Anda di halaman 1dari 16

Pengujian UU: Teori,Doktrin dan

Prinsip Relevan

Dosen: Fery Chofa, SH, LL.M
Biodata

Nama : FERY CHOFA, SH,LL.M
Tempat/Tgl.
lahir
: Bukittinggi / 09-02-1970
Pendidikan : S1- Fak.Hukum Universitas Andalas, Padang (1997).
S2 Magister Iuris Communis, Faculty of Law, Universiteit
Maastricht, Belanda, Spesialisasi Comparative Law & Ius
Commune (2008)
Kursus / Diklat : 1.Diklat Pim IV (Diklat Regional Depdagri Baso,2008)
2.European Negotiations: Techniques to manage procedures,
Communication and Compromises in EU Negotiations (European
Institute of Public Administration, Maastricht; 2008)
3.Bimtek Legal Drafting (Dep.Hukum dan HAM;2005)
4.Workshop Contract Drafting (LP3HET JAKARTA;2002);
5.Kursus AMDAL A (PSLH, Unand;1999)
Contact Person : -HP : 081266852204
-email: fchofa@yahoo.com
Doktrin dan Prinsip
Separation of Powers (Baron de
Montesquieu -> LEsprit de Lois/1748):
1. Fungsional;
2. Institusional;
3. Personal
Doktrin dan Prinsip
Separation of Power
Eksekutif
Legislatif
Yudikatif
Doktrin dan Prinsip
Separation of Power
w/ Check & Balances Mechanism
Eksekutif
Legislatif
Yudikatif
Doktrin dan Prinsip
die Theorie von Stufenordnung der Rechtsnormen
Hans Nawiasky

Staatfund
amentaln
orm

Staatsgrundgeset
z

Formell Gesetz
Verordnung & Autonome Satzung
Hirarkhi Norma-norma (hierarchy of
norms/Stufenbau der Rechtsordnung)
Stufenbau Theorie
(Hans Nawiasky)
Konstitusi
(verfassungsrecht)
UU
(Gesetzesrecht)
Peraturan Pelaksana
(Verordnungen)
Putusan Peradilan
(Gerichtsurteile)
KTUN
(Verwaltungsbesheide)
Doktrin dan Prinsip
Asas Hirarkhi:
Lex Superior derogat Lex Inferior: Hukum
yg lebih tinggi mengenyampingkan yg lebih
rendah
Asas Preferensi:
Lex Specialis derogat Lex Generalis:
Hukum yg khusus mengenyampingkan yg
lebih umum
Lex Posterior derogat Lex A Priori: Hukum
yg terkini mengenyampingkan yg terdahulu
Doktrin dan Prinsip -> Perundang-
undangan

Iederen wordt geacht de wet te kennen/ Nemo ius
ignorare consetur (Setiap orang dianggap tahu akan
undang-undang);
Ignorance of the law excuses no man/Ignorantia
iuris neminem excusat (Ketidaktahuan akan hukum
bukan alasan pemaaf);
Lex dura sed tamen scripta (UU itu kejam, namun
demikianlah adanya)



Konsep-Konsep Negara
Hukum
Lima macam konsep negara hukum :
1. Negara hukum menurut Quran dan Sunnah atau
lebih dikenal dengan nomokrasi Islam.
2. Negara hukum menurut konsep Eropa Kontinental
yang dinamakan rechtsstaat. Model negara
hukum ini diterapkan misalnya di Belanda,
Jerman, dan Prancis.
3. Konsep rule of law yang diterapkan di negara-
negara Anglo-Saxon, antara lain Inggris dan
Amerika Serikat.
4. Socialist legality yang diterapkan di negara-
negara komunis.
5. Konsep negara hukum RI.
Konsep Barat
Pemikiran negara hukum di barat dimulai sejak Plato
dengan konsepnya bahwa penyelenggaraan negara
yang baik ialah yang didasarkan pada pengaturan
(hukum) yang baik yang disebutnya istilah Nomoi.

Dua orang sarjana barat yang berjasa dalam pemikiran
negara hukum yaitu Immanuel Kant dan Friedrich
Julius Stahl. Kant memahami negara sebagai
Nachwachterstaat (negara penjaga malam) yang
tugasnya adalah menjamin ketertiban dan keamanan
masyarakat. Gagasan negara hukum menurut konsep
Kant ini dinamakan negara hukum liberal.
Konsep negara hukum dari Stahl
Negara hukum ditandai dengan empat unsur
pokok yaitu :
1. Pengakuan dan perlindungan terhadap hak-
hak asasi manusia.
2. Negara didasarkan pada teori trias politica
3. Pemerintahan diselenggarakan berdasarkan
undang-undang.
4. Ada peradilan administrasi negara yang
bertugas menanggani kasus perbuatan
melanggar hukum oleh pemerintah.
5. Peradilan Tata Negara (Constitutional
Court) ->
Hans Kelsen, Adolf Merkl, dan Hans
Nawiaski
Konsep Negara Hukum Anglo
Saxon
Dipelopori oleh A.V. Dicey dengan sebutan
rule of law. Konsep ini menekankan pada
tiga tolok ukur atau unsur utama yaitu :
1. Supremasi hukum (supremacy of law).
2. Persamaan dihadapan hukum (equality before
the law)
3. Asas Legalitas / Due Process of Law ->
Setiap tindakan pemerintahan/negara harus
berdasarkan ketentuan perundang-undangan

KONSEP NEGARA HUKUM
(International Commission of
Jurists)
Negara harus tunduk kepada hukum;

Jaminan perlindungan HAM;

Peradilan yg bebas dan tidak memihak
(Independence and Impartiality of Judiary)
KONSEP NEGARA HUKUM
RI(J imly Asshiddiqie)
1. Supremasi Hukum (Supremacy of Law);
2. Persamaan dalam hukum (Equality before the law);
3. Asas Legalitas (Due Process of Law);
4. Pembatasan Kekuasaan;
5. Organ-organ Eksekutif Independen;
6. Peradilan Bebas dan Tidak Memihak;
7. Peradilan Tata Usaha Negara (Administrative
Court);
8. Peradilan Tata Negara (Constitutional Court)
KONSEP NEGARA HUKUM RI
(J imly Asshiddiqie)
9. Perlindungan HAM;
10. Bersifat Demokratis (Democratische
Rechtstaat);
11. Hukum sbg Sarana Mewujudkan
Kesejahteraan Umum (Welfare State);
12. Transparansi, Kontrol Sosial, dan
Partisipasi Publik;
13. Berketuhanan yang Maha Esa

Anda mungkin juga menyukai