Pemeriksaan Awal
Menentukan status Hemodinamik
Tekanan darah dan nadi posisi berbaring
Perubahan ortostatik tek. Darah dan nadi
Ada tidaknya vasokontriktsi perifer (akral dingin)
Kelayakan nafas
Tingkat kesadaran
Produksi urin
Stabilisasi Hemodinamik
Hemodinamik tidak stabil: infus cairan kristaloid
Transfusi ditentukan oleh :
Jumlah darah yang hilang
Perdarahan masih aktif atau sudah berhenti
Lamanya perdarahan
Akibat klinik dari perdarahan
Pemberian tranfusi dalam kondisi seperti:
Hemodinamik tidak stabil
Perdarahan >1L
Hb <10g% atau Ht <30%
Tanda oksigenasi jaringan yang menurun
Pemeriksaan Lanjutan
Anamnesis :
Sejak kapan terjadinya perdarahan dan berapa perkiraan darah yang keluar
Riwayat perdarahan sebelumnya
Riwayat perdarahan dalam keluarga
Ada atau tidak adanya perdarahan di bagian tubuh lain
Penggunaan obat-obatan anti inflamasi non-steroid dan anti koagulan
Pemeriksaan fisik
Stigmata penyakit hati kronis
Suhu badan dan perdarahan di tempat lain
Tanda kulit dan mukosa penyakit sistemik
Pemeriksaan penunjang
EKG
BUN
Kreatinin dan serum
Elektrolit
Pemeriksaan lain tergantung macam kasus yang
dihadapi
DIAGNOSIS
PENYEBAB
DIAGNOSIS
BANDING
PERDARAHAN
SMBB
Manfes
Hematemesis dan
atau melena
Hematokezia
Aspirasi
nasogastrik
berdarah
Jernih
Rasio
(BUN/nitrogen)
Meningkat > 35
<35
Auskultasi usus
Hyperaktif
Normal
PENATALAKSANAAN
Tujuan utama
Mengatasi shok dan gangguan koagulasi dan menstabilkan
pasien sampai evaluasi lebih lanjut.
Supportif
Resusitasi dan manajemen awal
- airway, breathing, and circulation
- Fluid resuscitation
Non-endoskopis
apabilaPantoprazole
pendarahan
berlangsung
danterjadi
belumakibat
bisa ditentukan
asalpeptikum
pendarahnnya
Disarankan
untuktetap
pendarahan
yang
dari ulkus
yang masih aktif ata
Apabila terapi endoskopi gagal dan pembedahan sangat berisiko
esomeprazole magnesium
menjaga ph gaster diatas 6 sehingga melindungi clot ulcer agar tidak terjadi fibr
Obat yang bisa digunakan
Perdarahan saluran cerna bagian atas yang terjadi sekunder akibat laserasi
mukosa diperbatasan gaster-esofagus atau pada bagian cardia
gaster.disebabkan oleh semua hal yang dapat meningkatkan tekanan
intragaster dan prolaps gaster ke esophagus secara tiba-tiba dan sering.
Insidensi
Insidensi pada anak <5% dari seluruh perdarahan
gastrointestinal
Dapat terjadi pada laki-laki dan perempuan
Biasanya terjadi pada dekade kelima dan enam kehidupan
Etiologi
Sulit ditentukan karena beberapa kasus dapat sembuh dengan
pengobatan konservativ.
Konsumsi alkohol yang berlebihan, konsumsi aspirin yang
berlebihan
Muntah akibat alkohol hampir sama dengan muntah akibat
batuk yang hebat, uremia, serangan akut dati tekanan
intraesofagus yang tinggi, mengedan kuat saat BAB, cegukan
dalam pengaruh obat-obatan anestesi dan trauma tumpul
abdomen.
Gejala Klinis
Episode hematemesis setelah mual dan muntah, gejala klonis
yang jarang : melena, takikardi, hipotensi, hematochezia,
sinkop, nyeri abdomen, dapat pula syok
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium :
Pemeriksaan Hb, Ht untuk menilai episode perdarahan awal
Hitung platelet APTT, PTT, untuk menilai keparahan trombositopenia dan
koagulopati sebagai faktor komplikasi. Pemeriksaan koagulasi diperlukan
pada pasien-pasien yang mengkonsumsi antikoagulan atau dengan asupan
oral minimal atau tidak sama sekali mengkonsumsi antibiotic
Tingkat BUN, kreatinin dan elektrolit
Pemeriksaan golongan darah dan antibody, dilakukan bila ada transfuse
darah
Penatalaksanaan
Penatalaksanan Medis
-Tindakan resusitatif,
- penilaian rawat inap, rawat jalan tergantung dari keparahan perdarahan,
penyakit penyerta, resiko, perdarahan berulang dan komplikasi.
- endoskopi secepatnya, adanya perdarahan aktif, bongkaran fibrin yang
menempel pada robekan mukosa didalam atau di dekat junction
gastroesofagus. robekandengan dasar yang bersih, fibrinous atau bercak
yang rata berpigmen tidakditangani karena resiko perdarahan berulang
minimal.
- Injeksi epinefrin
umumnya digunakan untuk menangani perdarahan aktif.
Penatalaksanaan operatif
Penjahitan bedah pada robekan dilakukan hanya pada kasus perdarahan
refrakter terhadap terapi endoskopi atau angiografi.
Konsultasi
Dokter bedah
Diet
Puasa hanya dilakukan pada pasien dengan hemodinamik tidak stabil dan
pada pasien yang membutuhkan intervensi endoskopi berulang, dalam jangka
waktu pendek karena ketidak pastian efektifitas terapi endoskopi atau
kemungkinan komplikasi dan terapi awal
Gastropati OAINS
Gastropati disebabkan oleh refluks empedu dan OAINS sering disebut
sebagai gastropati kimiawi atau gastropati reaktif atau gastritis tipe C.
Terdapat 3 kategori pasien gastropati kimiawi yaitu : refluks empedu
setelah gastrektomi parsial, refluks empedu sebagai bagian dari sindrom
dismotilitas gastrointestinal dan penggunaan obat anti inflamasi nonsteroid
(OAINS) kronik.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
ENDOSKOPI
HOSTOPATOLOGI
Penatalaksanaan
Antagonis reseptor H2 atau PPI
tidak mungkin menghentikan OAINS dengan berbagai
pertimbangan sebaiknya diberikan PPI
Mereka yang mempunyai faktor risiko untuk mendapat
komplikasi berat, sebaiknya diberi terapi pencegahan
menggunakan PPI atau misoprostol.