REGIONAL
Sub-Departemen Anestesiologi
RSAL Dr. Ramelan Surabaya
ANATOMI
Medula spinalis dan syaraf spinal terlindung dalam kanalis
vertebralis
Columnae vertebralis terdiri atas 7 ruas cervical, 12 ruas thorakalis,
5 ruas lumbal, 5 ruas sacralis dan 4 ruas coccygeus.
Batas kanalis vertebralis : anterior dengan korpus vertebrae, lateral
dengan pedicle dan posterior dengan laminae. Setiap vertebrae
memiliki processus spinosus dan 2 processus transversus sebagai
tempat perlekatan ligamentum dan otot.
Kolumna vertebralis berbentuk huruf C ganda, berbentuk konveks
ke anterior pada daerah cervical dan lumbal.
Ligamentum :
Ventral : lig longitudinal anterior dan posterior
Dorsal : lig flavum, lig interspinosus, lig supraspinosus
ANATOMI
Otonom (simp-
parasimp)
Motorik(eferen)
For vert
lamina
Proc.
transfersus
pedicle
Proc. artcularis
Proc. spinosus
ANATOMI
KULIT
SUBKUTIS
r.subarachnoid
r.epidura
l
Lig.supraspinosum
Lig.interspinosum
Lig.flavum
duramater
ANATOMI
1. Vertebra C1
2. Proc. Spinosus C7
3. Level T3
4. T7
5. T12
6. L4 atau L4-L5
7. S2
8. S5, hiatus sakralis
ANATOMI
ANATOMI
Perbandingan jarak kulit ke ruang subarakhnoid
ANATOMI
TABEL 2.9
OBAT ADJUVAN YANG UMUM DIGUNAKAN
1. Blok sentral/neuroaxial
Blok spinal/subarakhnoid, epidural,
kaudal
2. Blok perifer
Blok pleksus brakialis, aksiler, analgesia
regional intravena dll
Anestesia Regional
Anestesi blok neuraksial : tindakan anestesi yang
menimbulkan blok simpatik, analgesia sensorik, blok
motorik setelah insersi jarum pada sentroneuraksial.
Meliputi :
• blok subaraknoid (spinal)
• blok epidural & blok kaudal
Dilakukan dengan:
• injeksi tunggal
• menggunakan kateter.
Fisiologi blok neuraxial
Antisipasi :
Volume loading 1- -20 ml/kg kristaloid
Left uterine displacement pd wanita hamil trimester 3
Bradikardi simptomatik atropin
Hipotensi vasopresor (fenilefrin, efedrin)
Hipotensi dan / atau bradikardi berat epinefrin
Blok otonomik
Manifestesi pulmoner
Minimal
Pd blok thoracic tinggi :
Vol tidal tdk berubah
Kapasitas vital sedikit berkurang
Blok nervus phrenikus tdk tjd. (apneu biasanya
disebabkan hipoperfusi batang otak)
Batuk dpt terganggu
Manifestasi gastrointestinal
Small contracted gut
Peristaltik aktif
Berkurangnya aliran darah hepatik
Blok otonomik
Urinary tract :
RBF tdk terganggu
Retensi urine
Metabolik dan endokrine :
Supresi parsial (bedah mayor invasif) atau total (bedah
ekstremitas bawah) respon neuroendokrine .
Peningkatan ACTH, kortisol, epinefrin, norepinefrin,
vasopresin, aktivasi renin- angiotensin- aldosteron
system)
Hipertensi , takikardia, hiperglikemia, katabolisme protein,
supresi respon immun, ggan fgs renal.
Toksisitas Obat Anestesi Regional
Obat anestesi regional, bila diberikan dengan dosis dan
tempat lokasi yang tepat, merupakan obat yang cukup
aman. Intoksikasi akan terjadi bila secara tidak sengaja
masuk kedalam intra vaskuler atau melebihi dosis
maksimal. Gejala intoksikasi berupa adanya gejala
sistemik. Yaitu eksitasi, depresi susunan syaraf pusat,
hipertensi, hipotensi sampai dengan henti jantung dan
pada gejala lokal adanya kerusakan syaraf dan otot.
