Anda di halaman 1dari 21

1

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbagai penelitian epidemiologi menunjukkan adanya kecenderungan
peningkatan angka insidensi dan prevalensi Diabetes Melitus tipe 2 diberbagai
penjuru dunia. World Health Organization (WHO) memprediksi adanya
peningkatan jumla penyandang Diabetes Melitus yang cukup besar pada taun
mendatang. !enada dengan WHO" International Diabetes Federation (#D$) pada
taun 2%%&" memprediksi kenaikan jumla penyandang Diabetes Melitus dari '"%
juta pada taun 2%%& menjadi (2"% juta pada taun 2%)%. Meskipun terdapat
perbedaan angka prevalensi" laporan keduanya menunjukkan adanya peningkatan
jumla penyandang Diabetes Melitus sebanyak 2*) kali lipat pada taun 2%)%.
(perkeni)
Dari jumla penduduk #ndonesia yang 2%% juta orang" prevalensi
penderita Diabetes Melitus adala ("+ *(", -. .ada taun (&&+ diperkirakan 2* /
juta orang penderita Diabetes Melitus dan jumla tersebut akan menjadi + juta
pada taun 2%%% dan / juta pada taun 2%(%. (biru)
Menurut penelitian epidemiologi yang sampai saat ini tela dilaksanakan
di #ndonesia" Diabetes Melitus berkisar antara ("+ sampai dengan (", -" kecuali
di dua tempat yaitu di .ekajangan dan Manado yang agak tinggi sebesar 2") -
dan , - berturut*turut.
(
Diabetes melitus yang dikenal sebagai non communicable disease adala
sala satu penyakit yang paling sering diderita dan penyakit kronik yang serius di
#ndonesia saat ini. !etenga dari jumla kasus diabetes melitus tidak terdiagnosa
karena pada umumnya diabetes tidak disertai gejala sampai terjadinya
komplikasi. .enyakit tidak menular seperti diabetes melitus semakin ari
semakin meningkat" dapat diliat dari meningkatnya 0rekuensi kejadian penyakit
tersebut di masyarakat (!oegondo" 2%%+).
!uatu penelitian terakir yang dilakukan di 1akarta" Diabetes Melitus di
daera urban yaitu di keluraan 2ayu .uti adala /"'-" sedangkan di daera
rural yang dilakukan ole 3ugusta 3ri0in di suatu daera di 1a4a Barat angka itu
2
anya ("(-. Disini jelas ada perbedaan antara urban dengan rural" menunjukkan
gaya idup mempengarui kejadian Diabetes. 5etapi di 1a4a 5imur angka itu
tidak berbeda yaitu ("+)- di daera urban dan ("+'- di daera rural. Hal ini
mungkin disebabkan tingginya prevalensi Diabetes Melitus terkait malnutrisi di
1a4a 5imur" sebesar 2("2- dari seluru Diabetes di daera rural.
Meningkatnya prevalensi Diabetes Melitus di berbagai negara
berkembang" akibat peningkatan kemakmuran di negara bersangkutan" akir
akir ini banyak disoroti. .eningkatan per capita income dan perubaan gaya
idup terutama di kota*kota besar" menyebabkan per capita income dan
perubaan gaya idup terutama di kota*kota besar" menyebabkan peningkatan
prevalensi penyakit degenerati0" seperti Diabetes Melitus" ipertensi" penyakit
jantung koroner. (biru)
Berdasarkan data yang diperole dari laporan Data !urveilans 5erpadu
.enyakit (!5.) di !umatera 6tara taun 2%%7 terliat jumla kasus yang paling
banyak adala penyakit diabetes melitus dengan jumla kasus (.'(' pasien ra4at
jalan yang dira4at di ruma sakit dan puskesmas 2abupaten82ota. 6ntuk ra4at
jalan penyakit diabetes melitus ini mencapai &(7 pasien yang dira4at di (2)
ruma sakit dan &&7 pasien yang dira4at di +7' puskesmas yang ada di 27
2abupaten82ota seluru !umatera 6tara. !edangkan pada taun 2%%& mencapai
(%7 pasien yang dira4at di ruma sakit dan &)+ pasien dira4at di puskesmas
selama 1anuari ingga 1uni 2%%&. Berdasarkan data tersebut terliat ba4a
penderita diabetes melitus di !umatera 6tara masi sangat tinggi (!5.5M Dinas
2eseatan .ropinsi !umatera 6tara" 2%%7).
.enyakit diabetes melitus di Medan" sampai !eptember 2%%& merupakan
penyakit dengan penderita terbanyak" yang terus mengalami peningkatan
jumlanya. Berdasarkan data yang diperole dari Dinas 2eseatan 2ota Medan
taun 2%%& terliat jumla kasus yang terbanyak setela ipertensi adala kasus
diabetes melitus. Hingga !eptember 2%%& ada (%)+' penderita diabetes melitus
yang berobat ke )& .uskesmas di kota Medan. Data tersebut menunjukkan ba4a
penderita diabetes melitus di 2ota Medan sangat tinggi (!5.5M Dinas
2eseatan 2ota Medan" 2%%&).
3
Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan penelitian tentang
0aktor*0aktor yang berubungan dengan terjadinya diabetes melitus di 9!6D Haji
Mina Medan seingga dapat diketaui berapa banyak penderita diabetes melitus
saat sekarang ini dan apa saja 0aktor yang berubungan dengan terjadinya
diabetes melitus.
1.2 Tujuan Penelitian
5ujuan penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan
kusus:
a. Tujuan Umum
6ntuk mengetaui 0aktor*0aktor yang berubungan dengan terjadinya
Diabetes Melitus di 9!6D Haji Mina periode 1anuari*Mei 2%(+
b. Tujuan Khusus
(. Mengetaui ubungan antara umur dengan terjadinya Diabetes
Melitus
2. Mengetaui ubungan antara jenis kelamin dengan terjadinya
Diabetes Melitus
). Mengetaui ubungan antara pekerjaan dengan terjadinya Diabetes
Melitus
+. Mengetaui ubungan antara tingkat pendidikan dengan terjadinya
Diabetes Melitus.
1.3 an!aat Penelitian
Hasil penelitian diarapkan akan berman0aat untuk :
a. .enelitian
Hasil penelitian ini diarapkan dapat digunakan sebagai sumber data
untuk kepentingan penelitian selanjutnya.
b. .elayanan 2eseatan
!ebagai masukan dalam merencanakan program pencegaan teradap
penderita Diabetes Melitus.
4
BAB ""
T"N#AUAN PU$TAKA
b.1 De!inisi
Menurut American Diabetes Association (3D3) taun 2%(%" !uatu
kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik iperglikemia yang terjadi
5
karena kelainan sekresi insulin" kerja insulin atau kedua*duanya. Hiperglikemia
kronik pada diabetes berubungan dengan kerusakan jangka panjang dis0ungsi
atau kegagalan beberapa organ tubu" terutama mata" ginjal" sara0" jantung dan
pembulu dara. (#.D" $26#) (.;92;<#)
b.2 E%i&emi'l'gi
Diantara penyakit degenerati0" diabetes adalaa sala satu di antara
penyakit tidak menular yang akan meningkat jumlanya di masa datang.
(#.D"$26#) prevalensi diabetes melitus pada orang de4asa diseluru dunia kira*
kira sebanyak +"%- pada taun (&&/" dan diperkirakan akan naik sampai /"+-
pada taun 2%2/.(kedokteran klinis)
!ekitar (7"2 juta orang di 3merika !erikat menderita DM dan diantara
pasien ini /"2 juta orang tidak terdiagnosa. 9isiko mengalami diabetes untuk bayi
yang dilairkan pada taun 2%%% diperkirakan adala )2"7- untuk pria dan
)7"/- untuk 4anita. DM tipe ( ditemukan pada /- sampai (%- pasien dengan
diabetes dan prevalensinya pada orang yang berusia kurang dari 2% taun adala
sekitar ( dalam +%%. DM tipe ( tidak memiliki variasi musiman dan perbedaan
jenis kelamin secara klinis tidak bermakna. DM tipe 2 dijumpai pada &%- sampai
&/- dari semua pasien dengan diabetes. .revalensinya berbeda di antara
kelompok ras dan etnis yang berbeda (30rika*3merika (("+-" =atino 7"2-" dan
3merika 3sli (+"&-) (kedokteran klinis).
Meningkatnya prevalensi diabetes melitus di beberapa <egara
berkembang" akibat peningkatan kemakmuran di <egara bersangkutan" akir*
akir ini banyak disoroti. Data terakir dari WHO menunjukkan justru
peningkatan tertinggi jumla pasien diabetes mala di <egara 3sia 5enggara
termasuk #ndonesia. (#.D"$26#)
b.3 Eti'l'gi
Insulin Dependent Diabetes Mellitus (#DDM) atau diabetes melitus
tergantung insulin (DM5#) disebabkan ole destruksi sel > pulau =angerans
akibat proses autoimun. !edangkan Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus
(<#DDM) atau diabetes melitus tidak tergantung insulin (DM55#) disebabkan
kegagalan relati0 sel > dan resistensi insulin. 9esistensi insulin adala turunnya
6
kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa ole jaringan peri0er
dan utnuk mengambat produksi glukosa ole ati.(kapita selekta)
b.( Pat'!isi'l'gi
2eadaan normal kadar glukosa dara berkisar antara '%*((% mg8dl"
setela makan kadar glukosa dara dapat meningkat (2%*(+% mg8dl dan akan
menjadi normal dengan cepat. 2elebian glukosa dalam dara disimpan sebagai
glikogen dalam ati dan sel*sel otot (glicogenesis) yang diatur ole ormon
insulin yang bersi0at anabolik. 2adar glukosa dara normal dipertaankan selama
keadaan puasa karena glukosa dilepaskan dari cadangan*cadangan tubu
(glycogenolisisi) ole ormon glucagon yang bersi0at katabolik.
(.ato0isiologi"ko4alak)
Mekanisme regulasi kadar glukosa dara" ormon insulin merupakan
satu*satunya ormon yang menurunkan glukosa dara (.;92;<#" 2%((). #nsulin
adala ormon protein dibuat dari dua rantai peptida (rantai A dan rantai B)
diubungkan pada dua lokasi melalui jembatan disul0ida. Dalam bentuk ini la
insulin dilepaskan ke dalam dara dan beraksi pada sel target. #nsulin disintesa di
dalam sel > di reticulum endoplasmik" sebagai rantai peptida lebi besar yang
disebut proinsulin (pato0isiologi"ko4alak).
.ada diabetes melitus de0isiensi atau resistensi ormon insulin
menyebabkan kadar gula dara menjadi tinggi karena menurunnya ambilan
glukosa ole jaringan otot dan adiposa serta peningkatan pengeluaran glukosa
ole ati" akibatnya otot tidak mendapatkan energi dari glukosa dan membuat
alternati0 dengan membakar lemak dan protein.
Dampak lebi jau terjadi komplikasi*komplikasi yang secara biokimia
menyebabkan kerusakan jaringan atau komplikasi tersebut akibat terdapatnya: (()
?likosilasi" kadar gula yang tinggi memudakan ikatan glukosa pada berbagai
protein yang dapat ireersibel yang sering mengganggu 0ungsi protein@ (2) 1alur
poliol (peningkatan akti0itas aldose reductase)" jaringan mengandung aldose
reductase (sara0" ginjal" lensa mata) dapat menyebabkan metabolisme kadar gula
yang tinggi menjadi sorbitol dan !ructose. .roduk jalur poliol ini berakumulasi
7
dalam jaringan yang terkena menyebabkan bengkak osmotik dan kerusakan sel
(pato0isiologi"ko4alak).
b.) Klasi!ikasi
Dua syndrome klinis utama yang disebut diabetes" tipe ( dan tipe 2" anya
sedikir memiliki kesamaan selain peningkatan kadar glukosa dara dan akibat
langsung jangka panjang dari keadaan tersebut.
Diabetes Mellitus tipe ( (diabetes melitus yang tergantung insulin8#DDM)
adala gangguan autoimun dimana terjadi pengancuran sel*sel > pankreas
pengasil insulin. .asien biasanya berusia diba4a )% taun" mengalami onset
akut penyakit ini" tergantung pada terapi insulin" dan cenderung lebi muda
mengalami ketosis.(kedoteran klinis) Dapat pula etiologi untuk diabetes tipe ( ini
adala idiopatik.(.erkeni)
Diabetes melitus tipe 2 adala bentuk yang lebi sering dijumpai" meliputi
sekitar &%- pasien yang menyandang diabetes. .asien diabetes kasnya
menderita obesitas" de4asa dengan usia lebi tua dengan gejala ringan seingga
penegakan diagnosis bisa saja baru dilakukan pada stadium penyakit yang suda
lanjut." seringkali setela ditemukannya komplikasi seperti retinopati atau
penyakit kardiovaskular.(2edokteran klinis)
Diabetes tipe lain. Dapat disebabkan ole e0ek genetik 0ungsi sel beta"
de0ek genetik kerja insulin" penyakit eksokrin pankreas" endokrinopati" karena
obat atau Aat kimia" in0eksi" sebab imunologi dan sindrom genetika lain yang
berkaitan dengan diabetes mellitus. (.;92;<#)
Diabetes gestasional. !ebagian besar 4anita yang mengalami diabetes
saat amil. Memiliki omeostatis glukosa yang normal pada paru pertama
keamilan dan berkembang menjadi de0isiensi insulin relati0 selama paru kedua"
seingga terjadi iperglikemia. Hiperglikemia mengilang pada sebagian besar
4anita setela melairkan" namun memiliki peningkatan risiko menyandang
diabetes tipe 2.(kedokteran klinis)
b.* Diagn'sa
8
Berbagai keluan dapat ditemukan pada penyandang DM. 2ecurigaan
adanya DM perlu dipikirkan apabila terdapat keluan klasik DM" antara lain
(.;92;<#" 2%(() :
a. 2eluan klasik DM berupa : poliuria" poli0agia" dan penurunan berat
badan yang tidak dijelaskan sebabnya.
