Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PRESENTASI KASUS

PNEUMOTORAKS
Disusun Oleh:
Mohammad Wicaksono Sulistomo
!"#!"$""!%"&'
Pem(im(in):
d*+ Da*ma Set,a Kusuma S-+P
KEPANITERAAN KLINIK SM. PULMONOLO/I
RSUP .ATMAWATI
PRO/RAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
.AKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESE0ATAN
UNI1ERSITAS ISLAM NE/ERI S2ARI. 0IDA2ATULLA0
3AKARTA
4"!4
KATA PEN/ANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat dan Inayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas ini. Shalawat dan salam marilah senantiasa kita junjungkan
kehadirat Nabi uhammad SAW.
Saya u!apkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pengajar" #asilitat$r"
dan narasumber S% Paru RS&P %atmawati khusunya dr. 'arma Setya (esuma" Sp. P selaku
pembimbing saya.
Saya sadari )ap$ran presentasi kasus tentang Pneum$t$raks ini masih jauh dari
kesempurnaan. (ritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat saya harapkan
demi kesempurnaannya.
'emikian yang dapat saya sampaikan" sem$ga makalah ini dapat berman#aat
khususnya bagi saya yang sedang menempuh pendidikan dan dapat dijadikan pelajaran bagi
adik-adik kami selanjutnya.
Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan. Maka bila kamu telah selesai
(dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain. Dan hanya
kepada tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (Q.S. Al Insyirah!-")#
*akarta" + *anuari ,-.,
2
DA.TAR ISI
(ATA P/N0ANTAR.................................................................................................. ,
'A%TAR ISI................................................................................................................ 1
BAB . )AP2RAN (AS&S
.... Waktu pengambilan data......................................................................... 3
..,. Identitas pasien........................................................................................3
..1. Anamnesis................................................................................................ 3
..3. Pemeriksaan #isik..................................................................................... +
..+. Pemeriksaan penunjang............................................................................ 4
..5. 'iagn$sis..................................................................................................,
..4. 'iagn$sis banding....................................................................................,
..6. Pemeriksaan anjuran................................................................................ .,
..7. Penatalaksanaan........................................................................................ .1
...-. Pr$gn$sis.................................................................................................. .1
BAB , TIN*A&AN P&STA(A
,... Penyakit Paru 2bstruki# (r$nik................8...88888888.................. .3
,.,. Pneum$t$raks sp$ntan primer.................................................................. .7
'A%TAR P&STA(A.................................................................................................... ,+
5A5 I
LAPORAN KASUS
3
!+!+ Waktu Pen)am(ilan Data
Pasien masuk I0' tanggal 9 , *anuari ,-.,
Pasien masuk instalasi rawat inap 9 , *anuari ,-.,
Pengambilan data pasien 9 ,-4 *anuari ,-.,
!+4+ Identitas Pasien
a. N$. Rekam edik 9 -..-53,6
b. Nama 9 Tn. )
!. *enis kelamin 9 )aki-laki
d. &sia 9 6.th
e. Agama 9 Islam
#. Alamat 9*l.(eb$n angga I n$..6
g. Pendidikan terakhir 9 S)TP
h. Status pernikahan 9 enikah
i. Pekerjaan 9 )ain-lain
j. Bangsa 9 Ind$nesia
!+$+ Anamnesis
A. (eluhan &tama
Sesak sejak kurang lebih dua minggu sebelum masuk rumah sakit :SRS;"
dan bertambah sesak sejak tadi malam
B. Riwayat penyakit sekarang
Awal mulanya pasien mengalami sesak sejak kurang lebih dua bulan yang
lalu" saat itu ber$bat kerumah sakit pada tanggal ..-N$<ember=,-.. dikatan ada
udara didalam r$ngga paru-parunya" dan dilakukan pemasangan selang yang ditusuk
kedalam r$ngga dada" setelah itu pasien merasa membaik" dan pulang setelah
diberikan $bat-$bat dari d$kter" dam pasien pulang tangga .3-n$<ember=,-.,
(edatangan rumah sakit yang sekarang :pada tanggal ,-*anuari=,-..; pasien
datang dengan keluhan sesak na#as sejak seminggu yang lalu" yang semakin
4
memberat sejak satu hari SRS. Terkadang didapatkan suara seperti bunyi ku!ing
saat berna#as. Sesak tadi malam yang dirasakan sejak tadi malam dirasakan saat
inspirasi maupun ekspirasi. Sesak na#as hilang timbil dan semakin hari semakin
memberat" selama sati minggu sesak mun!ul tiga sampai tiga kali. Sesak na#as
mun!ul sewaktu-waktu tanpa dipengaruhi akti#itas. Sesak dapat berkurang saat
berbaring maupun memiringkan badan kearah kiri Pasien mengeluhkan batuk sejak
dua minggu yang lalu sengan dahak berwarna putih. Saat batuk dirasakan adanya
nyeri dada terutama pada dada sebelah kiri. Pasien tidak merasakan demam" na#su
makan menurun" berat badan menurun" dan merasa pusing berputar saat berjalan.
>. Riwayat Penyakit 'ahulu
Pasien mengaku memiliki riwayat penyakit jantung kurang lebih satu tahun
yang lalu" namun hipertensi disangkal. Pasien juga menyangkal adanya riwayat
ken!ing manis" alergi" dan juga asma. Pasien mengaku telah mengalami p$ng$batan
TB> pada tahun ,--5 dang selesai setelah peng$batan enam bulan
'. Riwayat Penyakit (eluarga
Anak dari pasien menderita penyakit asma" tidak ada riwayat penyakit jantung"
tum$r dan riwayat penyakit dengan gejala yang dirasakan pasien sekarang
/. Riwayat kebiasaan dan s$sial
Pasien mer$k$k sejak tahun .74- sebanyak dua bungkus perhari" dan berhenti
tahun .776.
!+6+ Peme*iksaan .isik
tanggal 1-januari=,-.,;
A. Status generalis
(eadaan umum 9 Tampak sakit sedang" dan sesak berat
(esadaran 9 $%mp%s mentis
Tinggi badan 9 .+6 !m
Berat badan 9 31 kg
BI 9 .5.6 kg?m
,
B. Tanda <ital
Tekanan darah 9 .3-?.-- mm@g
%rekuensi nadi 9 6+A ? menit
%rekuensi napas 9 3- A ? menit
Suhu 9 15"5B >
>. (epala 9 N$rm$!hepali" rambut putih jarang" tidak mudah di!abut.
5
'. ata 9 ($njungti<a anemis -?-" s!lera ikterik -?-
/. @idung 9 'e#$rmitas :-;
%. )eher 9 *CP +-, !m@
,
2 " (0B tidak teraba membesar.
