TOKSIKOLOGI

ASETALDEHID
OLEH: MOHAMAD
WICAKSONO
DOSEN: Dr. dr. Dewi S.
Soemarko, MS, SpOk.
PPD KEDOKTERAN
OKUPASI FKUI SEMESTER 2
ASERALDEHID
• Asetaldehid merupakan suatu senyawa
aldehid dengan rumus kimia C atau
dikenal dengan Methyl-CHO (MeCHO)
adalah suatu zat perantara (intermediate)
dalam pembuatan senyawa kimia organik
• yang lain, misalnya: asam asetat, asetat
anhydride, ethyl asetat, n-butyl alcohol
dan sebagainya.
Sifat asetaldehid
• Asetaldehid merupakan cairan yang tak
berwarna, berasap, mudah terbakar dengan bau
seperti buah-buahan yang tajam.
• Pada suhu kamar dapat larut dalam semua
perbandingan dengan air dan sebagian besar
pelarut organik, seperti: ether, ethanol, ethyl
ether, gasoline, paraldehyde, toluene, xylene,
turpentine dan asam asetat.
ASETALDEHID DI TEMPAT KERJA
• synthetic chemical products, including certain
plastics, synthetic rubber, perfumes, aniline
dyes, and polyester resins, BENSIN

ASETALDEHID DI luar kerja

• Rokok alkohol
Toksikokinetik asetaldehid
absorbsi distribusi metabolisme sekresi
• Peroral • Penyebaran
sistemik tidak
• Metabolisme
utama menjadi • Via urin
• Inhalasi
terdeposit di
satu jaringan
asam asetat dan
carbon
• expirasi
diakosida.
• Dapat
• Kontak menembus • Dikonversi
mata/kulit sawar darah menjadi acetul
otak coenzym,
dimana nanti
• Dapat diperlukan untuk
menembus sintesis asalm
plasenta lemak,dan
kolesterol.
Tokiskodinamik ASETALDEHID
The mechanisms are not well
understood, but some hypothetical
mechanisms :
1) Acetaldehyde causes
sympathomimetic effects (stimulation
of sympathetic nervous system)
possibly due to release of
norepinephrine from adrenergic nerve
endings. Main signs of these effects are
tachycardia, hypertension, and
increased respiratory ventilation.
2) Acetaldehyde may inhibit
mitochondrial oxygen consumption and
energy production in rat liver in vitro.
3) Acetaldehyde can also deplete
cellular stores of glutathione, which
leads to lipid peroxidation.
Toksisitas ASETALDEHID
• (AKUT) GAS: iritasi pada saluran napas, mata, kulit. Pada
paparan yang lebih tinggi dapat terjadi erythema, batuk, edem
pulmonal dan nekrosis.
• (KRONIK): MIRIP INTOKSIKASI ALKOHOL PERUBAHAN
STRUKUTR MUKOSA SALURAN NAPAS, ANEMIA RINGAN,
PENURUNAN FX GINJAL
• REPRODUKSI: TIDAK ADA TAPI DAPAT ENEMBUS PLASENA DARI
HEWAN PERCOBAAN
• KANKER: B2
BIOMONITORING ASETALDEHID
• PAPARAN  tidak ada karena dalam darah asetaldehid segera diubah
kedalam bentuk metabolismenya
• EFEK  tidak ada karena sifat toxiitas sistemik
• KERENTANAN  tidak ada
TATALAKSANA KERACUNAN
ASETALDEHID