MACAM ANESTESI
ANESTESI LOKAL
ANESTESI UMUM
Elektro Neurofisiologi
Fisiologi konduksi impuls pada
syaraf
Ditentukan oleh keluar masuknya
ion-ion Na da K melalui membran
sel saraf / axon
Elektro Neurofisiologi
Fisiologi konduksi impuls pada syaraf
K
_________________
++++++++++++++++++++
Na
Kadar K tinggi di dalam axon
Kadar Na tinggi di luar axon
Ada rangsangan
K
_ _ _ _ _ _ _ _ ++++++++++++
+++++++++_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Na
+++++++++_ _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ _ _ _ _ _ _ +++++++++++
Struktur kimia
Hubunga struktur kimia dan aktifitas
Rumus umum
AROMATIK
INTERMEDIAT
AMINA
R
ESTER
H2N
AMIDA
BENZOKAIN
H2N
LIPOFILIK
DAYA PENETRASI
KE MEMBRAN SEL
SARAF
COOR
NHCO R
R
R
R
COOR
HIDROFILIK
PERLU UTK
PARENTERAL
(PE)
efek vasodilatasi
efek VD >> maka masa kerja makin
pendek
untuk memperpanjang masa kerja
diberi vaso konstriktor
Lidokain
mepivacain
prilokain
Efek VK kokain
A. LOKAL
IKATAN
PROTEIN
POTENSI
RELATIVE
MASA KERJA
(MENIT)
Bupivakain
95
180-600
Etidokain
95
180-600
Tetrakain
94
160-600
Mepivakain
77
120-240
Lidokain
64
90-200
Prilokain
55
120-200
Prokain
5,8
60
RADANG
:
pH ASAM
Vaskularisasi meningkat
BLOK MANDIBULA
penambahan vasokonstriktor
pada A. lokal
obat yang dapat menyempitkan pembuluh
darah
gol. Simpatomimetik (adrenergic)
epineprin (1:50.000-1:250.000)
nor epineprin (1:30.000)
fenileferin (1:2500)
levonordefrin (1:50.000-1:250.000)
tujuan
kontraindikasi pemberian
vasokonstriksi
daerah ekstremitas
Penderita
gangguan kardiovaskular
Hipertiroid
usia tua
penggolongan a. lokal
menurut struktur kimia
1 golongan ester :
ester asam benzoate
Piperocain
Meprylcaine
Isobucaine
propaksikain (ravokain)
tetrakain (pentokain)
Isuthetamine (monocaine)
2-kloroprokain
Procaine dan isuthetamine (duocaine)
lidocaine (nevokain)
- metabuthetamine (uncaine)
- primacaine
2 Golongan amida
Mepivacain(karbokain)
Prylokaine (sitanes ) Etidokain (duranest)
Kidocaine (xilocaine)
FARMAKOKINETIK A. LOKAL
A.LOKAL
ABSORPSI
Tgt. Tempat Pemberian
Sifat Farmakologi
Adanya VK
Dosis
IV
1
Topikal 5
IM 20- 30
Subkutan 30-90
ABSORBSI LOKAL
Distribusi ke
ABSORBSI SISTEMIK
distribusi ke
darah (plasma)
otot bergaris
Lemak
Ikatan protein
saraf
Masa kerja
Ikatan dg
protein plasma
toksisitas kronis
otak
Hepar
Ginjal
Jantung
Paru-paru
metabolisme
eksresi
Biotransformasi (metab)
Prokain
dihidrolisa dl plasma
Kloroprokain
Tetraakain
Kokain
lidokain
mepivakain
prilokain
mikrosom
bupivacain
etidokain
dihepar o/ enzim
Prokain
kloroprokain
toksisitas kecil
masa kerja (duration of action) pendek
paling kecil
intermediet (sedang)
paling poten
terapi konvulsi :
diazepam (valium)
fenobarbital (luminal)
secara langsung
pada jantung memblok kanal Na+
t.a. depolarisasi
cardic pace marker turun
eksitabilitas turun
konduksi turun
kekuatan kontraksi turun
(influks Na+ turun - Ca ++ turun)
pada pembuluh darah
kontraksi otot turun (Ca++ turun)
vasodilatasi
tidak langsung
hambat SSO(hambat system saraf simpatis)
takhikardi
Vasokonstriksi
midriasis
TOKSISITAS A. LOKAL
pada SSP :
gelisah, tremor, konvulsi,letargi, koma,
depresi pernfasan, dll
drowsiness (lidokain dan prokain)
euphoria dan adiksi
kokain
REAKSI ALERGI
yang sering : gol ester (prokain dll)
metabolit : asam p.-aminobenzoat
(PABA)
gol. Amida
jarang
gejala alergi :
urtikaria
sesak nafas
syok anafilaktik, dll
1. dosis toksik
2. dosis terapi, penyuntikan intra vaskuler
yang tak sengaja
cara pencegahan :
1. menghindari dosis besar dan
penyuntikan perlahan-lahan
2. menghindarkan penyuntikan
intravaskuler
aspirasi
3. penggunaan vasokonstriktor
KOKAIN
A. LOKAL ALAMI
: ERITROKSILON COCA
SEBAGAI A. LOKAL PERTAMA,DIPAKAI DI
prokain (novokain)
diklonin
gol. Keton
digunakan untuk a. topikal
potensi 4x lidokain
toksisitas
: bupivakain 4 x lidokain
etidokain 2 x lidokain
penggunaan klinis :
pencabutan gigi impaksi
bedah periodontal
bidang obstetrik
DOSIS MAKSIMALIS
prokain (2-4%)
lidokain (2%)
mepivakain (3%)
prilokain(4%)
tetrakain (0,25%)
propopsikain (0,4%)
bupivakain (0,5%)
etidokain (0,5-1%)
400mg 20 ml
300mg 15ml
300mg 15 ml
400mg 20 ml
30mg
1,5 ml
6,6 mg/kg BB
2 mg/kg BB
4,4 mg/kg BB
cara pemberian
1. A. permukaan
dengan cara topikal pd permukaan mukosa /
kulit yang terkelupas
tujuan
: menghambat impuls pada
ujung-ujung syaraf sensorik
penggunan :
menghilangkan rasa sakit pada selaput lendir
mulut , luka bakar, nyeri pada pencabutan
gigi sulung
2. A.infiltrasi
menghambat ujung-ujung saraf sensorik
Cara : subkutan, submukosa,
intradermal , --- dapat diberi secara
ring blok
3. A. blok syaraf
a. blok syaraf tunggal
menghambat/ memblok impuls pd batang
syaraf -impuls tidak dapat diteruskan ke
cabang-cabang syaraf
contoh : A. mandibular untuk
menghilngkan rasa sakit pada pencabutan
molar bawah
A infiltrasi
Ekstraksi 87654321 12345678
321 123
A mandibular
Ekstraksi
87654
45678
a. infiltrasi
tamat
Good luck
Selamat belajar
GENERAL ANAESTHETICS
ABDUL ROCHIM, DRG,M.KES, MMR
DEFINISI
Anastetika umum ialah obat2 yg digunakan unt
Anestetik yg ideal.
Premedikasi
Anti muskarinik: - salivasi, spasme larings,
reflek bradikardi (atropin, skopolamin).
Analgetika narkotik sakit yg berat
(morfin, petidin).
Penghabat SSP unt tenangkan px
(phenobarbital, diazepam)
Teori Membran
Kerja dr anastetika umum atas dasar
Teori Neurofisiologis
Timbulnya teori ini ok teori membran tak dpt jelaskan
kesadaran
Px dpt ikuti perintah, timbul analgesia (rs
skt ilang)
Std 1 yg dpt dilakukan pembedahan
ringan spt cabut gigi, biopsi dan partus.
pembedahan
Tanda2: exitasi, gerakan yg tak nurut
kehendak, tertawa, teriak, nangis, nyanyi,
nafas tak teratur, kadang apne dan
hiperapne, tonus m skeletal meningkat,
inkontinensia urin, muntah, midrasi,
hipertensi, takikardi. Hal ini bs terjadi ok
hambatan pd pusat hambatan
Pd st ini bs terjadi mati ok itu hrs cpt dilalui
dg pemberian premedikasi
Plane
Farmakokenitika inhalasi
Hasil berbanding langsung dg tekanan parsial dlm
ANASTESI GAS
Potensi rendah, so digunakan induksi dan operasi
Anastetik menguap
Ada 3 sifat bentuk cairan pd suhu kamar, sifat anas
Anastesi Parenteral
Obat
Cara
Dosis
Efek
Tiopental
IV
150-250
Induksi anastesi
diazepam
IV
IV
5-10
10-20
Sedasi
Seds+amnesi
Fentanil
Droperidol
IV
IV
0,05-0,1
2,5-5
Analgesia
neuroplepsis
Morfin
IV
10-15
Sedasi+analgesi
Ketamin
IV
IM
70-150
300-500
Anastesi
Anastesi
Hidoxidisin
Skopolamin
IM
IM
50-100
0,4-0,6
Sedaasi
Sedaasi+amnesi