Trakea ditengah
0. T$raks depan
Paru
Inspeksi 9 Simetris saat statis dan dinamis" bantuan $t$t prenasan p$sitis" terpasang
selang WS' di lapang paru kiri" undulasi :-;
Palpasi 9 C$!al #remitus kiri melemah pada lapang paru kiri bawah
Perkusi 9 hipers$n$r lapangang paru kiri bawah
Auskultasi: suara napas <esikuler D? " rh$nki D?D" wheeEing D?D
*antung
Inspeksi 9 I!tus !$rdis tidak terlihat
Palpasi 9 Iktus k$rdis teraba di I>S C . jari medial mid!la<i!ula line sinistra
Perkusi 9 Batas pinggang jantung 9 I>S III Parasternal sinistra
Batas jantung kanan9 9 I>S IC id !la<i!ula line deAtra
Batas jantung-kiri 9 I>S C . jari medial mid !la<i!ula line sinistra
Auskultasi 9 B* S. F S, regular" murmur :-;" gall$p :-;
@. T$raks belakang Inspeksi9 Simetris saat statis dan dinamis
Palpasi9 C$!al #remitus kiri bawah melemah
Perkusi9 hipers$n$r di paru kri lapang paru kiri bawah
Auskultasi9 suara napas <esikuler D?<" wheeEing D?-D" rh$nki D?
D
I. Abd$men Inspeksi9 Tampak datar" supel
Palpasi 9 Nyeri tekan :-;" hepat$splen$megali :-;
Perkusi9 Timpani" shi&ting dullness :-;
Auskultasi9 Bising usus :D; N
*. /kstremitas Atas9 akral hangat D?D" !lubbing #inger -?-" edema -?-
Bawah9 akral hangat D?D" !lubbing #inger -?-" edema -?-
tanggal 3-januari=,-.,;
(. Status generalis
(eadaan umum 9 Tampak sakit sedang" dan sesak berat
(esadaran 9 $%mp%s mentis
Tinggi badan 9 .+6 !m
Berat badan 9 31 kg
BI 9 .5.6 kg?m
,
). Tanda <ital
Tekanan darah 9 .,-?6- mm@g
%rekuensi nadi 9 6-A ? menit
%rekuensi napas 9 ,+ A ? menit
Suhu 9 15"5B >
6
.(epala 9 N$rm$!hepali" rambut putih jarang" tidak mudah di!abut.
N. ata 9 ($njungti<a anemis -?-" s!lera ikterik -?-
2. @idung 9 'e#$rmitas :-;
P. )eher 9 *CP +-, !m@
,
2 " (0B tidak teraba membesar.
Trakea ditengah
G. T$raks depan
Paru
Inspeksi 9 Simetris saat statis dan dinamis" bantuan $t$t perna#asan
berkurang"terpasang selang WS' di lapang paru kiri" undulasi :-;
Palpasi 9 C$!al #remitus kiri melemah pada lapang paru kiri bawah
Perkusi 9 hipers$n$r lapangang paru kiri bawah
Auskultasi: suara napas <esikuler D? " rh$nki D?D" wheeEing D?D
*antung
Inspeksi 9 I!tus !$rdis tidak terlihat
Palpasi 9 Iktus k$rdis teraba di I>S C . jari medial mid!la<i!ula line sinistra
Perkusi 9 Batas pinggang jantung 9 I>S III Parasternal sinistra
Batas jantung kanan9 9 I>S IC id !la<i!ula line deAtra
Batas jantung-kiri 9 I>S C . jari medial mid !la<i!ula line sinistra
Auskultasi 9 B* S. F S, regular" murmur :-;" gall$p :-;
R. T$raks belakang Inspeksi9 Simetris saat statis dan dinamis
Palpasi9 C$!al #remitus kiri bawah melemah
Perkusi9 hipers$n$r di paru kri lapang paru bawah
Auskultasi9 suara napas <esikuler D?<" wheeEing -?-" rh$nki D?D
S. Abd$men Inspeksi9 Tampak datar" supel
Palpasi 9 Nyeri tekan :-;" hepat$splen$megali :-;
Perkusi9 Timpani" shi&ting dullness :-;
Auskultasi9 Bising usus :D; N
T. /kstremitas Atas9 akral hangat D?D" !lubbing #inger -?-" edema -?-
Bawah9 akral hangat D?D" !lubbing #inger -?-" edema -?-
tanggal +-januari=,-.,;
&. Status generalis
(eadaan umum 9 Tampak sakit sedang" dan sesak berat
(esadaran 9 $%mp%s mentis
Tinggi badan 9 .+6 !m
Berat badan 9 31 kg
BI 9 .5.6 kg?m
,
C. Tanda <ital
Tekanan darah 9 .,-?6- mm@g
%rekuensi nadi 9 6-A ? menit
%rekuensi napas 9 ,+ A ? menit
Suhu 9 15"5B >
7
W.(epala 9 N$rm$!hepali" rambut putih jarang" tidak mudah di!abut.
H. ata 9 ($njungti<a anemis -?-" s!lera ikterik -?-
I. @idung 9 'e#$rmitas :-;
J. )eher 9 *CP +-, !m@
,
2 " (0B tidak teraba membesar.
Trakea ditengah
AA. T$raks depan
Paru
Inspeksi 9 Simetris saat statis dan dinamis" terpasang selang WS' di lapang paru
kiri" undulasi :-;
Palpasi 9 C$!al #remitus kiri melemah pada lapang paru kiri bawah
Perkusi 9 hipers$n$r lapangang paru kiri bawah
Auskultasi: suara napas <esikuler D? " rh$nki D?D" wheeEing D?D
*antung
Inspeksi 9 I!tus !$rdis tidak terlihat
Palpasi 9 Iktus k$rdis teraba di I>S C . jari medial mid!la<i!ula line sinistra
Perkusi 9 Batas pinggang jantung 9 I>S III Parasternal sinistra
Batas jantung kanan9 9 I>S IC id !la<i!ula line deAtra
Batas jantung-kiri 9 I>S C . jari medial mid !la<i!ula line sinistra
Auskultasi 9 B* S. F S, regular" murmur :-;" gall$p :-;
BB. T$raks belakang Inspeksi9 Simetris saat statis dan dinamis
Palpasi9 C$!al #remitus kiri bawah melemah
Perkusi9 hipers$n$r di paru kri lapang paru bawah
Auskultasi9 suara napas <esikuler D?<" wheeEing -?-" rh$nki D?D
>>. Abd$men Inspeksi9 Tampak datar" supel
Palpasi 9 Nyeri tekan :-;" hepat$splen$megali :-;
Perkusi9 Timpani" shi&ting dullness :-;
Auskultasi9 Bising usus :D; N
''. /kstremitas Atas9 akral hangat D?D" !lubbing #inger -?-" edema -?-
Bawah9 akral hangat D?D" !lubbing #inger -?-" edema -?-
8
!+&+ Peme*iksaan Penun7an)
A. Pemeriksaan lab$rat$rium
Pemeriksaan ,-.--,-.. 1-.--,-.. Nilai n$rmal
@emat$l$gi
@b :gr?d); .3.3 g?dl - .1", K .4"1
@t :L; 33L - 11 K 3+
)euk$sit
:ribu?u);
!!+4 - +.- K .-.---
Tr$mb$sit
:ribu?u);
,.6 - .+- - 3+-.---
/ritr$sit
:juta?u);
3.46 - 3"3 K +"7
C/R 7,.. - 6- K .--
@/R 1-., - ,5 K 13
(@/R 1,.6 - 1, K 15
R'W .1., ...+-,3.+
)/' - !# --.-
%ungsi @ati
S02T :&?l; 1- - - K 13
S0PT :&?l; .5 - - K 3-
%ungsi 0injal
Asam urat darah - 8+8 M4
&reum darah
:mg?d);
,. - ,- K 3-
>reatinin
:mg?d);
-.6
-
-"5 K ."3
'iabetes
0'S :mg?d); .,1 - 4- K .3-
0'P 9 &% 6--.--
0'PP - !68 6--.3+
)emak
Trigliserida - 75 M.+-
($lester$l t$tal - .,4 ,--
($lester$l @') - +, ,6-51
($lester$l )') - +5 M.1-
*antung
>( .34 - M.4+
>(-B ,- - --,+
)'@ 6&# - .3--1--
Tr$p$nin T M-.-1 -
0as 'arah
p@ #+484 - 4.14-4.33
p>2, &6 - 1+-3+
9
p2, !:!+& - 61-.-6
@>21 ,3.7 - ,.-,6
2, saturasi 77.. - 7+-77..
B/ 94+% - -,.+-,.+
T$tal >2, 4%+% - .7-,3
/lektr$lit darah
Natrium .36 .1+-.34
(alium 1.17 1..--+..-
(l$rida .-+ 7+-.-6
B. Pemeriksaan Radi$l$giPemeriksaan
10
r%ntgent th%ra' (%ster% Anteri%r tanggal , *anuari ,-., pukul ,1914
Interpretasi
- *aringan lunak baik
- Tidak terdapat destruksi ataupun #raktur tulang !$stae
- Trakea tertarik kekanan
- Tampak area lusen a<askuler di lapangan paru kiri bawah
- Tampak gambaran in#iltrate di lapang atas tengan paru kanan dan kri
- Tampak #ibr$sis di lapang paru kanan dan kiri
- Tampak pergeseran hilus kanan dan jantung ke arah mediastinum
- *antung tidak membesar
(esan9 pneum$t$raks kiri bwah dengan bekas TB
11
Pemeriksaan r%ntgent th%ra' (%ster% Anteri%r tanggal + *anuari=,-.,
:setelah terapi dan pemasangan $WS'
Interpretasi
- *aringan lunak baik
- Tidak terdapat destruksi ataupun #raktur tulang !$stae
- Trakea tertarik kekanan
- Tampak gambaran in#iltrate di lapang paru kiri dan kanan
- Tampak #ibr$sis di lapang paru kanan dan kiri
- Tampak gambaran hiperlusen sudah berkurang
- Sudut !$st$phreni!us kiri dan kanan lan!ip
- Tidal Tampak pergeseran hilus
- *antung tidak membesar
- Tampak terpasang WS' pada lapang paru kiri p$steri$r
(esan9 tampak pneum$t$raks kiri lapang bawah sudah berkurang" bekas TB "terpasang
WS'
12
RESUME
Pasien datang ke I0' dengan keluhan sesak na#as sejak tiga hari SSRS yang
dirasakan semakin lama semakin memberat terutama satu hari SRS" sesak berkurang
apabila dalam p$sisi tiduran" atau memiringkan badan kearah kri" saat sesak dirasakan adanya
bunyi seperti ku!ing" keluhan lain yang dirasakan adalah nyeri dada kiri saat berna#as" batuk"
dan pusing.
(urang lebih dua bulan yang lalu pasien sudah pernah datang kerumah sakit yang
sama" lalu dilakukan pemasangan WS' dan pasien pulang setelah beberapa hari. Pasien
mengalami penyakit TB> pada tahun ,--5 dan dan ber$bat tuntas sampai enam bulan. Pasien
mempunyai kebiasaan mer$k$k kurang lebih dau bungkus segari dari tahun .74-" dan
berhenti pada tahun .776.
Pada pemeriksaan #isik didapatkan status giEi yang sedang" tekanan darah .3-?.--
#rekuensi na#as 3-A?rmenit" dan nadi 3-A?menit. Pemeriksaan #isik paru didapatkan #$kal
#remitus melemah pada paru kiri lapang paru bawah" perkusi hipers$n$r pada lapang paru
bawah" dan auskultasi melemah pada paru kiri Pada pemeriksaan lab p@ darah yang menurun
:4.,7; P>2, menurun :++.5" P2, menurun :4,.3;" 2, saturasi menurun :7,"3;" dan t$tal >$w
meningkat :,4.7;
Setelah pemasangan dilakukan terapi" dan pemasangan W'S gejala klinis maupun
gambaran pemeriksaan r$ntgen menunjukan adanya perbaikn

!+%+ Dia)nosis
-PP2( dengan penum$th$raA sekunder derajat IC sinistra
!+#+ Dia)nosis 5andin)
- Pneum$th$raA et !ausa TB> ? bekekas TB
- Asma dengan Pneum$th$raA
- In#ark jantung
!+8+ An7u*an
a. Pemasangan WS'
b. Serial r$ntgent t$raks
!. Pemeriksaan dahak dengan pewarnaan 0ram
d. Spir$metri
e. /(0
!+:+ Penatalaksanaan
13
A. N$n medikament$sa
a. Tirah baring atau jangan melakukan akti#itas berat
b. *angan mer$k$k
B. edikament$sa
2, nasal kanul ,-1 lt?menit
IC%' R) D bri!asma ,amp ?,3 jam.
>ipr$#liAasin ,A.
2B@ 1A.!
'P 1A.
'eAametas$n 1A.
Nebu 3A. !$mbi<ent
!+!"+ P*o)nosis
Ad <itam 9 'ubia ad malam
Ad #un!ti$nam 9 'ubia ad b$nam
Ad sanati$nam 9 'ubia malam
5A5 4
TIN3AUAN PUSTAKA
P/N'A@&)&AN
Penyakit Paru 2bstrukti# (r$nik :PP2(; adalah penyakit paru kr$nik yang pr$gresi#"
artinya penyakit ini berlangsung seumur hidup dan semakin memburuk se!ara lambat dari
tahun ke tahun. 'alam perjalanan penyakit ini terdapat #ase-#ase eksaserbasi akut.
Berbagai #akt$r berperan pada perjalanan penyakit ini" antara lain #akt$r resik$ yaitu
#a!t$r yang menimbulkan atau memperburuk penyakit seperti kebiasaan mer$k$k" p$lusi
udara" p$lusi lingkungan" in#eksi" geneti! dan perubahan !ua!a. 'erajat $btruksi saluran
na#as yang terjadi" dan identi#ikasi k$mp$nen yang memugkinkan adanya re<ersibilitas.
