DAN PENYEBAB MASALAH 2.1 PENETAPAN PRIORITAS MASALAH Masalah adalah kesenjangan antara apa yang diharapkan (expected) dengan apa yang aktual terjadi (observed). Perlu ditentukan masalah yang menjadi prioritas karena keterbatasan sumber daya, dana, dan waktu menyebabkan tidak semua permasalahan dapat dipecahkan sekaligus. Setelah pada tahap awal merumuskan masalah, maka dilanjutkan dengan menetapkan prioritas masalah yang harus dipecahkan. Prioritas masalah didapatkan dari data atau fakta yang ada secara kualitatif, kuantitatif, subjektif, objektif serta adanya pengetahuan yang cukup. Dalam penetapan prioritas masalah, digunakan teknik skoring dan pembobotan. ntuk dapat menetapkan kriteria, pembobotan dan skoring perlu dibentuk sebuah kelompok diskusi. !gar pembahasan dapat dilakukan secara menyeluruh dan mencapai sasaran, maka setiap anggota kelompok diharapkan mempunyai informasi dan data yang tersedia. "eberapa langkah yang dilakukan dalam penetapan prioritas masalah meliputi# $. Menetapkan kriteria %. Memberikan bobot masalah &. Menentukan skoring tiap masalah "erdasarkan hasil analisis program P%M' Puskesmas (ecamatan )ambir yang diangkat, maka didapatkan sembilan permasalahan. !dapun masalah tersebut meliputi# $. !ngka penemuan kasus baru (*D+) ," Paru di Puskesmas se-(ecamatan )ambir periode .anuari / September %0$% sebesar &%.1 2 kurang dari target yaitu 3%.3 2. %. !ngka kon4ersi (*5+) ," Paru di Puskesmas (elurahan Petojo Selatan periode .anuari - September %0$% sebesar 60 2 kurang dari target yaitu 702. &. !ngka kon4ersi (*5+) ," Paru di Puskesmas (elurahan Petojo tara periode .anuari - September %0$% sebesar 38.$6 2 kurang dari target yaitu 702. 6. !ngka kon4ersi (*5+) ," Paru di Puskesmas (elurahan Duri Pulo periode .anuari - September %0$% sebesar 3%.96 2 kurang dari target yaitu 70 2. 39 3. !ngka kesembuhan pasien (*+) ," Paru di Puskesmas (ebon (elapa periode .anuari- September %0$% sebesar 70 2 kurang dari target yaitu 7&.832. 7. !ngka kesakitan (:+) :SP! di wilayah Puskesmas (ecamatan )ambir periode .anuari/September %0$% sebesar $3.61 2 tidak sesuai dengan target yaitu 8.3 2. 2.1.1 Non-Scoring Technique "ila tidak tersedia data, maka cara penetapan prioritas masalah yang la;im digunakan adalah teknik non skoring. Dengan menggunakan teknik ini, masalah dinilai melalui diskusi kelompok, oleh sebab itu juga disebut < Nominal Group Technique= (>),). >), terdiri dari dua, yaitu # !. Metode Delbec? Menetapkan prioritas masalah menggunakan teknik ini dilakukan melalui diskusi dan kesepakatan sekelompok orang, namun yang tidak sama keahliannya. Sehingga untuk menentukan prioritas masalah, diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk memberikan pengertian dan pemahaman peserta diskusi, tanpa mempengaruhi peserta diskusi. @asil diskusi ini adalah prioritas masalah yang disepakati bersama. ". Metode Delphi Aaitu masalah masalah didiskusikan oleh sekelompok orang yang mempunyai keahlian yang sama melalui pertemuan khusus. Para peserta diskusi diminta untuk mengemukakan pendapat mengenai beberapa masalah pokok. Masalah yang terbanyak dikemukakan pada pertemuan tersebut, menjadi prioritas masalah. 2.1.2 Scoring Technique "erbagai teknik penentuan prioritas masalah dengan menggunakan teknik skoring antara lain# A. Metode Bryant 40 ,erdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi yaitu # 1. Prevalence "esarnya masalah yang dihadapi 2. Seriousness Pengaruh buruk yang diakibatkan oleh suatu masalah dalam masyarakat dan dilihat dari besarnya angka kesakitan dan angka kematian akibat masalah kesehatan tersebut. 