Anda di halaman 1dari 46

F I T RI S E PT I ANI

GANI S PANJ I Y AHYA


DI ANAVE VY F E B RI ANI T A

PRE S E PT OR : GE MAH NURI PAH, DR, S PKJ

CLINICAL SCIENCE
SESSION
GANGGUAN CEMAS
Normal Anxiety
Anxiety merupakan perasaan yang tidak
menyenangkan yang memanjang dengan khas
adanya ketakutan atau keprihatnan yang tidak
jelas dan biasanya diikuti oleh autonomic symptom.
Anxiety memiliki fungsi mencegah damage dengan
merubah tingkah laku seseorang untuk mencegah
atau menghindari bahaya.
Anxiety juga muncul karena adanya
ketidakseimbangan tekanan dari luar (job, event)
dengan keinginan (ego).


Peripheral Manifestation of Anxiety
Diare Pupil dilatation
Sakit kepala Restlessness
Hyperhidrosis Tachicardia
Hyperreflexia Tingling
Hypertension Tremor increase urinary frequency
Palpitation
Patological anxiety :
ANS
Neurotrasmitter : norepineprine, serotonine, GABA,
Genetic
Neuroanatomi
GANGGUAN KECEMASAN
PEMISAHAN (SEPARATION ANXIETY
DISORDER)

Gangguan kecemasan pemisahan
(separation anxiety disorder) adalah
gangguan masa kanak-kanak
ditandai dengan kecemasan yang
berhubungan dengan pemisahan
dari orang tua atau orang lain yang
memiliki peran orangtua.

Gejala
Beberapa gejala yang paling khas gangguan
separation anxiety:
Sebuah kekhawatiran yang tidak realistis dan abadi
bahwa beberapa hal buruk bisa terjadi pada ibu
atau ayah
Sebuah kekhawatiran realistis dan jangka panjang
yang sesuatu yang buruk bisa terjadi pada anak
jika ia meninggalkan pemberi perawatan
Penolakan untuk pergi ke sekolah untuk tinggal
dengan pengasuh
Penolakan untuk pergi tidur tanpa pengasuh
menjadi terdekat atau tidur jauh dari rumah

Kegelisahan tentang menjadi sendiri
Mimpi tentang menjadi terpisah
Masalah yang terkait dengan tanda-tanda fisik dan
gejala, misalnya sakit kepala dan sakit perut, di hari-
hari sekolah
Amarah berulang atau memohon

KRITERIA DIAGNOSTIK
A. Perkembangan yang tidak sesuai dan berlebihan atau
atau kecemasan mengenai pemisahan dari orang-orang
kepada individu, sebagaimana dibuktikan oleh setidaknya
tiga dari berikut
1. distress berlebihan berulang saat mengantisipasi atau
mengalami pemisahan dari rumah atau dari sosok
keterikatan besar.
2. khawatir berlebihan dan menetap tentang kehilangan
sosok keterikatan besar atau tentang kemungkinan bahaya
kepada mereka, seperti sakit, cedera, bencana, atau
kematian .
3. khawatir berlebihan dan menetap tentang mengalami
suatu peristiwa yang tak diinginkan (misalnya tersesat,
diculik, mengalami kecelakaan, menjadi sakit) yang
menyebabkan pemisahan dari seorang tokoh keterikatan
besar .

4. keengganan persisten atau penolakan untuk pergi
keluar, jauh dari rumah, ke sekolah, bekerja, atau di
tempat lain karena takut pemisahan
5. ketakutan terus-menerus dan berlebihan atau
keengganan tentang menjadi sendirian atau tanpa
sosok keterikatan di rumah atau di lingkungan lain.
6. keengganan persisten atau penolakan untuk tidur jauh
dari rumah atau pergi tidur tanpa dekat sosok
keterikatan Mayor.
7. mimpi buruk melibatkan perpisahan.
8. Mengeluhkan gejala fisik (misalnya sakit kepala, sakit
perut, mual, muntah) ketika perpisahan dari sosok
keterikatan Mayor terjadi.


B. rasa takut, cemas, atau penghindaran persisten,
yang berlangsung setidaknya 4 minggu pada
anak-anak dan remaja dan biasanya 6 bulan
atau lebih pada orang dewasa.
C. gangguan menyebabkan distress klinis signifikan
atau kegagalan di sosial, akademik, pekerjaan,
atau bidang-bidang penting lainnya.
D. Gangguan ini tidak lebih baik dijelaskan oleh gangguan
mental lain, seperti menolak untuk meninggalkan rumah
karena resistensi yang berlebihan terhadap perubahan
gangguan spektrum autisme, delusi atau halusinasi mengenai
pemisahan dalam gangguan phychotic, penolakan untuk
pergi ke luar tanpa pendamping terpercaya di agoraphobia,
kekhawatiran tentang kesehatan yang buruk atau bahaya
lainnya menimpa penting dalam gangguan anxietas
menyeluruh, atau kekhawatiran tentang memiliki penyakit
dalam gangguan penyakit kecemasan.