Tahap perjalanan penyakit dan penyakit lain diluar paru seperti sinusitis dan #aringitis kr$nik.
Iang pada akhirnya #akt$r-#akt$r tersebut membuat perburukan makin lebih !epat terjadi.
14
&ntuk melakukan penatalaksanaan PP2( perlu diperhatikan #a!t$r-#akt$r tersebut" sehingga
peng$batan PP2( menjadi lebih baik.
'/%INISI
Penyakit $btruksi jalan na#as karana br$n!hitis kr$nis atau em#isema. $bstruksi tersebut
umumnya bersi#at pr$gresi#" bias disertai hiper aktitas br$nkus dan sebagian bersi#at
re<ersible.
Br$n!hitis kr$nis adalah suatu de#inisi klinis yaitu ditandai dengan batuk-batuk hamper
setiap hari disertai pengeluarn dahak" sekurang-kurangnya 1 bulan berturut-turut dalam satu
tahun dan paling sedikit selama , tahun.
/m#isema adalah suatu perubahan anat$mi paru-paru yang ditandai dengan melebarnya
se!ara abn$rmal saluran udara sebelah distal br$nkus terminal disertai kerusakan diding
al<e$lus.
ANAT2I
PAR&
Paru-paru terletak sedemikian rupa sehingga setiap paru terletak disamping mediastinum.
2leh karena itu "masing-masing paru-paru satu sama lain dipisahkan
$leh jantung dan pembuluh pembuluh besar serta struktur lain dalam mediastinum asing-
masing paru berbentuk k$nus dan diliputi $leh pleura <i!eralis. Paru-paru terbenam bebas
dalam r$ngga pleuranya sendiri"hanya dilekatkan ke mediastinum $leh radiA pulm$nis.
asing-masing paru mempunyai apeA yang tumpul" yang menj$r$k ke atas"masuk ke leher
sekitar ,"+ !m di atas !la<i!ula" #a!ies !$stalis yang k$n<eks"yang berhubungan dengan
dinding dada" dan #a!ies mediastinalis yang k$nka#"yang membentuk !etakan pada
peri!ardium dan struktur-struktur mediastinum lain Sekitar pertengahan permukaan
kiri"terdapat hillus pulm$nalis" suatu lekukan dimana br$nkus"pembuluh darah dan sara#
masuk ke paru-paru untuk membentuk radiA pulm$nalis
Paru-paru kanan sedikit lebih besar dibanding paru-paru kiri dan dibagi $leh #issura
$bliNue dan #issura h$ris$ntalis menjadi 1 l$bus" )$bus superi$r" medius dan in#eri$r. Paru-
paru kiri dibagi #isura $bliNua menjadi , l$bus" l$bus superi$r dan l$bus in#eri$r.
/TI2)20I
%akt$r-#akt$r yang menyebabkan timbulnya PP2( adalah9
kebiasan mer$k$k" paparan p$lisu" debu serta riwayat in#eksi saluran na#as.
PAT2%ISI2)20I
Pada br$n!hitis kr$nik maupuun em#isema terjadi penyempitan saluran na#as.Penyempitan
ini dapat mengakibatkan $bstruksi jalan na#as dan menimbulkan sesak.
Pada br$n!hitis kr$nik"saluran perna#asan ke!il yang berdiameter kurang dari , mm
15
menjadi lebih sempit" berkel$k-kel$k dan ber$bliterasi. Penyempitan ini terjadi juga $leh
metaplasia sel g$blet" saluran na#as besar juga menyempit karena hipertr$#i dan hiperplasia
kelenjarmukus.
'IA0N2SIS
Anamnesis 9 riwayat penyakit yang ditandai batuk-batuk setiap hari disertai pengeluaran
dahak" sekurang-kurangnya 1 bulan berturut-turut dalam . tahun" dan paling sedikit selama ,
tahun.
Pemeriksaan%isk 9
.. Pasien tampak kurus dengan barrel shape !hest :diameter anter$p$steri$r dada
meningkat;.
,. %remitus taktil dada tidak ada atau berkurang.
1. Perkusi dada hipers$n$r" peranjakan hati menge!il" batas paru hati lebih rendah" tukak
jantung berkurang.
3. Suara na#as berkurang dengan eApirasi panjang.
0ambaran radi$l$gi
%$t$ th$raA pada br$n!hitis kr$nis memperlihatkan tubular shad$w berupa bayangan garis-
garis yang parallel keluar dari hilus menuju apeA paru dan !$rakan paru yang bertambah.
Pada em#isema paru th$raA menunjukan adanya $<er<entilasi dengan gambaran dia#ragma
yang rendah dan datar"peningkatan retr$sternal air spa!e dan bayangan penyempitan jantung
yang panjang" pen!iutan pembuluh darah pulm$nal dan penampakan ke distal.
Pada !t-s!an lebih sensiti# daripada #$t$ th$raA biasa karena pada @igh-res$luti$n >T
:@R>T; s!an memiliki sensi<itas tinggi untuk menggambarkan em#isema" tapi tidak
dianjurkan untuk pemeriksaan rutin.
P/NATA)A(SANAAN
Penatalaksanaan pada penderita PP2( mempunyai tujuan untuk 9
emperbaiki kemampuan penderita mengatasi gejala-gejala tidak hanya pada #ase akut" tapi
juga pada #ase kr$nik.
-emperbaiki kemampuan penderita dalam melaksanakan akti<itas sehari-hari sesuai dengan
p$la kehidupannya.
16
-engurangi laju perkembangan penyakit apabila dapat dideteksi lebih awal.
'asar-dasar penatalaksanaan PP2( se!ara umum adalah 9
&saha-usaha pen!egahan" terutama ditujukan terhadap memburuknya penyakit.
-$bilisasi dahak.
-engatasi br$nk$spasme.
-emberantas in#eksi.
-Penanganan terhadap k$mplikasi.
%isi$terapi" inhalasi terapi dan rehabilitasi.
Se!ara garis besar penatalaksanaan PP2( dapat dibagi atas 3 kel$mp$k" yaitu 9
I. Penatalaksanaan umum Pendidikan terhadap penderita dan keluarganya.
-enghindari r$k$k dan Eat-Eat inhalasi lain yang bersi#at iritasi.
-enghindari in#eksi.
-)ingkungan yang sehat.
-(ebutuhan !airan yang !ukup.
-Imun$terapi
II. Penggunaan $bat-$batan
-Br$nk$dilat$r :untuk mengatasi $bstruksi jalan na#as; 9 salbutam$l 3A -",+--"+mg?hari
-/kspekt$ran
-Antibi$tik" dll
17
III. Terapi respirasi. Terapi $ksigen diberikan jika terdapat kegagalan perna#asan karena
hiperkapnia dan berkurangnya sesiti<itas terhadap >2,.
IC. Rehabilitasi" pasien !enderung menemui kesulitan bekerja" merasa sendiri dan teris$lasi"
untuk itu perlu kegiatan s$sialisasi agar terhindar dari depresi.
