Anda di halaman 1dari 4

ABSES HATI

DEFINISI : infeksi pada hati yang disebabkan oleh infeksi bakteri, parasit, jamur, maupun nekrosis
steril yang bersumber dari sistem GIT; ditandai dengan proses supurasi dengan
pembentukan pus, terdiri dari jaringan hati nekrotik, sel inflamasi, sel darah dalam
parenkim hati

KLASIFIKASI
1. Abses hati amebic / amubiasis hati (AHA)
2. Abses hati piogenik (AHP)

PENYEBARAN
Organisme mencapai hati melalui satu jalur berikut:
1. infeksi asendens di saluran empedu (kolangitis asendens)
2. melalui pembuluh darah, baik porta atau arteri
3. infeksi langsung ke hati dari sumber disekitar
4. luka tembus

ETIOLOGI & FAKTOR RISIKO
Abses hati timbul pada keadaan defisiensi imun (lanjut usia, imunosupresi, kemoterapi kanker disertai
kegagalan sumsum tulang)

PATOGENESIS
Abses hati amebic (AHA)
- merupakan salah satu komplikasi amebiasis ekstraintestinal,
- paling sering terjadi di daerah tropis/subtropik.
- lebih sering terjadi endemic di negara berkembang dibanding AHP.
- terutama disebabkan oleh E. Histolytica.
MEKANISME
- Belum dapat diketahui secara pasti.
- Cara penularan umumnya fekal-oral baik melalui makanan atau minuman yang tercemar kista atau
transmisi langsung pada keadaan hygiene perorangan yang buruk.
- Beberapa mekanisme yang telah dikemukakan antara lain :
faktor virulensi parasit yang menghasilkan toksin, ketidakseimbangan nutrisi, faktor resistensi
parasit, imunodepresi pejamu, berubah-ubahnya antigen permukaan dan penurunan imunitas cell-
mediated.
- Secara singkat dapat dikemukakan 2 mekanisme :
1. Strain E. histolytica ada yang patogen dan non-patogen
2. Secara genetic E. histolytica dapat menyebabkan invasi tetapi tergantung pada interaksi yang
kompleks antara parasit dengan lingkungan saluran cerna terutama kepada flora bakteri
- Amoebiasis hati ini dapat terjadi bebulan atau tahun setelah terjadinya amoebiasis intestinal dan
sekitar 50% amoebiasis hati terjadi tanpa didahului riwayat disentri amoebiasis.
Mekanisme terjadinya amoebiasis hati :
.





















Abses hati piogenik (AHP/ Hepatic Abcess, Bacterial Liver Abcess)
- tersebar di seluruh dunia, dan terbanyak di daerah tropis dengan sanitasi kurang.
- Etiologi AHP terutama adalah E. Coli. Di samping itu juga S. faecalis, P.vulgaris, Salmonella typhi,
bakteri anaerob (bekteroides, aerobakteria, aktinomises, streptokokus anaerob).
- Pada era pre-antibiotik, AHP terjadi akibat komplikasi apendisitis bersamaan dengan fileflebitis.
Bakteri patogen melalui a. hepatica atau sirkulasi vena portal masuk ke dalam hati, sehingga terjadi
bakterimia sistemik, atau menyebabkan komplikasi infeksi intraabdominal (diverticulitis, peritonitis,
dan infeksi post operasi).
- Sedangkan saat era antibiotik, terjadi peningkatan insidensi AHP akibat komplikasi dari sistem
biliaris (kolangitis, kolesistitis). Hal ini karena makin tinggi angka harapan hidup dan makin banyak
pula orang lanjut usia dikenai penyakit sistem biliaris ini. AHP juga bisa akibat trauma, luka tusuk /
tumpul, dan kriptogenik
- Adanya sistem biliaris, memungkinkan terjadinya obstruksi aliran empedu dan akibatnya terjadi
proliferasi bakteri (abses empedu biasanya multiple yang mengandung bahan purulen). Adanya
tekanan dan distensi kanalikuli akan melibatkan cabang-cabang vena portal dan limfatik sehingga
terbentuk formasi abses fileflebitis.
- Penyebaran secara hematogen menimbulkan mikroabses dan multiple sehingga terjadi bakteri
sistemik.
- Sedangkan penyebaran langsung dari trauma biasanya menyebabkan abses besar dan tunggal.
Penetrasi akibat luka tusuk menyebabkan inokulasi bakteri pada parenkim hati sehingga terjadi AHP.
Penetrasi akibat trauma tumpul menyebabkan nekrosis hati, perdarahan intrahepatik dan terjadi
kebocoran saluran empedu sehingga terjadi kerusakan kanalikuli. Kerusakan kanalikuli akan
memudahkan bakteri masuk, dan proliferasi melalui proses supurasi.
- AHP lebih sering terjadi pada lobus kanan hepar. Hal ini berdasarkan perbedaan anatomi hati, yaitu
lobus kanan menerima darah dari a. mesenterika superior dan vena portal sedang lobus kiri
menerima darah dari a. mesenterika inferior dan aliran limfatik.

HTD
1. Anamnesis
Manifestasi sistemik AHP biasanya lebih berat dari pada AHA.
- nyeri spontan perut kanan atas, ditandai jalan membungkuk ke depan dengan dua tangan ditaruh
diatasnya.
penempelan E. histolytica pada mukosa usus
lisis sel epitel intestinal serta sel radang
penyebaran amoeba ke hati (sebagian besar melalui v.porta)
pengrusakan sawar intestinal
terjadi proses akumulasi neutrofil periportal yang disertai nekrosis dan infiltrasi granulomatosa
Lesi membesar, bersatu dan granuloma diganti dengan jaringan nekrotik
Bagian nekrotik ini dikelilingi kapsul tipis seperti jaringan fibrosa
- demam tinggi (keluhan utama) disertai keadaan syok.
- nyeri bahu kanan, batuk, ataupun atelektasis (terutama akibat AHA) jika abses letaknya dekat
diafragmatimbul iritasi diafragma
- mual, muntah,
- anoreksia, badan lemah, berat badan turun yang unintentional,
- ikterus,
- berak seperti kapur,
- dan urin berwarna gelap.
2. Pemeriksaan fisik
- Nyeri tekan pada regio perut kanan
- Perbesaran hati 3-6 jari
3. Pemeriksaan penunjang
A. Darah:
- hemoglobin
- leukositosis dengan pergeseran ke kiri,
- albumin
- globulin
- bilirubin serum
- fosfatase alkali
- SGOT-SGPT
- laju endap darah
- enzim transaminase
- waktu protrombin
B. Rontgen thorak:
- peninggian kubah diafragma kanan
- berkurangnya gerak diafragma
- efusi pleura
- kolaps paru
- abses paru.
C. Foto Polos Abdomen:
- berupa gambaran illeus,
- hepatomegali atau gambaran udara bebas di atas hati
- jarang didapatkan berupa air fluid level yang jelas.
D. USG
- bentuk bulat atau oval
- tidak ada gema dinding yang berarti
- ekogenisitas lebih rendah dari parenkim hati normal
- bersentuhan dengan kapsul hati
- peninggian sonic distal E. Serologi
- indirect haemaglutination (IHA), Yang banyak dilakukan adalah tes IHA. Tes IHA
menunjukkan sensitivitas yang tinggi. Titer 1:128 bermakna
untukdiagnosis amoebiasis invasive. counter immunoelectrophoresis (CIE), dan ELISA.

Diagnosis
Criteria Sherlock :
1. Hepatomegali yang nyeri tekan
2. Respon baik terhadap obat amoebisid
3. Leukositosis
4. Peninggian diafragma kanan dan pergerakan yang kurang
5. Aspirasi pus
6. Pada USG didapatkan rongga dalam hati
7. Tes hemaglutinasi positif

TATA LAKSANA
AHP
- Antibiotic
Secara intravena sampai 3 gr/hari selama 3 minggu, lalu pemberian oral selama 1-2 bulan.
Kokus gram positif & kuman gram negative yg sensitivepenisilin atau sefalosporin
Anaerobmetronidazol, klindamisin, kloramfenikol-siklosporin.
Kuman negative yg persistenaminoglikosida
Di samping itu : ampicilin-zulbaktam, klindamisin-metronidazol, aminoglikosida
- Drainase abses
AHA
- Metronidazol 3x750 mg 5-10 hari dan ditambah.
- kloroquin fosfat 1gr/hari selama 2 hari dan diikuti 500mg/hari selama 20 hari,
- ditambah dengan dehidroemetin 1-1,5 mg/kgBB/hari intramuscular (max.99mg/hari) selama 10 hari.
- Jika pengobatan tidak berhasil, dapat dilanjutkan dengan :
o Aspirasi jarum
o Drainase secara operasi

KOMPLIKASI
- Septikaemia/bakteriemia
- Ruptur abses hati
- Peritonitis generalisata
- Gagal hati
- Empiema
- Fistula hepatobronkial
- Ruptur kedalam perikard atau retroperitoneum.
- Efusi pleura
- Pneumonia.
- Fistula bronkopleura, biliopleura dan biliobronkial juga dapat timbul dari reptur abses amuba.
Pasien-pasien dengan fistula ini akan menunjukan ludah yang berwarna kecoklatan yang berisi
amuba yang ada. (Adams, E. B., 2006).

Anda mungkin juga menyukai