Anda di halaman 1dari 47

Modul Perkuliahan Fotografi 1

Kegitan Belajar 1
SEJARAH FOTOGRAFI

1.1 Pendahuluan
Selamat berjumpa pada modul ini dalam kegiatan belajar 1. pada kegiatan
belajar ini akan diuraikan mengenai sejarah fotografi sebagai uraian awal
sebelum Anda mempelajari uraian selanjutnya agar Anda dapat lebih memahami
fotografi dengan baik. Apakah Anda sudah siap mengikutinya, jika Anda sudah
siap Anda dapat membacanya dengan seksama uraian kegiatan belajar ini.

Tujuan Instruksional Umum
Setelah mempelajari modul kegiatan 1 ini diharapkan Anda memahami sejarah
fotografi dan mengetahui bagaimana awalnya perkembangan fotografi dengan
benar.
Tujuan Instruksional Khusus
Dengan modul kegiatan belajar 1 ini Anda diharapkan dapat memahami hal
hal sebagai berikut :
Asal mula fotografi.
Kamera yang telah dihasilkan.
Bahan peka dalam memotret.
Tokoh tokoh dalam fotografi.
Untuk itu Pelajarilah kegiatan belajar ini dengan baik. Selamat mengikuti Uraian
berikut ini.

1.2 Uraian
1.2.1 Asal Mulanya
Fotografi seperti yang kita kenal sekarang adalah hasil dari penemuan. Yang
pertama dalam bidang ilmu alam menghasilkan kamera, yang kedua dalam bidang
kimia menghasilkan film. Asal mulanya kedua penemuan itu tidak ada hubungannya
satu sama lain dan sebelum masing masing sampai kepada kesempurnaannya
seperti yang telah kita kenal sekarang serta melahirkan penemuan baru yaitu
fotografi, telah panjang yang ditempuh baik oleh kamera maupun oleh film.
Modul Perkuliahan Fotografi 2

1.2.1.1 kamera Obscura
Berabad abad yang lalu orang telah mengetahui bahwa kalau cahaya lurus dari
sebuah lobang kecil kedalam sebuah ruangan yang gelap maka pada dinding
dihadapannya kelihatan bayangan dari apa yang ada dimuka lubang itu. Hanya
dalam keadaan terbalik, yang diatas kebawah dan sebaliknya. Ruangan seperti itu
disebut Kamera Obscura yang artinya tidak lain dari pada kamar gelap. Dari
perkataan kamera obcura itulah lahir perkataan kamera, nama yang diberikan untuk
alat pemotret.
Inilah yang mula mula disebut Kamera Obscura ( kamera = kamar, Obscura =
gelap ), yaitu sebuah ruangan yang gelap dengan lubang kecil pada salah satu
dindingnya.
Siapa yang mula mula membuat kamera obscura berupa alat untuk
menangkap bayangan tidak dapat dipastika. Banyak ilmuwan yang pada
zamannya menulis tentang alat itu termasuk Ibnu al Haitam, Roger Bacon,
Copernicus, Kepler, Leonardo da Vinci, Newton dan Descartes. Giovanni Battista
Della Porta adalah orang pertama yang melengkapi alat kamera obscura dengan
sebuah lensa sederhana.


1.2.1.2 Pinhole Kamera
Dalam bentuknya yang paling sederhana, alat untuk memotret berupa sebuah
kotak yang tertutup dengan sebuah lubang pada salah satu dindingnya. Dalam
bahasa aslinya kamera ini disebut Pinhole Camera yang artinya lubang jarum.
Pada pinhole kamera tidak terdapat lensa melainkan lubang sebesar ujung jarum.
Lubang yang kecil itulah yang meluluskan cahaya untuk penyinaran.


Gambar menunjukan sebuah pinhole kamera dengan lubang sebesar ujung jarum
untuk meluluskan cahaya penyinaran. Yang menjulur ke bawah gunanya untuk
menutup lubang.


Modul Perkuliahan Fotografi 3
1.2.1.3 Bahan Peka
Apakah anda mengetahui bahan apa yang digunakan dalam memotret. Yang
pasti apapun kamera yang digunakan, yang sederhana atau yang mutakhir, kita tidak
dapat memotret. Bila perak nitrat dicampur kapur lalu terkena cahaya akan berubah,
mula mula merah tua lalu lembayung biru. Dengan menyinari campuran itu pada
cahaya maka memotret kalau tidak ada bahan yang peka akan cahaya. Kalau bahan
peka itu seperti yang terdapat pada film sekarang telah disinari dan kemudian dicuci,
bahan peka itu menghasilkan negatif. Dari negatif dicetak gambar positif yang
bernama foto. Baik pada negatif maupun pada foto, gambar hitam-putih dibentuk
oleh berjuta-juta butir perak logam.
Adapun bahan kimia yang peka akan cahaya sudah diketahui orang sebelum
abad ke 12 Zuber seorang ahli kimia bangsa Arab telah menemukan perak nitrat
yang peka akan cahaya, kemudian Carl Wilhelm Scheele menemukan bahwa perak
nitrat lebih cepat berubah bila kena sinar lembayung. Jadi pada waktu itu orang telah
mengetahui bahwa cahaya matahari dapat diuraikan melalui sebuah prisma. Sceele
pula yang dapat menetapkan perubahan itu, sehigga tidak lenyap kembali, untuk itu
dia menggunakan amoniak.


1.2.2 Tokoh Tokoh Fotografi

1. THOMAS WEDGWOOD ( 1771 1805 )
Dalam tahun 1802 di Inggris Thomas Wedgwood menemukan suatu metoda
untuk memindahkan gambar atau lukisan yang terdapat pada sebidang kaca dengan
cahaya keatas atau kulit yang dibuatnya peka lebih dahulu dengan perak nitrat atau
perak chloride. Juga gambar gambar silhuet dapat dibuatnya dengan cara yang
sama. Tetaapi ketika gambar gambar itu terkena cahaya , gambar tersebut lenyap
kembali. Dia hanya dapat melihat eksperimennya itu dengan cahaya lilin saja.
Wedgwood belum dapat membuat gambar gambar itu menjadi permanent, walau
teman temannya mungkin sudah megetahui tentang percobaan yang dilakukan
oleh Scheele untuk menetapkan gambar dengan amoniak.


Modul Perkuliahan Fotografi 4
2. JOSEPH NICEPHORE NIEPCE ( 1765 1833 )
Di Prancis Joseph Nicephore Niepce melakukan berbagai percobaan dengan
kamera yang dilengkapi dengan lensa. Begitu pula dengan macam macam bahan
kimia. Dalam tahun 1816 dia berhasil membuat gambar negatif dengan cahaya
diatas kertas yang dibuatnya peka lebih dahulu dengan perak chloride. Kemudian
dalam tahun 1822 dia melumarkan larutan aspal dalam minyak lavendar ke keatas
sebidang plat yang terbuat dari campuran timah hitam dan timah putih. Sesudah itu
menyinarinya dalam kamera berjam jam lamanya pada terik panas matahari. Plat
yang telah disinari itu diolahnya dalam campuran 1 bagian minyak lavender dengan
10 bagian minyak tanah. Campuran minyak lavender dan minyak tanah itu dengan
lambat melarutkan bagian aspal yang tidak kena cahaya, sedangkan aspal yang kena
cahaya tidak dapat larut. Dengan demikian dia langsung mendapat gambar yang
positif.
Pada tahun 1829 Niepce menukar plat timah dengan plat yang disepuh
dengan perak. Mungkin penemuannya inilah yang membawa Daguerre kemudian
bekerjasama dengannya dalam penemuan berupa plat yang dibuat peka dengan
perak kemudian diberi uap iodina. Niepce meninggal sebelum kerjasamanya
menxapai hasil yang didambakannaya, kerjasamanya itu dilanjutkan oleh putranya
bernama Isidore.

3. LOUIS JACQUES MANDE DAGUERRE ( 1787 1851 )
Terpisah dari Niepce, mulamula Deguerre membuat percobaan-perxobaan
pula untuk membuat permanen hasil pemotretannya. Pada tahun 1826 Deguerre
berkenalan dengan Niepce. Tiga tahun kemudian meraka membuat persetujuan
untuk saling menukar pengalaman. Sebelum tercapai suatu hasil bersama, Joseph
meninggal.
Deguerre melumarkan selapis perak ke atas sebidang tembaga yang dipoles
licin, kemudian diuapinya dengan iodina dalam kamar gelap. Perak yang diuapi
dengan uap iodonia inilah yang seteleh kering menjadi peka akan cahaya. Tembaga
dengan bahan peka inilah yang disinarinya dalam kamera selama 30 menit.
Tembaga yang telah disinari itu diuapinya dengan uap air raksa dalam tabung yang
dapat dipanaskan. Dari kaca yang berwarna dia dapat melihat perkembangan reaksi
yang terjadi sampai gambar yang tadinya laten cukup muncul. Gambar ini
Modul Perkuliahan Fotografi 5
ditetapkannya dengan hipo. Proses yang ditemukan Deguerre ini terkenal dengan
nama Dsguerreotipi. Penemuan Deguerre ini dibeli oleh pemerintah Prancis dan
pada tanggal 15 Juni 1839 Raja Louis Phillipe mengukuhkan pembelian penemuan
baru itu sebagai hadiah untuk seluruh dunia.

4. WILLIAM HENDRY FOX TALBOT ( 1800 1877 )
Pada zaman Deguerre, di Inggris William Hendry Fox Talbot giat pula
melakukan percobaan sehingga akhirnya menemuan suatu proses untuk membuat
foto dengan pinhole kamera. Sehingga bahan peka dia menggunakan perak nitrat
kemudian perak chloride. Dengan bahan peka tersebut yang di lumarkannya diatas
selembar kertas pada tahaun 1855 dia berhasil memotret rumahnya. Tidak lama
kemudian dia menemukan perak bromida yang jauh leih peka.
Talbotla yang mula mula menggunakan obat pengembang untuk
menimbulkan bayangan laten dari hasil pemotretannya dan kemudian menetapkan
gambar yang sudah timbul itu dengan natrium thiosulfat atau hipo yang ditemukan
oleh John Hershel dalam tahun 1819. sampai sekarang ternyata hipo itumasih
digunakan untuk menetapkan. Kemudian negativf kertas itu dibuatnya tembus
cahaya dengan lilin. Dari negatif kertas ini dicetaknya gambar positif pada kertas
pula yang sebelumnya dilumarinya dengan perak chlorida sehingga merupakan
sebuah foto. Bahan pengembangan yang digunakan cuka gallik, proses ini terkenal
dengan nama kalotipi yang kemudian disebut juga Talbottipi.
Dengan adanya urutan tahap-tahap pengolahan yang dilakukan oleh Talbot
dalam menciptakan sebuah foto yaitu memotret, mengembangkan bayangan laten,
menetapkannya kemudian mencetak foto dari negatif pada selambar kertas yang
peka, maka lengkaplah tahap-tahap pembuatan foto seperti yang dilakukan
sekarang. Itulah sebabnya orang sering menyebut Talbot sebagai bapak fotografi
moderen, walaupun hasil penemuan Talbot pada waktu itu tidak mengimbangi
antusiasme orang-orang di Eropa daratan dengan Daguerreotipi.





Modul Perkuliahan Fotografi 6
5. GEORGE EASMAN ( 1854 1932 )
Bukan diEropa saja orang giat dalam bidang fotografi yang baru ditemukan
itu, akan tetapi juga di Amerika Serikat. Salah seorang diantaranya ialah George
Easman. Dia memulai karirnya dalam bidang fotografi sebagai tukang membuat plat
yaitu kaca yang dilumuri dengan gelatin dimana terdapat ahan peka. Mula mula
dia hanya dapat membuatnya dalam jumlah yang terbatas saja. Dalam tahun 1879
dia berhasil membuat sebuah alat yang dapat membuat peka banyak sekali. Ketika
tahun 1888 dia memasarkan kamera Box dengan merk Kodak yang mudah cara
menggunakannya, terjadilah suatu revolusi dalam bidang fotografi. Apalagi setelah
dia menjual gulungan film dengan alas seluloid pada tahun 1891 yang dapat
dimasukan ke dalam kamera pada cahaya terang sehingga lebih memudahkan lagi
pekerjaan si pemotret.
Hanya kamera dan film yang terjangkau oleh kantong rakyat Indonesia
waktu itu, maka pada tahun 30-an fotografi sempat menyentuh perhatian beriu-ribu
penggemar dinegri kita ini. Demikian populernya fotografi waktu itu sehingga dapat
menambah perbendaharaan kata-kata dalam bahasa Indonesia. Kamera disebut
Kodak dan berpotret dakatakan Berkodak.
Tidak percuma Easman memilih perkataan Kodak yang tidak ada artinya
kecuali maksudnya supaya mudah diingat dan diucapkan oleh semua orang dimuka
bumi ini. Suskses yang dicapai Easman lebih-lebih karana waktu itu dibanyak
Negara dan tempat terdapat perwakilannya atau cabang perusahaannya. Disitu orang
dapat memproses film yang telah disinari, kemudian membuat fotonya dengan
ongkos yang tidak mahal. Dengan semboyan You push the button we do rest
yang artinya Anda menekan tomol, kami melakukan selebihmya , Kodak
menjelajahi dunia dengan jayanya.

1.3 Rangkuman
asal mulanya fotografi menggunakan kamera obxcura dan pinhole kamera.
Bahan peka yang bisa digunakan dalam memotret yaitu perak nitrat, bahan yang
peka akan cahaya.
Tokoh tokoh dalam fotografi yaitu Thomas Wedgeood, Joseph Nicephore
Niepce, Louis Jacques Mande Deguerre, Willian Hendri Fox Talbot, dan George
Easman.
Modul Perkuliahan Fotografi 7







1.4 Latihan 1
Untuk mengatahui sejauh mana pemahaman anda, cobalah anda kerjakan latihan 1
berikut ini.
1. Jelaskan asal mula dihasilkannya kamera obscura !
2. Apa yang terjadi jiak perak nitrat dicampur dengan kapur lalu terkena cahaya ?
3. Sebutkan 3 tokoh fotografi !

1.5 Tes Formatif 1
Berikanlah tanda silang pada huruf B jika benar dan S jika salah menurut anda
pada pertanyaan-pertanyaan berikut ini !
1. B - S Fotografi adalah hasil dari dua penemuan yaitu dalam bidang
ilmu alam dan ilmu kimia.
2. B - S Roger Bacon adalah orang pertama yang melengkapi alat kemera
obscura dengan sebuah lensa seferhana.
3. B - S Pada pinhole kamera terdapat lensa dan lubang sebesar ujung
jarum.
4. B - S Perak nitrat tidak cepat berubah jika terkena sinar lembayung.
5. B - S Diagfragma iris pada kamera dan bahan berupa akordeon dapat
direnggangkan dan dirapatkan untuk mengatur ketajaman.
6. B - S Talbotlah orang yang mula mula menggunakan obat
pengembang untuk menimbulkan bayangan laten dari hasil
pemotreten.
7. B - S Kodak adalah merk yang pertama sekali dipasarkan.










Modul Perkuliahan Fotografi 8
1.6 Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Cocokanla jawaban anda dengan kunci jawaban latihan 1 dan tes formatif 1
yang ada pada modul ini. Hitunglah jumlah jawaban anda yang benar. Kemudian
gunakan rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap
materi kegiatan belajar 1.


Rumus : Tigkat penguasaan = Jumlah jawaban anda yang benar x 100 %
7

Arti tingkat penguasaan yang anda capai :
90 % - 100 % = baik sekali.
80 % - 89 % = baik
70 % - 79 % = sedang
- 69 % = kurang

Kalau anda mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas anda dapat
meneruskan dalam kegiatan belajar 2. bagus! Tetapi bila tingkat penguasaan anda
masih dibawah 80 % anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 1.














Modul Perkuliahan Fotografi 9
Kegiatan Belajar 2
ANATOMI DAN PERAWATAN
KAMERA SLR

2.1 Pendahuluan
Selamat berjumpa kembali pada modul ini, sekarang anda memaski kegiatan
belajar 2. jika anda mempunyai kamera SLR, siapkanlah kamera anda. Perhatikan
dengan seksama setiap sisi kamera yang mempunyai bagian bagian tertentu, untuk
memudahkan anda dalam mempelajari uraian kegiatan belajar 2 ini.

Tujuan Instruksional Umum
Setelah mempelajari modul kegiatan belajar 2 ini anda diharapkan dapat memahami
Anatomi dan Perawatan Kamera SLR denga benar.
Tujuan Instruksional Khusus
DEngan modul kegiatan belajar 2 ini anda diharapkan dapat menyebutkan hal hal
berikut :
Bagian-bagian atas kamera SLR.
Bagian-bagian bawah kamera SLR.
Bagian-bagian depan kamera SLR.
Bagian-bagian belakang dan tutup belakang kamera SLR.
Perinsip kerja kamera SLR.
Perawatan kamera SLR.
Pelajari dan amatilah kegiatan belajar ini dengan baik. Selamat mengikuti
uraianberikut ini.







Modul Perkuliahan Fotografi 10
2.2 Uraian
Anatomi kamera SLR mempunyai bagian-bagian tertentu untuk itu coba
anda perhatikan gambar-gambar kamera berikut dengan memperhatikan nama-nama
bagiannya.


2.2.1 Perinsip Kerja Kamera SLR
Kamera SLR mempunyai beberapa prinsip kerja yaitu :
1. Cahaya masuk melalui lensa.
2. Sebelum rana dibuka, cahaya dipantulkan cermin menuju pentaprisma untuk
dibalikan karena pada dasarnya bayangan yang masuk kedalam kamera itu
terbaik dari keadaan sesungguhnya.
3. Ketika rana dibuaka ( pelepas rana ditekan ), secara bersamaan diagfragma
yang udah diatur besarnya menutup ke posisi yang ditentukan. Cermin
menutup dan rana membuka ( selama yang ditentukan p[engatur kecepatan
rana ).
4. Cahaya yang masuk terekan pada film yang merupakan bahan peka cahaya.
5. Cermin, rana dan diafragma kembali keadaan semula setelah waktu yang
kita atur pada pengatur kecepatan rana habis.

2.2.2 Perawatan kamera
Sebuah kamera menuntut pemeliharaan pemiliknya, perhatikanlah
petunjuk-petunjuk mengenai pemeliharaan kamera seperti diuraikan dibawah ini :
1. Jangan sekali-kali memperbaiki kamera sendiri. serahkan hal itu kepada ahlinya.
Bila memunkionkan kirim kembali ke pabriknya.
2. Kamera ada tasnya, disinilah tempat yang amanbagi kamera. Tas itu dapat
melindungi kamera dari benturan-benturan. Bila kamera tidak dipakai maka
tutuplah tas itu.
3. Selama mencari sasaran, jangan biarkan lensa terbuka. Pasanglah tutup lensa,
agar terhindar dari debu, pasir ataupun yang lainny. Jika ada debu yang halus,
apalagi sebutir pasir menempel pada permukaan lensa akibatnnya bisa fatal. Jika
tidak hati-hati membersihkannya, butir debu atau pasir bisa menggores
Modul Perkuliahan Fotografi 11
permukaan lensa. Goresan ini tidak dapat hilang dan akan terus ada pada tiap
foto yang dihasilkan.
4. Lensa tidak boleh kena air. Setetes air yang menempel pada permukaan lensa
akan meninggalkan bekas putih sesudah kering dan akan jelas terlihat pada foto
nantinya bersihkan lensa jika ada bekas putih itu.;
5. Hindari lensa dari jari yang berminyak. Bekas minyak akan tergambar di hasil
cetak foto. Bila minyak itu mleket lama pada lensa, permukaan lensa akan rusak
dan berjamur.
6. Membersihkan lensa ada caranya. Mula-mula tiuplah debu yang melekat pada
permukaan lensa atau sapu dengan kuas halus khusus lensa, kemudian hapus
atau gosok perlahan menggunakan kain khusus lensa, jangan menggunakan kain
sembarang karena kain sutra sekalipun dapat mempunyai sifat menggores pada
lensa dan untuk penggunaan terbaik gunakan cairan khusus.
7. Lensa bisa berjamur kalau terlalu lama tidak dipakai, simpanlah kamera jika
tidak dipergunakaan di dalam Dry Box .
8. Jauhkan kamera dari udara dari panas, jangan letakan di ruang yang terkena
matahari lamgsung, misalnya ruang kemudi pada kendaraan.

2.3 Rangkuman
1. Anatomi kamera SLR terdiri dari beberpa bagian yaitu bagian atas, bagian bawah,
bagian depan dan bagian belakang kamera.
2. Prinsip kerja Kamera SLR pada umumnya berasal dari masuknya cahaya melalui
lensa.
3. Sebuah kamera haruslah dirawat dengan baik agar selalu awet dan bersih,
terutama pada bagian lensa yang memerlukan perawatan lebih.


2.4 Latihan 2
Istilah pertanyaan berikut ini untuk mengingatkan anda mengenai uraian diatas.
1. Sebutkan bagian depan kamera !
2. Ceritakan dengan singkat prinsip kerja kamera SLR !
3. Mengapa lensa kamera tidak boleh selalu terbuka ?

Modul Perkuliahan Fotografi 12

2.5 Tes Formatif 2
Berilah tanda silang pada huruf B jika benar dan S jika salah menurut anda pada
pertanyaan berikut ini :
1. B - S pengatur kecepatan rana terdapat pada bagian atas kanera.
2. B - S Gelang focus terdapat pada bagian bawah kamera.
3. B - S Bayangan yang masuk kekamera terbalik dari keadaan
sesungguhnya.
4. B - S Cahaya masuk melalui jendela bidik.
5. B - S Membersihkan lensa dapat menggunakan kain sutera.
6. B - S Untuk menahan udara yang lembab dapat menggunakan silica gel
dalam tas kamera.
7. B - S Udara panas baik untuk kamera.
8. B - S Minyak yang menempel dilensa menimbulkan bekas putih.
9. B - S Skala ruang ketajaman pada bagian atas kamera disebut DOF (
Deep Of Field ).
10. B - S Ada tiga bagian pada bagian depan kamera.

2.6 umpan Balik dan Tindak Lanjut
Cocoakanlah jawaban anda dengan kunci jawaban latihan 2 dan tes
formatif 2 yang ada pada modul ini. Hitunglah jumlah jawaban anda yang benar,
kemudian gunakan rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat pnguasaan anda
terhadap materi kegiatan belajar 2 ini.


Rumus : Tigkat penguasaan = Jumlah jawaban anda yang benar x 100 %
13

Arti tingkat penguasaan yang anda capai :
90 % - 100 % = baik sekali.
80 % - 89 % = baik
70 % - 79 % = sedang
- 69 % = kurang
Modul Perkuliahan Fotografi 13
Kalau anda mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas atau lebih, Anda
dapat meneruskan dalam kegiatan belajar 3. Bagus! Tetapi bila tingkat penguasaan
anda masih dibawah 80 % anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 2, terutama
bagian yang belum anda kuasai.





























Modul Perkuliahan Fotografi 14
Kegiatan Belajar 3
MENGOPERASIKAN KAMERA SLR

3.1 Pendahuluan
Selamat berjumpa kembali, akhirnya Anda sampai pada kegiatan belajar
3. Apakah Anda sudah siap untuk mengikuti uraian ini? Untuk itu jika Anda
mempunyai kamera SLR, Anda dapat menyiapkannya supaya Anda dapat
langsung mengetahui cara mengoperasikan kamera Anda. Tapi jika Anda belum
mempunyai kamera SLR, Anda bisa memahami uraian modul ini dengan
memperhatikan gambarnya.
Dalam kegiatan belajar 3 ini akan diuraikan bagaimana cara
mengoperasikan kamera untuk menghasilkan foto yang bagus sehingga Anda
dapat memahami langkah-langkah memotret dengan baik.
Tujuan Instruksional Umum
Modul ini dimaksudkan untuk membantu Anda dalam mengetahui cara
mengoperasikan kamera dengan memahami langkah-langkah yang diperlukan
untuk memotret.
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan lebih memahami hal-hal
sebagai berikut:
Cara mengisi kamera
Cara memegang kamera
Cara memotret
Cara menggulung film

3.2 Uraian dan Contoh
Setelah mengenal berbagai jenis kamera yang ada dan cara kerjanya,
maka kita mengira-ngira untuk mengambil sebuah gambar. Hal yang paling
penting sebelum pengambilan gambar atau melakukan pemotretan adalah
melakukan persiapan-persiapan, daripada hanya sebuah teori.


Modul Perkuliahan Fotografi 15
Berikut ini dijelaskan langkah-langkah yang diperlukan untuk memotret,
yaitu:
I. Mengisi Film
Untuk sebuah kamera, khususnya kamera SLR atau otomatis, format film
yang digunakan adalah standar yaitu 35 mm. Proses ataupun cara pengisian
film ke dalam kamera kurang lebih sama. Berikut ini langkah-langkah
pengisian film:
A. Langkah pertama adalah mempersiapkan yang akan kita isi.
B. Lepaskan kancing di bagian kamera dengan menarik tombol rewind ke
arah atas, setelah itu buka penuh ke arah kanan
C. Selongsongan film dimasukkan pada kamar film di bawah. Tombol
rewind dengan ujung spool (kumparan) pusat yang menonjol ke bawah
lalu dorong kembali ke bawah. Mungkin Anda harus memutarnya sedikit
agar ujung yang bercabang mencapai atau masuk ke dalam spool di
ujung kumparan. Tarik film keluar dari selongsongan sepanjang
punggung kamera agar mencapai ke spiodle take-up.
D. Setelah itu pastikan bahwa lubang-lubang di bagian bawah terikat oleh
gigi jendela.
E. Tutup punggung kamera yang ada, jika film dikokang terus maka
penghitung frame akan menunjuk angka 1 dan Anda siap untuk
mengambil gambar yang pertama.
Ketika Anda mengokang film, tombol rewind harus berputar juga
sebagai tanda bahwa film yang ada tertarik dari selongsongan film. Jika
tombol rewind tidak berputar, putar kembali tombol rewind secara perlahan-
lahan untuk memeriksa apakah film kendur. Jika tombol tidak bisa diputar
dengan mudah, dan tetap tidak bergerak ketika Anda menarik film, maka ada
yang salah. Gulung kembali untuk mengeluarkan film dan mulai lagi dari
awal.
Perhatikan gambar 1, cara pengisian film
1. Tarik tombol rewind dan buka punggung kamera
2. Masukkan selongsongan film
3. Tempelkan atau kaitkan ujungnya ke dalam take-up spool
4. Periksa gerakan gigi jendela]
5. Tutupi punggung kamera
Modul Perkuliahan Fotografi 16
6. Kokang film hingga mencapai angka 0 pada frame angka
7. Steel kecepatan film



Gambar 1

Modul Perkuliahan Fotografi 17
II. Memegang Kamera
Salah satu sebab paling umum mengapa gambar tidak tajam adalah
guncangan kamera, yaitu gerakan kamera saat pengambilan gambar. Saat
gambar diambil, gambar subjek diproyeksikan pada film oleh lensa. Jika
kamera bergerak meskipun tidak terasa, sementara shutter terbuka, maka
gambar yang ditempatkan pada film menghasilkan gambar ganda atau
banyak.
Dalam banyak kasus gerakan atau guncangan kamera begitu kecil
sehingga gambar yang sebenarnya berbeda tidak dapat dibedakan. Hasilnya
adalah penebalan garis lurus dan pembesaran detail sehingga gambar
menjadi kurang tajam dari yang sebetulnya mampu dihasilkan oleh kamera.
Oleh karena itu, tindakan pencegahan harus selalu dilakukan. Peganglah
kamera dengan mantap sehingga tidak bergerak meskipun pada kecepatan
tinggi. Pada kecepatan yang lebih rendah maka resiko guncangan kamera
dengan sendirinya akan lebih besar.
Umumnya agar dapat memegang kamera dengan mantap, fotografer
harus berdiri tegak dengan kaki sedikit renggang sehingga berat badan
terbagi secara merata pada kedua kaki. Kamera dipegang dengan mantap tapi
tidak terlalu berat dengan kedua tangan dan lengan menjauhi badan serta
membentuk siku yang menekuk.
Perhatikan gambar 2, cara memegang kamera
Pegangan Horizontal dan Vertikal
Perhatikan pada gambar 2.1 pegangan termudah untuk gambar
horizontal yaitu tangan kiri memfokus dan menjalankan bukaan
diafragma dan jarak lensa, sedangkan tangan kanan memutar film
dan melepas shutter.
Perhatikan pada gambar 2.2 pegangan untuk gambar vertikal,
seperti ditunjukkan berupa jari pertama atau tangan kanan menekan
shutter, dan jempol berfungsi untuk memutar film dan tangan kiri
berada di posisi bawah tangan kanan dengan memegang lensa.




