Oleh :
FAKULTAS S1 FARMASI
INSTITUT ILMU KESEHATAN (IIK) STRADA INDONESIA
TAHUN 2021
TOKSIKODINAMIK DAN TOKSIKOKINETIK
laboratorium.
pada saluran pencernaan. Puncak konsentrasi etanol dalam darah dapat dicapai
dalam waktu 30 menit setelah ingesti etanol dalam keadaan lambung kosong.
Volume distribusi untuk etanol mendekati total air dalam tubuh (0,5-0,7 l/kg).
Karena absorpsi dari usus halus lebih cepat dibandingkan dari lambung seperti
oral yang setara, wanita memiliki konsentrasi puncak yang lebih tinggi
daripada pria. Hal ini disebabkan karena wanita memiliki total kadar air tubuh
yang lebih rendah dari pria dan karena perbedaan dalam first-pass metabolism.
dibagi menjadi 2 jalur, yaitu melalui jalur alkohol dehidrogenase dan melalui
dioksidasi menjadi asetat oleh proses metabolisme yang ketiga. Jalur utama
ditemukan di organ lain seperti otak dan lambung. Selama konversi etanol
metabolisme etanol dan terdiri dari sitokrom P450 atau disebut juga sebagai
CYP seperti CYP2E1, CYP1A2 dan CYP3A4. Konsumsi alkohol kronis akan
tetapi juga dalam metabolisme obat lain yang dilakukan oleh sitokrom P450
aldehyde dehydrogenase (ALDH). Produk dari reaksi ini adalah asetat, yang
akan dimetabolisme lebih lanjut menjadi CO2 dan air atau digunakan untuk
membentuk asetil KoA. Kombinasi NADH yang meningkat dan asetil KoA
yang lebih tinggi mendukung sintesis asam lemak serta penyimpanan dan
dengan cara dihisap atau sebagai rokok. Narkotika yang masuk ke saluran
berakhir di alveolus. Di dalam alveolus, butiran “debu” zat aktif itu diserap
tindakan otot yang dipesan oleh korteks motor. Impuls saraf mengingatkan
sehingga bisa menerima dan secara akurat menafsirkan impuls dari bagian
telinga. Area untuk rasa berada di celah lateral, yang memisahkan lobus
frontal dan temporal. Pusat bau ada di bagian bawah lobus frontal, bau
stimulan atau sedatif. Dengan dosis yang sangat besar, pasien mungkin
jangka pendek, dan gaya berjalan yang tidak stabil. Penggunaan narkotika
(UNODC,2014)
bottom).
bergantung pada apakah minyak tanah selain tertelan, juga sebagian teraspirasi
ke dalam paru atau tidak. Keluhan ini dapat timbul tidak hanya pada saat
tertelan, tetapi juga bila kemudian minyak tanah yang sudah ditelan itu
Hal ini dapat berlangsung beberapa menit sampai beberapa jam. Menurut
klinis lain. Kematian yang dapat timbul akibat keracunan minyak tanah ialah
yang lebih kuat daripada minyak tanah yang diminum. Hal ini disebabkan
penyerapan minyak tanah dari usus terjadi secara lambat dan tidak lengkap.
pada paru.Hal ini disebabkan oleh minyak tanah yang sampai ke paru
kelainan paru tidak terjadi. Menurut Gerarde (1963) hal ini disebabkan karena
normal)
tenggorokan dan laring. Iritasi yang parah pada saluran pernapasan, ditandai
dengan batuk, tersedak, atau napas pendek. Absorpsi melalui kulit dapat
menyebabkan Iritasi yang serius dan luka bakar yang parah. Luka bakar pada
pada kulit dapat ditandai dengan gatal, bersisik, kemerahan atau terkadang
melepuh. Kontak dengan mata dapat menyebabkan luka korosif mulai dari
Peradangan pada mata dapat ditandai dengan kemerahan, berair dan gatal-
2 sampai 3 hari pasien mengalami nyeri mendadak di perut atau dada dan
shock, hal ini menunjukkan perforasi lambung. Pada kasus tertelan asam yang
parah, risiko tertinggi pada perforasi dalam 72 jam pertama, namun perforasi
kerusakan pada bagian tubuh yang terkena zat tersebut, akibat koagulasi
yang kering dan keras. Basa kuat bersifat membentuk reaksi penyabunan
intrasel sehingga menimbulkan luka yang basah, licin dan kerusakan akan
berlanjut sampai dalam. Karena bahan kimia asam atau basa terdapat dalam
bentuk cair ( larutan pekat), maka bentuk luka sesuai dengan mengalirnya