T U G A S K E PA N I T E R A A N A N E S T E S I
19 MARET – 21 APRIL 2018
Disusun Oleh :
Audrelia Maretha Putri
406172006
Pembimbing :
dr. I Gusti Nyoman Panji Putu Gawa, Sp.An-KIC
– Adanya vasokonstriktor :
• Mengakibatkan penurunan absorpsi.
– Karakteristik farmakologi :
• Golongan amida terdistribusi lebih luas daripada golangan ester.
FARMAKOKINETIK OBAT
• DISTRIBUSI
Distribusi bergantung pada uptake organ, yang ditentukan oleh faktor berikut :
– Perfusi jaringan :
• Organ dengan perfusi tinggi uptake cepat, yang diikuti oleh redistribusi yang lebih lambat ke
jaringan dengan perfusi sedang.
– Massa jaringan :
• Otot merupakan penampungan agen lokal anestesi terbesar karena memiliki massa yang besar.
FARMAKOKINETIK OBAT
• METABOLISME & EKSKRESI
Metabolisme dan ekskresi tergantung pada strukturnya :
–Ester :
• Terutama dimetabolisme oleh pseudokolinesterase.
• Hidrolisisnya sangat cepat dan metabolit larut airnya diekskresi lewat urin.
–Amida :
• Metabolisme di hati oleh enzim mikrosomal kecepatan metabolisme
bergantung pada agen spesifik.
PENAMBAHAN VASOKONSTRIKTOR
• Epinephrine (5µg/mL atau 1: 200.000) vasokonstriksi pembuluh darah pada
tempat suntikan.
• Jumlah aliran darah akan ↓ sampai 30% obat anestesi lebih banyak diabsorpsi
oleh sel saraf sekitar dibandingkan masuk ke aliran darah.
• Sistem Pernafasan:
• Imunologi
– Relaksasi otot polos bronkus
– Reaksi alergi
– Paralisis saraf frenikus henti nafas
– Paralisis interkostal • Sistem Muskuloskeletal
– Depresi langsung pusat pengaturan nafas – Miotoksik (bupivakain > lidokain > prokain)
KOMPLIKASI ANESTESI LOKAL
• Komplikasi lokal • Komplikasi sistemik
– Tempat suntikan : edema, abses, – Umumnya reaksi neurologis dan
nekrosis dan gangren. kardiovaskuler.
– Infeksi. – Pengaruh pada pons dan batang
otak depresi.
– Iskemia jaringan dan nekrosis.
– Pengaruh kardiovaskuler : pe↓an
TD, depresi miokardium serta
gangguan hantaran listrik jantung.
PEMBAGIAN ANESTESI REGIONAL
BLOK SENTRAL BLOK PERIFER
(BLOK NEUROAKSIAL) (BLOK SARAF)
• Ruang epidural : antara lig. flavum dan duramater. Kedalaman ruang ini sekitar
5 mm dan di bagian posterior kedalaman maksimal pada daerah lumbal.
• Obat anestetik lokal di ruang epidural bekerja langsung pada akar saraf spinal
yang terletak di lateral.
• Awal kerja anestesi epidural lebih lambat dibanding anestesi spinal, kualitas
blokade sensorik-motorik juga lebih lemah.
ANESTESI EPIDURAL
SENSORY DERMATOME
OBAT ANESTESI EPIDURAL
• Lidokain (Xylokain, Lidonest)
– Umumnya digunakan 1-2%, dengan mula kerja 10 menit dan relaksasi otot baik.
– 0.8% blokade sensorik baik tanpa blokade motorik.
– 1.5% lazim digunakan untuk pembedahan.
– 2% untuk relaksasi pasien berotot.
• Bupivakain (Markain)
– Konsentrasi 0,5% tanpa adrenalin, analgesi mencapai 8 jam.
– Volume yang digunakan <20ml.
KOMPLIKASI ANESTESI EPIDURAL
• Komplikasi
– Blok tidak merata
– Depresi kardiovaskuler (hipotensi)
– Hipoventilasi (hati-hati keracunan obat)
– Mual-muntah
ANESTESI KAUDAL
• Anestesi kaudal ~ anestesi epidural, karena kanalis kaudalis adalah
kepanjangan dari ruang epidural dan obat ditempatkan di ruang
kaudal melalui hiatus sakralis.