Anda di halaman 1dari 1

Begitu Ada Kamu

Pernah merasa selalu berusaha menarik perhatian seseorang dan sudah mencoba berbagai cara,
tetapi semuanya tetap sia-sia?

Pernah merasa kangen sekangen-kangennya sampai tidak berani mengatakannya karena takut
yang dikangenin tidak merasakan hal yang sama?

Pernah merasa benar-benar ingin memeluk seseorang tapi tidak pernah bisa melakukannya
karena orang yang ingin dipeluk bukanlah siapa-siapanya kita?


Pernah merasa menjatuhkan hati kepada seseorang dengan sangat, tetapi tidak pernah ditangkap?

Pernah merasa sudah tahu kalau sudah terlalu banyak waktu yang dibuang untuk menunggu agar
seseorang membalas cintamu, tapi tidak juga bisa berhenti melakukan itu?


Aku pernah merasakannya. Sepinya, kangen setengah matinya, deg-degannya, sesak setiap
malamnya, dan semua perasaan tak nyaman sampai ingin selalu berhenti merasakannya.

Kalau kamu? Ah, mungkin kamu tidak tahu dan tidak pernah. Karena aku yang merasakannya,
bukan kamu.

Tetapi kamu tahu? Jatuh cinta diam-diam itu tidak mengenakkan. Jatuh cinta pada kamu,
seseorang yang sudah punya pasangan itu sangat melelahkan. Tapi aku bisa apa jika aku benar-
benar tidak bisa mengendalikannya? Inginnya, dari dulu saja kita tidak pernah bertegur sapa.
Dari dulu saja kita tidak sering bertatap muka sampai tak sengaja, hatiku menjatuhkan cinta.
Kalau dari dulu kita tidak pernah saling mengenal, mungkin aku tidak pernah merasakannya.

Aku tahu, aku tahu. Aku harus menghentikannya. Melepasmu sebisanya dan harus bisa. Tetapi
aku sudah mencoba berbagai cara. Sudah menyibukkan diri dengan apa saja, sudah berusaha
nongkrong bersama teman-teman, sudah berusaha membuka hati kepada yang lainnya. Kamu
lihat, aku sudah mencoba semua cara yang aku bisa.

Lalu aku melihatmu. Tersenyum dan menyapaku dengan satu kata, "Hai" saja. Dan semua usaha
langsung buyar begitu saja.

Anda mungkin juga menyukai