b. 2eluan lain dapat berupa : lema badan" kesemutan" gatal" mata
kabur dan dis0ungsi ereksi pada laki*laki serta pruritus vulva pada
perempuan.
!elain dengan keluan" diagnosa DM arus ditegakkan berdasarkan
pemeriksaan kadar glukosa dara dengan cara enAimatik dengan baan dara
plasma vena. .enggunaan baan dara utu (4ole blood)" vena ataupun kapiler
sesuai kondisi dengan memperatikan angka*angka kriteria diagnostik yang
berbeda sesuai pembakuan WHO. !edangkan untuk tujuan pemantauan asil
pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan glukosa dara
kapiler (?ustaviani" 2%%,@ .;92;<#" 2%(()
5abel : 2adar ?lukosa Dara !e4aktu dan .uasa !ebagai .atokan .enyaring dan
Diagnosis DM (mg8dl)
Bukan DM Belum pasti DM DM
2adar glukosa
dara se4aktu
.lasma vena B(%% (%%*(&& C2%%
Dara kapiler B&% &%*(&& C2%%
2adar glukosa
dara puasa
.lasma vena B(%% (%%*(2/ C(2,
Dara kapiler B&% &%*&& C(%%
=angka*langka untuk menegakkan diagnosa DM adala (.;92;<#"
2%(() :
a. Didaului dengan adanya keluan*keluan kas yang dirasakan dan
dilanjutkan dengan pemeriksaan glukosa dara.
b. .emeriksaan glukosa dara menunjukkan asil : pemeriksaan glukosa
dara se4aktu C 2%% mg8dl (suda cukup menegakkan diagnosis)"
pemeriksaan glukosa dara puasa C (2, mg8dl (patokan diagnosis
DM)
9
5abel: 2riteria Diagnosis Diabetes Melitus
(. ?ejala klasik DM D glukosa plasma se4aktu C 2%% mg8dl (((.( mmol8=)
?lukosa plasma se4aktu merupakan asil pemeriksaan sesaat pada suatu ari
tanpa memperatikan 4aktu makan terakir.
3tau
2. ?ejala klasik DM D 2adar glukosa plasma puasa C (2, mg8dl ('.% mmol8=)
.uasa diartikan pasien tak mendapat kalori tambaan sedikitnya 7 jam.
3tau
). 2adar glukosa plasma 2 jam pada 55?O C 2%% mg8dl (((.( mmol8=) 55?O
dilakukan dengan standart WHO" menggunakan beban glukosa yang setara
dengan '/gr glukosa anidrus yang dilarutkan ke dalam air.
"umber # $onsesus %engelolaan DM &ipe'( di Indonesia) %*+$*NI (,--
6ntuk kelompok tanpa keluan DM" asil pemeriksaan glukosa dara
yang baru satu kali saja abnormal" belum cukup kuat untuk menegakkan diagnosa
DM. Diperlukan pemeriksaan lebi lanjut dengan mendapatkan sekali lagi angka
abnormal" baik kadar glukosa dara puasa C (2, mg8dl" kadar glukosa dara
se4aktu C 2%% mg8dl pada ari yang lain" atau asil tes toleransi glukosa oral
(55?O) didapatkan kadar glukosa dara setela pembebanan C 2%% mg8dl
(.;92;<#" 2%(()
b.+ Pilar Penatalaksanaan Diabetes elitus
a. ;dukasi
Diabetes Melitus umumnya terjadi pada saat pola gaya idup dan
perilaku tela terbentuk dengan koko. 2eberasilan pengelolaan diabetes
mandiri membutukan partisipasi akti0 penderita" keluarga dan
masyarakat. 5im keseatan arus mendampingi penderita dalam menuju
perubaan perilaku. 6ntuk mencapai keberasilan perubaan perilaku"
dibutukan edukasi yang kompreensi0 pengembangan ketrampilan dan
motivasi. ;dukasi secara individual dan pendekatan berdasarkan
penyelesaian masala merupakan inti perubaan perilaku yang berasil.