3. Manageabilit (emampuan untuk mengelola dan berkaitan dengan sumber daya !. "ommunit concern Sikap dan perasaan masyarakat terhadap masalah (esehatan tersebut Parameter diletakkan pada baris dan masalah-masalah yang ingin dicari prioritasnya diletakkan pada kolom. (isaran skor yang diberikan adalah satu sampai lima yang ditulis dari arah kiri ke kanan sesuai baris untuk tiap masalah. (emudian dengan penjumlahan dari arah atas ke bawah sesuai kolom untuk masing-masing masalah dihitung nilai skor akhirnya. Masalah dengan nilai tertinggi dapat dijadikan sebagai prioritas masalah. ,etapi metode ini juga memiliki kelemahan yaitu hasil yang didapat dari setiap masalah terlalu berdekatan sehingga sulit untuk menentukan prioritas masalah yang akan diambil. B. Metode Matematik PAHO Dalam metode ini parameter diletakkan pada kolom dan masalah-masalah yang ingin dicari prioritasnya diletakkan pada baris, dan digunakan kriteria untuk penilaian masalah yang akan dijadikan sebagai prioritas masalah. (riteria yang dipakai ialah # 1. Magnitude "erapa banyak penduduk yang terkena masalah atau penyakit yang ditunjukkan dengan angka pre4alens. 2. Severit "esarnya kerugian yang timbul yang ditunjukkan dengan case #atalit rate masing- masing penyakit. 3. $ulnerabilit Sejauh mana ketersediaan teknologi atau obat yang efektif untuk mengatasi masalah tersebut. 41 !. "ommunit and political concern Menunjukkan sejauh mana masalah tersebut menjadi concern atau kegusaran masyarakat dan para politisi %. &##ordabilit Menunjukkan ada tidaknya dana yang tersedia C. METODE MCA Pada metode M*!, yang menjadi kriteria penilaian untuk menentukan prioritas masalah adalah # 1. 'mergenc 'mergenc menunjukkan seberapa fatal suatu permasalahan sehingga menimbulkan kematian atau kesakitan. Parameter yang digunakan dalam kriteria ini adalah "() ("ase (atalit )ate), jika masalah yang dinilai berupa penyakit. !dapun jika yang dinilai adalah masalah kesehatan lain, maka digunakan parameter kuantitatif berupa angka kematian maupun angka kesakitan yang dapat ditimbulkan oleh permasalahan tersebut. 2. Greetest member (riteria ini digunakan untuk menilai seberapa banyak penduduk yang terkena masalah kesehatan tersebut. ntuk masalah kesehatan yang berupa penyakit, maka parameter yang digunakan adalah prevalence rate. Sedangkan untuk masalah lain, maka greatest member ditentukan dengan cara melihat selisih antara pencapaian suatu kegiatan pada sebuah program kesehatan dengan target yang telah ditetapkan. 3. 'xpanding Scope Menunjukkan seberapa luas pengaruh suatu permasalahan terhadap sektor lain diluar sektor kesehatan. Parameter penilaian yang digunakan adalah seberapa luas wilayah yang menjadi masalah, berapa banyak jumlah penduduk di wilayah tersebut, serta berapa banyak sektor di luar sektor kesehatan yang berkepentingan dengan masalah tersebut. !. (easibilit (riteria lain yang harus dinilai dari suatu masalah adalah seberapa mungkin masalah tersebut diselesaikan. Parameter yang digunakan adalah ketersediaan sumber daya manusia berbanding dengan jumlah kegiatan, fasilitas terkait dengan 42 kegiatan bersangkutan yang menjadi masalah, serta ada tidaknya anggaran untuk kegiatan tersebut. %. Polic "erhubungan dengan orientasi masalah yang ingin diselesaikan adalah masalah kesehatan masyarakat, maka sangat penting untuk menilai apakah masyarakat memiliki kepedulian terhadap masalah tersebut serta apakah kebijakan pemerintah mendukung terselesaikannya masalah tersebut. Metode ini memakai lima kriteria yang tersebut diatas untuk penilaian masalah dan masing-masing kriteria harus diberikan bobot penilaian untuk dikalikan dengan penilaian masalah yang ada sehingga hasil yang didapat lebih obyektif. Pada metode ini harus ada kesepakatan mengenai kriteria dan bobot yang akan digunakan. Dalam menetapkan bobot, dapat dibandingkan antara kriteria yang satu dengan yang lainnya untuk mengetahui kriteria mana yang mempunyai bobot yang lebih tinggi. Setelah dikaji dan dibahas, didapatkan kriteria mana yang mempunyai nilai bobot yang lebih tinggi. >ilai bobot berkisar satu sampai lima, dimana nilai yang tertinggi adalah kriteria yang mempunyai bobot lima. "obot 3 # paling penting "obot 6 # sangat penting sekali "obot & # sangat penting "obot % # penting "obot $ # cukup penting EMERGENCY 'mergenc menunjukkan seberapa fatal suatu permasalahan sehingga menimbulkan kematian atau kesakitan. Parameter yang digunakan dalam kriteria ini adalah "() ("ase (atalit )ate), jika masalah yang dinilai berupa penyakit. !dapun jika yang dinilai adalah masalah kesehatan lain, maka digunakan parameter kuantitatif berupa angka kematian maupun angka kesakitan yang dapat ditimbulkan oleh permasalahan tersebut. >ilai prox *B+ ditentukan berdasarkan hasil diskusi, argumentasi, serta justifikasi. 43 Ta!e" 2.1 Skala Score Emergency Ran#e $%& S'ore Ran#e $%& S'ore 0 / %.99 $ &0 / &%.99 $$ & / 3.99 % && / &3.99 $% 7 / 1.99 & &7 / &1.99 $& 9 / $$.99 6 &9 / 6$.99 $6 $% / $6.99 3 6% / 66.99 $3 $3 / $6.99 7 63 / 68.99 $7 $1 / %0.99 8 61 / 30.99 $8 %$ / %&.99 1 3$ / 3&.99 $1 %6 / %7.99 9 36 / 37.99 $9 %8 / %9,99 $0 38 / 39.99 %0 Ta!e" 2.2 Penent(an Score Emergency Ter)ada* Ma+a"a) Pen#enda"ian Penyakit Men("ar Lan#+(n# $P2ML& yan# Terda*at di ,i"aya) -er.a P(+ke+ma+ +e/ -e'amatan 0am!ir Periode 1an(ari2Se*tem!er 2312 No Da4tar Ma+a"a) S'ore $ % & 6 !ngka penemuan kasus baru (*D+) ," Paru di Puskesmas se- (ecamatan )ambir. !ngka kon4ersi (*5+) ," Paru di Puskesmas (elurahan Petojo Selatan !ngka kon4ersi (*5+) ," Paru di Puskesmas (elurahan Petojo tara . !ngka kon4ersi (*5+) ," Paru di Puskesmas (elurahan Duri Pulo. !ngka kesembuhan pasien (*+) ," Paru di Puskesmas (ebon (elapa !ngka kesakitan (:+) :SP! di wilayah Puskesmas (ecamatan )ambir %0 %0 $6 $7 44 *B+ ," >asional tahun %0$$ C &9 2 *B+ :SP! >asional ,ahun %0$$ C 6 2 3 7 $3 % Pada emergenc, daftar masalah program P%M' didapatkan skor terbesar yaitu %0 pada angka penemuan kasus baru (*D+) ," Paru di Puskesmas se- (ecamatan )ambir dan angka kon4ersi (*5+) ," Paru di Puskesmas (elurahan Petojo Selatan . GREETEST MEMBER Greetest member menunjukkan berapa banyak penduduk yang terkena masalah atau penyakit yang ditunjukkan dengan angka prevalensi. Semakin besar selisih antara target dan cakupan maka akan semakin besar score yang didapatkan. Ta!e" 2.5 Ska"a *ada Score Greetest Member Scor e Range (! Scor e Range (! $ 0 / $.9 $6 %7.0 / %8.9 % %.0 / &.9 $3 %1.0 / %9.9 & 6.0 / 3.9 $7 &0.0 / &$.9 6 7.0 / 8.9 $8 &%.0 / &&.9 3 1.0 / 9.9 $1 &6.0 / &3.9 7 $0.0 / $$.9 $9 &7.0 / &8.9 8 $%.0 / $&.9 %0 &1.0 / &9.9 1 $6.0 / $3.9 $9 &7.0 / &8.9 9 $7.0 / $8.9 %0 &1.0 / &9.9 $0 $1.0 / $9.9 %$ 60 / 6$.9 $$ %0.0 / %$.9 %% 6% / 6&.9 $% %%.0 / %&.9 %& 66 / 63.9 $& %6.0 / %3.9 %6 67 / 68.9 (eterangan# ntuk menentukan score pada greetest member digunakan range. )ange didapatkan dari selisih antara target dan cakupan dari tiap masalah. Diberikan 45 score dari satu sampai %6 dengan jarak tiap range sebesar dua agar mendapatkan nilai greetest member yang ber4ariasi. Ta!e" 2.6 Da4tar Ma+a"a) Pro#ram P2ML di ,i"aya) P(+ke+ma+ +e/-e'amatan 0am!ir Periode 1an(ari 2 Se*tem!er 2312 No. Pro#ram dan -e#iatan Cak(*an Tar#et Se"i+i) Score $ % & 6 3 7 !ngka penemuan kasus baru (*D+) ," Paru di Puskesmas se-(ecamatan )ambir. !ngka kon4ersi (*5+) ," Paru di Puskesmas (elurahan Petojo Selatan !ngka kon4ersi (*5+) ," Paru di Puskesmas (elurahan Petojo tara . !ngka kon4ersi (*5+) ," Paru di Puskesmas (elurahan Duri Pulo. !ngka kesembuhan pasien (*+) ," Paru di Puskesmas (ebon (elapa !ngka kesakitan (:+) :SP! di wilayah Puskesmas (ecamatan )ambir &%.1 2 60 2 38.$6 2 3%.96 2 70 2 $3.61 2 3%.3 2 70 2 702 702 7&.83 2 8.3 2 $9.8 2 %0 2 %.17 2 8.07 2 &.83 2 8.91 2 $0 $$ % 6 % 6 Skor Greetest Member terbesar didapatkan pada masalah angka penemuan kasus baru (*D+) ," Paru di Puskesmas (ecamatan )ambir dan angka penemuan kasus baru (*D+) ," Paru di Puskesmas (elurahan Petojo Selatan yaitu sebesar %&. E"#$N%&NG SC'#E 'xpanding Scope menunjukkan seberapa luas pengaruh suatu permasalahan terhadap sektor lain diluar kesehatan, berapa banyak jumlah 46 penduduk di wilayah tersebut, serta ada tidaknya sektor di luar sektor kesehatan yang berkepentingan dengan masalah tersebut. ntuk .umlah penduduk diurut berdasarkan kelurahan yang memiliki penduduk terbanyak sampai yang terkecil. Ta!e" 2.7 Penent(an Ni"ai E()an*ing Sco)e Berda+arkan 1(m"a) Pend(d(k 1(m"a) Pend(d(k Ni"ai (elurahan (ebon (elapa C $&.188 3 (elurahan Petojo Selatan C $9.$0% $0 (elurahan Petojo tara C %&.0$$ $3 (elurahan )ambir C %3.$06 %0 (elurahan Duri Pulo C %8.909 %3 ,otal se-kecamatan )ambir C $09.00& &0 Ta!e" 2.8 Penent(an Ni"ai E()an*ing Sco)e Berda+arkan L(a+ ,i"aya) L(a+ ,i"aya) Ni"ai (elurahan Duri Pulo C 80.8$ (m % 3 (elurahan (ebon (elapa C 81.$0 (m % $0 (elurahan Petojo tara C $$$.16 (m % $3 (elurahan Petojo Selatan C $$&.70(m % %0 (elurahan )ambir C &16.77 (m % %3 ,otal se-kecamatan cempaka putih C 831.9$ (m % &0 Ta!e" 2.9 Penent(an Ni"ai E()an*ing Sco)e Berda+arkan -eter*ad(an Linta+ Sektora" Ni"ai Linta+ Sektor 3 ,idak ada keterpaduan lintas sector $0 !da keterpaduan lintas sektor Ta!e" 2.: 47 Penent(an Score E()an*ing Sco)e Pro#ram P2ML di ,i"aya) P(+ke+ma+ +e/-e'amatan 0am!ir Periode 1an(ari/Se*tem!er 2312 No Da4tar Ma+a"a) 1(m"a) Pend(d(k L(a+ ,i"aya) Linta+ Sektora" 1(m"a) $. !ngka penemuan kasus baru (*D+) ," Paru di Puskesmas se- (ecamatan )ambir. &0 &0 $0 80 %. !ngka kon4ersi (*5+) ," Paru di Puskesmas (elurahan Petojo Selatan $0 %0 $0 60 &. !ngka kon4ersi (*5+) ," Paru di Puskesmas (elurahan Petojo tara. $3 $3 $0 60 6. !ngka kon4ersi (*5+) ," Paru di Puskesmas (elurahan Duri Pulo. %3 3 $0 60 3. !ngka kesembuhan pasien (*+) ," Paru di Puskesmas (ebon (elapa 3 $0 $0 %3 7. !ngka kesakitan (:+) :SP! di wilayah Puskesmas (ecamatan )ambir %0 %3 $0 33 >ilai expanding scope terbesar pada program pengendalian penyakit menular langsung periode .anuari / September %0$% adalah angka penemuan kasus baru (*D+) ," Paru di Puskesmas se-(ecamatan )ambir yaitu sebesar 80. +E$S&B&,&TY (easibilit merupakan kriteria yang digunakan untuk menilai seberapa mungkin suatu masalah dapat diselesaikan. Pada dasarnya, kriteria ini adalah kriteria kualitatif, oleh karena itu perlu dibuat parameter kuantitatif sehingga penilaian terhadap kriteria ini menjadi obyektif. 48 !dapun parameter yang digunakan untuk menilai apakah suatu masalah dapat diselesaikan meliputi# $. +asio tenaga kesehatan Puskesmas terhadap jumlah penduduk. Semakin banyak jumlah tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk, maka kemungkinan suatu permasalahan terselesaikan akan semakin besar. Dleh karena itu, dilakukan penghitungan rasio tenaga kesehatan di setiap Puskesmas kelurahan terhadap jumlah penduduk yang menjadi sasaran program kesehatan di masing / masing wilayah Puskesmas. "erikut adalah rasio tenaga kesehatan di tiap puskesmas terhadap jumlah penduduk sasaran di wilayah Puskesmas tersebut # Ta!e" 2.; Scoring Ra+io Tena#a -e+e)atan den#an 1(m"a) Pend(d(k Sa+aran Pro#ram P2ML di ,i"aya) P(+ke+ma+ +e/-e'amatan 0am!ir Periode 1an(ari 2 Se*tem!er 2312 No P(+ke+ma+ 1(m"a) Tena#a -e+e)atan 1(m"a) Pend(d(k Per!andin#an Scor e $ (elurahan (ebun (elapa $% $&.188 $ # $$37 $ % (ecamatan )ambir %0 %3.$06 $ # $%33 % 49 & se-(ecamatan )ambir 86 $09.00& $# $68& & 6 (elurahan Duri Pulo $1 %8.909 $ # $330 6 3 (elurahan Petojo Selatan $% $9.$0% $ # $39$ 3 7 (elurahan Petojo tara $% %&.0$$ $ # $9$8 7 %. (etersediaan fasilitas (material), fasilitas juga merupakan hal yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu kegiatan dan menyelesaikan suatu masalah dan cakupan kegiatan tersebut. >amun, fasillitas yang dibutuhkan oleh setiap kegiatan berbeda-beda. Dleh karena itu, dibuatkan kategori untuk fasilitas yang dibutuhkan oleh kegiatan-kegiatan tersebut. (ategori fasilitas digolongkan menjadi dua yaitu ketersediaan alatEobat dan ketersediaan tempat. Penilaian berdasarkan ada dalam jumlah mencukupi, ada namun kurang mencukupi dan tidak ada sama sekali. Digolongkan cukup bila dari kegiatan pelaksanaan program tidak ada masalah yaitu selalu tersedia dan diberi nilai dua. Digolongkan kurang bila tersedia namun jumlah kurang, atau terlambat datang, atau ada namun tidak layak pakai dan diberi nilai satu. Dan tidak ada bila tidak tersedia dan diberi nilai nol. Ta!e" 2.13 Scoring -eter+ediaan <a+i"ita+ Ter)ada* -e#iatan di ,i"aya) P(+ke+ma+ +e/ -e'amatan 0am!ir Periode 1an(ari 2 Se*tem!er 2312 -ate#ori -eter+ediaan Score ,empat ,idak ada 0 !da tetapi kurang $ !da dan cukup % !latE Dbat ,idak ada 0 !da tetapi kurang $ !da dan cukup % &. (etersediaan dana, Scoring ketersediaan dana terhadap setiap kegiatan Puskesmas penilaian dibagi tiga yaitu <tidak ada=, <cukup= dan <kurang=. 50 Penilaian berdasarkan wawancara dengan pemegang program dan kepala Puskesmas terkait. Ta!e" 2.11 Scoring -eter+ediaan Dana Ter)ada* -e#iatan di ,i"aya) P(+ke+ma+ +e/ -e'amatan 0am!ir Periode 1an(ari 2 Se*tem!er 2312 Dana Score ,idak ada 0 !da tetapi kurang $ !da dan cukup % Ta!e" 2.12 Penent(an Score +easibility Pro#ram P2ML Ter)ada* -e#iatan di ,i"aya) P(+ke+ma+ +e/-e'amatan 0am!ir Periode 1an(ari 2 Se*tem!er 2312 NO DA<TAR MASALAH SDM <ASILITAS DANA 1MLAH A"at=O!at Tem*at $. !ngka penemuan kasus baru (*D+) ," Paru di Puskesmas se- (ecamatan )ambir. & % % % 9 %. !ngka kon4ersi (*5+) ," Paru di Puskesmas (elurahan Petojo Selatan 3 $ $ % 9 &. !ngka kon4ersi (*5+) ," Paru di Puskesmas (elurahan Petojo tara . 7 $ $ % $0 51 6. !ngka kon4ersi (*5+) ," Paru di Puskesmas (elurahan Duri Pulo. 6 $ $ % 1 3. !ngka kesembuhan pasien (*+) ," Paru di Puskesmas (ebon (elapa $ $ $ % 3 7. !ngka kesakitan (:+) :SP! di wilayah Puskesmas (ecamatan )ambir % % % % 1 (easibilit tertinggi pada program P%M' periode .anuari / September adalah angka kon4ersi (*5+) ," Paru di Puskesmas (elurahan Petojo tara peroide .anuari-September %0$% dengan skor $0. #',&CY ntuk dapat diselesaikan, aspek lain yang harus dipertimbangkan dari suatu masalah kesehatan adalah apakah pemerintah memiliki concern terhadap masalah tersebut. Parameter yang digunakan untuk menilai seberapa concern pemerintah adalah kebijakan pemerintah yang concern terhadap permasalahan tersebut, serta apakah masalah tersebut terpublikasi di berbagai media. Parameter tersebut diberikan nilai berdasarkan parameter yang paling mungkin sampai ke masyarakat. Publikasi suatu isu kesehatan di media cetak memiliki jangkauan yang lebih luas dibandingkan dengan penyuluhan. Maka skor untuk penyuluhan diberikan 3, sedangkan untuk iklan di media cetak diberikan nilai $0. "egitupun dengan media elektronik yang memiliki jangkauan yang lebih luas dibandingkan dengan media cetak. Maka untuk adanya publikasi masalah kesehatan tersebut di media elektronik diberikan nilai $3. Ta!e" 2.15 52 Scoring -e!i.akan Pemerinta) Ter)ada* Pro#ram P2ML di ,i"aya) P(+ke+ma+ +e/-e'amatan 0am!ir Periode 1an(ari 2 Se*tem!er 2312 Parameter Score ,idak ada kebijakan 0 !da kebijakan 3 Ta!e" 2.16 Penent(an Ni"ai #olicy Ter)ada* -e#iatan di ,i"aya) P(+ke+ma+ +e/ -e'amatan 0am!ir Periode 1an(ari 2 Se*tem!er 2312 Parameter Score Penyuluhan 3 Media *etak (Poster, Majalah, (oran) $0 Media Flektronik (,5, radio, internet) $3 Ta!e" 2.17 Penent(an Score #olicy Pro#ram P2ML di ,i"aya) P(+ke+ma+ +e/-e'amatan 0am!ir Periode 1an(ari 2 Se*tem!er 2312 No Da4tar Ma+a"a) -e!i.akan Pemerinta) Peny("()an Media Cetak Media E"ektronik 1(m"a) $. !ngka penemuan kasus baru (*D+) ," Paru di Puskesmas se- (ecamatan )ambir. 3 3 $0 0 %0 %. !ngka kon4ersi (*5+) ," Paru di Puskesmas (elurahan Petojo Selatan 3 3 $0 0 %0 &. !ngka kon4ersi (*5+) ," Paru di Puskesmas (elurahan Petojo tara . 3 3 $0 0 %0 6. !ngka kon4ersi (*5+) ," Paru di Puskesmas (elurahan Duri Pulo. 3 3 $0 0 %0 53 3. !ngka kesembuhan pasien (*+) ," Paru di Puskesmas (ebon (elapa 3 3 $0 0 %0 7. !ngka kesakitan (:+) :SP! di wilayah Puskesmas (ecamatan )ambir 3 3 $0 0 %0 Skor polic untuk masalah angka penemuan kasus baru (*D+) ," Paru di Puskesmas se-(ecamatan )ambir periode .anuari-September didapatkan hasil yaitu sebesar %0. Setelah diklasifikasikan berdasarkan lima kriteria di atas, keseluruhan hasil penghitungan dari kriteria-kriteria tersebut dimasukan kedalam tabel penentuan masalah program P%M' menurut metode M*! untuk dikalikan dengan bobot masing-masing kriteria. (emudian hasil perkaliannya dijumlahkan. Ta!e" 2.18 Penent(an Ma+a"a) Pro#ram P2ML Men(r(t Metode MCA MS 1/MS 5 di ,i"aya) P(+ke+ma+ -e'amatan 0am!ir Periode 1an(ari/Se*tem!er 2312 No -riteria Bo!ot MS1 MS2 MS5 > "> > "> > "> $ Fmergency 3 %0 $00 %0 $00 $6 80 % )reetest member 6 $0 60 $$ 66 % 1 & FGpanding Scope & 80 %$0 60 $%0 60 $%0 6 Beasibility % 9 $1 9 $1 $0 %0 3 Policy $ %0 %0 %0 %0 %0 %0 1(m"a) 5:: 532 25: 54 MS 2 1 !ngka penemuan kasus baru (*D+) ," Paru di Puskesmas se-(ecamatan )ambir periode .anuari / September %0$% sebesar &%.1 2 kurang dari target yaitu 3%.3 2. MS 2 2 !ngka kon4ersi (*5+) ," Paru di Puskesmas (elurahan Petojo Selatan periode .anuari - September %0$% sebesar 60 2 kurang dari target yaitu 70 2. MS 2 5 !ngka kon4ersi (*5+) ," Paru di Puskesmas (elurahan Petojo tara periode .anuari - September %0$% sebesar 38.$6 2 kurang dari target yaitu 70 2. Ta!e" 2.19 Penent(an Ma+a"a) Pro#ram P2ML Men(r(t Metode MCA MS 6/MS 8 di ,i"aya) P(+ke+ma+ -e'amatan 0am!ir Periode 1an(ari/Se*tem!er 2312 No -riteria Bo!ot MS6 MS7 MS8 > "> > "> > "> $ Fmergency 3 $7 10 $3 83 % $0 % )reetest member 6 6 $7 % 1 6 $7 & FGpanding Scope & 60 $%0 %3 83 33 $73 6 Beasibility % 1 $7 3 $0 1 $7 3 Policy $ %0 %0 %0 %0 %0 %0 1(m"a) 272 1:: 229 55 MS 2 6 !ngka kon4ersi (*5+) ," Paru di Puskesmas (elurahan Duri Pulo periode .anuari - September %0$% sebesar 3%.96 2 kurang dari target yaitu 70 2. MS 2 7 !ngka kesembuhan pasien (*+) ," Paru di Puskesmas (ebon (elapa periode .anuari- September %0$% sebesar 70 2 kurang dari target yaitu 7&.83 2. MS 2 8 !ngka kesakitan (:+) :SP! di wilayah Puskesmas (ecamatan )ambir periode .anuari/September %0$% sebesar $3.61 2 tidak sesuai dengan target yaitu 8.3 2. 2.2 MENENT-AN -EMN0-INAN PENYEBAB MASALAH Setelah dilakukan penetapan prioritas terhadap masalah yang ada, selanjutnya ditentukan kemungkinan penyebab masalah untuk mendapatkan penyelesaian yang ada terlebih dahulu. Pada tahap sebelumnya telah dicoba mencari apa yang menjadi akar permasalahan dari setiap masalah yang merupakan prioritas. Pada tahap ini digunakan diagram sebab-akibat yang disebut juga dengan diagram tulang ikan (#ishbone) atau diagram ishikawa. Dengan memanfaatkan pengetahuan dan dibantu dengan data yang tersedia, dapat disusun berbagai penyebab masalah secara teoritis. Penyebab masalah dapat timbul dari bagian input maupun proses. *nput, yaitu sumber daya atau masukan oleh suatu sistem. Sumber daya antara lain man (sumber daya manusia), mone (dana), material (sarana), method (cara). Sedangkan proses merupakan kegiatan sistem. Melalui proses, input akan diubah menjadi output, yang terdiri dari# a. Planning (perencanaan) Sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan organisasi sampai dengan menetapkan alternatif kegiatan untuk mencapainya. b. +rgani,ing (pengorganisasian) 56 +angkaian kegiatan manajemen untuk menghimpun semua sumber daya (potensi) yang dimiliki organisasi dan memanfaatkannya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi. c. &ctuating (pelaksanaan) Proses bimbingan kepada staf agar mereka mampu bekerja secara optimal menjalankan tugas-tugas pokoknya sesuai dengan keterampilan yang telah dimiliki dan dukungan sumber daya yang tersedia. d. "ontrolling (monitoring) Proses untuk mengamati secara terus-menerus pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi (evaluating) jika terjadi penyimpangan. "erikut ini adalah prioritas masalah yang akan ditetapkan penyebab masalahnya dengan menggunakan diagram #ishbone# $. !ngka penemuan kasus baru (*D+) ," Paru di Puskesmas se-(ecamatan )ambir periode .anuari / September %0$% sebesar &%.1 2 kurang dari target yaitu 3%.3 2. %. !ngka kon4ersi (*5+) ," Paru di Puskesmas (elurahan Petojo Selatan periode .anuari - September %0$% sebesar 60 2 kurang dari target yaitu 702. 