kausal penting setelah penyebab diare diketahui

D3.2 & Peruba$an nutrisi kurang #ari kebutu$an tubu$ b4# gangguan absorbsi nutrien #an
!eningkatan !eristaltik usus.
'ujuan ! 8ebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria terjadi peningkatan berat badan
ertahankan tirah baring dan pembatasan aktivitas selama fase akut.
.enurunkan kebutuhan metaboli%
ertahankan status puasa selama fase akut (sesuai program terapi) dan segera mulai
pemberian makanan per oral setelah kondisi klien mengi2inkan embatasan diet per oral
mungkin ditetapkan selama fase akut untuk menurunkan peristaltik sehingga terjadi
kekurangan nutrisi. emberian makanan sesegera mungkin penting setelah keadaan klinis
klien memungkinkan.
$antu pelaksanaan pemberian makanan sesuai dengan program diet .emenuhi
kebutuhan nutrisi klien
8olaborasi pemberian nutrisi parenteral sesuai indikasi .engistirahatkan kerja
gastrointestinal dan mengatasi(men%egah kekurangan nutrisi lebih lanju

D3.+ & N%eri )akut* b4# $i!er!eristaltik5 iritasi fisura !erirektal.
'ujuan ! )yeri berkurang dengan kriteria tidak terdapat le%et pada perirektal
&tur posisi yang nyaman bagi klien, misalnya dengan lutut fleksi.
.enurunkan tegangan permukaan abdomen dan mengurangi nyeri

?akukan aktivitas pengalihan untuk memberikan rasa nyaman seperti masase punggung
dan kompres hangat abdomen
.eningkatkan relaksasi, mengalihkan fokus perhatian klien dan meningkatkan
kemampuan koping
$ersihkan area anorektal dengan sabun ringan dan airsetelah defekasi dan berikan
pera*atan kulit
.elindungi kulit dari keasaman feses, men%egah iritasi
8olaborasi pemberian obat analgetika dan atau antikolinergik sesuai indikasi
&nalgetik sebagai agen anti nyeri dan antikolinergik untuk menurunkan spasme traktus
G1 dapat diberikan sesuai indikasi klinis
8aji keluhan nyeri dengan Aisual &nalog +%ale (skala 1-5), perubahan karakteristik nyeri,
petunjuk verbal dan non verbal
.engevaluasi perkembangan nyeri untuk menetapkan intervensi selanjutnya

D3.6 & Ke(easan keluarga b4# !eruba$an status kese$atan anakn%a.
'ujuan ! 8eluarga mengungkapkan ke%emasan berkurang.

3orong keluarga klien untuk membi%arakan ke%emasan dan berikan umpan balik tentang
mekanisme koping yang tepat.
.embantu mengidentifikasi penyebab ke%emasan dan alternatif peme%ahan masalah
'ekankan bah*a ke%emasan adalah masalah yang umum terjadi pada orang tua klien
yang anaknya mengalami masalah yang sama
.embantu menurunkan stres dengan mengetahui bah*a klien bukan satu-satunya orang
yang mengalami masalah yang demikian



,iptakan lingkungan yang tenang, tunjukkan sikap ramah tamah dan tulus dalam
membantu klien.
.engurangi rangsang eksternal yang dapat memi%u peningkatan ke%emasan
D3.7 & Kurang !engeta$uan keluarga tentang kon#isi5 !rognosis #an kebutu$an tera!i b4#
!ea!aran inforasi terbatas5 sala$ inter!retasi inforasi #an atau keterbatasan kognitif.
'ujuan ! 8eluarga akan mengerti tentang penyakit dan pengobatan anaknya, serta mampu
mendemonstrasikan pera*atan anak di rumah.
8aji kesiapan keluarga klien mengikuti pembelajaran, termasuk pengetahuan tentang
penyakit dan pera*atan anaknya.
#fektivitas pembelajaran dipengaruhi oleh kesiapan fisik dan mental serta latar belakang
pengetahuan sebelumnya.
@elaskan tentang proses penyakit anaknya, penyebab dan akibatnya terhadap gangguan
pemenuhan kebutuhan sehari-hari aktivitas sehari-hari.
emahaman tentang masalah ini penting untuk meningkatkan partisipasi keluarga klien
dan keluarga dalam proses pera*atan klien
@elaskan tentang tujuan pemberian obat, dosis, frekuensi dan %ara pemberian serta efek
samping yang mungkin timbul
.eningkatkan pemahaman dan partisipasi keluarga klien dalam pengobatan.
@elaskan dan tunjukkan %ara pera*atan perineal setelah defekasi
.eningkatkan kemandirian dan kontrol keluarga klien terhadap kebutuhan pera*atan diri
anaknya




D3. 8 & Ke(easan anak b.# Per!isa$an #engan orang tua5 lingkugan %ang baru
'ujuan ! 8e%emasan anak berkurang dengan kriteria memperlihatkan tanda-tanda kenyamanan

&njurkan pada keluarga untuk selalu mengunjungi klien dan berpartisipasi dalam
pera*atn yang dilakukan
.en%egah stres yang berhubungan dengan perpisahan
$erikan sentuhan dan berbi%ara pada anak sesering mungkin
.emberikan rasa nyaman dan mengurangi stress
?akukan stimulasi sensory atau terapi bermain sesuai dengan ingkat perkembangan klien
.eningkatkan pertumbuhan dan perkembangan se%ara optimum

1. 6. I!leentasi

.elaksanakan tindakan kepera*atan sesuai dengan ren%ana tindakan yang telah diren%anakan
sebelumnya.

7. Evaluasi
#valuasi merupakan pengukuran keberhasilan sejauhmana tujuan tersebut ter%apai. $ila ada yang
belum ter%apai maka dilakukan pengkajian ulang, kemudian disusun ren%ana, kemudian
dilaksanakan dalam implementasi kepera*atan lalau dievaluasi, bila dalam evaluasi belum
teratasi maka dilakukan langkah a*al lagi dan seterusnya sampai tujuan ter%apai.

B




BAB III
"IN9A/AN KA0/0

A. Pengkajian
1. I#entitas Pasien
)ama ! &nak &rya
=mur ! 4 bulan
@enis kelamin ! laki-laki
&lamat ! 8ulim @alan ;arapan "aya
'anggal .asuk! 20 oktober 2010
3iagnosa medis! gastroenteritis

)ama &yah ! 'uan #ndang
=mur !05 tahun
ekerjaan ! *iras*asta
endidikan ! +.&
+uku bangsa ! sunda
&lamat ! 8ulim @alan ;arapan "aya

)ama &yah ! $u )ovi
=mur ! 01 tahun
ekerjaan ! *iras*asta
endidikan ! +.&
+uku bangsa ! sunda
&lamat ! 8ulim @alan ;arapan "aya






1. Kelu$an /taa
&las an masuk dengan keluhan $&$ berlendir dan berdarah sudah 4 hari yang lalu. $&$ yang
sedikit tapi sering sekitar 7-9 kali perhari.ps. masuk via 1G3 "ujukan dr. &rya $unda.
+. Kea#aan /u
'ingkat kesadaran %ompos mentis, panjang badan 65 %m, $$ 6 kg, ?1?& 05 %m, lingkar
kepala 19 %m, ''A! +uhu! 06,6 ,, )adi 140 C(menit, "" 46 C(menit, keluhan lain $&$ berlendir
dan berdarah serta en%er.

6. .i:a%at kese$atan
keluhan utama $&$ en%er, berlendir dan berdarah,sehari bias 7-9 kali. 8eluhan sudah
ada 4 hari sebelum pasien masuk "+, fa%tor pen%etus adalah alergi susu sapi. ada ri*ayat
kesehatan dahulu tidak ada penyakit berat dan tidak ada dioperasi, keluarga tidak ada penyakit
menular atau keturunan.