Rehabilitasi untuk pasien PP2( adalah 9
-%isi$terapi
-Rehabilita sipsikis
-Rehabilitasi pekerjaan
(/SIP&)AN
&ntuk penatalaksanaan penderita PP2( perlu dilakukan penilaian awal yang teliti
mengenai tingkat perjalanan penyakit" lamanya gejala" adanya gangguan #aal $bstruksi jalan
na#as dan derajat $bstruksi. Penatalaksanaan selalu men!akup suatu peng$batan yang terarah
dan rasi$nal" bukan semata-mata peng$batan medika ment$sa. engusahakan penghentian
mer$k$k harus diusahakan semaksimal mungkin dan se!ara terus-menerus.
Prinsip peng$batan terdiri dari usaha pen!egahan" m$bilisasi dahak yang lan!ar"
memberantas in#eksi yang ada" mengatasi $bstruksi jalan na#as" mengatasi hip$ksemia pada
keadaan dengan gangguan #aal yang berat" #isi$terapi dan rehabilitasi dengan tujuan
memperbaiki kualitas hidup dan memperpanjang lama hidup.
4+!+ PNEUMOTORAKS
Pneum$t$raks dide#inisikan sebagai adanya udara di dalam !a<um?r$ngga pleura.
Tekanan di r$ngga pleura pada $rang sehat selalu negati# untuk dapat mempertahankan paru
dalam keadaan berkembang :in#lasi;. Tekanan pada r$ngga pleura pada akhir inspirasi K 3 s?d
6 !m @,2 dan pada akhir ekspirasi K , s?d K 3 !m @,2
(erusakan pada pleura parietal dan?atau pleura <iseral dapat menyebabkan udara luar
masuk ke dalam r$ngga pleura" Sehingga paru akan k$laps. Paling sering terjadi sp$ntan
tanpa ada riwayat traumaO dapat pula sebagai akibat trauma t$raks dan karena berbagai
pr$sedur diagn$stik maupun terapeutik. 'ahulu pneum$t$raks dipakai sebagai m$dalitas
terapi pada TB paru sebelum ditemukannya $bat anti tuberkul$sis dan tindakan bedah dan
dikenal sebagai pneum$t$raks arti#isial. (emajuan teknik maupun peralatan ked$kteran
ternyata juga mempunyai peranan dalam meningkatkan kasus-kasus pneum$t$raks antara lain
18
pr$sedur diagn$stik seperti bi$psi pleura" TTB" TB)BO dan juga beberapa tindakan terapeutik
seperti misalnya pungsi pleura" <entilasi mekanik" IPPB" >CP dapat pula menjadi sebab
teradinya pneum$t$raks :pneum$t$raks iatr$genik;.
Ada tiga jalan masuknya udara ke dalam r$ngga pleura" yaitu 9
.; Per#$rasi pleura <iseralis dan masuknya udara dan dalam paru.
,; Penetrasi dinding dada :dalam kasus yang lebih jarang per#$rasi es$#agus atau abd$men;
dan pleura parietal" sehingga udara dari luar tubuh masuk dalam r$ngga pleura.
1; Pembentukan gas dalam r$ngga pleura $leh mikr$$rganisme pembentuk gas misalnya pada
empiema.
KLASI.IKASI
Pneum$t$raks dapat dibagi berdasarkan atas beberapa hal"yaitu 9
.. Berdasarkan kejadian.
,. Berdasarkan l$kalisasi.
1. Berdasarkan tingkat k$laps jaringan paru.
3. Berdasarkan jenis #istel.
5e*dasa*kan ke7adian
(a) (neum%t%raks sp%ntan primer
Pneum$t$raks yang ditemukan pada penderita yang sebelumnya tidak menunjukkan
tanda-tanda sakit.
(b) (neum%t%raks sp%ntan sekunder
Pneum$t$raks yang ditemukan pada penderita yang sebelumnya telah menderita
penyakit" mungkin merupakan k$mplikasi dari pneum$nia" abses paru" tuberkul$sis paru"
asma kista #ibr$sis dan karsin$ma br$nkus.
()) (neum%t%raks traumatika
Pneum$t$raks yang timbul disebabkan r$beknya pleura <iseralis maupun pleura
parietalis sebagai akibat dari trauma.
(d) (neum%t%raks arti&isialis
Pneum$t$raks yang sengaja dibuat dengan memasukkan udara ke dalam r$ngga
pleura" dengan demikian jaringan paru menjadi k$laps sehingga dapat beristirahat. Pada
Eaman dulu pneum$t$raks arti#isialis sering dikerjakan untuk terapi tuberkul$sis paru.
19
5e*dasa*kan Lokalisasi
:a; Pneum$t$raks parietalis
:b; Pneum$t$raks mediastinalis
:!; Pneum$t$raks basalis
5e*dasa*kan tin)kat kola-sn,a 7a*in)an -a*u
:a; Pneum$t$raks t$talis" apabila seluruh jaringan paru dari satu hemit$raks mengalami
k$laps.
:b; Pneum$t$raks parsialis" apabila jaringan paru yang k$laps hanya sebagian.
5e*dasa*kan 7enis ;istel
:a; Pneum$t$raks <entil
'i mana #istelnya ber#ungsi sebagai <entil sehingga udara dapat masuk ke dalam
r$ngga pleura tetapi tidak dapat ke luar kembali. Akibatnya tekanan udara di dalam r$ngga
pleura makin lama makin tinggi dan dapat mend$r$ng mediastinum ke arah k$ntra lateral.
Pada pneum$t$raks <entil ini udara yang terperangkap dalam r$ngga pleura
bertambah dengan !epat yang menyebabkan r$ngga pleura tersebut makin membesar"
sehingga mendesak mediastinum serta pembuluh-pembuluh darah di situ dengan akibat
gangguan sirkulasiO pneum$t$raks ini disebut juga dengan tensi%n pneum%th%ra'.
:b; Pneum$t$raks terbuka
'i mana #istelnya terbuka sehingga r$ngga pleura mempunyai hubungan terbuka
dengan br$nkus atau dengan dunia luarO tekanan di dalam r$ngga pleura sama dengan
tekanan di udara bebas.
:!; Pneum$t$raks tertutup
'i mana #istelnya tertutup udara di dalam r$ngga pleura" terkurung" dan biasanya
akan dires$bsi sp$ntan. Pembagian pneum$t$raks berdasarkan jenis #istelnya ini sewaktu-
waktu dapat berubah. Pneum$t$raks tertutup sewaktu-waktu dapat berubah menjadi
pneum$t$raks terbuka" dan dapat pula berubah menjadi pneum$t$raks <entil. @al ini perlu
mendapat perhatian.
INSIDEN
(ejadian pneum$t$raks pada umumnya sulit ditentukan karena banyak kasus-kasus yang
tidak didiagn$sis sebagai pneum$t$raks karena berbagai sebab. *$hnst$n F '$<narsky
memperkirakan kejadian pneum$t$raks berkisar antara ,"3-.4"6 per .--.--- per tahun.