SELECTIVE MUTISM

Selective mutism adalah gangguan berkomunikasi
yang biasanya dijumpai pada anak yang memilih
tidak berbicara pada situasi tertentu atau orang
tertentu, meskipun ia mampu.

FOBIA SPESIFIK
Ketakutan yang kuat, menetap pada suatu objek
atau situasi, dan apabila social phobia merupakan
ketakutan yang kuat, menetap pada situasi
dimana takut untuk dipermalukan.
Specific phobia lebih sering daripada social
phobia.
Epidemiologi
Lebih sering wanita daripada pria, rasio 2:1
Berhubungan dengan substance-related disorder

Specific type
Animal type
Natural environment (ketinggian,
badai, air)
Blood-injection-injury type
Situation type (pesawat, elevator,
tempat pertutup)
Other type (takut sesak, muntah
atau takut sakit pada anak, takut
suara keras or costumed
characteristic)

KRITERIA DIAGNOSTIK
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Hypochondriasis ketakutan mempunyai penyakit,
takut mengidap sutu penyakit.
Obsessive compulsive disorder biasanya behavior
dari penyakit ini dapat dibedakan dengan specific
phobia.
Paranoid personality disorder umunya ketakutan
yang tidak dapat dibedakan dengan specific
phobia.

Prognosis
Menggangu kehidupan individu pada
beberapa tahu terutama di sekolah,
pekerjaan dan kehidupan social.
Treatment
Pasien melakukan bermacam teknik:
relaksasi, control bernafas dan cognitive
approach.
Cognitive approach ; dengan berfikir
realistis untuk mengidentifikasi suatu objek
Pharmacotherapy; dengan
benzodiazepine.

SOCIAL ANXIETY DISORDER (SOCIAL
PHOBIA)

Diagnostic criteria :
Ditandai dengan ketakutan atau kecemasan tentang
satu atau lebih keadaan sosial dimana individu
terekspose terhadap kemungkinan pengamatan dari
orang lain. Contohnya meliputi interaksi sosial (seperti
bercengkrama, bertemu dengan orang yang baru
dikenal), menjadi bahan observasi (sedang makan atau
minum), dan tampil di depan umum (berpidato)
Rasa takut individu yang mana dia akan menunjukan
jalannya atau memperlihatkan gejala cemas yang akan
menjadi suatu evaluasi negatif (akan merasa terhina
ataupun malu, yang menjadikan penolakan atau
menggangu orang lain)
Keadaan sosial hampir selalu memprovokasi ketakutan
atau cemas.

Keadaan sosial dihindarkan atau
tertahan dengan rasa takut dan
cemas yang hebat.
Rasa takut dan cemas diluar dari
proporsi dari ancaman yang
sebenarnya dari keadaan sosial
dan konteks sosiokultulral.
Rasa takut, cemas atau
penghindaran terjadi persistent,
berlangsung selama 6 bulan atau
lebih.
Rasa takut, cemas atau
penghindaran menyebaban
keadaan distress klinis atau
penurunan dalam sosial,
okupasional, atau area fungsional
penting lainnya.
Rasa takut, cemas atau penghindaran tidak
disebabkan oleh efek physiologis efek dari suatu
substansi (drug abuse, medikasi) atau keadaan
medis lainnya.
Rasa takut, cemas atau penghindaran tidak lebih
dijelaska oleh gejala atau keadaan mental disorder
lainnya, atau spektrum autism disorder.
Jika kondisi medis lainnya (parkinson diseases,
obesity, cacat akibat luka bakar atau jejas) terlihat,
rasa takut, cemas atau penghindaran secara jelas
tidak berhubungan atau bersifat berlebihan.

