061811133132 Anestesi lokal merupakan hilangnya rasa sakit tanpa disertai hilangnya kesadaran. Menghilangkan rasa nyeri pada sebagian tubu secara sementara yang disebabkan depresi eksitasi di ujung saraf atau penghambatan proses konduksi pada saraf perifer. Syarat anestesi lokal yang baik : Toksisitas rendah Tidak menimbulkan reaksi alergi Efektif Dapat dikombinasi dengan vasokonstriktor Larut dalam air, stabil dalam penyimpanan dan sterilisasi FISIOLOGI KONDUKSI SARAF MEKANISME KERJA Mencegah terjadinya depolarisasi → menurunkan permeabilitas membran terhadap Na+ → tidak terjadi konduksi impuls FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANESTESI LOKAL Anatomi serat syaraf Sifat L.A. : Hubungan struktur kimia & aktifitas pKa efek vasodilatasi sifat ikatan protein biotransformasi Pengaruh pH KLASIFIKASI ANASTESI LOKAL Golongan Ester ( -COO- ) Golongan Amida (-NHCO-) 1. Prokain 1. Lidokain 2. Tetrakain 2. Mepivakain 3. Kokain 3. Bupivacaine 4. Benzokain 4. Prilokain 5. Kloroprokain 5. Artikain 6. Dibukain 7. Ropivakain 8. Etidokain 9. Levobupivakain Perbedaan klinis yang signifikan antara golongan ester dan golongan amida adalah ikatan kimiawi golongan ester lebih mudah rusak dibandingkan ikatan kimiawi golongan amida sehingga golongan ester kurang stabil dalam larutan dan tidak dapat disimpan lama. Bahan golongan amida stabil terhadap panas, oleh karena itu bahan golongan amida dapat dimasukkan kedalam autoklaf, sedangkan golongan ester tidak bisa. Hasil metabolisme golongan ester dapat memproduksi paraaminobenzoate (PABA), yaitu zat yang dapat memicu reaksi alergi, sehingga golongan ester dapat menimbulkan elergi. Hal ini menjadi alasan bahan golongan amida lebih digunakkan dibandingkan ester. JENIS OBAT ANESTESI Lidokain Pembanding anastesi lokal lainnya, Duration of actionnya panjang, lebih toksik dan dapat digunakan tanpa ditambahkan vasokonstriktor Mepivakain Onset of action nya cepat, vasodilatasi lebih sedikit dibandingkan lidokain. Preparat 3% tanpa vasokonstriktor lebih baik dibandingkan ladokain , sehingga merupakan pilihan yang tepat untuk penderita : umur tua, kelainan jantung, hipertensi, hipertiroid. Penggunaan : anestasi filtrasi, blok saraf regional, dan anestesi spinal. Prilokain Vasodilatasinya lebih kecil dibandingkan lidokain maka tidak diperlukan tambahan vasokonstriksi. Toksik terhadap ssp lebih ringan, penggunaan intravena blok regional lebih aman. Sifat toksiknya mengakibatkan methemoglobinemia. Digunakkan untuk anestesi infiltrasi dan blok. Artikain Artikain digunakan baik untuk anestesi infiltrasi maupun blok, dengan teknik blok dapat menghasilkan masa kerja yang lebih lama. Bupivakain Bupivakain memiliki masa kerja yang sangat panjang dan mula kerja yang lambat . Digunakan untuk anestesi infiltrasi,blok, saraf, epidural, dan anestesi intratekal. Etidokain Duration of action lama, potensi toksisitas lebih kecil dibandingkan bupivakain tetapi lebih besar dari lidokain Ropivakain Onset of action dan duration of actionnya sama dengan bupivakain. Digunakan untuk untuk anestesi indfiltrasi, blok saraf, epidural, dan anestesi intratekal. Kokain •Efek kokain digunakan untuk menghambat hantaran saraf. Pernah digunakan dibidang optalmologi namun kokain dapa menyebabnya terkelupasnya epitel kornea sehingga pemakaiannya dibatasi khususnya untuk anestesi saluran pernafasan atas. •Farmakodinamik : mata mengalami mydrasis, pembuluh darah mengalami vasokontriksi, jantung mengalami takhikardi. Prokain Prokain memiliki masa kerja yang lambat karena adanya penetrasinya yang kurang baik. Prokain digunakan untuk anestesi infiltrasi, blok saraf, epidural, kaudal, dan spinal. Tetrakain Potensi & toksisitasnya 10 kali prokain Duration of action lebih lama dari prokain Hal ini oleh karena tetrakain : dihidrolisa paling lambat disbanding gol. Ester yang lain berikatan kuat dengan plasma protein Levobupivakain Hanya memiliki sedikit efek kardiotoksiknya. Penggunaan sebagi injeksi intraoral pada saat anestesi umum dapat mengurangi kebutuhan analgesik pasca operasi setelah pembedahan mulut. THANK YOU