20
Beberapa karakteristik pada pneum$t$raks antara lain9 laki-laki lebih sering daripada wanita
:39 .;O paling sering pada usia ,-K1- tahun Pneum$t$raks sp$ntan yang timbul pada umur
lebih dan 3- tahun sering disebabkan $leh adanya br$nkitis kr$nik dan empisema. )ebih
sering pada $rang-$rang dengan bentuk tubuh kurus dan tinggi :astenikus; terutama pada
mereka yang mempunyai kebiasaan mer$k$k. Pneum$n$t$raks kanan lebih sering terjadi dan
pada kiri.
ETIOLO/I DAN PATO/ENESIS
Pneum$t$raks sp$ntan terjadi $leh karena pe!ahnya bleb atau kista ke!il yang
diameternya tidak lebih dari .-, !m yang berada di bawah permukaan pleura <iseralis" dan
sering ditemukan di daerah apeks l$bus superi$r dan in#eri$r. Terbentuknya bleb ini $leh
karena adanya perembesan udara dari al<e$li yang dindingnya ruptur melalui jaringan
intersisial ke lapisan jaringan ikat yang berada di bawah pleura <iseralis. Sebab pe!ahnya
dinding al<e$lus ini belum diketahui dengan pasti" tetapi diduga ada dua #akt$r sebagai
penyebabnya.
.; %akt$r in#eksi atau radang paru.
In#eksi atau radang paru walaupun minimal akan membentuk jaringan parut pada
dinding al<e$li yang akan menjadi titik lemah.
,; Tekanan intra al<e$lar yang tinggi akibat batuk atau mengejan.
Pada manusia n$rmal tekanan dalam r$ngga pleura adalah negati#. Tekanan negati#
disebabkan karena ke!enderungan paru untuk k$laps (elasti) re)%il) dan dinding dada yang
!enderung mengembang. Bilamana terjadi hubungan antara al<e$l atau ruang udara
intrapulm$ner lainnya :ka<itas" bulla; dengan r$ngga pleura $leh sebab apapun" maka udara
akan mengalir dari al<e$l ke r$ngga pleura sampai terjadi keseimbangan tekanan atau
hubungan tersebut tertutup. Serupa dengan mekanisme di atas" maka bila ada hubungan
antara udara luar dengan r$ngga pleura melalui dinding dadaO udara akan masuk ke r$ngga
pleura sampai perbedaan tekanan menghilang atau hubungan menutup. Pada pneum$t$raks
sp$ntan baik primer maupun sekunder mekanisme yang terdahulu yang terjadi" sedang
mekanisme kedua dapat dijumpai pada jenis traumatik dan iatr$genik.
ekanisme ini tidak dapat menerangkan kenapa pneum$t$raks sp$ntan sering terjadi
pada waktu penderita sedang istirahat. 'engan pe!ahnya bleb yang terdapat di bawah pleura
<iseralis" maka udara akan masuk ke dalam r$ngga pleura dan terbentuklah #istula
br$nk$pleura. %istula ini dapat terbuka terus" dapat tertutup" dan dapat ber#ungsi sebagai
<entil.
21
DIA/NOSIS
Anamnesis
Biasanya ditemukan anamnesis yang khas" yaitu rasa nyeri pada dada seperti ditusuk"
disertai sesak na#as dan kadang-kadang disertai dengan batuk-batuk. Rasa nyeri dan sesak
na#as ini makin lama dapat berkurang atau bertambah hebat. Berat ringannya perasaan sesak
na#as ini tergantung dari derajat pengun!upan paru" dan apakah paru dalam keadaan sakit
atau tidak. Pada penderita dengan >2P'" pneum$t$raks yang minimal sekali pun akan
menimbulkan sesak na#as yang hebat.
Sakit dada biasanya datang tiba-tiba seperti ditusuk-tusuk se tempat pada sisi paru
yang terkena" kadang-kadang menyebar ke arah bahu" hip$k$ndrium dan skapula. Rasa sakit
bertambah waktu berna#as dan batuk. Sakit dada biasanya akan berangsur-angsur hilang
dalam waktu satu sampai empat hari. Batuk-batuk biasanya merupakan keluhan yang jarang
bilatidak disertai penyakit paru lainO biasanya tidak berlangsung lama dan tidak pr$dukti#.
(eluhan.keluhan tersebut di atas dapat terjadi bersama-sama atau sendiri-sendiri"
bahkan ada penderita pneum$t$raks yang tidak mempunyai keluhan sama sekali. Pada
penderita pneum$t$raks <entil" rasa nyeri dan sesak na#as ini makin lama makin hebat"
penderita gelisah" sian$sis" akhirnya dapat mengalami sy$k karena gangguan aliran darah
akibat penekanan udara pada pembuluh darah dimediastinum.
Peme*iksaan .isik
a; Inspeksi" mungkin terlihat sesak na#as" pergerakan dada berkurang" batuk-batuk" sian$sis
serta iktus k$rdis tergeser kearah yang sehat.
b; Palpasi" mungkin dijumpai spatium interk$stalis yang melebar Stem#remitus melemah"
trakea tergeser ke arah yang sehat dan iktus k$rdis tidak teraba atau tergeser ke arah yang
sehat.
!; PerkusiO ungkin dijumpai s$n$r" hipers$n$r sampai timpani.
d; AuskultasiO mungkin dijumpai suara na#as yang melemah" sampai menghilang.
'iagn$sis pasti ditegakkan dengan pemeriksaan R$ntgen #$t$ t$raks. Pada r$ntgen
#$t$ t$raks P.A akan terlihat garis pengun!upan paru yang halus seperti rambut. Apabila
pneum$t$raks disertai dengan adanya !airan di dalam r$ngga pleura" akan tampak gambaran
garis datar yang merupakan batas udara dan !airan. Sebaiknya r$ntgen #$t$ t$raks dibuat
dalam keadaan ekspirasi maksimal.
KOMPLIKASI
22
.. In#eksi sekunder sehingga dapat menimbulkan pleuritis" empiema " hidr$pneum$t$raks.
,. 0angguan hem$dinamika.
Pada pneum$t$raks yang hebat" seluruh mediastinum dan jantung dapat tergeser ke arah yang
sehat dan mengakibatkan penurunan kardiak P$utputP" sehingga dengan demikian dapat
menimbulkan sy$k kardi$genik.
1. /m#isemaO dapat berupa em#isema kutis atau em#isema mediastinalis.
