Anda di halaman 1dari 25

CASE REPORT

EDEMA PARU KARDIOGENIK

BAGUS BURHAN

J500090067

FA K U LTA S K E D O K T E R A N U N I V E R S I TA S M U H A M M A D I YA H
S U R AK ARTA 2 014

IDENTITAS
Nama
Jenis kelamin
Umur
Alamat
Pekerjaan
Agama
Status Pernikahan
No. Rekam Medis
Tanggal Pemeriksaan

: Ny. R
: Perempuan
: 34 tahun
: Sidoharjo Bawang Batang
: Wiraswasta
: Islam
: Menikah
: 084421
: 27 Oktober 2014

ANAMNESIS
Keluhan Utama
Batuk dan sesek nafas

Keluhan Tambahan
Batuk disertai dahak dan terkadang nyeri dada
sebelah kanan

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke BBKPM tanggal 27
Oktober 2014 dengan keluhan batuk dan
sesek nafas.
6 bulan SMRS : Keluhan sesak nafas sudah
dirasakan pasien. Awalnya pasien hanya
mengeluh sesak bila aktivitas berat. Pasien
tidak batuk, nyeri dada (-) dan sesak
menghilang bila pasien istirahat.
1 bulan SMRS : Keluhan bertambah berat,
sehingga pasien sesak bila melakukan
aktivitas sehari-hari. Pasien tidak batuk,
nyeri dada (-) dan sesak menghilang bila
pasien istirahat.

Riwayat Penyakit Sekarang


1 minggu SMRS : Keluhan makin berat.
Pasien sesak nafas disertai nyeri dada.
Pasien juga mengeluh batuk berdahak.
Sesak nafas timbul bila aktifitas ringan
(seperti mencuci piring), disertai nyeri dada
sebelah kanan bawah tapi tidak menjalar
sampai lengan. Batuk disertai dahak
berwarna putih. Pasien sudah berobat 2x
dalam 1 minggu ini. Pasien tidak
mengetahui jenis obat yang diberikan dan
hasil pengobatan ada perbaikan tapi tidak
sepenuhnya, sehingga pasien berobat ke
BBKPM.

Riwayat Penyakit Sekarang


HRMRS : Pasien mengeluh batuk disertai
dahak berwarna putih. Pasien sesak nafas
tapi masih dapat melakukan aktivitas.
Pasien tidak mengeluh nyeri dada. Pasien
tidak pusing, demam (-), mual (-), muntah (-),
nyeri perut (-), keringat dingin (-), BAK dan
BAB dalam batas normal.
Kesan : Terdapat keluhan sesak nafas yang
sudah lama dan semakin memberat. Sesak
muncul dan bertambah berat saat aktivitas
dan berkurang bila istirahat. Pasien juga
batuk (+) berdahak berwarna putih dan
terdapat nyeri dada sebelah kanan bawah.

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat Asma : disangkal
Riwayat Alergi : disangkal
Riwayat TBC disangkal
Riwayat Hipertensi :
disangkal
Riwayat DM : disangkal
Riwayat Sakit Ginjal :
disangkal
Riwayat Sakit Jantung :
disangkal
Riwayat Trauma Dada :
disangkal

Riwayat Penyakit
Keluarga
Riwayat Penyakit Serupa :
disangkal
Riwayat Asma : disangkal
Riwayat Alergi : disangkal
Riwayat TBC : disangkal
Riwayat Hipertensi:
disangkal
Riwayat DM : disangkal

Riwayat Pribadi
Riwayat merokok
:Disangkal

Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja sebagai
karyawan disebuah
perusahaan. Dalam
pekerjaannya, pasien
selalu naik turun tangga 4
lantai dan dalam ruangan
ber AC.

Kesan: Tidak terdapat riwayat dahulu, penyakit keluarga maupun riwayat pribadi
yang berhubungan dengan penyakit pasien saat ini, tetapi terdapat riwayat
pekerjaan yang berhubungan dengan penyakit pasien saat ini.

STATUS INTERNA
KU : Sedang, Kompos Mentis
BB : 54 kg
Vital Sign
TD: 119/71 mmHg, Nadi: 104 x/menit, S : 36,4C, RR: 28 x/ menit
Kesan: KU sedang, kesadaran kompos mentis, vital sign takikardi
Pemeriksaan fisik
Kepala : Bentuk normocephal
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), edema palpebra (-/-), pupil anisokor (-)
Hidung : Epistaksis (-/-), nafas cuping hidung (-/-)
Mulut : Mukosa bibir kering (-), stomatitis (-), pucat (-)
Leher : Pembesaran kelenjar limfe (-), peningkatan JVP (-/-), deviasi
trakea (-/-)
Kesan : Hasil pemeriksaan kepala dan leher dalam batas normal

Pulmo
1)

Inspeksi
Simetris, ketinggalan gerak (-/-), tidak ada retraksi (-/-)

2)

Palpasi
Fremitus:

3)

4)

Perkusi

Auskultasi

Depan

Belakang

Depan

Belakang

Sonor

Sonor

Sonor

Sonor

Sonor

Sonor

Sonor

Sonor

Sonor

Sonor

Sonor

Sonor

Depan

Belakang

Ves

Ves

Ves

Ves

Ves

Ves

Ves

Ves

Ronki

Ronki

Ronki

Ronki

Basah

Basah

Basah

Basah

Halus

Halus

Halus

Halus

Jantung
Inspeksi: Iktus kordis tidak tampak
Auskultasi : BJ I - II bising (-)
Kesan : Hasil pemeriksaan pulmo didapatkan fremitus menurun dan ronki
basah halus pada kedua paru di lobus bagian bawah. Pada pemeriksaan jantung
dalam batas normal
Abdomen
Inspeksi : Sikatrik (-), purpura (-), massa (-)
Auskultasi : Peristaltik (+)
Perkusi : Timpani (+)
Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba membesar
Kesan : Abdomen dalam batas normal, tidak ada pembesaran organ.
Ekstremitas
Edema (-/-), sianosis (-/-), clubbing finger (-/-)
Kesan : Ekstremitas dalam batas normal
11

Pemeriksaan EKG (tanggal 27 Oktober 2014)


Lead I, II, III

Lead V1, V2, V3

Lead AVR, AVL, AVF

Lead V4, V5, V6

Kesan : Terdapat gelombang P yang menyerupai huruf m, biasanya terjadi


pembesaran atrium kiri dan adanya gelombang S pada lead V6 yang
kemungkinan terjadi pembesaran ventrikel kanan

Pemeriksaan Foto
Thorax PA (tanggal
27 Oktober 2014)

Kesan : Kesan : Cor


membesar dengan
CTR >50%, pulmo
terdapat gambaran
corakan vaskuler
kasar, perihilus kanan
kiri suram, diafragma
kanan kiri suram

RESUME
ANAMNESIS

Terdapat keluhan sesak nafas yang sudah lama dan semakin memberat. Sesak muncul
dan bertambah berat saat aktivitas dan berkurang bila istirahat. Pasien juga batuk (+)
berdahak berwarna putih dan terdapat nyeri dada sebelah kanan bawah.

Tidak terdapat riwayat dahulu, penyakit keluarga maupun riwayat pribadi yang
berhubungan dengan penyakit pasien saat ini, tetapi terdapat riwayat pekerjaan yang
berhubungan dengan penyakit pasien saat ini.
PEMERIKSAAN FISIK

KU sedang, kesadaran kompos mentis, vital sign takikardi

Hasil pemeriksaan kepala dan leher dalam batas normal

Hasil pemeriksaan pulmo didapatkan fremitus menurun dan ronki basah halus pada kedua paru di
lobus bagian bawah. Pada pemeriksaan jantung dalam batas normal

Abdomen dalam batas normal, tidak ada pembesaran organ.

Ekstremitas dalam batas normal

RESUME

LANJUTAN..
PEMERIKSAAN PENUNJANG

EKG: Terdapat gelombang P yang menyerupai huruf m, biasanya terjadi pembesaran


atrium kiri dan adanya gelombang S pada lead V6 yang kemungkinan terjadi pembesaran
ventrikel kanan

Rontgen Thorax PA: Cor membesar dengan CTR >50%, pulmo terdapat gambaran corakan
vaskuler kasar, perihilus kanan kiri suram, diafragma kanan kiri suram

