Anda di halaman 1dari 13

GAGAL GINJAL AKUT (GGA)

Dr. RODMAN TARIGAN, SpA., MKes


Definisi: GGA adalah penurunan fungsi ginjal yang mendadak dengan akibat
hilangnya kemampuan fungsi ginjal untuk mempertahankan homeostasis
tubuh.
Oliguria: produksi urin < 240 ml/m
2
/hari. Neonatus < 1 ml/kgBB/jam

Klasifikasi secara etiologi: prarenal,renal dan pascarenal.

Prarenal: akibat menurunnya tekanan arteri efektif dengan akibat perfusi ke ginjal

Penyebab hipoperfusi:
1.Hipovelemia karena perdarahan atau kehilangan cairan
2.Penurunan volume vaskular pada:
Sepssis
Luka bakar
SN
3.Penurunan curah jantung: gagal jantung,kardiomiopati

Penyebab GGA pascarenal adalah uropati obstruktif karena:
1. Kelainan kongenital: katup uretra posterior,obstruksi ureter bilateral
2. Didapat: batu atau bekuan darah, kristal asam jengkol, asam urat
3. Tumor

GGA renal atau disebut renal intrinsik disebabkan:
1. Kelainan vaskular intrarenal: SHU,trombosis a/v.renalis,vaskulitis
2. Glomerulonefritis
- pasca streptokokus
- GN kresentik idiopatik,sindroma Goodpasture
3. Nefritis interstisial: obat, artritis reumatoid juvenil, pielonefritis
4. Kerusakan tubulus:penyebab terbanyak GGA renal (NTA)
5. Anomali kongenital ginjal
- agenesis ginjal
- ginjal polikistik
- ginjal hipoplastik-displastik
MANIFESTASI KLINIS
Anemia,oliguria,edema,hipertensi,muntah dan letargi. Pada kasus yang berat timbul
gagal jantung, edema paru, aritmia, perdarahan GIT, kejang, penurunan kesadaran.

Fase GGA
1. Oliguria: terjadi overload cairan timbul edema,hipertensi,gagal jantung,edema paru
Fase ini berlangsung 2 minggu.
Terjadi gangguan metabolik berupa hiperkalemia,hiperfosfatemia,hipokalsemia,
hiponatremia,hiperuremia (>200 mg/dl)
Gejala hiperuremia: penurunan kesadaran,koma,kejang,melena,hematemesis
2. Poliuria: bertahap tapi bisa eksesif. Berlangsung 7-14 hari. Hati-hati terhadap
terjadinya dehidrasi,hipokalemia dan hiponatremia.
DIAGNOSIS
ANAMENSIS

Pada neonatus: bayi tidak kencing dalam 24-48 jam pasca lahir.
Riwayat diare, ISPA,piodermi,kencing merah.
Riwayat sering panas,ruam kulit,artritis.
Riwayat makan obat dan jengkol.
Riwayat ISK dan keluarnya batu.

PEMERIKSAAN FISIS

Kesadaran menurun,koma. Pernafasan Kussmaul (asisdosis metabolik),hipertensi.
Tanda dehidrasi ? GGA prarenal
Tanda penyakit sistemik multiorgan? SLE
Hidronefrosis? Uropati obstruktif
Kandung kemih penuh?
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Urinalisis
Kimia darah
Radiologik
Biopsi ginjal

Pemeriksaan radiologis pada GGA bertujuan:
1. Menentukan apakah kedua ginjal memang ada
2. Menentukan besarnya ginjal
3. Menyingkirkan adanya obstruksi pada saluran kemih
4. Melihat apakah aliran darah ginjal cukup adekuat
TATA LAKSANA GGA
Pertama kali harus disingkirkan kemungkinan GGA prarenal dan pascarenal

GGA pascarenal
Ada riwayat penyakit dan pemeriksaan USG

GGA prarenal
Anamnesis mencari etiologi (diare,dehidrasi,luka bakar,kelainan jantung dll)
Pada dehidrasi yang tidak jelas etiologinya berikan cairan RL 20 ml/kgBB selama 1 jam.
Biasanya terjadi diuresis setelah 2-4 jam pmberian cairan.

Diuresis paksa atau challenge cairan
Bila pasien telah memasuki fase renal, dapat diberikan diuresis paksa. Asal tidak
dehidrasi dan adanya obstruksi (GGA pascarenal) telah disingkirkan

Obat yang dipakai:
1. Mannitol 20% 0,5 gr/kgBB dalam 10-20 menit
2. Furosemid 1 mg/kgBB, dapat dinaikkan setiap 6-8 jam sampai 10 mg/kgBB

Diuresis paksa berhasil bila: meningkatkan diuresis 6-10 ml/kgBB/jam dalam 1-2 jam.
Bila gagal maka dianggap GGA renal lanjut.
GGA RENAL
Tujuan pengobatan pada GGA renal:mempertahankan homeostasis tubuh sambil
menunggu ginjal berfungsi kembali. Pemantauan yang perlu:
1. Tanda vital: TD,N,R,irama jantung
2. Darah: Hb,Ht,trombosit
3. Elektrolit:K,Na,Cl,Ca,P, dan asam urat
4. Analisa gas darah
5. Protein total dan albumin
6. Pengukuran diuresis berkala


Terapi GGA renal dibagi dua:
1. Terapi konservatif
2. Terapi dialisis
Terapi Konservatif
Bertujuan mencegah progresivitas overload cairan, kelainan elektrolit dan asam basa,
uremia, hipertensi dan sepsis
TERAPI KONSERVATIF
1. Terapi cairan dan kalori
Dilakukan balans cairan secara cermat. Kebutuhan cairan dengan rumus:
neonatus : 50 ml/kgBB/hari
bayi < 1 tahun : 40 ml/kgBB/hari
anak < 5 tahun : 30 ml/kgBB/hari
anak > 5 tahun : 20 ml/kgBB/hari

Jenis cairan
Anuria: glukosa 10-20%
Oliguria: glukosa 10% : NaCl = 3 : 1

Jumlah kalori minimal : 400 kal/m
2
/hari atau 30-60 kal/kgBB/hari
Bila terapi konservatif > 3 hari, perlu pemberian emulsi lemak dan protein

2. Asidosis
Dikoreksi denagn Na bikarbonat. Bila ada hasil AGD, memakai rumus:
BE x BB x 0,3 mEq. Bila tidak ada hasil AGD dapat menggunakan:
2-3 mEq/kgBB/hari setiap 12 jam
3. Hiperkalemia
Bila kadar K > 5,5-7 mEq/l diberikan kayeksalat 1 gr/kgBB po atau 4x sehari
per rektal atau kalitake 3 x 2,5 gr.
Bila K > 7 mEq/l atau ada kelainan EKG atau aritmia perlu diberikan:
Glukonas kalsikus 10% 0,5 ml/kgBB iv dalam 10-15 menit
Na bikarbonat 7,5% 2,5 mEq/kgBB iv dalam 15 menit

Glukonas kalsikus tidak menurunkan kadar K tetapi menstabilkan menbran
sel jantung.

4. Hipornatremia
Hiponatremia < 130 mEq/l terjadi karena pemberian cairan berlebih.
Bila Na < 120 mEq/l atau ada gejala serebral dikoreksi dengan NaCl hipertonis
3% (0,5 mEq/ml) dalam 1-4 jam.
Pemberian natrium dihitung dengan:
Na (mmol)= (140-Na) x 0,6 x BB atau dengan rumus (125-Na) x 0,6 x BB

5. Tetani
Segera diberikan glukonas kalsikus 10% iv 0,5 ml/kgBB selama 5-10 menit.
Dilanjutkan dengan dosis rumatan kalsium oral 1-4 gr/hari
6. Hiperfosfatemia
Kalsium karbonat 50 mg/kgBB/hari untuk mengikat kadar fosfor darah >

7. Kejang
Diazepam 0,3-0,5 mg/kgBB iv, dapat diulang setiap 15 menit, dilanjutkan
dosis rumatan luminal 4-8 mg/kgBB/hari.
Kejang diakibatkan hipokalsemia, hipomagnesia, hiponatremia, hipertensi atau
uremia

8. Anemia
Tranfusi bila Hb< 6 gr/dl atau Ht< 20%. Dosis PRC 10 ml/kgBB selama 4-6 jam.

9. Hipertensi
Diberikan diuretika, kombinass kaptopril 0,3 mg/kgBB/kali 2-3 kali sehari, dapat
dinaikkan sampai 2 mg/kgBB/kali.
Pada hipertensi krisis diberikan klonidin drip atau nifedipin sublingual (0,3 mg/
kgBB/kali) atau nitroprusid natrium 0,5 mg/kgBB/menit.

10. Edema paru
Furosemid iv 1 mg/kgBB.

11. Asam urat serum
Diberikan alupurinol 100-200 mg/hari anak < 8 thn dan 200-300 mg/hr anak
> 8 th
12. Infeksi
Infeksi sering merupakan penyebab kematian pada GGA.
Pemakaian antibiotik bersifat nefrotoksik dihindarkan. Penyesuaian dosis
sesuai derajat kerusakan ginjal perlu dilakukan pada obat yang diekskresi
melalui ginjal.
TERAPI DIALISIS
Indikasi dialisis pada anak dengan GGA:
1. Kadar ureum darah > 200 mg%
2. Hiperkalemia > 7,5 mEq/l
3. Bikarbonat serum < 12 mEq/l
4. Ada gejala overhidrasi:edema paru, gagal jantung dan hipertensi yang tidak
dapat diatasi dengan obat
5. Perburukan keadaan umum dengan gejala uremia berat: perdarahan,kesadaran
menurun sampai koma

Dua cara dialissis dialisis peritoneal (DP) dan hemodialisis (HD).
DP mudah dilakukan pada bayi kecil, anak, tidak memerlukan alat canggih.
Dapat dilakukan di daerah terpencil.
HD mempunyai keuntungan lebih cepat mengoreksi kelainan biokimia darah.
PROGNOSIS
Angka kematian GGA tergantung kepada penyebabnya, umur pasien dan
luas kerusakan ginjal yang terjadi.
Pada GGA yang disebabkan oleh sepsis, syok kardiogenik, operasi jantung
terbuka angka kematiannya > 50%.
Pada GGA yang disebabkan Glomerulonefritis, SHU, nefrotoksik 10-20%.

Pasien GGA non oligurik mempunyai laju filtrasi glomerulus dan volume urine yang
lebih tinggi daripada GGA oligurik, sehingga air, metabolit nitrogen dan elektrolit lebih
banyak dikeluarkan melalui urin. Komplikasi lebih sedikit.

Ditinjau dari pulihnya fungsi ginjal maka bila penyebabnya prarenal, NTA, nefropati
asam urat dan intoksikasi jengkol umumnya fungsi ginjal akan kembali normal.
bila penyebabnya glomerulonefritis progresif, trombosis v.renalis bilateral atau nekrosis
korteks bilateral, fungsi ginjal tidak bisa pulih kembali dan dapat menjadi gagal ginjal
kerminal.

Anda mungkin juga menyukai