Anda di halaman 1dari 7

FARMAKOLOGI

INSEKTISIDA
ORGANOFOSFAT
KELOMPOK 3
1. ARDELIA HERDANI 22613087
2. CINDY AULIA WULANDARI 22613099
3. DHANITA NURMA SYAFIRA 22613126
4. DIMAS TEGAR PRAYOGA 22613082
5. DIVANI SAUSAN ESANDARI 22613125
6. DOVITA LESTARI 22613072
Insektisida organofosfat adalah jenis insektisida yang paling
toksik di antara jenis pestisida lainnya dan sering menyebabkan
keracunan pada manusia. Organofosfat menghambat aksi
pseudo kolinesterase dalam plasma dan kolinesterase dalam
sel darah. Enzim tersebut secara normal menghidrolisis
asetilkolin menjadi asetat dan kolin. Pada saat enzim dihambat,
mengakibatkan jumlah asetilkolin meningkat dan berikatan
dengan reseptor muskarinik dan nikotinik. Hal tersebut
menyebabkan timbulnya gejala keracunan yang berpengaruh
pada seluruh bagian tubuh
GEJALA AWAL KERACUNAN
ORGANOFOSFAT
Keluar ludah berlebihan, keluar lendir
3 dari hidung, berkemih berlebihan dan
diare, keringat berlebihan, air mata
1 Ruam dan iritasi pada kulit berlebihan, kelemahan yang disertai
sesak napas, dan akhirnya kelumpuhan
otot rangka, sukar berbicara, dan
hilangnya refleks

Mual atau rasa penuh di perut,


2 muntah, lemas, sakit kepala,
dan gangguan penglihatan Pupil pinpoint (miosis), bronkospasme,
4 dan efek muskarinik lainnya, efek
samping pada sistem saraf dan
kelenjar
MEKANISME TOKSISITAS
MENGHAMBAT DUA ENZIM: ASETILKOLINESTERASE (ACHE), YANG DITEMUKAN DI PERSIMPANGAN
SINAPTIK DAN DALAM SEL DARAH MERAH (RBC), DAN BUTYRYLCHOLINESTERASE, JUGA DIKENAL
SEBAGAI PSEUDOCHOLINESTERASE (PCHE) ATAU PLASMA KOLINESTERASE, YANG DITEMUKAN DI
DALAM DARAH. MASING-MASING ENZIM INI MEMECAH ASETIL-KOLIN

PENGHAMBATAN PERMANEN ACHE


BLOKADE ACHE ("PENUAAN")
Dapat terjadi ketika ada kovalen pengikatan oleh OP
Adalah efek yang paling signifikan secara
ke enzim. Tingkat penuaan sangat bervariasi, dari
klinis dari OP dan mobil bamat karena ini
beberapa menit hingga berhari-hari, tergantung
mengarah pada akumulasi jumlah yang pada rute pemaparan serta OP spesifik. Senyawa
berlebihan asetilkolin pada reseptor dimetil OP (misalnya, dimetoat) umumnya lebih
muskarinik (ditemukan pada berbagai menua lebih cepat daripada agen dietil (misalnya,
sekretori kolinergik sel), pada reseptor klorpirifos), dan senyawa OP lipofilik dapat
nikotinik (terletak di persimpangan dilepaskan ke dalam sirkulasi sistemik dari simpanan
lemak selama berhari-hari hingga berminggu-
neuromuskuler rangka dan ganglia otonom),
minggu setelah paparan, memperpanjang durasi
dan di SSP. toksisitas klinis dan jendela penuaan.
PASIEN
TANPA GEJALA
Pertimbangan berikutnya adalah ada
tidaknya faktor yang berpotensi
menyebabkan toksisitas pasien. Jika
tidak ada faktor “resiko tinggi”
(seperti tekanan darah, hipersaliva,
miosis), maka orang dewasa tanpa
gejala harus melakukan pemeriksaan
laboratorium untuk menilai fungsi
hati dan ginjal.
ANTIDOT
INSEKTISIDA ORGANOPHOSPATE

Antidotnya yakni PRALIDOXIME. Asetilkolin Okxime digunakan untuk mengobati pasien


keracunan yang menunjukkan gejala terkait reseptor nikotinik yang disebabkan oleh
intoksikasi dengan insektisida penghambat kolinesterase dan agen saraf, termasuk
organofosfat, campuran insektisida organofosfat dan karbamat, dan insektisida karbamat
murni.

Oksim membalikkan penghambatan asetilkolinesterase (AChE) sehingga


membalikkan kelebihan kolinergik pada reseptor muskarinik dan nikotinik dengan
mengaktifkan kembali AChE terfosforilasi dan melindungi enzim dari penghambatan
lebih lanjut. Oksim lebih efektif bila diberikan sebelum AChE terikat secara
permanen oleh organofosfat.
TERIMAKASIH
ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai