Anda di halaman 1dari 10

Gardan. Vol. 3 No.

1, Mei 2013 1

Kelengkapan J obSheet Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Kelistrikan
Otomotif Pada Siswa

M. Aris Abdillah(10320023)
Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang

ABSTRAK
Latar belakang masalah. Dalam proses pembelajaran, mengajarkan kompetensi dasar system
starter merupakan hal yang susah dan rumit. Didalam kompetensi tersebut mempelajari rangkaian
rangkaian kelistrikan yang sangat komplek, sehingga diperlukan kretifitas guru yang lebih ekstra
didalam memberi materi pelajaran tersebut kepada siswa agar siswa siswa dapat merangkai
sistem starter.Oleh karena hal tersebut penulis mencoba berkolaborasi dengan guru mapel tersebut
untuk mengembangkan metode menggunakan kelengkapan jobsheet untuk meningkatkan hasil
belajar kompetensi siswa.Lembar kerja siswa (JobSheet) adalah lembaran-lembaran siswa berisi
tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Jobsheet akan memuat paling tidak judul kompetensi
dasar apa yang akan dicapai, waktu penyelesaian, peralatan atau bahan yang diperlukan untuk
menyelesaikan tugas informasi singkat, langkah kerja, tugas yang harus dilakukan dan laporan yang
harus di kerjakan.agar siswa mampu melakukan praktik dengan baik dan benar.Permasalahan yang
dikaji adalah apakah kelengkapan jobsheet dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran
kelistrikan otomotif kelas XI TKR I SMK Negeri 3 Kudus?;Bagaimana kelengkapan jobsheet dapat
meningkatkan hasil belajar mata pelajaran otomotif kelas XI TKR I SMK Negeri 3 Kudus?.Penelitian
ini bertujuan untuk Meningkatkan hasil belajar mata pelajaran kelistrikan otomotif kelas XI TKR I
SMK Negeri 3 Kudus dengan menggunakan metode kelengkapan jobsheet dan Mengetahui peranan
kelengkapan jobsheet dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran kelistrikan otomotif kelas XI
TKR I SMK Negeri 3 Kudus 2012.Penelitian kali ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK),
dilaksanakan dikelas XI TKR I SMK Negeri 3 Kudus yang memiliki 29 siswa. Penelitian dilakukan
dengan Siklus, dalam setiap siklus diamati peningkatan hasil belajar dan ketrampilan skill siswa
berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa ada peningkatan kompetensi siswa pada kompetensi
dasar sistem starter setelah diadakan penelitian tindakan kelas dikelas XI TKR I SMK Negeri 3
Kudus.Hal ini dapat diketahui pada Siklus I pada job praktek merangkai system starter, pengujian
pull in, pengujian hold in, pemgujian dengan beban, pengetesan kontinuitas rotor, memasang brush
belum memenuhi target yang ditetapkan yaitu minimal rata-rata 85% siswa yang hadir menguasai
kompetensi tersebut.Nilai rata-rata kemampuan merangkai system starter adalah 2,46.Ini belum
memenuhi target karena target yang ditetapkan adlah 2,5.Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa
ketuntasan belajar pada Siklus I belum memenuhi target yang ditetapkan.Sebagaian besar siswa
belum dapat merangkai sistem starter.Pada siklus kedua didapatkan peningkatan yang signifikan
terhadap ketuntasan belajar siswa,didapatkan hasil 100% seluruh siswa sudah mencapai target yang
ditetapkan.Hal ini berati lebih besar dari indikator minimal 85% siswa menguasai kompetensi sistem
starter.Nilai rata-rata kemampuan sistem starter adalah 2,95.Hal ini berarti sudah jauh lebih besar
dari indikator yang ditetapkan yaitu 2,5. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa ada
peningkatan hasil belajar kompetensi dasar sistem starter kelengkapan jobsheet pada siswa kelas XI
TKR I SMK negeri 3 Kudus.

Kata Kunci : Job Sheet, Hasil Belajar, Kelistrikan Otomotif


Gardan. Vol. 3 No.1, Mei 2013 2

PENDAHULUAN
SMK N 3 kudus merupakan lembaga pendidikan yang membidangi beberapa jurusan program
keahlian. Ada beberapa keahlian atau jurusan yg di selenggarakan di sekolah tersebut, program
jurusan keahlian teknik kendaraan ringan salah satunya. Karena termasuk mata pelajaran produktif,
jumlah jam kegiatan belajar nya sangat banyak. Proses pembelajarannya berlangsung secara teori dan
praktik, prosentase nya teori 30% dan praktek 70%. Dalam keadaan nyata, praktek tersebut masih
kurang, kekurangannya pada saat praktek masih menggunakan metode praktik dengan buku manual
praktik. Padahal buku manual tersebut masih kurang rinci dan lengkap dalam hal pelaksanaan
praktiknya.
Atas dasar faktor tersebut menurut pengamatan dari saya bahwa hasil dari kegiatan praktik
tersebut kurang maksimal. Jika hasil dari praktik tersebut kurang maksimal, maka jumlah kompetensi
siswa yang didapatkan juga kurang begitu maksimal, terbukti dari nilai KKM yang telah di tentukan
yaitu 78, oleh karena faktor tersebut diatas saya mencoba untuk melakukan penelitian tersebut.
Dengan cara melaksanakan kegiatan praktek dengan jobsheet yang sesuai dengan standar
operasional prosedur (SOP) pada mata pelajaran kelistrikan otomotif. Dan yang dapat membuat atau
mempermudah siswa untuk melaksanakan kegiatan praktek tersebut.
jobsheet ini dibuat secara sederhana, ringkas tapi dapat mempermudah siswa untuk melakukan
kegiatan praktik tersebut. Sehingga siswa dalam melaksanakan praktek tersebut dapat tercapai secara
maksimal, tanpa harus selalu sering bertanya kepada guru pembimbing praktik.
Karena dengan jobsheet tersebut itu sudah mencakup semua apa yang harus dilakukan oleh
siswa dalam melaksanakan praktik. Jobsheet ini sederhana, teliti dan sudah mencakup semua-semua
aspek dalam kegiatan praktik tersebut yang ada di SMK N 3 kudus.
Saya mencoba mengembangkan jobsheet untuk meningkatkan hasil belajar dalam praktikum di
ruang praktik bengkel TKR, saya mencoba membuat kelengkapan jobsheet sebagai penunjang utama
dalam proses belajar mata pelajaran kelistrikan otomotif.
Penelitian ini pada akhirnya adalah agar dalam kegiatan belajar mengajar atau praktik yang
dulu belum maksimal dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membawa hasil yang baik dan
maksimal pada kompetensi siswa TKR SMK N 3 kudus.
Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas yaitu membuat jobsheet dalam rangka
meningkatkan hasil belajar kompetensi siswa. Nanti membandingkan hasil sesudah dan sebelum
menggunakan jobsheet terhadap hasil dari kompetensi praktik siswa.
Berdasarkan uraian di atas, saya tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
kelengkapan jobsheet dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran kelistrikan otomotif pada
siswa kelas XI TKR 1 semester genap SMK N 3 kudus tahun 2012/2013



Gardan. Vol. 3 No.1, Mei 2013 3

TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian J obSheet
Lembar kerja siswa (JobSheet) adalah lembaran-lembaran siswa berisi tugas yang harus dikerjakan
oleh peserta didik. Jobsheet akan memuat paling tidak judul kompetensi dasar apa yang akan dicapai,
waktu penyelesaian, peralatan atau bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas informasi
singkat, langkah kerja, tugas yang harus dilakukan dan laporan yang harus di kerjakan.
Hasil Belajar
Belajar adalah suatu proses yang komplek yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur
hidup, sejak dia masih bayi hingga ke liang lahat. Salah satu pertanda bahwa orang telah belajar
adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya, perubahan tingkah laku tersebut menyangkut
baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif), ketrampilan (psikomotor), maupun yang
menyangkut nilai dan sikap (afektif).

METODE PENELITIAN
Pendekatan Penelitian
Penelitian tindakan kelas (PTK) penulis lakukan terhadap kelas tersebut dengan menggunakan
metode baru yaitu Kelengkapan jobsheet .Saya membuat jobsheet sesuai dengan kompetensi dasar
yang ada. Jobsheet ini memuat tuntunan, panduan siswa selama melaksanakan praktek. Dengan
adanya jobsheet ini diharapkan praktek menjadi lebih mudah sehingga siswa menjadi jelas dan bisa
melaksanakan praktek dengan baik. Siswa diajak praktek dengan tuntunan jobsheet yang sudah ada.
Merangkai sistem penerangan ,merangkai system starter, merangkai pengapian dengan jobsheet yang
ada. Rangkaian Sistem penerangan di buat oleh siswa sesuai dengan jobsheet yang ada, siswa praktek
merangkai system penerangan dengan membaca jobsheet yang ada.Siswa merangkai starter juga
menggunakan jobsheet yang sudah dibuat. Siswa dinyatakan kompeten apabila dapat melaksanakan
praktek dengan baik sehingga system kelistrikan bisa berfungsi dengan tanpa bantuan guru pada saat
merangkainya.
Subjek Penelitian
Penelitian tindakan kelas (PTK) saya lakukan terhadap kelas XI TKR 1 SMK N 3 Jumlah siswa
pada kelas ini adalah 29 Orang siswa, berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP )
SMK Negeri 3 Kudus, kelas ini sudah dijadwalkan bahwa pada setiap minggunya kelas ini
mendapatkan mata pelajaran produktif sebanyak 20 jam. Untuk pelajaran Kelistrikan Otomotif,
Kelas XI TKR 1 mendapatkan alokasi waktu sebanyak 6 jam pelajaran per minggu pada penelitian
ini peneliti menggunakan metode baru dalam pembelajaran praktek yaitu praktek menggunakan
kelengkapan jobsheet.



Gardan. Vol. 3 No.1, Mei 2013 4

Latar Penelitian
Penelitian ini saya lakukan di SMK Negeri 3 Kudus yang beralamat di Jalan Babalan
Prawoto Desa Kalirejo Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. Di lihat dari lokasi sekolahnya, sekolah
ini termasuk tempat sekolah yang startegis, sehingga banyak diminati oleh lulusan SMP yang berada
di Kudus maupun luar Kudus (Demak, Purwodadi dan Pati). Sekolah ini didirikan pada tanggal 26
Juni 2007, yang sekarang sudah berusia 5 tahun. Dari awal berdirinya sekolah ini jumlah rata - rata
siswa pada setiap tahunya adalah sebanyak 125 siswa dengan membuka tiga Bidang Studi Keahlian,
diantaranya : Teknologi dan Rekayasa kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan otomotif,
Agrobisnis dan Agroindustri, Seni Kerajinan dan Pariwisata. Pada penelitian ini, kelas yang saya
pakai sebagai obyek penelitian adalah kelas XI TKR 1, yaitu kelas yang memilih program studi
keahlian Teknik Otomotif Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan. Adapun waktu
pelaksanaan yang saya lakukan adalah mulai tanggal 7 januari 2013 sampai tanggal 30 maret 2013.