DIA/NOSIS 5ANDIN/
.. /m#isema pulm$num
,. (a<itas raksasa
1. (ista paru
3. In#arkjantung
+. In#ark paru
5. Pleuritis
4. Abses paru dengan ka<itas
PENATALAKSANAAN
Setelah diagn$sis pneum$t$raks dapat ditegakkan" langkah selanjutnya yang
terpenting adalah melakukan $bser<asi yang !ermat. 2leh karena itu penderita sebaiknya
dirawat di rumah sakit" mengingat si#at #istula pneum$t$raks dapat berubah sewaktu-waktu
yaitu dari pneum$t$raks terbuka menjadi tertutup ataupun <entil. Sehingga tidak jarang
penderita yang tampaknya tidak apa-apa tiba-tiba menjadi gawat karena terjadi pneum$t$raks
<entil atau perdarahan . yang hebat. (alau kita mempunyai alat pneum$t$raks" dengan mudah
kita dapat menentukan jenis pneum$t$raks apakah terbuka" tertutup" atau <entil. Apabila
penderita datang dengan sesak na#as" apalagi kalau sesak na#as makin lama makin bertambah
kita harus segera mengambil tindakan. Tindakan yang laEim dikerjakan ialah pemasangan
WS' (*ater Seal Drainage). Apabila penderita sesak sekali sebelum WS' dapat dipasang"
kita harus segera menusukkan jarum ke dalam r$ngga pleura. Tindakan sederhana ini akan
dapat men$l$ng dan menyelamatkan jiwa penderita. Bila alat-alat WS' tidak ada" dapat kita
gunakan in#us set" di mana jarumnya ditusukkan ke dalam r$ngga pleura di tempat yang
paling s$n$r waktu diperkusi. Sedangkan ujung selang in#us yang lainnya dimasukkan ke
dalam b$t$l yang berisi air. Pneum$t$raks tertutup yang tidak terlalu luas :(urang dari ,-L
paru yang k$laps; dapat dirawat se!ara k$nser<ati#" tetapi pada umumnya untuk memper!epat
pengembangan paru lebih baik dipasang WS'. Pneum$t$raks terbuka dapat dirawat se!ara
23
k$nser<ati# dengan mengusahakan penutupan #istula dengan !ara memasukkan darah atau
gluk$sa hipert$nis ke dalam r$ngga pleura sebagai pleur$desi. Ada juga para ahli
yangmeng$bati pneum$t$raks terbuka dengan memasang WS' disertai penghisap terus
menerus ($%ntinu%us Su)ti%n).
4+4+ PNEUMOTORAKS SPONTAN PRIMER
Adalah pneum$t$raks yang terjadi se!ara sp$ntan pada $rang sehat yang sebelumnya
tidak didapati tanda-tanda penyakit pada paru?saluran pernapasan sebagai dasarnya.
ETIOLO/I
'ari bukti?k$n#irmasi t$rak$t$mi eti$l$gi pneum$t$raks sp$ntan adalah pe!ahnya al<e$l
peri#er" kista?bulla subpleural. Pada 1. penderita dengan pneum$t$raks sp$ntan primer di
&SA yang menjalani t$rak$t$mi" ternyata pada setiap pasien tersebut ditemukan adanya bulla
subpleural. Pat$genesis bulla subpleural belum jelas" diduga berhubungan dengan kelainan
k$ngenital" radang br$nkus" gangguan <entilasi k$lateral. Terdapat hubungan yang kuat
antara mer$k$k dengan terjadinya pneum$t$raks sp$ntan primerO dan 34, penderita di
Inggris ternyata 31, :7,L; adalah per$k$k atau mantan per$k$k.
INSIDEN
(ejadian pneum$t$raks sp$ntan primer di &SA sejak .7+7K.746 adalah 65--?tahun.
Pneum$t$raks sp$ntan terjadi pada 1"4,L dan .647 penderita yang datang ke klinik t$raks.
KLINIS
Timbul ketika sedang istirahat :7-L;O kurang dan .-L terjadi pada saat kerja #isik yang
hebat. (arena pada pneum$t$raks sp$ntan primer minimal gejalanya hanya nyeri dada
ringan" umumnya tak segera men!ari
pert$l$ngan medisO .6L penderita menunggu lebih dari . minggu setelah timbulnya gejala
sebelum men!ari bantuan medis. 0ejala utama antara lain nyeri dada akut dan l$kal pada sisi
yang terkena dan dispnea. 0ejala lain adalah batuk iritati# yang di.sebabkan perangsangan
ujung-ujung sara# baik di permukaan pleura maupun di dinding br$nkus yang k$laps.
DIA/NOSIS
24
Pada pemeriksaan #isik tanda-tanda <ital biasanya masih n$rmal tergantung pada jumlah
udara dalam r$ngga pleuraO sisi yang sakit men!embung dibandingkan dengan sisi yang
sehat" pergerakannya berkurang pada pernapasan" #remitus melemah atau menghilang"
perkusi menjadi hipers$n$r dan suara napas <esikuler melemah atau menghilang atau dapat
pula br$nkial bila ada #istula br$nk$pleural dengan suara napas tambahan am#$rik bila ada
giant bulla atau giant )a+ity. Pada pneum$t$raks yang luas penderita mengalami distres
pernapasan yang nyata" na#as !epat dan dalam" sian$sis" kulit dingin dan lembab" nadi !epat
dan dalam" tekanan darah menurun sampai sy$k. 'iagn$sis ditegakkan dengan pemeriksaan
#$t$ t$raks.
RADIOLO/IS
Peranan pemeriksaan radi$l$gi antara lain 9
.; (un!i diagn$sis.
,; Penilaian Iuasnya pneum$t$raks.
1; /<aluasi penyakit-penyakit yang menjadi dasar.
Pada pneum$t$raks yang sedang sampai berat #$t$ k$n<ensi$nal :dalam keadaan
inspirasi; dapat menunjukkan adanya daerah yang hiperlusen dengan pleural line di sisi
medialnyaO tetapi pada pneum$t$naks yang minimal" #$t$ k$n<ensi$nal kadang-kadang tidak
dapat menunjukkan adanya udara dalam r$ngga pleuraO untuk itu diperlukan #$t$ ekspirasi
maksimal" kadang-kadang #$t$ lateral dekubitus.
@inshaw merek$mendasikan membuat #$t$ pada , #ase inspirasi dan ekspirasi" karena akan
memberikan in#$rmasi yang lebih lengkap tentang 9
- 'erajat?luasnya pneum$t$raks.
- Ada?tidaknya pergeseran mediastinum.
- enunjukkan adanya kista dan perlekatan pleura lebih jelas dari pada #$t$
k$n<ensi$nal
KEKAM5U0AN
25
Penderita pneum$t$raks sp$ntan primer mempunyai risik$ kambuh. 0$bbel dan kawan-
kawan meneliti ..7 kasus pneum$t$raks sp$ntan selama 5 tahun dan melap$rkan bahwa +,L
mengalami rekurensi ipsilateral dengan inter<al rata-rata ,-1 tahun.
PENATALAKSANAAN
empunyai dua tujuan" yaitu9
.; enghilangkan udara dalam r$ngga pleura.
,; enurunkan?men!egah kemungkinan terjadinya pneum$t$raks sp$ntan berulang.
