Anda di halaman 1dari 2

ENERGI FOSIL DAN ENERGI ALTERNATIF

SONY HARTONO
270110130040


Kehidupan di zaman modern yang dinamis menuntut manusia untuk memerlukan energi
lebih untuk bermobilisasi lebih terhadap suatu aktivitas. Energi ini berasal dari fosil-fosil makhluk
hidup yang terendapkan jutaan tahun lamanya. Endapan ini akan mengalami beberapa proses
kompleks yang menjadi syarat terbentuknya suatu bahan bakar fosil yang dalam hal ini adalah
minyak. Selanjutnya, yang perlu kita sadari adalah bahwa bahan bakar fosil ini bersifat limited atau
terbatas, bahan bakar tersebut ada karena jumlah makluk hidup yang mati otomatis jumlah energi
yang ada akan berbanding lurus dengan jumlah fosil atau makhluk hidup mati yang terendapkan.
Dan jika endapan itu telah habis, maka energi yang kita gunakanpun akan habis. Seiring berjalanya
waktu energi fosil ini akan menemui batasanya suatu saat nanti sehingga manusia akan kerepotan.
Oleh karena itu, energi alternatif tersebut harus segera ditemukan dan harus bisa segera diproduksi
massal agar kegiatan atau aktivitas manusia tak tergantung lagi pada bahan bakar fosil.
Namun, yang perlu kita cermati adalah bahwa Indonesia diberkahi sumber daya alam yang
luar biasa dilintasi oleh ring of fire atau cincin api yang berupa gunung api-gunung api yang
menyebar di hampir seluruh daerah di Indonesia, negara ini memiliki potensi pembentukan batuan
dan panas bumi yang sangat kaya. Pembentukan batuan yang dimaksud adalah adanya siklus batuan
yang baik, dikarenakan aktivitas gunung api akan menghasilkan batuan beku atau metamorf
kemudian akan menjadi sedimen dan siklus itu akan terus berulang.
Seperti kita ketahui sendiri, batuan beku dapat bernilai sangat tinggi, nimeral mineral
didalamnya membuat batuan beku akan menjadi sangat istimewa, begitupun batuan metamorf,
beberapa jenisnya sangat baik untuk dijadikan bahan bangunan. Untuk batuan sedimen, nilai
ekonominya lebih tinggi lagi, karena batuan ini bisa membentuk minyak bumi dari fosil yang
terendapkan. Oleh karena kekayaan ini, sebenarnya cadangan minyak bumi di Indonesia sangat luar
biasa, namun karena terus menerus terjadi eksplorasi maka minyak itu akan habis. Tapi seperti
kutipan dari ketua IPA (Indonesian Petroleum Association) bahwa yang habis bukanlah cadangan
minyak bumi Indonesia, namun yang habis adalah era minyak yang mudah. Artinya, tempat
minyak bumi terbentuk di delta atau daerah laut dangkal seperti yang selama ini tereksplorasi sudah
habis. Yang ada adalah minyak bumi yang terdapat pada tempat yang sulit dijangkau dan
membutuhkan dana lebih untuk eksplorasi, seperti di daerah laut dalam. Tugas bagi petroleum
geologist selanjutnya, adalah menemukan cara untuk melakukan eksplorasi di daerah seperti ini
dengan dana yang tidak terlalu besar. Jika minyak di daerah seperti ini tak bisa dieksplorasi, maka
sesuai prediksi skk migas, bahwa cadangan minyak bumi Indonesia akan habis dalam 12 tahun
kedepan. Ini menandakan sangat pentingnya melakukan eksplorasi di daerah-daerah sulit.
Sumber daya energi lain yang dimiliki oleh Indonesia adalah panas bumi, hampir bisa
dipastikan bahwa disetiap gunung api berada, maka panas bumi dapat ditemukan, entah panas bumi
itu memiliki nilai ekonomi yang tinggi ataupun rendah. Perlu diketahui bahwa Indonesia merupakan
negara dengan cadangan panas bumi terbesar di dunia. Namun lagi-lagi, Indonesia terbentur
masalah teknologi dan dana untuk melakukan eksplorasi, sehingga panas bumi di Indonesia masih
minim digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Dengan jumlahnya yang sangat luar biasa panas
bumi diharapkan bisa menjadi energi alternatif dari energi fosil.
Selain dari panas bumi, Indonesia juga kaya akan vegetasi. Tumbuhan-tumbuhan yang
memiliki senyawa-senyawa tertentu yang dapat dijadikan bioenergi. Peneliti-peneliti tengah
menggalakan bioenergi untuk menjadi alternatif bahan bakar fosil. Akhir-akhir ini bio energipun
mulai diproduksi. Namun masih dalam skala kecil.Pemerintah terlihat masih ragu-ragu inutuk
memproduksinya secara massal. Ini dikarenakan tingkat ketertarikan masyarakat yang minim dan
masalah dana.
Kesimpulanya adalah bahwa ada beberapa tugas utama bagi kita generasi penerus bangsa
dalam bidang energi sebagai seorang geologist. Tugas pertama adalah bagaimana melakukan
eksplorasi bahan bakar atau energi fosil yang berada dalam zona sulit denga biaya yang tidak
terlalu besar. Tugas berikutnya adalah mencari cara untuk memaksimalkan potensi panas bumi di
Indonesia yang terbilang masih minim. Tidak sebatas itu saja, panas bumi ini harus bisa bernilai
ekonomis untuk mengangkat ekonomi bangsa.

Anda mungkin juga menyukai