7. .i:a%at Iunisasi
imunisasi belum lengkap, imunisasi yang didapat adalah $,G, 3', olio, imunisasi yang
belum didapat adalah ,ampak, *aktu imunisasi adalah sebelum dira*at di "+.

8. Psikososial
hubungan dengan anggota keluarga anak sangat dekat dengan ayah dan ibunya. ps tidak ada
teman sebaya. karakter periang.

;. .i:a%at "ubu$ Kebang
motorik halus, motorik kasar, kognitif dan bahasa berkembang dengan baik.

<. 9enis Kebutu$an
a. makanan, pada kondisi sehat nakan teratur, makanan air tajin, 0C( hari
selama sakit ps tidak diperbolehkan minum susu sapi oleh dokter, intake inadekuat, mengisap
putting susu lemah, &+1 diberikan tidak adekuat, ibu jarang menyusui bayinya.
b. %airan, selama sehat ps minum susu teratur, selama sakit masukan oral sebayak 000%%
dan pemasukan parenteral sebanyak 250%% total 550 %%.
%. eliminasi, selama sehat frekuensi $&8 5-6 kali perhari, *arna kuning bening bau
khas, jumlah 050- 400 %%( hari. selama sakit frekuensi 6-7 kali perhari, *arna kuning, bau khas,
tidak terpasang kateter, ada tahana *aktu $&8, ps tampak mengedan saat $&8. $&$ selama
sehat 1 C ( hari, konsistensi lembek, mengikuti bentuk kolon. *arna dan bau tidak terkaji. *aktu
sakit $&$ 7-9 C ( hari dengan konsistensi en%er, tidak mengikuti bentuk kolon, *arna kuning
kemerahan, bau amis, jumlah tidak terkaji, ada lendir dan darah, ps tampak mengedan saat $&$
dan meringis, tidak ada pemakaian laksatif.
d. tidur, selama sehat pola tidur teratur, malam :-10 jam, siang 1,5 jam, jumlah jam tidur
11,5 jam. *aktu sakit, pola teratur, malam :-10 jam, siang 11,5 jam,
e. kebutuha bermain, *aktu sehat, jenis permainan tepuk tangan frekuensi sering jika ps
tidak bisa tidur, 16 menit tiap bermain, teman bermain ibu pasien. *aktu sakit permainan sama.

=. Peeriksaan Fisik
a. kepala !
lingkar kepala 07 %m, distribusi rambut hanya dibagian atas saja tekstur rambut halus, *arna
hitam, tidak ada lesi, *ajah agak pu%at.
b. .ata !
mata simetris, palpebra tidak ada pembengkakan, konjungtiva agak pu%at, s%lera putih,m
ukuran pupil 2 %m, reaksi pupil D(D kiri dan kanan..
%. ;idung !
hidung simetris, *arna sama dengan kulit sekitar, bersih, septumdan konka hidung tidak ada
kelainan, tidak ada sekret dan polip.
d. 'elinga!
posis sejajar kiri dan kana, tidak ada se%ret, membne timpani
tidak ada peradangan, ketajaman penuh. 'idak ada nyri aurikel dan mastoid.
e. .ulut !
simetris, bersih, bibir normal, gigi belum lengkap, tonsil normal.
f. 'horak ( dada paru !
bentuk normal %hest, simetris, pernafasan dada, gerakan paru simetris, ekspansi dada simetris,
taktil fremitus teraba, sura paru sonor, suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan.
g. @antung!
iktus kordis tidak terlihat, pre%ordial fra%tion rub tidak terlihat, iktus kordis teraba, batas
jantung jelas dan tidak ada pembesaran, suara organ jantung pekak, bunyi jantung +1 dan +2
terdengar, intensitas +1E+2 dan bunyi reguler.'idak ada bunyi jantung tambahan.
h. &bdomen dan anus !
abdomen bentuk soepel, simetris, *arna sama dengan kulit sekitar, tidak ada lesi dan asites.
$ising usus 09 C ( menit, bunyi bruit tidak terdengar. +uara abdomen tympani, tidak terdapat
massa dan pembesaran, titik m% burney tidak ada nyeri, tanda peritonitis tidak ada. alpasi dalam
pada hepar dan limpa tidak terdapat pembesaran dan nyeri. Farna anus merah muda ( kemerah-
merahan. terdapat lesi, tidak ada fistula dan hemoroid.
i. Genitalia !
simetris, tidak terpasang kateter dan tidak ada kelainan.
j. #ktremitas dan punggung !
punggung tidak ada lesi, tidak ada nyeri dan kelainan tulang belakang. #kstremitas simetris,
tidak ada edema dan deformitas tulang. alpasi tulang dan sendi normal. 8ekuatan otot 5. 'idak
ada keterbatasan gerak.
k. 8ulit !
lesi tidak ada, kulit lembab, turgor elastisitas, tekstur elasti%, tidak ada kemerah merah.

