Anda di halaman 1dari 2

Langkah mengukur resistansi tanah menurut NFPA 780

1. Sebelum pengukuran, bangunan yang akan diproteksi harus terisolasi dari sistem grounding lain
karena dapat mempengaruhi hasil pengukuran
2. Jika bangunan terlalu besar dan memisahkan sistem proteksi petir dengan sistem grounding
tidak dapat dilakukan, maka resistansi tanah dari masing masing ground rod (proteksi petir)
yang telah terisolasi dari sistem grounding dapat diukur menggunakan metode tiga titik dan
nantinya dikali dengan faktor pengali tergantung jumlah ground rod.
3. Prinsip mengukur resistansi tanah adalah menggunakan metode 3 titik seperti figure I.1.3. L
adalah ground rod (proteksi petir), P adalah probe tes, A adalah probe arus. M adalah peralatan
pengukur listrik ac yang biasa digunakan untuk metode pengukuran 3 titik. Jarak yang di
anjurkan adalah, LP = 22 m, LA = 36 m. Jika jarak tersebut tidak memungkinkan, dapat
digunakan ketentuan jarak LP harus 62 % jarak LA dimana LP tidak kurang dari 15.2 m.

4. Perbedaan temperatur dan kelembaban dapat mempengaruhi resistansi tanah. Maka
seharusnya hasil pengukuran yang diambil adalah hasil rata rata pengukuran atau lebih baik
lagi pada keadaan resistansi tanah terbesar untuk memastikan sistem dapat berjalan dengan
baik.
5. Mengacu pada point 3, total resistansi sistem pentanahan adalah

Dengan,
R = total resistansi sistem pentanahan
Rm = rata rata dari resistansi tanah setiap ground rod
N = jumlah ground rod, dengan ketentuan jarak antara ground rod haruslah
minimal 10.7 m

Anda mungkin juga menyukai