Anda di halaman 1dari 14

SISTEM PENGARSIPAN BERDASARKAN SISTEM NOMOR DI

MTs MA'ARIF PUTRAJAWA

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Ujian Sekolah dan
pertanggungjawaban dalam pelaksanaan Kegiatan Prakerin

Sistem penyimpanan arsip merupakan sistem penyimpanan warkat yang

berdasarkan kode nomor sebagai pengganti dari nama orang atau badan, yang disebut

juga inderect filing system (karena penentuan nomor yang akan digunakan memerlukan

pengelompokan masalahnya terlebih dahulu). Sistem nomor adalah sistem penyimpanan

dan penemuan kembali arsip yang disusun dengan menggunakankode angka/nomor.

Adapun sistem nomor yang digunakan berdasarkan peraturan yang sudah lazim

digunakan yakni:

1. Sistem penyimpanan arsip berdasarkan nomor Dewey


2. Sistem penyimpanan arsip berdasarkan terminal digit

3. Sistem penyimpanan arsip berdasarkan nomor seri (urut)

4. Sistem penyimpanan arsip berdasarkan nomor banyak digunakan di berbagai

kantor

kantor atau instansi yang penggunanya menggunakan urutan nomor, cth, KTP, No. Rek

Bank, Nomor Induk Siswa (NIS), dan penggunaan nomor lain semacamnya. Contoh:

Sekolah : Nomor Induk Siswa

Perguruan Tinggi : Nomor Induk Siswa

PLN : Nomor Rekening Listrik

Rumah Sakit : Nomor Identitas Pasien

Adapun persiapan penataan arsip berdasarkan nomor yaitu: (1) menyusun pola

klasifikasi arsip dan (2) menyiapkan peralatan arsip. Sementara itu kelebihan

penataan arsip berdasarkan nomor yaitu: (1) penyimpanan dapat lebih teliti, cermat dan

teratur, (2) penyimpanan dapat lebih cepat dan tepat, (3) sederhana dan mudah

dilaksanaka, (4) dapat dipakai untuk segala macam surat/warkat/dokumen, (5) nomor

dokumen dapat dipergunakan sebagai referensi dalam korespondensi, dan (6) nomor

map atau dokumen dapat diperluas tanpa batas. Adapun kelemahan. penataan arsip

bedasarkan sistem nomor yaitu: (1) lebih banyak waktu dipergunakan untuk

mengindeks, (2) banyaknya map untuk surat-surat beraneka ragam, dapat menimbulkan

kesulitan, dan (3) perlu ruangan yang luas dan memadai untuk menyimpan arsip yang

banyak.

Sementara itu, lembar tugas siswa adalah hasil tugas yang dikerjakan siswa selama

proses pembelajaran luring. Tugas siswa tersebut secara berkala tiap minggunya

dikumpulkan dan disimpan berdasarkan sistem penyimpanan yang digunakan untuk

mengurus arsip.
Berdasarkan pembahasan kearsipan dan lembar tugas siswa di atas, dapat

disimpulkan bahwa sistem kearsipan pada lembar tugas siswa berdasarkan sistem

nomor adalah sistem penyimpanan arsip dengan menggunakan teknik penataan

arsip berdasarkan ssitem nomor. Pendek kata, sistem kearsipan pada lembar tugas

siswa berdasarkan sistem nomor adalah usaha pihak MTS MAARIF PUTRAJAWA

dalam menata lembar tugas siswa sebagai arsip guna memudahkan dalam pengurusan

arsip manakala guru memerlukan arsip tersebut ketika akan diberi penilaian.

3.2 Penerapan Sistem Kearsipan pada Lembar Tugas Bedasarkan Sistem Nomor
Penerapan sistem kearsipan pada lembar tugas siswa berdasarkan sistem nomor

adalah usaha pihak MTS MAARIF PUTRAJAWA dalam menata lembar tugas siswa

sebagai arsip yang berguna nantinya demi kemudahan guru ketika memerlukan arsip

tersebut. Penulis sendiri yang bersentuhan dengan penataan arsip lembar tugas siswa

tersebut mencoba menatanya dengan menggunakan sistem nomor dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

1. Menampung tugas yang masuk dari ketua kelompok pembelajaran.

2. Meneliti dan menyortir lembar tugas siswa sebagai langkah pengurutan dalam

sistem penyimpanan.
3. Penyimpanan arsip lembar tugas siswa berdasarkan nomor urut

per kelas sebagai langkah penataan arsip dengan sistem urut.

Itulah langkah-langkah penulis dalam bidang pekerjaan penataan sistem

kearsipan pada lembar tugas siswa berdasarkan sistem nomor sebagai tindak lanjut

penanganan tugas siswa yang sedang melaksanakan pembelajaran luring. Diharapkan

dengan penerapan sistem penataan arsip berdasarkan sistem nomor khususnya

penomoran urut, dapat membantu guru ketika ingin memerlukan arsip di kemudian
hari. Selain itu juga, penataan arsip berdasarkan sistem nomor membuat arsip yang

tersimpan tampak rapi. Di satu sisi, bidang pekerjaan ini terdapat kesesuaian antara

kompetensi kejuruan Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran (OTKP) dengan mata

diklat praktik kerja industri (prakerin) khususnya tentang kearsipan. Melalui kesesuaian

peran kerja ini penulis menerapkan ilmu tentang kearsipan


C. Pengalaman Prakerin di MTs Maarif Putrajawa

Rentang waktu yang begitu singkat yakni lebih kurang 2 bulan penulis

melaksanakan praktik kerja industri (prakerin) di MTs Maarif Putrajawa memberikan

pengalaman tersendiri. Pengalaman tersebut dibagi ke dalam pengalaman umum dan

pengalaman khusus. Pengalaman umum melaksanakan praktik kerja industri (prakerin)

di MTs Maarif Putrajawa yaitu pelaksanaannya dapat dilewati dengan baik. Adapun

pengalaman khusus melaksanakan praktik kerja industri (prakerin) MTs Maarif

Putrajawa ini yaitu sebagai berikut:

1. Rentang waktu yang begitu singkat menjadikan gambaran dan garapan bidang

pekerjaan di MTs Maarif Putrajawa belum terikuti secara terarah.

2. Adanya shif kerja yakni dengan cara masuk kerja selang satu hari. Hal ini demi

mengefektifkan keadaan dan bidang garapan pekerjaan yang diberikan oleh

pembimbing di MTs Maarif Putrajawa..

3. Waktu pelaksanaan praktik kerja industri (prakerin) yang singkat ini bisa

dikatakan baru bisa menyesuaikan dengan lingkungan dan tempat kerja.

4. Penulis sempat menerima arahan dari pembimbing dalam bidang pekerjaan

yang tidak sesuai dengan kompetensi jurusan dan mata diklat yang diajarkan di

sekolah. Namun hal ini adalah tantangan baru yang harus dikerjakan oleh

penulis dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut.

5. Adanya titik jenuh manakala tidak ada bidang pekerjaan yang dikerjakan di

tempat praktik kerja industri (prakerin).


Adapun rincian singkat penulis dalam melaksanakan praktik kerja imdrustri

(prakerin) di MTs Maarif Putrajawa pada tahun ajaran 2022-2023 ini tersaji pada

tabel berikut:

NO Kegiatan keterangan

Pemberangkatan Menuju MTs Maarif Peserta Prakerin Bersama

Putrajawa Pembingbing pada tanggal 21 juli


1
2022

Serah terima peserta prakerin kepada Peserta prakerin Bersama

wakasek MTs maarif Putrajawa pembingbing pada tanggal 21 juli


2
2022

Pengarahan bidang pekerjaan peserta Peserta prakerin Bersama

prakerin Bersama wakasek MTs wakasek MTs Maarif Putrajawa


3
Maarif Putrajawa. pada tanggal 21 juli 2022.

Penerapan bidang kepegawaian dan Dilaksanakan oleh peserta

bekerja sesuai perintah dengan masuk prakerin pada waktu efektif


4
kerja secara bershif (selang 1 hari) bekerja sesuai shif kerja masing-

masing.