DIAGNOSIS

Edema paru kardiogenik

Penatalaksanaan

Furosemid 40mg - 0 - 0

ISDN 2x5mg

Digoxin 0.25 mg 0 - 0

Salbutamol 2 mg 3x1

Ambroxol 30mg 3x1

GG 1 tab 3x1

3x1 pulv

Prognosis
Disease

: dubia ad malam

Discomfort

: dubia ad malam

Death

: dubia ad sanam

TINJAUAN PUSTAKA

Edem paru adalah akumulasi cairan di interstisial


dan alveoulus paru.
ETIOLOGI
Edem Paru Non Kardiogenik
Peningkatkan permeabilitas
kapiler paru (ARDS)
Peningkatan tekanan kapiler
paru
Penurunan tekanan onkotik

Edem Paru Kardiogenik


Infark miokard
Hipertensi
Penyakit jantung katup
Gagal jantung sistolik/
diastolik

PATOFIOLOGI

Perpindahan cairan membran Kapiler


Alveoli melebihi jumlah pengembalian
Edem Non Kardiogenik
Kapasitas dari saluran limfe terlampaui

Edem Kardiogenik

Meningkatnya kongesti paru

MANIFESTASI KLINIS

Sesak nafas saat bekerja


Stadium 1
Pemeriksaan fisik (-)

Stadium 2

Edem paru interstisial

Stadium 3

Edem alveolar

DIAGNOSIS
Anamnesis
Kausa
Keluhan pasien
Pemeriksaan Fisik
Vital sign (takipnea, ortopnea, takikardia, hipotensi,
hipertensi)
Inspeksi (penggunaan otot bantu nafas, retraksi,
sputum berbuih kemerahan, JVP meningkat
Palpasi (edem perifer, akral dingin, sianosis)
Perkusi (Redup)
Auskultasi (ronki basah, wheezing, gallop)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorim
Hematologi, fungsi ginjal, elektrolit, kadar
protein, urinalisa gas darah, enzim jantung
(CK-MB, troponin I)

Radiologi
Butterfly pattern atau bat`s wing.

EKG
Iskemik atau infark miokard akut, Hipertrofi
ventrikel kiri

PENATALAKSANAAN
MENCARI DAN MENTERAPI PENYEBABNYA !

Supportif
Ventilasi
Pemberian oksigen
Support kardiovaskular
Terapi cairan
Renal support

PROGNOSIS
Tergantung penyakit dasar dan faktor
penyebab/pencetus
Angka mortalitas pasien masih cukup tinggi yaitu >
50%
Beberapa pasien yang bertahan hidup akan
didapatkan fibrosis pada parunya dan disfungsi
proses difusi udara
Sebagian pasien dapat pulih kembali dengan cukup
baik setelah sakit berat dan perawatan ICU lama.

DAFTAR PUSTAKA
1. Harun S dan Sally N. EdemParuAkut. 2009. In: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi
I, Simadibrata M, SetiatiS,editor. BukuAjarIlmuPenyakitDalam 5th ed. Jakarta:
PusatPenerbitanDepartemenIlmuPenyakitDalamFakultasKedokteranUniversitas
Indonesia. p. 1651-3.
2. Soemantri. 2011. Cardiogenic Pulmonary Edema. NaskahLengkap PKB XXVI
IlmuPenyakitDalam 2011. FKUNAIR-RSUD DR.Soetomo, p.113-9.
3. Alasdair et al. Noninvasive Ventilation in Acute Cardiogenic Pulmonary
Edema. N Engl J Med 2008; 359: 142-51.
4. Lorraine et al. Acute Pulmonary Edema. N Engl J Med. 2005; 353:2788-96.
5. Maria I. 2010. PenatalaksanaanEdemParupadaKasus VSD dan Sepsis VAP.
Anestesia& Critical Care. Vol 28 No.2 Mei 2010 p.52.
6. Amin Z, Ranitya R. Penatalaksanaan Terkini ARDS. Update: Maret 2006.
Availablefrom:URL:http://www.interna.fk.ui.ac.id/artikel/darurat2006/dar2_01.html
7. Soewondo A, Amin Z. Edema Paru.Dalam: Soeparman, Sukaton U, Waspadji
S, et al, Ed. Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Balai Penerbit FKUI. Jakarta. 1998;
767-72.
8. Behrman RE, Vaughan VC. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Nelson WE, Ed.
Edisi ke-12. Bagian ke-2. EGC. Jakarta. 1993; 651-52.

Anda mungkin juga menyukai