.erubaan perilaku ampir sama dengan proses edukasi yang
memerlukan penilaian" perencanaan" implementasi" dokumentasi dan
evaluasi (.;92;<#" 2%(().
10
b. 5erapi ?iAi Medis
!tandar yang dianjurkan adala makanan dengan komposisi yang
seimbang dalam al karboidrat" protein" lemak" sesuai dengan kecukupan
giAi baik sebagai berikut (.;92;<#" 2%((): 2arboidrat : +/ E ,/- total
asupan energi" .rotein : (% E 2%- total asupan energi" =emak : 2% E 2/ -
kebutuan kalori.
1umla kalori disesuaikan dengan pertumbuan" status giAi" umur"
stres akut" dan kegiatan jasmani untuk mencapai dan mempertaankan
berat badan ideal. 1umla kalori yang diperlukan diitung dari berat badan
ideal dikali kebutuan kalori basal ()% 2kal8kg BB untuk laki*laki dan 2/
2kal8kg BB untuk 4anita).
2emudian ditamba dengan kebutuan kalori untuk akti0itas"
koreksi status giAi" dan kalori yang diperlukan untuk mengadapi stres
akut sesuai dengan kebutuan. .ada dasarnya kebutuan kalori pada
diabetes tidak berbeda dengan non diabetes yaitu arus dapat memenui
kebutuan untuk akti0itas baik 0isik maupun psikis dan untuk
mempertaankan berat badan supaya mendekati ideal (.;92;<#" 2%(().

c. =atian 1asmani
2egiatan jasmani seari*ari dan latian jasmani secara teratur ()*+
kali seminggu selama kurang lebi )% menit)" merupakan sala satu pilar
dalam pengelolaan DM tipe 2. 2egiatan seari*ari seperti berjalan kaki
ke pasar" menggunakan tangga" berkebun arus tetap dilakukan
2onsensus .engelolaan dan .encegaan Diabetes Melitus 5ipe 2 di
#ndonesia 2%%,. =atian jasmani selain untuk menjaga kebugaran juga
dapat menurunkan berat badan dan memperbaiki sensitivitas insulin"
seingga akan memperbaiki kendali glukosa dara. =atian jasmani yang
dianjurkan berupa latian jasmani yang bersi0at aerobik seperti : jalan
kaki" bersepeda santai" .ogging" dan berenang. =atian jasmani sebaiknya
disesuaikan dengan umur dan status kesegaran jasmani. 6ntuk mereka
yang relati0 seat" intensitas latian jasmani bisa ditingkatkan" sementara
11
yang suda mendapat komplikasi DM dapat dikurangi. Hindarkan
kebiasaan idup yang kurang gerak atau bermalas*malasan (.;92;<#"
2%(().
5abel: 3ktivitas $isik seari*ari
Kurangi Akti,itas
Hindari aktivitas sedenter
Misalnya : menonton televisi"
menggunakan internet" main game
komputer
Persering Akti,itas
Mengikuti olaraga rekreasi dan
beraktivitas 0isik tinggi pada 4aktu
liburan
Misalnya : jalan cepat" gol0" ola otot"
bersepeda" sepak bola
Akti,itas Harian
2ebiasaan bergaya idup seat
Misalnya : berjalan kaki ke pasar
(tidak menggunakan mobil)"
menggunakan tangga (tidak
menggunakan li0t)" menemui rekan
kerja (tidak anya melalui telepon
internal)" jalan dari tempat parkir
d. .engelolaan $armakologis
!arana pengelolaan 0armakologis diabetes mellitus dapat berupa
Obat Hipoglikemik Oral (OHO). Berdasarkan cara kerjanya" OHO dibagi
menjadi + golongan" antara lain:
5abel 2., Mekanisme kerja" e0ek*samping utama dan pengaru teradap
penurunan 3(F (Hb*glikosilat)
Fara kerja utama ;0ek samping
utama
.enurunan
3(F
!ul0onilurea Meningkatkan
sekresi insulin
BB naik" Hipoglikemia ("%*2"%-
?linid Meningkatkan
sekresi insulin
BB naik" Hipoglikemia %"/*("/-
Met0ormin Menekan produksi
glukosa ati dan
menamba
sensitivitas teradap
Diare" dispepsia"
asidosis laktat
("%*2"%-
12
insulin
.engambat
glukosidase
3l0a
Mengambat
absorpsi glukosa
$latulens" tinja lembek %"/*%"7-
5iaAolidindion Menamba
sensitivitas teradap
insulin
;dema %"/*("+-
b.- .akt'r/.akt'r 0ang berhubungan
b.-.1 Umur
6mur atau usia adala 4aktu yang mengukur 4aktu keberadaan suatu
benda atau makluk" baik yang idup maupun yang mati. Misalnya dikatakan (/
taun diukur sejak dia lair iingga 4aktu umur itu diitung. Ole yang
demikian" umur itu diukur dari tarik ianya lair seingga tarik semasa (masa
kini). Manakala usia pula diukur dari tarik kejadian itu bermula seingga tarik
semasa (masa kini). (deskes 9i)
2ategori umur Menurut Depkes 9# (2%%&):
(. Bayi adala sekelompok penduduk berusia B( (satu) taun atau
penduduk yang belum merayakan ulang taunnya yang pertama.
2. Batita adala sekelompok penduduk berusia B) (tiga) taun atau
penduduk yang belum merayakan ulang taunnya yang ketiga.
). Balita adala sekelompok penduduk berusia B/ (lima) taun atau
penduduk yang belum merayakan ulang taunnya yang kelima.
+. 6sia muda adala sekelompok penduduk yang berusia %*(+ taun.
/. 6sia produkti0 adala penduduk beurumur (/*,+ taun.
,. 6sia lanjut adala sekelompok penduduk yang tela berusia G,% taun.
6mur menurut penelitian di !4iss diiukuti !u4ondo ba4a pada usia G,%
taun. .enelitian kasus kontrol di =o4a ole 9obert menunjukkan ba4a umur
penderita diabetes pada usia G,% taun ) (tiga) kali lebi banyak dari usia muda
B// taun.
13
6mur G,% taun berkaitan dengan terjadinya diabetes karena pada usia
tua" 0ungsi tubu secara 0isiologis menurun karena terjadinya penurunan sekresi
atau resistensi insulin seingga kemampuan 0ungsi tubu teradap pengendalian
glukosa dara yang tinggi kurang optimal.
.enelitian di 3merika !erikat dikutip ole 9ocma W menunjukkan
ba4a dari taun (&&,*(&&' pada lansia umur G,% taun" didapatkan anya (2-
saja pada usia tua dengan Diabetes Melitus yang kadar glukosa dara terkendali"
7- kadar kolesterol normal" ipertensi +%-" dan /%- mengalami gangguan pada
arterosklerosis" makroangiopati" yang 0aktor*0aktor tersebut akan mempengarui
penurunan sirkulasi dara sala satunya pembulu dara besar atau sedang
ditungkai yang lebi muda terjadi Diabetes Melitus.
Dari asil penelitian #gusti Made ?eria 1eliantik pada kelompok kasus
sebagian besar mempunyai umur G+% taun yaitu sebanyak +/ orang (&%"%-)
dengan umur paling tinggi 72 taun dan yang berumur B+% taun sebanyak /
(lima) orang ((%"%-) dengan umur paling renda 2+ taun" sedangkan pada
kelompok kontrol sebagian besar memiliki umur B+% taun sebanyak 27 orang
(/,"%-) dengan umur paling tinggi 7% taun dan berumur G+% taun 22 orang
(++"%-) dengan umur paling renda (' taun. (igustimade)