Modul Perkuliahan Fotografi 18

Gambar 2

Modul Perkuliahan Fotografi 19
Manfaatkan bantuan yang ada di sekitar Anda bisa dengan
menyandarkan kamera atau siku pada dinding, punggung kursi atau
menyandarkan pada pohon, tiang lampu ataupun yang lainnya atau bahkan
dengan bertiarap dan menopangkan siku di tanah. Terkadang anda dapat
menggunakan kaki tiga (tripod) pada sebuah kamera dan membiarkan
memotret sendiri dengan self timer.
Ingatlah bahwa gambar yang tidak tajam bisa dihasilkan oleh
penempatan gambar yang terpecah, karena itu sudut pandang yang makin
sempit dari lensa dengan focal length yang makin panjang dapat
menyebabkan gambar kabur dengan gerakan kamera l;ebih sedikit daripada
jika lensa focus atau focal length yang pendek.
Kamera harus dalam keadaan diam agar menghasilkan gambar yang
tajam. Guncangan kamera adalah musuh gambar yang tajam jadi usahakan
pegangan yang mudah dan mantap agar kamera dalam keadaan diam pada
saat gambar diambil.

III. Memotret
Pada tahap ini adalah langkah yang dilakukan setelah Anda mengisi film
dan akan melakukan pemotretan. Anda dapat melakukan beberapa langkah
yang harus diperhatikan pada saat pemotretan, yaitu:
A.. Sesuaikan kamera dengan ASA film yang dipakai, biasanya terdapat
pada pengatur kecepatan rana.
Angka B pada rana adalah singkatan Bulb yang berarti membukanya
rana tergantung lamanya pemotret menekan tombol pelepas rana.
A. Jenis Rana
a. Between The Lens Shutter
Dari namanya kita ketahui letak rana ini yaitu pada lensa. Terdiri
dari beberapa keping daun logam menutupi belakang lensa yang
membuka hanya jika tombol lepas rana aktif. Rana ini disebut juga
leaf shutter. Perhatikan gambar 4.1 berikut:




Modul Perkuliahan Fotografi 20









b. Focal Plane Shutter
Rana ini terletakpersisi di depan film pada badan kamera,
menutupi film dari cahaya. Rana ini terdiri dari dua tirai yang
terbuat dari kanvas atau logam tipis. Perhatikan gambar 4.2 berikut
ini:
Perhatikan pada gambar 3, pada ASA ditetapkan standar yang
sudah buka untuk porsi cahaya. Biasanya standar ini dituliskan
pada bungkus film (Exposure Guide Table) dengan panduan sesuai
cahaya, seperti terlihat pada gambar 3.1.









B. Memilih Subjek
Setelah menyesuaikan kamera dengan ASA film yang digunakan maka
langkah adalah mencari subyek foto yang kita inginkan, disini tentunya
Anda sebagai Fotografer harus jeli dan sermat dalam melihat lingkungan
yang ada disekitar Anda. Setelah mendapatkan sukyek foto yang Anda
inginkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum Anda
memotret yaitu ada pada langkah selanjutnya.
Modul Perkuliahan Fotografi 21
C.. Memilih Kecepatan Rana/Shutter.
Rana adalah sebuat alat yang mengatur masuknya cahaya dalam waktu
yang telah ditentukan. Rana berhubungan dengan waktu maka satuan
rana adalah second atau detik. Perhatikanm gambar 4 berikut ini :







Secara umum pada kamera SLR untuk rana adalah sebagai berikut :
1, 1/2., 1/4, 1/8, 1/15, 1/30, 1/60, 1/125, 1/250, 1/500, 1/1000 dan B
Angka angka tersebut diatas ditulis pada pengatur kecepatan tanpa
meniliskan 1: 1, 2, 4, 8, 15, dst.
Rana ini mempunyai 2 keuntungan dibanding Bedween-the lans Shutter
yaitu:
1. Memungkinkan lensa tukar dibuat dengan biaya lebih murah karena
tidak perlu membuat rana pada lensa.
2. Dapat melakukan penyinaran dengan kecepatan yang lebih tinggi.
Kecepatan rana harus sesuai dengan subyek karena kecepatan cahaya
hingga tingkat tertentu, tergantung pada subyek. Sebuah subyek statis
biasanyua dapat difoto pada kecepatan mana saja, baik tinggi atau rendah
tapi subyek foto yang bergerak harus difoto pada kecepatan yang tinggi
untuk menghindari hasil gambar yang kabur.

D. Memilih Bukaan Diafragma.
Diafragma adalah bagian dari kamera yang mengatur banyaknya cahaya
yang masuk kedalam kamera , hal ini dinyatakan dalam satuan f- stop.
a. Bentuk diafragma.
Diafragma terdiri dari beberapa daun logam yang membentuk segi
banyak dalam suatu lingkaran. Segi banyak yang merupakan lubang
masuknya cahaya diantara daun-daun logam tersebut dan dapat diatur
besarnya.
Modul Perkuliahan Fotografi 22
b. F-Stop
Nilai diafragma dinyatakan dengan f-stop yang ditulis dengan f /
angka. Pada gelang diafragma terlihat angka-angka 2.8, 4, 5.6, 8, 11,
16, 22, berarti bahwa lensa tersebut dapat membuka diafragma
dengan f/2.8, f/4, f/5.6, f/8, f/11, f/16, f/22. Berikut kita lihat
perbedaannya pada gambar 5.1 dan 5.2.
Pada gambar terlihat bahwa dengan angka yang kecil, lobang atau
seterusnya kita namakan bukaan terbuka besar maka cahaya yang
masuk akan lebih banyak. Sebaliknya jika angka besar, bukaan kecil
maka cahaya yang masuk akan sedikit.
c. Hubungan antar f/stop pada kamera
Menaikkan satu f/stop (mengurangi angka f/stop) akan menambah
cahaya yang masuk dua kali dari bukaan sebelumnya.
Menurunkan f/stop (menambah angka f/stop) akan mengurangi
cahaya yang masuk setengah kali bukaan sebelumnya.
Contoh:
f/4 menyalurkan cahaya dua kali f/5.6
f/11 menyalurkan cahaya setengah kali f/8
Susunan lengkap f/stop dengan perbandingan cahaya masuk setengah
kali bukaan sebelumnya (makin lama bukaan makin kecil):
1 1.4 2 2.8 4 5.6 8 11 16 22 32 44 64
Apabila angka-angka yang tertera tidak lagi sesuai dengan aturan ini
maka dapat disimpulkan bahwa perbandingan angka yang berbeda
tersebut tidak sama dengan 1:2 (dengan bukaan sebelumnya ataupun
sesudahnya)
Contoh:
f/1.8 menyalurkan cahaya 1.3 kali f/2
f/3.5 menyalurkan cahaya 1.25 kali f/4
f/1.9 kira-kira sama dengan f/2
Untuk menghapal urutan diafragma Anda bisa menulisnya seperti ini:
1 2 4 8 16 32 64
1.4 2.8 5.6 11 22 44

Modul Perkuliahan Fotografi 23
E. Melakukan Komposisi
Komposisi dalam fotografi adalah cara menyusun elemen foto ke dalam
format foto yang tujuannya untuk menyatukan elemen yang berbeda
menjadi kkesatuan yang seimbang dan harmonis sehingga foto tersebut
enak dilihat dan hidup. Dalam komposisi foto ini Anda harus
memperhatikannya.
F. Melakukan Pengokangan.
Melakukan pengokangan berarti Anda telah melakukan penarikan film
dari selongsongan yang ada dalam punggung kamera. Melakukan
pengokangan ini biasanya menggunakan jempol kanan.
G. Menajamkan Gambar.
Cara melakukan penajaman gambar biasanya dilakukan di view finder.
Cahaya dibelokkan dari cermin dan dibalikkan oleh pentaprisma
kemudian menuju jendela bidik, pada jendela bidik itu ditafsirkan
kembali oleh view finder. View finder memberitahu pemotret apakah
subjek telah difokuskan dengan benar.
Dalam fotografi terdapat bermacam-macam system view finder
dalam menentukan fokus:
a. Double Image
Gambar yang belum focus akan kelihatan berganda dan makin
hilang jika mendekati fokus.
b. Patah Silang
Terdiri dari lingkaran terbelah dua. Jika gambar belum fokus
garis yang melalui dua bagian tersebut akan terpotong (hanya
dalam lingkarannya) dan jika fokus tepat maka bagian garis pada
lingkaran akan menyatu.
c. Prisma Mikro
Jika belum fokus, secara keseluruhan gambar akan kabur.





Modul Perkuliahan Fotografi 24




Selain view finder pada jendela bidik terdapat pula informasi-informasi
mengenai keadaan kamera. Informasi yang dimuat antara lain mengenai
petunjuk kecepatan rana dan light meter indicator.

H. Melepaskan bidikan.
Jika semua telah siap dan telah kita tentukan dan momen yang Anda
anggap tetap, maka Anda dapat melepaskan bidikan dengan menekan
tombol shutter dengan jari telunjuk kanan dan usahakan dalam
melepaskan bidikan kamera yang Anda gunakan tidak goyang seperti
yang telah dijelaskan di depan terlebih dahulu.

IV. Menggulung Film
Prosedur mengosongkan atau menggulung film dengan kamera di semua
model sama. Langkah pertama yaitu periksalah apakah tuas pengokang
sudah tidak dapat bergerak lagi atau petunjuk film telah menunjukkan angka
akhir banyaknya film. Selanjutnya adalah tekan tombol rewind yang ada di
bagian bawah kamera. Sekali ditekan maka tombol akan tetap tertekan.
Tarik tombol rewind dan putar sesuai dengan arah panah pada kenop
rewind. Dibutuhkan banyak putaran sebelum seluruh selongsongan film
tergulung. Anda tahu kapan proses ini selesai karena terdapat pengurangan
tegangan secara mendadak pada engkol.
Jika proses tersebut telah dilalui maka buka punggung kamera dan
keluarkan selongsongan film dengan cara menarik kenop rewind ke atas
lagi. Setelah itu kamera siap diisi kembali. Perhatikan gambar 6 cara
menggulung film:


Modul Perkuliahan Fotografi 25
1. Tekan tombol rewind
2. Tarik dan putar engkol tombol rewind hingga film meninggalkan
take-up spool
3. Tarik ke atas tombol rewind dan buka punggung kamera
4. Keluarkan selongsongan film
5. Tutup punggung kamera

Gambar 6



Modul Perkuliahan Fotografi 26
3.3 Rangkuman
Anda telahmempelajari cara mengoperasikan kamera dan yang perlu
Anda ingat ada beberapa langkah yang diperlukan dalam memotret, yaitu:
1. Mengisi Film
2. Memegang Kamera
3. Memotret
4. Menggulung Film




3.4 Latihan 3
Untuk mengetahui sampai sejauh mana pemahaman Anda, cobalah Anda jawab
pertanyaan di bawah ini:
1. Ceritakan cara pengisisan film dalam kamera dengan singkat
2. Sebutkan langkah-langkah dalam memotret
3. Apa saja yang harus diperhatikan dlam melakukan komposisi

3.5 Test Formatif 3
Berilah tanda silang pada huruf B jika benar dan S jika salah menurut Anda pada
pertanyaan berikut ini:
1. B S Langkah pertama dalam melakukan pemotretan adalah dengan
menentukan subjek foto yang kita tentukan.
2. B S Pedoman yang digunakan bahwa sebuah film telah terpasang
dengan baik yaitu dengan melihat pada frame counter.
3. B S Salah satu yang harus diperhatikan dalam melakukan pemotretan
yaitu dengan menentukan komposisi yang ada.
4. B S Ada dua cara memegang kamera yaitu dengan pemegangan
horizontal dan vertikal.
5. B S Salah satu cara untuk mengetahui bahwa film yang kita gunakan
telah habis dengan cara melihat apakah tuas pengokang sudah
tidak dapat bergerak lagi.
6. B S Agar memegang kamera dengan mantap maka fotografer harus
berdiri tegak dengan kaki rapat sehingga berat badan seimbang.
Selamat Memotret
Semoga Anda Sukses
Modul Perkuliahan Fotografi 27
7. B S Kecepatan sebuah pelepas shutter 1/60 lebih cepat daripada 1/30
detik.
8. B S Pemegangan kamera yang tidak kuat dapat menyebabkan sebuah
foto jadi kabur.
9. B S Hal yang perlu kita perhatikan dalam menggunakan kamera
adalah cara pengisian sebuah film.
10. B S Ada tiga jenis cara memfokuskan dan salah satunya yaitu double
image.

3.6 Test Uji Coba
Untuk mengetahui kemampuan Anda dalam mengoperasikan kamera cobalah
Anda lakukan kegiatan di bawah ini dan hasilnya. Anda isi pada kolom penilaian
dengan tanda check list pada skor penilaian dan berilah keterangan.
No Nama Kegiatan Penilaian
Ya Tidak
Keterangan

1. Apakah film yang Anda
isi pada kamera telah
terpasang dengan baik.

2. Apakah Anda sudah
dapat memegang kamera
dengan pegangan hori-
zontal dan vertikal.

3. Apakah Anda sudah
dapat mengatur kecepa-
tan rana ketika akan
memotret.

4. Apakah Anda sudah
melakukan komposisi
yang baik dalam
memotret.

5. Apakah dalam menggu-
lung film Anda
mendapatkan kesulitan.

Modul Perkuliahan Fotografi 28
3.7 Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban latihan 3 dan test
formatif 3 yang ada pada modul ini. Hitunglah jumlah jawaban Anda yang
benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat
penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 3.
Rumus:

Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban Anda yang benar x 100 %
13

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
90 % - 100 % = baik sekali
80 % - 89 % = baik
70 % - 79 % = sedang
- 69 % = kurang

Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80 % k eats atau lebih Anda
dapat meneruskan dalam kegiatan belajar 4. Bagus! Tetapi jika tingkat
penguasaan Anda kurang dari 80 %, Anda harus mengulangi kegiatan belajar 3,
terutama bagian yang belum Anda kuasai.














Modul Perkuliahan Fotografi 29
Kegiatan Belajar 4
PENCAHAYAAN

4.1 Pendahuluan
Baiklah, setelah mempelajari kegiatan belajar 1 3 ini, kini Anda akan di
ajak menyelami masalah yang paling utam dlaam Fotografi. Benar! Ini adalah
masalah pencahayaan. Tahukah Anda apa yang dimaksud dengan pencahayaan?
Jika tidak, berarti Anda tepat sekali untuk mulai membuka, membaca dan belajar
pada kegiatan belajar 4 ini. Selamat membaca dan berkarya!
Tujuan Instruksional Umum
Setelah mempelajari penggalan modul ini, Anda diharapkan dapat
memahami masalah pencahayaan dan beberapa aspek yang berperan penting
dalam proses penciptaan karya foto Anda.
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mempelajari kegiatan belajar 4, Anda diharapkan mampu:
Menjelaskan pencahayaan dalam fotografi
Menyebutkan sumber cahaya dalam fotografi
Membedakan tiga kategori kualitas sinar (intensitas cahaya)
Menyebutkan 7 macam arah datangnya sinar / pencahayaan
Menjelaskan hubungan antara bukaan difragma, kecepatan rana dan iso
film dengan pencahayaan
Mempraktekkan proses pencahayaan yang Anda inginkan dengan
menggunakan kamera SLR

4.2 Uraian dan Contoh
A. CAHAYA DALAM FOTOGRAFI
Seperti yang Anda ketahui dari kegiatan belajar sebelumnya,
bahwa memotret tidak mungkin dilakukan dalam keadaan gelap gulita,
jika Anda menginginkan hasil yang maksimal. Untuk itu memang harus
ada sinar atau cahaya yang masuk ke dalam kamera. Nah, unsure cahaya
inilah yang menentukan bagus tidaknya hasil pemotretan. Jadi dapat
Modul Perkuliahan Fotografi 30
disimpulkan, bahwa pencahayaan dalam fotografi adalah hal yang
mutlak dan harus ada.
Fotografi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari
bagaimana menggambar atau merekam dengan bantuan cahaya atau
sinar dengan hasil foto atau potret. Cahaya sendiri dapat dikatakan
sebagai salah satu bahan dasar dalam proses menggambar itu. Tanpa
ada cahaya maka suatu gambar atau karya fotografi tidak akan tercipta.
Tahukah Anda ada berapa pencahayaan dalam fotografi?
Pencahayaan dapat dibagi dalam dua garis besar, yaitu:
1. Pencahayaan untuk sekedar dapat menghasilkan gambar dalam
fotografi, atau yang lebih Anda kenal dengan Exposure.
2. Pencahayaan untuk dramatisasi dalam fotografi, atau kita beri nama
tata cahaya (lighting set up)

EXPOSURE
Exposure di sini berkaitan dengan kecepatan film (ASA),
diafragma pada lensa, dan kecepatan shutter kamera. Pencahayaan di sini
hanya sekedar untuk menghasilkan gambar yang tidak under atau over
exposure, ini adalah pencahayaan yang sangat dasar dalam fotografi.
Walaupun demikian, Anda jangan

Meremehkannya, karena exposure yang tepat sangatlah mutlak untuk menghasilkan
foto yang baik. Hal ini berlaku oleh yang baru belajar fotografi hingga yang sudah ahli.

TATA CAHAYA (LIGHTING SET UP)
Biasanya kita menggunakan tata cahaya di dalam studio. Walaupun tidak jarang ada
yang menggunakannya di luar gedung atau studio. Tata cahaya ini dipakai, setelah anda
menguasai exposure yang benar guna menghasilkan gambar yang memeberi kesan
artistik ataupun dramatik. Untuk itu anda harus mengetahui arah datangnya
sinar/cahaya. Karena dalam tata cahaya kita bermain dengan arah datangnya sinar.

Bagaimana proses terciptanya suatu karya fotografi ?
Proses tersebut terjadi pada saat film yang mempunyai bahan peka cahaya di dalam
kamera tersinari dan merekam warna cahaya dari suatu benda yang melintasi kamera.
Modul Perkuliahan Fotografi 31
Image yang terjadi pada film negatif karena adanya cahaya yang mengenai dan
melukainya sehingga menimbulkan bekas-bekas tertentu. Film memang materi yang
dibuat peka cahaya. Namun agar film dapat merekam image dengan baik, harus ada
aturan-aturan tertentu.
Aturan pertama adalah, cahaya harus datang dengan terarah. Ini adalh tugas lensa. Yaitu
memindahkan suatu image tiga dimensi ke dalam badan kamera agar terekam dalam
bentuk dua dimensi. Tanpa lensa, tidak ada kamera yang bisa bekerja untuk fotografi.
Aturan kedua adalah, jumlah cahaya yang masuk harus pas dengan keadaan film yang
terpasang. Dengan demikian untuk mendapatkan jumlah cahaya yang pas, Anda harus
mengetahui pula asal sumber cahaya, intensitas cahaya, serta arah dari sinar atau
cahaya itu datang mengenai objek. Hal inilah yang nanti akan kita bahas pada point
berikutnya.

B. SUMBER CAHAYA
Mtahari, bulan, bintang, api, lilin, senter, lampu pijar, neon, lampu kilat (flash)
studio, dan pantulan cahaya benda mengkilat dapat dikatakan sebagai sumber-sumber
cahaya.

Sumber-sumber cahaya itu dikategorikan sebagai berikut ini :
a. Sumber cahaya alam
Yaitu sumber cahaya yang berasal dari Yang Maha Kuasa, biasanya memiliki
cahaya yang lebih kuat. Misalnya : matahari, bulan, bintang, dll.
b. Sumber cahaya buatan
Yaitu sumber cahaya yang dapat dibuat atau diciptakan oleh manusia. Misalnya :
lampu pijar, neon, lampu kilat, lilin, lentera, api, dll.







Modul Perkuliahan Fotografi 32
C. KUALITAS CAHAYA
Kualitas cahaya dapat diartikan sebagai tingkat kekuatan sinar yang dilepaskan
oleh sumber cahaya. Tingkat kekuatan sinar ini dibagi menjadi tiga kategori, yaitu :
1. Keras
Sinar ini dapat menimbulkan nada warna cahaya yang kontras antara gelap dan
terang.
2. Sedang
Sinar ini dapat menimbulkan nada warna cahaya lembut antara gelap dan terang.
3. Lemah
Sinar ini dapat menimbulkan nada warna cahaya baur/tidak kentara antara terang
dan gelap.

D. ARAH CAHAYA
Yaitu arah datang sinar dari suatu sumber cahaya terhadap obyek yang berada
tepat di depan kamera. Dalam pemotretan dikenal beberapa arah datangnya sinar, antara
lain :
1. Sinar depan/muka
Yaitu sinar yang datang dari muka obyek dan berada di depan, sejajar atau di
belakang pemotret. Sinar ini akan menimbulkan kesan 2 dimensi pada muka
obyek. Jika sinar yang datang terlalu kuat, biasanya akan membentuk bayangan
silang di bawah dagu obyek. Hal ini dapat dihilangkan dengan diberikannya
reflektor sebagai penambahan cahaya. Sinar ini dimanfaatkan sebagai sinar
pengisi.
2. Sinar belakang (Back Light)
Sinar yang datang dari arah belakang obyek atau mengarah ke kamera. Sinar ini
dimanfaatkan untuk menimbulkan kesan dramatis (menimbulkan efek aura) dari
belakang dan biasanya dapat menimbulkan siluet atau obyek depan menjadi
gelap. Terkadang terjadi apa yang dinamakan flair, yaitu masuknya sinar bias
langsung kedalam lensa yang terlalu kuat. Hal ini dapat diantisipasi dengan cara
:
- Mengarahkan cahaya tidak terlalu di belakang obyek, tetapi berada agak atas
(miring) yang disebut hair lighting.
- Menggunakan cahaya pengisi (Fill in) atau reflektor
- Menambah pencahayaan Light meter lebih dari 2 stop
Modul Perkuliahan Fotografi 33
3. Sinar samping (Side Light)
Sinar yang datang dari samping obyek. Sinar ini dimanfaatkan untuk
mendapatkan dimensi terang dan gelap sisi muka obyek yang menghadap
kamera.
4. Sinar atas
Sinar yang datang dari atas obyek. Sinar ini dimanfaatkan untuk menyinari
bagian atas suatu obyek sehingga terkadang akan menimbulkan bayangan gelap
yang keras pasa sisi-sisi bawah obyek.
5. Sinar kunci
Sinar yang datang dengan kuat dari arah 45 derajat samping depan atas obyek,
Sering dimanfaatkan pada pemotretan model studio yang menimbulkan kesan 3
dimensi.
Masuknya cahaya ke dalam kamera bisa diibaratkan mengisi ember dengan air
yang melalui keran. Besarnya ember, besarnya bukaan keran dan lamanya mengisi,
saling berkait satu dengan yang lain. Kalau embernya besar jelas akan membutuhkan
waktu yang lebih lama. Namun kalu membuka kerannya makin lebar, waktu
mengisipun menjadi semakin singkat. Nah, besarnya ember ini ibarat ISO film yang
anda pakai. Makin rendah ISO film yang anda pakai, makin banyak cahaya yang
dibutuhkan untuk memenuhinya. Jadi film dengan ISO 100 membutuhkan pencahayaan
yang lebih banyak dibandingkan film dengan ISO 400.
Dengan kata lain, film dengan ISO 400 lebih peka cahaya dibandingkan film
ISO 100. Makin tinggi ISO sebuah film (makin tinggi angka ISOnya) makin peka film
itu terhadap cahaya. Untuk pemakaian sehari-hari, film yang paling sesuai adalah film
dengan ISO 100, 200 atau 400. Film dengan ISO rendah biasanya dapat anda pakai
untuk keperluan artistik yang membutuhkan ketajaman detil atau untuk foto-foto yang
akan dicetak dalam ukuran yang sangat besar.
Sedangkan film dengan ISO tinggi umumnya dipakai untuk pemotretan dalam
kondisi redup (namun tidak boleh menggunakan lampu kilat), misalnya foto-foto
olahraga atau pertunjukan opera. Namun, anda jangan menggunakan ISO film yang
tinggi ini, jika anda tidah ingin hasil cetak perbesaran anda menjadi buruk, karena film
ISO tinggi mempunyai resolusi yang buruk, yang mempunyai butiran-butiran kasar jika
diperbesar. Jadi jelaslah bahwa pemilihan ISO film harus disesuaikan dengan keinginan
anda dan suasana saat momen atau peristiwa itu terjadi.
Modul Perkuliahan Fotografi 34
Oleh karena itu, bukaan diafragma (kecepatan rana) ISO film, sangat
berpengaruh dalam pemotretan. Kesalahan dalam satu unsur saja, bisa dipastikan akan
mempengaruhi hasil pemotretan.

Tips untuk anda :
1. Ada 2 titik penting guna memulai pengaturan pada kamera anda yang masih
menyangkut tentang pencahayaan yaitu :
Apakah kamera yang anda gunakan dilengkapi dengan pengukur cahaya ? atau
kamera yang anda gunakan sudah tidak dilengkapi oleh pengukur cahaya, atau
pengukur cahaya pada kamera anda sudah tidak berfungsi lagi ?
Bagaimana cara mengatasinya, jika terjadi hal ini? Jangan bingung! Pertama,
sebenarnya anda masih bisa memotret dengan sangat baik jika kamera ini hanya
sebagai kamere kedua. Artinya, ada kamera lain berpengukur cahaya yang dipakai
bersamaan. Penyetelan kamera yang tanpa pengukur cahaya bisa meniru penyetelan
lainnya. Namun kalau kamera tanpa pengukur cahaya itu hanya satu-satunya, anda
dapat memekainya dengan beberapa catatan :
1) Sebaiknya anda memotret dengan film negatif yang mam pu bertoleransi
kesalahan pencahayaan sampai dengan dua stop (ingat penjelasan megenai hal
ini di kegiatan belajar sebelumnya).
2) Anda harus tau betul ISO film yang anda pakai saat memotret.
3) Sebaiknya cara ini (tanpa pengukur cahaya) hanya dipakai untuk memotret di
alam terbuka saja pada cahaya matahari.
4) Saran selanjutnya, anda harus siap kalau beberapa foto anda sama sekali tidak
bisa dipakai akibat kesalahan pencahayaan yang terlalu parah.
Dengan pengukur cahaya anda akan lebih mudah menemukan setelan yang
cocok dengan lebih akurat. Yang harus diingat adalah, setelan ISO pada kemera
harus benar sesuai dengan ISO film yang anda pakai. Kalau sampai salah, sia-sia
saja pengukur cahaya yang ada.
Cara menggunakan pengukur cahaya :
Pada suatu kesempatan rana yang anda pilih, sambil mengarahkan lensa ke arah
sasaran, lihatlah pada indikator pengukur cahaya yang berada di dalam kamera anda.
Putar gelang diafragma sampai pengukur cahaya mengatakan sesuai. Umumnya
pengukur cahaya memberikan info dalam bentuk tanda plus (yang artinya over), dan
minus (yang artinya under) atau angka 0 (yang artinya tepat). Setelah pengukur cahaya
Modul Perkuliahan Fotografi 35
mengatakan OK, anda dapat mengubah-ubah kombinasi setelan sesuai dengan
kebutuhan.

