SMF Ilmu Kesehatan Jiwa P3D FK UNISBA RS Jiwa Prov. Jawa Barat Carbamazepine Carbamazepin (tegretol) adalah suatu obat iminodiabenzyl, yang secara struktural mirip dengan imipramine (tofranil) dan disetujui untuk digunakan sebagai terapi epilepsi lobus temporalis dan neuralgia trigeminalis Indikasi : Gangguan bipolar 1 Skizofrenia dan gangguan skizoafektif Gangguan defresif Gangguan pengendalian impuls
Efek samping Diskrasia darah GI Dermatitis eksfoliatif Lain lain Sistem syaraf Hepatitis Over dosis anemia aplastik, agranulositosis demam, nyeri tenggorok, ruam ptekie, memar, dan mudah berdarah Diskrasia darah peningkatan enzim-enzim hati bilirubin dan alkali fosfatase Hepatitis dermatitis eksfoliatif, ertiema multiforme, sindroma Steven-Johnson, dan nekrolisis epidermal toksik prednison (40 mg sehari) untul mengurangi ruam Dermatitis eksfoliatif mual, muntah, gangguan labung, konstipasi, diare dan anoreksia Gastrointestinal mengatuk, konfusi, ataksia, hiperrefleksia, klonus, dan tremor Sistem syaraf pusat Gangguan jantung, glaukoma, hipetropi prostat, diabetes atau riwayat penyalahgunaan alkohol Ibu hamil menyusui Efek lain Penanggulangan Check lab, Pemeriksaan fisik Overdosis : mengantuk, stupor, koma, takikardia sinus, hipotensi atau hipertensi, blok konduksi A-V, kejang, nistagmus, hipotermia, diskinesia wajah, dan depresi penafasan Lavase lambung dan pemakaian arang aktif (activated charcoal) 50-100 gram, flumazenil. Alprazolam (Benzodiazepine) Benzodiazepines dinamakan berdasarkan struktur molekulnya, memiliki efek pada reseptor benzodiazepine, yang memodulasi aktivitasa GABA. Flumazenil merupakan antagonis terhadap reseptor benzodiazepine, Indikasi : Insomnia Anxiety disorder Mixed anxiety depression disorder Bipolar type 1 Akathisia Parkinson disease
Efek samping Efek jangka pendek Mengantuk, lethargic, fatigue Gerakan yang tidak terkoordinasi, penurunan reaksi terhadap waktu dan ataksia Penurunan fungsi kognisi dan memori Kebingungan Kelemahan otot atau hipotoni Depresi Nistagmus, vertigo Disarthria, bicara cadel/ tidak jelas Pandangan kaur, mulut kering Sakit kepala Euforia paradoksal, rasa girang, tidak dapat beristirahat, hipomnia dan perilaku inhibisi yang ekstrim (terutama pengguna dosis tinggi dapat merasa tidak dapat dilukai, kebal terhadap serangan atau pukulan dan dirinya tidak dapat dilihat orang sekitarnya) Efek potensiasi dengan zat depresan SSP lainnya, misal alkohol dan opioid yang meningkatkan risiko penekanan pernafasan.
Efek jangka panjang Mirip dengan efek jangka pendek, ditambah dengan : Toleransi terhadap efek sedatif/ hipnotik dan psikomotor Emosi yang tumpul (ketidakmampuan merasa bahagia atau duka sehubungan dnegan hambatan terhadap emosi) Siklus menstruasi yang tidak teratur, pembesaran payudara Ketergantungan (setelah 3 sampai 6 bulan dalam dosis terapi)
Putus zat Insomnia Ensietas Iritabel Tidak dapat beristirahat Agitasi Depresi Tremor dizziness Lainnya Kejang & Delirium (jarang) Kedutan otot dan nyeri Anoreksia, mual Fatigue Tinnitus Hiperakusis, fotophobia, gangguan perepsi Depersonalisasi, derealisasi Pandangan kabur
Penanggulangan intoksikasi Pengurangan efek obat Mengurangi absorbsi Mencegah komplikasi Mengurangi efek obat dalam tubuh Pemberian Flumazenil (hanya bila diperlukan berhubungan dengan dr. Anestesi) bila tersedia, dengan dosis 0,2 mg iv kemudian setelah 30 detik diikuti dengan 0,3 mg dosis tunggal, setelah 60 detik diberikan lagi 0,5 mg sampai total kumulatif 3,0 mg. Tindakan suportif : pertahankan jalan nafas, perbaiki gangguan asam basa Alkalinisasi urin sampai ph 8 diuresis berikan furosemide 20-40 mg atau manitol 12,5 25 mg
Mengurangi absorbsi obat Mengurangi absorbsi obat Rangsang muntah Kalau tidak, berikan activated charcoal. Perhatian tidak terjadi aspirasi.
Mencegah komplikasi Perhatikan tanda-tanda vital dan depresi pernafasan, aspirasi dan edema paru. Bila sudah terjadi aspirasi, berikan antibiotik Bila pasien ada usaha bunuh diripengawasan selama 24 jam