HASIL PENELITIAN
Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini saya melakukan kegiatan sebagai berikut:
a) Tanggal 2 januari 2013,mengcopy silabus system kelistrikan dari buku KTSP sekolah SMKN 3
Kudus.
b) Membuat rpp system starter.
c) MembuatJobsheet praktek system starter.
d) Membuat kelengkapan jobsheet system starter yaitu report sheet dan form penliaian.
e) Jobsheet sebagai panduan,tuntunan siswa selama melaksanakan praktek.Jobsheet dipegang dan
dibaca siswa selama praktek.
f) Report sheet sebagai form pengisian data hasil praktek siswa.Data Report diisi berdasarkan apa
yang sudah dipraktekkan siswa siswa.
g) Format penilaian dipegang guru sebagai data hasil praktek system starter siswa.Pengisian
rormat penilaian mengacu pada kemampuan siswa dalam melaksanakan praktek.
h) Membuat skenario praktek yang melibatkan siswa , saya dan guru pendamping.
i) Mempersiapkan foto copy modul system starter ( 2 buah) dan new step 1 ( 1 buah)
j) Membuat lembar evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa sejauh mana siswa dapat
menyerap materi pembelajaran yang diberikan ( tugas mandiri siswa)
k) Memuat lembar Observasi penilaian tindakan pada siklus I
l) Memuat lembar Observasi untuk saya/kolaborator untuk mengetahui kondisi pembelajaran di
kelas.
m) Mempersiapkan alat peraga sistem starter( 2 unit)
n) Mempersiapkan bengkel tempat praktek
Gardan. Vol. 3 No.1, Mei 2013 5

o) Mempersiapkan alat dan bahan
Skenario ini saya diskusikan dengan kepala jurusan guru produktif pendamping sebelum
melaksanakan praktek sistem starter.
b. Tahap Pelaksanaan
Adapun pelaksanaan pembelajaran praktek pada tanggal 14,21,28 januari dan 4 februari
2013. Praktek dilaksanakan di bengkel sekolahan.
Pertemuan 1(14 Januari 2013)
Pertemuan 2 (21 Januari 2013)
Pertemuan 3 (28 Januari 2013)
Pertemuan 4 (4 Februari 2013)
c. Observasi dan Evaluasi
Adapun proses belajar dan praktek mengacu pada skenario pembelajaran yang telah dibuat
dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah teruraikan sebelumnya.Observasi yang
dilakukan pada saat proses pembelajaran praktek berlangsung menghasilkan data pada form
penilaian.
Pada kegiatan merangkai sistem starter ini,merangkai relay menjadi job praktek yang
mendapatkan hasil yang kurang maksimal. siswa mengalami kesulitan dalam merangkai relay
dalam rangkaian system starter.,selain itu siswa juga banyak yang tidak pas pada saat memasang
brush pada saat membongkar motor starter.Pada kesempatan penilaian praktek kali ini,sebanyak
15 siswa masih membutuhkan banyak bantuan dalam merangkai relay dan 10 orang sedikit
membutuhkan bantuan dalam memasang brush serta hanya 4 siswa yang dapat merangkai system
starter tanpa membutuhkan bantuan.
Tabel 1. Distribusi Hasil Pencapaian Prestasi Pada Siklus Pertama
Kompetensi
Dasar
Job Praktek
Hasil pengamatan Jm
l
Nilai
rata -
rata
%
BB SB TB
Memperbaiki
sistim starter
a. Merangkai system starter 15 10 4 47 1.62 48 %
b. Pull in tes 8 6 15 65 2.24 72 %
c. Hold in tes 2 5 22 78 2.68 93 %
d. Pengetesan dengan beban 6 3 20 72 2.48 79 %
e. Pengetesan kontinuitas rotor 1 3 25 82 2.82 96 %
f. Memasang brush - 2 27 85 2.93 100 %
Keterangan skor ( mengacu pada kisi kisi UKK)
Banyak bimbingan = (BB)
Sedikit bimbingan = (SB)
Tanpa bimbingan = ( TB)
Gardan. Vol. 3 No.1, Mei 2013 6