PANIC DISORDER

Serangan panik yang tidak diduga-duga yang terjadi
berulang. Serangan panik terjadi tiba-tiba, berupa rasa
takut yang hebat dan rasa tidak nyaman yang mencapai
puncaknya dalam hitungan menit, dan didalamnya
terdapat empat atau lebih gejala-gejala yang terjadi
sebagai berikut :
Palpitasi, pounding heart, atau percepatan heart rate.
Berkeringat
Bergetar atau berguncang
Sensasi pemendekan nafas atau rasa tercekik
Rasa tersedak
Rasa tidak nyaman atau nyeri dada

Mual atau abdominal distress
Merasa pening, limbung,
pusing kepala atau lemas lesu
Rasa kedinginan atau panas
Paresthesias (baal atau sensasi
kesemutan)
Derealisasi (merasa tidak
nyata) atau depersonalisasi
(menjadi terpisah dari dirinya
sendiri)
Merasa takut kehilangan
kontrol atau menjadi gila
(going crazy)
Merasa takut mati

Setidaknya satu dari serangan diikuti satu bulan
atau lebih oleh satu atau kedua hal sebagai
berikut:
Khawatir yang menetap tentang serangan panik
tambahan atau akibatnya (seperti kehilangan kontrol,
serangan jantung, atau going crazy)
Perubahan maladaptive pada perilaku, berhubungan
dengan serangan (perilaku yang dibuat untuk menghindari
terjadinya serangan panik, seperti menghindari exercise
atau situasi yang tidak familiar).

Gangguan tidak diakibatkan oleh efek fisiologis suatu
substansi (drug abuse, medikasi) atau gejala medis
lainnya (hyperthyroidism, cardiopulmonal disorder)
Gangguan tidak lebih baik dijelaskan oleh situasi
ketidaktakutan mental sosial, seperti pada sosial anxiety
disorder; sebagai respone phobia objek atau situasi,
seperti pada specific phobia; sebagai respone obsessive
pada OCD; sebagai respone terhadap traumatic event,
seperti pada posttraumatic stress disorder; sebagai
respone terhadap pemisahan dari figure penempelan,
seperti separation anxiety disorder.

AGORAPHOBIA
Ditandai dengan takut dan cemas tentang dua atau
lebih dari lima situasi sebagai berikut :
Menggunakan transportasi publik (automobile, bus,
kereta, kapal, pesawat)
Berada di tempat terbuka (tempat parkir, pasar,
jembatan)
Berada di tempat tertutup (tempat belanja, bioskop,
theater)
Berdiri dalam barisan atau dalam keramaian
Berada sendirian diluar dari rumah.

Ketakutan dan cemas seorang individu dalam
situasi tersebut terjadi akibat pikiran akan sulit
melarkan diri ataupun tidak akan adanya bantuan
pada keadaan dimana gejala serangan seperti
serangan panik dapat terjadi atau
ketidakmampuan lainnya atau gejala yang
memalukan (takut terjatuh dalam keadaan lebih
tua, fear of incontinence)
Situasi agoraphobia hampir selalu memprovokasi
ketakutan dan kecemasan
Situasi agoraphobia
meliputi penghindaran
aktivitas, membutuhkan
keberadaan
pendamping, tertahan
dengan rasa takut dan
cemas yang hebat.
Rasa takut atau cemas
diluar dari proporsi
keadaan bahaya yang
jelas ditunjukan oleh
situasi agoraphobic dan
terhadap kontek
sosiokultural.
Rasa takut, cemas atau
penghindaran persisten,
sampai dengan 6 bulan
atau lebih
Rasa takut, cemas atau penghindaran
mengakibatkan distress signifikan klinis atau
penurunan dalam sosial, ppekerjaan, dan area
fungsi penting lainnya.
Jika keadaan medis lainnya (seperti IBD, parkinson
disease) terdapat, rasa takut, cemas dan
penghindaran jelas berlebihan.


Rasa takut, cemas, dan penghindaran tidak lebih
baik dijelaskan dengan gejala atau gangguan
mental lainnya, sebagai contoh, gejala bukanlah
terbatas pada phobia spesifik; jangan hanya
melibatkan situasi sosial (seperti pada social anxiety
disorder); tidak berhubungan secara ekslusif
dengan obsessions (seperti pada OCD); merasa
cacat atau tercela dengan tampilan fisik (seperti
pada dysmorphic disorder); mengingatkan
terhadap traumatic event (seperti pada
posttraumatic stress disorder), atau takut untuk
berpisah (seperti pada separation anxiety disorder)

GENERALIZED ANXIETY DISORDER
Orang yeng terlihat cemas hamper dalam semua
situasi telah diklasifikasikan
menderita generalized anxiety disorder. DSM-IV-TR
mendefinisikan generalized anxiety disorder
sebagai kelebihan kecemasan pada beberapa
banyak event atau aktivitas untuk waktu yang lama
paling sedikit 6 bulan.
Kecemasan ini biasanya
berasosiasi dengan
somatic symptomps seperti
muscle tension, irritability,
susah tidur dan restlessness.
EPIDEMIOLOGI
Wanita dengan pria perbandingannya 2:1
Pada pasien anxiety disorder 25% pasien
mempunya generalized anxiety disorder.