1>. Peeriksaan Neurologis

"eflek fisiologis! babynski D, rooting D, soaking lemah, bayi malas mengisap putting susu
ibunya, reflek meningeal! kejang D tiap sebentar,sekitar 5 detik.


11. 'asil Peeriksaan Diagnosti(
- emeriksaan ;b G :,9 gr< ( 04 )ov. 2010)
- emeriksaan ;b G 10,2 gr< ( 05 )ov. 2010)
- emeriksaan ;b G 10,7 gr< ( 06 )ov. 2010)

12. "era!i ?ang Diberikan
02-11-2010 !
?uminal 2 C 15 mg
>ralit 50 mg tiap men%ret
3iit .? 700 kkal
1A/3 8aen 111$ 29 tts ( i

00-11-2010 !
?uminal 2 C 15 mg
>ralit 50 mg tiap men%ret
3iit .? 700 kkal
1A/3 8aen 111$ 29 tts ( i

02-11-2010 !
?uminal 2 C 15 mg
>ralit 50 mg tiap men%ret
3iit .? 700 kkal
1A/3 8aen 111$ 29 tts ( i

B. Analisa Data
)o. 3ata /okus enyebab .asalah
1. 3>!
$&$ en%er, berlendir serta
berdarah
8= ps. ?emah
$ising usus 09C(menit
$&$ 7-9 erhari
''A! +uhu! 06,6 ,, )adi 140
C(menit, "" 46 C(menit
3+!
8eluaga mengatakan $&$ en%er
sudah 4 hari, jumlah sedikit.
&lergi susu sapi3iare
2. 3>!
Farna anus kemerahan
'erdapat lesi disekitar anus
/rekuensi diare 7-9 C( hari
3aerah sekitar anus lembab
3+!
8eluarga mengatakan lesi
dibagian anus sudah 2 hari.
ekskresi($&$
sering
8erusakan
integritas
kulit
0. 3o!
$ayi tampak malas menyusu
kepada ibunya
"eflek menyusu lemah
$$ turun G 6,5 kg H 6 kg dalam
0 hari
8= lemah
s. ;anya minum susu &+1
;b! :,9 gr<
Fajah bayi agak pu%at

3+!
1bunya mengataka bah*a jarang
8elemahan
reflek menyusui
.enyusui
tidak efektif
menyusui anaknya
1bunya mengatakan mrnyusui
anaknya tidak teratur

C. Diagnosa Ke!era:atan
3iare b.d &lergi susu sapi
kerusakan integritas kulit b.d ekskresi($&$ sering
.enyusui tidak efektif b.d 8elemahan reflek menyusui

D. Intervensi
)o 3iagnosa kepera*atan 'ujuan dan 8riteria ;asil
()>,)
1ntervensi
()1,)
1 3iare b.d &lergi susu sapi
3itandai dengan !
8eluaga
mengatakan $&$
en%er sudah 4 hari,
jumlah sedikit.
$&$ en%er,
berlendir serta
berdarah
8= ps. ?emah
$ising usus
09C(menit
$&$ 7-9 erhari
''A! +uhu! 06,6 ,,
)adi 140 C(menit,
"" 46 C(menit
+etelah dilakukan tidakan
kepera*atan dalam 5 C 24 jam
eliminasi $&$ dan status
hidrasi efektif.

8riteria hasil!
'idak ada diare
8onsistensi tidak %air
&da ampas
'idak ada tanda-tanda
dehidrasi
''A dalam batas
normal
$ising usus dalam
batas normal
/luid management
'imbang
popok(pembalut jika
diperlukan
ertahankan %atatan
intake dan output
yang akurat
.onitor status hidrasi
(kelembaban
membran mukosa,
nadi adekuat, tekanan
darah ortostatik), jika
diperlukan
.onitor vital sign
.onitor masukan
makanan ( %airan dan
hitung intake kalori
harian
8olaborasikan
pemberian %airan
intravena 1A
.onitor status nutrisi
3orong masukan oral
8ontrol bising usus
3orong keluarga
untuk membantu
pasien minum susu
8olaborasi dokter
jika tanda %airan
berlebih mun%ul
meburuk
$erikan oralit sesuai
indikasi
2 kerusakan integritas kulit
b(d ekskresi($&$ sering
3>!
Farna anus
kemerahan
'erdapat lesi
disekitar anus
/rekuensi diare 7-9
C( hari
3aerah sekitar anus
lembab
3+!
8eluarga mengatakan lesi
dibagian anus sudah 2 hari.
+etelah dilakukan tidakan
kepera*atan dalam 5 C 24 jam
membrane mukosa dan kulit
kembali efektif

8riteria ;asil !
v 1ntegritas kulit yang baik
bisa dipertahankan (sensasi,
elastisitas, temperatur, hidrasi,
pigmentasi)
v 'idak ada luka(lesi pada
kulit
v erfusi jaringan baik
v .enunjukkan pemahaman
dalam proses perbaikan kulit
dan men%egah terjadinya
sedera berulang
v .ampu melindungi kulit
dan mempertahankan
kelembaban kulit dan
pera*atan alami
0kin (are
I ;indari kerutan padaa
tempat tidur
I @aga kebersihan kulit agar
tetap bersih dan kering
I .obilisasi pasien (ubah
posisi pasien) setiap dua jam
sekali
I .onitor kulit akan adanya
kemerahan
I >leskan lotion atau
minyak(baby oil pada derah
yang tertekan
I .onitor status nutrisi
pasien
I .emandikan pasien
dengan sabun dan air hangat
I @aga kulit tetap kering
0 .enyusui tidak efektif b.d
8elemahan reflek menyusui
d.d!
3o!
$ayi tampak malas
menyusu kepada
+etelah dilakukan tidakan
kepera*atan dalam 7 C 24 jam
status nutrisi dan menyusui
efektif.
8riteria ;asil !
&danya peningkatan
Nutrition 2anageent
I 8aji $$ setiap hari
I 8aji adanya kelemahan
dan kelasan bayi dalam
menyusui
ibunya
"eflek menyusu
lemah
$$ turun G 6,5 kg H
6 kg dalam 0 hari
8= lemah
s. ;anya minum
susu &+1
;b! :,9 gr<
Fajah bayi agak
pu%at

3+!
1bunya mengatakan
bah*a jarang
menyusui anaknya
1bunya mengatakan
mrnyusui anaknya
tidak teratur
berat badan sesuai
dengan tujuan
malnutrisi
'idak terjadi
penurunan berat badan
yang berarti
1bu mau menyusui
anaknya dengan teratur
"eflek menyusui anak
baik
;b dalam batas normal
$ayi tidak lagi malas
mengisap putting susu
$ayi tidak lagi pu%at
I 8aji kadar ;b
I &jarkan ibu pentingnya
memberi susu se%ara teratur
I 8aji adanya pu%at
I $eritahu ibu pentingnya
&+1 bagi bayi

Anda mungkin juga menyukai