4.3. Rangkuman
Cahaya merupakan unsur terpenting dalam fotografi karena ia sebagai salah satu
bahan dasar yang mendukung terciptanya suatu karya fotografi yang dapat
menimbulkan suatu kesan tertentu.
Sumber cahaya terbagi menjadi 2, yaitu : 1. Sumber cahaya alam
2. Sumber cahaya buatan
Pencahayaan secara garis besar terbagi atas :
1. Exposure
2. Tata cahaya
Kualitas cahaya dibagi menjadi 3 kategori :
1. Keras 2. Sedang 3. Lemah
Dalam pemotretan dikenal beberapa arah datangnya sinar, yaitu :
1. Sinar depan, 2. Sinar belakang, 3. Sinar samping, 4. Sinar atas
5. Sinar kunci, 6. Sinar back ground, 7. Sinar baur
Pencahayaan sangat berhubungan erat dengan hasil foto yang baik. Hal ini
diantaranya dengan kesesuaian cara pengaturan bukaan diafragma, kecepatan
rana dan ISO film yang digunakan.
Kamera yang memiliki pengukur cahaya, lebih mudah dalam
mengkombinasikan setelan awal dalam memotret suatu peristiwa tertenu dalam
suasana tertentu pula.

4.4. Latihan 4
Untuk menhetahui sejauh mana pemahaman nada tentang pencahayaan,
kerjakamlah tugas berikut ini dengan jujur !
1. Mengapa pencahayaan merupakan unsur utama dalam fotografi ?
2. Apa yang dimaksud dengan Exposure ?
3. Apa bedanya exposure dengan tata cahaya ?
4. Berapa sumber cahaya yang anda ketahui ?
5. Apakah maksud kualitas cahaya seimbang ?

Modul Perkuliahan Fotografi 36
Tes Formatif 4
Beri tanda silang pada huruf B jika benar dan S jika salah menurut anda pada
pernyataan berikut ini !
1. B S Sinar belakang dimanfaatkan untuk menimbulkan efek aura disekitar
siluet obyek.
2. B S Flair maksudnya adalah masuknya bias sinar tidak langsung ke
dalam lensa.
3. B S Mengatasi flair hanya bisa diantisipasi dengan mengggunakan
cahaya pengisi (fill in) atau reflektor.
4. B S Ukuran setelan pada bukaan diafragma mempengaruhi unsur cahaya
yang masuk.
5. B S Film yang ISOnya lebih rendah, membutuhkan sedikit
cahaya dibandingkan film dengan ISO yang tinggi.
6. B S Film dengan ISO tinggi biasanya dipakai untuk foto-foto olah raga
dan pertunjukan opera.
7. B S Film denga ISO rendah dimanfaatkan untuk mengabadikan momen
yang membutuhkan ketajaman detil.
8. B S Kecepatan rana 1/125 detik lebih cepat dari kecepatan rana 1/60 detik.
9. B S Untuk mencegah kondisi under, sebaiknya anda mengganti film
dengan ISO yang lebih tinggi.
10. B S Makin besar bukaan diafragma, maka makin blur latar belakang fotonya.




4.5. Umpan Balik
Cocokanlah jawaban anda dengan kunci jawaban latihan 4 dan tes formatif 4
yang ada pada modul ini. Hitunglah jumlah jawaban anda yang benar. Kemudian
gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi
Kegiatan Belajar 4. Rumus :
Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban anda yang benar
x 100
15
Arti tingkat penguasaan yang anda capai :
Modul Perkuliahan Fotografi 37
90 % - 100 % = baik sekali
80 % - 89 % = baik
70 % - 79 % = sedang
< 70 % = kurang

Kalau anda mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas anda dapat meneruskan
dalam kegiatan belajar 5. Bagus ! Tetapi jika tingkat penguasaan anda masih di bawah
80% anda harus mengulangi kegiatan belajar 4. Terutama pada uraian yang belum anda
kuasai.

























Modul Perkuliahan Fotografi 38

Kegiatan Belajar 5

PELUANG BISNIS FOTOGRAFI DI KAMPUS

a. Pendahuluan
Bagaimana kabar anda sekarang, senang dapat berjumpa kembali dengan anda
dalam kegiatan belajar yang terakhir ini. Dalam kegiatan belajar yang terdahulu anda
sudah banyak mempelajari sejarah fotografi beserta teknik-teknik dasar fotografi. Pada
kegiatan belajar 5 ini akan diuraikan bagaimana anda dapat mempromosikan tentang
keahlian yang nada miliki yaitu fotografi.
Pada uraian ini merupakan hal penting yang harus anda peklajari yaitu dengan
melihat peluang bisnis di kampus. Nantinya anda akan melihat begiti banyak peluang
bisnis di dalam kampus terutama dalam hal fotografi.

Tujuan Instruksional Umum
Setelah mempelajari modul dalam kegiatan belajar 5 ini, anda diharapkan dapat
menembus peluang bisnis fotografi dan mempromosikan diri anda dengan sukses.
Tujuam Instruksional Khusus
Dengan mempelajari kegiatan belajar 5 modul ini, anda diharapkan dapat mempunyai
kemampuan dan melakukan hal-hal sebagai berikut :
Percaya diri
Ramah dan suka bergaul
Pemberani
Melihat mmoment fotografi di kampus

b. Uraian dan contoh
Kampus sebagai tempat dimana mahasiswa belajar, mempunyai sirkulasi yang
terbagi tiga, yaitu pertama, sebuah kampus yang sirkulasi mahasiswanya antara 0 200
mahasiswa per hari. Ini adalah ukuran kampus kecil yang biasanya universitas ini tidak
terlalu besar, sedangkan sirkulasi yang kedua adalah sebush kampus yang dihadiri tiap
hari oleh mahasiswa 200 700 mahasiswa per hari, kampus ini merupakan kampus
yang relatif cukup besar dan biasanya adalah kampus yang berada dalam satu wilayah
Modul Perkuliahan Fotografi 39
yang didalam kampus tersebut terdapat 2 atau 3 fakultas seperti contohnya Kampus B
UNJ. Sirkulasi yang terakhir adalah sirkulasi yang dihadiri setiap hari oleh mahasiswa
sekitar 700 ke atas, ini merupakan ukuran kampus yang cukup besar, contohnya
Kampus A UNJ yang terdiri dari 4 fakultas, Kampus UI Depok, Kampus Trisakti di
Grogol.
Jika anda berada pada salah satu ukuran sirkulasi kampus tersebut, anda tetap
memiliki banyak peluang yang besar sekali terutama dalam bidang fotografi. Berikut ini
adalah bagaimana cara melihat pekuang bisnis fotografi di kampus.


1. Percaya Diri
Percaya diri merupakan salah satu sifat penting yang harus anda miliki sebagai
seprang fotografer. Sifat percaya diri membantu anda menghadapi berbagai medan
kehidupan yang ada. Sikap percaya diri yang dimaksud adalah sikap percaya diri yang
nyata, bukan hanya khayalan. Contoh sederhana pentingnya percaya diri dalam
kehidupan sehari-hari ketika anda menghadapi soal-soal hitungan matematika dan anda
adalah seorang ahli dalam bidang itu, maka akan tumbuh rasa percaya diri pada anda,
karena anda merasa mampu dalam berkonsentrasi dalam menyelesaikan soal-soal
tersebut dengan benar.
Dalam menembus peluang bisnis di kampus anda harus PD bahwa anda mampu
merebut peluang tersebut. Ada beberapa yang harus difokuskan dalam membina
kepercayaan diri anda :
a. Ingat ! Bahwa kepercayaan diri adalah rahasia utama keberhasilan, jadi percayalah
kepada diri sendiri jika anda tidak ingin gagal.
b. Bebaskanlah semua perasaan anda hingga dapat menjalani kehidupan tanpa
tanggung-tanggung dengan memberikan semua yang anda miliki untuk kehidupan
ini.
c. Praktekkan antisipasi kreatif, kekuatan harapan yang positif. Miliki keyakinan
bahwa anda memperoleh yang terbaik bukan yang terburuk untuk diri anda sendiri.
d. Lihatlah diri anda dengan penuh keyakinan karena kita cenderung menjadi apa yang
kita yakini.
e. Jangan pernah membiarkan kesalahan apapun yang menyebabkan anda berhenti PD
pada didi sendiri.
Modul Perkuliahan Fotografi 40
f. Jika anda tidak pernah benar-benar menentukan diri anda, lakukanlah sekarang.
Lalu, anda akan mulai menyukai diri anda dengan suatu alasan yang tepat.
g. Anda pasti bisa bila anda berfikir anda bisa. Ukir kata-kata itu dalam-dalam pada
kesadaran anda.

Hal di atas harus anda fokuskan dalam diri anda sebagai fotografer dan anda harus
memiliki rasa percaya diri bahwa anda adalah seorang fotografer yang handal.