KORMOBIDITI
Generalized anxiety disorder memungkinkan
tejadinya mental disorder yang lain, biasanya social
phobia, specific phobia, panic disorder atau
depressive disorder.
Kemungkinan 50-90 persen pasien dengan
generalized anxiety disorder mempunya mental
disorder lain. 25% mempunya panic disorder.

ETIOLOGI
Faktor biologi
Faktor psikososial
KRITERIA DIAGNOSTIK
A. berlebihnya cemas dan takut selama beberapa hari
minimal 6 bulan pada beberapa kegiatan (seperti
pada saat bekerja atau penampilan sekolah)
B. individu tersebut sulit untuk mengontrol rasa
takut/cemasnya
C. cemas dan takut berhubungan dengan 6 gejala
(dengan sedikitnya gejala tersebut muncul beberapa
hari tidak sampai dengan 6 bulan)
D. cemas, takut dan gejala lainnya menyebabkan stress
yang signifikan dan gangguan pada kehidupan social,
pekerjaan dan fungsi penting lainnya

E. gangguan ini tidak berhubungan dengan substansi yang
menyebabkan perubahan fisiologis (seperti kecanduan obat-obatan)
atau kondisi medis (seperti hipertiroid)
F. gangguan ini tidak dapat dijelaskan dengan gangguan mental
lainnya (seperti cemas atau takut yang mempunyai serangan panic
pada gangguan panic, evaluasi negative pada gangguan cemas
social [social-phobia], kontaminasi atau obsesi pada gangguan obsesif-
kompulsif, separasi dari sosok yang menempel pada gangguan cemas
separasi, mengingatkan pada kejadian trauma pada gangguan stress
pasca-trauma, bertambahnya berat badan pada anorexia nervosa,
complain fisik pada gangguan somatic, penerimaan penampilan pada
gangguan bentuk tubuh, mempunyai nyeri yang serius pada gangguan
cemas nyeri atau adanya delusi pada schizophreniaor delusional
disorder)

300.02 (F41.1) : Generalized Anxiety Disorder

MANIFESTASI KLINIS
Primary symptom yaitu anxiety, motor tension,
autonomic hyperactivity dan cognitive vigilance.
Anxietynya berlebih dan bertetangan dengan
kehidupan orang lain.
Motor tension restlesness, headache
Autonomic hyperactivity shortness of breath,
palpitation, excessive sweating
Cognitive vigilance irritability

DIAGNOSIS BANDING
Hypochondriasis
Somatization disorder
Personality disorder
Gangguan status mental
PROGNOSIS
Pasien biasanya dating untuk berobat pada umur
20 tahun.
Tetapi hanya sepertiga orang pasien yang berobat
ke psikiatri.
Kebanyakan pasien berobat ke dokter umum dan
dokter-dokter spesialis yang lainnya untuk
mengobati gangguan somaticnya.
Generalized anxiety disorder ini adalah kondisi yang
kronik yang mungkin tidak akan hilang.
TREATMENT
Pengobatan yang paling efektiv adalah dengan
mengkombinasikan psikoterapi, pharmakoterapi
dan dukungan dari luar,
Psikoterapi yang utama untuk gangguan ini adalah
dengan cognitive-behavioral, supportive dan
insight oriented.
Dengan farmakoterapi biasa digunakan
benzodiazepines, buspirone, dan selective
serotonin reuptake disorder.

SUBSTANCE/MEDICATION-INDUCED
ANXIETY DISORDER
A. serangan panic atau cemas yang dominan
sebagai gejala klinis
B. terdapat bukti dari riwayat, pemeriksaan fisik atau
hasil laboratorium baik (1) dan (2)
C. gejala pada kriteria A muncul ketika atau sesudah
intoksikasi zat atau withdrawal dari penggunaan
medikasi
D. berperannya substansi/medikasi yang dapat
menimbulkan gejala pada kriteria A
E. gangguan ini tidak dapat dijelaskan dengan
gangguan cemas yang bukan diinduksi oleh zat
ataupun obat. Seperti bukti pada gangguan cemas
independen dapat diikuti hal berikut
F. gangguan tidak dapat dibedakan selama
pengobatan delirium
G. gangguan menyebabkan stress yang signifikan dan
gangguan pada kehidupan social, pekerjaan dan
fungsi penting lainnya.

--0(--0--) : Medication-induced Anxiety Disorder
Spesifik jika : dengan onset selama intoksikasi; dengan
onset selama withdrawal; dengan onset setelah
penggunakan medikasi.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai