Budi Yuwono
■ https://www.youtube.com/watch?v=eCK6K0Y
rjEQ&t=42s
■ https://www.youtube.com/watch?v=3hakIcbC
Wmw&t=29s
Referensi
■ Handbook of Local Anesthesia, Stanley F.
Malamed sixth Ed. 2011. Elsevier.
2. Paraperiosteal injection
jarum diinjeksikan sampai mendekati/ kontak dg
periosteum. Larutan AL dideponer shg terjadi difusi
menembus periosteum & porositas tulang alveolar
3. Intra Osseous injection
injeksi dilakukan ke dlm struktur tulang, setelah
dibuat jalan masuk dg bur
4. Intraseptal injection
modifikasi dari teknik 3. Jarum diinjeksikan ke
dlm tulang alveolar bagian intraseptal diantara
kedua gigi yg akan dianastesi
Ada 3 cabang:
📫N. Opthalmicus (dvs.1)
📫N. Maxillaris (dvs.2)
📫N. Mandibularis (dvs.3)
N.Opthalmicus (devisi 1)
n. Nasopalatinus
Keluar dari kanalis nasopalatinus
Inervasi; mucoperiosteum palatal regio gigi anterior
RA (caninus ka-ki)
Cabang kedua N. Maxillaris meliputi
N. Alveolaris Superior Posterior
Inervasi: semua akar gigi molar ke-2, 3 & akar gigi
molar pertama kecuali akar mesiobukal
Cabang ketiga N. Maxillaris
N. Alveolaris Superior Medius
Inervasi: gigi premolar pertama & ke-2
akar mesiobukal gigi molar pertama RA
Cabang keempat N. Maxillaris
N. Alveolaris Superior Anterior
Inervasi: gigi insisivus sentral, insisivus lateral,
caninus, membran mukosa labial, periosteum, alveolus
🡪 semua pada satu sisi RA
Neuroanatomical N. maxillaris
N. Mandibularis (devisi. 3)
Cabang terbesar keluar dari ganglion
gasseri.
Dari cranium keluar melalui foramen
ovale membentuk 3 cabang;
- n. buccalis longus
- n. lingualis
- n. alveolaris inferior
n. Buccalis longus
Berjalan diantara kedua caput m. pterygoideus externus
menyilang ramus dan masuk ke pipi melalui m.
buccinator
Inervasi: membran mukosa bukal, mucoperiosteum
lateral gigi molar atas dan bawah
n. Lingualis
Berjalan ke bawah superfisial dari m. pterygoideus
internus berlanjut kelingual apeks gigi molar ke-3 RB.
Masuk ke basis lidah melalui dasar mulut
Inervasi: 2/3 anterior lidah, mucoperiosteum &
membran mukosa lingual
N. Alveolaris Inferior
Cabang terbesar N. Mandibularis. Turun dibalik m.
pterygoideus externus disebelah posterior-lateral
n.lingualis, berjalan antara ramus mandibula &
ligamentum sphenomandibularis masuk ke canalis
mandibula.
Bersama arteri alveolaris inferior berjalan di dalam
canalis mandibula & mengeluarkan percabangan untuk
inervasi geligi RB dan keluar melalui foramen mentale
r. Dentalis brevis
Inervasi; molar, premolar, proc. Alveolaris &
periosteum, membran mukosa bukal
r. Mentalis
Inervasi: kulit dagu, membran mukosa labium
oris inferior
r. Incisivus
Inervasi: gigi incisivus sentral-lateral, caninus
Neuroanatomical N. mandibularis
ANASTESI LOKAL MAKSILA
Anastesi lokal dapat dilakukan pada N. maksilaris dan
cabangnya;
☞ lokal infiltrasi (sering digunakan)
☞ field block
☞ blok N. alveolaris superior anterior dan medius
(blok N. infra orbital)
☞ blok N. alveolaris superior posterior
☞ blok N. nasopalatina
☞ blok N. palatina mayor
a. Lokal Infiltrasi
- saraf : cabang terminal/ free nerve ending
- area teranastesi : terbatas dimana larutan
AL dilakukan
- pedoman anatomis : tidak ada pedoman khusus
- indikasi : bila hanya sebatas mukosa &
jaringan ikat dibawahnya
- teknik : jarum diinsersikan dibawah
mukosa ke dalam jaringan ikat simptom: tidak ada
simptom subyektif
b. Blok cabang saraf terminal
📫 saraf : cabang saraf terminal besar - Area yg
teranastesi : semua area yg diinervasi - pedoman
anatomi : tergantung area yg diinginkan,
pedoman umum; letak gigi & akarnya serta
periosteum tulang alveolar yg bersangkutan
- indikasi : untuk LA satu/dua gigi RA & sekitarnya
Tehnik
Paraperiosteal/ supraperiosteal. tehnik ini sering digunakan karena
porositas tulang RA; jarum diinsersikan menembus membran
mukosa & jar.ikat dibawahnya sampai menyentuh periosteum lalu
larutan dideponer
c. Blok N. Alveolaris Superior Anterior & Medius
Saraf : cabang saraf terminal besar; n. infra orbitalis, n.
alveolaris superior anterior & medius, n. palpebra inferior
Area : gigi insisive, caninus, premolar & akar mesio bukal
gigi molar pertama bibir atas , pelupuk mata bawah &
sebagian hidung
Pedoman anatomi: infraorbital ridge, infraorbital depression,
supraorbital notch, gigi anterior & pupil mata
Indikasi: untuk bedah yg melibatkan gigi insisive, caninus,
premolar & akar mesio bukal molar pertama RA
Tehnik
📫 saraf : N lingualis
📫 area : 2/3 anterior lidah & mukosa dasar
mulut, mukosa & mukoperiosteum pd
mandibula sisi lingual
📫 Pedoman anatomi: sama dg teknik blok N alveolaris
Inferior
📫 symptom : kebas pd 2/3 anterior lidah
Blok N. Bukalis longus
Saraf : N. mentalis
area : bibir bawah & mukosa labial fold disebelah anterior
foramen mentalis pedoman anatomi: premolar RB,
foramen mentalis terletak di sebelah anterior apeks gigi tsb.
Teknik:
pipi ditarik ke arah bukal lalu jarum diinsersikan pd mukosa labial fold,
penetrasi jarum sampai menyentuh periosteum dari mandibula sebelah
anterior dari apeks premolar kedua, deponir obat 0,5- 1 cc
symptom kebas pd bibir bawah satu sisi
Blok N. Mentalis
Blok N. Insisivus
📫 Saraf: n. insisivus, n. mentalis
📫 area : mandibula & struktur labialnya sebelah
anterior dari foramen mentalis, gigi premolar, caninus,
insisive pd satu sisi, bibir bawah satu sisi
📫 Pedoman anatomi: sama dg blok n. mentalis,
bedanya ujung jarum harus di insersikan tepat kedalam
foramen mentalis
📫 symptom : tidak ada
Blok N. Insisivus
Infiltrasi