I. Identitas Pasien
Nama
: Nn. N
Jenis Kelamin
: Perempuan
Usia
: 36 tahun
Agama
: Islam
Alamat
Suku Bangsa
: Jawa
Pendidikan terakhir
: S1
Status pernikahan
: Belum Menikah
Pekerjaan
: Tidak bekerja
: 07 November 2014
Tempat wawancara
Rawat jalan
: Pasien baru
Rawat Inap
Alloanamnesis
wawancara langsung
Diperoleh data dari
Nama (inisial)
Pendidikan terakhir
: S1
Pekerjaan
: Pegawai Swasta
A. Keluhan Utama
Marah-marah dengan anggota keluarga sejak 7 hari yang lalu SMRS
B. Keluhan Tambahan
menyuntikkan
silikon
ke
dalam
hidungnya.
Seiring
b. Medik
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit bawaan pada saat
lahir, kejang, trauma kepala atau penyakit berat lainnya dari kecil
sampai sekarang .
Pasien tidak pernah dirawat di RS dan dioperasi sebelumnya.
Pasien tidak memiliki gangguan fungsi otak yang mempengaruhi
gangguan kejiwaan saat ini.
c. Penggunaan Zat
Pasien tidak pernah memiliki riwayat penggunaaan obatobatan terlarang. Riwayat konsumsi alkohol tidak disangkal pasien.
Pasien saat ini mempunyai kebiasaan merokok yang dapat
menghabiskan 3 bungkus rokok perhari.
E. Riwayat Hidup
a. Masa prenatal dan perinatal
Menurut ibu pasien, selama kehamilan ibu pasien dalam keadaan
sehat, tidak pernah mengalami gangguan kesehatan baik fisik maupun psikis.
Pasien dilahirkan dalam keadaan cukup bulan dan di lahirkan secara normal
dibantu oleh dokter kandungan. Pada saat lahir bayi langsung menangis.
Pasien merupakan anak yang dikehendaki orangtuanya. Tidak pernah ada
sakit kejang atau penyakit lainnya yang bermakna. Tidak ada kecelakaan
yang bermakna, riwayat operasi tidak ada.
b. Masa kanak - kanak ( 0 3 tahun)
Pasien diasuh oleh ibu kandungnya dan diberikan ASI hingga usia 6
bulan. Tidak ada cacat bawaan yang ditemukan dan menurut ibu pasien
perkembangan fisik pasien cukup baik, pola perkembangan motorik tidak
ada hambatan, seperti kebanyakan anak yang normal. Pasien dapat berjalan
saat berumur kurang lebih dua tahun dan tidak pernah ada keterlambatan
berbicara. Tidak ada kebiasaan buruk pasien, seperti membenturkan kepala
atau menghisap jari. Ibu pasien mengatakan pasien mulai belajar untuk ke
kamar mandi sendiri pada usia 4 tahun. Pasien mulai masuk TK saat usia 5
tahun. Pasien dapat tumbuh normal, tidak ada riwayat kejadian trauma
kepala dan kecelakaan saat itu, tidak ada riwayat kejang yang muncul tiba
tiba ataupun kejang yang diawali oleh demam. Pada usia ini pasien tidak
pernah dirawat di rumah sakit.
c. Masa kanak-kanak pertengahan ( 3 11 tahun)
Menurut penuturan Ibu pasien, perkembangan fisik pasien umumnya
baik. Secara keseluruhan pasien adalah anak yang periang dan memiliki
banyak teman. Pasien mulai masuk Sekolah Dasar ketika berusia 7 tahun.
Semasa sekolah dasar pasien dinilai tidak banyak bertingkah di sekolah.
Menurut Ibu pasien, pasien tidak pernah terlibat perkelahian dengan teman
sebayanya di sekolah. Pasien memiliki banyak teman baik laki- laki maupun
perempuan. Pasien dapat mengikuti pelajaran di sekolah dan tidak pernah
tinggal kelas. Kemampuan pasien dalam membaca, berhitung dinilai baik.
Pasien menyelesaikan sekolahnya selama enam tahun.
3
d. Masa remaja
Menurut Ibu pasien, pasien merupakan anak yang ceria dan mudah
bergaul dengan teman teman sebayanya. Pasien juga aktif di kegiatan
ekstrakulikuler sekolahnya dan aktif dalam organisasi sekolahnya.
e. Masa dewasa
I.
Riwayat Pendidikan
Pendidian terakhir pasien S1 dengan jurusan Ekonomi
Manajemen.
II.
Riwayat pekerjaan
Pada saat 7 tahun yang lalu pasien pernah bekerja di Bank
swasta, namun hanya bertahan 1 bulan dan sejak saat itu pasien
tidak pernah bekerja lagi.
III.
Riwayat perkawinan/berpasangan
Pasien belum pernah menikah dan tidak mempunyai anak
IV.
Riwayat beragama
Pasien adalah seorang yang beragama islam. Sejak kecil
diajarkan agama oleh kedua orangtuanya dan pasien menurutinya
namun setelah adanya gangguan kejiwaan pasien jarang sholat.
V.
Aktivitas sosial
Pasien mudah bergaul pada saat kuliah sehingga akhirnya
pasien terjerumus ke dalam pergaulan yang salah, mulai dari
kebiasaan merokok, alkohol, sampai merubah bentuk hidungnya.
Namun karena saat ini pasien tidak bekerja dan tidak diberikan uang
oleh orang tua untuk membeli rokok, mengakibatkan pasien sering
mengambil uang ibunya secara sembunyi-sembunyi dan mengganggu
warga sekitar dengan meminta uang dan rokok secara paksa sehingga
warga sekitar merasa terganggu. Sejak pasien merubah bentuk
hidungnya dan merasa tidak percaya diri, pasien menjadi orang yang
menarik diri dan sering mengurung diri dikamar.
VI.
Keterangan :
Perempuan
Laki-laki
3. Pembicaraan
Cara berbicara
: Spontan
Volume berbicara
: Sedang
Irama
: Teratur
: Hipertimik
o Afek
: Luas
o Kesesuaian
: Sesuai
: Tidak Ada
o Visual
: Tidak ada
o Olfaktorik
: Tidak ada
o Gustatorik
: Tidak ada
o Ilusi
: Tidak ada
o Depersonalisasi
: Tidak ada
o Derealisasi
: Tidak ada.
D. Gangguan Pikir
i.
Proses pikir
ii.
Blocking
: Tidak Ada
Asosiasi Longgar
: Tidak Ada
Inkoherensi
: Tidak Ada
Flight of idea
: Tidak Ada
Word Salad
: Tidak Ada
Neologisme
: Tidak Ada
Sirkumstansialitas
: Tidak Ada
Tangensialitas
: Tidak Ada
Hendaya berbahasa
: Tidak ada
Isi pikir
Waham Kebesaran
: Tidak ada.
Waham Kejar
: Ada
Waham Rujukan
: Tidak Ada
Waham Curiga
: Ada
Thought Echo
: Tidak ada
Thought Broadcasting
: Tidak ada.
Thought Withdrawal
: Tidak ada.
7
Thought Insertion
: Tidak ada.
Thought Control
: Tidak ada
Delusion Of Passivity
: Tidak ada
: Tidak ada
Obsesi
: Tidak ada
: Compos mentis
2. Orientasi
: Cukup baik
3. Konsentrasi : Baik
a. Daya ingat.
i.
ii.
iii.
F. Daya Nilai
1. Daya nilai sosial: baik.
8
Keadaan umum
: Tampak sehat
Kesadaran
: Composmentis
Tanda vital
-
Tekanan darah
: 120/80 mmhg
Suhu
: 36,6 C
Nadi
: 86 x/menit
Pernafasan
: 20 x/menit
Kepala
Thorax
:
Paru
Abdomen
Ekstermitas
2. Status Neurologis
: tidak ada
9
Mata :
Gerakan baik
Persepsi
: Baik
Bentuk Pupil
Rangsang Cahaya
Motorik
Tonus
: Baik
Turgor
: Baik
Kekuatan
: 5555/5555
5555/5555
V.
Refleksi
1.
RTA
: Terganggu
2.
Kesadaran
: Compos Mentis
3.
Mood
: Hipertimik
4.
Afek
: Luas
5.
Kesesuaian
: Sesuai
6.
Gangguan persepsi
: Halusinasi visual
7.
8.
Tilikan
: Derajat 1
9.
Reabilitas
: Dapat dipercaya
VI.
: Baik
: -
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I
: Skizofrenia Paranoid
VII.
Aksis II
Aksis III
Aksis IV
Aksis V
DIAGNOSA
Diagnosa kerja : Skizofrenia Paranoid
VIII.
RENCANA TERAPI
1. Rencana Psikoterapi :
a. Psikoterapi Suportif
Menanamkan kepercayaan pada pasien bahwa gejalanya akan hilang
dengan menganjurkan pasien untuk selalu minum obat secara teratur agar
gejala penyakitnya berkurang dan menjelaskan kepada pasien tentang
akibat yang terjadi bila pasien tidak teratur minum obat.
b. Terapi berorientasi keluarga
Menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai kondisi pasien agar
keluarga dapat menerima dan tidak dijauhi, dan agar dapat mendukung
kesembuhan pasien.
c. Terapi perilaku
a. Sosial budaya
11
b. Religius
Memotivasi pasien agar selalu rajin beribadah, seperti shalat, puasa, dan
berdzikir.
2. Rencana Farmakoterapi :
a. Risperidon 2 x 2mg
b. Trihexyphenidil 2 x 2mg
IX.
PROGNOSIS
Quo Ad Vita
: Dubia Ad Bonam
Sering Relaps.
Dukungan dari keluarga dari segi motivasi untuk sembuh sangat baik.
12