.ada diabetes tipe (" usia muda merupakan a4al terjadinya penyakit
tersebut" sedangkan pada diabetes tipe 2 umur puncak berada pada usia diatas +/
taun.(pd0)
b.-.2 #enis Kelamin
3dala kelas atau kelompok yang terbentuk dalam suatu spesies sebagai
sarana atau sebagai akibat digunakannya proses reproduksi seksual untuk
mempertaankan keberlangsungan spesies itu. 1enis kelamin merupakan suatu
akibat dari dimor0isme seksual" yang pada manusia dikenal menajadi laki*laki
dan perempuan. (depkes ri)
14
.enyakit Diabetes Melitus ini sebagian besar dapat dijumpai pada
perempuan dibanding laki*laki. Hal ini disebabkan karena pada perempuan =o4
Dencity =ipoprotein (=D=) atau kolesterol jaat tingkat trigliserida yang lebi
tinggi dibandingkan dengan laki*laki" dan juga terdapat perbedaan dalam
melakukan akti0itas dan gaya idup seari*ari yang sangat mempengarui
kejadian suatu penyakit" dan al tersebut merupakan sala satu 0aktor resiko
terjadinya Diabetes Melitus. (igusti)
Dari asil penelitian #gusti Made ?eria 1elantik pada kelompok kasus
sebagian besar mempunyai jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak )2 orang
(,+"%-) dan yang berjenis kelamin laki*laki sebanyak (7 orang (),"%-)"
sedangkan pada kelompok kontrol juga sebagian besar terdapat pada jenis
kelamin perempuan sebanyak 27 orang (/,"%-) dan pada jenis kelamin laki*laki
terdapat sebanyak 22 orang (++"%-). (igusti)
b.-.3 Pekerjaan
.ekerjaan secara umum dide0inisikan sebagai sebua kegiatan akti0 yang
dilakukan ole manusia. Dalam arti sempit istila pekerjaan digunakan untuk
suatu tugas atau kerja yang mengasilkan sebua karya bernilai imbalan dalam
bentuk uang bagi seseorang. Dalam pembicaraan seari*ari istila pekerjaan
dianggap sama dengan pro0esi. .ekerjaan dibagi menjadi belum kerja" #95" .<!"
4iras4asta. (depkes ri)
Hasil analisis data 2arya 5ulis #lmia ole 5riagustina menunjukkan
ba4a dari segi pekerjaan diperole data sebagai berikut tidak bekerja 2% -" .<!
(/ -" dan terenda 4iras4asta sebanyak (% -. 1adi" semakin renda tingkat
pekerjaan semakin rentan terjadinya Diabetes Melitus. (triagustina)
b.-.( Tingkat Pen&i&ikan
15
5ingkat pendidikan adala pembelajaran pengetauan" keterampilan" dan
kebiasaan sekelompok orang yang ditrans0er dari suatu generasi ke generasi
berikutnya melalui pengajaran" pelatian" atau penelitian. 5ingkat pendidikan
dikategorikan menjadi pendidikan renda yaitu !D8M# dan !M.8M5!"
pendidikan sedang yaitu !M38M38!M2" dan pendidikan tinggi yaitu
diploma8sarjana8magister8spesialis8doktor. (sokidjonoto)
Hasil analisa 2arya 5ulis #lmia 5riagustina data menunjukkan ba4a
segi pendidikan diperole data sebagai berikut tingkat !=5. )/ -" kemudian
!=53 )% -" !D 2/ - dan terenda adala perguruan tinggi sebanyak (% -. 1adi
semakin renda tingkat pendidikan semakin rentan terkena Diabetes Melitus.
(tiagustina)
16
BAB 3
KE1AN2KA K3N$EP DAN DE."N"$" 3PE1A$"3NAL
3.1 Kerangka K'nse%
3.2 De!inisi 3%erasi'nal
4ariabel De!inisi
'%erasi'nal
Alat &an 5ara
%engukuran
Hasil
%engukuran
$kala
%engukuran
Diabetes
elitus
suatu kelompok
penyakit metabolik
dengan karakteristik
iperglikemi yang
terjadi karena
kelainan sekresi
insulin" kerja
insulin atau kedua*
9ekam medis a. DM
b. 5idak DM
<ominal
Variable
Dependent
Umur
Jenis Kelamin
Pekeraan
!in"kat Pendidikan
!eradin#a
Diabetes
$elitus
Variable
%ndependent
17
duanya.
Umur satuan 4aktu yang
mengukur 4aktu
keberadaan suatu
benda atau makluk
baik yang idup
maupun yang mati.
9ekam medis a. Bayi
b. Batita
c. Balita
d. 6sia
muda
e. 6sia
produkti
0
0. 6sia
lanjut
#nterval
#enis
Kelamin
2elas atau
kelompok yang
terbentuk dalam
suatu spesies
sebagai sarana atau
sebagai akibat
digunakannya
proses reproduksi
seksual untuk
mempertaankan
keberlangsungan
spesies itu.
9ekam medis a. =aki*
laki
b. perem
puan
<ominal
Pekerjaan !ebua kegiatan
akti0 yang
dilakukan ole
manusia.
9ekam medis a. Belum
bekerja
b. #95
c. .<!
d. 4iras4as
ta
Ordinal
Tingkat
%en&i&ikan
.embelajaran
pengetauan"
keterampilan" dan
kebiasaan
sekelompok orang
yang ditrans0er dari
suatu generasi ke
generasi berikutnya
melalui pengajaran"
pelatian" atau
penelitian.
9ekam medis a. 9enda
b. !edang
c. 5inggi
Ordinal
18
a. 6mur adala adala satuan 4aktu yang mengukur 4aktu keberadaan
suatu benda atau makluk baik yang idup maupun yang mati.
b. 1enis kelamin adala kelas atau kelompok yang terbentuk dalam suatu
spesies sebagai sarana atau sebagai akibat digunakannya proses
reproduksi seksual untuk mempertaankan keberlangsungan spesies itu.
c. .ekerjaan merupakan sebua kegiatan akti0 yang dilakukan ole manusia.
d. 5ingkat pendidikan adala pembelajaran pengetauan" keterampilan" dan
kebiasaan sekelompok orang yang ditrans0er dari suatu generasi ke
generasi berikutnya melalui pengajaran" pelatian" atau penelitian.
3.3 Hi%'tesis
a. H
%
: 5idak ada ubungan umur dengan terjadinya Diabetes Melitus di
9!6D Haji Mina Medan.
b. H
%
: 5idak ada ubungan jenis kelamin dengan terjadinya Diabetes
Melitus di 9!6D Haji Mina Medan.
c. H
%
: 5idak ada ubungan pekerjaan dengan terjadinya Diabetes Melitus
di 9!6D Haji Mina Medan
d. H
%
: 5idak ada ubungan tingkat pendidikan dengan terjadinya
Diabetes Melitus di 9!6D Haji Mina Medan
19
BAB (
ET3DE PENEL"T"AN
(.1 #enis Penelitian
9ancangan penelitian yang digunakan adala penelitian survei analitik
dengan desain case control/
(.2 L'kasi &an 6aktu Penelitian
(.2.1 L'kasi Penelitian
.enelitian ini dilakukan di 9!6D Haji Mina Medan
(.2.2 6aktu Penelitian
Waktu penelitian ini direncanakan dimulai dari 2) 1uni E / 1uli 2%(+
(.3 P'%ulasi &an $am%el Penelitian
(.3.1 P'%ulasi Penelitian
a. .opulasi kasus yaitu jumla pasien yang berobat ke poli penyakit
dalam 9!6D Haji Mina Medan pada periode bulan 1anuari* Mei
2%(+ dengan diagnosa Diabetes Melitus.
b. .opulasi 2ontrol yaitu semua pasien yang berobat ke poli penyakit
dalam 9!6D Haji Mina Medan pada periode bulan 1anuari*Mei
2%(+.
20
(.3.2 $am%el Penelitian
!ubjek yang diteliti merupakan penderita Diabetes Melitus yang datang
ke poli penyakit dalam 9!6D Haji Mina Medan. !ample yang akan dipili
berdasarkan kriteria inklusi dan yang tidak termasuk kriteria ekslusi
a. 2riteria #nklusi
!emua penderita Diabetes Melitus yang datang ke poli
penyakit dalam 9!6D Haji Mina Medan
.enderita dengan usia produkti0 yaitu yang berusia (/*,+
taun.
b. 2riteria ;kslusi
.asien yang bukan penderita Diabetes Melitus
(.( et'&e Pengum%ulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder
dari data kunjungan pasien yang berkunjung ke poli penyakit dalam 9!6D Haji
Mina Medan pada periode bulan 1anuari*Mei 2%(+.
(.) Tehknik Pengukuran Data
"nstrumen
(. 9ekam medis" yang dilengkapi dengan umur"jenis kelamin" tingkat
pendidikan" dan pekerjaan
2. Da0tar kunjungan pasien

(.* et'&e Analisis Data &an Peng'lahan Data
a/ 3nalisa Data 6nivariat
Dilakukan teradap tiap variabel dalam asil penelitian.
b/ 3nalisa Data Bivariat
Dilakukan teradap dua variabel yang diduga berubungan atau
berkolerasi.
c/ 3nalisa Data 0hi "1uare
21
Digunakan pada data berkala nominal untuk mengetaui ada tidaknya
ubungan antara dua veriabel" yaitu variable terikat dengan variable
bebas.
Data akan diola menggunakan !.!! versi ('.

Anda mungkin juga menyukai