2. Ramah dan Suka Bergaul
Anda harus ingat bahwa anda adalah makhluk sosial. Ingat hal itu baik-baik !
Interaksi dengan sesama manusia adalah suatu hal yang wajib, semakin banyak teman
atau kenalan anda maka semakin terbuka peluang bisnis fotografi di Kampus. Hal ini
berarti semakin besar pula peluang anda untuk merebutnya.
Bergaul dan berkumpul mempunyai peranan yang mendasar dalam hidup ini dan
kesempurnaan dalam sisi kehidupan bersandar kepada pergaulan dan hubungan sesama
manusia. Oleh karena itu Allah telah menjadikan manusia sebagai makhluk yang sosial
yang mengikuti fitrahnya sehingga tidak sulit bagi anda untuk berinteraksi. Contohnya
pada saat anda bayi dan lahir sendiri ke bumi, anda menangis karena merasa takut pada
dunia yang lain dari tempat semula dalam kandungan ibu.
Untuk itu hendaknya anda memanfaatkan fitrah yang ada pada diri anda.
Cobalah bermasyarakat dan perluaslah ruang lingkup pergaulan anda dari teman sesama
jurusan ke teman jurusan lainlalu ke antar fakultas.
Supaya anda hidup dengan memiliki hubungan kepada sesama dengan baik dan
membahagiakan teman-teman anda maka nada harus menjahui sisi yang tajam dan
hendaklah anada bersikap positif. Ini bukan berarti anda harus menerima ketidak baikan
dari orang lain, bukan ! Tetapi yang dimaksud adalah bahwa anda menggunakan cara-
cara yang baik untuk menyelesaikannya.
Tentunya dalam berinteraksi dengan teman-teman anda, anda harus mengetahui
bahwa mereka mempunyai norma-norma tertentu. Jadi hormatilah norma-norma
tersebut. Ingat, seperti kata pepatah : dimana kita berpijak di situ langit di junjung !
Jadi dalam bergaul usahakan segala tindak tanduk dan perilaku anda elok dan
terpuji dimanapun anda berada. Dengan demikian anda akan dipandang sebagai orang
yang mempunyai wibawa dan disegani. Oleh karena itu hendaknya anda menjadikan
agama, akhlak dan akal menjadi dasar tertinggi untuk mengatur semua perilaku anada.
Modul Perkuliahan Fotografi 41

3. Pemberani
Berani adalh lawan dari ketakutan. Keberanian adalah sikap tegar dan keras hati
tatkala diri menghadapi bahaya. Keberanian bukan hanya terbatas di medan perang,
namun banyak medan kehidupan yang menuntut keberanian. Begitu pula anda sebagai
fotografer tidak mungkin akan diakui jika tidak pernah memotret dan hunting (memotret
di luar).
Keberanian dalam dunia fotografi adalah unsur terpenting yang harus anda
miliki. Jika tidak bagaimana mungkin anda dapat memitret orang-orang yang terkenal
atau orang yang nada segani, begitu pula dalam meraih dunia bisnis dibutuhkan
keberanian untuk mencapainya dan memperkenalkan diri anda bahwa anda seorang
fotogrefer.

4. Melihat Moment-Moment Kampus
Dalam hal ini anda mengetahui informasi kegiatan-kegiatan kampus dari yang
kecil sampai yang besar. Ini penting anda lakukan untuk mendapatkan pengalaman yang
pada umumnya pada kegiatan besar kampus seperti wisuda, seminar atau workshoop,
Hari Ulang Tahun Kampus, pernikahan maupun kegiatan lainnya. Dalam kegiatan
kampus yang kecil, misalnya dalam lingkungan jurusan anda terlibat dalam kepanitiaan
untuk memotret kegiatan.
Walupun pada awalnya anda belum mendapatkan bayaran tetapi anda akan
mendapatkan sesuatu yang lebih besar dari itu seperti pengalaman dan keberanian.
Nantinya anda akan terbiasa memotret dalam kondisi dan situasi apapun juga dan
dimana saja dan lama kelamaan hasil foto anda akan semakin bertambah bagus.
Selanjutnya dengan pengalaman yang anda dapatkan, anda dapat menentukan
sendiri kegiatan yang menurut anda dapat menghasilakan pendapatan yang lebih banyak
dari biasanya. Untuk itu sebisanya anda dapat mempromosikan diri kepada siapa saja
walaupun anda mendapatkan cobaan dan ritangan.
Demikianlah uraian bisnis fotografi di Kampus, semoga anda dapat sukses
dalam menjalani kegiatan sebagai fotografer. Selamat Mencoba !




Modul Perkuliahan Fotografi 42
5.3. Rangkuman
Dalam melihat peluang bisnis fotografi di Kampus, anda diharapkan dapat
mempunyau kemampuan diantaranya sebagai berikut :
- Percaya diri
- Ramah dan suka bergaul
- Pemberani
- Melihat moment-moment Kampus






5.4. Latihan 5
1. Setelah anda mempelajari uraian di atas, kira-kira kemampuan apa lagi yang
harus dimiliki oleh seorang fotografer yang profesional selain uraian di atas ?
2. Mengapa seorang fotografer harus mempunyai keberanian ?
3. Bilamanakah Kampus mengadakan kegiatan besar ?

5.5. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Jawaban yang anda berikan dapat anda cocokkan pada kunci jawaban latihan 5
pada modul ini, mungkin jawaban anda termasuk salah satunya. Dengan berhasilnya
anda menjawab latihan ini, berarti anda telah memahami dengan baik uraian kegiatan
belajar 5.

Selamat ! Anada telah mengikuti dan mempelajari modul ini dengan baik dari
kegiatan belajar 1 sampai dengan kegiatan belajar 5. semoga anda mempunyai keahlian
fotografi dan dapat menjadi seorang fotografer yang profesional tidak hanya di Kampus
tetapi dimana saja.





Selamat Menjadi Fotografer yang Profesional
Good Luck !
Sampai jumpa pada modul kami berikutnya dan
Mudah-mudahan anda menyukai sajian materi yang
telah kami berikan
Modul Perkuliahan Fotografi 43

Kunci Jawaban

Latihan 1
1. Kamera Obscura berasal dari cahay lulus dari sebuah lubang kecul ke dalam sebuah
ruangan yang gelap, maka didnding di hadapannya terlihat bayangan dari apa yang
ada di muka lubang itu dalam keadaan terbalik, yang di atas ke bawah dan
sebaliknya.
2. Bila perak nitrat dicampur kapur lalu terkena cahaya maka perak nitrat itu
mengalami perubahan yaitu mula-mula jadi merah tua lalu menjadi lembayung biru.
3. Thomas Wedgwood, Joseph Nicerhore Niepce dan George Eastman.

Tes Formatif 1
1. B
2. S
3. S
4. S
5. B
6. B
7. B

Latihan 2
1. Bagian depan kamera SLR
a. Tombol preview
b. Self timer
c. Cermin
d. Pemicu diafragma
e. Kunci lensa
2. Prinsip kerja kamera SLR pada saat cahaya masuk melalui lensa dan ran abelum
terbuka maka cahaya dipantulkan cermin menuju pentaprisma untuk dibalikkan
bayangannya, ketika rana membuka cermin menutup dan cahaya yang masuk
terekam pada film.
3. Lensa tidak boleh selalu terbuka karena mudah terkena debu dan pasir pada
permukaan lensa yang berakibat fatal.
Modul Perkuliahan Fotografi 44

Tes Formatif 2
1. B
2. S
3. B
4. S
5. S
6. B
7. S
8. S
9. B
10. S

Latihan 3
1. Cara mengisi film yaitu yang pertama, lepaskan kancing dibagian kamera dengan
menarik tombol rewind ke arah atas lalu buka penuh ke arah kanan kemudian
selongsongan film dimasukkan pada kamar film dengan ujung spool pusat lalu
didorong tombol ke bawah lagi. Tarik film keluar dari selongsongan lalu tutup
punggung kamera yang ada.
2. Langkah-langkah memotret yaitu :
a. Sesuaikan kamera dengan asa film yang dipakai
b. Pilih subyek
c. Pilih kecepatan rana
d. Memilih bukaan diafragma
e. Melakukan komposisi
f. Melakukan pengokangan
g. Melepaskan bidikan
3. Yang perlu diperhatikan dalam komposisi yaitu dalam menyusun elemen foto
kedalam format foto menjadi kesatuan yang seimbang dan harmonis sehingga foto
tersebut enak dilihat dan lebih hidup.

Tes Formatif 3
1. S
2. S
Modul Perkuliahan Fotografi 45
3. B
4. B
5. B
6. S
7. B
8. B
9. B
10. B

Latihan 4
1. Karena pencahayaan merupakan salah satu bahan dasar yang mendukung
terciptanya suatu karya fotografi.
2. Exposure adalh pencahayaan yang sekedar dapat menghasilkan gambar dalam
fotografi.
3. Tata cahaya adalah pencahayaan untuk dramatisasi dalam fotografi.
4. Ada 2 yaitu : 1. Sumber cahaya alami
2. Sumber cahaya buatan
5. Maksudnya cahaya dapat menimbulkan nada warna cahaya yang lembut antara
gelap dan terang.

Tes Formatif 4
1. B
2. S
3. S
4. B
5. S
6. B
7. B
8. B
9. B
10. B

Ltihan 5
Modul Perkuliahan Fotografi 46
1. Jujur, menerima kritik, kreatif, tampil beda dalam menyusun hasil foto yang telah
telah jadi, selalu belajar.
2. Karena kemeranian dalam dunia fotografi adalah unsur terpenting yang harus
dimiliki seorang fotografer. Kalau tidak, ia tidak akan pernah berani memotret
moment-moment yang mendebarkan dan menarik perhatian orang lain.
3. Saat HUT-nya, Wisuda, hari-hari Nasional, Hari-hari raya agama, dll.


PENUTUP

Demikianlah uraian modul ini mengenai Fotografi Sebagai Peluang Bisnis di
Kampus, mudah-mudaham modul ini bermanfaat bagi kita semua yang memerlukannya
dan kami mengucapkan terima kasih atas partisipasi anda. Sampai berjumpa kembali
pada modul berikutnya. Terima kasih.

















Modul Perkuliahan Fotografi 47










DAFTAR PUSTAKA

1. Genggam, Roy. Pencahayaan. PDJ Jakarta. 1997.
2. Gaunt, Leonard. The Canon SLR. New York. 1978.
3. Nurdin, Cahyo. Cahaya PDF. Jakarta. 1997
4. Kompas. Kaula Muda. Gramedia. 1999.

Anda mungkin juga menyukai