Monitoring pembingbing sekaligus Dilaksanakan pada tanggal 24

penarikan peserta prakerin sebagai september.


5
akhir kegiatan prakerin.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Praktik Kerja Industri (prakerin) merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat

bagi siswa-siswi yang mengenyam pendidikan di sekolah menengah kejuruan

(SMK). Melalui kegiatan ini siswa-siswi dapat mengenal dan mengetahui lebih jauh

bagaimana pelaksanaan kerja di lapangan sesuai dengan keahliaan dan kompetensi yang

dimiliki masing-masing.

Di satu sisi, siswa-siswi dapat melihat gambaran mengenai peluang kegiatan

berwirausaha di masa yang akan datang. Siswa-siswi akan mengetahui standar

kompentensi yang akan dijadikan peluang kerja dan kesempatan kerja. Dengan peluang

dan kesempatan tersebut siswa-siswi dapat memanfaatkan keadaan untuk nantinya

dijadikan lapangan pekerjaan.

Pelaksanaan praktik kerja industri (prakerin) dibutuhkan kualifikasi keilmuan dan

keterampilan yang cukup demi menjalankan beban tugas yang diberikan. Hal ini sempat

dialami oleh penulis yang siap ditempatkan untuk menangani lembar tugas siswa yang

ditata dengan sistem kearsipan. Penulis pun merasa bangga karena melalui garapan

bidang pekerjaan tersebut bisa mendapatkan ilmu, wawasan, dan pengalaman untuk

dijadikan pedoman bekerja di masa yang akan datang.

Pendek kata, praktik kerja industri (prakerin) yang telah dilaksanakan penulis di

MTs Ma’arif putrajawa ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar sesuai dengan

kompetensi yang dimiliki dan fungsi serta peran kerja yang diarahkan.
B. Saran

Pada bagian ini penulis merumuskan beberapa saran yang ditujukan untuk

pihak MTs Maarif Putrajawa, pihak sekolah, dan pihak pembaca. Adapun saran tersebut

yaitu sebagai berikut.

1. MTs Maarif Putrajawa

a. Semoga ruang lingkup kerja bisa lebih kondusif serta lebih meningkatkan cara

kerja yang efektif dan efisien.

b. Pembimbing maupun staf-staf instansi dapat memberikan perhatiannya

kepada peserta prakerin dengan memberikan arahan yang lebih baik dalam

memberikan beban kerja.

c. Diharapkan dalam pelaksanaan prakerin selanjutnya pihak MTs Maarif

Putrajawa dapat kembali bekerja sama dengan SMK PGRI Selawi.

2. Pihak sekolah

a. Pembelajaran di sekolah lebih ditingkatkan terutama praktik kompetensi

kejuruan yang akan berguna untuk memasuki dunia kerja.

b. Sarana dan prasarana yang mendukung proses pembelajaran lebih baik

dilengkapi guna mendukung pembelajaran yang efektif.

3. Pihak pembaca

a. Diharapkan dengan adanya penulisan laporan ini, pihak pembaca dapat

mengetahui dan mempunyai gambaran aktivitas penulis selama melaksanakan

prakerin.

b. Semoga penulisan aporan ini dapat menjadi contoh yang baik demi

penulisaan laporan praktik kerja industri (prakerin) selanjutnya.


DAFTAR
PUSTAKA

Djuharie, S. 2005. Panduan Membuat Karya Tulis. Bandung: Penerbit Yamma


Widya

Riyanto, Y. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: Penerbit SIC. Trian,

M. 2016. Penanganan Arsip yang Baik. Makalah (Daring). Tersedia:

http://www.eb.com:180/cgibin/g:DocF=macro/5004/45/0.html. (28 Agustus 2020)


Ubadillah, A. 2015. Sistem Kerasipan. Artikel (Daring). Tersedia: http://
core.kmi.open.ac.uk/download/pdf/12153145 pdf. (28 Agustus 2020)
LAMPIRAN LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai