PESERTA
PELATIHAN
PEKERTI
lip@umm.ac.id lip.umm.ac.id
PELATIHAN
PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR
TEKNIK INSTRUKSIONAL (PEKERTI)
i
TIM PENYUSUN
Layouter:
Nur Adeputra, S.Pd.
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
iv
A. LATAR BELAKANG
Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyatakan
bahwa dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Oleh karena itu, untuk mewujudkan dosen sebagai pendidik profesional sesuai amanah
UU, dosen wajib mengikuti pembinaan dan pengembangan profesi dan karir. Pembinaan
dan pengembangan dosen tersebut salah satunya meliputi kompetensi pembelajaran.
Dalam upaya meningkatkan kompetensi pembelajaran oleh dosen, perlu
diselenggarakan pelatihan PEKERTI untuk para dosen baru dan AA untuk dosen senior.
Pelatihan PEKERTI sendiri telah diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada
tahun 1990 untuk para dosen baru. Selanjutnya di tahun 2021, Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi menyeleksi dan menetapkan 57 perguruan tinggi sebagai
penyelenggara pelatihan PEKERTI dan AA di seluruh Indonesia, salah satunya adalah
Universitas Muhammadiyah Malang sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 1955/E4/KK.01.01/2021.
Lembaga Inovasi Pembelajaran (LIP) merupakan lembaga khusus di Universitas
Muhammadiyah Malang yang salah satu tugasnya adalah menyelenggarakan pelatihan
PEKERTI dan AA. Dalam menyelenggarakan pelatihan tersebut LIP UMM senantiasa
mengikuti rambu-rambu yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,
antara lain: (1) menyesuaikan standar minimal kurikulum sesuai buku Pedoman
Pelaksanaan dan Bahan Ajar PEKERTI-AA TAHUN 2004; (2) melibatkan instruktur
pelatihan yang telah memiliki sertifikat instruktur PEKERTI-AA; (3) menerbitkan sertifikat
PEKERTI/AA sebagai bukti keikutsertaan dan kelulusan dosen dalam pelatihan
PEKERTI/AA; dan (4) melaporkan data dosen yang telah lulus pelatihan PEKERTI/AA
kepada Direktorat Sumber Daya melalui aplikasi SISTER.
Pelatihan PEKERTI yang diselenggarakan LIP UMM menggunakan metode
polysynchronous, yakni model pembelajaran bauran yang menggabungkan konsep
Student Centered Learning (SCL), LMS dan Personalized Learning (PL). Dengan pola
tersebut, diharapkan peserta dapat mengikuti seluruh materi dan seluruh kompetensi
peserta dapat terukur dengan baik. Selain itu, seluruh instruktur dan fasilitator pelatihan
PEKERTI adalah dosen-dosen berpengalaman yang memiliki serifikat instruktur PEKERTI-
AA dan fasilitator
1
Pelatihan PEKERTI ini juga bersifat terintegrasi dengan e-learning dan dilaporkan kepada
Direktorat Sumber Daya melalui aplikasi SISTER. Oleh karena itu, untuk menjamin
standarisasi pelaksanaan pelatihan PEKERTI, maka perlu disusun panduan peserta
PEKERTI sebagai acuan bagi peserta dalam mengikuti kegiatan pelatihan PEKERTI.
D. KURIKULUM
Kurikulum pelatihan PEKERTI Universitas Muhammadiyah Malang meliputi 64 Jam
Pembelajaran (JP) materi pembelajaran dan 20 JP penugasan. Daftar materi yang
diberikan pada pelatihan PEKERTI Universitas Muhammadiyah Malang dijelaskan pada
Tabel 1 berikut ini.
2
Tabel 1. Materi Ajar
Kode Modul Durasi
PK-01 Pendidikan sebagai Sistem 3 JP
PK-02 Teori dan Motivasi Belajar dalam Pembelajaran 3 JP
PK-03 Kurikulum Pendidikan Tinggi 3 JP
PK-04 Pembelajaran Orang Dewasa 3 JP
PK-05 Dasar-Dasar Komunikasi dan Keterampilan Dasar Mengajar 3 JP
PK-06 Etika dan Moral dalam Pembelajaran 3 JP
PK-07 Taksonomi Tujuan Pembelajaran 3 JP
PK-08 Analisis Pembelajaran 5 JP
PK-09 Metode Pembelajaran Inovatif 4 JP
PK-10 Penilaian Pembelajaran 5 JP
PK-11 Media dan Sumber Belajar 3 JP
PK-12 Pengembangan Bahan Ajar 3 JP
PK-13 Perencanaan Pembelajaran: RPS dan RPP 4 JP
PK-14 E-Learning 3 JP
PK-15 Kontrak Kuliah 3 JP
PK-16 Tim Teaching 3 JP
PK-17 Micro-Teaching 10 JP
Total 64 JP
Berdasarkan Tabel 2 di atas, maka produk dari kegiatan pelatihan ini adalah:
1. Analisis Pembelajaran
2. Rancangan Penilaian pembelajaran
3. Bahan ajar
4. Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
6. Kontrak Perkuliahan
Jadwal pelatihan diberikan dalam bentuk naskah terpisah dari e-panduan peserta ini.
3
E. INSTRUKTUR
Instruktur pelatihan PEKERTI Universitas Muhammadiyah Malang memiliki
sertifikat Training of Trainer (ToT) PEKERTI dan AA yang diakui oleh Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Sedangkan fasilitator PEKERTI juga
memiliki kompetensi dan pelatihan PEKERTI. Adapun instruktur pelatihan PEKERTI antara
lain:
1. Prof. Dr. Ir. Indah Prihartini, M.P.
2. Prof. Dr. Baiduri, M.Si.
3. Prof. Dr. Ir. Jabal Tarik Ibrahim, M.Si.
4. Prof. Dr. Rahayu Hartini, SH., M.Si., M.Hum.
5. Prof. Dr. Ainur Rofieq, M.Kes.
6. Prof. Dr. Ir. Noor Harini, MP.
7. Dr. Siti Inganah, M.Pd.
8. Prof. Dr. Yus Mochamad Cholily, M.Si.
9. Dr. Mohammad Syaifuddin, M.M.
10. Dr. Siti Fatimah Soenaryo, M.Pd.
11. Dra. Lise Chamisijatin, M.Pd.
12. Dr. Ir. Ahmad Wahyudi, M.Kes., IPU
13. Mahar Faiqurahman, S.Kom., M.T.
14. Dr. Hartono, M.Pd.
F. SKENARIO PELATIHAN
Materi pelatihan PEKERTI disusun untuk meningkatkan kompetensi peserta pada
Keterampilan Dasar Teknik Instruksional, sehingga menjadi dosen yang professional
dalam melaksanakan tugasnya sebagai dosen di Perguruan Tinggi.
Bentuk kegiatan pelatihan PEKERTI meliputi kegiatan penyajian materi teori
sebanyak 64 jam pelajaran dan tugas mandiri dan/atau terstruktur sebanyak 20 jam
pelajaran. Aktivitas pelatihan yang dilakukan berbentuk ceramah, diskusi, tanya jawab,
mandiri, studi kasus, praktik pembelajaran (micro-teaching), dan penugasan. Setiap
penyajian, pembimbingan dan pendampingan dilakukan dengan pendekatan humanistis
dan metode berbasis pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan.
4
Pada saat penyajian materi, tanya jawab, dan/atau diskusi, instruktur melaksanakan
pembelajaran melalui LMS dan zoom meeting. Kegiatan diskusi dipandu dengan
pertanyaan terbimbing sehingga proses tanya-jawab berjalan dengan melibatkan peserta
secara aktif. Pada kondisi ini pula, diselingi dengan kegiatan ice-breaking agar peserta
tidak jenuh dan menjadi lebih bersemangat dan senang dalam mengikuti pelatihan.
Pada kegiatan micro-teaching, setiap peserta diminta untuk melaksanakan praktik
pembelajaran selama kurang lebih 20 menit, dan peserta lain serta fasilitator/instruktur
memberikan analisis terhadap pelaksanaan pembelajaran peserta model dengan waktu
masing-masing maksimal 5 menit. Tujuan praktik ini adalah bentuk sharing pembelajaran
dair berbagai peserta, dan peserta lain dapat memperoleh best-practices pembelajaran di
Perguruan Tinggi.
Pada kegiatan penugasan, manajeman pengelolaan pembelajaran menggunakan
LMS atau media lainnya. Penugasan dilakukan oleh peserta secara mandiri, dan/atau
terjadwal konsultasi hasil pekerjaan. Tugas-tugas yang harus diselesaikan ada 6 produk
yaitu 1) Analisis Instruksional, 2) Bahan ajar, 3) Rancangan penilaian pembelajaran, 4) RPS,
5) RPP dan kelengkapannya, 6) Kontrak Perkuliahan.
5
4) Mengisi seluruh presensi kehadiran dan evaluasi materi pada tautan (link Google
Form) yang dibagikan di setiap sesi pembelajaran.
5) Menggunakan identitas dengan format sebagai berikut: nama peserta_ nama PT.
Contoh: Rosalin_UMM
6) Mengaktifkan KAMERA ZOOM selama pembelajaran berlangsung.
7) Mematikan mic kecuali jika hendak bertanya atau menjawab pertanyaan
instruktur.
8) Menggunakan VIRTUAL BACKGROUND yang disiapkan panitia selama
pembelajaran berlangsung.
9) Mempersiapkan diri mengikuti kegiatan pelatihan PEKERTI dengan hadir secara
daring melalui Zoom-meeting minimal 10 menit sebelum kegiatan dimulai.
10) Mengumpulkan semua tugas tepat waktu dengan cara mengunggahnya pada
tautan yang disediakan panitia.
6
J. UJIAN DAN PENILAIAN
Guna pengukuran kompetensi peserta pelatihan PEKERTI, maka dilaksanakan Pre-
dan Post-Tes. Pre-tes dilakukan di awal pelatihan. Tujuan dari pre-tes untuk memetakan
kompetensi awal peserta pelatihan. Sedangkan post-tes dilakukan di akhir pelatihan. Di
samping itu, penilaian dilakukan melalui tugas produk yang telah ditetapkan, di samping
keaktifan peserta.
Peserta dinyatakan LULUS jika memenuhi ketentuan berikut ini:
1. Mengikuti pelatihan secara penuh pada semua materi pelatihan.
2. Keaktifan dalam pelaksanaan pelatihan.
3. Menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dan telah memenuhi kriteria yang
ditetapkan.
4. Memiliki skor nilai praktik mengajar (micro-teaching) minimal 75
5. Memiliki skor nilai post-tes dengan nilai minimum 75.
K. PENUTUP
Panduan ini disusun agar peserta pelatihan PEKERTI mudah mengetahui berbagai
hal tentang pelaksanaan dan mekanisme mengikuti pelatihan PEKERTI di Universitas
Muhammadiyah Malang. Dengan demikian, keseluruhan rangkaian pelaksanaan
pelatihan PEKERTI dapat berjalan secara lancar dan dapat mencapai kelulusan secara
tuntas. Selamat mengikuti pelatihan. Keberhasilan kita adalah keberhasilan bersama.
Semoga ikhtiar kita ini mendapatkan ridho dan hidayah Allah SWT.