Pada pemberian prilokain dapat terjadi
methaemoglobine atau adiksi pada pemberian kokain
reaksi alegi juga dapat terjadi pada pemberian obat
anestesi regional. Apabila obat tersebut masuk kedalam
intra-vaskuler, gejala intoksikasi akan timbul kurang lebih
dari 5 menit, sedangkan pada pemberian infiltrasi atau
epidural, gejala akan timbul setelah 20 menit.
Pengelolaan Intoksikasi
Bila terjadi intoksikasi obat anestesi regional
dapat menimbulkan kematian yang mendadak,
oleh karena itu pengelolaannya harus dapat
cepat dan tepat. Obat-obat darurat dan sarana
resusitasi harus tersedia dan siap pakai.
Penguasaan resusitasi kario-pulmoner mutlak
diperlukan. Tindakan yang harus segera
dilakukan pada intoksikasi adalah :
menghentikan konvulsi dengan obat anti
konvulsan, misalnya tiopental dengan suksinil
kholin 50-100 mg.i.v. tidnakan tersebut diatas
akan diikuti dengan terjadinya apnea, sehingga
mutlak perlu dilakukan pernafasan buatan.
LAST (Local Anesthesi Systemic
Toxicity)
Kardiak
CNS
Stop LA
ABC support
Vasopresor
Antikejang
Lipid infusion
Pengelolaan Intoksikasi
Apabila terjadi hipotensia, diberikan vasipressor, misalnya aphedrin
5-15 mg i.v. dan bila henti jantung, lakukan resusitasi kardio-
pulmoner.
Pembentukan LCS
- Diultrafiltrasi di pleksus khoroidalis
0,4ml/mnt atau 25ml/jam atau 600ml/hari
- Pergantian LCS tiap 6 jam dipengaruhi
oleh simpatis (ganglion servikalis superior)
Fisiologi LCS (liquor serebrospinal)
Sifat CSF :
- Berat jenis pd suhu 37°C : 1,0003-1,00009
- Volume : 120-150ml
- Vol di SA space : 25-30ml
- tekanan perfusi : 60-120 mmhg
- Rata2 tekanan perfusi : 110 mmhg
- pembentukan LCS : 0,4ml/mnt atau
25ml/jam atau 600ml/hari
Fisiologi LCS (liquor serebrospinal)
Sirkulasi LCS
Pleksus khoroidalis ventrkel serebralis
(v.lateralis) for.monroe Ventrikel III
aquaductus silvii ventrikel IV For
luscha & magendi SA space
Absorbsi tjd di :
- villi choroidalis (di ventrkel latelaris)
- villi arakhnoidalis, kapiler jaringan,
limfatik jaringan (di SA space)
Mekanisme Kerja LA di LCS
LA menghambat sodium pump
(menginduksi sodium impermeability)
Kecepatan penyuntikan :
- Bertahap tiap 3 – 5mnt sebanyak 3 – 5ml
s/d tercapai dosis total
- Pada penyuntikan yang terlalu cepat
tekanan epidural meningkat TIK
meningkat nyeri kepala & gangguan
sirkulasi pembuluh darah epidural
EPIDURAL ANALGESIA
Obat yang sering digunakan :
1. Xylocain/Lidokain 2%
1amp = 20cc = 400mg (1cc=20mg)
dosis max : - dg adrenalin 7mg/kgBB
- tanpa adrenalin 4mg/kgBB
sifat : - onset cepat (1-5mnt)
- durasi 60 – 90mnt
2. Bupivakain 0,5% (0,25%, dosis maksimal sama)
1 amp = 20cc = 100mg (1cc=20mg)
dosis maximal 3 mg/kgBB
sifat : - onset lambat : 15 – 30 mnt
- durasi : 90 – 120 mnt
- dosis maximal u/ infiltrasi lokal : 175mg
LA U/ EPIDURAL
Konsentrasi LA :
1. Tinggi :
memberikan blok sensorik, motorik, simpatis yg adekwat u/ operasi
2. Rendah :
blok sensorik dan simpatis adekwat
blok motorik parsial
Contoh :
Bupivakain :
0,5% : blok sensorik,motorik, simpatis adekwat
0,25% : blok sesork adekwat
blok motorik partial/tidak ada
0,125% : u/ analgesia
sensorik dan motorik tidak ada
ANESTESIA EPIDURAL KAUDAL
Dosis : ½ - 1 mg/kgBB
Onset dan durasi seperti epidural
Teknik Blok
Teknik Blok
Teknik Blok