Penatalaksanaan pneum$t$naks sp$ntan pada khususnya maupun pneum$t$raks jenis
lain" pada umumnya :bergantung pada derajat?luasnya pneum$t$raks tersebut;" mulai dari
yang ringan sampai dengan berat dan berulang 9
a; 2bser<asi.
b; Pemberian 2,
!; Aspirasi.
d; Pemasangan *ater Sealed Drainage :WS';.
e; Pleur$desis.
#; T$rak$t$mi.
a+ O(se*<asi
Bila hubungan antara al<e$li dan r$ngga pleura telah tertutup" sehingga tidak ada lagi
keb$!$ran" maka udara dalam r$ngga pleura akan diabs$rpsi se!ara bertahap. Abs$rpsi ini
berjalan lambat. (ir!her dan SwartEel" melap$rkan bahwa .",+L udara dalam r$ngga pleura
diabs$rpsi selama ,3 jam. (arena itu hanya penderita dengan pneum$t$raks M .+L saja yang
dapat dilakukan terapi $bser<asi ini.
(+ Pem(e*ian Oksi)en
Pemberian 2, memper!epat rasi$ abs$rpsi udara r$ngga pleura. Penelitian pada
penderita dengan pneum$t$raks sp$ntan memperlihatkan bahwa abs$rpsi udara r$ngga pleura
3 kali lebih !epat bila penderita diberi suplemen 2, k$nsentrasi tinggi" $leh karena itu
direk$mendasikan pada penderita pneum$t$raks apapun jenisnya yang dirawat tanpa
pr$sedur terapi aspirasi dan WS' untuk diberi suplemen 2,.
c+ .isiote*a-i
26
Pr$sedur terapi ini ternyata juga dapat memper!epat pr$ses abs$rpsi udara dalam
r$ngga pleura dan pengembangan paru" selain menambah keper!ayaan diri penderita
pneum$t$raks sp$ntan. et$de #isi$terapi yang dianjurkan pada penderita pneum$t$raks
sp$ntan ini adalah latihan pernapasan (e'er)ise breathing).
4+$+ PNEUMOTORAKS SPONTAN SEKUNDER
Berbeda dengan pneum$t$raks sp$ntan primer" pada pneum$t$raks sp$ntan sekunder
keadaan penderita tampak serius dan kadang-kadang mengan!am kehidupan karena adanya
penyakit paru yang mendasarinya.
INSIDEN
)ebih kurang sama dengan pada pneum$t$raks sp$ntan primer. 'iperkirakan sekitar
4+-- kasus baru di &SA setiap tahunnya. )aki-laki lebih banyak dan wanita 1 9 ..
ETIOLO/I
Sebagian besar adalah penderita PP2(. Pada penelitian 13 penderita pneum$t$raks
sp$ntan sekunder9 ,- dengan PP2(" 4 dengan TB paru" , dengan sark$id$sis" masing-
masing . dengan silik$sis D TB paru" #ibr$sis paru" abses paru" >a br$nkus" penyakit
metastasis pleural. Penyakit-penyakit lain yang dihubungkan dengan pneum$t$raks sp$ntan
sekunder antara lain asma br$nkial" >a paru" hem$sider$sis paru idi$patik" in#ark paru"
penyakit rheumat$id" skler$derma" jamur paru.
MANI.ESTASI KLINIS
)ebih berat daripada pneum$t$raks sp$ntan primer. 'engan !adangan #ungsi paru yang
telah terbatas karena penyakit paru yang mendasari" maka k$laps paru sebagian?t$tal dapat
mengan!am kehidupan. Pada +4 pasien dengan PP2( disertai dengan pneum$t$raks sp$ntan
sekunder semua dengan sesak napas" 4+L nyeri dada pada sisi yang terkena" 7L dengan
sian$sis dan 4L dengan hip$tensi.
DIA/NOSIS
(emungkinan terjadinya pneum$t$raks pada penderita PP2( harus di!urigai bila ada
peningkatan sesak napas terlebih lagi bila disertai dengan nyeri dada. Pemeriksaan #isik pada
penderita PP2( kurang membantu menegakkan diagn$sis pneum$t$raks sp$ntan sekunder
27
karena pada penderita tersebut telah ada paru yang hiperekspansi. 'iagn$sis ditegakkan
dengan tampaknya pleural line pada #$t$ t$rak. (adang-kadang sangat sulit untuk melihat
garis pleural ini pada penderita PP2( karena paru hiperlusen dan sangat sedikit perbedaan
radi$densitas antara pneum$t$raks dan paru yang em#isemat$us. 'alam beberapa keadaan
penting membedakan pneum$t$raks dengan bulla yang besar dan berdinding tipis pada
penderita PP2(. 0aris pleura pada bulla yang besar k$nka# terhadap dinding dada"
sedangkan pada pneum$t$raks k$n<eks. Pada keadaan tertentu diperlukan pemeriksaan
t$m$gram atau >T S!an untuk membedakan keduanya.
KEKAM5U0AN
Tampaknya rasi$ kekambuhan pneum$t$raks sp$ntan sekunder serupa dengan
pneum$t$raks sp$ntan primer. Pada penelitian +4 penderita PP2( di (linik ay$r selama .-
tahun" ,, :17L; mengalami pneum$t$raks dengan rasi$ kekambuhan Q +-L. Rasi$
kekambuhan pada penderita dengan #ibr$sis kistik juga sekitar +-L bila hanya dilakukan
tindakan WS' tanpa pleur$desis.
PENATALAKSANAAN
Tujuan utama penatalaksanaan penderita dengan pneum$t$raks sp$ntan sekunder adalah
menurunkan kekambuhan. Tindakan yang segera harus dilakukan adalah pemasangan WS'.
Pungsi aspirasi tidak dianjurkan karena sering tidak e#ekti# dan tidak mengurangi
kekambuhan. Begitu paru mengembang dan #istel tertutup merupakan saat yang tepat untuk
melakukan ple$rudesis guna men!egah pneum$t$raks sp$ntan berulang.
28
Da;ta* Pustaka
Amirullah R. Penatalaksanaan pneum$t$raks di dalam praktek. ,ar% (ulm%n%l%gi
-umkital dr. Mint%harj%. *akarta..77+.
B$di S. Penatalaksanaan k$nser<ati# pneum$t$raks sp$ntan. .agian (ulm%n%l%gi
/akultas ,ed%kteran 0ni+ersitas ind%nesia10nit (aru -S (ersahabatan, *akarta.
.77+
B$di S. Penatalaksanaan k$nser<ati# pneum$t$raks sp$ntan. .agian (ulm%n%l%gi
/akultas ,ed%kteran 0ni+ersitas ind%nesia10nit (aru -S (ersahabatan, *akarta.
.77+
Amirullah R. Penatalaksanaan pneum$t$raks di dalam praktek. ,ar% (ulm%n%l%gi
-umkital dr. Mint%harj%. *akarta..77+.
Pudj$ A. (umpulan makalah ilmu penyakit paru 9 Pneum$t$raks. .agian
(ulm%n%l%gi dan ked%kteran respirasi %(&I. *akarta. ,--,
29

Anda mungkin juga menyukai