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa pada siklus pertama ini pada job praktek
praktek Pengetesan dengan beban, Pull in tes, Merangkai system starter belum memenuhi target
yang ditetapkan yaitu minimal rata rata 85 % siswa yang hadir menguasai kompetensi tersebut.
Nilai rata rata kemampuan merangkai system starter adalah 2,46. Ini sudah memenuhi target
karena sudah sebagian besar siswa dapat merangkai system starter di bandingkan yang belum bisa.
Akan tetapi ketuntasan belajar belum tercapai karena baru sebesar 81% seperti yang terlihat pada
table 2 berikut ini.
Tabel 2. Rekapitulasi Ketuntasan Siswa Pada Siklus I
No Uraian Hasil Siklus I
1
2
Nilai rata-rata system starter siswa
Prosentase ketuntasan belajar
2.46
81%
Rendahnya prosentase ketuntasan dari ketetapan yang dikehendaki pada setiap kompetensi
dasar yang membutuhkan banyak bimbingan dikarenakan siswa kurang paham dengan konsep cara
merangkai system starter pada kompetensi tersebut. Disamping itu juga karena pendekatan pada
menjelaskan jobsheet saya yang kurang pada kompetensi tersebut. Kelemahan tersebut
dikarenakan karena pada kompetensi tersebut memang rangkaiannya lebih rumit, sehingga butuh
perhatian yang lebih ekstra dari saya untuk membimbing siswa pada kompetensi tersebut.
d. Tahap Refleksi
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan pada siklus I didapatkan bahwa sebanyak siswa 29
mengikuti praktek dengan hasil sebagai berikut:
1. Merangkai system starter
2. Pull in tes
3. Hold in tes
4. Pengetesan dengan beban
5. Pengetesan kontinuitas rotor
6. Memasang brush

Gambar 1. Grafik indicator pencapaian belajar siswa
0
20
40
60
80
100
48 72 93 79 96 100
0
Indikator
pencapaian
(%)
85%
Gardan. Vol. 3 No.1, Mei 2013 7

Dikarenakan pencapaian target yang ditentukan belum tercapai yaitu 85 % hanya tercapai 81
% terjadi karena ada beberapa Kendala.
Kendala yang dihadapi siswa :
1. Siswa masih kesulitan dalam merangkai system starter.
2. Siswa kurang paham dalam merangkai dengan menggunakan flasher.
3. Siswa kurang jelas dalam memahami jobsheet yang ada di SMK N 3 kudus.
Kendala yang dihadapi saya:
1. Terbatasnya waktu dan jumlah sarana praktek
2. Penyampaian tentang materi merangkai system starter kurang jelas
3. Cara pendekatan kepada siswa yang praktek kurang.
Siklus II
a. Tahap Perencanaan
Pada Siklus II ini saya harus memperbaiki kekurangan pada siklus pertama, yaitu dengan
menjelaskan penggunaan kelengkapan jobsheet secara detail dan baik, serta jelas agar kelengkapan
jobsheet yang terintregrasi ini bisa maksimal pada penggunaan pada saat praktek.Semua isi
jobsheet dijelaskan dengan rinci dan detail lagi. Saat memberikan pengarahan praktek saya juga
harus dapat menyampaikan dengan suara yang keras agar siswa dapat mendengar dan
mengerti.Cara memotivasi siswa juga penting karena praktek ini merupakan salah satu dari
kompetensi yang diujikan pada Ujian kompetensi Kejuruan.
b. Tahap Pelaksanaan
Adapun pelaksanaan pembelajaran praktek pada tanggal 11,18,dan 25 Februari 2013.
Praktek seperti pada siklus I tetap dilaksanakan di bengkel sekolahan.
Praktek 1(11 Februari 2013)
Praktek II(18 Februari 2013)
Praktek III(25 Februari 2013)
c. Observasi dan Evaluasi
Proses belajar dan praktek yang mengacu pada rencana pembelajaran,Jobsheet yang telah
disiapkan dapat berjalan dengan baik.Observasi yang dilakukan pada saat proses pelaksanaan
praktek berlangsung menghasilkan data siklus II yang dirangkum dalam table 3.
Tabel 3. Distribusi Pencapaian Prestasi Pada Siklus kedua
Kompetensi
Dasar
Job Praktek
Hasil
pengamatan
jml Nilai
rata
rata
%
BB SB TB
Memperbaiki
sistim starter
a. Merangkai system starter - 4 25 83 2.86 100 %
b. Pull in tes - 2 27 85 2.93 100 %
c. Hold in tes - - 29 87 3 100 %
Gardan. Vol. 3 No.1, Mei 2013 8

d. Pengetesan dengan beban - 1 28 85 2.93 100 %
e. Pengetesan kontinuitas
rotor
- - 29 87 3 100 %
f. Memasang brush - - 29 87 3 100 %
Keterangn skor
Banyak bimbingan = (BB)
Sedikit bimbingan = (SB)
Tanpa bimbingan = ( TB)
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa pada siklus kedua ini pada job praktek
praktek Pengetesan dengan beban, Pull in tes, Merangkai system starter sudah mengalami
peningkatan dalam hasil penilaian yang ada. Meski pada Pengetesan dengan beban masih ada 4
siswa yang membutukan sedikit bantuan dalam merangkainya tetapi itu nanti dapat diatasi dengan
sedikit evaluasi kepada siswa yang membutuhkan sedikit bantuan tadi. Dengan hasil ini target
yang ditetapkan sudah terpenuhi yaitu minimal rata rata 85 % siswa yang hadir menguasai
kompetensi tersebut. Nilai rata rata kemampuan merangkai system starter adalah 2,95. Ini sudah
memenuhi target karena sudah sebagian besar siswa dapat merangkai system starter dan sedikit
siswa dengan bimbingan. Ketuntasan belajar siswa juga sudah tercapai karena sebesar 100% siswa
sudah dapat merangkai system starter. seperti yang terlihat pada table 4 berikut ini.
Tabel 4. Rekapitulasi Ketuntasan Siswa Pada Siklus I
No Uraian Hasil Siklus I
1
2
Nilai rata-rata system starter siswa
Prosentase ketuntasan belajar
2.95
100%
Dari table diatas dapat diketahui bahwa pelaksanaan siklus II berhasil dengan prosentase
100% siswa yang dapat merangkai system starter .Kesuksesan pada siklus II ini tidak telepas dari
kerja keras saya dalam memberikan pemahaman yang mudah dalam menggunakan jobsheet system
starter dan siswa yang lebih terampil secara individual dalam melaksanakan praktek dan belajar
dari kekurangan kekurangan pada praktek sebelumnya.Tahapan Siklus II ini dinyatakan berhasil.
d. Tahap Refleksi
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan pada siklus II didapatkan bahwa sebanyak siswa 29 mengikuti
praktek dengan hasil sebagai berikut:
1. Merangkai system starter
2. Pull in tes
3. Hold in tes
4. Pengetesan dengan beban
5. Pengetesan kontinuitas rotor
6. Memasang brush
Gardan. Vol. 3 No.1, Mei 2013 9


Gambar 2. Grafik indicator pencapaian belajar siswa
Pada Gambar grafik diatas ditunjukkan bahwa sudah 100% siswa tuntas belajar,
melampaiu indicator pencapaian 85% siswa.Keberhasilan pada siklus II ini terkait dengan usaha
saya yang sungguh sungguh dalam memberikan materi praktek dan usaha siswa yang
maksimal.Dikarenakan pencapaian target yang ditentukan sudah tercapai dengan hasil yang
maksimal.maka penelitian ini dilakukan sampai siklus II,karena indicator yang ingin dicapai sudah
memenuhi keinginan yaitu 85% dan pencapaiannya 100%. penelitian tindakan kelas ini dinyatakan
berhasil.Jadi terbukti bahwa kelengkapan jobsheet dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran
kelistrikan otomotif pada siswa kelas XI TKR 1 semester gasal SMK SMKN 3 Kudus.

KESIMPULAN
Berdasarkan deskripsi setting penelitian,hasil dan pembahasan siklus I dan siklus II Penelitian
Tindakan kelaspada bab IV, maka dapat saya simpulan bahwa :
1. Kelengkapan jobsheet dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran kelistrikan otomotif siswa
kelas XI TKR 1. Dengan menggunakan kelengkapan jobsheet hasil belajar siswa kelas XI TKR
SMKN 3Kudus menjadi meningkat.Pada siklus kedua didapatkan peningkatan yang signifikan
terhadap ketuntasan belajar siswa,didapatkan hasil 100% seluruh siswa sudah mencapai target
yang ditetapkan.Hal ini berati lebih besar dari indikator minimal 85% siswa menguasai
kompetensi sistem starter.Nilai rata-rata kemampuan sistem starter adalah 2,95.Hal ini berarti
sudah jauh lebih besar dari indikator yang ditetapkan yaitu 2,5. Selain itu siswa jadi lebih mandiri
dalam kegiatan praktik, siswa juga lebih cekatan dalam bekerja, siswa jadi langsung mengerti
tanpa harus selalu sering bertanya kepada saya selaku pembimbing.
2. Kelengkapan jobsheet mengambil peranan sangat penting dalam meningkatkan hasil belajar
kompetensi sistem starter kelas XI TKR SMK Negeri 3 Kudus. Merangkai system starter
kompetensinya meningkat dari 48% pada siklus I menjadi 100% pada siklus II,pull in tes dari 72%
pada siklus I menjadi 100% pada siklus II,Hold in tes dari 93% pada silus I menjadi 100% pada
0
20
40
60
80
100
Indikator
pencapaian
(%)
85%
Gardan. Vol. 3 No.1, Mei 2013 10

siklus II,pengetesan dengan beban dari 79% pada siklus I menjadi 100% pada siklus II,Pengetesan
kontinuitas rotor dari 96% pada siklus I menjadi 100% pada siklus II,memasang brush baik siklus I
maupun siklus II mencapai hasil yang mkasimal yaitu 100%. Selain itu siswa juga mampu dan
paham akan apa yang akan di lakukan dengan hanya melihat jobsheet yg lengkap.

DAFTAR PUSTAKA


Admin, 2009. Alat Peraga Pembelajaran.From:
(http://gurupembaharu.com/pembelajaran_/proses/alat-peraga-pembelajaran), 3 Februari 2010.
Akhmad Sudrajat, 2008. Strategi pembelajaran, http: //akhmadsudrajat. wordpress.com.
Arief, 2009. Alat Peraga Pengajaran. From : (http://basyaworld.blogspot.com/ 2009/02/rangkuman-
buku-dasar-dasar-proses.html), 3 Februari 2010.
Arifin, Zainal.1991. Evaluasi Instruksional : Prinsip-Teknik-Prosedur, Bandung.
Rosda Karya.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2007. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rieneka Cipta.
Darsono, Max. 2000. Belajar dan pembelajaran. Semarang. IKIP Semarang Prees.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
H.Mulyadi HP.2010.Membuat Judul Dalam Penelitian Tindakan Kelas/Sekolah.Departemen
pendidikan nasional Ditjen peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan : Lembaga
penjaminan mutu pendidikan jawa tengah
Jama, Jalius. 2008. Teknik Sepeda Motor J ilid I . Jakarta. Direktorat Pembinaan SMK.
Tuu, Tulus. 1989. Peran disiplin pada perilaku dan prestasi siswa. Jakarta. PT
Grasindo
Sudjana, Nana. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru.
Sudjana, Nana. 2002. Penilaian hasil belajar proses mengajar. Bandung. Remaja
Rosda Karya
Sudrajat Achmad.2008.Pembelajaran.On-line.Aksara.jakarta:Depdiknas.
Suharyadi. 2009.Perbaikan Rangkaian Kelistrikan Dan Pengaman. SMK N 2 Sukoharjo.
Sukma Tjatur W . Drs. 2000.Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Penerangan dan Sistem
Ganda.SMK:PPPGT VEDC Malang.
Wena, Made. 1996. Pendidikan Sistem Ganda. Bandung. Tarsito.

Anda mungkin juga menyukai