2.5 MENCARI PENYEBAB MASALAH YAN0 PALIN0 DOMINAN Pada tahap ini adalah menentukan penyebab masalah yang paling dominan. Dari dua prioritas masalah yang mungkin dengan menggunakan metode *shi-a.a atau lebih dikenal dengan #ishbone (diagram tulang ikan), yang telah dikonfirmasi dengan data menjadi akar penyebab masalah (yang terdapat pada lingkaran). Dari akar penyebab masalah tersebut, dapat dicari akar penyebab masalah yang paling dominan. Penyebab masalah yang paling dominan adalah penyebab masalah yang apabila diselesaikan maka secara otomatis sebagian besar masalah-masalah yang lainnya dapat dipecahkan. Penentuan akar penyebab masalah yang paling dominan dengan cara diskusi, argumentasi, justifikasi dan pemahaman program yang cukup. Di bawah ini adalah penyebab masalah yang dominan dalam program di wilayah kerja Puskesmas )ambir# 57 2.5.1 -em(n#kinan Penye!a! Ma+a"a) den#an Men##(nakan +ishbone $Dia#ram T("an# Ikan& *ada An#ka Penem(an -a+(+ Bar( $CDR& TB Par( di P(+ke+ma+ Se/-e'amatan 0am!ir Periode 1an(ari 2 Se*tem!er 2312 Se!e+ar 52.: % -(ran# Dari Tar#et Yait( 72.7 %. a. !kar penyebab masalah yang ditemukan pada input adalah # 1. Man Distribusi tenaga kesehatan yang tidak merata dari pemerintah pusat
2. Mone (eterlambatan distribusi obat dari pemerintah. 3. Material (eterlambatan distribusi obat dari pemerintah. !. Method (urangnya petugas kesehatan di puskesmas b. !kar penyebab masalah yang ditemukan pada proses adalah # 1. Planning (urangnya dana untuk mengadakan pelatihan secara berkelanjutan. 2. +rgani,ing (urangnya dana untuk mengadakan pelatihan secara berkelanjutan. 3. &ctuating Petugas kesehatan belum berpengalaman dalam program ," paru. !. "ontrolling (urangnya dana untuk mengadakan pelatihan secara berkelanjutan. c. !kar penyebab masalah yang ditemukan pada lingkungan adalah# 'nvironment / (urangnya penyuluhan yang diberikan oleh petugas kesehatan dan kader . Dari 9 akar penyebab masalah di atas maka ditetapkan tiga akar penyebab masalah yang paling dominan, berdasarkan data, informasi, obser4asi langsung 58 juga pemahaman yang cukup. (etiga akar penyebab masalah yang paling dominan tersebut adalah # $. Petugas kesehatan belum berpengalaman dalam program ," paru %. (urangnya petugas kesehatan di Puskesmas. &. (urangnya penyuluhan yang diberikan oleh petugas kesehatan dan kader . 2.5.2 -em(n#kinan Penye!a! Ma+a"a) den#an Men##(nakan <i+)!one $Dia#ram T("an# Ikan& *ada An#ka -on>er+i $C?R& TB Par( di P(+ke+ma+ -e"(ra)an Peto.o Se"atan Periode 1an(ari / Se*tem!er 2312 Se!e+ar 63 % -(ran# dari Tar#et yait( 83% a. !kar penyebab masalah yang ditemukan pada input adalah # $. Man (urangnya kepedulian dari Pengawas Minum Dbat (PMD) %. Mone Dana yang ada digunakan untuk membeli obat yang kurang 3. Material (urangnya hubungan yang baik antara pemerintah pusat dengan Puskesmas 6. Method (urangnya perhatian tenaga kesehatan terhadap penyakit ," b. !kar penyebab masalah yang ditemukan pada proses adalah # 1. Planning (urangnya komunikasi antara petugas kesehatan yang terkait dengan pasien 2. +rgani,ing (urangnya komunikasi diantara petugas kesehatan di Puskesmas 3. &ctuating (urangnya petugas kesehatan di Puskesmas 59 !. "ontrolling (urangnya petugas kesehatan di Puskesmas c. !kar penyebab masalah yang ditemukan pada lingkungan adalah# 'nvironment / Pasien tidak mendapatkan penjelasan yang lengkap tentang penyakit ," Paru. Dari 9 akar penyebab masalah di atas maka ditetapkan tiga akar penyebab masalah yang paling dominan, berdasarkan data, informasi, obser4asi langsung juga pemahaman yang cukup. ,iga akar penyebab masalah yang paling dominan tersebut adalah # $. Pasien tidak mendapatkan penjelasan yang lengkap tentang penyakit ," Paru. %. (urangnya kepedulian dari Pengawas Minum Dbat (PMD) &. (urangnya petugas kesehatan di Puskesmas. 60 61 62 63