Anda di halaman 1dari 29

CASE REPORT

GAGAL GINJAL TERMINAL

BAGUS BURHAN
J5000 900 67
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

PENDAHULUAN
DEFINISI / TERMINOLOGI

GGK/Chronic Renal Failure (CRF) Penyakit Ginjal Kronik


(PGK)/Chronic Kidney Disease (CKD)
Gangguan fungsi ginjal menahun dan ireversibel akibat
penurunan jumlah dan fungsi nefron yang menetap.

Gagal ginjal terminal/end stage renal disease (ESRD) :


Kondisi klinis akibat kehilangan fungsi ginjal secara permanen,
pada tahap yang mengakibatkan pasien tergantung kepada
terapi pengganti ginjal (renal replacement therapy = dialisis &
transplantasi) untuk menghindari uremia yang mengancam
jiwa.

LAPORAN KASUS
A. Identitas
Nama

: Tn. SL

Umur

: 59 th

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Alamat

: Semutan 3/2 Pundungrejo Tawangsari


Sukoharjo

Agama

: Islam

No. RM

: 229092

Tanggal Masuk

: 19/1/2014

Tanggal periksa : Selasa, 21 Januari 2014


ANAMNESIS : Heteroanamnesis, dari anak pasien
S : Pasien post HD tgl 20/1/14. Pasien masuk lewat IGD dengan
keluhan sesak nafas. Biasanya rutin HD 2x seminggu, tapi
untuk minggu sebelumnya hanya sekali. Batuk (-), Oliguria (+),
edema ekstremitas superior (+).
1 th yang lalu : Pasien hanya mengeluh pusing (+), mual (+),
muntah (+), rasa pegal pada punggung. Pasien hanya berobat
diklinik dan keluhan sering hilang timbul. Pasien saat itu
dikatakan menderita hipertensi.
4 bln yang lalu : Pasien mengeluh pusing yang tak tertahankan.
Batuk disertai sputum berwarna merah jambu. Kaki dan perut
bengkak. Pasien sulit berjalan. Lalu berobat ke Sp.PD dan
dinyatakan CKD. Setelah itu pasien langsung dirujuk ke RS dan
mendapat terapi HD.

1 hr SMRS : Pasien mengeluh sesak nafas, batuk (+), sputum (-)


edema pada ekstremitas superior dekstra et sinistra. Keluhan edema
pada kaki dan perut sudah menghilang.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Hipertensi : diakui
Riwayat DM : disangkal
Riwayat Asma : disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit keluarga

O : KU : CM. E2V4M6. Soporo Komatus


Vital Sign : Tekanan darah 200/100 mmHg; Nadi 64 x/menit.
Kepala : Normocephal; Edema palpebra (-/-); Sklera ikterik (-/-);
Konjungtiva anemis (-/-).
Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-); Pembesaran kelenjar
tiroid (-).
Paru

Hasil Pemeriksaan

Perkusi

Sonor pada kedua paru

Auskultasi

SDV (+/+), Wheezing (-/-), Ronki (+/+)

Jantung

Hasil Pemeriksaan

Auskultasi

Bunyi jantung 1-2 = Intensitas reguler,


bising (-)

Abdomen : Tidak membesar.


Abdomen

Hasil Pemeriksaan

Auskultasi

Peristaltik (+)

Palpasi

Nyeri tekan (-)

Perkusi

Timpani

Ekstremitas
Supor dextra

Akral hangat (+), edema (+)

Supor sinistra

Akral hangat (+), edema (+)

Infor dextra

Akral hangat (+), edema (-)

Infor sinistra

Akral hangat (+), edema (-)

FOTO EDEMA PADA EKSTREMITAS SUPRIOR


21/1/14

Laboratorium

Minggu, 19 Januari 2014

Hematologi
HB
Hematokrit
Trombosit
Eritrosit
PCT (Platelecrit)

: 9,7 (14-18) mg/Dl


: 24,3 (42-52) %
: 122 (150-450) x 103/uL
: 2,91 (4,5-6) x 106/uL
: 0,1 (0.108-0.282) %

Kimia Darah
Ginjal
Ureum
Creatinin

: 231 (10-50) mg/dl


: 18,1 (0,7-1,4) mg/dl

DIAGNOSIS
A : CKD stage V

TERAPI
P : D5% + Farmabes 1A/Drip 16 tpm (mikro)
Furosemide 40mg/6 J
Ranitidin 50mg/12 J
Clonidin 3x0.075mg
Diltiazem 3x180mg
Nifedipin 3x30mg

RESUME
Anamnesis : Sesak nafas + Riwayat HD
Pmx Fisik : HT st 2, Ronki (+/+), Edema di kedua ekstremitas superior
Laboratorium : Ureum creatinin =
HB, Hematokrit, Trombosit,PCT =
Diagnosis : CKD stage V
Terapi : D5% + Farmabes 1A/Drip 16 tpm (mikro), Furosemide 40mg/6
J, Ranitidin 50mg/12 J, Clonidin 3x0.075mg, Diltiazem
3x180mg, Nifedipin 3x30mg

PENEGAKAN DIAGNOSIS
GGK bila terpenuhi salah satu tersebut di bawah
1. Kerusakan ginjal selama 3 bulan atau lebih, didefinisikan
sebagai abnormalitas struktural atau fungsional ginjal dengan
atau tanpa penurunan GFR/LFG yang bermanifestasi klinis
baik sebagai
Kelainan patologis
Kerusakan ginjal
Ketidakseimbangan komposisi zat dalam darah / urin
Gangguan hasil pemeriksaan pencitraan
2. LFG < 60 ml/menit/1,73 m2 lebih dari 3 bulan dengan atau
tanpa kerusakan ginjal
Suwitra, 2009

GLOMERULAR FILTRATION RATE / LAJU


FILTRASI GLOMERULER

Diperiksa dengan creatinin clearance test (CCT)

Dihitung dengan rumus Cockroft Gault (CCT terhitung)

[140 59] x 45 (kg)


3645
_________________=
18,1 (mg/dl) x 72
1303,2
[140 usia (th)] x BB (kg)
_______________________
Kreatinin serum (mg/dl) x 72

2,7

Wanita : x 0,85

Suwitra, 2009

STAGING GGK
Stage

Deskripsi

LFG

Peningkatan risiko

90 (disertai f : risiko
CKD)

Kerusakan ginjal dgn


LFG N atau

90

Kerusakan ginjal dgn


LFG ringan

60 - 89

LFG sedang

30 - 59

LFG berat

15 - 29

Renal failure

< 15 (atau menjalani


dialisis)

Suwitra, 2009

BERBAGAI GEJALA DAN TANDA GAGAL


GINJAL
Sindrom uremia, akibat buangan nitrogen tidak bisa dikeluarkan
mual, muntah
Kecenderungan terlalu banyak air dalam tubuh (edema, sesak
napas)
Beberapa elektrolit terlalu tinggi (kalium, fosfat), sementara yg
lain terlalu rendah (kalsium)
Asidosis (pH darah menjadi asam) Sesak napas
Anemia, akibat kurang eritropoetin
Osteodistrofi (dapat berbentuk tulang keropos), akibat gangguan
pembentukan vitamin D dan kalsium
Hipertensi, akibat kenaikan kadar/aktivitas zat vasoaktif

STAGING GGK
Stage

Gejala Klinis

Asimtomatik,

kadar ureum dan kreatinin, pasien belum merasakan


keluhan

Nokturia, badan lemah, mual, nafsu makan kurang dan


penurunan berat badan

Timbul tanda dan gejala uremia seperti : anemia,


peningkatan tekanan darah, gangguan metabolisme
fosfor dan kalsium, pruritus, mual muntah.
Pasien mudah terkena infeksi : ISK, Infeksi saluran cerna
Gangguan keseimbangan air : Hipo atau hipervolemia
Gangguan keseimbangan elektrolit

Gejala dan komplikasi lebih serius

Suwitra, 2009

TERAPI PENGGANTI : HEMODIALISIS


Tidak menyembuhkan
Mengganti fungsi ginjal, tetapi tidak sempurna
Berpotensi menimbulkan efek samping
Sayangnya, satu-satunya yang segera dapat dilakukan pada
kondisi GGK terminal/ESRD

RESUME PENATALAKSANAAN : TERAPI


SUPORTIF

Diet
Rendah protein 0,6 gr/kgBB/hari. Pilih protein dgn nilai biologis tinggi hewani
Suplemen asam keto baik, problem : mahal

Kontrol TD sesuai target


CKD / DM 130/80 mmHg ke bawah
Dengan proteinuria 125/75 mmHg ke bawah
Antihipertensi : ACEI, ARB, CCB nondihidropiridin (diltiazem)

Kontrol komorbid yang ada


Kontrol gula darah pd DM usahakan masuk kriteria DM terkontrol
Terapi adekuat kelainan jantung, dislipidemia, obstruksi/ISK

PRINSIP KERJA
HEMODIALISIS
Hemodialisis mengeluarkan nitrogen buangan dan kelebihan
cairan / elektrolit, bekerja dgn adanya aliran darah pasien yang
konstan sepanjang membran semipermeabel yang memisahkan
darah dari dialisat.
Proses difusi dan konveksi mengakibatkan dialisat mampu menarik
substansi buangan dari darah, atau mengembalikan bahan yang
masih diperlukan ke dalam badan
Proses ini terjadi dalam hollow fiber dari ginjal buatan yang
dinamakan dialyzer

DOSIS HEMODIALISIS PADA GAGAL GINJAL


TERMINAL
Untuk mencapai adekuasi hemodialisis
3 kali perminggu dengan durasi 4 jam tiap kali hemodialisis,
bila parameter bersihan urea (urea reduction ratio/URR)
mencapai 65%, atau
2 kali perminggu dengan durasi 5 jam tiap kali hemodialisis
Seumur hidup

KETERBATASAN HEMODIALISIS
Fungsi ginjal dlm pembuangan nitrogen, air, keseimbangan
elektrolit/asam basa tergantikan
Fungsi ginjal dlm menghasilkan hormon eritropoetin, regulasi
vitamin D, dan hormon vasoaktif belum terselesaikan
Perlu tambahan pengobatan : hormonal, suplementasi, dan
antihipertensi/anti hormon angiotensin

PROGNOSIS DAN HARAPAN GAGAL GINJAL


TERMINAL
Prognosis gagal ginjal terminal telah diperbaiki dgn terapi
pengganti (cangkok ginjal & dialisis)
Cangkok ginjal menjanjikan rehabilitasi hampir sempurna
Dialisis (hemodialisis dan peritoneal dialisis) adalah terapi pilihan
berikutnya
Dialisis, dgn mortalitas/th > 20%, telah memperpanjang survival
gagal ginjal terminal, sepanjang 7,1 - 11,5 th pd usia 40 - 44 tahun

DAFTAR PUSTAKA

Price A.S., & Wilson M.L., 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit,
Volume 1, Edisi 6, Jakarta: EGC pp. 588-592.

Trisnohadi B. H., 2009. Buku Ajar Penyakit Dalam: Angina Pektoris Tak Stabil, Jilid II,
Edisi 4, Jakarta: FK UI pp. 1728-1729

JNC 7 Express. 2003. Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood
Pressure. 3, 15

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai